Siva Enggar Melinia - RPL Jigsaw

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL

A. Komponen Layanan Layanan Dasar


B. Bidang Layanan Sosial-pribadi
C. Topik Layanan Mendiskusikan Pentingnya Rasa Toleransi Terhadap Sesama
Manusia
D. Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
E. Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat atau mampu memiliki pemahaman
tentang pentingnya memiliki rasa toleransi terhadap sesama
manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupannya sebagai
makhluk sosial dan sebagai rakyat Indonesia.
F. Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat atau mampu memahami konsep
dasar toleransi.
2. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menjelaskan
tujuan toleransi.
3. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis
fungsi toleransi.
4. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis
manfaat toleransi.
5. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis
unsur-unsur toleransi.
6. Peserta didik/konseli dapat atau mampu mencontohkan
cara memelihara toleransi.
7. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menyadari
pentingnya sikap toleransi.
G. Sasaran Layanan Siswa SMA
H. Materi Layanan 1. Konsep dasar toleransi.
2. Tujuan toleransi.
3. Fungsi toleransi.
4. Manfaat toleransi.
5. Unsur-unsur toleransi.
6. Cara memelihara toleransi.
7. Pentingnya sikap toleransi.
I. Waktu 2 x pertemuan 45 menit
J. Sumber 1. Andriana, ES. 2014. Konsep Dasar Toleransi. Semarang:
Universitas Islam Negeri Walisongo
2. Hamidah, S. 2015. Konsep Dasar Toleransi. Malang:
Universitas Islam Negeri Walisongo
3. Muwanah. 2018. PENTINGNYA PENDIDIKAN UNTUK
TANAMKAN SIKAP TOLERAN DI MASYARAKAT.
Jurnal Vijjacariya, Volume 5 Nomor 1 Hal 61-69
K. Metode/ Teknik Jigsaw, Tanya Jawab
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

L. Media/Alat Laptop, LCD, Lembar Pertanyaan

M. Pelaksanaan
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
a. Pernyataan tujuan 1. Guru BK/konselor membuka dengan memberi salam dan
berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menympaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan


langkah-langkah tanggung jawab peserta didik.
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik
kegiatan (konsolidasi) yang akan dibicarakan
d. Tahap Peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
(Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan Peserta 1. Melakukan pemahaman terhadap konsep materi yang
Didik diberikan
2. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.

b. Kegiatan Guru BK/ 1. Memberikan konsep dari materi yang akan diberikan
Konselor kepada peserta didik
2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
3. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
4. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
5. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
6. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan

3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan


2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam

N. Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

memperhatikan proses yang terjadi :


1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam
mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan
penjelasan terhadap pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara


lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mengetahui Semarang, 13 April 2020


Dosen Pembimbing Praktikan

Siva Enggar Melinia


NIP. 1301418082
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL

Lampiran 1.1 Materi Layanan

1. Konsep dasar toleransi.


2. Tujuan toleransi.
3. Fungsi toleransi.
4. Manfaat toleransi.
5. Unsur-unsur toleransi.
6. Cara memelihara toleransi.
7. Pentingnya sikap toleransi.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

MATERI DIMENSI PENGETAHUAN DAN


MATERI BIMBINGAN KELAS

Topik : Mendiskusikan Pentingnya Rasa Toleransi Terhadap Sesama


Manusia
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli dapat atau mampu memiliki pemahaman
tentang pentingnya memiliki rasa toleransi terhadap sesama
manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupannya sebagai
makhluk sosial dan sebagai rakyat Indonesia.
Tujuan Khusus :
1. Peserta didik/konseli dapat atau mampu memahami konsep dasar toleransi.
2. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menjelaskan tujuan toleransi.
3. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis fungsi toleransi.
4. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis manfaat toleransi.
5. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis unsur-unsur toleransi.
6. Peserta didik/konseli dapat atau mampu mencontohkan cara memelihara toleransi.
7. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menyadari pentingnya sikap toleransi.
Pokok Bahasan :
1. Konsep dasar toleransi.
2. Tujuan toleransi.
3. Fungsi toleransi.
4. Manfaat toleransi.
5. Unsur-unsur toleransi.
6. Cara memelihara toleransi.
7. Pentingnya sikap toleransi.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

MATERI LAYANAN DASAR

MEMPELAJARI SIKAP PERCAYA DIRI

Konsep Dasar Toleransi

Pengertian toleransi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah toleran berarti


bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda
atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sedangkan toleransi yaitu sifat atau
sikap toleran; batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih
diperbolehkan.

Menurut W. J. S. Poerwadarminto dalam "Kamus Umum Bahasa


Indonesia" toleransi adalah sikap/sifat menenggang berupa menghargai serta
memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun
yang lainnya yang berbeda dengan pendirian sendiri.

Pengertian toleransi dapat juga diartikan sebagai kelapangan dada, suka


rukun dengan siapa pun, membiarkan orang berpendapat, atau berpendirian lain,
tidak mengganggu kebebasan berpikir dan berkeyakinan dengan orang lain.
Dalam pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa toleransi pada dasarnya
memberikan kebebasan terhadap sesama manusia, atau kepada sesama warga
masyarakat untuk menjalankan keinginanya atau mengatur hidupnya, mereka
bebas menentukan nasibnya masing-masing, selama dalam menjalankan dan
menentukan sikapnya itu tidak melanggar dengan aturan yang berlaku sehinga
tidak merusak sendi-sendi perdamaian.

Tujuan Toleransi

Dengan menerapkan sikap toleransi bertujuan mewujudkan sebuah


persatuan diantara sesama manusia dan warga negara Indonesia khususnya tanpa
mempermasalahkan latar belakang agamanya, persatuan yang dilandasi oleh
toleransi yang benar maka persatuan itu sudah mewujudkan sebenarnya dari
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

persatuan itu sendiri. Tujuan dari toleransi beragama seperti persatuan seperti
yang digambarkan dalam semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu
“Bhineka Tunggal Ika”yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Fungsi Toleransi

1. Menghindari Perpecahan
Negara plural seperti negara Indonesia, merupakan negera yang rentan
terjadinya perpecahan. Hal ini juga dikarenakan di Indonesia mudah
merebaknya isu keagamaan. Maka dari itu dengan sadar dan benar-benar
menerapkan nilai toleransi, bangsa Indonesia mampu menghindari
perpecahan terutama yang berkaitan mengenai Agama.

2. Mempererat hubungan antar umat beragama


Toleransi beragama juga memiliki fungsi mempererat hubungan beragama.
Karena dalam toleransi beragama mengajarkan kesadaran menerima
perbedaan, antar umat beragama bisa saling bahu membahu dalam
menciptakan perdamaian yang merupakan cita-cita dari semua umat
manusia. Masyarakat dan negara juga bisa saling mendukung tercapainya
kehidupan yang harmoni melalui toleransi beragama.

3. Meningkatkan ketaqwaan
Semakin memahami tentang prinsip agama masing-masing, semakin pula
menyadarkan akan nilai toleransi. Karena semua agama mangajarkan hal
yang baik penuh dengan rasa kasih sayang baik sesama umat maupun yang
berbeda keyakinan. Tak ada satu pun agama yang mengajarkan tentang
pertikaian. 34 Bagaimana mengatur hubungan dengan masyarakat yang
beragama lain. Ketaqwaan seseorang pun dapat terlihat dari bagaimana
cara manusia menerapkan ajaran agamanya masing-masing.
Manfaat toleransi
Adapun manfaat dari sikap toleransi khususnya dalam kehidupan
bermasyarakat antara lain:
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

1. Tercipta keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.


2. Menciptakan rasa kekeluargaan.
3. Menimbulkan rasa kasih sayang satu sama lain.
4. Tercipta kedamaian, rasa tenang dan aman.
Unsur-unsur toleransi
Dalam toleransi terdapat unsur-unsur yang harus ditekankan dalam
mengekspresikan terhadap orang lain. unsur-unsur tersebut adalah :

1. Memberikan Kebebasan Dan Kemerdekaan


Setiap manusia diberikan kebebasan untuk berbuat, bergerak maupun
berkehendak menurut dirinya sendiri sendiri dan juga di dalam memilih satu
agama atau kepercayaan. Kebebasan ini diberikan sejak manusia lahir
sampai nanti ia meninggal dan kebebasan atau kemerdekaan yang manusia
miliki tidak dapat digantikan atau direbut oleh orang lain dengan cara
apapun, karena kebebasan itu adalah datangnya dari Tuhan YME yang harus
dijaga dan dilindungi. Di setiap Negara melindungi kebebasan – kebebasan
setiap manusia baik dalam Undang –Undang maupun dalam peraturan yang
ada (Abdullah, 2001:202).
2. Mengakui Hak Setiap Orang
Suatu sikap mental yang mengakui hak setiap orang di dalam menentukan
sikap perilaku dan nasibnya masing- masing. Tentu saja sikap atau perilaku
yang di jalankan itu tidak melanggar hak oranglain karena kalau demikian,
kehidupan di dalam masyarakat akan kacau.
3. Menghormati Keyakinan Orang Lain
Dalam konteks ini, di berlakukan bagi toleransi antar agama. Namun apabla
di kaitkan d alam toleransi sosial. Maka menjadi menghormati keyakinan
orang lain dalam memilih suatu kelompok. Contohnya dalam pengambilan
keputusan seseorang untuk memilih organisasi pencak silat. Sebagai
individu yang toleran seseorang harus menghormati keputusan orang lain
yang berbeda dengan kelompok organisasi pencak silat kita.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

4. Saling Mengerti
Tidak akan terjadi, saling menghormati antara sesama manusia bila mereka
tidak ada saling mengerti. Saling anti dan saling membenci, saling berebut
pengaruh adalah salah satu akbibat dari tidak adanya saling mengerti dan
saling menghargai Antara satu dengan yang lain (Hasyim, 1979:23).

Cara memelihara toleransi

Adapun cara memelihara toleransi, antara lain:

1. Ciptakan kenyamanan.
2. Kenalilah intoleransi ketika anak terbuka terhadapnya.
3. Menolak sikap intoleransi yang dilakukan anak.
4. Dukung anak ketika mereka korban dari sikap intoleransi.
5. Bantu perkembangan sebuah pengalaman yang sehat dan identitas
kelompok.
6. Tampilkan barang-barang pajangan yang mengandung unsur perbedaaan
budaya di rumah.
7. Beri kesempatan pada anak-anak untuk berinteraksi dengan orang-orang
yang berbeda dengan mereka.
8. Dorong anak-anak untuk mendatangi sumber-sumber yang ada di
lingkungan sekitar.
9. Jujurlah terhadap perbedaan-perbedaan.

Pentingnya sikap toleransi

Adapun pentingnya sikap toleransi dimiliki oleh masyarakat adalah:

1. Belajar menghargai setiap pendapat antar individu bisa menjadi modal


penting untuk menghindarkan perpecahan di dalam kehidupan masyarakat.
Toleransi beragama adalah satu wujud nyata dari sikap menghargai dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena memang unsur agama merupakan suatu
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

hal yang krusial dan sensitif di mata masyarakat.


2. Tidak hanya menghidarkan gejolak perpecahan, sikap toleransi juga bisa
membuat hubungan antarmanusia menjadi lebih erat. Kegiatan bertukar
pikiran dan pendapat untuk menghasilkan satu keputusan adalah tanda
bahwa masyarakat sudah bisa menjalankan hidup bertoleransi.
3. Setiap agama mengajarkan sikap toleransi antarumat lain yang beragama
berbeda. Iman adalah satu tonggak dalam menciptakan masyarakat
bertoleransi. Menerapkan iman dalam setiap tindakan juga satu tanda bahwa
sikap toleransi berhasil diaplikasikan.
4. Meningkatkan rasa cinta kepada negeri sendiri. Landasan utama negara
besar dan kuat adalah adanya sikap rasa toleransi antar masyarakat.
Nantinya sikap nasionalisme akan ikut tumbuh dengan sendirinya setelah
sikap toleransi berhasil diterapkan dalam kehidupan.
5. Masyarakat Indonesia sudah mengenal kata musyawarah, tapi dalam
kenyataannya masih ada beberapa masalah yang sulit diselesaikan dengan
musyawarah. Kurangnya sikap menghargai dan intoleransi menjadi pemicu
terjadinya konflik, karena itu dibutuhkan sikap toleransi di kehidupan
sehari-hari supaya pemutusan satu masalah bisa melalui langkah
musyawarah mufakat.
6. Kurangnya sikap toleransi antar manusia bisa diakibatkan adanya rasa egois
yang terlalu tinggi. Dibutuhkan pengendalian rasa egois pada tiap individu
agar tidak terjadi konflik atas nama persoalan pribadi.
Sedangkan untuk mewujudkan sikap toleran dalam kehidupan sehari hari
adalah sebagai berikut:

1. Memang terkadang sulit bersikap toleran terhadap aksi atau perkataan orang
lain, tapi coba pahami perspektif masing-masing orang dan hindari
menyerang pribadi masing-masing pihak. Oleh karena itu perlu
dikembangkan jalan pikir yang lebih toleran dengan belajar mengenai
berbagai macam manusia dan mengapresiasi keberagaman.
2. Tekankan empati
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Langkah pertama bertenggang rasa terhadap orang lain dalam situasi sulit
adalah berusaha untuk berempati dengan orang tersebut dan mencoba
memandang berbagai hal dari sudut pandangnya. Setiap orang mempunyai
latar belakang dan pengalaman yang berbeda, sehingga apa yang menurut
satu orang benar barangkali terlihat sangat aneh bagi orang lain.

3. Minta penjelasan
Ketika berbicara dengan seseorang dan mereka mengatakan sesuatu yang
sulit diterima, tanyakan perspektif orang tersebut tanpa harus bersikap
agresif. Bangunlah pemahaman sejelasjelasnya mengenai pandangan orang
itu dengan cara minta penjelasan darinya.

4. Hargai perbedaan
Untuk memiliki jalan pikir toleran, perlu memahami dan menghargai
perbedaan. Orang yang menghargai perbedaan dan keberagaman pasti akan
lebih toleran terhadap orang lain dan akan dapat lebih mudah memaklumi
ketidakpastian. Sedangkan intoleransi dapat menyempitkan pandangan dan
membuat dunia yang selalu berubah-ubah ini menjadi sangat sepele.
Intoleransi membuat dunia yang rumit ini jadi digampangkan dengan cara
menolak keberagaman dan kedinamisan yang ada. Setiap orang dapat
menjadi orang yang lebih toleran dengan membuka pikiran dan melihat
berbagai sudut pandang dan budaya yang berbeda-beda.

5. Pelajarilah mengenai masyarakat dan budaya yang lain


Salah satu jalan terbaik untuk menjadi orang yang lebih toleran adalah
dengan mendidik diri sendiri mengenai masyarakat dan budaya lain. Ketika
orang menunjukkan intoleransi terhadap orang lain, itu biasanya karena
mereka merasa terasingkan atau tidak mengerti mengenai cara orang lain
melakukan suatu hal.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Lampiran 1.2 Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Nama : Kelas :

A. TOPIK : Mendiskusikan Pentingnya Rasa Toleransi Terhadap Sesama


Manusia
B. TUJUAN :
1. Peserta didik/konseli dapat atau mampu memahami konsep dasar toleransi.
2. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menjelaskan tujuan toleransi.
3. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis fungsi toleransi.
4. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis manfaat toleransi.
5. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menganalisis unsur-unsur toleransi.
6. Peserta didik/konseli dapat atau mampu mencontohkan cara memelihara
toleransi.
7. Peserta didik/konseli dapat atau mampu menyadari pentingnya sikap
toleransi.

C. MATERI SINGKAT
Toleransi diartikan sebagai kelapangan dada, suka rukun dengan siapa pun,
membiarkan orang berpendapat, atau berpendirian lain, tidak mengganggu
kebebasan berpikir dan berkeyakinan dengan orang lain. Dalam pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa toleransi pada dasarnya memberikan kebebasan
terhadap sesama manusia, atau kepada sesama warga masyarakat untuk
menjalankan keinginanya atau mengatur hidupnya, mereka bebas menentukan
nasibnya masing-masing, selama dalam menjalankan dan menentukan sikapnya
itu tidak melanggar dengan aturan yang berlaku sehinga tidak merusak sendi-
sendi perdamaian.
Dengan menerapkan sikap toleransi bertujuan mewujudkan sebuah persatuan
diantara sesama manusia dan warga negara Indonesia khususnya tanpa
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

mempermasalahkan latar belakang agamanya, persatuan yang dilandasi oleh


toleransi yang benar maka persatuan itu sudah mewujudkan sebenarnya dari
persatuan itu sendiri. Tujuan dari toleransi beragama seperti persatuan seperti
yang digambarkan dalam semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu
“Bhineka Tunggal Ika”yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

D. PETUNJUK BELAJAR
Bagi Siswa :
Siswa akan dibagi menjadi 7 kelompok. Setelah terbagi, siswa akan berkumpul
dengan anggota kelompoknya masing-masing. Lalu guru BK akan memanggil 1
perwakilan dari masing-masing setiap kelompok yang akan mengambil kertas
pertanyaan yang dibuat guru BK yang berbeda-beda pertanyaan dari setiap
kelompok. Anggota dari tim yang sudah mendapat tugas dan materi/masalah yang
sama dengan anggota kelompok yang lain bertemu dalam kelompok baru
(kelompok tim ahli). Kelompok ahli mendiskusikan materi yang diberikan sesuai
LKS yang sudah dibagikan dan merencanakan bagaimana menjelaskan materinya
kepada anggota kelompoknya semula. Setelah selesai diskusi dengan kelompok
ahli selesai, siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan secara
bergiliran materi/masalah yang dikuasainya kepada teman-teman di kelompok
asal dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

Bagi Guru BK :
Guru BK menjelaskan terlebih dahulu garis besar materi yang akan dibahas.
Kemudian membagi siswa menjadi 7 kelompok. Setelah terbagi guru BK
memanggil perwakilan kelompok yang akan diberi kertas pertanyaan dan
pertanyaan itu pun berbeda-beda dari setiap kelompok. Kemudian setelah
kelompok selesai berdiskusi, guru BK akan memberikan kuis kepada siswa per
kelompok. Apabila kelompok dapat menjawab kuis maka kelompok tersebut
mendapatkan hadiah.
E. KOMPETENSI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Siswa/peserta didik dapat memahami dan mempelajari apa itu sikap toleransi,
apa tujuan dari sikap toleransi, manfaat apa yang didapatkan dari sikap toleransi,
apa saja unsur-unsurnya, bagaimana cara memelihara sikap toleransi, dan apa
pentingnya sikap toleransi itu sendiri.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

F. LEMBAR KERJA
LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK TIM AHLI 1

Kelompok :
Nama kelompok   :
1.     
2.     
3.     
4.     

Diskusikan materi dibawah ini bersama –sama dengan kelompok !


1. Konsep dasar toleransi.
……………………………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK TIM AHLI 2

Kelompok :
Nama kelompok   :
1.     
2.     
3.     
4.     

Diskusikan materi dibawah ini bersama –sama dengan kelompok !


1. Tujuan toleransi.
……………………………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………………………….
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK TIM AHLI 3

Kelompok :
Nama kelompok   :
1.     
2.     
3.     
4.     

Diskusikan materi dibawah ini bersama –sama dengan kelompok !


1. Fungsi toleransi.
……………………………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK TIM AHLI 4


Kelompok :
Nama kelompok   :
1.     
2.     
3.     
4.     

Diskusikan materi dibawah ini bersama –sama dengan kelompok !


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

1. Manfaat toleransi.
……………………………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK TIM AHLI 5

Kelompok :
Nama kelompok   :
1.     
2.     
3.     
4.     

Diskusikan materi dibawah ini bersama –sama dengan kelompok !


1. Unsur-unsur toleransi.

……………………………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK TIM AHLI 6

Kelompok :
Nama kelompok   :
1.     
2.     
3.     
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

4.     

Diskusikan materi dibawah ini bersama –sama dengan kelompok !


1. Cara memelihara toleransi.

……………………………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR KERJA KELOMPOK UNTUK TIM AHLI 7

Kelompok :
Nama kelompok   :
1.     
2.     
3.     
4.     

Diskusikan materi dibawah ini bersama –sama dengan kelompok !


1. Alasan pentingnya sikap toleransi.

……………………………………………………………………………………………............
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Lampiran 1.3 Media


Laptop digunakan sebagai alat untuk presentasi
LCD digunakan sebagai sarana mengbungkan bahan presentasi pada laptop ke
layar.
Lembar Pertanyaan sebagai alat untuk menjawab pertanyaan dan berdiskusi.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Lampiran 1.4 Instrument Evaluasi


Setelah menyusun dan memberikan Lembar Kerja Peserta Didik, siswa
diminta untuk mengisi lembar kerja tersebut yang kemudian Guru BK akan
memberikan penilaian akhir terhadap hasil yang sudah didapat. Lalu, beri tanda
centang (√) pada kolom yang sesuai dengan cara mengamati tingkah laku siswa
selama kegiatan berlangsung.

Selesai mengamati jumlahkan tanda centang yang telah diberikan dan


klasifikasikan jumlah tersebut kedalam penilaian sebagai berikut
Keterangan : Sangat Memahami : Baik ( 3 poin )
Memahami : Cukup Baik ( 2 poin )
Tidak Memahami : Tidak Baik ( 1 poin )
Sangat Tidak
No. Memahami Memahami Memahami Jumlah
Absen
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Anda mungkin juga menyukai