C.282900.001.02 Mengoperasikan Peralatan Pneumatik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 64

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR PEMANFAATAN LISTRIK


SUB SEKTOR OTOMASI INDUSTRI

MENGOPERASIKAN PERALATAN
PNEUMATIK

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

DAFTAR ISI

Daftar Isi .............................................................................................................1

BAB I PENGANTAR ..........................................................................................2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ................................2


1.2. Penjelasan Modul ..........................................................................2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).............................................4
1.4. Pengertian-pengertian Istilah .........................................................4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ........................................................................6

2.1. Peta Paket Pelatihan ....................................................................6


2.2. Pengertian Unit Standar ...............................................................6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...................................................7
2.3.1. Judul Unit .......................................................................7
2.3.2. Kode Unit ........................................................................7
2.3.3. Deskripsi Unit ..................................................................7
2.3.4. Elemen Kompetensi .........................................................8
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja .........................................................8
2.3.6. Batasan Variabel .............................................................10
2.3.7. Panduan Penilaian ...........................................................11
2.3.8. Kompetensi Kunci ............................................................13

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN .................................................14

3.1. Strategi Pelatihan .........................................................................14


3.2. Metode Pelatihan .........................................................................15

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ................................................................16

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI .........................................................................................34

5.1. Sumber Daya Manusia ..................................................................34


5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ......................................................35
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ................................................36

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 1 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh
Kriteria Unjuk Kerja.

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh


keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif
ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul


Desain Modul
Modul ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual / mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Isi Modul

Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 2 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan


peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 3 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current


Competency)

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 4 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 5 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1 Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?


Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?


Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?


Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.2 Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 6 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

2.3.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja


Elemen Kriteria Unjuk Kerja

1.0 Menerapkan
1.1 Karakteristik udara kempa diidentifikasi .
prinsip-prinsip
1.2 Keuntungan-keuntungan udara kempa disebutkan.
pembangkitan dan
1.3 Prosedur pemantauan udara kempa dilaksanakan.
penggunaan udara
kempa.
2.0 Menguasai dasar- 2.1 Perbedaan-perbedaan istilah dalam sistem tenaga
dasar sistem pneumatik fluida didefinisikan
2.2 Macam-macam industri yang menggunakan sistem
pneumatik didaftar
2.3 Prinsip keselamatan kerja sesuai dengan
karakteristik sistem pneumatik dijelaskan dan
diterapkan .

3.0 Mengidentifikasi 3.1 Bermacam-macam komponen pneumatik yang


komponen-komponen umum digunakan di industri diidentifikasi.
sistem pneumatik 3.2 Prinsip dan cara kerja komponen pneumatik
dijelaskan.
3.3 Prinsip dan cara kerja aktuator (unit penggerak)
disebutkan / dijelaskan.
4.0Menginterpretasikan 4.1 Diagram sirkuit diinterpretasikan dan dijelaskan
diagram sirkuit cara kerjanya.
pneumatik dan 4.2 Rangkaian (sirkuit) pneumatik dengan satu
mengoperasikannya silinder, rangkaian semi otomatis, rangkaian
(menguji coba) . otomatis, rangkaian pengatur kecepatan dan
rangkaian dengan sensor pneumatik
dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram
sirkuit yang diberikan.
4.3 Sirkuit pneumatik yang telah dirakit
dioperasikan sesuai dengan prosedur
pengoperasian yang telah ditentukan.

2.3.5 Batasan Variabel


Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing,transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran,
pertambangan dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di
industri yang relevan dengan persyaratan :

o Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem elektro pneumatik

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 7 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

o Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran

o Tersedia alat dan bahan keselamatan dan kesehatan kerja.

Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem elektro pneumatik
tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk menemukan
kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar industri lokal
maupun internasional.

(d) Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan
tidak hanya terbatas pada :

 Pemakaian pakaian kerja yang cocok.

 Bahaya udara kempa

 Bahaya listrik

 Prinsip-prinsip keselamatan kerja khusus sistem elektro pneumatik..

2.3.6 Panduan Penilaian


Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan analisis komponen
dan sistem rangkaian (SIRKUIT ), tetapi hal ini juga tergantung pada sektor
industri yang terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk
cakupan bagi industri pada umumnya.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 8 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Lihat untuk :
 Identifikasi komponen-komponen khusus
 Analisis diagram SIRKIT pneumatik .
 Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik lanjut..
 Sistematika pemeliharaan.
2.3.7 Kompetensi Kunci
Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat
Mengumpulkan,mengelola dan menganalisis informasi 2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan ide-ide matematik dan teknik 2
Memecahkan masalah 2
Menggunakan teknologi 2

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 9 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB III

STRATEGI BELAJAR DAN METODE BELAJAR

3.1 Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang


sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung
jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan
belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar


dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang


yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 10 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.


c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2 Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki
prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan
interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar tersetruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 11 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1. UDARA KEMPA

1.1.Properti Udara Kempa.


Komposisi udara :
Udara di permukaan bumi ini terdiri atas campuran dari bermacam-macam gas.Komposisi dari
macam-macam gas tersebut adalah sebagai berikut :
 78 % vol.gas nitrogen
 21 % vol.gas oksigen.
 01 % vol.gas carbon dioksid,argon,helium,krypton,neon dan xenon.
Dalam system pneumatic udara difungsikan sebagai media transfer dan sebagai penyimpan tenaga
( daya ),yaitu dengan cara dikempa atau dipampatkan.
Udara termasuk golongan zat fluida kerna sifatnya yang selalu mengalir. Sedangkan sifat utama
udara sehingga digunakan sebagai media penyimpan tenaga ( daya ) adalah sifat compressible (
dapat dikempa ).Sifat-sifat udara senantiasa mengikuti hokum-hukum gas berikut ini.
Karakteristik Udara
Karakteristik udara dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah .
2. Volume udara tidak tetap.
3. Udara dapat dikempa (dipadatkan) .
4. Berat jenis udara 1,3 kg/m3
5. Udara tidak berwarna
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan udara Kempa
Penggunaan udara kempa dalam system pneumatic memiliki beberapa keuntungan antara lain
dapat disebutkan berikut ini :
 Udara tersedia dimana saja dalam jumlah yang sangat tidak terbatas dan tidak
pernah habis sampai dunia ini kiamat.
 Udara mudah digerakkan / dipindahkan baik di dalam pipa ataupun di dalam
selang walaupun jauh jaraknya.
 Udara tidak begitu sensitive terhadap perubahan suhu bahkan dalam kondisi yang
agak ekstrem udara masih dapat bekerja.
 Udara kempa tidak mudah terbakar atau meledak sehingga proteksi terhadap
kedua hal ini cukup mudah.
 Udara kempa atau system pneumatic yang tanpa pelumasan sangat bersih
sehingga udara yang keluar dari katup atau bocoran dari pipa / komponent yang
lain tidak menyebabkan kontaminasi.Hal ini sangat penting mendapat perhatian
terutama pada industri makanan,minuman,kayu ataupun industri tekstil.
 Pemindahan daya sangat cepat.
 Perubahan daya dan kecepatan sangat mudah diatur .

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 12 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
 Dalam system pneumatic dapat dipasang pembatas tekanan atau pengaman
sehingga system menjadi aman.
Sedangkan kerugian penggunaan udara kempa antara lain:
 Udara kempa harus dipersiapkan secara baik hingga memenuhi syarat
 Tekanan udara susah dipertahankan dalam waktu bekerja.
 Suara udara yang keluar cukup keras sehingga berisik.
 Udara yang bertekanan mudah mengembun.
Dengan diketahuinya keuntungan dan kerugian penggunaan udara kempa ini kita dapat
membuat antisipasi agar kerugian –kerugian ini dapat dihindari.
1.2 Pembangkit Udara Kempa.
Tujuan Penggunaan Kompresor sebagai pembangkit udara kempa.
Kompresor digunakan untuk membangkitkan udara kempa atau udara bertekanan dengan cara
menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa
untuk disuplaikan kembali kepada pemakai (sistem pneumatik).
Untuk menjamin kelangsungan dan keamanan kerja system pneumatic maka udara kempa yang
disuplaikan kepada system harus memenuhi syarat yaitu :
 Bersih
 Kering
 Tekanan sesuai dengan kebutuhan dan tidak melebihi batas maksimum.
Peralatan system pneumatic seperti valve ,silinder dan lain-lain umumnya dirancang untuk
tekanan antara 8 - 10 bar. Pengalaman praktek menunjukkan bahwa tekanan kerja sekitar 6 bar
akan lebih ekonomis.Kehilangan tekanan dalam perjalanan udara kempa karena bengkokan
(bending ) , bocoran, restriction dan gesekan pada pipa diperkirakan antara 0,1 s . d 0,5 bar.
Dengan demikian kompressor harus membangkitkan tekanan 6,5 – 7 bar.
Apabila suplai udara kempa tidak sesuai dengan syarat-syarat tersebut di atas maka akan
bnerakibat kerusakan seperti berikut :
 Terjadi cepat aus pada seal ( perapat ) dan bagian-bagian yang bergerak di
dalam silinder atau valve ( katup-katup ).
 Terjadi oiled-up pada valve.
 Terjadi pencemaran ( kontaminasi ) pada silencers.
Komponen-komponen umum Pembangkit Udara Kempa.
Peralatan yang diperlukan untuk menghasilkan udara kempa yang memenuhi syarat seperti
tersebut di atas antara lain :
 Kompressor udara
 Tangki udara
 Saringan udara ( air filter )
 Pengering udara ( air dryer )
 Pengatur tekanan ( pressure regulator )
 Baut tap ( drainage point )
 Pemisah oli ( oil separator )

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 13 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
Secara luas tentang kompresor ini telah dibahas pada modul No : C.282900.001.02 tentang
kompresor dan distribusi udara kempa.
Prosedur pemantauan penggunaan udara kempa yang perlu diperhatikan antara lain sebagai
berikut :
 Frekuensi pemantauan.Misalnya setiap akan memulai bekerja perlu memantau kebersihan
udara,kandungan air embun,kandungan oli pelumas dansebagainya.
 Tekanan udara perlu dipantau apakah sudah sesuai dengan ketentuan.
 Pengeluaran udara buang apakah tidak berisik/bising
 Udara buang perlu dipantau muisturenya.
 Katup pengaman/regulator tekanan udara perlu dipantau apakah bekerja dengan baik.
 Setiap sambungan (konektor) perlu dipantau agar dipastikan cukup kuat dan rapat kerena
udara kempa cukup berbahaya

Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang udara kempa. Selanjutnya untuk
pendalaman materi, buatlah rangkuman tentang bahasan tersebut !

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 14 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

2. PENGENALAN PADA SISTEM PNEUMATIK

2.1 Definisi.
Fluida adlah zat yang bersifat mengalir . Hal ini disebabkan karena molekul-molekulnya
mempunyai daya tarik-menarik ( kohesi ) antar molekul sangat kecil atau bahkan nol.
Fluida terdiri atas zat cair ( liquid ) dan zat gas.
Fluid power system adalah suatu rangkaian pemindahan dan/atau pengaturan tenaga dengan
menggunakan media ( perantara ) fluida .Tenaga dari sumber tenaga atau pembangkit tenaga
diteruskan oleh fluida melalui unit-unit pengatur atau control element keunit penggerak sebagai
output dari system tersebut.
Hidrolik adalah system tenaga fluida yang menggunakan cairan ( liquid ) sebagai media
transfer.Cairan hidrolik biasanya berupa oli ( oli hidrolik ) atau campuran antara oli dan air.
Pneumatik adalah system tenaga fluida yang menggunakan udara sebagai media transfer.Udara
dikempa atau dimampatkan dan disimpan di dalam tangki kompresor untuk setiap saat siap
digunak
2.2 Stuktur Kerja Sistem Pneumatik.
* Cara kerja /urutan kerja system pneumatic dapat digambarkan dalam struktur atau aliran sinyal
(signal flow ) berikut ini.

Gambar : 1

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 15 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Skema di atas bila dilengkapi dengan element pneumatic dapat digambarkan sebagai diagram
berikut ini :.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 16 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
* Secara simbolis gambar diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar : 3
* Gambar rangkaian pneumatic secara fisual dapat dilhat pada gambar berikut.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 17 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
2.3 Penerapan Sistem Pneumatik Di Industri
Tujuan penerapan Sistem Pneumatik di industri antara lain sebagai :
 Media kerja ( Working medium ). Ini berbentuk penyimpana tenaga berupa udara kempa
,kemudian dengan udara kempa tersebut orang dapat melakukan suatu pekerjaan .
 Otomatisasi.( Automation ).Pekerjaan yang dilakukan dengan udara kempa dikontrol
dengan sensor-sensor udara sehingga system tersebut dapat bekerja secara otomatis.
Unit penggerak ( Working element ) dari system pneumatic dapat mmenampilkan gerakan-
gerakan sebagai berikut :
 Gerak lurus ( maju-mundur atau naik-turun )
 Gerak radius/lengkung ( swivel )
 Gerak putar ( rotary )
Bidang-bidang industri yang menggunakan atau menerapkan system pneumatic sebagai working
medium atau otomatisasi antara lain :
a. Bidang Manufacturing
 Drilling
 Turning
 Milling
 Forming
 Finishing
 Dsb
. b. Material Handling
 Clamping
 Shifting
 Positiong
 Orientin
c. Penerapan Umum ( di darat , laut dan udara serta pertambangan )
 Packaging
 Feeding
 Metering
 Door or chute control
 Transfer of materials
 Turning and inverting of parts
 Sorting of parts
 Stacking of components
 Stamping ang embossing of components
2.4 Keselamatan Kerja Pada Sistem Pneumatik
Disamping penerapan aturan keselamatan kerja secara umum,secara khusus pada system
pneumatic perlu juga mendapat perhatian.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian untuk menjamin keselamatan kerja antara lain :

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 18 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
2 4 1 Keamanan pada clamping device .
 Peralatan clamping umtuk silinder pneumatic harus benar-benar dapat mengklem dangan
kuat dan diberi tutup pelindung ( protective cover ) untuk menghindari kecelakaan.
 Peringatan atau tanda bahaya perlu diberikan
 Switch on perlu diprteksi agar switch tidak dapat di on kan sebelum ada konfirmasi bahwa
clamping telah selesai..;
2.4.2..Polusi lingkungan
 Pada lingkungan kerja system pneumatic dapat terjadi polusi seperti berikut:
 Noisy ( bising ) yang disebabkan oleh udara buang. Hal ini dapat diatasi dengan
pemasangan exhaust silencer atau dengan menggunakan manipolt.
 Oil Mist yaitu kabut oli yang ikut keluar gas buang dapat terhisap oleh operator atau siapa
saja yang ada di lingkungan itu.
2.5.2 Bekerja dengan aman
 Pada waktu menyambung atau melepas selang pada sitem pneumatic perlu hati-
hati ,atau pemasangan selang harus benar-benar kuat,karena lepasnya
sambungan dapat mengakibatkan selang melenting atau melesat dengan kuat
dan menghantam mata.Sebaiknya pada waktu bongkar-pasang selang matikan
terlebih dulu suplai udara.
Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang pengenalan sistem pneumatik.
Selanjutnya , untuk pendalaman materi, buatlah rangkuman dari bahasan tersebut !

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 19 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
3.1 Unit Pelayanan ( Air Service Unit )
Untuk distribusi udara kempa dari kompressor ke seluruh sistem ,perlu adanya pengaturan baik
kebersihan , tekanan maupun keperluan pelumasan.Tugas ini dilaksanakan oleh service unit.
Dengan demikian service unit terdiri atas :
 Filter berfungsi untuk menyaring udara.
 Regulator atau pengatur tekanan udara yang akan digunakan untuk mengatur
besar tekanan udara sesuai dengan kebutuhan sistem pneumatik.
 Lubricator berfungsi untuk memberikan pelumasan pada udara yang
beroperasi,berupa kabut oli.
Berikut ini kita perlihatkan gambar-ganbar alat tersebut.

Gambar : 5

3.2 Konduktor dan konektor


Konduktor (penyalur)
Untuk menginstalasikan sirkuit pneumatik hingga menjadi satu sistem yang dapat dioperasikan
diperlukan konduktor . Sehingga dapat dikatan bahwa fungsi konduktor adalah untuk
menyalurkan udara kempa yang akan membawa/mentransfer tenaga ke aktuator.
Macam-macam konduktor :

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 20 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
 Pipa yang terbuat dari tembaga,kuningan,baja galvanis atau stenles steel. Pipa ini
juga disbut konduktor kaku (rigid) dan cocok untukinstalasi yang permanen.
 Tabung (tube) yang terbuat dari tembaga,kuningan atau alluminium. Ini termasuk
konduktor yang semi fleksibel dan cocok untuk instalasi yang sesekali dibongkar-
pasang.
 Selang fleksibel yang biasanya terbuat dari plastik dan biasa digunakan untuk
instalasi yang frekuensi bongkar-pasangnya lebih tinggi.
Konektor :
Konektor berfungsi untuk menyambungkan atau menjepit konduktor (selang atau pipa) agar
tersambung erat pada bodi komponen pneumatik. Bentuk atau pun macamnya disesuaikan dengan
konduktor yang digunakan.
Macam-macam konektor dapat kita lihat pada gambar berikut.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 21 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

\
Gambar : 6
3.3 Unit Pengatur ( Control Element )
Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem pneumatik , susunan urutannya dapat kita
jelaskan sebagai berikut : (lihat gambar : 1,2 dan 3)
 Sinyal masukan atau input element mendapat energi langsung dari sumber
tenaga ( udara kempa ) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
 Sinyal Pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan
secara logic untuk diteruskan ke final control element.
 Sinyal pengendali akhir ( Final control element ) yang akan mengarahkan out put
yaitu arah gerakan aktuator ( Working element ) dan ini merupakan hasil akhir dari
sistem pneumatik.
Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup ( Valves ).
Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan sebagai berikut :
a. Katup Poppet (Poppet Valves )
 Katup bola ( Ball seat valves )
 Katup Piringan ( Disc seat valves )
b. Katup Geser ( Slide valves )
 Longitudinal Slide
 Plate Slide

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 22 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut :
a. Katup pengarah ( Directional control valves )
b. Katup satu arah ( Non return valves )
c. Katup pengatur tekanan ( Pressure cotrol valves )
d. Katup pengontrol aliran ( Flow control valves )
e. Katup buka-tutup ( Shut-off valves )
3.3.1 Katup Pengarah ( Directional Control Valves )
Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa yang akan bekerja
menggerakkan aktuator.Dengan kata lain ,katup ini berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan
aktuator .
Katup pengarah diberi nama berdasarkan :
 Jumlah lubang / saluran kerja ( port )
 Jumlah posisi kerja
 Jenis penggerak katup
 Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.
 Berikut ini contoh-contoh katup pengarah dan namanya :
Katup 3/2 penggerak plunyer,pembalik pegas ( 3/2 DCV plunger actuated and spring centered ) ,
termasuk jenis katup bola ( ball seat valves )

Gambar : 7

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 23 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
Katup 3/2.penggerak plunyer,pembalik pegas ( 3/2 DCV plunger actuated,spring centered),
termasuk jenis katup piringan ( disc valves ) normally closed .

Gambar : 8
Katup 4/2.penggerak plunyer,pembalik pegas ( 4/2.DCV.plunger actuated,spring centered )
termasuk jenis katup piringan ( Disc seat valves )

Gambar : 9

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 24 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
Katup 4/3 Manually,jenis plate slide valves

Gambar : 10
Katup 5/2.DCV-air pilot ,jenis longitudinal slide .

Gambar 11

3.3.2 Katup satu arah ( Non Return Valves )


:Katup ini berfungsi untuk mengatur arah aliran udara kempa hanya satu arah saja yaitu bila
udara telah melewati katup tersebut maka udara tidak dapat berbalik arah. Sehingga katup ini juga
digolongkan pada katup pengarah khusus.
Macam-macam katup searah : Check valve

Gambar 12

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 25 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
Shuttle Valve
Katup ini juga disebut katup “ OR “ ( Logic OR function )

Gambar 13
Katup Dua Tekanan

Gambar 14

Katup ini dapat bekerja apabila mendapat tekanan dari kedua arah. Katup juga disebut katup “
AND “ ( Logic AND function )

Katup Buang Cepat ( Quick Exhoust Valve )

Udara dari P (1) ke A (2).Kerja Udara dari A (2) ke R (3).


Gambar 15 Buang cepat ke luar

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 26 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
3.3.3 Katup Pengatur Tekanan
Ada beberapa macam antara lain :
a. Pressure regulating valve
Katup ini berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya tekanan udara kempa yang akan keluar
dari service unit dan bekerja pada system pneumatic ( tekanan kerja ).

Gambar 16
b. Katup Pembatas tekanan atau Katup Pengaman ( Pressure Relief Valve )

Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada system.Apabila terjadi
tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan tekanan udara lebih dibuang.Jadi tekanan
udara yang mengalir ke system tetap aman.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 27 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
c. Sequence Valve
Prisip kerja katup ini hampir sama dengan relief valve.Hanya fungsinya berbeda yaitu untuk
membuat urutan kerja dari system . Perhatikan gambar berikut.

Gambar 17

c. Time Delay Valve ( Katup Penunda )

(12)
(3) P R
Gambar 18.

(2)

(1)

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 28 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
3.3.4 Katup pengatur aliran ( Flow Control Valve )
Katup ini berfungsi untuk mengontrol /mengendalikan besar kecilnya aliran udara kempa.Hal ini
diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume udara yang mengalir akan
mempengaruhi besar daya dorong udara tersebut .
Macam-macam flow control :
a. Fixed flow control yaitu besarnya lubang laluan tetap ( tidak dapat disetel )
b. Adjustable flow control yaitu lubang laluan dapat disetel dengan baut penyetel .
c. Adjustable flow control dengan check valve by pass.
Perhatikan gambar berikut !

Throttle Fixed Flow Control Baut penyetel aliran A


a. A B ke B atau B ke A
Mur pengunci

Orifice Fixed Flow Control

b. A B A B
Throttle Adjustable Flow
Control

Throttle Adjustable
Roller Flow Control

Gambar 19

3.2.5 Shut Of Valve


Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara .Lihat gambar berikut !

A B

A B Gambar 20

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 29 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
3.4 UNIT PENGGERAK ( WORKING ELEMENT = ACTUATOR ). .
unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir atau out put
dari system pneumatic.
Macam-macam actuator :
a. Linear motion actuator ( Penggerak lurus )
 Single acting cylinder ( Silinder kerja tungga )
 Double acting cylinder ( Silinder kerja ganda )l
b. Rotary motion actuator ( Penggerak putar )
 Air Motor ( Motor Pneumatik )
 Rotary Actuator ( Limited Rotary actuator )
Pemilihan jenis actuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi , beban dan tujuan penggunaan
system pneumatic.
3.4.1 Single Acting Cylinder
Silinder ini mendapat suplai udara hanya dari satu sisi saja.Untuk mengembalikan ke posisi
semula biasanya digunakan pegas . Silinder kerja tunggal hanya dapat memberikan tenaga pada
satu sisi saja. Gambar 21 berikut in adalah gambar silinder kerja tunggal.

Gambar 21

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 30 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
3.4.2 Double Acting Cylinder
Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi.Konstruksinya hampir sama dengan
silinder kerja tunggal.Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan tenaga pada
kedua belah sisinya.Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak ( piston rod ) pada satu
sisi dan ada pula yang pada kedua sisi.Konstruksi yang mana yang akan dipilih tentu saja harus
disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 22

3.43 Double Acting Cylinder With Cushioning.


Cushion ini berfungsi untuk menghindari kontak yang keras pada akhir langkah. Jadi dengan
sistem cushion ini kita memberikan bantalan atau pegas udara pada akhir langkah.

Gambar 23

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 31 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

4.1. Diagram Sirkuit Pneumatic

Sangatlah penting memahami fungsi dan karakteristik element-element pneumatic agar dapat
menerapkan dengan tepat di dalam sistem kontrol pneumatik itu sendiri. Untuk menanamkan
pemahaman tersebut, berikut ini kita bahas macam-macam bentuk sirkuit pneumatic, untuk
ditelaah konstruksinya dan dianalisis cara kerjanya .
Dalam sistem pengendalian atau sistem kontrol untuk mengoperasikan sistem pneumatic, kita
kenal dua macam cara pengendalian yaitu :
 Pengendalian langsung (direct control) yakni apabila udara kempa langsung mengalir ke
final control element yang langsung mengendalikan gerakan actuator. Cara pengendalian
semacam ini sangat sederhana dan digunakan untuk rangkaian yang sederhana pula.
 Pengendalian tak langsung (indirect control) yakni apabila udara kempa melalui
bermacam-macam control elemen yang menggunakan sinyal input, sinyal-sinyal pemroses
dan baru ke sinyal kontrol akhir. Cara ini digunakan untuk pengendalian sirkuit pneumatic
yang lebih kompleks.

4.1.1. Sirkuit Pengendalian Langsung (Direct Control) Silinder Kerja Tunggal


Arti dari pengendalian langsung ialah apabila udara kempa dari sumber energi langsung
dikendalikan oleh katup pengarah untuk mengoperasikan silinder. Jadi katup pengarah berfungsi
sebagai pelaksana signal input juga sebagai final control element.

Gambar 27a dan 27b adalah sirkuit dengan


pengendalian langsung untuk silinder kerja
tunggal.

Gambar 27a
Gambar 27b

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 32 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
4.1.2. Sirkuit Pengendalian Langsung (Direct Control) Silinder Kerja Ganda
Silnder kerja ganda (1.0) dikendalikan secara langsung oleh katup 4/2 penggerak tombol,
pembalik pegas (Gb.28a), gambar 28b menunjukkan bahwa silinder kerja ganda dikendalikan oleh
katup 5/2 penggerak tombol, pembalik pegas dan gambar 28c adalah silinder kerja ganda
dikendalikan oleh katup 5/3 penggerak manual dengan detend.

Gambar 28a Gambar 28b Gambar 28c

4.1.2. Sirkuit Pengendalian Tidak Langsung (Indirect Control)

Gambar 29a di bawah ini menunjukkan Gambar 29b di bawah ini


pengendalian tidak langsung untuk menunjukkan pengendalian tidak
silinder kerja tunggal menggunakan langsung untuk silinder kerja ganda
katup 3/2 penggerak tombol sebagai menggunakan dua buah katup 3/2
signal input dan katup 3/2 penggerak sebagai pemesok sinyal input dan
udara sebagai final control element. katup 4/2 sebagai final control
element.

Gambar 29b
Gambar 29a

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 33 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
4.1.3. Sirkuit Semi Otomatis
Gambar 30a di bawah ini adalah sirkuit semi otomatis, yakni apabila tombol 1.2 disentuh maka
udara pemandu atau isyarat (signal) dari 1.2 menuju ke katup 1.1 akan mengubah posisi katup 1.1
sehingga piston bergerak maju, kemudian secara otomatis kembali mundur setelah piston
menyentuh katup 1.3

Gambar 30a

Sedangkan gambar 30b.menunjukkan bahwa piston akan kembali mundur secara otomatis akibat
pengaturan tekanan pada sequence valve (1.3) .Pada waktu piston bergerak maju dan mencapai
titik mati depan maka tekanan udara akan meningkat kemudian mengalir ke katup 1.3. Bila
tekanan telah mencukupi maka katup 1.3 akan membuka dan mengalirkan udara pemandu ke 1.1
untuk mengubah posisi katup. Dengan posisi ini piston akan bergerak mundur.

Gambar 30b

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 34 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02
4.1.4. Sirkuit Otomatis
Sirkuit otomatis artinya sirkuit akan beroperasi secara terus-menerus (contineu) seketika katup
start (1.4) dihidupkan (switch on) dan akan berhenti bila katup start diberhentikan (switch off)

Gambar 31 di samping
adalah sirkuit otomatis
yakni silinder 1.0 bergerk
maju-mundur secara
otomatis dan
berkesinambungan (terus
menerus) sampai katup
on/off 1.4 dimatikan.
Katup-katup 1.2 dan 1.3
merupakan sensor-sensor
sehingga piston dapat
bergerak bolak-balik setiap
ujung piston menyentuh
katup tersebut.

Gambar 31

4.1.5. Sirkuit dengan pengatur waktu dan katup buang cepat


Sirkuit dengan pengatur waktu (timer) digunakan apabila dalam operasinya sirkuit pneumatik
memerlukan waktu sejenak untuk berhenti pada titik mati, misalnya untuk welding dua batang
kawat. Sedangkan katup buang cepat digunakan apabila memerlukan gerakan piston berjalan
lebih cepat.
Gambar 32 berikut menunjukkan bahwa piston akan bergerak maju lambat kerena diperlambat
(dihambat) oleh flow control 1.02. Kemudian setelah sampai ke titik mati depan dan piston
menyentuh rol katup 1.3 mestinya langsung mundur. Tetapi karena udara pemandu (isyarat =
signal) ditunda oleh timer maka piston terpaksa berhenti sejenak di titik tersebut. Setelah timer
mengeluarkan udara pemandu (signal) yang akan mengubah posisi katup 1.1 barulah piston
bergerak mundur. Karena udara buang keluar dengan cepat melalui katup buang cepat 1.03 maka
gerakan mundur lebih cepat.
Sirkuit ini dapat dioperasikan melalui katup 1.2 atau katup melalui katup 1.4 dan 1.6 secara
bersamaan.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 35 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Gambar 32

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 36 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Reed switch juga disebut magnetically actuated proximity switches, karena


.bekerjanya berdasarkan pengaruh medan magnet yang berupa ring pada torak. Lihat
gambar 25 berikut ini. Reed switch biasanya digunakan untuk mendeteksi posisi
akhir (posisi tertentu) dari torak atau posisi sudut bagi rotary actuator

Gambar 25 : Reed switch

Dalam aplikasi, biasanya reed switch dilengkapi dengan lampu indicator yang biasa
disebut dengan Light Emitting Diode ( LED ). Apabila switch bersambung ( oleh
pengaruh magnetic ) maka LED akan menyala.
Reed switch seperti tersebut di atas umumnya mempunyai tiga kabel penghubung
yaitu :
 Kabel penghubung ke saluran positif dari SIRKUIT .
 Kabel penghubung ke saluran negatif dari SIRKUIT
 Kabel untuk isyarat keluaran ( signal out-put )

Ketiga kabel penghubung tersebut dapat dilihat pada simbol ( gambar 26 )

Gambar 26 : Reed switch ( dengan 3 kabel )

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 37 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Dalam aplikasinya sensor elektronik seperti tersebut di atas ada tiga jenis yaitu :
 Electrical induction
 Capacitance
 Infra red light (optical)
Perhatikan simbol-simbol pada gambar 27 berikut.

Gambar 27 : symbol sensor elektronik

Sensor inductive banyak digunakan di industri. Sensor inductive berikut ini adalah
sensor yang digunakan hanya untuk logam

Gambar 28 : Sensor inductive

4.3.4. Kontruksi coil dan kontak relay


Gambar 29.a adalah konstruksi coil relay. Apabila arus masuk dalam kumparan (5)
maka terjadilah medan magnet pada inti besi lunak (7) dan menarik armature (3).
Armature join dengan titik kontak (1) sehingga dengan ditariknya armature maka
kontak (1) akan bersambung dengan kontak (4) dan ini disebut sebagai posisi kontak
(switching position). Bila arus diputus, lepas pula posisi kontak dan kontak(1)
bersambung lagi dengan (2).
Gambar 29 b secara simbolis menunjukkan sebuah coil relay mengoperasikan empat
(4) buah kontak relay normally open (NO).

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 38 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Gambar 29 a : Coil relay Gambar 29 b : Coil relay dan kontak relay

4.3.5 Pneumatik-Electric Converter ( PE )


Pneumatik-electric converter artinya pneumatik memberikan signal untuk
menghubungkan elektrik sehingga menghasilkan output elektrik.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Dalam keadaan normal (belum dioperasikan) kedudukan untuk PE.Normally Open
adalah seperti gambar (b). Apabila ada signal (isyarat) berupa tekanan udara yang
memenuhi penyetelan ,maka diapragma akan mendorong batang penggerak naik dan
membawa tuas kontak menyinggung titik kontak sehingga mengalirlah arus listrik.
PE.converter dirancang ada yang NO dan ada yang NC. Perhatikan gambar 30 dan
simbol untuk PE.converter.

(a) (b)
Gambar 30 : pneumatik-elctric converter ( PE )

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 39 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

4.4. Sistematika Pemeliharaan Elektro pneumatik


4.4.1 Prosedur dan teknik pemeliharaan kelistrikan elektro pneumatik.
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang
bertujuan agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar .
Kegiatannya antara lain :
 Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
 Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin bahan
pembersih, bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain-lain.
 Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan
pemeliharaan.
 Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi
persyaratan.
 Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu
dipersiapkan/dibuat.
Salah satu contoh yang berhubungan dengan elektro-pneumatik adalah :
Processor element seperti relay-relay dapat dipasang pada satu kontrol panel
kemudian panel-panel dipasang pada control cabinet, yang mana orang dapat
melaksanakan pemeliharaan seperti penyetelan atau penggantian komponen dan
sebagainya . Konektor, pengwatan dan selang-selang udara yang masuk ataupun
yang keluar dari cabinet perlu diberi tanda yang jelas dengan penomeran atau
dengan warna sesuai dengan diagram SIRKUIT . Kemudian control kabinet diberi
pintu transparan (dari kaca) yang terkunci sehingga operator atau petugas yang
terkait dapat melihat tetapi tetap aman. Gambar 31 berikut ini menunjukkan sebuah
control cabinet.

Gambar 31 : Control cabinet.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 40 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

Dalam menginstal atau memasang peralatan baik mekanik, elektrik, pneumatik maupun
yang lain harus diperhatikan agar dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dan bahkan
mengurangi downtime.
Hal ini dapat disebutkan sebagai berikut :
Untuk kelistrikan :

 Kebutuhan suplai tenaga listrik harus mencukupi.


 Posisi pemasangan power suplai di dalam control cabinet harus memungkinkan
masih mendapat pendinginan karena power suplai memancarkan panas. Atau
pasang fan pada control cabinet.
 Pasang short circuit protection seperti fuses,circuit breakers,elektronic load
sensing,atau heat shrink tubing pada jaringan.
 Gunakan kabel-kabel berwarna dan pasang sesuai dengan aturan untuk
memudahkan identifikasi.
Untuk pneumatik :
 Diameter suplai line (selang utama) harus mencukupi untuk seluruh system.
 Unit pelayanan udara harus diset pada tekanan udara kempa yang benar.
 Katup-katup dan konektor harus dilabel secara jelas.
 Selang-selang penyambung (konduktor) usahakan sependek mungkin.
 Tidak ada kebocoran-kebocoran dan kehilangan tenaga.
 Pemasangan komponen –komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan
penggantian.

4.4.2 Administrasi pemeliharan kelistrikan.
Untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan pemeliharaan maka
dokumen-dokumen berikut ini perlu dipersiapkan:
 Operating instructions ( Operation manual )
 Instalations and maintenance manuals.
 Daftar spare parts terutama spare parts yang penting.
 Electic cyrcuit diagram.
 Wiring diagram (electrical)
 Pneumatik Circuit diagram
 Desplacement step diagram
 Lembaran data komponen ( data sheets)
 Diagram lay out dari sistem yang lengkap dengan label-label pada katup dan lines
 Dokumentasi trouble shooting.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 41 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

4.4.3. Keselamatan dan kesehatan kerja Bengkel.

Walapun setiap bahaya punya perlakuaan secara individu ada beberapa prinsip
yang seharusnya diingat :
- Dimana mungkin eliminir bahayanya
Untuk contoh, hentikan penggunaan bahan kimia yang berbahaya.
Mengeliminir bahaya seharusnya selalu menjadi tujuan pertama dalam
membuat tempat kerja yang aman.
- Jika anda tidak bias mengeliminir bahaya, cari cara yang aman untuk
mengerjakannya.
Ini dapat berarti pengontrolan dalam beberapa cara, untuk contoh; tutup
kebisingan Kompresor dengan kontak penyekat, atau pastikan keefektifan
pengaman yang ditempatkan disekitar bagian mesin yang bergerak.
Itu dapat juga keaman proses atau bahan, seperti pemindahan selang harus
hati-hati.
Dalam semua situasi anda seharunya memastikan hal berikut :
- Prsedur dan sitem kerja yang aman
Ini dapat termasuk :
- Melatih dan mensupervisi pekerja.
- Mempunyai surat izin melakukan pekerjaan yang ditetapkan
- Melakukan rotasi pekerjaan
- Tatalaksana yang baik.

- Gunakan peralata dan pakaian pelindung.

Alat keselamatan seperti kaca mata debu, masker, sarung tangan, pelindung
teling, dan alat pernafasan seharusnya digunakan dengan tepat. Pakaian kerja
harus aman dan nyaman bekerja dekat mesin yang berputar, rambut panjah
harus diatur dengan mengikat ramput atau pakai topi

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 42 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat


kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja / sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 43 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Otomasi Industri C.282900.001.02

3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

1. Judul : Package for Repair Faults in Electro-


Pneumatic

Pengarang : Systems-FV.doc
Tahun terbit Indonesia Australia Partnership for Skills
Development
Batam Institutional Development project
Tahun terbit : 2002

2. Judul : Elektro Pneumatik Dasar


Pengarang : Tim Mekatronik Polman
Penerbit Politeknik Manufaktur Bandung
Tahun terbit 2002

3. Judul : Fluidsim 3.5


Pengarang Tim Festo Didactic
Penerbit Festo
Tahun terbit 2000

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 44 dari 36
Buku Informasi Versi: 3/18/2019
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR PEMANFAATAN LISTRIK
SUB SEKTOR OTOMASI INDUSTRI

MEMELIHARA EFEKTIVITAS
HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA

BUKU KERJA

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................ 1

BAB I STANDAR KOMPETENSI.............................................................. 2


1.1 Unit Kompetensi Yang Dipelajari................................................. 2
1.1.1 Kode dan Judul Unit........................................................ 2
1.1.2 Deskripsi Unit................................................................. 2
1.1.3 Elemen Kompetensi........................................................ 3
1.1.4 Batasan Variabel............................................................. 4
1.1.5 Panduan Penilaian........................................................... 4
1.1.6 Kompetensi Kunci........................................................... 6

BAB II TAHAPAN BELAJAR..................................................................... 7

BAB III TUGAS DAN TEORI UNJUK KERJA.............................................. 15


3.1 Tugas Teori............................................................................. 15
3.2 Tugas Unjuk Kerja................................................................... 17
3.3 Daftar Cek Unjuk Kerja............................................................. 18

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 1 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB I
PENGANTAR

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan dan
bimbingan bagi peserta pelatihan atau siswa agar dapat:
 mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
 mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
 mengecek kemajuan peserta pelatihan
 meyakinkan bahwa semua elemen dan kriteria kinerja telah dimasukkan
dalam pelatihan dan penilaian
2.1 Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

1.1 Deskripsi Unit

Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang
teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap,pengetahuan dan keterampilan
tentang sistem elektro-pneumatik dan penerapannya di industri.
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

1.1.1 Judul dan Kode Unit


Judul Unit : Mengoperasikan peralatan Pneumatik
1.1.2. Kode Unit : C.282900.001.02

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 2 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

1.1.3. Deskripsi Unit Kompetensi


Tujuan dari unit ini adalah membekali siswa dengan pengetahuan mengenai
kemampuan memehami dan menginterprestasi gambar kerja dan spesifikasi serta
menerjemahkannya ke dalam pemahaman pekerjaan : bentuk, tampilan, besaran dan
material, dilanjutkan penalaran ke pemahaman sistem struktur dan kemungkinan
detail sambungannya.
1.1.4. Elemen Kompetemsi dan Kriteria Unjuk Kerja
.3.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Elemen Kriteria Unjuk Kerja

1.0 Menerapkan
1.1 Karakteristik udara kempa diidentifikasi .
prinsip-prinsip
1.2 Keuntungan-keuntungan udara kempa disebutkan.
pembangkitan dan
1.3 Prosedur pemantauan udara kempa dilaksanakan.
penggunaan udara
kempa.
2.0 Menguasai dasar- 2.1 Perbedaan-perbedaan istilah dalam sistem tenaga
dasar sistem pneumatik fluida didefinisikan
2.2 Macam-macam industri yang menggunakan sistem
pneumatik didaftar
2.3 Prinsip keselamatan kerja sesuai dengan karakteristik
sistem pneumatik dijelaskan dan diterapkan .

3.0 Mengidentifikasi 3.1 Bermacam-macam komponen pneumatik yang umum


komponen-komponen digunakan di industri diidentifikasi.
sistem pneumatik 3.2 Prinsip dan cara kerja komponen pneumatik
dijelaskan.
3.3 Prinsip dan cara kerja aktuator (unit penggerak)
disebutkan / dijelaskan.
4.0Menginterpretasikan 4.1 Diagram sirkuit diinterpretasikan dan dijelaskan cara
diagram sirkuit kerjanya.
pneumatik dan 4.2 Rangkaian (sirkuit) pneumatik dengan satu silinder,
mengoperasikannya rangkaian semi otomatis, rangkaian otomatis,
(menguji coba) . rangkaian pengatur kecepatan dan rangkaian dengan
sensor pneumatik dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan
diagram sirkuit yang diberikan.
4.3 Sirkuit pneumatik yang telah dirakit dioperasikan
sesuai dengan prosedur pengoperasian yang telah
ditentukan.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 3 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

1.1.4 Batasan Variabel


Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing,transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran,
pertambangan dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di
industri yang relevan dengan persyaratan :

o Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem pneumatik

o Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran

o Tersedia alat dan bahan keselamatan dan kesehatan kerja.

Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi mencari gangguan pada sistem pneumatik
tingkat yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Diagnose ditekankan pada prosedur dan pendekatan logis untuk
menemukan kesalahan ..
(c) Komponen dan SIRKIT yang digunakan agar memenuhi standar
industri lokal maupun internasional..

Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan


tidak hanya terbatas pada :

 Pemakaian pakaian kerja yang cocok.

 Bahaya udara kempa

 Bahaya listrik

Prinsip-prinsip keselamatan kerja khusus sistem elektro pneumatik


1.1.5 Panduan Penilaian
Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan analisis
komponen dan sistem rangkaian (SIRKUIT ), tetapi hal ini juga tergantung
pada sektor industri yang terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali
termasuk cakupan bagi industri pada umumnya.
Lihat untuk :

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 4 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

 Identifikasi komponen-komponen khusus

 Analisis diagram SIRKIT pneumatik .


 Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian pneumatik lanjut..
 Sistematika pemeliharaan.

1.1.6 Kompetensi Kunci

Kemampuan Umum dalam Unit ini Tingkat

Mengumpulkan,mengelola dan menganalisis informasi 2


Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan ide-ide matematik dan teknik 2
Memecahkan masalah 2
Menggunakan teknologi 2

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 5 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB II
TAHAPAN BELAJAR

2.1. Langkah-langkah/tahapan belajar


 Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi
seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
 Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-
pokok keterampilan dan pengetahuan.
2.2. Indikator kerja
Merupakan pernyataan persyaratan tingkat standar kriteria kinerja pelaksanaan
tugas pekerjaan (task) / unit kompetensi untuk mencapai kompetensi dari setiap
kegiatan atau langkah kerja (aktivitas) / elemen kompetensi yang terukur pada
masing-masing kriteria unjuk kerja dengan persyaratan yang dibutuhkan
(domain K,S,A ) pada kategori jenis perilaku dan kemampuan internal setiap
indibidu peserta pelatihan kerja , yaitu :
- Pengetahuan / knowledge (kognitif)
1. Pada umumnya digunakan kata : ”Dafat”
2. Jenis kategori perilaku :
2.1. Pengetahuan, pemahaman.
- Kemampuan internal : Dapat mengetahui, mamahami, dll.
2.2. Penerapan, Analisa, dst.
- Keterampilan / Skill ( Psikomotorik ).
1. Pada umumnya digunakan kata : ” Mampu ”
2. Jenis kategori perilaku :
2.1. Persepsi, kesiapan, Gerakan terbimbing, Gerakan biasa
- Kemampuan internal : Mampu menyiapkan, melakukan, ......dll
- Tahapan Berlatih : Kesiapan, gerakan biasa, ........dst.
2.2. Gerakan komplek, Penyesuaian Pola Gerakan, dst.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 6 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

- Sikap kerja / Attitude ( Affektif ).


1. Pada umumnya digunakan kata : ”Harus”
2. Jenis kategori perilaku :
2.1. Penerimaan, Partisipasi, Tanggung Jawab, Ketelitian, Kecermatan, dst.
- Kemampuan internal : Harus menunjukkan, bertanggung jawab.
- Kemampuan saffety : Harus Teliti, Certmat,Ramah,sabar, ....dst.
- Tahapan berlatih : Sikap,
2.2. Penentuan sikap / Penilaian, dst.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 7 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

BAB III
TUGAS TEORI, UNJUK KERJA DAN SIKAP KERJA

Tugas Teori , Unjuk Kerja dan Sikap Kerja


Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan ktriteria unjuk kerja dalam level Unit ini
Kompetensi BSDC – 0307, memahami dan menginterpretasikan gambar kerja dan
spesifikasi dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi pada 7 (
tujuh ) kompetensi kunci.
Tugas teori dan tugas unjuk kerja dalam Bab III pada buku kerja ini, meliputi :
3.1 Tugas Tertulis :
 Tugas tertuli untuk menilai pengetahuan (Knowledge) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Dapat di pergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan unjuk
sikap kerja.
 Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
 Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.
3.2. Tugas Unjuk Kerja :
 Tugas untuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
3.3. Tugas Sikap Kerja.
 Tugas untuk sikap kerja untuk menilai sikap (Attitude) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian yang
terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 8 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

3.1. Tugas Tertulis:


Dalam sistem pengendalian atau sistem kontrol untuk mengoperasikan sistem pneumatic, kita
kenal dua macam cara pengendalian yaitu :
 Pengendalian langsung (direct control) yakni apabila udara kempa langsung mengalir ke
final control element yang langsung mengendalikan gerakan actuator. Cara pengendalian
semacam ini sangat sederhana dan digunakan untuk rangkaian yang sederhana pula.
 Pengendalian tak langsung (indirect control) yakni apabila udara kempa melalui
bermacam-macam control elemen yang menggunakan sinyal input, sinyal-sinyal pemroses
dan baru ke sinyal kontrol akhir. Cara ini digunakan untuk pengendalian sirkuit pneumatic
yang lebih kompleks.
Tugas 1
Perhatikan diagram-diagramSirkuit pneumatik di bawah ini,kemudian selesaikan dengan baik
tugas-tugas berikut :

1.1 Sebutkan nama-nama


komponen pada diagram
Sirkuit tersebut di samping..
a……………………………………….
b………………………………………..
c………………………………………..
d…………………………………………

1.2 . Bacalah diagram Sirkuit


kemudian jelaskan cara kerja masing-
masing.
a………………………………………..
b………………………………………..
c………………………………………..
d………………………………………..

1.3 Rangkailah Sirkuit tersebut sesuai


dengan diagram kemudian operasikan.

a.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 9 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 2
Perhatikan diagram-diagram Sirkuit pneumatik di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut dengan baik.

2.1 Sebutkan nama-nama komponent dalam diagram Sirkuit di bawah ini..


2.2 Jelaskan cara kerja masing-masing Sirkuit .
2.3 Rangkailah Sirkuit tersebut sesuai dengan diagram.kemudian operakan

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 10 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 3
Perhatikan diagram Sirkuit pneumatic di bawah ini kemudian selesaikan tugas berikut .
3.1 Sebutkan nama-nama
Komponent dan fungsi
Masing-masing !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
……………………………..T
……………………………..
………………………………
……………………………..
3.2 Baca dan jelaskan
cara kerjanya !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
…………………………….
3.2 Buatlah displacement
Step diagramnya.

3.3 Buat rangkaian pada


Profile plate sesuai dengan
Diagram Sirkuit kemudian
Operasikan Sirkuit tersebut!

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 11 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 4

Sirkuit otomatis yang dilukiskan dalam diagram Sirkuit di bawah ini menggunakan timer atau
time delay valve. Perhatikan dan selesaikan tugas-tugas berikut !

4.1 Sebutkan nama-nama komponent


Dan apa fungsi masing-masing !
……………………………………….
………………………………………..
……………………………………….
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………
………………………………………
4.2 Jelaskan cara kerjanya !
………………………………………
…………………………………….
……………………………………..
……………………………………..
4.3 Buatlah displacement step
diagram.
4.4 Buatlah rangkaian pada profile
plate dan operasikan Sirkuit tersebut !

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 12 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 5

Suatu alat pendorong ( allocating device ) mensuplai aluminium bakalan katup ke tempat
pemesinan. Dengan mengoperasikan push-button ,batang torak dari silinder kerja tunggal
bergerak maju.Begitu push button dilepas batang torak kembali mundur.Perhatikan gambar
berikut kemudian selesaikan tugas –tugas di bawah ini !

Tugas :
5.1 Buatlah displacement step diagram !

5.2 Selesaikan diagram Sirkuit berikut ini !

5.3 Konstruksikanlah Sirkuit tersebut


Sesuai dengan diagram Sirkuit !
( Pada profile plate )

5.4 Operasikan Sirkuit tersebut dan


Perhatikan apakah cara kerjanya
Telah sesuai dengan fungsi yang
Diharapkan .

5.5 Baca dan catatlah penunjukan


Tekanan pada pressure gauge pada
Step 1 dan step 2 .

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 13 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 6

Dengan menggunakan vertical switching point briket batu bara muda dipasokkan ke konveyor
atas atau bawah tergantung keperluan. Arah dari swivelling slide yaitu untuk konveyor atas atau
bawah diatur dengan katup yang menggunakan selector switch.Gerakan ke atas ( maju ) dari
silinder kerja ganda diatur lamanya kira-kira 3 detik sedang untuk gerakan ke bawah diatur kira-
kira 2 detik.Tekanan udara kempa pada kedua belah sisi selalu didetiksi.Kedudukan akhir silinder
adalah piston dalam mundur.
Perhatikan uraian di atas dan juga gambar di bawah ini, kemudian selesaikan tugas-tugas berikut !
6.1 Buatlah diagram pemindahan ( displacement step diagram )
6.2 Selesaikan diagram Sirkuit pneumatic di bawah ini !
6.3 Konstrusikan Sirkuit pneumatic sesuai dengan diagram Sirkuit tersebut.
6.4 Operasikan Sirkuit yang telah dikonstruksi dan amati apakah cara kerjanya telah sesuai

dengan yang dimaksud.

6.5 Periksa pada pressure gauge besar tekanan oli pada step 1 dan step 2 .

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 14 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 7
Suatu mesin embossing ( stempel ) digunakan untuk mengembossed plastik. Mesin digerakkan
oleh silinder pneumatik kerja ganda . Matres atau die digerakkan maju dan menstempel plastik
ketika push button pneumatik dioperasikan . Katup 3/2 penggerak roller digunakan sebagai limit
switch untuk menandai bahwa piston telah maju sepenuhnya.Gerakan mundur atau balik terjadi
ketika pengepressan telah sepenuhnya selesai dan tekanan preset telah tercapai . Tekanan pada
silinder pneumatic senantiasa dichek dengan pressure gauge.
Perhatikan uraian di atas dan gambar / diagram di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut !
7.1 Buatlah displacement step diagram

7.2 Selesaikanlah diagram


Sirkuit berikut!.

7.3 Susunlah/instal Sirkuit pneumatik pada


Profile plate sesuai dengan diagram dan
Kemudian operasikanlah.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 15 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 8
Mesin tekuk pelat dioperasikan oleh sistem pneumatik dengan silinder kerja ganda. Untuk
mengoperasikan digunakan dua buah pushbutton yang harus dioperasikan bersama-sama dan
untuk mempercepat gerak maju dipasanglah sebuah quick exhoust valve.Gerakan maju inilah
yang melakukan proses penekukan.Ketika kedua pushbutton dilepas maka silinder ( piston )
bergerak mundur secara perlahan-lahan.
Perhatikanlah uraian di atas dan diagram/gambar di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut !
8.1 Buatlah displacement step diagram !

8.2 Selesaikan diagram Sirkuit berikut !

8.3 Susun/instal Sirkuit pneumatik sesuai


dengan diagram Sirkuit dan operasikan
Sirkuit tersebut serta analisis apakah cara
kerjanya telah sesuai dengan yang dike-
 hedaki

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 16 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 9
Tugas berikut ini berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja selama kita
mengoperasikan mesin atau pesawat yang menggunakan sistem pneumatik.
Selesaikanlah tugas berikut dengan menjawab atau mengisi titik-titik yang tersedia !
9.1 Untuk menjaga keselamatan kerja pada sistem pneumatik clamping device harus :
…………………………………………………………………………..…………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………

9.2 Switch on perlu diproteksi agar:
………………………………………………………………………………………………………
………
………………………………………………………………………………………………………
………
………………………………………………………………………………………………………
……..
9.3 Sebutkan beberapa sebab polusi lingkungan pada sistem pneumatik dan akibatnya !
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
9.4 Jelaskan sikap-sikap kerja yang aman !
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………
……
9.5 Buatlah lembar pemeriksaan kondisi aman pada sistem pneumatik dan kemudian laksanakan
pemeriksaan !

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 17 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Pemanfaatan Listrik Sub Sektor Otomasi Industri C.282900.001.02

Tugas 10
Diagram sirkuit di bawah ini menunjukkan sirkuit dengan penunda waktu. Perhatikan diagram
tersebut kemudian kerjakanlah tugas berikut !
 Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada sirkuit.
 Jelaskan cara kerjanya
 Rakitlah sirkuit berdasarkan diagram.
 Operasikan sirkuit tersebut.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Pneumatik


Halaman: 18 dari 18
Buku Kerja Versi: 3/18/2019

Anda mungkin juga menyukai