Makalah Hukum Bagi Pelaku Pencurian Kelompok 10..

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

” HUKUM BAGI PELAKU PENCURIAN “

Dosen Pengampuh : Dr. H. Abdur Rahman Sakka, Lc., M. Pd. I

DISUSUN OLEH:

 Riski ( 10200120151 )
 Nurul Fitriyah ( 10200120142 )
 Qorunia Algamar ( 10200120169 )

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul HUKUM BAGI PELAKU
PENCURIAN  ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak  Dr.
H. Abdur Rahman Sakka, Lc., M. Pd. I pada mata kuliah HADIS HUKUM. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang HUKUM BAGI PELAKU
PENCURIAN bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abdur Rahman Sakka, Lc., M. Pd. I
selaku dosen mata kuliah HADIS HUKUM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

MAKASSAR, 12 APRIL 2021

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pencurian adalah salah satu tindakan kriminalitas yang banyak kita dapatkan dalam
masyarakat. Pencurian sendiri tidak hanya dilakukan oleh orang yang normal jasmani dan
rohaninya, tetapi ada juga tindakan pencurian yang dilakukan oleh orang yang mengidap
penyakit kleptomania. Pengidap penyakit kleptomania mencuri tidak untuk mengambil
keuntungan hanya ingin memperoleh kepuasan tersendir. Dijelaskan dalam Pasal 362 KUHP
“Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
lain, dengan maksud dimiliki dengan melawan hukum, diancam dengan pencurian, dengan
pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah”. Para
pelaku pencurian memiliki alasan mengapa tidakannya mencuri dilakukan, bisa tindakan
pencurian tersebut dilakukan atas dasar mencari keuntungan, pemenuhan kebutuhan, dan ada
juga yang mencuri karena adanya kesempatan.Tindakan pencurian dengan menggunakan
alasan apapun tidak dibenarkan dihadapan hukum.

Dampak terjadinya pencurian pada korban pencurian diantaranya adalah kekecewaan akan
kehilangan benda,pencurian menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Pencurian menjadi
tindakan yang sangat diawasi oleh masyarakat karena pencurian kerap terjadi dalam
masyarakat.Tetapi dalam hal pencurian adanya pengecualian apabila pencurian dilakukan
oleh 2 pengidap penyakit kleptomania.Pengidap penyakit kleptomania melakukan pencurian
semata-mata untuk pemenuhan kepuasan pelaku.

2. Rumusan Masalah
 Apa hadist hukum bagi pelaku pencurian dan terjemahannya
 Kedudukan hadis tersebut apakah sahih atau hasan atau daif ?
 Bagaimana Biografi perawi tertinggi/Sahabat yang meriwayatkan hadis hukum
bagi pelaku pencurian ?
 Apa Pengertian hukum bagi pelaku pencurian
 Apa kandungan hadisyang digunakan hukum bagi pelaku pencurian
3. Tujuan
 Mengetahui hadist hukum bagi pelaku pencurian dan terjemahannya
 Mengetahui kedudukan hadis
 Mengetahui biografi perawi atau sahabat
 Mengetahui apa itu hukum bagi pelaku pencurian
 Mengetahui kandungan hadis hukum bagi pelaku pencurian
BAB II
PEMBAHASAN

1. HADIS DAN TERJEMAHANNYA

ِ ِ ُ ‫ال رس‬ َ َ‫َع ْن أَيِب ُهَر ْي َر َة َر ِض َي اهللُ َعْن هُ ق‬


ُ‫ لَ َع َن اللَّه‬: ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬
َ ‫السا ِر َق يَ ْس ِر ُق الَْبْي‬
ُ‫ضةَ َفُت ْقطَ ُع يَ ُدهُ َويَ ْس ِر ُق احْلَْب َل َفُت ْقطَ ُع يَ ُده‬ َّ

Artinya : Dari Abu Hurairah ra. berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Allah melaknat si


pencuri telur sehingga tangannya dipotong, dan Allah melaknat si pencuri tali hingga
dipotong tangannya.
HR. Bukhari.

2. KEDUDUKAN HADIS

 Kesahihan Hadits
Abu Hurairah meriwayatkan lebih dari 5.000 hadits, meskipun diketahui
dalam biografi sahih Al-Bukhari bahwa Abu Huraihah baru mengenal Nabi Muhammad 3
tahun sebelum Nabi Muhammad meninggal dunia.[3] Bahkan salah satu sahabat paling dekat
Nabi Muhammad, Abu Bakar, hanya meriwayatkan 142 hadits. Ketidaksinambungan antar
jumlah hadits dan waktunya yang terbatas bersama Nabi Muhammad membuat sejumlah
penulis mempertanyakan keakuratan hadits dari Abu Hurairah. Abdullah Saeed memaparkan
bahwa Khalifah Umar bin Khattab pernah beberapa kali mengancam Abu Hurairah dengan
hukuman apabila ia ditemukan salah mengutip Nabi Muhammad, karena pada masa hidupnya
Abu Hurairah dikenal sebagai pembual yang sering kali mengarang hadits berdasarkan
pengalamannya yang relatif singkat bersama Nabi Muhammad untuk meningkatkan prestise
dirinya. Namun begitu, para ulama di kemudian hari sering kali menggunakan perkataan Abu
Hurairah meskipun keakuratan dan konteks sejarahnya sering kali dipertanyakan apabila
ditelusuri lebih jauh.[4][5]. Beberapa sumber kontemporer bahkan juga dapat ditemukan
menyunting biografi Abu Hurairah dengan menyebutkan bahwa Abu Hurairah tinggal
bersama Rasulullah sejak kecil[6] meskipun hal ini tidaklah benar berdasarkan referensi yang
lebih kukuh seperti biografi sahih Al-Bukhari.
3. BIOGRAFI PERAWI TERTINGGI/SAHABAT YANG MERIWAYATKAN HADIS

Abu Hurairah
Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (bahasa Arab: ‫( )عبدالرحمن بن صخر األذدي‬lahir 598 - wafat 678
(57H)), yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah (bahasa Arab: ‫)أبو هريرة‬, adalah
seorang Sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadits yang paling banyak
disebutkan dalam isnad-nya oleh kaum Islam Sunni.
Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin dan ada pula
yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin Shakhr.
 Masa Muda
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia diperkirakan lahir 21 tahun
sebelum hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah
binti Ghazwan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya. Nama aslinya pada masa
jahiliyah adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu
Hurairah (ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing.
Diriwayatkan atsar oleh Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang mauquf hingga Abu Hurairah.
Abdullaah bin Raafi' berkata, "Aku bertanya kepada Abu Hurairah, "Mengapa
engkau bernama kuniyah Abu Hurairah?" Ia menjawab, "Apakah yang kau khawatirkan
dariku?" Aku berkata, "Benar, demi Allah, sungguh aku khawatir terhadapmu." Abu Hurairah
berkata, "Aku dahulu bekerja menggembalakan kambing keluargaku dan di sisiku ada seekor
kucing kecil (Hurairah). Lalu ketika malam tiba aku menaruhnya di sebatang pohon, jika hari
telah siang aku pergi ke pohon itu dan aku bermain-main dengannya, maka aku diberi
kuniyah Abu Hurairah (bapaknya si kucing kecil).
 Menjadi Muslim
Thufail bin Amr ad-Dausi, seorang pemimpin Bani Daus, kembali ke kampungnya setelah
bertemu dengan Nabi Muhammad dan menjadi muslim. Ia menyerukan untuk masuk Islam,
dan Abu Hurairah segera menyatakan ketertarikannya meskipun sebagian besar kaumnya saat
itu menolak. Ketika Abu Hurairah pergi bersama Thufail bin Amr ke Makkah, Nabi
Muhammad mengubah nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman (hamba Maha Pengasih).
Ia tinggal bersama kaumnya beberapa tahun setelah menjadi muslim, sebelum bergabung
dengan kaum muhajirin di Madinah tahun 629. Abu Hurairah pernah meminta Nabi untuk
mendoakan agar ibunya masuk Islam, yang akhirnya terjadi. Ia selalu menyertai Nabi
Muhammad sampai dengan wafatnya Nabi tahun 632 di Madinah.

 Peran Politik
Umar bin Khattab pernah mengangkat Abu Hurairah menjadi gubernur
wilayah Bahrain untuk masa tertentu. Saat Umar bermaksud mengangkatnya lagi untuk yang
kedua kalinya, ia menolak. Ketika perselisihan terjadi antara Ali bin Abi
Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu di antara mereka.
 Periwayat Hadis
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad,
yaitu sebanyak 5.374 hadits. Di antara yang meriwayatkan hadist darinya adalah Ibnu
Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah
berkata: "Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadits dari kalangan sahabat dan tabi'in yang
telah meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah".
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi.
Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan kemudian sekretaris Marwan
mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun
menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu
huruf.
Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki
dengan judul Fatawa' Abi Hurairah.

 Keturunan
Abu Hurairah termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki
keluarga dan harta kekayaan, yang disebut Ahlush Shuffah, yaitu tempat tinggal mereka di
depan Masjid Nabawi. Abu Hurairah mempunyai seorang anak perempuan yang menikah
dengan Said bin Musayyib, yaitu salah seorang tokoh tabi'in terkemuka.
 Wafat
Pada tahun 678 atau tahun 57 H, Abu Hurairah jatuh sakit, meninggal di Madinah, dan
dimakamkan di Jannatul Baqi.

4. PENGERTIAN JUDUL (HUKUM BAGI PELAKU PENCURIAN)

Pencurian dalam syari’at Islam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pencurian yang dapat
dijatuhi hukuman had dan pencurian yang dapat dijatuhi hukuman ta’zir. Pencurian yang
dapat dijatuhi hukuman had terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu pencurian kecil dan
pencurian besar. Menuru Awdah, pencurian kecil adalah mengambil harta orang lain secara
sembunyi-sembunyi, sedangkan menurut Al-Sayid Sabiq pencurian kecil adalah pencurian
yang wajib divonis dengan hukuman potong tangan. Adapun syarat-syarat pencuri yang
divonis dengan ancaman hukuman potong tangan, adalah sebagai berikut:

 Cakap hukum (taklif), yaitu bahwa pencuri tersebut telah dewasa (baligh) dan berakal.
 Kehendak sendiri atau ikhtiar, yaitu bahwa pencuri tersebut mempunyai kehendak
sendiri bukan karena terpaksa.
A. PENGERTIAN MENURUT BAHASA
Menurut bahasa, pencurian adalah Pencurian adalah mengambil harta orang lain yang
bernilai secara diam-diam dari tempatnya yang tersimpan. Menurut bahasa, hukum adalah
peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah. Dalam KBBI hukum berarti keputusan (pertimbangan) yang
ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan) atau vonis.

B. PENGERTIAN MENURUT ISTILAH


Menurut istilah atau syara’ adalah Pencurian adalah mengambil harta orang lain yang
oleh mukallaf secara sembunyi-sembunyi dengan nisab 10 dirham yang dicetak, disimpan
pada tempat penyimpanan yang biasa digunakan atau dijaga oleh seorang penjaga dan
tidak ada syubhat. Menurut istilah, hukum diartikan sebagai sistem aturan negara,
kelompok, atau bidang kegiatan tertentu. hukum juga berarti aturan umum yang
menyatakan apa yang selalu terjadi ketika ada kondisi yang sama.

5. KANDUNGAN HADIS
Yang mereka maksud ialah telur dari besi dan tali seharga satu dihram”.
Pelaku pencuri wajib dijatuhi hukuman had oleh pihak yang berwenang (pemerintah
yang sah), baik pelakunya laki – laki maupun perempuan, yaitu hukuman potong
tangan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pencurian dalam syari’at Islam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pencurian yang
dapat dijatuhi hukuman had dan pencurian yang dapat dijatuhi hukuman ta’zir.
Pencurian yang dapat dijatuhi hukuman had terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
pencurian kecil dan pencurian besar. Menurut bahasa, pencurian adalah Pencurian
adalah mengambil harta orang lain yang bernilai secara diam-diam dari tempatnya
yang tersimpan. Menurut istilah atau syara’ adalah Pencurian adalah mengambil harta
orang lain yang oleh mukallaf secara sembunyi-sembunyi dengan nisab 10 dirham
yang dicetak, disimpan pada tempat penyimpanan yang biasa digunakan atau dijaga
oleh seorang penjaga dan tidak ada syubhat.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/8130/2/HK110426.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Hurairah#:~:text=Abu%20Hurairah%20berasal%20dari
%20kabilah,sejak%20kecil%20sudah%20menjadi%20yatim.&text=Nama%20aslinya
%20pada%20masa%20jahiliyah,suka%20merawat%20dan%20memelihara%20kucing.

http://eprints.radenfatah.ac.id/3326/4/BAB%20III%20REVISI.pdf

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/30/200000969/pengertian-hukum-faktor-
penting-pembuatan-dan-istilah-terkait-hukum?page=all#:~:text=Hukum%20diartikan
%20sebagai%20sistem%20aturan,ketika%20ada%20kondisi%20yang%20sama.

Anda mungkin juga menyukai