Muhammad Alhady - Makalah Klasifikasi SI Engine
Muhammad Alhady - Makalah Klasifikasi SI Engine
Muhammad Alhady - Makalah Klasifikasi SI Engine
“Klasifikasi SI ENGINE”
Dosen Pembimbing :
AGUS WIJIANTO, S.T,M.T
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Alhady
NIM : 1921302039
Kelas : 2 MS A
PEKANBARU
2020/2021
A.Pengertian
a. Klasifikasi Engine
Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah
energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.
Dibawah ini adalah bagan klasifikasi engine:
Campuran udara dan bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam ruang
bakar lalu kemudian akan di bakar di dalam ruang bakar tersebut untuk
menghasilkan tenaga ledakan pembakaran yang nantinya digunakan
sebagai tenaga putar untuk menggerakkan kendaraan.
Energi panas, dihasilkan dari pembakaran antara solar dan oksigen yang
dikompresi. Hasil dari pembakaran tersebut akan menimbulkan daya
ekspansi yang mendorong piston untuk bergerak.
Cara Kerja mesin Diesel 2 tak
Dalam mesin ini, hanya terjadi dua langkah yakni:
Pada mesin 4 tak, kedua proses ini terletak dalam langkah yang berbeda.
Namun pada sistem 2 tak, kedua langkah ini terjadi dalam satu langkah
secara bergantian.
Dimulai dari piston yang ada di TMB (titik mati bawah), saat piston ada
di TMB udara akan masuk melalui lubang udara yang ada di sekitar
dinding silinder. Udara ini dapat terdorong masuk karena pada saluran
intake terdapat blower atau turbo yang mendorong udara ke arah mesin.
Lalu piston akan bergerak naik, pergerakan ini akan membuat lubang
udara tertutup oleh dinding piston. Akibatnya, ketika piston baru
bergerak ¼ ke TMA kompresi udara akan dimulai.
Ketika piston mencapai TMA, udara sudah berhasil dipampatkan
sehingga suhunya naik dan siap untuk dilakukan pembakaran.
2. Langkah Usaha Dan Buang
Ini karena suhu pada udara yang dikompresi melebihi titik nyala solar.
Sehingga, solar akan membara apabila dimasukan kedalam udara
bersuhu tinggi tersebut.
Katup buang akan tertutup saat piston akan kembali naik ke TMA.
Proses ini akan terus berlanjut hingga suplai solar dihentikan.
1) Langkah hisap
2) Langkah kompresi
3) Langkah usaha
4) Langkah buang
antara mesin diesel 2 tak dan 4 tak bisa dilihat perbedaannya, mesin
diesel 2 tak menghasilkan satu kali pembakaran setiap satu putaran
engkol. Hasilnya tenaga lebih besar namun bahan bakar lebih boros.
Sementara mesin diesel 4 tak, menghasilkan satu kali pembakaran setiap
dua kali putaran engkol. Hasilnya bahan bakar lebih irit namun power
kalah. Berikut cara kerja mesin diesel 4 tak :
1) Langkah hisap
Langkah hisap adalah proses masuknya udara kedalam ruang silinder.
Pemasukan udara ini terjadi ketika piston bergerak dari TMA (titik mati
atas) ke TMB (titik mati bawah). Gerakan ini akan memperbesar volume
didalam silinder mesin, sehingga udara dari luar masuk melewati intake
valve.
2) Langkah kompresi
Langkah kompresi adalah proses pemampatan udara didalam ruang
silinder. Mengapa udara perlu dimampatkan ? ini terkait proses
pembakaran solar.
Mungkin anda tahu kalau mesin diesel itu tidak dilengkapi busi, itu
karena mesin diesel dapat melakukan pembakaran tanpa percikan api
dari busi. Ini dikenal dengan self combustion.
Namun, agar terjadi self combustion maka udara harus dipampatkan atau
dikompresi hingga suhunya naik melebihi titik bakar solar. Dengan
demikian, solar yang diinjeksikan kedalam udara bersuhu tinggi dapat
terbakar dengan sendirinya.
4) Langkah Buang
Langkah buang adalah proses pengeluaran gas sisa pembakaran dari
dalam ruang bakar. Proses ini terjadi saat piston kembali naik ke TMA
seusai terkena daya ekspansi pembakaran.
Saat langkah ini, exhaust valve terbuka sehingga gerakan naik piston
akan mendorong gas sisa pembakaran untuk keluar ke knalpot.
Ketika piston mencapai TMA diakhir langkah buang, maka inilah yang
disebut dengan satu siklus mesin 4 tak. Satu siklus mesin 4 tak ini terdiri
dari empat langkah, yang masing-masing langkah membutuhkan
setengah putaran engkol. Sehingga untuk menyelesaikan satu siklus full,
dibutuhkan 2 putaran engkol.
Mesin diesel dari model ruang bakarnya dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Indirect Combustion
Indirect injection berasal dari dua kata, in (anti/tidak) dan direct
(langsung). Sehingga bisa diartikan bahwa diesel indirect injection
adalah sebuah mesin diesel yang melaksanakan pembakaran tidak secara
langsung.
Pada mesin diesel berkapasitas besar seperti pada truck tronton dan bus,
jenis pembakaran indirect tidaklah efektif. Karena sudah mengusung
displacement yang besar, sehingga ruang bakar juga memiliki volume
yang besar pula. Untuk itu jenis mesin diesel dengan displacement besar
banyak menggunakan sistem bahan bakar direct injection.
Secara umum baik mesin diesel direct injection atau bukan, memiliki
komponen dengan fungsi yang sama. Namun pada sistem indirect, ada
beberapa komponen yang nihil pada sistem direct injection.
· Glow plug
Glow plug atau busi pijar adalah komponen pada mesin diesel yang
berfungsi untuk memanaskan ruang bakar saat kondisi suhu mesin masih
dingin. Cara kerja glow plug adalah dengan mengubah energi listrik
menjadi panas melalui kawat yang memijar bila dialiri arus listrik.
Pada sistem injeksi tidak langsung, busi pijar menjadi komponen wajib
karena akan sangat membantu khususnya saat start dingin. Tapi tidak
menutup kemungkinan sistem direct injection untuk menggunakan
komponen ini. Untuk mesin CRDI dengan kapasitas menengah juga
banyak menggunakan glow plug untuk membantu menghidupkan mesin
di pagi hari.
Sebetulnya, baik mesin bensin atau mesin diesel harus memiliki ruang
bakar yang akan digunakan sebagai tempat terjadinya pembakaran.
Namun pada mesin diesel khususnya indirect injection, ruang bakar
diletakan terpisah dari piston. Umumnya mang ruang bakar terletak tepat
diatas piston agar hasil panas pembakaran langsung digunakan untuk
menggerakan mesin.
Cara Kerja Sistem injeksi tidak langsung mesin diesel Sistem indirect
injection hanya memiliki perbedaan saat langkah kompresi dan usaha.
Sementara secara umum, cara kerja mesin diesel indirect injection sama
dengan prinsip kerja mesin diesel umum. Sebelum menyalakan mesin
diesel indirect, terlebih dahulu mengaktifkan glow plug selama sekitar 1
menit agar suhu pada ruang bakar meningkat.
Prosesnya adalah :
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati
Bawah (TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder,
3. Kruk As berputar 180 derajat,
4. Noken As berputar 90 derajat,
5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar
masuk ke silinder.
b) Langkah Kompresi : Langkah KompresiDimulai saat klep inlet
menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum
dari kruk as dan flywheel.Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk
meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar
dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat
dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran
(combustion chamber)
4. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga
api dan memulai proses pembakaran
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6. Noken as mencapai 180 derajat
c) Langkah Tenaga : Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar
dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini
merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala
silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi
yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari
piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi
diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya
menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu
piston melakukan siklus berikutnya.