Kel 1 Peranan Guru Dalam Keterampilan Gerak Tari Yang Berkarakter

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PERANAN GURU DALAM KETERAMPILAN GERAK TARI YANG

BERKARAKTER

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Yang dibina oleh Ibu Puji Astuti, S.Pd.I., M.Pd

Oleh :
1. Astiyah / 20202001480253
2. Erni Susiana / 20202001480254
3. Ratna Cendana Putri / 20202001480262
4. Roudhotun Nasikhah / 20202001480264
5. Winangsih / 20202001480270

INSTITUT AGAMA ISLAM ULUWIYAH MOJOKERTO


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
makalah berjudul “Peranan Guru Dalam Keterampilan Gerak Tari Yang
Berkarakter” dengan lancar. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW pembawa risalah islam.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena
itu, kami ingin menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Atas semua jasa yang diberikan, kami sampaikan semoga amal baik yang
telah dilakukan mendapat ridla dari Allah SWT. dan teriring doa Jazakumullah
akhsanal jaza’.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kami khususnya dan para pembaca umumnya. Selain itu, kami juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karenanya segala saran dan kritik
kearah kebaikan sangatlah kami harapkan.
Sidoarjo, 20 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2

A. Pengertian Keterampilan Menari......................................................2


B. Arti Penting Pembelajaran Seni tari Pada Anak Usia Dini...............3
C. Peranan Guru Dalam Keterampilan Gerak Tari Yang Berkarakter. .4
D. Media atau Alat Pendukung Dalam Pengajaran Seni Tari Pada
Anak Usia Dini..................................................................................
E. Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Berkarakter
Pada Perkembangan Anak Usia Dini..................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................10

A. Simpulan.........................................................................................10
B. Saran...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran seni tari pada anak usia dini sangatlah penting. Kesenian tari
yang dapat diajarkan kepada anak usia dini dapat berupa tari modern dan
tradisional ataupun juga yang mengandung unsur permainan. Upaya ini dapat
membantu dalam meningkatkan aspek perkembangan sosial emosional, kognitif,
fisik motorik halus maupun kasar, dan bahasa pada anak usia dini. Selain dapat
meningkatkan lima aspek perkembangan tersebut, khusunya dalam pembelajaran
tari yang tradisional dapat memperkenalkan sekaligus meningkatkan rasa cinta
anak didik pada kesenian budaya negara kita ini sehingga bisa lebih menghargai
dan mengapresiasi budaya tari dalam negeri.
Hal yang perlu yang diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran tari adalah
peranan guru sebagai pusat pedoman yang ditirukan atau sebagai contoh harus
memiliki pola pikir yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan gerak-gerak tari.
Semakin kreatif ide yang dimunculkan akan semakin bagus hasil yang dicapainya.
Guru seharusnya memiliki tingkat kelenturan dan kelentukan tubuh yang baik
agar dapat lebih jelas dalam mengajarkan tiap-tiap gerakan tari. Seorang guru
harus dapat menguasai berbagai macam karakter yang terkandung dalam gerakan
tari. Selain itu, dalam penyampaian pengajaran gerak tari guru harus dengan
suasana hati yang senang, bahagia, dan gembira sehingga dapat menyalurkan aura
positif kepada anak usia dini yang pada akhirnya dapat menjadi lebih mudah
untuk menghafal tiap-tiap gerakan tari yang diajarkan.
Seiring perkembangan zaman guru diminta untuk tidak gaptek (gagap
teknologi) karena dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi pada
saat ini dapat membantu dalam menemukan banyak ide, teknik pembelajaran,
serta inspirasi untuk pengembangan pengajaran seni tari.
Guru dituntut profesional dalam kegiatan pembelajaran tari baik pemahaman
akan tari yang diajarkan maupun pemahaman terhadap subjek (anak didik) yang
diajari ditinjau dari segi kemampuan batas gerak serta perasaan emosional anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keterampilan menari?
2. Apa arti penting pembelajaran seni tari pada anak usia dini?
3. Apa saja peranan guru dalam keterampilan gerak tari yang berkarakter?
4. Media atau alat pendukung apa saja yang dapat membantu guru dalam
mengajarkan seni tari yang berkarakter?
5. Apa pengaruh pembelajaran seni tari berkarakter terhadap perkembangan anak
usia dini?

C. Tujuan
1. Memahami arti dari keterampilan menari.
2. Memahami arti penting pembelajaran seni tari pada anak usia dini.
3. Mengetahui peranan guru dalam keterampilan gerak tari yang berkarakter.
4. Mengetahui beberapa media dan alat pendukung yang dapat membantu guru
dalam mengajarkan seni tari yang berkarakter.
5. Mengetahui dan memahami pengaruh pembelajaran seni tari berkarakter
terhadap perkembangan anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Menari

Keterampilan adalah hasil belajar pada bidang psikomotorik, yang terbentuk


berupa hasil belajar kognitif. Keterampilan adalah kemampuan untuk
mengerjakan atau melaksanakan sesuatu dengan baik (Nasution, 1975: 28).
1
Maksud dari pendapat tersebut bahwa kemampuan adalah kecakapan dan
potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk menguasai suatu keahlian yang
dimilikinya sejak lahir. Kemampuan tersebut merupakan hasil latihan yang
digunakan untukmelakukan sesuatu. Melalui pendapat Chaplin di atas dapat
disimpulkan bahwa kemampuan seseorang itu dapat tumbuh berkembang
melalui latihan-latihan yang dilakukan oleh orang itu sendiri.
2
Keterampilan (skill) dalam arti sempit yaitu kemudahan, kecepatan, dan
ketepatan dalam tingkah laku motorik yang disebut juga normal skill. Sedangkan
dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek normal skill, intelektual skill, dan
social skill (Vembriarto, 1981:52). Keterampilan adalah pola kegiatan yang
bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang
dipelajari (Sudjana, 1996:17).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu
dengan baik, cepat, dan tepat. Keterampilan akan dapat dicapai dan ditingkatkan
dengan latihan-latihan tindakan yangbersifat berkesinambungan.
Menari berasal dari kata tari yang berarti bahwa melakukan gerak tari.
Definisi tari menurut beberapa ahli yang dirangkum oleh Kusnadi (2009: 1-2)
diantaranya, (1) Tari adalah gerak ritmis (Curt Sacks). Gerak ritmis adalah gerak
manusia yang sudah memiliki tempo dan terdapat dinamikanya. Gerak ritmis
tersebut kadang-kadang bertempo cepat, patah-patah, maupun mengalun; (2)
1
Tria Rafika, Skripsi: “Peningkatan Keterampilan Menari dengan Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 2 Sawangan Kota
Magelang ” (Yogyakarta: UNY, 2012), hal. 6.
2
Tria Rafika, Skripsi: “Peningkatan Keterampilan Menari dengan Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 2 Sawangan Kota
Magelang ” (Yogyakarta: UNY, 2012), hal. 7.
Tari adalah gerak-gerak yang berbentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang
(Corrie Hartong); (3) Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan
melalui gerak ritmis yang indah (Soedarsono). Tari menjadi sebuah sarana
manusia untuk menuangkan perasaan, kehendak, ataupun pikiran manusia.
Gerak dalam tari bukanlah gerak yang tanpa arti namun memiliki makna tertentu
agar sesuatu yang akan diungkapkan dapat tersampaikan dan dapat diterima oleh
orang lain; dan (4) Tari adalah keindahan gerak anggota-anggota badan manusia
yang bergerak, berirama, berjiwa yang harmonis (Bagong Kusudiharjo).
Kesimpulan dari beberapa penjabaran di atas, tari adalah ekspresi jiwa manusia
yang diungkapkan kesatuan gerak yang tertata, diselaraskan dengan irama, dan
dilakukan dengan jiwa yang dalam. Gerak dalam tari merupakan gerak yang
disusun dan diperindah dengan baik untuk menciptakan harmonisasi dan
keselarasandengan irama sehingga memunculkan nilai estetika serta dilakukan
dengan penjiwaan akan makna yang terkandung dalam sebuah tarian.
Berdasarkan pengertian tentang keterampilan dan menari yang telah
dijelaskan, maka dapat diambil sebuah simpulan bahwa keterampilan menari
adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerak yang tertata rapi dan
diselaraskan dengan irama, serta penjiwaan yang mendalam dengan baik dan
tepat. Keterampilan menari ditunjukkan dengan kemampuan melakukan gerak
yang baik dan tepat dengan yang seharusnya dilakukan, mampu bergerak sesuai
dengan irama dalam tarian, dan mampu mengekspresikan makna atau jiwa dalam
tarian agar dapat dimengerti dan dinikmati penonton.
Penilaian tentang kemampuan menari seseorang ditujukan pada kualitas
penyajian tari yang dilakukan oleh penari, tidak hanya ditujukan pada karya
tarinya saja (Kusnadi, 2009). Pada umumnya aspek yang dapat digunakan
sebagai kriteria penilaian suatu karya tari yaitu; kualitas gerak, irama, dan
penjiwaan. Aspek-aspek tertentu yang dipergunakan di Jawa dalam evaluasi
penyajian tari adalah wiraga, wirama, dan wirasa.
Wiraga adalah kemampuan penari melakukan gerak. Termasuk dalam ruang
lingkup wiraga adalah teknik gerak dan keterampilan gerak (Kusnadi, 2009:72).
Kualitas gerak ditunjukkan dengan kemampuan penari dalam melakukan gerak
dengan benar. Keterampilan gerak ditunjukkan dengan keseimbangan, kekuatan,
kecepatan, dan kelenturan tubuh di dalam melakukan setiap gerakan tari.
Wirama adalah kemampuan penari menyesuaikan gerak tari dengan iringan.
Termasuk dalam ruang lingkup wirama adalah irama gerak dan ritme gerak
(Kusnadi, 2009:72). Seorang penari dituntut untuk dapat menari sesuai dengan
irama pengiringan.
Wirasa adalah kemampuan penari menghayati suatu tarian sesuai dengan
suasana, peran, dan maksud dari tari yang dibawakan (Kusnadi, 2009:72).
Penghayatan akan timbul apabila penari sepenuhnya mengerti dan memahami
iringan dan karakteristik peranan serta suasana tari yang dibawakan.

B. Arti Penting Pembelajaran Seni Tari Pada Anak Usia Dini

Meskipun terlihat sepele, ternyata kegiatan tari penting untuk Anak terutama
bagi yang masih berusia dini. Berikut beberapa arti penting pembelajaran tari pada
anak usia dini yang perlu3ketahui;

1. Membantu Perkembangan Fisik dan Motorik

Manfaat pertama yang didapatkan bila anak belajar menari secara rutin adalah ia
memiliki perkembangan fisik yang lebih terjaga. Saat menari, semua bagian tubuh
akan digerakkan dan secara otomatis akan membakar kalori dalam tubuhnya dan
mengurangi risiko obesitas. Teknik menari yang meliputi gerakan berlari,
berjalan, melompat, hingga membungkukkan badan, dapat meningkatkan
keterampilan motorik kasar anak. Anak pada akhirnya akan memiliki gerak tubuh
yang lebih seimbang serta luwes. Pola gerakan tari juga mengajar anak melatih
kemampuan koordinasi antara kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya. Tari
penting untuk anak karena secara alami mereka akan lebih aktif, kuat, dan
terampil.

2. Melatih Disiplin

Setelah mengikuti kursus tari, mau tidak mau anak harus belajar disiplin.
Pembelajaran pertama dimulai ketika anak harus mematuhi jadwal latihan yang
3
https://www.appletreebsd.com/5-alasan-mengapa-seni-tari-penting-untuk-anak-usia-dini/
(Diakses 21 Maret 2021. Pukul 03:48)
sudah disepakati. Orang tua harus menanamkan bahwa mengamati koreografi tari
penting untuk Anak. Beri pemahaman bila ia tidak disiplin mengikuti instruksi
pelatih selama latihan, ia akan tertinggal dibanding teman-temannya.

3. Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Ketika melakukan gerakan tari, anak diberi ruang untuk melatih kemampuan
berpikirnya. Awalnya anak akan mulai meniru kemudian berusaha menghafalkan
semua gerakan tari yang diajarkan. Setelah rutin mempelajari hal-hal baru, daya
ingat dan kemampuan berpikir si kecil akan semakin terasah. Bila anak ditantang
melakukan gerakan-gerakan tari yang sulit dilakukan, tentu ia akan berusaha
memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan berkonsultasi dengan guru tari,
orang tua atau temannya. Kemampuan memecahkan masalah ini dapat ia adopsi
di sekolah atau rumah. Untuk membantu anak berpikir lebih baik, memang
diperlukan kerja sama dari pihak lain terutama dari mereka yang berasal dari luar
lingkungan rumah. Karena itu, mengikuti kursus tari merupakan solusi yang tepat.

4. Belajar Bekerja Sama

Kerja sama merupakan bagian yang penting dalam kehidupan. Karena itu, sejak
usia dini prinsip ini harus ditanamkan pada anak. Dalam seni tari, kebanyakan
tarian dilakukan secara berkelompok. Untuk penampilan yang bagus, anak
diharuskan bekerja sama dengan teman-temannya. Ketika memiliki tujuan yang
sama dalam kelompok untuk mementaskan tarian yang bagus, dengan sendirinya
anak akan terdorong membantu temannya yang menemui kesulitan kala berlatih.
Diharapkan pengalaman ini akan terus berkelanjutan di masa mendatang.

5. Merangsang Kreativitas

Tari penting untuk anak karena merupakan media pembelajaran efektif untuk
mengasah kreativitas si kecil. Ketika menari, anak dituntut belajar berekspresi
baik melalui mimik wajah serta gerakan tubuhnya. Hal ini dapat berdampak baik
pada peningkatan kreativitas serta percaya diri di luar lingkungan sanggar tari.
Lewat tarian, anak juga akan belajar dari pengalaman-pengalam saat menari dan
membantunya menghasilkan ide baru. Misalnya ia terinspirasi menciptakan
gerakan tarian baru.
C. Peranan Guru dalam Keterampilan Gerak Tari Yang Berkarakter

Secara umum setiap anak memiliki potensi untuk terampil dan unik, hal ini
perlu disadari oleh orang tua juga guru pendidik. Sebagai guru sebaiknya
memberikan stimulasi pada anak usia dini agar potensi keterampilan yang dimiliki
anak berkembang dengan baik. 4Optimalisasi perkembangan anak dapat diawali
dengan menumbuhkan sikap mental mandiri anak, penanaman rasa percaya diri
anak dan pengembangan kepekaan sosial anak. Guru pendidik membiasakan sikap
mandiri dengan memberikan sebuah kepercayaan pada anak didik untuk
melakukan sesuatu sendiri. Seorang guru membangun rasa percaya diri dengan
membisakan anak didik untuk mengemukakan pendapatnya dan maju di depan
kelas. Guru mengasah kepekaan sosial anak didik dengan membiasakan sikap
peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar.
Dalam proses pembelajaran tari pada anak, pada umumnya metode yang
masih digunakan 5yakni metode imitasi, anak hanya meniru gerakan tari yang
diajarkan oleh guru tanpa ada proses timbal balik sehingga metode ini justru
terfokus pada guru. Oleh karena itu, untuk mengasah potensi terampil anak sang
guru sebaiknya memiliki tingkat kelenturan dan kelentukan tubuh yang baik agar
dapat lebih jelas dalam mengajarkan tiap-tiap gerakan tari. Selain itu, dalam
penyampaian pengajaran gerak tari guru harus dengan suasana hati yang senang,
bahagia, dan gembira sehingga dapat menyalurkan aura positif kepada anak didik
yang pada akhirnya dapat menjadi lebih tepat dan mudah untuk menghafal tiap-
tiap gerakan tari yang diajarkan.
Dalam pengajaran gerak tari berkarakter, guru dapat mengenalkan terlebih
dahulu karakter yang ada dalam tarian yang akan dipelajari kepada anak didik
sehingga anak menjadi paham alur cerita tari dan lebih mudah untuk
mengkespresikan sesuai karakter pada saat kegiatan menari dilakukan. Guru
4
Lia Nurhayatun dan Elin B. Soemantri, “Meningkatkan Keterampilan Anak Usia 5-6 Tahun Melalui
Tarian Tradisional Patah Sembilan di Taman kanak-Kanak Pertiwi I Pontianak”. Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 2016. http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/73 (Diakses 21 Maret 2021.
Pukul 04:11)
5
Miskawati, “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak dalam Pembelajaran Seni Tari Melalui
Strategi Belajar Sambil Bermain di TK Islam Sa’adatul Khidmah Tahun Pelajaran 2016/2017”,
Jurnal Ilmiah Dekaya,Vol. 9 (1), 2017, hal. 46. http://dx.doi.org/10.33087/dikdaya.v9i1.123
(Diakses 2 Maret 2021. Pukul 04:38).
dapat memberikan sedikit kata rayuan semangat yang menarik perhatian anak
didik agar semangat dalam mempelajarinya.
Seorang guru harus dapat menguasai berbagai macam karakter yang
terkandung dalam gerakan tari. Tari yang diajarkan misalnya, tari semut atau tari
kupu-kupu maka guru yang berperan dalam proses pembelajaran terus harus
faham betul tiap-tiap detail lenggokan gerakan sesuai karakter dan sikap dari
hewan tersebut. Gerakan tari semut yang menggoyang-goyangkan pinggul dan
berjalan dengan langkah-langkah kaki yang kecil, ataupun gerakan yang
menirukan kupu-kupu dengan berlari sambil tangan melambai-lambai. Ada juga
gerak tari yang karakternya berdasarkan suasana emosional seperti gerakan tari
yang sedang marah, sedih, dan gembira. Gerakan tari ketika marah tegas dan
sedikit kaku, gerakan ketika menangis lemah gemulai, dan ketika gembira
gerakannya aktif dan penuh semangat.
Seiring perkembangan zaman guru diminta untuk menguasai perkembangan
IPTEK karena dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi pada saat
ini dapat membantu dalam menemukan banyak ide, teknik pembelajaran, serta
inspirasi untuk pengembangan pengajaran seni tari.
Guru dituntut profesional dalam kegiatan pembelajaran tari baik pemahaman
akan tari yang diajarkan maupun pemahaman terhadap subjek (anak didik) yang
diajari ditinjau dari segi kemampuan batas gerak serta perasaan emosional anak
sehingga dapat terlaksana dengan lancar dan terprosedur rapi serta sesuai dengan
ekspektasi.

D. Media atau Alat Pendukung dalam Pengajaran Seni Tari yang


Berkarakter

Alat pendukung dalam proses pengajaran seni tari adalah pengeras suara,
VCD (Video Compact Disk), kaset dan sumber-sumber dari kemajuan IPTEK
yaitu seperti laman youtube atau laman pencarian. Untuk mencari contoh-contoh
tari yang dapat diajarkan kepada anak didik dapat melalui berbagai macam VCD,
kaset dan secara online dari gawai/gadget. Ketika proses pembelajaran seni tari
pada tahap akhir yaitu menggunakan musik pengiring, dapat menggunakan
pengeras suara sambil dipahami betul irama tiap ketukan pemberhentian gerakan
kemudian peralihan ke gerakan yang lain melalui iringan musiknya.
Selain alat dan media, sarana dan prasana pembelajaran sangatlah dibutuhkan
untuk memperlancar kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Sarana dan Prasara juga
untuk mempermudah penyampaian materi yang diberikan guru kepada siswanya.
Sarana tempat dapat berupa aula yang laus atau ruang kelas yang khusus untuk
praktek tari. Kelengkapan alat dan tersedianya tempat menjadi salah satu kunci
pembelajaran dapat berjalan.

E. Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Berkarakter Terhadap


Perkembangan Anak Usia Dini

Pembelajaran seni tari dapat mengembangkan karakter anak karena di


dalamnya terdapat oleh pikir yang mendukung kecerdasan atau berpikir untuk
mendapatkan sebuah pengetahuan. Anak akan menjadi lebih konsentrasi. Dalam
hal ini bermaksud bahwa pembelajaran seni tari pada anak usia dini dapat
mendukung perkembangan kognitif anak.
Pada gerakan tari terdapat gerakan lokomotor (menyebabkan perpindahan
tempat seperti; berjalan dan melompat) dan non lokomotor (tubuh tidak berpindah
tempat) dapat meningkatkan kemampuan kinestetik pada anak.
Metodepembelajaransenitari yang diiringimusik yang ceria
membuatrautwajahanakmenjadiikutsenang gembira.
Senitarijugamemberikanefekbagusuntukmeningkatkansemangatanakdalammelaku
kangerakanuntukmengembangkankemampuanmotorikkasaranak.
6
Denganadanyapembelajaransenitarimelatihanakuntukberpikir, merasakan,
danmengekspresikannyamelaluigerak.
Menurut Suharto (2012: 88), seni budaya digunakan sebagai mata pelajaran di
sekolah untuk membantu menanamkan sikap-sikap atau karakter seperti rasa
disiplin, tenggang rasa, keindahan (kehalusan), dan rasa patriotisme.
Aspeksenidalampembelajaransenibudaya yang dapatmenjadi media
membentukkarakteranak didikadalahsenitari.

6
Apriliya, Skripsi: “Pengembangan pembelajaran Seni tari Terhadap Kemampuan Motorik Kasar
Anak Usia Dini”, (Surakarta: UMS, 2020), hal. 9.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Keterampilan menari merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan


gerak yang tertata rapi dan diselaraskan dengan irama, serta penjiwaan yang
mendalam dengan baik dan tepat. Keterampilan menari ditunjukkan dengan
kemampuan melakukan gerak yang baik dan tepat dengan yang seharusnya
dilakukan, mampu bergerak sesuai dengan irama dalam tarian, dan mampu
mengekspresikan makna atau jiwa dalam tarian. Pada umumnya aspek yang
dapat digunakan sebagai kriteria penilaian suatu karya tari yaitu; kualitas gerak,
irama, dan penjiwaan.
Pentingnya pembelajaran tari pada anak usia dini yaitu; dapat membantu
perkembangan fisik dan motorik pada anak, melatih disiplin, dan belajar bekerja
sama, serta merangsang kreativitas anak.
Dalam proses pembelajaran tari pada anak, pada umumnya metode yang
masih digunakan yakni metode imitasi, anak hanya meniru gerakan tari yang
diajarkan oleh guru tanpa ada proses timbal balik sehingga metode ini justru
terfokus pada guru. Oleh karena itu, untuk mengasah potensi terampil anak sang
guru sebaiknya memiliki tingkat kelenturan dan kelentukan tubuh yang baik agar
dapat lebih jelas dalam mengajarkan tiap-tiap gerakan tari. Selain itu, dalam
penyampaian pengajaran gerak tari guru harus dengan suasana hati yang senang,
bahagia, dan gembira sehingga dapat menyalurkan aura positif kepada anak
didik yang pada akhirnya dapat menjadi lebih tepat dan mudah untuk menghafal
tiap-tiap gerakan tari yang diajarkan.
Alat pendukung dalam proses pengajaran seni tari adalah pengeras suara,
VCD (Video Compact Disk), kaset dan sumber-sumber dari kemajuan IPTEK
yaitu seperti laman youtube atau laman pencarian. Selain alat dan media, sarana
dan prasana pembelajaran sangatlah dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan
pelaksanaan pembelajaran.Kelengkapan alat dan tersedianya tempat menjadi
salah satu kunci pembelajaran dapat berjalan.
Pengaruh pembelajaran seni tari pada anak usia dini adalah dapat
mengembangkan karakter anak, kemampuan motorik anak, dan rasa kepekaan
sosial terhadap teman sebaya dan lingkungan sekitar.
B. Saran

Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa materi yang kami sajikan masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Tentunya kami pemakalah
akan terus berusaha memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami pemakalah sangat
mengaharapkan kritik dan saran dari materi yang telah kami sajikan.

DAFTAR PUSTAKA
Rafika, Tria. 2012. Peningkatan Keterampilan Menari dengan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Peserta Didik Kelas
VII di SMP Negeri 2 Sawangan Kota Magelang. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Apriliya. 2020. Pengembangan pembelajaran Seni tari Terhadap Kemampuan


Motorik Kasar Anak Usia Dini. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Nurhayatun, Lia dan Elin B. Soemantri. 2016. “Meningkatkan Keterampilan Anak


Usia 5-6 Tahun Melalui Tarian Tradisional Patah Sembilan di Taman kanak-
Kanak Pertiwi I Pontianak”. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.2016.
http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/73 (Diakses 21 Maret 2021. Pukul
04:11).

Miskawati. 2017. “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak dalam Pembelajaran


Seni Tari Melalui Strategi Belajar Sambil Bermain di TK Islam Sa’adatul
Khidmah Tahun Pelajaran 2016/2017”, Jurnal Ilmiah Dekaya. 9 (1): 46.
http://dx.doi.org/10.33087/dikdaya.v9i1.123 (Diakses 2 Maret 2021. Pukul
04:38).

https://www.appletreebsd.com/5-alasan-mengapa-seni-tari-penting-untuk-anak-
usia-dini/ (Diakses 21 Maret 2021. Pukul 03:48).

Anda mungkin juga menyukai