Kak Lelang Kadatua
Kak Lelang Kadatua
Kak Lelang Kadatua
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Secara umum kondisi sarana dan prasarana perhubungan di Provinsi
Sulawesi Tenggara masih sangat memprihatinkan, khususnya untuk sarana
dan prasarana angkutan sungai danau dan penyeberangan. Hal tersebut
mengakibatkan harga kebutuhan pokok di Provinsi Sulawesi Tenggara
sangat tinggi dibandingkan dengan Provinsi lainnya di Indonesia.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membangun fasilitas pelabuhan
penyeberangan yang memadai dan fasilitas pendukungnya guna
meningkatkan pelayanan transportasi penyeberangan di Provinsi Sulawesi
Tenggara untuk meningkatkan kelancaran pergerakan manusia dan
distribusi barang serta peningkatan pelayanan terhadap operasional kapal
penyeberangan.
Pembangunan Dermaga Penyebrangan KADATUA adalah sangat penting
untuk memperlancar Lintas Kabupaten Buton Selatan, Kegiatan ini
merupakan pekerjaan TA. 2020. Adapun rincian kegiatan adalah sebagai
berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan
2. Pengukuran dan Positioning
3. Direksi Keet
4. Gudang Kerja
5. Penerangan dan Keselamatan Kerja
6. Dokumentasi/Administrasi/Shop drawing
1
II. PEKERJAAN TIMBUNAN AREA DARAT DAN CAUSEWAY
1. Timbunan Pasir
2. Timbunan Sirtu
3. Timbunan Tanah dan Pemadatan
4. Geotekstil
5. Pasangan batu kosong 40 - 60 kg/unit
6. Pasangan batu kosong 60 - 80 kg/unit
B. PENERIMA MANFAAT
1. Metode Pelaksanaan
Cara pelaksanaan kegiatan berupa kontraktual dengan melibatkan pihak
ketiga sebagai penyedia jasa pelaksana kegiatan.
2. Tahapan Kegiatan
I. Tahapan Kegiatan :
a. Tahap persiapan yang terdiri dari :
b. Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan
c. Pengukuran dan Positioning
d. Direksi Keet
e. Gudang Kerja
f. Penerangan dan Keselamatan Kerja
g. Dokumentasi/Administrasi/Shop drawing
2
Pembangunan yang sesuai dengan standar konstruksi
Melakukan Pengawasan kualitas pekerjaan
Dokumentasi Pelaksanaan pekerjaan
Pengusunan laporan realisasi pelaksanaan pekerja
c. Batasan Kegiatan
Batasan Kegiatan Pembangunan Dermaga Penyebrangan KADATUA
Kabupaten Buton Selatan adalah sebagai berikut :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TIMBUNAN AREA DARAT DAN CAUSEWAY
d. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender, adapun matriks pelaksanaan
pembangunan adalah :
Kegiatan Waktu
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Ket
PEKERJAAN
PERSIAPAN
PEKERJAAN
TIMBUNAN AREA
Utama
DARAT DAN
CASEWAY
Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan akan ditentukan melalui proses pelelangan
pengadaan barang dan jasa oleh Pokja UKPBJ Biro LPPBMN Kementerian
Perhubungan
e. Penanggung jawab kegiatan
Penanggung jawab kegiatan adalah Kuasa Pengguna Anggaran Balai
Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara.
D.TENAGA TERAMPIL
3
a. Project Manager
D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (Limah) tahun di bidang
Pelabuhan/Dermaga sebanyak 1 (satu) orang Memiliki Memiliki SKT
Pelaksana Pekerjaan Jalan (TS.045)
b. Site Manager
D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (Lima) tahun di bidang
Pelabuhan/Dermaga sebanyak 1 (satu) orang Memiliki SKT Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Jalan (TS.028)
c. Quantity/Supefveyor
D3 Teknik Sipil, Pengalaman minimal 5 (lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang
di bidang Pelabuhan/Dermaga Memiliki SKT Quantity/Supefveyor (TL.003)
d. Ahli K3
1. D3 Teknik Sipil pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan
Dermaga/Pelabuhan sebanyak 1 (satu) orang, Memiliki SKA Ahli
Madya K3 Konstruksi
e. Mekanik
STM Jurusan Teknik Mesin pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebanyak 1
(satu) orang Memiliki SKT Mekanik Alat Berat (TM.027)
f. Mandor
1. STM Jurusan Bangunan pengalaman minimal 2 (dua) tahun sebanyak
1 (satu) orang Memiliki SKT Mandor Tanah (TL.008)
Tenaga Terampil sebagai penanggung jawab teknis atau tenaga teknis harus
memiliki sertifikat SKT
4
perusahaan atau Tenaga Terampil wajib melampirkan Ijazah, KTP, SKT Atau
Surat Refensi Kerja dari pemberi kerja
Peralatan utama yang ditawarkan minimal harus sesuai yang di tetapkan dalam
dokmen pemilihan,dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis,kapsitas dan jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan
2. Melampirkan foto alat
3. Kepemilikan Peralatan :
a. Milik sendiri melampirkan bukti kepemilikan alat berupa
nota,kwitansi,STNK,BPKB,Invoice,Gros Akte/Pas Kapal
b. Sewa melampirkan surat perjanjian dengan melampirkan bukti
kepemilikan dan identitas diri (KTP/SIM)dari pihak yang
menyewakan.Surat perjanjian sewa perlatan minimal harus
menjelaskan jenis alat yang disewa,lokasi,kondisi,jumlah,serta
menyebutkan jangka waktu perjanjian dan anama kedua belah
pihak beserta alamat,telpon/fax dan atau imel yang mudah di
hubungi
c. sewa beli atau lesing dianggap sewa,dengan melampirkan
invoice pembayaran
4. pencantuman lokasi peralatan harus disebutkan secara jelas minimal
menyebutkan nama kelurahan/kecamatan (Tidak menyebutkan secara
kabupaten atau provinsi)
5. Alat Berupa Ponton Transport atau Tongkang + tuggboat Minimal
Berkapasitas 100 feet
6. Ponton di maksud adala (Tongkang+tugboat) minamal berkapasitas 100
feet,
5
1. untuk memastikan kelaik lautan kapal tongkang harus memiliki:
a. Gros akte/pas besar,
b. Surat laut,
c. sertifikat keselamatan kontruksi kapal barang (yang masih berlaku),
d. sertifikat garis muat kapal (yangmasih berlaku)
F.DOKUMEN TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan : Peralatan dipersiapkan dan di
running test kondisinya di workshop untuk menjamin kondisi peralatan
tetap baik dan siap dioperasikan. Setelah peralatan dipastikan
kondisinya dalam keadaan baik, kemudian diangkut ke Pelabuhan
terdekat. Setelah tiba di pelabuhan, peralatan kemudian di angkut ke
lokasi proyek dengan menggunakan ponton angkut yang ditarik
dengan tugboat.
6
kemudian dibuat permanent dengan cor beton pada daaerah darat
dan pada dermaga existing di cat. Titik‐titik pada patok bantu
tersebut kemudian menjadi titik untuk mengontrol pemancangan arah
memanjang dan melintang.
Direksi Keet dan Gudang : Direksi keet dapat berupa bangunan darurat
yang terbuat dari tiang kaso, dinding papan susun ataupun bangunan
permanent yang mana selanjutnya dapat digunakan sebagai tempat
penjaga malam, ataupun Bangunan yang terdapat disekitar proyek
yang telah mendapat persetujuan pengguna jasa (owner), lantai beton
tembok, atap seng, loteng triplek dan penerangan secukupnya. Ukuran
direksi keet, ditentukan oleh skala proyek yang dikerjakan.
Penempatannya tidak terlalu jauh dari lokasi bangunan yang dikerjakan
Penerangan dan Keselamatan Kerja : Pihak kontraktor dengan
persetujuan direksi memasang Instalasi listrik pada Lokasi kerja yang
dipagari, Barak Pekerja, Gudang, dan disekitar lokasi proyek yang
ditentukan oleh direksi. Penerangan hanya dilakukan pada malam
hari selama masa kerja berlangsung. Pihak kontraktor menyediakan
peralatan dan kelengkapan untuk keamanan dan keselamatan proyek
Penggunaan sepatu safety, sarung tangan, helm dan atribut
keselamatan lainnya saat berada dalam lokasi proyek Aparat
keamanan dalam lokasi untuk menjaga keamanan dalam lokasi proyek
Staf K3 yang mengawasi keselamatan dan keamanan kerja di lokasi
pekerjaan
Pelaporan dan dokumentasi : Site Manager melakukan koordinasi
dengan Site Engineer, Pelaksana Lapangan, Konsultan pengawas dan
direksi proyek mengenai informasi‐infomasi yang akan dimuat dalam
laporan harian, mingguan dan bulanan. Laporan Harian dibuat setiap
hari dan mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi
proyek. Laporan Mingguan dibuat memuat perogress yang dicapai
dalam 1 minggu yang merupakan rangkuman dari laporan harian dan
mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi proyek.
Laporan bulanan dibuat dengan merangkum laporan mingguan
selama bulan tersebut dan mendapatkan persetujuan dari konsultan
pengawas dan direksi proyek. Laporan mingguan dan Laporan
Bulanan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan yang
menggambarkan kegiatan pelaksanaan pekerjaan setiap item
pekerjaan yang dilaporkan. Membuat laporan opname pekerjaan
setiap minggu. Semua laporan dikirim ke kantor tiap minggunya.
7
daerah yang akan dibersihkan. Batas daerah yang akan dibersihkan
dapat diberi tanda dengan menggunakan patok dari kayu atau
dengan menggunakan tali pembatas, atau dengan cara lain yang
disetujui direksi pekerjaan . Semua pepohonan dan semak‐semak
dibersihkan Menutup dan meratakan lubang bekas pembongkaran
akar atau tunggul dengan bahan timbunan yang disetujui direksi
pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat pemadat yang
memadai.
Timbunan tanah dan pemadatan : Buat patok‐patok untuk menentukan
arah timbunan serta tarik benang untuk menentukan tinggi atau level
timbunan sirtu nantinya. Setelah itu tuangkan material sirtu diatasnya
lalu ratakan dengan alat berat hingga ketinggian yang ada dalam
gambar rencana
Geotextile non woven : Setelah batu tersusun rapi, beri lapisan tanah
sedikit kemudian tutup dengan geotextile. Untuk penyambungan
geotextile, sediakan ruang untuk overlap sambungan. Timbun tanah
diatasnya kemudian padatkan hingga elevasi yang diinginkan.
Pasangan batu kosong 40 - 60 kg/unit : Buat Bowplank Rencana
Perletakan Material Batu,Tuang material batu ke tempat
direncanakannya di daerah Lahan darat,causeway,dan jalan akses
Rapikan dengan menggunakan excavator,dan tukang pasang batu
agar dapat tersusun rapi.
Pasangan batu kosong 60 - 80 kg/unit : Buat Bowplank Rencana
Perletakan Material Batu,Tuang material batu ke tempat
direncanakannya di daerah Lahan darat,causeway,dan jalan akses
Rapikan dengan menggunakan excavator,dan tukang pasang batu
agar dapat tersusun rapi.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
No Uraian Resiko
1.Macet
1 Mobilisasi dan Demobilsasi Peralatan
2.Kecelakaan
8
2. PEKERJAAN LAHAN DARAT, CAUSEWAY DAN JALAN AKSES
No Uraian Resiko
1.Kaki Terinjak Alat berat
1 Urugan dan Pemadatan
2.Tertimpa Material
1.Kaki Terjepit batu
2 Pasangan Batu Kosong 2.Tangan Lecet
3.Kaki Terinjak Alat berat
F.DOKUMEN ADMINISTRASI
9
dan supervisi sebesar Rp. 100.000.000, - Rincian Biaya sesuai dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) terlampir.
SUHARSIDDIN LAODE,ST
Nip.19790909 200801 1015
10