T02 - Laporan Praktek Kalorimeter
T02 - Laporan Praktek Kalorimeter
T02 - Laporan Praktek Kalorimeter
Judul Percobaan
Uji Perubahan Entalpi Reaksi Netralisasi Menggunakan Kalorimeter
II. Tujuan
Menentukan ΔH reaksi netralisasi melalui percobaan dengan kalorimeter.
a. Pada reaksi eksoterm : kalor yang dilepas sistem sebagian diserap kalorimeter
dan sebagian kalor menyebabkan naiknya suhu sistem.
b. Pada reaksi endoterm : sistem menyerap kalor dari kalorimeter dan sebagian
kana menyebabkan menurunnya suhu sistem.
Sehingga kalor total yang dilepas atau diserap sistem :
Kalor yang diserap atau dilepas kalorimeter merupakan hasil kali nilai kapasitas jenis
kalorimeter pada tekanan tetap (Cp) dengan perubahan suhu yang terjadi pada
kalorimeter.
q kalorimeter = Cp ΔT
Kalorimeter yang baik adalah kalorimeter yang tidak menyerap kalor (nilai kapasitas
kalornya sangat kecil). Pada kalorimeter jenis ini, besar kalor yang diserap atau dilepas
kalorimeter dapat diabaikan. Besarnya kalor itu dapat kita hitung dengan
menggunakan rumus :
1
Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan sebagai
berikut :
a. Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi
kontak maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda
setelah keseimbangan termis tercapai akan sama.
b. Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan.
Jika sebuah benda melepas kalor, maka akan terjadi perubahan wujud pada zat
tersebut selain itu juga terjadi perubahan ukuran. Misalnya air jika didinginkan akan
berubah menjadi es. Dari pertama air yang berbentuk cair, berubah bentuk menjadi es.
Dari cair menjadi padat. Begitu pula yang terjadi pada benda cair yang menguap menjadi
gas.
Reaksi antara larutan CH3COOH yang bersifat asam dan Ca(OH)2 yang bersifat basa
adalah reaksi netralisasi yang termasuk reaksi eksoterm. Sehingga ΔH yang dihasilkan
akan bernilai negatif karena besar suhu produk lebih besar dari suhu reaktan.
2
IV. Alat dan Bahan
1. Calorimeter
2. Tabung ukur
3. Termometer
4. 50 mL larutan CH3COOH 1 M
5. 50 mL larutan Ca(OH)2 1 M
6. Aquades
7. Alat untuk mencatat
Hasil Pengamatan :
3
suhunya berbeda dan dicampur maka benda yang lebih panas melepas kalor kepada
benda yang lebih dingin sampai suhu keduanya sama.
qlepas =qterima
Kalorimeter yang digunakan pada praktikum kali ini adalah calorimeter sederhana
dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan
(Reaksi netralisasi), dimana kalor reaksi = Jumlah kalor yang diserap/ dilepaskan larutan
sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
Pada percobaan kali ini didapatkan suhu awal CH3COOH = 29oC, dan suhu awal
Ca(OH)2 = 27oC. Kemudian kedua larutan dicampur secara bersamaan dan suhu akhirnya
29oC. Suhu awal larutan yang digunakan untuk mencari selisih suhu awal dan akhir
adalah suhu Ca(OH)2. Sehingga ΔT-nya adalah 2oK. Setelah dilakukan penghitungan,
diketahui bahwa nilai ΔH reaksi netralisasi tersebut adalah -33,6 kJ dan merupakan reaksi
eksoterm.
Jawaban Pertanyaan :
1. Mengapa pada percobaaan ini digunakan calorimeter dari gelas plastik? Dapatkah
gelas plastik ini diganti dengan gelas kaca? Jelaskan.
Kalorimeter yang digunakan terbuat dari plastik karena plastik bersifat isolator panas
(penghantar panas yang buruk). Sehingga, selama reaksi berlangsung, kalor yang
diserap maupun dilepaskan oleh sistem ke lingkungan bisa dikurangi atau dianggap
tidak ada. Plastik bersifat isolator sehingga dianggap tidak terlalu menyerap kalor dan
dapat menahan kalor untuk lepas ke lingkungan.
Bagaimana dengan kaca? Kaca merupakan konduktor panas, biarpun tidak terlalu
baik. Karenanya, selama reaksi berlangsung, kalor dapat diserap dan dilepaskan ke
lingkungan. Selain itu, tidak semua kaca tahan terhadap suhu yang tinggi. Bila dikenai
suhu yang terlalu tinggi, maka kaca dapat pecah. Akan berbahaya bila kaca pecah
ketika terjadi reaksi.
4
3. Beri analisis perhitungan hingga mendapatkan harga ΔH reaksi dalam kJ/mol!
Diketahui : C = 4,2 J/gr
ρ = 1 gr/mL
M CH3COOH = M Ca(OH)2 = 1 M
= 100 gr
q = massa campuran x c x ΔT
= 420 J/ oK x 2 oK
= 840 J
n = MxV
n CH3COOH = n Ca(OH)2 karena M dan V keduanya sama.
n = 1 x 0,05 mol
= 0,05 mol
ΔH −q −840 J
= =
n 0,05 mol
= -33.600 J = -33,6 kJ
Sehingga,
5
VII. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat diketahui bahwa perubahan jumlah kalor yang terlibat
dalam suatu reaksi kimia dapat diukur dengan alat bernama kalorimeter/calorimeter
sederhana. Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan
sebagai berikut :
a. Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi
kontak maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda
setelah keseimbangan termis tercapai akan sama.
b. Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan.
Pada percobaan yang telah dilakukan, setelah larutan CH3COOH (besifat asam) dan
Ca(OH)2 (besifat basa) dicampur secara bersamaan, maka terjadi kenaikan suhu pada
campuran sehingga ΔH reaksi netralisasi tersebut bernilai negatif dan termasuk reaksi
eksoterm.
6
IX. Lampiran
1. Pencampuran kedua larutan CH3COOH dan Ca(OH)2
7
3. Suhu awal larutan Ca(OH)2 (gambar kiri) dan larutan CH3COOH (gambar kanan)
4. Suhu campuran Ca(OH)2 dan larutan CH3COOH sebelum berubah menjadi 29oC.
8
9
10
11