C.282900.001.02 Mengoperasikan Peralatan Pneumatik
C.282900.001.02 Mengoperasikan Peralatan Pneumatik
C.282900.001.02 Mengoperasikan Peralatan Pneumatik
MENGOPERASIKAN PERALATAN
PNEUMATIK
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
1.0 Menerapkan
1.1 Karakteristik udara kempa diidentifikasi .
prinsip-prinsip
1.2 Keuntungan-keuntungan udara kempa disebutkan.
pembangkitan dan
1.3 Prosedur pemantauan udara kempa dilaksanakan.
penggunaan udara
kempa.
2.0 Menguasai dasar- 2.1 Perbedaan-perbedaan istilah dalam sistem tenaga
dasar sistem pneumatik fluida didefinisikan
2.2 Macam-macam industri yang menggunakan sistem
pneumatik didaftar
2.3 Prinsip keselamatan kerja sesuai dengan
karakteristik sistem pneumatik dijelaskan dan
diterapkan .
Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem elektro pneumatik
tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk menemukan
kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar industri lokal
maupun internasional.
(d) Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan
tidak hanya terbatas pada :
Bahaya listrik
Lihat untuk :
Identifikasi komponen-komponen khusus
Analisis diagram SIRKIT pneumatik .
Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik lanjut..
Sistematika pemeliharaan.
2.3.7 Kompetensi Kunci
Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat
Mengumpulkan,mengelola dan menganalisis informasi 2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan ide-ide matematik dan teknik 2
Memecahkan masalah 2
Menggunakan teknologi 2
BAB III
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
Belajar tersetruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang udara kempa. Selanjutnya untuk
pendalaman materi, buatlah rangkuman tentang bahasan tersebut !
2.1 Definisi.
Fluida adlah zat yang bersifat mengalir . Hal ini disebabkan karena molekul-molekulnya
mempunyai daya tarik-menarik ( kohesi ) antar molekul sangat kecil atau bahkan nol.
Fluida terdiri atas zat cair ( liquid ) dan zat gas.
Fluid power system adalah suatu rangkaian pemindahan dan/atau pengaturan tenaga dengan
menggunakan media ( perantara ) fluida .Tenaga dari sumber tenaga atau pembangkit tenaga
diteruskan oleh fluida melalui unit-unit pengatur atau control element keunit penggerak sebagai
output dari system tersebut.
Hidrolik adalah system tenaga fluida yang menggunakan cairan ( liquid ) sebagai media
transfer.Cairan hidrolik biasanya berupa oli ( oli hidrolik ) atau campuran antara oli dan air.
Pneumatik adalah system tenaga fluida yang menggunakan udara sebagai media transfer.Udara
dikempa atau dimampatkan dan disimpan di dalam tangki kompresor untuk setiap saat siap
digunak
2.2 Stuktur Kerja Sistem Pneumatik.
* Cara kerja /urutan kerja system pneumatic dapat digambarkan dalam struktur atau aliran sinyal
(signal flow ) berikut ini.
Gambar : 1
Skema di atas bila dilengkapi dengan element pneumatic dapat digambarkan sebagai diagram
berikut ini :.
Gambar : 3
* Gambar rangkaian pneumatic secara fisual dapat dilhat pada gambar berikut.
Gambar : 5
\
Gambar : 6
3.3 Unit Pengatur ( Control Element )
Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem pneumatik , susunan urutannya dapat kita
jelaskan sebagai berikut : (lihat gambar : 1,2 dan 3)
Sinyal masukan atau input element mendapat energi langsung dari sumber
tenaga ( udara kempa ) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
Sinyal Pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan
secara logic untuk diteruskan ke final control element.
Sinyal pengendali akhir ( Final control element ) yang akan mengarahkan out put
yaitu arah gerakan aktuator ( Working element ) dan ini merupakan hasil akhir dari
sistem pneumatik.
Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup ( Valves ).
Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan sebagai berikut :
a. Katup Poppet (Poppet Valves )
Katup bola ( Ball seat valves )
Katup Piringan ( Disc seat valves )
b. Katup Geser ( Slide valves )
Longitudinal Slide
Plate Slide
Gambar : 7
Gambar : 8
Katup 4/2.penggerak plunyer,pembalik pegas ( 4/2.DCV.plunger actuated,spring centered )
termasuk jenis katup piringan ( Disc seat valves )
Gambar : 9
Gambar : 10
Katup 5/2.DCV-air pilot ,jenis longitudinal slide .
Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
Katup Dua Tekanan
Gambar 14
Katup ini dapat bekerja apabila mendapat tekanan dari kedua arah. Katup juga disebut katup “
AND “ ( Logic AND function )
Gambar 16
b. Katup Pembatas tekanan atau Katup Pengaman ( Pressure Relief Valve )
Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada system.Apabila terjadi
tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan tekanan udara lebih dibuang.Jadi tekanan
udara yang mengalir ke system tetap aman.
Gambar 17
(12)
(3) P R
Gambar 18.
(2)
(1)
b. A B A B
Throttle Adjustable Flow
Control
Throttle Adjustable
Roller Flow Control
Gambar 19
A B
A B Gambar 20
Gambar 21
Gambar 22
Gambar 23
Sangatlah penting memahami fungsi dan karakteristik element-element pneumatic agar dapat
menerapkan dengan tepat di dalam sistem kontrol pneumatik itu sendiri. Untuk menanamkan
pemahaman tersebut, berikut ini kita bahas macam-macam bentuk sirkuit pneumatic, untuk
ditelaah konstruksinya dan dianalisis cara kerjanya .
Dalam sistem pengendalian atau sistem kontrol untuk mengoperasikan sistem pneumatic, kita
kenal dua macam cara pengendalian yaitu :
Pengendalian langsung (direct control) yakni apabila udara kempa langsung mengalir ke
final control element yang langsung mengendalikan gerakan actuator. Cara pengendalian
semacam ini sangat sederhana dan digunakan untuk rangkaian yang sederhana pula.
Pengendalian tak langsung (indirect control) yakni apabila udara kempa melalui
bermacam-macam control elemen yang menggunakan sinyal input, sinyal-sinyal pemroses
dan baru ke sinyal kontrol akhir. Cara ini digunakan untuk pengendalian sirkuit pneumatic
yang lebih kompleks.
Gambar 27a
Gambar 27b
Gambar 29b
Gambar 29a
Gambar 30a
Sedangkan gambar 30b.menunjukkan bahwa piston akan kembali mundur secara otomatis akibat
pengaturan tekanan pada sequence valve (1.3) .Pada waktu piston bergerak maju dan mencapai
titik mati depan maka tekanan udara akan meningkat kemudian mengalir ke katup 1.3. Bila
tekanan telah mencukupi maka katup 1.3 akan membuka dan mengalirkan udara pemandu ke 1.1
untuk mengubah posisi katup. Dengan posisi ini piston akan bergerak mundur.
Gambar 30b
Gambar 31 di samping
adalah sirkuit otomatis
yakni silinder 1.0 bergerk
maju-mundur secara
otomatis dan
berkesinambungan (terus
menerus) sampai katup
on/off 1.4 dimatikan.
Katup-katup 1.2 dan 1.3
merupakan sensor-sensor
sehingga piston dapat
bergerak bolak-balik setiap
ujung piston menyentuh
katup tersebut.
Gambar 31
Gambar 32
Dalam aplikasi, biasanya reed switch dilengkapi dengan lampu indicator yang biasa
disebut dengan Light Emitting Diode ( LED ). Apabila switch bersambung ( oleh
pengaruh magnetic ) maka LED akan menyala.
Reed switch seperti tersebut di atas umumnya mempunyai tiga kabel penghubung
yaitu :
Kabel penghubung ke saluran positif dari SIRKUIT .
Kabel penghubung ke saluran negatif dari SIRKUIT
Kabel untuk isyarat keluaran ( signal out-put )
Dalam aplikasinya sensor elektronik seperti tersebut di atas ada tiga jenis yaitu :
Electrical induction
Capacitance
Infra red light (optical)
Perhatikan simbol-simbol pada gambar 27 berikut.
Sensor inductive banyak digunakan di industri. Sensor inductive berikut ini adalah
sensor yang digunakan hanya untuk logam
(a) (b)
Gambar 30 : pneumatik-elctric converter ( PE )
Dalam menginstal atau memasang peralatan baik mekanik, elektrik, pneumatik maupun
yang lain harus diperhatikan agar dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dan bahkan
mengurangi downtime.
Hal ini dapat disebutkan sebagai berikut :
Untuk kelistrikan :
Walapun setiap bahaya punya perlakuaan secara individu ada beberapa prinsip
yang seharusnya diingat :
- Dimana mungkin eliminir bahayanya
Untuk contoh, hentikan penggunaan bahan kimia yang berbahaya.
Mengeliminir bahaya seharusnya selalu menjadi tujuan pertama dalam
membuat tempat kerja yang aman.
- Jika anda tidak bias mengeliminir bahaya, cari cara yang aman untuk
mengerjakannya.
Ini dapat berarti pengontrolan dalam beberapa cara, untuk contoh; tutup
kebisingan Kompresor dengan kontak penyekat, atau pastikan keefektifan
pengaman yang ditempatkan disekitar bagian mesin yang bergerak.
Itu dapat juga keaman proses atau bahan, seperti pemindahan selang harus
hati-hati.
Dalam semua situasi anda seharunya memastikan hal berikut :
- Prsedur dan sitem kerja yang aman
Ini dapat termasuk :
- Melatih dan mensupervisi pekerja.
- Mempunyai surat izin melakukan pekerjaan yang ditetapkan
- Melakukan rotasi pekerjaan
- Tatalaksana yang baik.
Alat keselamatan seperti kaca mata debu, masker, sarung tangan, pelindung
teling, dan alat pernafasan seharusnya digunakan dengan tepat. Pakaian kerja
harus aman dan nyaman bekerja dekat mesin yang berputar, rambut panjah
harus diatur dengan mengikat ramput atau pakai topi
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
Pengarang : Systems-FV.doc
Tahun terbit Indonesia Australia Partnership for Skills
Development
Batam Institutional Development project
Tahun terbit : 2002
MEMELIHARA EFEKTIVITAS
HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA
BUKU KERJA
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................ 1
BAB I
PENGANTAR
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan dan
bimbingan bagi peserta pelatihan atau siswa agar dapat:
mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
mengecek kemajuan peserta pelatihan
meyakinkan bahwa semua elemen dan kriteria kinerja telah dimasukkan
dalam pelatihan dan penilaian
2.1 Unit Kompetensi yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang
teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap,pengetahuan dan keterampilan
tentang sistem elektro-pneumatik dan penerapannya di industri.
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
1.0 Menerapkan
1.1 Karakteristik udara kempa diidentifikasi .
prinsip-prinsip
1.2 Keuntungan-keuntungan udara kempa disebutkan.
pembangkitan dan
1.3 Prosedur pemantauan udara kempa dilaksanakan.
penggunaan udara
kempa.
2.0 Menguasai dasar- 2.1 Perbedaan-perbedaan istilah dalam sistem tenaga
dasar sistem pneumatik fluida didefinisikan
2.2 Macam-macam industri yang menggunakan sistem
pneumatik didaftar
2.3 Prinsip keselamatan kerja sesuai dengan karakteristik
sistem pneumatik dijelaskan dan diterapkan .
Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem pneumatik
tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk
menemukan kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar
industri lokal maupun internasional..
Bahaya listrik
BAB II
TAHAPAN BELAJAR
BAB III
TUGAS TEORI, UNJUK KERJA DAN SIKAP KERJA
a.
Tugas 2
Perhatikan diagram-diagram Sirkuit pneumatik di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut dengan baik.
Tugas 3
Perhatikan diagram Sirkuit pneumatic di bawah ini kemudian selesaikan tugas berikut .
3.1 Sebutkan nama-nama
Komponent dan fungsi
Masing-masing !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
……………………………..T
……………………………..
………………………………
……………………………..
3.2 Baca dan jelaskan
cara kerjanya !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
…………………………….
3.2 Buatlah displacement
Step diagramnya.
Tugas 4
Sirkuit otomatis yang dilukiskan dalam diagram Sirkuit di bawah ini menggunakan timer atau
time delay valve. Perhatikan dan selesaikan tugas-tugas berikut !
Tugas 5
Suatu alat pendorong ( allocating device ) mensuplai aluminium bakalan katup ke tempat
pemesinan. Dengan mengoperasikan push-button ,batang torak dari silinder kerja tunggal
bergerak maju.Begitu push button dilepas batang torak kembali mundur.Perhatikan gambar
berikut kemudian selesaikan tugas –tugas di bawah ini !
Tugas :
5.1 Buatlah displacement step diagram !
Tugas 6
Dengan menggunakan vertical switching point briket batu bara muda dipasokkan ke konveyor
atas atau bawah tergantung keperluan. Arah dari swivelling slide yaitu untuk konveyor atas atau
bawah diatur dengan katup yang menggunakan selector switch.Gerakan ke atas ( maju ) dari
silinder kerja ganda diatur lamanya kira-kira 3 detik sedang untuk gerakan ke bawah diatur kira-
kira 2 detik.Tekanan udara kempa pada kedua belah sisi selalu didetiksi.Kedudukan akhir silinder
adalah piston dalam mundur.
Perhatikan uraian di atas dan juga gambar di bawah ini, kemudian selesaikan tugas-tugas berikut !
6.1 Buatlah diagram pemindahan ( displacement step diagram )
6.2 Selesaikan diagram Sirkuit pneumatic di bawah ini !
6.3 Konstrusikan Sirkuit pneumatic sesuai dengan diagram Sirkuit tersebut.
6.4 Operasikan Sirkuit yang telah dikonstruksi dan amati apakah cara kerjanya telah sesuai
6.5 Periksa pada pressure gauge besar tekanan oli pada step 1 dan step 2 .
Tugas 7
Suatu mesin embossing ( stempel ) digunakan untuk mengembossed plastik. Mesin digerakkan
oleh silinder pneumatik kerja ganda . Matres atau die digerakkan maju dan menstempel plastik
ketika push button pneumatik dioperasikan . Katup 3/2 penggerak roller digunakan sebagai limit
switch untuk menandai bahwa piston telah maju sepenuhnya.Gerakan mundur atau balik terjadi
ketika pengepressan telah sepenuhnya selesai dan tekanan preset telah tercapai . Tekanan pada
silinder pneumatic senantiasa dichek dengan pressure gauge.
Perhatikan uraian di atas dan gambar / diagram di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut !
7.1 Buatlah displacement step diagram
Tugas 8
Mesin tekuk pelat dioperasikan oleh sistem pneumatik dengan silinder kerja ganda. Untuk
mengoperasikan digunakan dua buah pushbutton yang harus dioperasikan bersama-sama dan
untuk mempercepat gerak maju dipasanglah sebuah quick exhoust valve.Gerakan maju inilah
yang melakukan proses penekukan.Ketika kedua pushbutton dilepas maka silinder ( piston )
bergerak mundur secara perlahan-lahan.
Perhatikanlah uraian di atas dan diagram/gambar di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut !
8.1 Buatlah displacement step diagram !
Tugas 9
Tugas berikut ini berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja selama kita
mengoperasikan mesin atau pesawat yang menggunakan sistem pneumatik.
Selesaikanlah tugas berikut dengan menjawab atau mengisi titik-titik yang tersedia !
9.1 Untuk menjaga keselamatan kerja pada sistem pneumatik clamping device harus :
…………………………………………………………………………..…………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
…
9.2 Switch on perlu diproteksi agar:
………………………………………………………………………………………………………
………
………………………………………………………………………………………………………
………
………………………………………………………………………………………………………
……..
9.3 Sebutkan beberapa sebab polusi lingkungan pada sistem pneumatik dan akibatnya !
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
9.4 Jelaskan sikap-sikap kerja yang aman !
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
9.5 Buatlah lembar pemeriksaan kondisi aman pada sistem pneumatik dan kemudian laksanakan
pemeriksaan !
Tugas 10
Diagram sirkuit di bawah ini menunjukkan sirkuit dengan penunda waktu. Perhatikan diagram
tersebut kemudian kerjakanlah tugas berikut !
Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada sirkuit.
Jelaskan cara kerjanya
Rakitlah sirkuit berdasarkan diagram.
Operasikan sirkuit tersebut.