Kak Pengawasan Konsolidasi
Kak Pengawasan Konsolidasi
Kak Pengawasan Konsolidasi
( KAK )
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PADA PERMUKIMAN DI KAWASAN
STRATEGIS DAERAH KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN : PENGAWASAN PENINGKATAN JALAN SEPAKAT IX A, PENGAWASAN
PENINGKATAN JALAN RANYING SURING UJUNG DAN PENGAWASAN DRAINASE
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT TIPE D KOTA PALANGKA RAYA
LOKASI : KOTA PALANGKA RAYA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Setiap pembangunan Jalan lingkungan khususnya Jalan lingkungan pemukiman
harus diawasi dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal
fungsi bangunannya, operasional dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya
serta berkontribusi bagi perkembangan pembangunan jalan di Kota Palangka
Raya.
2. Guna tercapainya sasaran pelaksanaan pembangunan yang dapat memenuhi
kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi
bagi pembangunan jalan khususnya jalan lingkungan, maka diperlukan
pengendalian dan pengarahan sejak pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
kegiatan pembangunan jalan lingkungan.
3. Pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh penyedia jasa (kontraktor) harus
mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis
konstruksi yang disiapkan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dan
dapat berlangsung operasional efektif segi biaya, mutu dan waktu kegiatan
pelaksanaan.
4. Pelaksanaan pengawasan lapangan oleh konsultan pengawas harus dilaksanakan
sesuai penugasan dengan mendapatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan
dilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
5. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, yang secara menyeluruh dan melaksanakan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
C. Lingkup Pekerjaan
Pengawasan Peningkatan Jalan Sepakat IX A, Pengawasan Peningkatan Jalan Ranying
Suring Ujung Dan Pengawasan Drainase Lingkungan Rumah Sakit Tipe D Kota Palangka
Raya
IV. BIAYA
A. Pagu Biaya PengawasanUntuk pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan biaya dengan
pagu sebesar Rp. 72.000.000,- (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah) termasuk PPN dan Pajak lain
sesuai ketentuan yang berlaku.
B. Biaya Pengawasan Biaya pengawasan diambil dari usulan biaya pengawasan pekerjaan
Pengawasan setelah melalui tahapan proses pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
sesuai peraturan yang berlaku.
C. Sumber Biaya Sumber Biaya dan keseluruhan pekerjaan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Palangka Raya, Tahun Anggaran 2021 pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palangka Raya.
V. KELUARAN
Hasil pekerjaan Pengawasan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini, lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi :
1. Tahap Awal :
Tahap pemahaman lingkup tugas pengawasan, berupa memahami gambar kerja,
persyaratan teknis pendukungnya (RKS), pembiayaan dan penyelesaian setiap
permasalahan yang terjadi di lapangan. Menyusun komposisi Tim Teknis yang akan
bertugas di lapangan sesuai dengan kebutuhan minimal yang dipersyaratkan di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
2. Tahap Pelaksanaan :
Menyusun Time Schedule penugasan personil dan pembagian tugas dan tanggung
jawab antar personil (job description) yang telah mendapat persetujuan dari
Pemimpian Kegiatan.
3. Tahap Pembuatan Laporan :
a. Laporan minggguan dan bulanan
b. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran
c. Surap Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang.
d. Laporan rapat di lapangan (site meeting)
e. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana
f. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya bila diperlukan (IMB, gambar leger, dll)
g. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan
VI. KRITERIA
Pekerjaan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas harus
memperhatikan kriteria umum pengawasan pekerjaan konstruksi berdasarkan fungsi dan
kompleksitasnya yaitu :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
Pengguna Jasa / Pemimpin Kegiatan
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam dan kuantitas serta setiap bagian
pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja proyek
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
5. Persyaratan Teknis lainnya
Selain kriteria umum diatas untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain : Standard
Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
A.Umum
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya bekerja sama dengan Pengawas
Teknis yang ditugaskan oleh Pengguna Jasa, agar fungsi dan tanggung jawab konsultan
pengawas dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang
diharapkan oleh Pengguna Jasa.
B. Uraian Tugas Operasional Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan
setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan yang
secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
b. Memeriksa Time Schedule / Barchart, S-Curve dan Network Planning yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengawas Teknis untuk mendapat persetujuan
2. Pekerjaan Pengawasan Teknis Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan
inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi
teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan
untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas serta bahan atau komponen bangunan,
peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja
lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas
waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan
yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan
kontrak untuk mendapatkan persetujuan dari Penanggung Jawab Kegiatan/ Pengendali
Teknis Kegiatan/ Pengawas Teknis Kegiatan.
e. Mempersiapkan serta menyampaikan kepada pemimpin kegiatan untuk mendapat
persetujuan mengenai perubahan (variction order), bersama-sama dengan spesifikasi dan
gambar-gambar yang diperlukan, Perintah terhadap setiap perubahan (variation oder) yang
mengakibatkan penambahan atau perubahan biaya yang hanya dikeluarkan oleh Pengguna
Jasa atau pejabat yang dikuasakan.
f. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya
dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dan kontrak, dapat langsung disampaikan
kepada kontraktor pelaksana dengan pemberitahuan tertulis kepada Pegawai Teknis.
g. Membantu Pemimpin Kegiatan dalam negosiasi dengan Kontraktor pada setiap perubahan
harga yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasirekomendasi yang diperlukan.
h. Menyampaikan setiap persoalan teknis dan perancangan yang mungkin timbul sehubungan
dengan kontrak dan memberikan rekomendasi cara penyelesaiannya.
i. Mengevaluasi semua tuntutan mengenai pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu
yang diajukan Kontraktor dan memberikan rekomendasi mengenai hal tersebut kepada
Penanggung Jawab Kegiatan/ Pengendali Teknis Kegiatan/ Pengawas Teknis Kegiatan.
j. Membantu Tim Pengelola Teknis dalam penyelesaian setiap perbedaan pendapat yang
mungkin timbul dengan Kontraktor dan memberikan pendapat terhadap setiap tuntutan
yang mungkin diajukan oleh Kontraktor dengan menyusun laporan-laporan analisa sebagai
dasar pertimbangan.
k. Mengevaluasi seluruh hasil pekerjaan Kontraktor dalam rangka Serah Terima Pertama dalam
memberikan rekomendasi mengenai hal tersebut kepada Tim Pengelola Teknis.
l. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Kontraktor Pelaksana dalam mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi
a. Melakukan Konsultasi bersama Penanggung Jawab Kegiatan/ Pengendali Teknis
Kegiatan/ Pengawas Teknis Kegiatan untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Penanggung Jawab Kegiatan/ Pengendali Teknis Kegiatan/ Pengawas
Teknis Kegiatan,Perencana dan Kontraktor Pelaksana dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak
yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat satu minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Penanggung Jawab Kegiatan/ Pengendali Teknis Kegiatan/ Pengawas
Teknis Kegiatan mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor pelaksana.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan
dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang digunakan, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh kontraktor
pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya
pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana (shop drawings).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
VIII. MASUKAN
A. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Penanggung Jawab Kegiatan Kegiatan termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal Pengguna Jasa maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan pengawas/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dan kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan pengawas.
3. Informasi pengawas anatara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu
- Gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukkan kontraktor pelaksana
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Kontraktor pelaksana
b. Bar Chart dan S-Curve serta Network Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana (setelah disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan
mutu pekerjaan, dan lain-lain.
e. Informasi lainnya.
B. Personil
a. Tenaga Ahli
Tenaga ahli / Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-
jasanya semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan pekerjaan, sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi segala persyaratan yang
ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mengusahakan sesedikit
mungkin adanya perubahan atau perencanaan tambahan lainnya di kemudian
hari.
7
persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Site
Engineer adalah seorang Sarjana Teknik Sipil atau yang setara, yang berstandar
sama dengan perguruan tinggi, sekurang-kurangnya berpengalaman efektif
selama 1 (satu) tahun. Mempunyai sertifikat keahlian kualifikasi Ahli Teknik
Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK). Site Engineer akan
berkedudukan di tempat yang berdekatan dengan tempat pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya dan/atau di tempat yang akan ditentukan
oleh Kepala Satuan Kerja. Site Engineer harus berada di tempat kedudukan
selama pekerjaan berlangsung dan ti dak diperkenankan untuk
melaksanakan tugas lain di luar tugas pengawasan yang sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja selama masa kontrak. Untuk kegiatan ini dibutuhkan Site
Engineer sebanyak 1 (satu) orang.
Tugas dan tanggung jawab Site Engineer di bawah ini namun tidak terbatas
hal-hal sebagai berikut:
a. Menjamin bahwa semua isi dan Kerangka Acuan Kerja ini akan dipenuhi
dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
8
3) Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan
9
Kontraktor termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan
pekerjaan serta mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan
yang ti mbul baik secara teknis maupun permasalahan kontrak
dan lainnya.
o. Membantu dan bekerja sama dengan unsur pelaksana proyek dalam rangka
peninjauan kembali rancangan/rekayasa lapangan.
p. Ikut bertanggung jawab dalam bobot yang besar atas kegiatan pelaksanaan
konstruksi oleh kontraktor apabila hal tersebut nyata disebabkan oleh kesalahan
pelaksanaan konstruksi oleh kontraktor pelaksana.
10
- Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan disain yang ditentukan.
- Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
11
pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk
pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran terakhir;
yang diberikan;
b. Menyusun dan menyiapkan kelengkapan dokumen administrasi guna
kelancaran proses pembayaran termijn;
c. Menyiapkan dokumen yang diperlukan oleh Site Enggineer dan Inspektor;
d. Menginput data hasil pengawasan di lapangan (jika mendapat izin dari Site
Engginer dan Inspektor);
e. Mencetak dan memperbanyak laporan mingguan, bulanan dan laporan akhir;
f. Menyiapkan bahan habis pakai seperti kertas, pena, buku dan sebagainya
yang diperlukan untuk kegiatan pengawasan;
g. Menyampaikan laporan kepada yang berhak menerima;
IX. PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus segera menyusun program
kerja minimal :
1. Jadwal dan program kegiatan secara detail
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin ilmu dan jumlahnya). Tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh Konsultan Pengawas harus mendapatkan persetujuan dan
Pemimpin Kegiatan.
3. Konsep Penanganan pekerjaan pengawasan proyek.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemimpin
Kegiatan, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Pengawas dan
12
mendapatkan pendapat teknis.
13