Sosiologi - Xii
Sosiologi - Xii
Sosiologi - Xii
Identitas :
C. Semester : Ganjil
D. Kompetensi Dasar :
3.1 Memahami berbagai jenis dan faktor-faktor perubahan 4.1 Menalar berdasarkan pemahaman dari pengamatan dan
sosial serta akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan diskusi tentang perubahan sosial dan akibat yang
masyarakat. ditimbulkannya.
• 3.1.4 Menjelaskan akibat ddari perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
H. tujuan Pembelajaran : Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik mampu
memahami dan mengidentifikasi Perubahan sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga peserta didik dapat memposisikan
diri dalam kehidupan sosial di masyarakat yang heterogen dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan
sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi,
berkolaborasi, berkreasi
I. Materi pembelajaran :
J. Peta Konsep :
Perubahan Sosial
dalam Kehidupan
Masyarakat
Perubahan yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa hal, baik sifatnya positif maupun negatif. Misalnya,
penggunaan telepon genggam seperti pada gambar di bawah.
1
SMA “ISLAM” MALANG
Tahukah kalian, apa definisi perubahan sosial dan teori-teorinya menurut para ahli? Nah,supaya kalian mempunyai
pemahamannya, bacalah semua uraian materinya dengan seksama.
Berikut beberapa definisi perubahan sosial yang dikemukakan oleh para tokoh (Martono,2012).
Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium).
Perubahan sosial adalah proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, adanya perubahan
dalam hubungan antyara buruh dengan majikan.
Perubahan sosial dianggap sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, komposisi penduduk, kebudayaan materiil, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam
masyarakat.
d. Samuel Koening
Perubahan sosial sebagai perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
f. Hawley
Perubahan sosial merupaklan setiap perubahan yang tidak terulang dari sistem sosial sebagai suatu kesatuan.
g. Munandar
Perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dari bentuk-bentuk masyarakat.
h. Moore (1998)
Perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur sosial, yaitu pola-pola perilaku dan interaksi sosial yang terjadi dalam
masyarakat.
i. Macionis
Perubahan sosial merupakan transformasi dari organisasi masyarakat dalam pola piker dan perilaku dalam waktu tertentu.
j. Ritzer
2
SMA “ISLAM” MALANG
Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu
tertentu.
k. Lauer
Perubahan sosial dimaknai sebagai perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat
individu sampai tingkat dunia.
l. Harper (1989)
Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang signifikan mengenai struktur sosial dalam kurun waktu tertentu. Menurut
Harper, perubahan tersebut mengandung beberapa perubahan struktur sosial sebagai berikut.
1) Perubahan dalam personal yang berhubungan dengan perubahan-perubahan peran dan indovidu-individu baru dalam sejarah
kehidupan manusia. Misalnya, perempuan hanya menjadi ibu rumah tangga, tetapi sekarang banyak dijumpai perempuan yang
juga bekerja di luar. Hal ini terjadi perubahan peran dan fungsi perempuan dalam masyarakat.
2) Perubahan dalam cara berhubungan antarbagian struktur sosial. Misalnya, pada masa lalu dalam kantor pemerintah
menggunakan tenaga manusia, tetapi saat ini sudah dikenal layanan yang lebih modern dengan sistem online.
3) Perubahan dalam fungsi-fungsi struktur yang berkaitan dengan apa yang dilakukan masyarakat dan bagaimana melakukannya.
Misalnya, pada zaman dulu keluarga menjadi sarana pendidikan tingkah laku atau sikap dan ilmu
pengetahuan lainnya bagi anak. Namun, saat ini sudah dikenal sekolah sebagai media memperoleh Pendidikan.
Berdasarkan definisi perubahan sosial yang telah diuraikan oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan perubahanj sosial
adalah suatu proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Unsur-unsur yang mengalami perubahan
dalam masyarakat, biasanya mengenai nilai-nilai sosial, pola perilaku, organisasi, stratifikasi sosial, kebiasaan, dan lain sebagainya.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti Pendidikan, ekonomi, hukum,
sosial, teknologi, dan sebagainya. Terjadinya perubahan sosial dapat diketahui melalui ciri-ciri berikut ini.
1. Tidak ada masyarakat yang stagnan, karena setiap manusia mengalami perubahan-
4. Perubahan yang terjadi pada Lembaga sosial akan diikuti dengan perubahan pada lembaga lainnya.
A. TEORI EVOLUSI
Teori evolusi mungkin sering kita dengar dalam ilmu Biologi dan secara garis besar, kalian juga pasti mengetahui inti dari teori
ini. Penjelasan Teori Evolusi dalam ilmu sosial juga tidak jauh berbeda. Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi
secara lambat untuk waktu yang lama di dalam sistem masyarakat. Menurut teori ini, perubahan sosial terjadi karena perubahan
pada cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, pola pemikiran, dan perkembangan sosial. Perubahan sosial dalam teori
evolusi jarang menimbulkan konflik karena perubahannya berlangsung lambat dan cenderung tidak disadari. Menurut Soerjono
Soekanto terdapat tiga teori utama dalam evolusi: 1) Teori Evolusi Uniliniear. Teori ini menyatakan bahwa manusia dan
masyarakat mengalami perkembangan yang sesuai dengan tahap-tahap tertentu. Perubahan ini membuat masyarakat
berkembang dari yang sederhana menjadi tahapan yang lebih kompleks. 2) Teori Evolusi Universal Teori ini menyatakan bahwa
perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahapan tertentu yang tetap karena menurut teori ini kebudayaan manusia telah
mengikuti suatu garis evolusi tertentu. 3) Teori Evolusi Multiliniear Teori ini menyatakan bahwa perubahan sosial dapat terjadi
dalam beberapa cara, tetapi cara tersebut akan mengarah ke arah yang sama, yaitu membentuk masyrakat yang lebih baik.
3
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber: https://blog.ruangguru.com
B. TEORI SIKLUS
Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perubahan zamam merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Bagaimanapun seseorang
berusahan untuk mencegah terjadinya perubahan sosial mereka tidak akan mampu, karena perubahan sosial sudah seperti sifat
alami yang dimiliki setiap lingkungan masyarakat.
Sumber: https://blog.ruangguru.com
C. Rangkuman
Berdasarkan definisi perubahan sosial yang telah diuraikan oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan perubahan sosial
adalah suatu proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Unsur-unsur yang mengalami perubahan
dalam masyarakat, biasanya mengenai nilai-nilai sosial, pola perilaku, organisasi, stratifikasi sosial, kebiasaan, dan lain
sebagainya.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti Pendidikan, ekonomi, hukum,
sosial, teknologi, dan sebagainya. Terjadinya perubahan sosial dapat diketahui melalui ciri-ciri berikut ini.
1. Tidak ada masyarakat yang stagnan, karena setiap manusia mengalami perubahan- perubahan, baik terjadi secara lambat
maupun cepat.
2. Perubahan yang terjadi di masyarakat tidak dapat diisolasikan di bidang kebendaan atau spiritual saja.
3. Perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sifatnya sementara dalam proses
penyesuaian diri.
4. Perubahan yang terjadi pada Lembaga sosial akan diikuti dengan perubahan pada lembaga lainnya.
Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang lama di dalam sistem masyarakat.
Perubahan sosial dalam teori evolusi jarang menimbulkan konflik karena perubahannya berlangsung lambat dan cenderung tidak
disadari. Menurut Soerjono Soekanto terdapat tiga teori utama dalam evolusi:
4
SMA “ISLAM” MALANG
Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perubahan zamam merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun.
Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
Masyarakat merupakan kelompok individu yang dinamis. Banyak faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan pada
masyarakat, baik itu ideologi, kebijakan pemerintah, maupun gerakan massa. Perubahan yang berdampak pada interaksi sosial,
norma (aturan), dan unsur kebudayaan yang dikenal dengan perubahan sosial budaya.
Kalian pasti pernah mendengar istilah evolusi yang dikemukakan oleh Darwin. Menurut Bohannan, evolusi merupakan
perubahan yang lama dengan rentetan perubahan yang saling mengikuti dengan lambat (Basrowi,2014). Dalam evolusi,
perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa direncana, karena adanya usaha-usaha dari masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan dan kondisi yang baru. Evolusi terdiri dari rentetan perubahan kecil, sehingga kita seringkali tidak
merasakannya. Contohnya dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern.
Inkeles dalam Basrowi (2014), menggolongkan teori evolusi menjadi tiga benyuk. Bentuk tersebut adalah sebagai berikut.
Teori ini menjelaskan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai tahapan-tahapan tertentu. Tahapan
tersebut berawal dari yang paling sederhana, kompleks, dan sempurna. Tokoh-tokoh yang menjadi pelopor dari teori ini ialah
August Comte dan Herbert Spencer. Salah satu pendukung teori ini ialah Pitirim A. Sorokin yang berpendapat bahwa masyarakat
berkembang melalui tahap-tahap yang didasarkan pada suatu kebenaran.
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap tertentu yang tetap. Menurut Herbert
Spencer, masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun
susunannya.
Teori ini memfokuskan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap atau fenomena-fenomena perkembangan tertentu
dalam evolusi masyarakat. Sebagai contohnya, penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata
pencaharian dari berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan.
Jenis perubahan sosial selain terjadi secara lambat juga ada yang terjadi secara cepat (revolusi). Kamu mungkin pernah mendengar
istilah revolusi? Seperti Revolusi Prancis, Revolusi Industri, maupun revolusi lainnya. Dapatkah kamu menguraikan definisi revolusi
itu? Kata revolusi muncul pertama kali dalam teks politik di Italia pada abad ke-14 yang artinya penggulingan pemerintahan. Dalam
Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004) revolusi diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi secara cepat atau mendadak.
Perubahan tersebut dianngap revolusi karena mengubah sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat seperti sistem
kekeluargaan, hubungan sosial dan lain sebagainya. Revolusi ini sering diawali dengan ketegangan dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Secara sosiologi, agar revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah:
5
SMA “ISLAM” MALANG
1) Harus adanya keinginan untuk mengadakan suatu perubahan.
3) Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat agar terjadi pergerakan menuju perubahan.
Coba kamu perhatikan Gambar 1.1.! Tahukah kamu gambar apakah itu? Gambar 1.1. adalah gambaran situasi pembacaan teks
Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang merupakan contoh suatu revolusi yang dialami oleh bangsa Indonesia.
a. Perubahan Kecil
Perubahan kecil ialah perubahan yang terjadi namun unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti
bagi masyarakat. Contohnya: perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan
terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
Sumber : http://female.store.co.id/Mode_Pakaian_Batik_info120.html
9 September 2020, 13.00 WIB.
Gambar 1.2.: Model pakaian
b. Perubahan Besar Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh
langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya: Pengelolaan pertanian dengan pemakaian alat pertanian dan mesin (traktor)
pada masyarakat agraris.
6
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber : https://www.kompasiana.com
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan (telah direncanakan) terlebih dahulu
oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan
biasanya menyebut para perencana sosial, yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat
sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dengan demikian, dalam konteks perubahan yang
dikehendaki maka pada perencana sosial inilah yang akan memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosialnya. Dalam
melaksanakan tugasnya, langsung terjun langsung untuk mengadakan perubahan, bahkan mungkin menyebabkan perubahan-
perubahan pula pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Selain itu, suatu perubahan yang dikehendaki atau yang
direncanakan, selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan dari perencanaan sosial tersebut. Dalam ilmu sosiologi,
cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu sebagaimana dijelaskan
di atas, dinamakan social planning (perencanaan sosial) atau sering dinamakan pula dengan istilah social engineering
(perekayasaan sosial).
Sementara sebaliknya, perubahan-perubahan sosial budaya yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan, merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat, serta dapat
menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Sedangkan apabila perubahan-perubahan
yang tidak dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, maka perubahan tersebut
mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki, sehingga keadaan
tersebut tidak mungkin dirubah tanpa mendapat halangan-halangan dari masyarakat itu sendiri. Atau dengan perkataan lain,
perubahan yang dikehendaki diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang telah ada, atau dengan cara membentuk yang baru. Seringkali pula terjadi bahwa perubahan yang
dikehendaki bekerjasama (saling menerima) dengan perubahan yang tidak dikehendaki dan kedua proses tersebut akhirnya saling
pengaruh-memengaruhi.
C. Rangkuman
Evolusi merupakan perubahan yang lama dengan rentetan perubahan yang saling mengikuti dengan lambat (Basrowi,2014).
Dalam evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa direncana, karena adanya usaha-usaha dari masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi yang baru. Evolusi terdiri dari rentetan perubahan kecil, sehingga kita seringkali
tidak merasakannya.
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004) revolusi diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi secara cepat atau
mendadak.
Secara sosiologi, agar revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah sebagai berikut.:
7
SMA “ISLAM” MALANG
pergerakan menuju perubahan.
5) Adanya momentum untuk memulai suatu gerakan. Perubahan kecil ialah perubahan yang terjadi namun unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan yang dikehendaki atau
direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan (telah direncanakan) terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak
mengadakan perubahan dalam masyarakat. Sementara sebaliknya, perubahan-perubahan sosial budaya yang tidak dikehendaki
atau yang tidak direncanakan, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar
jangkauan pengawasan masyarakat, serta dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh
masyarakat.
LATIHAN SOAL
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Evolusi merupakan perubahan yang lama dengan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Hal ini
diakibatkan dari adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi yang baru
muncul mengikuti pertumbuhan masyarakat. Menurut Inkeles, evolusi memiliki tiga teori. Sebutkan ketiga teori tersebut!
2. Revolusi dapat terjadi bila memenuhi beberapa syarat. Sebutkan syarat-syarat terjadinya revolusi menurut sosiologi!
3. Perubahan model pakaian, rambut, sepatu, termasuk yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan
sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu perubahan-perubahan tersebut
digolongkan dalam jenis perubahan kecil. Jelaskan yang dimaksud dengan perubahan kecil!
4. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan (telah direncanakan) terlebih
dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Jelaskan perencanaan yang dimaksud!
PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial akan berlangsung secara terus-menerus. Namun, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat bukan sebuah
proses yang terjadi dengan sendirinya.
Pada umumnya, perubahan sosial tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor penyebab, faktor pendorong,
serta faktor penghambat. Coba kamu amati perubahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarmu! Apa yang mendorong
perubahan sosial di tempatmu? Berikut penjelasannya.
Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi karena anggota masyarakatnya pada waktu tertentu merasa tidak puas dengan
kehidupan yang lama. Oleh karena itu, mereka melakukan perubahan untuk memperbaiki kehidupannya. Perubahan dalam
masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri maupun dari luar masyarakat.
Faktor penyebab perubahan sosial yang terjadi dari dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
Berkembangnya pengetahuan menjadikan manusia semakin memiliki pengetahuan yang luas dan menghasilkan teknologi canggih.
Selain itu, adanya pengetahuan mendorong manusia untuk mencari penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia
dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
8
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber: https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Berita
9 Setember 2020, 21.00 WIB
Gambar 2.1: Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2) Jumlah Penduduk
Selain ilmu pengetahuan, jumlah penduduk yang setiap tahun selalu meningkat juga menjadi faktor penyebab terjadinya
perubahan sosial. Pulau Jawa yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi dapat menimbulkan masalah di masyarakat.
Hal ini yang kemudian memicu terjadinya urbanisasi. Adanya perubahan jumlah penduduk menjadi salah satu factor penyebab
perubahan sosial. Denghan bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah, maka dapat mengakibatkan perubahan dalam
struktur masyarakat, terutama mengenai Lembaga kemasyarakatan.
Sumber: https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Berita
9 Setember 2020, 21.00 WIB
Gambar 2.2.: Potret Kepadatan Penduduk di Indonesia
3) Pertentangan dan Pemberontakan
Dalam masyarakat pasti pernah terjadi konflik, baik secara individu maupun kelompok. Konflik sosial dapat terjadi karena adanya
perbedaan kepentingan atau adanya ketimpangan sosial. Konflik yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
menghasilkan sebuah perubahan sosial, misalnya pergantian penguasa, adanya kesepakatan baru, maupun akomodasi dari
pihak-pihak yang berkonflik.
Sumber: https://tugassekolah.co.id/2020/03/faktor-internal-dan-eksternal-penyebab.html
9 September 2020, 21.00 WIB
Gambar 2.3.: Pertentangan dalam Masyarakat
Selain faktor dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga dipengaruhi oleh factor dari luar masyarakat. Adapun faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut.
9
SMA “ISLAM” MALANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam budaya dengan karakteristik yang berbeda-beda. Adanya interaksi
yang terjalin antara satu masyarakat dengan masyarakat lain yang berbeda dapat ditanggapi dengan berbagai macam reaksi.
Bisa diterima ataupun ditolak oleh masyarakat.
2) Peperangan
Peristiwa peperangan yang terjadi, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menimbulkan perubahan sosial.
Perubahan sosial ini terjadi dalam sistem birokrasi, dimana pihak yang menang biasanya akan memaksa pihak yang kalah untuk
melakukan ideologinya.
Kerusakan alam biasanya oleh ulah manusia sendiri. Sebagai contoh penebangan hutan secara sembarangan dapat menyebabkan
banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya. Hal ini mendorong manusia untuk pindah dan mencari tempat yang baru. Kemudian
mereka membangun pemukiman dan Lembaga-lembaga yang baru. Mereka akan berpindah tempat karena merasa tidak aman
dan tidak nyaman dari tempat sebelumnya.
Menurut Soekanto (2012), faktor-faktor pendorong perubahan sosial adalah sebagai berikut:
Awal proses perubahan sosial adalah adanya kontak dari seseorang atau kelompok kepada orang atau kelompok lain. Melalui
kontak sosial terjadilah proses penyampaian informasi tentang gagasan, ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya yang berupa fisik.
Dua kebudayaan yang saling bertemu akan saling memengaruhi yang akhirnya membawa perubahan. Dengan demikian,
berhubungan dengan budaya lain dapat mendorong munculnya perubahan sosial budaya. Sebagai contohnya, unsur-unsur
kebudayaan asing yang dibawah oleh para pedagang dengan cara damai dan tanpa adanya paksaan. Selain itu, ada beberapa
ulama yang melakukan perubahan melalui penyiaran agama.
b. Sikap Saling Menghargai Hasil Karya Orang Lain dan Adanya Keinginan untuk Maju
Sikap menghargai hasil karya mendorong seorang individu akan memunculkan penemuan penemuan baru dalam masyarakat.
Wujud sikap menghargai hasil karya seseorang dapat berupa pemberian Nobel atau penghargaan. Selain itu, adanya keinginan
untuk maju dalam diri seseorang memicu munculnya perubahan-perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya terjadi karena
ada rasa tidak puas terhadap situasi dan kondisi saat itu. Keinginan untuk mengadakan suatu kemajuan mendorong seseorang
melakukan perubahan terhadap situasi dan kondisi yang ada.
Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh melalui jenjang-jenjang pendidikan di sekolah. Pendidikan formal
mengajarkan bermacam-macam kemampuan, seperti menguasai ilmu-ilmu pengetahuan, kerajinan tangan, hidup mandiri,
olahraga, dan kesenian. Dengan mengikuti pendidikan di sekolah, seorang individu mempelajari suatu nilai-nilai tertentu yang
dapat membuka pikirannya dalam menerima hal-hal baru. Selain itu, pendidikan sekolah mengajarkan manusia untuk dapat
berpikir secara ilmiah dan objektif. Dengan pengetahuan itu, seorang individu dapat menilai apakah kebudayaan masyarakatnya
mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak. Berbekal pengetahuan itulah seseorang melakukan perubahan. Oleh
karena itu, perubahan sering terjadi di kalangan masyarakat yang berpendidikan tinggi.
d. Toleransi
10
SMA “ISLAM” MALANG
Sikap toleransi yang dimaksud di sini ialah sikap toleransi terhadap adanya pengaruh dari luar. Adanya pengaruh dari luar yang
tidak melanggar hukum dapat menjadi cikal bakal dari perubahan sosial. Oleh karena itu, dengan adanya sikap toleransi dapat
menciptakan hal-hal baru yang kreatif.
Adanya open stratification dalam masyarakat memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal. Situasi kondisi ini memberi
kesempatan seseorang untuk menempati strata yang lebih tinggi. Melalui kerja keras dan melakukan perubahan-perubahan
seorang individu mencapai kemajuan diri guna meningkatkan strata. Jadi, semakin terbuka sistem lapisan masyarakat semakin
besar peluang untuk melakukan perubahan-perubahan yang tentunya menuju ke arah yang lebih baik.
Adanya perubahan dilatarbelakangi oleh rasa ketidakpuasan terhadap situasi dan kondisi saat itu. Apabila perasaan itu terjadi
dalam waktu yang lama akan menimbulkan tekanan-tekanan yang disertai dengan kekecewaan hingga pada suatu waktu
memunculkan revolusi dalam tubuh masyarakat tersebut. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi di
Indonesia. Perubahan-perubahan timbul karena adanya ketidakpuasan terhadap cara kerja pemerintah. g. Adanya Orientasi ke
Masa Depan Keadaan yang selalu mengalami kemajuan mendorong seseorang untuk melakukan perubahan dan penyesuaian
terhadap perkembangan zaman. Adanya orientasi ke masa depan akan mendorong masyarakat untuk selalu berpikir maju dan
mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
3. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Selain faktor-faktor yang dapat mendorong suatu perubahan sosial, terdapat pula
beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Beberapa faktor yang dinilai menghambat terjadinya
suatu perubahan sosial antara lain sebagai berikut.
a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain Manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan manusia atau masyarakat
lain dalam suatu pergaulan. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain mengakibatkan suatu masyarakat menjadi terasing
dari pergaulan hidup dengan masyarakat lainnya. Akibatnya mereka tidak mengetahui kemajuan atau perkembangan yang
terjadi pada masyarakat lain. Apabila pergaulan saja sangat terbatas, maka yang terjadi adalah keterbatasan pemikiran sehingga
keinginan untuk berubahpun juga sangat minim
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat Dengan adanya keterbatasan dalam pergaulan, dapat dipastikan
perkembangan ilmu pengetahuan juga akan terlambat. Sebab dalam kemajuan ilmu pengetahuan dapat ditempuh di antaranya
dengan metode learning by doing. Tidak adanya keinginan untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan akan
mengakibatkan pola pikir yang terbelakang dan ketinggalan zaman, sehingga muncul sebuah pandangan negatif (stigma) adanya
kelompok masyarakat yang sulit untuk berubah. c. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif Sikap konservatif atau sulit
untuk melakukan perubahan akan membawa mentalitas yang tidak baik dalam sebuah kemajuan. Karena itu sikap tersebut
harus dihindari apabila seseorang hendak melakukan suatu perubahan.
AYO
BERPENDAPAT !
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru. Hal ini dapat mendorong berbagai inovasi dan
memudahkan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.
Untuk mendukung persaingan industri, maka diperlukan tenaga kerja yang trampil, cakap, ahli, dan profesional.
Perubahan memerlukan nilai-nilai dan norma-norma dalam menjaga arus perubahan agar tidak menyimpang dari aturan yang
telah ada.
11
SMA “ISLAM” MALANG
d. Terciptanya Lapangan Kerja Baru
Perubahan sosial memiliki pengaruh terhadap industrialisasi dan perkembangan perusahaan multinasional yang berkembangan
secara global dan pembukaan industry kecil. Hal ini dapat memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga
kerja secara maksimal.
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang tepat dalam menghasilkan produk lebih
cepat, lebih banyak, dan tepat sasaran. Oleh karena itu, adanya perubahan sosial dapat mendorong terciptanya berbagai alat
produksi yang modern.
Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam
masyarakat.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan pergolakan di daerah. Hal ini dapat terjadi karena akibat dari
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
4) Kesenjangan ekonomi.
c. Kenakalan Remaja
Adanya perubahan sosial memberikan kesempatan budaya asing untuk masuk dan berkembang di lingkungan masyarakat.
Budaya asing tersbut memberikan pengaruh yang beragam, seperti nilai-nilai kebebasan. Masuknya budaya asing di lingkungan
masyarakat tanpa adanya penyaringan dapat menimbulkan dampak negative terhadap para remaja.
Perubahan sosial juga dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar. Pengaruh tersebut dapat berakibat pada
rusaknya lingkungan alam sekitar. Saat ini banyak lahan hijau yang dijadikan lahan pemukiman.
Akibat adanya perubahan sosial di masyarakat, nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan nilai
tersebut dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan digantikan dengan nilai kebudayaan modern.
Di masyarakat terdapat berbagai Lembaga sosial yang membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah
masuknya perubahan sosial, Lembaga sosial tersebut sudah tidak berfungsi secara optimal.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menumbuhkan paham keduniawian. Artinya, masyarakat lebih
mementingkan urusan keduniaan.
EVALUASI
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf A,B,C,D, atau E.
1. Evolusi merupakan perubahan yang lama dengan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Dalam
evolusi, perubahan terjadi sendiri tanpa direncanakan. Hal ini dikarenakan… .
A. dalam evolusi hanya terjadi perubahan kecil sehingga tidak mempengaruhi yang lainnya
B. adanya persamaan tujuan yang ingin dicapai
12
SMA “ISLAM” MALANG
C. hanya sebagian masyarakat mengalami perubahan secara evolusi
D. adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru
E. perubahan yang terjadi tidak berdampak besar pada masyarakat
2. Setiap masyarakat akan menghadapi perubahan. Salah satunya, perubahan yang dialami oleh oleh masyarakat tradisional
berubah menjadi masyarakat moderen. Contoh perubahan tersebut dapat diklasifikasikan dalam jenis… .
3. Saat ini, banyak remaja yang memiliki gadged lebih dari satu. Hal ini dikarenakan mereka mengikuti tren yang berlaku di
masyarakat. Pengaruh gadged sebagai salah satu contoh perubahan kecil tidak memiliki pengaruh yang besar karena… .
Betrdasarkan pernyataan di atas yang menunjukkan faktor penghambat perubahan sosial adalah… .
Berdasarkan pernyataan di atas yang menunjukkan faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat
adalah… .
6. Adanya perubahan jumlah penduduk menjadi salah satu faktor penyebab perubahan sosial. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk di suatu daerah, maka dapat mengakibatkan… .
A. kesenjangan sosial
B. ketimpangan sosial
C. perubahan dalam struktur masyarakat
D. perubahan status sosial di masyarakat
E. adanya perbedaan dalam masyarakat
13
SMA “ISLAM” MALANG
7. Perubahan besar termasuk bentuk perubahan sosial di masyarakat. Perubahan besar tersebut akan membawa pengaruh yang
besar bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan oleh… .
8. Globalisasi merupakan salah satu dampak dari perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk perubahan yang
dapat mempercepat terjadinya globalisasi adalah… .
A. evolusi
B. revolusi
C. perubahan kecil
D. perubahan besar
E. perubahan yang dikehendaki
10. Adanya ketidaksesuaian dalam melakukan pendekatan oleh orangtua, masyarakat, dan pemerintah terhadap remaja dapat
menimbulkan kenakalan remaja. Selain faktor tersebut, kenakalan remaja dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu… .
11. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang signifikan mengenai struktur sosial dalam kurun waktu tertentu.
Perubahan struktur sosial yang dimaksud ialah… .
12. Konflik yang terjadi di masyarakat menghasilkan perubahan sosial, seperti pergantian penguasa. Munculnya konflik tersebut
dapat dikarenakan… .
13. Berikut ini yang menunjukkan perubahan yang terjadi secara harmonis dan serasi adalah… .
A. adanya pembagian kerja yang tidak seimbang sehingga tenaga kerja yang tidak trampil dapat bekerja di sector informal
14
SMA “ISLAM” MALANG
B. berkembangnya pendidikan yang dapat mengubah pola hidup ke arah moderen
C. adanya urbanisasi yang mengakibatkan pengangguran
D. kemajuan teknologi yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat
E. munculnya kelompok pemilik tanah yang dengan mudah meningkatkan perekonomian bila dibandingkan dengan buruh tani
14. Proses perubahan sosial dapat menghasilkan proses integrasi dan disintegrasi. Menurut sosiologi, proses tersebut
merupakan gejala yang wajar dalam mencapai… .
A. hubungan sosial
B. mobilitas sosial
C. kesetaraan sosial
D. struktur sosial
E. kesinambungan sosial
15. Salah satu contoh perubahan yang saat ini kita rasakan ialah kita dapat melihat berita luar negeri hanya dengan menonton
televisi. Hal ini merupakan dampak dari perubahan sosial. Perubahan sosial banyak memberikan manfaat di masyarakat, namun
juga harus diimbangi dengan… .
15
PERMASALAHAN
SMA “ISLAM” MALANG SOSIAL DALAM ARUS GLOBALISASI
Identitas :
C. Semester : Ganjil
D. Kompetensi Dasar :
3.2 Memahami berbagai permasalahan sosial yang 4.2 Mengategorisasikan berbagai permasalahan sosial yang
disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh disebabkan oleh globalisasi serta akibat-akibatnya dalam
globalisasi. kehidupan nyata di masyarakat sehingga dapat merespons
berbagai permasalahan sosial dan ketimpangan yang
disebabkan proses globalisasi.
H. tujuan Pembelajaran : Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik mampu
memahami dan mengidentifikasi permasalahan sosial dan globalisasi yang ada di dalam masyarakat, sehingga peserta didik
dapat memposisikan diri dalam kehidupan sosial di masyarakat yang heterogen dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi
I. Materi pembelajaran :
J. Peta Konsep :
Permasalahan
Sosial dan
Globalisasi
GLOBALISASI
Istilah globalisasi berasal dari kata globus yang berarti bola yang bulat. Dari kata globus terbentuk istilah globe, yaitu model
tiruan dunia atau bumi yang memberikan gambaran bentuk yang mendekati sebenarnya, yaitu bulat.
16
SMA “ISLAM” MALANG
Dari kata globe itulah kemudian muncul istilah globalize atau globalisasi yang artinya mendunia. Sebagai istilah, globalisasi
digunakan untuk menggambarkan semakin intensifnya hubungan sosial di antara individu, kelompok, atau masyarakat yang
secara geografik masing-masing berada pada tempat-tempat yang saling berjauhan.
Hal ini berhubungan dengan kecenderungan dalam sejarah perkembangan masyarakat dunia setelah tahun 1980- an yang
menonjol, yaitu perubahan menuju dunia yang tunggal.
Robertson sebagaimana dikutip oleh Piotr Sztomka dalam bukunya Sosiologi Perubahan Sosial, mendefinisikan globalisasi sebagai
proses yang menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek
kehidupan, baik kehidupan politik, ekonomi, maupun kebudayaan.
Tidak ada satu pun masyarakat atau negara di belahan dunia manapun yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, tanpa
menjalin hubungan dengan masyarakat atau negara yang lain. Hal ini karena semakin intensifnya komunikasi dan interaksi di
antara individu, kelompok, atau masyarakat yang melampui batas-batas wilayah geografi, batas-batas negara, maupun
kebudayaan, sehingga tempat yang saling berjauhan dapat terhubungkan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di belahan dunia yang
jaraknya dari tempat kita beratus atau bahkan beribu kilometer dapat mempengaruhi keadaan di tempat kita berada. Demikian
juga sebaliknya.
Dalam perkembangannya, globalisasi tidak saja dalam pengertian yang umum atau generik seperti dijelaskan di depan, tetapi
justru sekarang ini yang berkembag adalah globalisasi kapitalisme sebagai bentuk dominan. Mari kita bahas satu per satu dua
bentuk globalisasi ini, mulai dari globalisasi dalam bentuknya yang umum dan globalisasi kapitalis sebagai bentuk dominan
sekarang ini.
Dalam bentuknya yang umum, globalisasi dapat didefinisikan oleh empat fenomena yang muncul dan meningkat sejak
pertengahan abad ke-20, yaitu:
Pertama, perubahan yang sangat cepat di bidang elektronika yang mengubah dasar-dasar teknologi serta sarana dan prasarana
serta perlengkapan hidup yang diperlukan oleh para anggota masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya. Sarana, prasarana, dan
perlengkapan hidup serta teknologi yang digunakan para warga masyarakat menjadi berbasis elektronika dan modern. Teknologi
modern dan komunikasi melalui media telah menghubungkan manusia dari belahan-belahan dunia yang berjauhan. Perubahan ini
sangat nyata, setelah dalam masa yang cukup lama dalam sejarah, manusia harus menghabiskan waktu yang lama sampai
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menempuh perjalanan dari satu negara ke negara lain.
Perhatikan gambar Teknonologi Informasi dan Komunikasi Menghubungkan Manusia dari Seluru belahan dunia di bawah ini!
(sumber: www.liputan6.com)
17
SMA “ISLAM” MALANG
Kedua, terjadinya aktivitas ekonomi dan perpindahan orang-orang yang bersifat lintas bangsa atau negara. Hal ini merupakan salah
satu akibat dari dilepaskannya negara-negara di Afrika dan Asia oleh bangsa yang menjajahnya, atau dekolonisasi.
Ketiga, diciptakannya ruang-ruang pergaulan sosial yang bersifat lintas bangsa atau bersifat trans-nasional. Fenomena ini juga
terkait dengan digunakannya teknologi modern dan komunikasi melalui media elektronik.
Keempat, terjadinya perubahan-perubahan secara kuantitatif maupun kualitatif mengenai ideologi, nilai-nilai, dan norma-norma
sosial sehingga dapat diterima oleh hampir semua sukubangsa dan bangsa, sehingga hubungan sosial cenderung bersifat inklusif
atau terbuka. Istilah yang sering digunakan untuk menyebut gejala ini adalah berkembangnya kosmopolitanisme.
Empat fenomena tersebut merupakan batasan dari globalisasi dalam bentuknya yang umum.
Bagaimana dengan bentuk globalisasi yang sekarang dominan, yaitu globalisasi kapitalisme? Mengenai hal ini terdapat sedikitnya
empat cara atau pendekatan dalam memahaminya, yang pertama pendekatan sistem dunia, kedua, pendekatan budaya global,
ketiga, pendekatan masyarakat dan politik global, dan keempat, kapitalisme global.
Dengan pendekatan pertama, yaitu pendekatan sistem global, kita mengetahui bahwa dalam pergaulan atau hubungan kejasama
di antara negara-negara, dapat dibedakan antara negara pusat atau negara dominan, negara feriferal atau pinggiran, dan negara-
negara semi-feriferal.
Negara pusat atau dominan merupakan negara-negara yang dalam kerjasama internasional menentukan keputusan yang biasanya
tidak dapat ditolak oleh negara-negara semi-feriferal dan feriferal.
Termasuk negara-negara dominan adalah Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Britania Raya. Negara-
negara tersebut merupakan tujuh negara dengan ekonomi yang maju, dan menguasai lebih dari 60 persen kakayaan global, sering
disebut sebagai Kelompok G-7. Kelompok G-7 ini sering didampingkan dengan negara-negara lain yang sering disebut sebagai
Kelompok G-20 yang terdiri atas negara-negara besar dengan kondisi ekonomi dan industri yang berkembang sebagai negara-
negara semi-feriferal. Di luar itu merupakan negara-negara feriferal.
Pendekatan kedua, yaitu pendekatan budaya global, melihat globalisasi sebagai fenomena penyeragaman budaya yang diciptakan
oleh media massa. Sehingga mengancam budaya atau identitas lokal dan nasional. Berdasarkan data UNESCO, globalisasi yang
melanda dunia hingga tahun 2015 telah mematikan beberapa bahasa sekaligus kebudayaan dan kelompok etnis penggunanya. Di
Indonesia tercatat setidaknya 14 dari sekitar 127 sukubangsa telah punah.
Marshall McLuhan, seorang ahli media, menyebut masyarakat dunia sebagai kampung global dengan pertumbuhan budaya global
yang sangat cepat yang ditimbulkan oleh persebaran informasi melalui media massa, seperti radio, televisi dan internet yang
mengekspos peristiwa-peristiwa secara nyaris seketika. Apa yang disebarkan oleh media massa sehingga memiliki kekuatan
sedemikian besar dalam membentuk budaya global? Itulah persebaran citra atau gambar, aliran teknologi, aliran uang, aliran
orang, dan aliran ide.
Pendekatan ketiga, pendekatan masyarakat dan politik global. Pendekatan ini memahamkan kepada kita bahwa dalam globalisasi
terjadi dominasi politik atau kekuasaan dalam masyarakat oleh kekuatan politik global.
Pendekatan keempat, pendekatan kapitalisme global, pendekatan ini mengantarkan kita untuk memahami bahwa globalisasi
berpusat pada perusahaan-perusahaan yang bersifat trans-nasional atau Trans-National Corporation, disingkat TNC dan Multi
Nasional Corporation atau disingkat MNC yang wilayah operasionalnya melewati batas lintas negara. MNC merupakan perusahaan
internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan
berkembang, sedangkan TNC merupakan perusahaan berbadan hukum suatu negara yang beroperasi di banyak negara,
mempunyai kekayaan dan pendapatan yang sangat besar, modalnya dapat dimiliki oleh berbagai warga negara, namun
keseluruhan perusahaan tersebut terikat sebagai satu kesatuan ekonomi dan manajemen TNC dan MNC ini lah yang mendorong
tumbuhnya kapitalisme global, dan apabila disertai oleh berkembangnya budaya ideologi konsumtivisme akan menjadi kekuatan
yang paling potensial untuk mengubah dunia menuju dunia tunggal.
Demikianlah fenomena perubahan masyarakat yang disebut globalisasi. Dari uraian di depan dapat difahami bahwa globalisasi
identik dengan kekuatan global yang berpotensi meminimalkan peran dari hal-hal yang bersifat lokal dan nasional. Maka,
globalisasi dapat dianggap sebagai ancaman. Karenanya muncul gerakan-gerakan alternatif yang bersifat anti-globalisasi. Di balik
itu, globalisasi juga menumbuhkan peluang dan tantangan bagi masyarakat lokal dan nasional untuk dapat terus bertahan hidup
atau bahkan mengembangkan aspek-aspek yang bersifat lokal dan nasional.
Dari penjelasan tentang globalisasi di depan tersirat bahwa globalisasi dapat mengubah banyak bidang kehidupan masyarakat
karena ruang lingkup globalisasi meliputi hampir seluruh bidang kehidupan masyarakat. Berdasarkan ruang lingkupnya,
setidaknya kita mengenal lima macam globalisasi, yaitu, pertama, globalisasi ekonomi, kedua, globalisasi politik, ketiga,
18
SMA “ISLAM” MALANG
globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, keempat, globalisasi sosial dan budaya, dan kelima, globalisasi agama. Coba kalian
cermati dan analisis gambar berikut:
a. Globalisasi ekonomi.
Globalisasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu kehidupan ekonomi yang bersifat global atau mendunia dan terbuka, tanpa
mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain. Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan munculnya
perusahaan-perusahaan yang bersifat trans-nasional dan perdagangan bebas, yaitu kawasan perdagangan yang berlangsung
semakin luas dan “menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional, seperti proteksi oleh negara untuk melindungi
produk tertentu oleh perusahaan dalam negeri. Wujud nyata dari globalisasi ekonomi adalah terbentuknya perusahaan-
perusahaan atau korporasi yang bersifat lintas negara nasional dan perdagangan bebas yang melampui batas-batas lintas negara.
b. Globalisasi politik.
Salah satu fenomena terjadinya globalisasi dalam bidang politik adalah munculnya organisasi-organsiasi internasional yang terdiri
dari berbagai negara, misalnya ASEAN, yang merupakan bentuk organisasi kerjasama di antara negara-negara di Asia Tenggara,
MEE atau Masyarakat Ekonomi Eropa yang dibentuk untuk untuk menata politik perdagangan bersama di antara negara-negara
yang ada di kawasan Eropa Barat, Organisasi Buruh Intenasional, Persatuan Bangsa-Bangsa, dan sebagainya. Di samping itu juga
munculnya kerjasama antar-negara baik yang bersifat bilateral yang merupakan kerjasama di antara dua negara atau multilateral
yang merupakan kerjasama di antara lebih dari dua negara.
Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi ditengarai oleh hadirnya teknologi yang memungkinkan banyak orang di
belahan dunia manapun bisa saling terhubung satu sama lain. Setiap orang dapat memperoleh pendidikan atau pekerjaan di
manapun yang ia mau, tidak terbatas di dalam negeri. Orang Indonesia dengan mudah dapat menempuh pendidikan atau
memperoleh pekerjaan di Jerman, Australia, Jepang, Amerika, dan sebagainya. Peluang demikian akan dapat meningkatkan mutu
sumberdaya manusia. Peningkatan mutu sumberdaya manusia ini menjadi penting karena dengan globalisasi akan terjadi
persaingan yang relatif terbuka dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan menjalin relasi atau kerjasama.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam uraian di depan, bahwa dalam proses globalisasi tidak dapat dihindarkan terjadinya
pertukaran unsur-unsur kebudayaan di antara kelompok atau masyarakat, tetapi tidak hanya itu, globalisasi juga merupakan
ancaman terhadap keberadaan kebudayaan lokal dan nasional karena adanya pengaruh dari kebudayaan global. Globalisasi
menuntut terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan dari kelompok-kelompok atau masyarakat agar dapat memenuhi tuntutan
hidup masyarakat global.
e. Globalisasi agama.
Dalam hubungannya dengan bidang kehidupan agama, globalisasi telah mengakibatkan terjadinya interaksi atau hubungan sosial
di antara kelompok-kelompok atau umat beragama, baik yang berupa kerjasama, persaingan, atau pun dalam bentuk konflik. Hal
ini merupakan konsekuensi berlangsungnya hubungan atau interaksi sosial yang semakin terbuka. Umat agama tidak dapat
membatasi hubungan-hubungan sosial yang terjadi hanya berlangsung di antara para penganut agama yang sama, melainkan juga
dengan penganut agama yang berbeda. Keterbukaan hubungan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga
mengakibatkan tidak dapat dihindarkannya diskusi atau pembahasan unsur-unsur kehidupan agama yang berlangsung lintas umat
19
SMA “ISLAM” MALANG
agama. Perbandingan agama bahkan telah menjadi mata kuliah yang pasti ada di perguruan tinggi agama. Demikian juga tentang
unsur-unsur kehidupan agama yang meliputi ajaran inti dari sebuah agama, aspek-aspek ritual dan perlengkapannya, emosi atau
perasaan keagamaan, dan umat beragama itu sendiri.
(sumber: www.literasidesa.com)
Coba kalian cermati dan analisis, gambar faktor-faktor penyebab globalisasi tersebut diatas! Mengapa terjadi globalisasi? Paling
tidak terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi, yaitu:
Pertama, kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi serta semakin rendahnya biaya transportasi Sebagaimana telah disebut
pada bagian depan modul ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor yang penting yang
menyebabkan sekaligus mempercepat laju globalisasi. Mulai tahun 1980-an, kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi telah mengalami suatu kemajuan besar dalam hal kekuatan, kemudahaan penggunaan, dan ketersediaan. Kemajuan
yang cepat dalam teknologi komputer dan piranti lunak telah menimbulkan terbentuknya serangkaian teknologi pendukung mulai
dari mesin faksimili sampai dengan siaran radio dan televisi melalui satelit, jaringan-jaringan kerja komputer berbagai perusahaan,
dan internet global. Secara bersamaan perkembangan teknologi tersebut telah memungkinkan berlangsungnya transmisi atau
aliran data dan informasi yang tidak pernah terbayangkan pada masa sebelumnya mengenai ukuran dan kecepatannya. Dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana sekarang ini telah memungkinkan terjadinya transfer modal yang
berlangsung dalam skala internasional atau global.
Perkembangan teknologi tersebut juga telah mendukung perkembangnya teknologi transportasi yang telah memudahkan aliran
orang dan barang yang melintasi batas-batas wilayah negara, sehingga telah menyumbang terciptanya integrasi pasar-pasar lokal
dan nasional ke dalam pasar-pasar internasional atau global.
Kedua, menyebar dan meluasnya kapitalisme dalam kerjasama ekonomi internasional. Kapitalisme merupakan sistem ekonomi di
mana perdagangan, industri, dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik-pemilik swasta dengan tujuan meperoleh
keuntungan dalam ekonomi pasar. Pada tataran tertentu, globalisasi dapat dilihat sebagai perluasan kapitalisme global.
Jan Aart Scholte, seperti dikutip oleh Budi Winarno dalam bukunya Melawan Gurita Neoliberalisme, mengungkapkan bahwa pada
satu sisi, dinamika kelebihan modal telah menjadi kekuatan besar di balik globalisasi sekarang ini. Perusahaan-perusahaan
bermodal besar seiring dengan globalisasi mendapatkan keuntungan besar karena memiliki jangkauan pasar yang lebih luas dan
menikmati biaya tenaga kerja yang murah serta peluang-peluang baru dalam perdagangan barang-barang yang tidak berwujud,
seperti informasi, percakapan telepon, dan produksi media massa yang peredarannya melintasi batas-batas wilayah negara.
Neoliberalisme merupakan faham atau ideologi ekonomi yang mengutamakan sistem ekonomi kapital, perdagangan bebas,
perluasan pasar, privatisasi Badan Usaha Milik Negara, dan meminimalkan atau menghilangkan campur tangan pemerintah dan
peran negara dalam mengusahakan layanan-layanan sosial, seperti pendidikan dan kesehatan. Kemenangan ideologi liberal pada
tahun 1980-an merupakan masa yang menentukan bagi meluasnya kebijakan neoliberal di seluruh dunia.
Diawali di Inggris oleh Perdana Menteri Margareth Thacther dan di Amerika Serikat oleh Ronald Reagan, ideologi neoliberal pada
akhirnya menjadi umum digunakan sebagai dasar menentukan kebijakan ekonomi yang dianut oleh para ekonom dan politikus di
hampir semua negara di dunia. Bahkan melalui lembaga-lembaga global, seperti World Trade Organization, disingkat WTO, atau
Organisasi Perdagangan Bebas Dunia, World Bank atau Bank Dunia dan International Monetery Fund, disingkat IMF, kebijakan-
kebijakan yang bersifat neoliberal telah ditetapkan, di mana dalam penerapan kebijakan-kebijakan tersebut oleh negara-negara
diawasi dan dikendalikan oleh negara-negara dominan yang tergabung dalam G7, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman,
Italia, Jepang, dan Britania Raya, atau jika ditambah dengan Rusia menjadi G8
20
SMA “ISLAM” MALANG
Kalian telah mempelajari materi permasalahan sosial akibat pengaruh globalisasi. Agar kalian lebih memahami materi tersebut,
sebaiknya kalian melakukan review dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dan hubungkan dengan gambar di atas!
1. Mengapa globalisasi dapat mendatangkan permasalahan neokolonialisme?
2. Menurut Anda, bagaiman cara agar terhindar dari pola hidup konsumtif saat ini?
3. Berikan contoh fenomena konsumerisme dalam masyarakat saat ini!
4. Coba temukan tiga contoh budaya global di sekitar Anda
1. Pembangunan cenderung bersifat ekonomi, menimbulkan dua krisis sekaligus, yaitu, pertama, polarisasi kelas sosial antara
yang sangat kaya dengan yang sangat miskin, dan kedua, krisis lingkungan.
2. Rusaknya tatanan sosial lokal dan nasional, lingkungan alam, bahasa dan budaya lokal dan nasional, kearifan lokal, dan nilai-
nilai luhur bangsa.
3. Dominasi ekonomi oleh para pemilik modal, sehingga menimbulkan ketimpangan. Beberapa dampak positif dari globalisasi:
komunikasi yang semakin cepat dan mudah, meningkatnya taraf hidup masyarakat, mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu
pengetahuan, tingkat pembangun yang semakin tinggi, meningkatnya tourisme dan pariwisata, dan kegiatan ekonomi menjadi
lebih produktif, efektif, dan efisien.
B. TANTANGAN GLOBALISASI YANG MENDASAR DAN HARUS DIHADAPI OLEH MASYARAKAT LOKAL DAN NASIONAL, ANTARA
LAIN SEBAGAI BERIKUT:
21
SMA “ISLAM” MALANG
KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DITENGAH GLOBALISASI
Identitas :
C. Semester : Ganjil
D. Kompetensi Dasar :
3.3 Memahami faktor penyebab ketimpangan sosial dan 4.3 Mengolah hasil kajian dan pengamatan tentang
pertautannya dengan perubahan sosial di tengah-tengah ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di
globalisasi tengah-tengah globalisasi.
• 4.3.1 mengemukakan pendapat yang telah dikaji dari hasil pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari
perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
F. Materi pokok : Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial Ditengah Globalisasi
H. tujuan Pembelajaran : Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik mampu
memahami dan mengidentifikasi Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial Ditengah Globalisasi yang ada di dalam
masyarakat, sehingga peserta didik dapat memposisikan diri dalam kehidupan sosial di masyarakat yang heterogen dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi
I. Materi pembelajaran :
J. Peta Konsep :
Ketimpangan Sosial
22
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber: https://www.swarnanews.co.id/2018/10/18/jangan-biarkan-jurang-pemisah-kaya-dan-miskin-menganga/
Apa yang ada di benak kalian setelah mengamati gambar tersebut? Itulah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari tentang ketimpangan sosial.
Ketimpangan sosial diartikan sebagai ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat
berupa kebutuhan sekunder seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak asasi, sarana saluran politik, dan lain-
lain.
Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang
disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Pengertian ketimpangan sosial menurut para ahli :
a. Menurut Andrinof A. Chaniago; ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan
melupakan aspek sosial
b. Menurut Budi Winarno; ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.
c. Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker; ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi
dalam proses pembangunan.
d. Roichatul Aswidah; ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.
Jadi, kesimpulan ketimpangan sosial diartikan sebagai suatu ketidakadilan yang dirasakan masyarakat dalam status dan
kedudukan.
Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial terjadi karena dua faktor:
a. Faktor internal
Faktor ini berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas diri seseorang adalah salah satu faktor internal. Ketimpangan
sosial ini bisa muncul karena kemiskinan yang mengekang masyarakat.
b. Faktor eksternal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini bisa terjadi karena adanya birokrasi atau aturan
hukum negara yang mengekang masyarakat sehingga mereka kesusahan dalam mengembangkan dirinya. Ketimpangan sosial ini
bisa memicu adanya gejala kemiskinan secara struktural.
Selain faktor di atas ketimpangan sosial juga dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: kondisi demografi,
kondisi pendidikan, kondisi ekonomi, kondisi kesehatan, kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan, perbedaan status sosial
masyarakat, dan letak geografis.
a. Kondisi Demografis. Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan dan faktor-faktor yang
memengaruhinya. Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Perbedaan antara
masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan: jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran
penduduk.
23
SMA “ISLAM” MALANG
b. Kondisi Pendidikan. Pendidikan merupakan social elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif, yang merupakan
kebutuhan untuk semua orang. Pendidikan merupakan kunci pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia. Ada
perbedaan mencolok dalam pendidikan yang ada di daerah terpencil dan kota, seperti: anak-anak yang berada di daerah
terpencil memiliki semangat belajar tinggi meskipun fasilitas kurang. Sedangkan anak yang tinggal di kota dengan fasilitas
pendidikan yang mencukupi, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik sehingga semangat belajar
kurang. Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja,
dan mutu pendidikan.
c. Kondisi Ekonomi. Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial. Ketimpangan ini
timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata. Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena perbedaan
antara wilayah yang satu dengan yang lainnya. Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal. Munculnya
ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor
produksi. Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang modal (capital stock) akan
memperoleh pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.
d. Kondisi Kesehatan. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah,
jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan tingkat
kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang lain, sehingga bisa mengakibatkan
ketimpangan.
e. Kemiskinan. Kemiskinan juga dianggap sebagai salah satu penyebab ketimpangan sosial secara teoritis. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kurangnya kemampuan, mutu pendidikan, dan sifat malas yang melekat di
diri masyarakat adalah beberapa contoh dari faktor internal. Sementara itu birokrasi atau peraturan yang diterapkan oleh
instansi perusahaan atau negara merupakan faktor eksternal penyebab kemiskinan. Faktor eksternal bukan hanya menyebabkan
kemiskinan kepada satu orang saja, namun juga menyebabkan kemiskinan struktural yang menyebabkan hampir seluruh
masyarakat mengalami kemiskinan.
f. Kurangnya Lapangan Pekerjaan. Kurangnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat mengalami ketimpangan atau
kesenjangan sosial. Kesenjangan antara masyarakat tenaga kerja dan penganguran menjadi semakin besar karena lapangan
pekerjaan semakin sempit. Apabila upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran tidak dilakukan, maka para pengangguran
ini akan merasa terdiskriminasi dan ketimpangan sosial pun semakin sulit diatasi.
g. Perbedaan status sosial masyarakat. Perbedaan ini terjadi karena adanya pelapisan atau stratifikasi sosial yang terbentuk
berdasarkan kualitas pribadi, baik itu kesehatan, pendidikan, ataupun kekayaan. Ketimpangan sosial ini merupakan ketimpangan
yang sering terjadi di lingkungan masyarakat. Ketimpangan ini bisa dilihat adanya perbedaan status sosial antara orang kaya
dengan orang miskin. Penguasa dengan rakyat, atau sarjana dengan lulusan SD.
h. Letak geografis. Pengaruh letak geografis ternyata berpengaruh terhadap ketimpangan sosial. Secara geografis, Indonesia
terdiri atas pulau-pulau yang jumlahnya sangat banyak. Sayangnya pulau-pulau ini tidak bisa dikelola dengan baik, sehingga
ketimpangan sosial pun akhirnya terjadi. Pulau-pulau kecil yang tidak tertangani pemerintah akhirnya malah tertinggal dengan
pulau-pulau besar seperti jawa, Sumatera dan pulau besar lainnya.
i. Stratifikasi sosial; sistem stratifikasi yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya ketimpangan sosial adalah sistem stratifikasi
tertutup yang tidak memberi peluang kepada anggota strata tertentu untuk berpindah ke strata lain. Selain itu pada masyarakat
yang menganut sistem kelas sosial, status orang ditentukan oleh keahlian yang dimiliknya. ini merupakan gambaran masyarakat
yang demokratis namun kenyataannya ketimpangan sosial tetap ada. Hal tersebut dikarenakan akses yang dimiliki setiap kelas
sosial berbeda.
j. Sikap prejudice; sikap prejudice adalah sikap berdasarkan pada generalisasi yang tidak berdasarkan realitas dan cenderung
subjektif. Sikap prejudice bisa diarahkan pada kelompok orang dari kelas sosial, jenis kelamin, umur, partai politik, ras, atau suku
tertentu. Sikap prejudice dapat menjurus pada sikap stereotip yaitu sikap mengkategorikan kelompok tertentu berdasarkan
perasaan suka dan tidak suka, sikap prejudice juga bisa menjurus kepada sikap rasisme.
k. Diskriminasi; diskriminasi juga menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.
Adapun ketimpangan ini bermuara dari adanya ketidakadilan. Ketimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat apabila disebabkan
oleh faktor ketidakadilan dalam pendistribusian hasil pembangunan maka akan menimbulkan rasa tidak puas terhadap
pemerintah/pihak pengusaha swasta yang dapat memicu adanya berbagai bentuk gerakan sosial seperti demonstrasi dan
pergolakan daerah.
Lakukan pengamatan pada gambar di bawah ini. Lakukan dengan berkelompok dan berdiskusilah untuk memahami adanya
berbagai bentuk ketimpangan sosial yang terdapat di masyarakat.
24
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber: https://moslemlifestyle.com/id/article/referensi-gaya-berpakaian-irwansyah-dan-zaskia.html
Dari gambar di atas kita akan mendapat gambaran tentang salah satu bentuk ketimpangan sosial yang ada di masyarakat.
Gambar di atas sebagai gambaran awal tentang bentuk-bentuk ketimpangan yang terdapat di masyarakat.
Ada beberapa bentuk ketimpangan sosial yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, antara lain :
a. Ketimpangan Sosial-Ekonomi.
Kondisi perekonomian suatu masyarakat atau negara ditentukan oleh faktor ekonomi dan non ekonomi yang saling berinteraksi.
Bentuk ketimpangan sosial yang tergolong dalam ketimpangan sosial-ekonomi adalah ketimpangan sosial antara kelompok
masyarakat kaya dan masyarakat miskin. Perhatikan gambar berikut ini :
Sumber: http://click-news.weebly.com/rumah-dipinggiran-rel-kereta.html
Sumber: https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-35556062/di-tengah-ancaman-corona-ribuan-buruh-pabrik-tetap-
bekerja-normal
Ketimpangan ini antara lain, Ketimpangan Desa dan Kota. Perhatikan gambar ketimpangan yang terjadi desa dan kota pada
pusat belanja berikut ini!
25
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber: https://azissyahban.blogspot.com/2019/10/pasar-vs-penimbunan-laut.html
Sumber: https://m.tribunnews.com/nasional/2017/01/27/ketimpangan-ekonomi-masih-tinggi-ini-buktinya
1) Ketimpangan pendidikan.
Bentuk-bentuk ketimpangan pendidikan terjadi karena sarana dan prasarana pendidikan belum merata diseluruh wilayah
Indonesia. Selain itu karena faktor keterjangkauan akses akses pendidikan dan dari tujuan pokoknya pendidikan. Globalisasi
mendorong pendidikan untuk menyesuaikan standar nasional, misalnya penggunaan bahasa asing dalam setiap kegiatan
pembelajaran, padahal kemampuan daerah tidak sama. Perhatikanlah gambar ketimpangan pendidikan berikut:
Sumber: https://geotimes.co.id/opini/teknologi-dan-janji-pemerataan-pendidikan/
Ketimpangan budaya di sebabkan masuknya budaya asing ke suatu negara merupakan suatu yang di anggap wajar sebagai akibat
globalisasi dan modernisasi akibatnya menggejalanya sikap individualisme menimbulkan sikap ketidakpedulian terhadap budaya
lokal. Lunturnya kebudayaan lokal juga dipengaruhi berbagai faktor, antara lain keengganan generasi muda mempelajari budaya
daerah dan kurangnya sosialisasi budaya daerah oleh generasi tua. Kemudian adanya perasaaan gengsi ketika menggunakan
hasil budaya lokal serta pemerintah daerah kurang mengupayakan pelestarian budaya, dan sedikitnya pengetahuan yang dimiliki
generasi muda terhadap kebudayaan lokal. Berikut gambar ketimpangan budaya global dan budaya lokal:
26
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber: https://www.picuki.com/tag/tugassosiologimanbatam
Nampak kita jumpai dalam kehidupan di masyarakat fenomena perlakuan yang tidak sama dalam bidang kesehatan. Contoh ada
yang sudah lama mengantri pendaftaran untuk diperiksa, kemudian datang orang yang tanpa antri dulu langsung dapat
pendaftaran dan masuk terlebih dahulu. Contoh cerita diatas hanya sebagian kecil ketimpangan yang terjadi di masyarakat.
berikut ada gambar yang berhubungan dengan ketimpangan sosial bidang kesehatan. Silahkan perhatian gambar di bawah ini:
Sumber: https://www.picuki.com/tag/tugassosiologimanbatam
Ketimpangan yang terjadi di masyarakat memiliki dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak positif ketimpangan
sosial bagi kehidupan masyarakat sebagai berikut:
a. Ketimpangan sosial dapat menjadi stimulasi ampuh bagi beberapa wilayah untuk terus memaksimalkan potensi mereka demi
menuju ke arah yang senantiasa lebih baik lagi.
b. Ketimpangan sosial juga dapat menumbuhkan rasa empati antargolongan untuk membantu yang lain demi mendapatkan
kesetaraan yang sudah semestinya
c. Ketimpangan sosial meminimalisir mental individu yang biasanya gampang cepat puas dengan ini mereka akan terus didorong
untuk mengkontribusikan yang lebih baik dari diri mereka masing-masing.
e. Mendorong manusia untuk lebih pandai bersyukur atas apa yang dipunyai.
Perhatikan gambar di bawah ini, adakah keterkaitan dampak positif dengan gambar berikut
27
SMA “ISLAM” MALANG
Sumber: https://gapoktansekarsari.wordpress.com/2015/12/25/pertanian-dulu-kini-dan-nanti-sebuah-dongeng-dari-negeri-
seberang/
Pada gambar diatas, bidang pertanian pada daerah-daerah pedesaan menggunakan teknologi dalam meningkatkan hasil
pertaniannya. disinilah kita bisa melihat dampak adanya ketimpangan antara desa dan kota. dalam meningkatkan perekonomian
di desa agar sama dengan daearah perkotaan, ketimpangan tersebut dijadikan pemicu untuk meningkatkan produktivitas
pertanian sebagai lumbung pemasok di kota dengan menggunakan kecanggihan teknologi.
Beberapa ahli mengatakan bahwa globalisasi adalah sebuah strategi jitu bagi kepentingan perusahaan multinasional, seperti
pajak yang lebih rendah dan peraturan yang longgar. Dengan demikian, banyak perusahaan asing
(memiliki modal yang besar) menanamkan modalnya di Indonesia. Hal tersebut secara perlahan dapat menyisihkan pengusaha
kecil lokal yang tidak mampu bersaing baik dari segi modal maupun teknologi. Pada selanjutnya masyarakat mengalami
ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial menghambat minat masyarakat untuk berwirausaha, khususnya masyarakat yang
memiliki modal kecil. Perhatikan gambar berikut ini. Ada gambar antara toko/pasar tradisional dan modern;
Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/2514492/pasar-tradisional-dan-modern-apa-bedanya
b. Diskriminasi sosial.
Pengertian diskriminasi adalah suatu sikap, perilaku, dan tindakan yang tidak adil atau tidak seimbang yang dilakukan oleh
individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lainnya. Ada juga yang menyebutkan arti diskriminasi adalah suatu
tindakan atau perlakuan yang mencerminkan ketidakadilan terhadap individu atau kelompok tertentu yang disebabkan oleh
adanya karakteristik khusus yang dimiliki oleh individu atau kelompok tersebut. Perhatikan gambar berikut ini
sumber: https://www.google.com/search?safe=strict&rlz
Perlakukan secara tidak adil dapat terjadi dimana dan kapan saja karena adanya perbedaan karakteristik berikut ini:
28
SMA “ISLAM” MALANG
1) Perbedaan suku dan ras, Contoh diskriminasi ras; menutup peluang kerja suatu jenis pekerjaan bagi ras tertentu sehingga
tidak ada kesetaraan pada jenis pekerjaan tersebut.
2) Perbedaan kelas sosial, Contoh diskriminasi sosial; pelayanan berbeda atas fasilitas umum (misalnya fasilitas kesehatan)
terhadap masyarakat yang kaya dan masyarakat yang kurang mampu
3) Perbedaan jenis kelamin (gender) Contoh diskriminasi gender; menetapkan gaji yang lebih rendah kepada tenaga kerja wanita
dibanding pria meskipun tugas dan tanggungjawabnya sama.
4) Perbedaan agama/kepercayaan, Contoh diskriminasi agama; mempersulit atau menghambat proses kegiatan keagamaan lain
di suatu daerah dengan alasan mayoritas penduduk di daerah tersebut adalah agama yang berbeda
Seorang ahli sosiologi bernama Pettigrew (dalam Liliweri 2005) menyebutkan ada dua tipe diskriminasi yang dapat terjadi di
masyarakat. Adapun jenis dan tipe diskriminasi adalah sebagai berikut:
1) Diskriminasi Langsung adalah suatu bentuk diskriminasi dimana hukum, peraturan, atau kebijakan dibuat dengan
menyebutkan secara jelas karakteristik tertentu. Misalnya agama, ras, jenis kelamin, kondisi fisik, sehingga sebagian orang tidak
mendapatkan peluang yang sama.
2) Diskriminasi Tidak Langsung. Tipe diskriminasi ini terjadi ketika suatu peraturan yang sifatnya netral namun dalam
pelaksanaannya di lapangan terjadi diskriminasi terhadap masyarakat yang memiliki karakteritik tertentu
c. Kecemburuan sosial
Kecemburuan sosial dapat diartikan suatu kondisi munculnya perasaan atau sikap yang kurang senang dari suatu kelas sosial
karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat. Kecemburuan sosial dapat muncul melalui dua sisi
kemungkinan. Sisi pertama, melalui prasangka yaitu sikap perasaan orang - orang terhadap golongan manusia tertentu. Sisi
kedua, akibat perlakuan yang diterima oelh kelompok masyarakat yang dibeda-bedakan atau terjadi pembedaan terhadap
kelompok masyarakat lainnya ketika mengakses sesuatu. Sebagai contoh, kecemburuan sosial yang terjadi antara warga
asli/pribumi dengan warga pendatang/transmigran.
d. Konflik sosial
Sumber : https://www.google.com/search?q=konflik+sosial
Setelah mengamati gambar diatas! Apa yang dimaksud dengan konflik sosial (sosial conflict)? Dalam ilmu sosial, pengertian
konflik sosial adalah suatu proses sosial yang terjadi antara dua pihak atau lebih, dimana salah satu pihak berupaya untuk
menyingkirkan pihak lainnya dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Pada umumnya, konflik terjadi karena adanya perbedaan (pendapat, ideologi, budaya, dan lainnya) di masyarakat yang
kemudian menimbulkan masalah dan belum ditemukan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
e. Kriminalitas
29
SMA “ISLAM” MALANG
Masyarakat miskin karena ketimpangan sosial harus berusaha keras memenuuhi kebutuhan hidupnya di era globalisasi ini.
Beberapa dari mereka terpaksa menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi hidupnya, yaitu dengan melakukan berbagai
macam tindakan kriminal seperti mencuri, merampok, berjudi, penodongan,dan tindakan kriminal lainnya.
Sumber: https://news.detik.com/kolom/d-5022416/kriminalitas-pada-masa-pandemi
f. Terjadinya monopoli
Sumber : https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pasar-monopoli/
Ketimpangan sosial menyebabkan seseorang yang kaya menjadi kaya dan seseorang yang miskin menjadi semakin miskin. Hal
tersebut disebabkan, seseorang yang mempunyai kekuatan baik dari segi ekonomi, hukum, politik dan bidang lainnya akan
berupaya untuk bisa lebih menguasai bidang masing-masing dengan cara melebarkan sayap kekuasaan mereka. Hal tersebut
membuat rakyat miskin semakin tertindas karena mereka tidak mempunyai kemampuan untuk melawannya. Misalnya,
maraknya pembangunan mall-mall di kota-kota besar atau pembangunan swalayan di kota-kota kecil sedikit demi sedikit akan
mematikan pedagang di pasar tradisional.
Ketimpangan sosial antar daerah di Indonesia harus diatasi oleh pemerintah, hal tersebut bertujuan untuk
b. Fasilitas kesehatan, baik tenaga medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan melakukan pemberdayaan kelompok
masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat antara lain :
a. Bidang Pendidikan
Pada gambar di bawah ini di sajikan tentang perbaikan Sumber daya manusia dalam bidang pendidikan.
30
SMA “ISLAM” MALANG
Gambar16. Perbaikan kualitas pendidikan
sumber: https://cakdan.com/2013/02/22/pesonaedu-akses-buku-pelajaran-digital-melalui-tablet/
b. Pemerataan Penduduk
Mobilitas geografis adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Pemerintah mengadakan program tersebut
dengan tujuan mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah. Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti dengan
pembangunan. Gambar di bawah ini tentang masyarakat yang melakukan mobilitas. Perhatikan gambar berikut!
sumber: https://www.google.com/search?safe=strict&rlz)
Masyarakat harus bisa menciptakan lapangan kerja untuk bisa keluar dari ketimpangan yang ada. Dengan adanya kesederajatan
akan memungkinkan masyarakat untuk membuka lapangan kerja sendiri. Kita harus menumbuhkan sikap empati terhadap
ketimpangan sosial sehingga mendorong kita untuk ikut berpartisipasi dalam mengatasinya.
d. Minimalisir Korupsi
Meminimalkan korupsi dan memberantas korupsi dengan meningkatkan sistem peradilan di Indonesia dan melakukan
pengawasan ketat dari mafia peradilan. Sehingga masyarakat di Indonesia akan mendapatkan perlakuan yang sama dalam
hukum dan peradilan.
3. Penguatan Posisi Komunitas Lokal dalam Merespon Perubahan Sosial Disebabkan Globalisasi
Andre Gunder Frank, salah satu pencetus teori ketergantungan, menyimpulkan bahwa keterbelakangan negara-negara dunia
ketiga disebabkan oleh hubungan ketergantungan ekonomi kepada sistem kapitalis internasional. Negara-negara dunia ketiga
pada umumnya adalah bekas negara jajahan.
a. Menciptakan kondisi yang kondusif yang mampu mengembangkan potensi komunitas lokal.
c. Mencegah dan melindungi agar kekuatan atau tingkat kehidupan masyarakat yang sudah rendah tidak semakin terpuruk, atau
bahkan menjadi lebih meningkat.
Agar relasi antar komunitas lokal dapat memperkuat posisi maka, diperlukan hal sebagai berikut :
a. Membangun dan mengembangkan jejaring sosial sebagai wahana pengembang partisipasi dan aspirasi masyarakat.
b. Peranan pemerintah lokal sebagai fasilitator dalam pengembangan partisipasi dan aspirasi masyarakat
C. Rangkuman
Munculnya masalah ketimpangan sosial di masyarakat menimbulkan dampak. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat sangat
beragam, baik dampak positif maupun dampak negatif. Adapun dampak positif dari ketimpangan sosial adalah:
Dampak negatif yang muncul akibat adanya ketimpangan sosial di masyarakat adalah sebagai berikut:
31
SMA “ISLAM” MALANG
a. Menimbulkan kecemburuan sosial
b. Adanya pembatasan hubungan sosial karena kedudukan seseorang dalam masyarakat
c. Melemahnya stabilitas sosial dan solidaritas
d. Adanya ketidak pedulian dalam masyarakat
Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat bila tidak diperhatikan akan menimbulkan masalah bagi masyarakat. Oleh karena
itu diperlukan suatu upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Adapun upaya yang
dilakukan untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial tersebut adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas penduduk melalui pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan kelompok di masyarakat
b. Mobilitas sosial dengan melakukan pemerataan penduduk yang diimbangi dengan pembangunan agar dapat mengendalikan
jumlah penduduk di suatu wilayah
c. Menciptakan peluang kerja dengan membuka lapangan pekerjaan yang memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar.
EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Berikut yang tidak termasuk dari upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial adalah... .
2. Contoh konflik horizontal yang dapat terjadi jika ketimpangan sosial tidak segera diatasi... .
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 5)
C. 2) dan 3)
D. 3) dan 4)
E. 4) dan 5)
4. Pembangunan mall di kota besar dapat mematikan omset pedagang lokal. Hal tersebut menunjukkan ketimpangan sosial
memiliki dampak yaitu... .
5. Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari - hari adalah... .
6. Kemerosotan moral muncul sebagai akibat ketimpangan sosial dapat terjadi dalam kelompok mampu dan kelompok tidak
mampu. Hal ini terjadi karena dipicu oleh…
I. Diskriminasi gender
II. Diskriminasi umur
III. Diskriminasi ras
IV. Diskriminasi pekerjaan
V. Diskriminasi pekerjaan
Dari pernyataan di atas yang termasuk bentuk diskriminasi yang menimbulkan ketimpangan yaitu... .
A. I, II dan III
B. I, III dan IV
C. I, III dan V
D. II, III dan IV
E. II, IV dan V
9. Perkembangan supermarket saat ini semakin pesat. Hal tersebut membuat pedagang kecil tersaingi. Kondisi demikian dapat
kita simpulkan telah terjadi perubahan yang dipengaruhi oleh... .
A. Budaya Asing
B. Budaya Baru
C. Era Globalisasi
D. Materialisme
E. Konsumerisme
10. Masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah kondisi demografi wilayah indonesia yang berbeda-beda. Letak perbedaan tersebut dapat dilihat pada
komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang dimaksud dalam demografi ialah... .
A. Kualitas penduduk
B. Sumber daya manusia
C. Jenis kelamin dan umur
D. Persebaran penduduk
E. Jumlah penduduk
33
SMA “ISLAM” MALANG
2) Adanya ketidakadilan di lingkungan masyarakat
3) Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah
5) Ketidak berdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan menjadi korban diskriminasi
Berdasarkan pernyataan di atas yang menjadi faktor penyebab munculnya diskriminasi ditunjukan oleh nomor... .
12. Efek kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang ternyata menimbulkan ketimpangan sosial dalam masyarakat.
Kondisi tersebut terjadi karena... .
A. kenaikan harga BBM berbanding terbalik dengan kenaikan harga kebutuhan pokok
B. Kenaikan BBM mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok
C. Kenaikan BBM semakin memperlebar jarak si miskin dan sikaya
D. Hanya masyarakat kaya yang boleh mengakses bahan bakar
E. Masyarakat semakin sulit mengakses bahan bakar
13. Hanya sedikit sekolah yang masih mengajarkan kesenian lokal. Akibatnya banyak remaja lebih mengenal dan menggandrungi
hasil budaya negara lain daripada hasil budaya sendiri. Berdasarkan realitas tersebut faktor yang menjadi penyebab lunturnya
kebudayaan lokal adalah... .
A. 1) dan 2)
B. 3) dan 4)
C. 4) dan 5)
D. 6) dan 7)
E. 3) dan 6)
15. Konflik horizontal dapat terjadi jika ketimpangan sosial tidak segera diatasi contohnya… .
16. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor kesehatan. Berikut yang menunjukan faktor
pendukung munculnya ketimpangan sosial dilihat dari faktor kesehatan adalah... .
A. Fasilitas kesehatan
B. Adanya pembatasan pengobatan
34
SMA “ISLAM” MALANG
C. Terbatasnya jumlah tenaga medis
D. Adanya perbedaan fasilitas kesehatan dimasyarakat
E. Banyaknya wabah penyakit dilingkungan masyarakat
17. Diskriminasi adalah sikap atau tindakan membeda-bedakan. Diskriminasi merupakan salah satu contoh bentuk ketimpangan
sosial di masyarakat. Adapun bentuk diskriminasi dimasyarakat yang menimbulkan ketimpangan sosial dapat berupa… .
A. Diskriminasi gender
B. Diskriminasi umur
C. Diskriminasi pekerjaan
D. Diskriminasi tempat tinggal
E. Diskriminasi kedudukan seseorang di masyarakat
18. Tantangan terbesar dari globalisasi yang dirasakan masyarakat di negara sedang berkembang menyerupai Indonesia yaitu
ketimpangan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh… .
A. Masyarakat negara sedang berkembang cenderung konsumtif dan mempunyai sumber daya alam dan sumber daya insan
yang relatif rendah
B. Kekuatan ekonomi dari negara kapitalis yang menguasai sektor produksi dan menjadikan negara yang sedang berkembang
sebagai pemasok materi mentah dan pasar industrinya
C. Masyarakat negara sedang berkembang belum siap dengan sistem keuangan yang berbasis perbankan dan masih bersifat
konvensional dalam mengatur keuangan
D. Daya dukung terhadap kemajuan ekonomi banyak sekali pihak menyerupai sistem hukum, politik, dan partisipasi dari tokoh-
tokoh masyarakat belum optimal
E. Solidaritas antarwarga masyarakat di tingkat nasional dan kawasan kurang adanya rujukan pikir primordial
19. Cara memandang ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat dalam hal kesejahteraan dan kekuasaan merupakan
pendapat dari teori... .
A. Fungsional
B. Kolonialisme
C. Ketergantungan
D. Pendekatan
E. Pendekatan struktural
A. Fenomena sosial
B. Disintegrasi sosial
C. Masalah sosial
D. Proses sosial
E. Dinamika sosial
21. Bentuk ketimpangan sosial antara desa dan kota juga terjadi di Indonesia, yaitu dalam hal pembangunan. Hal ini kemudian
menyebabkan... .
A. Meningkatnya kemiskinan
B. Meningkatnya kriminalitas
C. Pergolakan daerah
D. Lajunya urbanisasi
E. Dekadensi moral
22. Ketimpangan budaya merupakan salah satu dampak negatif dari globalisasi. Berikut ini yang menunjukan contoh dari
ketimpangan budaya adalah... .
23. Respon masyarakat terhadap globalisasi ada yang menerima namun ada juga kalangan masyarakat yang menolak. Bagi
masyarakat yang menerima globalisasi akan menumbuhkan... .
35
SMA “ISLAM” MALANG
A. Inovasi baru dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari
B. Sikap terbuka dan menerima pengaruh dari luar
C. Sikap toleransi dalam masyarakat
D. Konflik baru dimasyarakat
E. Perubahan bagi masyarakat
24. Contoh dari ketimpangan sosial yang disebabkan oleh faktor struktural adalah... .
A. Bertambahnya masyarakat miskin sebagai tanggapan rendahnya kesadaran akan penguasaan teknologi pertanian
B. Pembagian tunjangan petaka yang tidak merata lantaran adanya kebijakan dari pemerintah kawasan yang kurang sosialisasi
C. Biaya budibahasa yang besar menyerupai upacara kesepakatan nikah dan janji kematian yang berlangsung berhari-hari
D. Kurangnya jalan masuk pendidikan dan kesempatan berusaha bagi kaum perempuan lantaran adanya paternalistis
E. Masuknya investor abnormal di banyak sekali sektor ekonomi menjadikan lemahnya daya saing masyarakat lokal
25. Ketimpangan sosial juga sanggup menimbulkan terjadinya kemerosotan moral seperti... .
36