Kompilasi Soal Sanksi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 49

1.

Biaya-biaya berikut di bawah ini boleh dibebankan sepenuhnya atau sebagian sebagai pengurang penghasilan
bruto berdasarkan ketentuan pajak adalah :
a. Biaya fasilitas handphone yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena
pekerjaannya.
b. Pajak masukan yang cacat atas pembelian komputer yang dibebankan sebagai biaya
c. Bantuan kemanusiaan bencana alam di NAD dan Sumatera Utara yang terjadi Desember 2004
d. Semua jawaban di atas benar
e. Semua jawaban di atas salah

2. Pak Irvan sebagai pengusaha pengumpul palawija, pada tanggal 29 Oktober 2004 membeli sebuah mobil
kijang untuk operasional senilai Rp 100.000.000,-. Biaya penyusutan mobil kijang tersebut untuk tahun 2004
berdasarkan ketentuan pajak adalah :
a. Rp 2,083,333,- apabila menggunakan metode penyusutan Garis Lurus
b. Rp 3,125.000,- apabila menggunakan metode penyusutan Garis Lurus
c. Rp 6.250.000,- apabila menggunakan metode penyusutan Garis Lurus
d. Rp 12.500.000,- apabila menggunakan metode penyusutan Saldo Menurun
e. Rp 8,333,333,- apabila menggunakan metode penyusutan Saldo Menurun

Data untuk pertanyaan nomor 3 s.d. 5

Pak Tauchid status (K/2), sebagai pedagang kelontong, pada tahun 2004 memperoleh laba bersih sebelum
pajak sebesar Rp 150 juta. Kecuali untuk informasi yang dijelaskan di bawah ini, seluruh transaksi usahanya
sudah dibukukan sesuai dengan ketentuan pajak. Namun demikian, pada tahun 2004, terdapat informasi sbb :
 Pada tanggal 25 Juli 2004, dijual mobil box sebagai kendaraan operasional seharga Rp 60 juta. Pada saat
dijual dicatat dengan mendebet kas dan mengkredit kendaraan sebesar Rp 60 juta. Selama tahun 2004
penyusutan mobil tersebut belum dihitung dan dibebankan. Mobil dibeli tanggal 16 April 2003 seharga Rp
80 juta. Metode penyusutan garis lurus.
 Dalam pencatatan persediaan, Pak Tauchid menggunakan metode penilaian persediaan harga rata-rata
dengan saldo akhir inventory per 31 Desember 2004 sebesar Rp 20 juta. Apabila inventory tersebut dinilai
dengan harga pasar nilai persediaan akhir menjadi sebesar Rp 22,5 juta.
 Pada akhir tahun 2004 Pak Tauchid memberikan bantuan kemanusiaan bencana alam di NAD dan
Sumatera Utara melalui Dhompet Dhu’afa Republika sebesar Rp 10 juta.
3. Dari data di atas, berapa besarnya penyusutan tahun 2004 dan laba/rugi fiskal atas penjualan kendaraan
tersebut :
a. Penyusutan Rp 5.000.000,- dan Rugi Rp 7.500.000,-
b. Penyusutan Rp 5.833.333,- dan Rugi Rp 6.666.667,-
c. Penyusutan Rp 5.833.333,- dan Rugi Rp 7.500.000,-
d. Penyusutan Rp 10.000.000,- dan Laba Rp 5.000.000,-
e. Penyusutan Rp 11.666.667,- dan laba Rp 6.666.667,-

4. Berdasarkan data di atas, berapa besarnya penghasilan kena pajak pak Tauchid tahun 2004 :
a. Rp 142.800.000,-
b. Rp 140.300.000,-
c. Rp 137.800.000,-
d. Rp 137.500.000,-
e. Rp 130.300.000,-

5. Dari data di atas, apabila pak Tauchid sebagai karyawan swasta dengan penghasilan neto sebesar 50 juta dan
usaha toko kelontong tersebut dikelola oleh istrinya dan penghasilan istri digabung dengan penghasilan suami,
berapa jumlah PPh terutang dalam SPT OP tahun 2004 Pak Tauchid :
a. Rp 18.825.000,-
b. Rp 26.375.000,-
c. Rp 30.605.000,-
d. Rp 32.480.000,-
e. Rp 33.105.000,-

Data untuk pertanyaan nomor 6 s.d 8

Sebagai pengusaha sukses dibidang konveksi, Bapak Afdal telah membukukan penjualan selama tahun 2004
sebesar Rp 1.543.210.000,-. Biaya produksi dan biaya operasional selama tahun 2004 sebesar Rp
987.654.000,-. Sedangkan penghasilan lainnya selama tahun 2004 sebesar Rp 123.000.000 dan biaya lainnya
sebesar Rp 321.000.000,-. Informasi yang berhubungan dengan tahun buku 2004 adalah sebagai berikut :

1. Pada tanggal 29 September 2004 telah dibayar biaya sewa kantor periode 1 Oktober 2004 s.d 30
September 2007 sebesar Rp 90.000.000,-. Pada saat pembayaran sewa tersebut dicatat sebagai sewa
dibayar dimuka. Pada akhir tahun bagian akuntansi lupa tidak melakukan pembebanan sewa tahun 2004.

2. Di dalam penghasilan lain-lain terdapat transaksi sebagai berikut :

 Bunga deposito dan jasa giro masing-masing sebesar Rp 25.432.000,- dan 2.750.000,-. Jumlah
tersebut merupakan jumlah bersih setelah dipotong pajak oleh bank.
 Penghasilan bunga sebesar Rp 7.543.000 dari CV. Maju, salah satu vendornya, atas pemberian
pinjaman untuk operasional. CV Maju tidak memotong PPh pasal 23 atas bunga tersebut.
 Penjualan investasi saham yang dimilikinya yaitu PT. Telkom, Tbk. sebesar Rp 80.819.000,-. Jumlah
tersebut sudah dikurangkan biaya pajak Rp 81.000,- dan biaya transaksi Rp 100.000,- di bursa efek
Jakarta. Pada saat penjualan dicatat dengan mendebet Bank dan mengkredit penghasilan lain-lain
sebesar Rp 80.819.000,-. Harga perolehan saham tersebut sebesar Rp 75.000.000,-

3. Selain informasi di atas, seluruh transaksi telah dicatat sesuai dengan ketentuan perpajakan.

6. Dari data di atas, berapa jumlah penghasilan lain-lain yang merupakan objek pajak yang akan dikenakan pajak
dengan tariff progresif (sesuai pasal 17 UU Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan) :
a. Rp 6.456.000,-
b. Rp 13.818.000,-
c. Rp 13.999.000,-
d. Rp 19.818.000,-
e. Rp 48.000.000,-

7. Dari data di atas, berapa jumlah pajak terutang, apabila Pak Afdal memiliki istri dan 4 orang anak.
a. Rp 39.720.250,-
b. Rp 44.955.200,-
c. Rp 45.019.250,-
d. Rp 47.595.250,-
e. Rp 75.881.900,-

8. Dari data di atas, berapa jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam SPT Tahunan Bapak Afdal apabila
terdapat data-data berikut ini :
 angsuran pph pasal 25 tahun 2004 sebesar Rp 30.000.000,-
 istri pak afdal bekerja sebagai karyawati sebuah perusahaan swasta dengan penghasilan neto yang
diterima selama 1 tahun sebesar Rp 45 juta dan bukti potong PPh pasal 21 (Form 1721 A1) sebesar Rp
2.962.000,-
a. Rp 30.383.250,-
b. Rp 29.375.250,-
c. Rp 17.595.250,-
d. Rp 14.955.200,-
e. Rp 13.947.200,-

5. PT. Tiga Bersaudara bergerak dalam bidang industri makanan ternak. Pada tanggal 28 Juli 2005 perusahaan
menjual sebuah truk yang dimilikinya seharga Rp 80 juta dan berencana membeli mobil lebih kecil. Truk
tersebut dibeli pada tanggal 31 Juli 2004 seharga Rp 100 juta. Untuk kepentingan akuntansi, truk tersebut
disusutkan selama 8 tahun. PT. Bersaudara dalam menghitung penyusutan aktiva tetapnya menggunakan
metode penyusutan garis lurus baik untuk kepentingan pajak maupun akuntansi. Berapa penyusutan tahun
2005 dan laba/rugi menurut pajak atas penjualan truk tersebut :
a. Penyusutan 7.291.667,- dan Rugi Rp 7.500.000,-
b. Penyusutan 6.250.000,- dan Rugi Rp 7.500.000,-
c. Penyusutan 7.291.667,- dan Rugi Rp 6.458.333,-
d. Penyusutan Rp 12.500.000,- dan Laba Rp 5.000.000,-
e. Penyusutan Rp 14.583.333,- dan Laba Rp 5.000.000,-

6. PT. Ihsan Jaya bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Pada tanggal 10 Agustus 2004, mendapatkan proyek
pembangunan gedung dari PT. Baik Beneran dengan nilai kontrak senilai Rp 1,5 milyar (belum termasuk pajak).
Sampai dengan akhir tahun 2004 pekerjaan telah selesai 80 % dan telah ditagih seluruhnya. Pada tanggal 15
Agustus 2005 pekerjaan konstruksi selesai 100 %, bangunan diserahkan dan diterima pembayaran tahap ke-5
sebesar 15 % dari nilai kontrak, sedangkan sisanya sebesar 5 % masih ditahan oleh PT. Baik Beneran sampai
dengan selesainya masa pemeliharaan selama 6 bulan sejak serah terima bangunan. Pembayaran sebesar 5 %
akan diterima oleh PT. Ihsan Jaya pada tanggal 15 Februari 2006. Berapa besarnya pendapatan konstruksi
(project revenue) yang harus diakui dan PPN yang harus dipungut oleh PT. Ihsan Jaya pada tahun 2005 atas
penyerahan jasa konstruksi ke PT. Baik Beneran :
a. Project Revenue Rp 225.000.000,- dan PPN Rp 22.500.000,-
b. Project Revenue Rp 225.000.000,- dan PPN Rp 30.000.000,-
c. Project Revenue Rp 294.000.000,- dan PPN Rp 30.000.000,-
d. Project Revenue Rp 300.000.000,- dan PPN Rp 22.500.000,-
e. Project Revenue Rp 300.000.000,- dan PPN Rp 30.000.000,-

7. PT. Utama Elektric bergerak dalam bidang usaha penjualan peralatan rumah tangga. Diinformasikan bahwa
total penjualan, biaya dan penerimaan cash selama 3 tahun terlihat dalam daftar berikut ini.

  2002 2003 2004


       
Penjualan tunai 0 120,000,000 160,000,000
Penjualan cicilan 150,000,000 120,000,000 240,000,000
Total Penjualan 150,000,000 240,000,000 400,000,000
Harga pokok penjualan 127,500,000 192,000,000 300,000,000
Laba kotor  22,500,000 48,000,000 100,000,000

Penerimaan Kas :      
Penjualan tunai 0 120,000,000 160,000,000
Penjualan 2002 75,000,000 50,000,000 25,000,000
Penjualan 2003   60,000,000 30,000,000
Penjualan 2004     130,000,000

Berapakah laba yang harus diakui oleh PT. Multi Kredit atas penjualannya tahun 2004 :
a. Rp 72.500.000,-
b. Rp 82.250.000,-
c. Rp 86.250.000,-
d. Rp 100.000.000,-
e. Rp 109.750.000,-

8. Pada akhir tahun 2004 PT. Nida Perkasa memperoleh laba sebelum pajak sebesar 150 juta. Namun demikian,
ternyata terdapat transaksi yang dilakukan pada tanggal 1 Juli 2004 berupa penjualan sebagian investasi
sahamnya di bursa efek dengan jurnal sebagai berikut :

Dr. Bank Rp 75.000.000,-


Cr. Laba penjualan saham Rp 75.000.000,-

Harga perolehan saham yang dijual tersebut sebesar Rp 60 juta. Apabila transaksi lainnya sudah sesuai dengan
ketentuan pajak, berapa laba akuntansi dan berapa jumlah penghasilan kena pajak PT. Nida Perkasa yang akan
dilaporkan dalam SPT PPh Badan Tahun 2004:
a. Laba akuntansi Rp 150.000.000,- dan PKP Rp 75.000.000,-
b. Laba akuntansi Rp 90.000.000,- dan PKP Rp 90.000.000,-
c. Laba akuntansi Rp 90.000.000,- dan PKP Rp 75.000.000,-
d. Laba akuntansi Rp 75.000.000,- dan PKP Rp 75.000.000,-
e. Laba akuntansi Rp 75.000.000,- dan PKP Rp 60.000.000,-

Data untuk soal nomor 5 s.d 8


PT. Fauzan Agung didirikan pada tanggal 1 Maret 2003. Pada tahun 2004 perusahaan memperoleh laba akuntansi
sebelum pajak sebesar Rp 300.000.000,-Pada tahun 2003 perusahaan mencatat kerugian yang telah dilaporkan
dalam SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2003 sebesar Rp 100.000.000,-. Selama tahun 2004 terdapat beberapa
informasi transaksi sebagai berikut :
 Pada akhir tahun 2004 perusahaan membuat cadangan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 15.000.000,-.
Hal ini dilakukan, karena harga pasar barang yang ada di gudang terjadi penurunan. Dalam pencatatan
persediaan perusahaan menggunakan metode nilai rata-rata.
 Pada tanggal 1 Mei 2004 perusahaan membeli mesin seharga Rp 500.000.000,- dengan cara leasing dengan
hak opsi dengan masa leasing 3 tahun diangsur setiap 4 bulan. Dengan tingkat bunga 12 % per tahun.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor :138/KMK.03/2002 tanggal 8 April 2002 mesin tersebut
masuk dalam kelompok 2. Namun demikian, untuk kepentingan akuntansi mesin tersebut disusutkan selama
10 tahun dengan metode garis lurus. Skema pembayaran leasing adalah sebagai berikut :

Angs Tanggal Pokok Bunga Total


1 31-Aug-04 49,216,929 15,000,000 64,216,929
2 31-Dec-04 50,693,436 13,523,492 64,216,929
3 30-Apr-05 52,214,239 12,002,689 64,216,929
4 31-Aug-05 53,780,667 10,436,262 64,216,929
5 31-Dec-05 55,394,087 8,822,842 64,216,929
6 30-Apr-06 57,055,909 7,161,019 64,216,929
7 31-Aug-06 58,767,587 5,449,342 64,216,929
8 31-Dec-06 60,530,614 3,686,314 64,216,929
9 30-Apr-07 62,346,533 1,870,396 64,216,929
Jumlah 500,000,000 77,952,357 577,952,357

 Untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang perusahaan, pada akhir tahun 2003 dibentuk
Cadangan piutang tak tertagih sebesar Rp 25.000.000,-.
 Pada tanggal 25 September 2004 perusahaan membayar sewa kantor untuk periode 1 Oktober 2004 s.d 30
Sepetember 2005 sebesar 120.000.000. Pada saat dibayar bagian akuntansi mendebet akun biaya sewa kantor
dan mengkredit bank sebesar Rp 120.000.000,-
 Selama tahun 2004 terdapat perusahaan membebankan biaya sehubungan dengan karyawan sebagai berikut :
- Biaya catering untuk seluruh karyawan sebesar Rp 36.000.000,-
- Biaya pengobatan karyawan sebesar Rp 12.000.000,- yang dibayar ke klinik Assyifa’.
 Transaksi lainnya sudah sesuai dengan ketentuan pajak.

9. Berdasarkan data di atas, beban biaya yang diperhitungkan dalam SPT PPh Badan tahun 2004 sehubungan
dengan leasing mesin tersebut berdasarkan ketentuan pajak adalah :
a. Biaya penyusutan Rp 41.666.667,- dan biaya leasing Rp 128.433.857,-
b. Biaya penyusutan Rp 48.162.696,- dan biaya bunga Rp 28.523.492,-
c. Biaya penyusutan Rp 83.333.333,- dan biaya bunga Rp 28.523.000,-
d. Biaya angsuran leasing Rp 128.433.857,-
e. Semua jawaban di atas salah.

10. Berdasarkan data di atas, jumlah PPh Badan terutang yang harus dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2004
adalah :
a. Rp 41.900.000,-
b. Rp 31.100.000,-
c. Rp 27.500.000,-
d. Rp 13.369.700,-
e. Rp 11.813.300,-

11. Dalam menyusun laporan keuangan tahun 2004, Perusahaan akan menerapkan PSAK 46 tentang akuntansi
pajak penghasilan. Berdasarkan data di atas, berapa saldo aktiva/kewajiban pajak tangguhan yang akan
disajikan pada neraca per 31 Desember 2004 :
a. Aktiva Pajak Tangguhan Rp 29.282.420,-
b. Aktiva Pajak Tangguhan Rp 27.608.067,-
c. Kewajiban Pajak Tangguhan Rp 27.608.067,-
d. Kewajiban Pajak Tangguhan Rp 7.973.109,-
e. Kewajiban Pajak Tangguhan Rp 64.582,-

12. Atas perbedaan perlakuan pajak dengan akuntansi terhadap transaksi di bawah ini, dapat menimbulkan
aktiva/kewajiban pajak tangguhan :
a. Cadangan penurunan nilai persediaan, akumulasi penyusutan aktiva leasing dengan hak opsi, pemberian
natura pada karyawan
b. Biaya makan seluruh karyawan, biaya pengobatan karyawan, biaya pulsa hp untuk karyawan
c. Cadangan piutang tak tertagih, sewa kantor dibayar dimuka, kompensasi kerugian
d. Cadangan penurunan nilai persediaan, kompensasi kerugian, Akumulasi penyusutan aktiva leasing dengan
hak opsi.
e. Semua jawaban di atas benar.

13. PT. Multi Kredit bergerak dalam bidang usaha penjualan peralatan elektronika. Selama tahun 2002 s.d 2004
diinformasikan total penjualan, biaya dan penerimaan cash selama 3 tahun terlihat dalam daftar berikut ini.

  2002 2003 2004


       
Cash sales 100,000,000 120,000,000 150,000,000
Installment sales 150,000,000 180,000,000 250,000,000
Total Sales 250,000,000 300,000,000 400,000,000
COGS 225,000,000 255,000,000 320,000,000
       
Cash Receipt :      
Cash Sales 100,000,000 120,000,000 150,000,000
2002 Sales 75,000,000 50,000,000 25,000,000
2003 Sales   90,000,000 75,000,000
2004 Sales     125,000,000

Berapakah laba yang harus diakui oleh PT. Multi Kredit atas penjualannya tahun 2004 :
f. Rp 50.000.000,-
g. Rp 55.000.000,-
h. Rp 68.750.000,-
i. Rp 75.000.000,-
j. Rp 80.000.000,-

14. BUT Kumuh, Sdn. Bhd. bergerak dalam bidang usaha penjualan mesin. Kantor pusat berada di Kuala Lumpur,
Malaysia. Berdasarkan unadjusted income statement, perusahaan memperoleh income before tax USD
25,000. Terdapat informasi berikut ini :
1) Pada tahun 2004 perusahaan membayar royalty ke kantor pusatnya sebesar USD 2,000.-. Selain itu pada
tahun yang sama perusahaan juga membayar jasa teknik ke kantor pusat sebesar USD 3,000.-
2) Pada tahun 2004 perusahaan memperoleh pinjaman uang dari kantor pusat sebesar USD 200,000.- untuk
operasional. Beban bunga atas pinjaman tersebut sebesar USD 10,000.- lupa belum dibukukan dalam
laporan keuangan.
3) Kurs pada tanggal 31 Desember 2004 adalah :
Kurs tengah BI : 1USD = Rp 9.290,-
Kurs KMK : 1USD = Rp 9.266,-
4) Untuk transaksi lainnya yang terjadi pada perusahaan sudah dicatat sesuai dengan ketentuan pajak
Saudara diminta untuk menghitung PPh Badan BUT Kumuh, Sdn. Bhd tahun 2004, berapa jumlah PPh
terutang :
a. USD 2,611.37
b. USD 2,616.25
c. USD 5,611.37
d. USD 7,111.37
e. USD 7,116.25

Data untuk soal nomor 3 dan 4

PT. Ihsan Jaya dan PT. Ihsan Baik pada tanggal 30 September 2005 berencana melakukan merger. PT. Ihsan Jaya
akan menjadi surviving company sedangkan PT. Ihsan Baik akan menjadi merging company. Laporan keuangan
kedua perusahaan per 30 September 2005 adalah sebagai berikut :

  PT. Ihsan Baik


BV - Accounting BV - Fiscal Market Value
  USD USD USD
Cash and Cash Equivalent 123,000 123,000 123,000
Account Receivable 1,234,000 1,234,000 1,234,000
Inventory 345,000 345,000 345,000
Fixed Asset 4,567,000 4,567,000
Acc. Depreciation (678,900) (789,000)
Fixed Asset-Net 3,888,100 3,778,000 4,000,000
Total Assets 5,590,100 5,480,000 5,702,000

Current Liability 234,500 234,500 234,500


Long Term Liability 4,567,000 4,567,000 4,567,000
Equity
Capital stock 800,000 800,000 800,000
Return Earning (Deficit) (11,400) (121,500) 100,500
Total Liability & Equity 5,590,100 5,480,000 5,702,000

  PT. Ihsan Jaya


BV - Accounting BV - Fiscal Market Value
  USD USD USD
Cash and Cash Equivalent 321,000 321,000 321,000
Account Receivable 4,321,000 4,321,000 4,321,000
Inventory 543,000 543,000 543,000
Fixed Asset 7,654,000 7,654,000
Acc. Depreciation (987,600) (876,000)
Fixed Asset-Net 6,666,400 6,778,000 7,000,000
Total Assets 11,851,400 11,963,000 12,185,000

Current Liability 543,200 543,200 543,200


Long Term Liability 7,654,000 7,654,000 7,654,000
Equity
Capital stock 1,000,000 1,000,000 1,000,000
Return Earning (Deficit) 2,654,200 2,765,800 2,987,800
Total Liability & Equity 11,851,400 11,963,000 12,185,000

15. Dalam hal merger tersebut di atas mendapatkan persetujuan dari Directorat General of Taxes untuk
menggunakan nilai buku, berapa besarnya gain/loss atas merger dan VAT yang harus dibayar oleh PT. Ihsan
Baik dari transaksi merger tersebut :
a. Gain USD 0.- and VAT USD 0.-
b. Gain USD 0.- and VAT USD 412,300.-
c. Gain USD 0.- and VAT USD 434,500.-
d. Gain USD 0.- and VAT USD 1,144,400.-
e. Gain USD 222,000.- and VAT USD 412,300.-

16. Dalam hal merger tersebut di atas tidak mendapatkan persetujuan dari Directorat General of Taxes untuk
menggunakan nilai buku, berapa besarnya gain/loss atas merger dan VAT yang harus dibayar dari transaksi
merger tersebut :
a. Gain USD 222,000.- and VAT USD 0.-
b. Gain USD 222,000.- and VAT USD 412,300.-
c. Gain USD 222,000.- and VAT USD 434,500.-
d. Gain USD 444,000.- and VAT USD 1,188,800.-
e. Gain USD 444,000.- and VAT USD 1,188,800.-

Data untuk soal nomor 5 dan 6

Kinerja PT. Multi Utama Internasional pada tahun 2004, ditunjukkan dalam income statement di bawah ini :

Sales USD 3,456,000.-


COGS USD 2,345,000.-
------------------
Gross profit USD 1,111,000.-
Other income USD 222,000.-
Other expense USD 333,333,-
------------------
Net profit before taxes USD 1,000,000.-

Informasi sehubungan dengan transaksi tahun 2004 adalah sebagai berikut :


a) Dalam COGS terdapat biaya-biaya sebagai berikut :
 Biaya catering untuk konsumsi seluruh pegawai sebesar USD 25,000.-
 Biaya sewa kendaraan antar jemput karyawan sebesar USD 10,000.-
 Biaya kesehatan yang dibayar langsung oleh perusahaan ke klinik assyifa’ sebesar USD 20,000.-
b) Dalam other income terdapat transaksi sebagai berikut :
 Laba penjualan saham di bursa efek Jakarta sebesar USD 5,000.-
 Penghasilan royalty dari Singapore sebesar USD 30,000.-. Perusahaan telah mendapatkan bukti potong
PPh dari perusahaan Singapore sebesar USD 10,500.-
 Penghasilan bunga deposito dari bank dalam negeri sebesar USD 15,000.-. Jumlah tersebut diperoleh dari
rata-rata penempatan deposito selama tahun 2004 sebesar USD 300,000.-
c) Dalam other expense terdapat transaksi sebagai berikut :
 Sumbangan bencana NAD dan Sumut sebesar USD 10,000.-
 Biaya bunga pinjaman sebesar USD 50,000.-. Jumlah tersebut diperoleh dari rata-rata pinjaman
perusahaan selama tahun 2004 sebesar USD 400,000.-
 Kerugian investasi di perusahaan Singapore sebesar USD 100,000.-
d) Pajak-pajak yang telah dibayar/dipotong pihak lain selama tahun 2004 adalah sbb :
 PPh pasal 25 masa april - desember: USD 100,000.-
 STP PPh pasal 25 masa janusri – maret sebesar USD 33,000.- termasuk didalamnya sanksi bunga USD
3,000.-
 Bukti potong PPh atas bunga sebesar USD 3,000.-
 Bukti potong PPh atas transaksi di bursa USD 5.-
 Bukti potong PPh dari Singapore USD 10,500.-
e) Kurs pada tanggal 31 Desember 2004 adalah :
Kurs tengah BI : 1USD = Rp 9.290,-
Kurs KMK : 1USD = Rp 9.266,-
f) Transaksi lainnya sudah dibukukan sesuai dengan ketentuan pajak.

5. Dari data di atas, jumlah PPh terutang yang akan dilaporkan dalam SPT PPh badan tahun 2004 adalah :
a. USD 343,111.37
b. USD 339,361.37
c. USD 307,111.37
d. USD 346,111.37
e. USD 333,361.37

6. Dari data di atas, jumlah PPh Badan yang masih harus dibayar pada tahun 2004 adalah :
a. USD 194,411.37
b. USD 204,161.37
c. USD 198,861.37
d. USD 200,411.37
e. USD 202.611,37

Data untuk soal nomor 7 s.d 10

Dalam Financial Statement PT. Cahaya Sumatera tahun 2004 menunjukkan net profit before tax sebesar USD
150,000.-. Dalam Balance Sheet per 31 Desember 2003 terdapat account Deferred Tax Asset sebesar USD 9.000,-.
Saldo tersebut diperoleh dari tax loss tahun 2003 sebesar USD 20,000.- dan Allowance for Doubtful Account per 31
Desember 2003 sebesar USD 10,000.-
Terdapat informasi transaksi selama tahun 2004 :
 Karena harga material tidak stabil, pada akhir tahun 2004 perusahaan membentuk Allowance for Material
Value sebesar USD 7,500.-
 Selama tahun 2004 perusahaan melakukan write off atas Account Receivable yang telah dicadangkan
penghapusannya pada tahun 2003 sebesar USD 10,000.- karena debitor tersebut pailit. Persyaratan
penghapusan secara fiscal telah dipenuhi. Selain itu, perusahaan juga membuat pencadangan piutang tak
tertagih pada akhir tahun 2004 sebesar USD 12,500.- untuk mengantisipasi risiko tidak tertagihnya piutang
yang masih ada.
 Pada tanggal 1 Mei 2004 perusahaan membeli mesin seharga USD 240,000.- dengan capital lease dengan
masa leasing 4 tahun diangsur setiap 4 bulan sebesar USD 20,000.- belum termasuk bunga. Interest rate 6%
p.a. pembayaran dilakukan setiap akhir bulan April, Agustus dan Desember. Mesin tersebut disusutkan secara
accounting selama 8 tahun dengan straight line method. Dan menurut pajak mesin tersebut masuk dalam
kelompok 3.
 Selama tahun 2004 terdapat biaya sehubungan dengan fasilitas pegawai berupa :
- Meal expense untuk seluruh karyawan sebesar USD 20,000.-
- Medical expenses untuk seluruh karyawan sebesar USD 15,000.-. Biaya ini dibayarkan ke klinik sehat
karena perusahaan melakukan kontrak pelayanan kesehatan dengan klinik tersebut.
 Kurs pada tanggal 31 Desember 2004 adalah :
Kurs tengah BI : 1USD = Rp 9.290,-
Kurs KMK : 1USD = Rp 9.266,-
 Transaksi lainnya sudah dibukukan sesuai dengan ketentuan pajak.

7. Berdasarkan keterangan di atas, beban biaya yang diperhitungkan dalam SPT PPh Badan tahun 2004
sehubungan dengan leasing mesin tersebut berdasarkan ketentuan pajak adalah :
a. Penyusutan USD 20,000.- dan bunga USD 9,200.-
b. Penyusutan USD 10,000.- dan bunga USD 9,600.-
c. Penyusutan USD 10,000.- dan bunga USD 9,200.-
d. Angsuran leasing (pokok dan bunga) USD 49,200.-
e. Angsuran leasing (pokok dan bunga) USD 49,600.-

8. Berdasarkan data di atas, jumlah PPh Badan terutang (Current Tax Expense) pada tahun 2004 adalah:
a. USD 44,611.37
b. USD 38,611.37
c. USD 35,611.37
d. USD 40,111.37
e. USD 34,861.37

9. Berdasarkan data di atas, saldo Deferred Tax Asset/Liability yang akan disajikan dalam Balance Sheet per 31
Desember 2004 adalah :
a. Deferred Tax Asset USD 6,000.-
b. Deferred Tax Liability USD 6,000.-
c. Deferred Tax Asset USD 3,000.-
d. Deferred Tax Liability USD 3,000.-
e. USD 0.-

10. Berdasarkan data di atas, jumlah tax expense/tax income pada tahun 2004 adalah :
a. Tax expense USD 47,611.37
b. Tax expense USD 44,611.37
c. Tax expense USD 29,611.37
d. Tax expense USD 9,000.00
e. Tax income USD 9,000.00
1. Dr. Kaspari (K/0) sudah bekerja sebagai dokter 25 tahun dan memenuhi kewajiban perpajakannya dengan
baik. Karena termakan usia dan pengetahuan tentang perpajakan terus berubah, maka untuk tahun 2009
memutuskan untuk menggunakan jasa konsultan pajak dalam menghitung PPh yang harus disetor dengan
data-data penghasilan sebagai berikut :
a. memperoleh penghasilan dari praktek di rumah pribadi dengan peredaran atau penerimaan bruto (omzet)
setahun Rp250.000.000,
b. dari Rumah sakit XYZ sebagai dokter tamu (praktek) Rp150.000.000,- (PPh Pasal 21 yang dipotong oleh
Rumah Sakit XYZ sebesar Rp6.250.000,-).
c. Karena loyatias kepada PT. X beliau menerima hadiah berupa tiket pesawat dan akomodasi untuk
berekreasi ke Bali dari PT X senilai Rp40.000.000. (belum dipotong pajak oleh PT. X)
d. memperoleh penghasilan tetap dari Rumah Sakit Agung Makmur dengan gaji dan tunjangan sebulan Rp
15.000.000,-. Dengan rincian bukti potong sebagai berikut :
Gaji + Tunjangan setahun 15.000.000 x 12 = Rp180.000.000,-
Pengurang :
• Biaya jabatan
(5%x jumlah bruto penghasilan setahun,
maksimal Rp6.000.000) = (Rp 6.000.000,-)
• PTKP Sendiri (TK/-) = (Rp 17.160.000,-) -
Penghasilan Kena Pajak = Rp156.840.000,-
PPh Pasal 21 terhutang = Rp 18.526.000,-

Selama tahun 2009 diperoleh data pajak yang telah dipotong/disetor sebagai berikut :
- PPh Pasal 25 Rp 30.000.000

Beliau berkeinginan menggunakan norma perhitungan penghasilan netto yang berdasarkan ketentuan untuk
daerah Jakarta sebesar 45%.

Selama tahun 2009 membayar zakat penghasilan sebesar 2,5% dari penghasilan neto dan zakat harta ke
BAZNAS sebesar Rp.15.000.000,-

Berapakah Penghasilan Kena Pajak untuk tahun pajak 2009 ?


A. Rp. 317.557.000,-
B. Rp. 395.865.000,-
C. Rp. 401.715.000,-
D. Rp. 410.865.000,-

2. Berapakah PPh kurang/(lebih) dibayar untuk tahun pajak 2009 ?


A. Rp. 17.940.250,-
B. Rp. 14.190.250,-
C. Rp. 15.652.750,-
D. Rp. (5.386.750,-)

3. Berapakah Angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun pajak 2010?


A. Rp. 1.182.521,-
B. Rp. 2.971.063,-
C. Rp. 3.161.688,-
D. Tidak ada angsuran PPh Pasal 25

4. Dalam melakukan perhitungan persediaan akhir tahun 2009, UD Uni Diny menggunakan metode LIFO (Last-in
First out) untuk pembukuan. Berikut data transaksi selama tahun 2009 :

Tanggal Deskripsi Unit Harga/unit (dalam


rupiah)
01/01/09 Saldo Awal 2.000 4.000
12/02/09 Beli 3.500 5.000
21/03/09 Jual 4.000 6.000
11/06/09 Beli 900 5.500
09/08/09 Beli 2.500 4.500
21/09/09 Jual 1.500 7.500

Berapakah nilai persediaan akhir tahun 2009 jika perusahaan menggunakan metode average (rata-rata) ?
A. Rp. 16.066.419,-
B. Rp. 15.300.000,-
C. Rp. 13.600.000,-
D. Tidak ada jawaban yang benar

5. Dari data diatas berapakah harga pokok penjualan yang terjadi selama tahun 2009 ?
A. Rp. 25.989.796,-
B. Rp. 18.545.455,-
C. Rp. 25.633.581,-
D. Rp. 24.750.000,-

1. B-S Mulai tahun 2009, seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan
bebas (usaha) diwajibkan melakukan pembukuan.
2. B-S Pada akhir 2009, Amir Budiman mendapatkan dividen dari PT. Sabar Subur
(perusahaan non go public). Atas penghasilan tersebut penghasilan dividen
digabung dengan penghasilan lain dalam menghitung PPh Orang Pribadi karena
berasal dari perusahaan yang belum terdaftar di bursa efek.
3. B-S Biaya penelitian yang dapat sebagai pengurang penghasilan di perhitungan
pajak di akhir tahun hanya atas penelitian yang dilakukan di Indonesia saja.
4. B-S Nurmanuddin seorang pengusaha muda berasal dari Malang memulai usaha
dalam industri pembuatan roti. Pada tanggal 4 November 2008 beliau membeli
sebuah mesin pengolahan roti sebesar Rp. 400.000.000,- (kelompok I, garis
lurus) dengan prediksi nilai residu sebesar Rp 40.000.000,-. Pada akhir Oktober
2009 dijual seharga Rp. 350.000.000,-. Atas penjualan tersebut secara fiskal
diakui laba sebesar Rp. 50.000.000,-
5. B-S Dalam memajukan usaha rental warnetnya, Supijo menyewa sebuah ruko untuk
jangka waktu 2 tahun senilai Rp. 20.000.000,- dengan dibayar dimuka langsung
kepada pemilik ruko. Atas biaya sewa tersebut dapat dibebankan sekaligus
dalam menghitung PPh terutang di akhir tahun pajak.

1. PT Rokok Merah Jawa adalah perusahaan yang bergerak dalam industri rokok di daerah Wonogiri Jawa
Tengah memulai usaha tahun 1998. untuk industri rokok. Pada tahun 2009 pencapaian kegiatan usahanya tidak
sia-sia, perusahaan mempunyai peredaran usaha Rp 750.000.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh miliar rupiah).
Disamping itu terdapat biaya promosi sehubungan penjualan yang dilakukan pada tahun 2009 secara komersial
sebesar Rp. 45.000.000.000,-. Berapakah koreksi fiscal atas biaya promosi ?
A. Rp.15.000.000.000
B. Rp.30.000.000.000
C. Rp.22.500.000.000
D. Tidak ada koreksi fiskal

2. PT. Aneka Risiko merupakan perusahaan asuransi kerugian yang bermaksud menghitung cadangan premi
tanggungan sendiri pada tahun 2009. Diketahui premi tanggungan sendiri yang diterima dan telah diakui
sebagai penghasilan di tahun 2009 adalah sebesar Rp. 450.000.000,- sedangkan premi tanggungan sendiri yang
diterima dan baru diakui sebagai penghasilan di tahun 2010 adalah sebesar Rp. 300.000.000,-

Berapakah cadangan premi tanggungan sendiri yang diperboleh menurut ketentuan perpajakan ?
A. Rp.120.000.000,-
B. Rp.180.000.000,-
C. Rp.300.000.000,-
D. Rp.450.000.000,-

3. PT. Ratu Prabu melaporkan SPT Tahunan 2008 dengan kondisi Laporan keuangan dan skedul
pendukungnya berikut ini:
Harga pokok barang yang dijual Rp 250.000.000,00

Pemeriksa pajak menemukan bahwa ketiga pesediaan ternyata salah karena penghitungan persediaan secara
fisik yang dilakukan pada tanggal 31 Desember 2009.

Persediaan akhir bahan baku terlalu kecil Rp 3.000.000,00


Persediaan akhir barang dalam proses terlalu besar Rp 1.000.000,00
Persediaan akhir barang jadi terlalu kecil Rp 5.000.000,00

Berapakah angka yang tepat yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan untuk harga pokok barang yang dijual
tersebut ?
A. Rp.240.000.000,-
B. Rp.257.000.000,-
C. Rp.243.000.000,-
D. Rp.260.000.000,-

4. Jika diketahui data SPT Tahunan dan SKP (Surat Ketetapan Pajak), berapakah kompensasi kerugian yang
diperkenankan pada tahun 2009 jika laba fiscal tahun 2009 sebesar Rp. 45.000.000,-.

Ket : Tanda positif artinya laba, negative (tanda kurung) artinya rugi

Tahun SPT Tahunan SKP Keterangan


2002 (200.000.000) (175.000.000)
2003 (75.000.000) (70.000.000)
2004 50.000.000 0 Belum diperiksa
2005 (20.000.000) (15.000.000)
2006 (55.000.000) (90.000.000)
2007 70.000.000 0 Belum diperiksa
2008 150.000.000 0 Belum diperiksa

A. Rp.45.000.000,-
B. Rp.25.000.000,-
C. Rp.35.000.000,-
D. Tidak ada jawaban yang benar

5. PT Kokoh Sekali memenangkan tender yang dilakukan PT. Tegar Kekar. Nilai kontrak pengerjaan sebuah
bangunan bernilai Rp 15.000.000.000,- dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 (lima tahun). Total perkiraan biaya semula Rp 9.500.000.000,-. Perusahaan menggunakan
metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) untuk menghitung laba/(rugi) bruto baik
akuntansi maupun pajak.

Keterangan biaya yang terjadi pada tiap-tiap tahun adalah sebagai berikut:
2005 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/05 2.800.000.000
Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 6.700.000.000

2006 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/06 4.200.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 5.300.000.000

2007 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/07 5.500.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 4.000.000.000

2008 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/08 8.400.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 1.400.000.000
(taksiran total biaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut meningkat dari Rp 9.500.000.000,-
menjadi Rp 9.800.000.000,-)

2009 Total biaya proyek 9.800.000.000

Pertanyaan :
Berapakah laba/(rugi) bruto yang harus diakui di tahun 2008?
A. Rp. 1.272.932.331
B. Rp. 742.857.143
C. Rp. 6.600.000.000
D. Rp. 4.457.142.857

2. Mana pernyataan berikut yang salah atas syarat dikecualikan dari pengenaan Pajak Penghasilan
apabila penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia, dengan persyaratan sebagai berikut :
A. penanaman kembali dilakukan atas seluruh penghasilan kena pajak setelah dikurangi Pajak Penghasilan
dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan yang baru didirikan dan berkedudukan di Indonesia
sebagai pendiri atau peserta pendiri;
B. Perusahaan baru yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia, harus secara aktif melakukan kegiatan
usaha sesuai dengan akte pendiriannnya, paling lama 1 (satu) tahun sejak perusahaan tersebut didirikan;
C. penanaman kembali dilakukan dalam tahun pajak berjalan atau paling lama tahun pajak berikutnya dari
tahun pajak diterima atau diperolehnya penghasilan tersebut; dan
D. tidak melakukan pengalihan atas penanaman kembali tersebut paling singkat dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun sesudah perusahaan baru tersebut telah berproduksi komersial.

Data untuk soal nomor 2 dan 7


3. PT. Amir Budaya Indonesia adalah perusahaan PMA yang berdiri sejak tahun 2005 yang bergerak
dalam bidang industry Manufaktur. Pada tahun 2009 memperoleh kinerja keuangan dengan posisi Net profit
before taxes USD 1,871,600

Informasi sehubungan dengan transaksi tahun 2009 adalah sebagai berikut :

g) Dalam COGS terdapat biaya-biaya sebagai berikut :


 Karena harga persediaan yang selalu berfluktuatif mengikuti harga pasar, pada tahun 2009
perusahaan membentuk Allowance for Material Value sebesar USD 14,500.-.
Saldo akun Allowance for Material Value Account :
per 31 Des 2008 sebesar USD 43.800
per 31 Des 2009 sebesar USD 30.900
Syarat write off inventory yang ditentukan oleh perpajakan telah dipenuhi oleh perusahaan dan
perusahaan telah mendebet allowance for Inventory Decline.
 Biaya makan minum seluruh karyawan pabrik termasuk direksi sebesar USD 15,000.-
 Biaya perawatan fasilitas pulsa hand phone yang diberikan kepada kepala pabrik sebesar USD
100/bulan dan
 Untuk meringankan beban biaya kesehatan, perusahaan menyediakan klinik dengan menghadirkan
tenaga medis sehingga jika karyawan sakit bisa langsung ke klinik tanpa mengeluarkan biaya. Biaya
perawatan klinik dan kesehatan pada tahun 2009 sebesar USD 50.000

h) Dalam Operating Expenses terdapat biaya-biaya sebagai berikut :


 Selam tahun 2009 perusahaan membayar biaya perawatan kantor yang disewakan kepada
perusahaan lain sebesar USD 40.000
 Pada tahun 2009 perusahaan memberikan fasilitas antar jemput karyawan dengan menggunakan bus
milik perusahaan. Biaya transportasi (BBM, tol dsb) sebesar USD 5.000
 Selama tahun 2009 perusahaan melakukan write off atas Account Receivable yang telah dicadangkan
penghapusannya pada tahun 2008 sebesar USD100,000 karena debitor tersebut pailit. Persyaratan
penghapusan secara fiscal telah dipenuhi. Selain itu, perusahaan juga membuat pencadangan piutang
tak tertagih sebesar 2% dari nilai penjualan tahun 2009 untuk mengantisipasi risiko tidak tertagihnya
piutang yang masih ada. Nilai penjualan bersih selama tahun 2009 adalah USD 6.000.000
Saldo akun Allowance for Doubtful Account per 31 Des 2008 sebesar USD 145.800.
 Saldo Provision for Employee Retirement per 31 Des 2008 sebesar USD 42.000. Pada tahun 2009
perusahaan melakukan pembayaran pegawai yang PHK sebesar USD 35.000. Perusahaan juga telah
membebankan pada biaya operasional atas tambahan provisi tahun 2009. Saldo Provision for
Employee Retirement per 31 Des 2009 sebesar USD 80.900
 Sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, menyumbang sebesar USD 6.500 untuk
korban bencana alam gempa bumi di Sumatera Barat.

i) Dalam other income terdapat transaksi sebagai berikut :


 Pendapatan sewa kantor selama tahun 2009 sebesar USD 150.000
 Penghasilan laba usaha dari China sebesar USD 35,000. Perusahaan telah mendapatkan bukti potong
PPh dari perusahaan China sebesar USD 3,500.-
 Penghasilan bunga diskonto SBI sebesar USD 15,000.-.
 Laba penjualan tanah di Subang Jawa Barat sebesar USD 70.000 dengan harga jual USD 500.000 harga
beli USD 430.000

j) Dalam other expense terdapat transaksi sebagai berikut :


 Biaya bunga pinjaman sebesar USD 50,000.-.
 Sanksi bunga STP PPh Pasal 25 sebesar USD 8.000
 Kerugian investasi di Australia sebesar USD 100,000.-

k) Pajak-pajak yang telah dibayar/dipotong pihak lain selama tahun 2009 adalah sbb :
 PPh pasal 25 masa Agustus - desember : USD 50,000.-
 STP PPh pasal 25 masa januari – Juli sebesar USD 70,000.- termasuk didalamnya sanksi bunga USD
8,000.-
 Bukti potong PPh atas bunga diskonto SBI sebesar USD 3,000.-
 Bukti potong PPh dari China USD 3,500.-

l) Kurs pada tanggal 31 Desember 2009 adalah :


a. Kurs tengah BI : 1USD = Rp 9.290,-
b. Kurs KMK : 1USD = Rp 9.260,-

m) Dalam Balance Sheet per 31 Desember 2008 terdapat account Deferred Tax Asset sebesar USD 105.000,-.
n) Transaksi lainnya sudah dibukukan sesuai dengan ketentuan pajak.

Keterangan lain :
 Jumlah rata-rata pinjaman perusahaan selama tahun 2009 sebesar USD 500,000.-
 Jumlah rata-rata deposito perusahaan selama tahun 2009 sebesar USD 600,000.-

Berapakah Penghasilan Kena Pajak yang dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2009 ?
A. USD 2.001.200
B. USD 2.163.600
C. USD 2.113.800
D. USD 2.014.600

4. Dari data di atas, jumlah PPh yang masih harus dibayar pada tahun 2009 adalah :
A. USD 457.308
B. USD 415.588
C. USD 443.364
D. USD 411.836

5. Berapakah angsuran PPh 25 tahun 2009 (dengan asumsi menggunakan tariff PPh yang lama) ?
A. USD 41.679
B. USD 41.400
C. USD 43.746
D. USD 46.403

6. Berapakah PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan tahun 2009?


A. USD 3.500
B. USD 9.800
C. USD 8.750
D. Tidak ada jawaban yang benar

7. Berdasarkan data di atas, saldo Deferred Tax Asset/Liability yang akan disajikan dalam Balance Sheet per 31
Desember 2009 adalah :
A. Deferred Tax Asset USD 122.350
B. Deferred Tax Liability USD 122.350
C. Deferred Tax Asset USD 69.400
D. Deferred Tax Liability USD 69.400

8. Berdasarkan data di atas, jumlah tax expense/ income pada tahun 2009 adalah :
A. Tax expense USD 641.408
B. Tax expense USD 682.686
C. Tax expense USD 524.736
D. Tax expense USD 595.936

9. Mana pernyataan berikut yang salah menurut ketentuan perpajakan ?


A. Saat diperolehnya dividen oleh Wajib Pajak dalam negeri atas penyertaan modal pada badan
usaha di luar negeri selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek adalah pada bulan ketiga
setelah berakhirnya batas waktu kewajiban penyampaian surat pemberitahuan tahunan Pajak Penghasilan
badan usaha di luar negeri tersebut untuk tahun pajak yang bersangkutan
B. Besarnya cadangan piutang tak tertagih untuk perusahaan anjak piutang sebagaimana
dimaksud dalam ditetapkan paling tinggi sebesar 5% (lima persen) dari rata-rata saldo awal dan saldo
akhir piutang.
C. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang hak cipta dari pemberian hak menggunakan
hak cipta kepada pihak lain berupa memberikan hak menggunakan hak cipta hasil Karya Sinematografi
kepada pihak lain untuk mengumumkan ciptaannya dengan menggunakan pola bagi hasil antara
pemegang hak cipta dan pengusaha bioskop; termasuk dalam pengertian royalti.
D. Pemberian natura dan kenikmatan meliputi pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja,
pakaian seragam petugas keamanan (satpam), sarana antar jemput Pegawai, serta penginapan untuk
awak kapal, dan yang sejenisnya merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
pemberi kerja.

10. Pada tahun 2005, PT Pertamina melakukan kerjasama dan menandatangani kontrak bagi hasil
pengeboran minyak dan gas bumi di kawasan Kalimantan Timur dengan Kuwait Oil Co. Ltd sebuah
perusahaan kontraktor migas yang memiliki kantor pusat di Kuwait.

Pada tahun 2008 dihasilkan sebanyak 1.000.000 Bbls dengan total cost recovery senilai USD 20.000.000. Rata-
rata harga minyak dunia berkisar USD 50/barel. Investment kredit ditahun 2008 sebesar USD 100.000

Berapakah pendapatan yang diterima oleh PT Pertamina sehubungan dengan kontrak bagi hasil tersebut.?
A. USD 2.675.938
B. USD 21.966.000
C. USD 27.324.062
D. Tidak ada jawaban yang benar

11. Sedangkan berapakah pendapatan yang diterima oleh Kuwait Oil Co. Ltd sehubungan dengan kontrak
bagi hasil tersebut.?
A. USD 2.675.938
B. USD 21.966.000
C. USD 27.324.062
D. Tidak ada jawaban yang benar

1. dr Muklis dengan status menikah memiliki tiga orang anak adalah seorang dokter spesialis kandungan yang
bekerja di RS Ibu Sehat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu beliau juga buka praktek di rumah
dan menjadi dokter perusahaan di PT Kesehatan Keluarga. Pada tahun 2007 memperoleh penghasilan dengan
rincian sebagai berikut :
- Penghasilan neto dari RS Ibu Sehat Rp 101.580.480
- Penghasilan bruto dari Praktek di Rumah Rp 250.000.000
- Penghasilan bruto dari PT Kesehatan Keluarga Rp 50.000.000
- Keuntungan penjualan rumah di Bintaro Rp. 25.000.000
- Laba dari penjualan valuta asing Rp. 10.000.000

Selama tahun 2007 diperoleh data pajak yang telah dipotong/disetor sebagai berikut :
- PPh Psl 21 sebagai PNS Rp 8.787.072
- PPh Pasal 21 Tenaga Ahli dari PT Kesehatan Keluarga Rp 3.750.000
- PPh Pasal 25 Rp 6.000.000
- PPh atas penjualan tanah Rp 10.000.000

Karena kesibukannya mengurusi pasien, beliau tidak sempat membuat laporan keuangan untuk pembukuan
tahun 2007. Oleh karena itu beliau berkeinginan menggunakan norma perhitungan penghasilan netto yang
berdasarkan ketentuan untuk daerah Jakarta sebesar 45%.

Berapakah Penghasilan Kena Pajak yang harus dilaporkan oleh dr. Muklis ?
A. 175.211.000
B. 231.080.000
C. 239.830.000
D. 228.580.000
E. Tdak ada jawaban yang benar

2. Berapakah PPh kurang/(lebih) dibayar untuk tahun pajak 2007 ?


A. 18.590.928
B. 27.715.928
C. 21.653.428
D. 11.515.678
E. Tidak ada jawaban yang benar

3. Berapakah angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun pajak 2008 ?


A. 2.809.661
B. 2.346.119
C. 2.517.994
D. 2.017.994
E. Tidak ada jawaban yang benar

4. Dalam melakukan perhitungan persediaan akhir tahun 2007, Amir menggunakan metode AVERAGE ( Rata-
rata). Berikut data transaksi selama tahun 2007 :
Tanggal Deskripsi Unit Harga/unit
01/01/07 Saldo Awal 1000 4000
12/02/07 Beli 1500 5000
21/03/07 Jual 2200 6000
11/06/07 Beli 450 5500
09/08/07 Beli 2300 4500
21/09/07 Jual 500 7500

Berapakah nilai persediaan akhir tahun 2007 ?


A. 12.600.000
B. 11.475.000
C. 11.876.311
D. 12.448.689
E. Tidak ada jawaban yang benar

5. Sukardi seorang pengusaha muda yang bergerak dalam industri makanan di Jakarta memulai usaha tahun
2000. Pada tanggal 10 Juni 2001, dibeli 4 (empat) buah mesin dengan harga Rp. 200.000.000,- per mesin dan
termasuk kelompok II. Apabila Sukardi melakukan pembukuan dan menggunakan metode penyusutan saldo
menurun, berpakah penyusutan per fiskal tahun 2007 ?
A. 40.539.551
B. 47.550.933
C. 200.000.000
D. 100.000.000
E. Tidak ada jawaban yang benar

1. PT Durkazim yang baru beroperasi efektif tahun 2004 bermaksud melakukan pembebanan atas piutang yang
nyata-nyata tidak dapat ditagih pada tahun 2007 sesuai dengan ketentuan pasal 6 UU PPh dengan kondisi
sebagai berikut :

Syarat 2004 2005 2006 2007


Dibebankan sbg 750.000.000 250.000.000 500.000.000 175.000.000
biaya
Perkara 50.000.000 350.000.000 100.000.000 425.000.000
Pengadilan
Publikasi Media 390.000.000 650.000.000 25.000.000
Massa
Dilaporkan SPT 450.000.000 50.000.000 600.000.000

Berapa piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih pada tahun 2007 yang dapat dibebankan sebagai biaya
fiscal?
A. 175.000.000
B. 440.000.000
C. 425.000.000
D. 925.000.000
E. 1.175.000.000

2. PT. Konveksi Makmur yang bergerak dalam industri pakaian jadi di Jakarta memulai usaha tahun 1999. Pada
tanggal 4 Agustus 2002, dibeli 4 (empat) buah mesin dengan harga Rp. 200.000.000,- per mesin dan termasuk
kelompok II. Pada tanggal 12 Mei 2007 salah satu mesin dijual dengan harga Rp. 60.000.000,-. Apabila
perusahaan melakukan pembukuan dengan menggunakan metode penyusutan saldo menurun, berapakah
penyusutan per fiskal tahun 2007 dan laba/rugi menurut pajak ?
A. Penyusutan 47.241.211 dan laba/(rugi) 8.034.668
B. Penyusutan 46.304.279 dan laba/(rugi) (46.499.841)
C. Penyusutan 100.000.000 dan laba/(rugi) (4.583.333)
D. Penyusutan 48.422.241 dan laba/(rugi) 9.215.698
E. Tidak ada jawaban yang benar

3. PT. Akurindo pada tahun 2004 bermaksud untuk memperluas pembangunan pabrik karena menilai bahwa luas
pabrik sekarang sudah tidak mampu menampung kapasitas produksi akibat permintaan yang semakin banyak.
Untuk keperluan perluasan pabrik tersebut, perusahaan akan menggunakan dana pinjaman dari Bank Suasana
Baru sebesar Rp. 2.000.000.000,- dengan jatuh tempo pembayaran 4 tahun dan bunga sebesar 20 % per tahun
dari sisa pinjaman yang dibayar setiap tahun mulai tahun 2004. Bangunan pabrik tersebut selesai dalam 2
tahun dan mulai disusutkan pada tahun kedua. Berapakah jumlah biaya penyusutan pada tahun 2007 ?
A. Biaya Penyusutan 100.000.000
B. Biaya Penyusutan 150.000.000
C. Biaya Penyusutan 135.000.000
D. Biaya Penyusutan 145.000.000
E. Tidak ada jawaban yang benar

4. Manakah pernyataan berikut yang menurut anda salah :


A. Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan tidak dapat dilakukan kembali sebelum lewat jangka waktu 5
(lima) tahun terhitung sejak penilaian kembali aktiva tetap perusahaan terakhir
B. Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan dilakukan terhadap seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk
tanah yang berstatus hak milik atau hak guna bangunan
C. Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal semula dikenakan
Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 10% (sepuluh persen) setelah dikurangi kompensasi kerugian
yang dapat diperkenankan.
D. Masa manfaat fiskal aktiva tetap yang telah dilakukan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
disesuaikan kembali menjadi masa manfaat penuh untuk kelompok aktiva tetap tersebut
E. Penyusutan fiskal aktiva tetap yang tidak memperoleh persetujuan penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan, tetap menggunakan dasar penyusutan fiskal dan sisa manfaat fiskal semula sebelum
dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap perusahaan

5. Bank Sejati pada tahun 2007 mempunyai total pinjaman kredit kepada nasabah sebesar Rp. 120.000.000.000,-.
Secara detail dapat dijabarkan berdasarkan kualitas kredit sebagai berikut : 60% kredit lancar, 10% dalam
perhatian khusus, kurang lancar 5%, diragukan 15% dan macet 10%. Diperoleh informasi pula nilai agunan
untuk kategori lancar, perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet berturut-turut adalah Rp.
50.000.000.000,-, Rp. 2.000.000.000,-, Rp. 100.000.000,-, Rp. 12.000.000.000,-, Rp. 10.000.000.000,-.
Perusahaan membebankan biaya cadangan piutang tak tertagih pada tahun 2007 sebesar Rp. 20.000.000,- dan
mempunyai dana cadangan piutang tak tertagih awal tahun 2007 adalah Rp. 8.600.000.000,-
Berapakah koreksi fiscal atas biaya cadangan piutang tak tertagih tahun 2007 ?
A. koreksi Fiskal negative 605.000.000
B. koreksi Fiskal Positif 3.995.000.000
C. koreksi Fiskal Negatif 3.395.000.000
D. koreksi Fiskal Positif 1.395.000.000
E. koreksi Fiskal Positif 3.995.000.000

1. PT. Multi Fungsi merupakan salah satu nasabah bank umum ABC yang berdomisili di Jakarta Timur. Setiap
tahun Bank ABC memberikan pinjaman kepada PT Multi Fungsi. Berdasarkan analisa bagian kredit, PT Multi
Fungsi ternyata sering membayar angusran pokok dan bunganya melebihi 90 hari dari tanggal jatuh tempo.
Berdasarkan data diatas, masuk kategori apakah kualitas kredit tersebut ?
A. Macet
B. Lancar
C. Diragukan
D. Kurang Lancar
E. Dalam Perhatian Khusus

Data untuk soal nomor 2 dan 3

PT. Cahaya Bakti Persada pada tahun 2007 mendapat izin untuk menyelenggarakan pembukuan dengan mata
uang asing, berikut posisi kinerja laporan (rugi)/laba tahun 2007:

Sales USD 4.218.900


COGS USD 2,763,000
------------------
Gross profit USD 1.455.900
Other income USD 654,000
Other expense USD 427.000
------------------
Net profit before taxes USD 1,682,900

Informasi sehubungan dengan transaksi tahun 2007 adalah sebagai berikut :


o) Dalam COGS terdapat biaya-biaya sebagai berikut :
 Biaya outing seluruh pegawai sebesar USD 15,000.-
 Biaya sewa kendaraan antar jemput karyawan pabrik sebesar USD 10,000.- dan
 Biaya kesehatan yang dibayar langsung oleh perusahaan ke RS Ibu Anak sebesar USD 30,000.-
p) Dalam other income terdapat transaksi sebagai berikut :
 Laba penjualan saham di bursa efek Indonesia sebesar USD 3,000.- dengan harga jual sebesar USD
10,000 dan harga beli USD 7,000
 Penghasilan dividen dari Singapore sebesar USD 30,000.-. Perusahaan telah mendapatkan bukti
potong PPh dari perusahaan Singapore sebesar USD 5,500.-
 Penghasilan bunga deposito dari bank dalam negeri sebesar USD 25,000.-.
q) Dalam other expense terdapat transaksi sebagai berikut :
 Sumbangan bantuan GNOTA sebesar USD 15,000.-
 Biaya bunga pinjaman sebesar USD 60,000.-.
 Kerugian investasi di perusahaan Singapore sebesar USD 125,000.-
r) Pajak-pajak yang telah dibayar/dipotong pihak lain selama tahun 2007 adalah sbb :
 PPh pasal 25 masa Juni - desember : USD 80,000.-
 STP PPh pasal 25 masa januari – Mei sebesar USD 50,000.- termasuk didalamnya sanksi bunga USD
5,000.- yang dibebankan dalam biaya lain-lain
 Bukti potong PPh atas bunga deposito sebesar USD 3,000.-
 Bukti potong PPh atas transaksi di bursa USD 10.-
 Bukti potong PPh dari Singapore USD 5,500.-
s) Kurs pada tanggal 31 Desember 2007 adalah :
Kurs tengah BI : 1USD = Rp 9.419,-
Kurs KMK : 1USD = Rp 9.412,2
t) Transaksi lainnya sudah dibukukan sesuai dengan ketentuan pajak.

Keterangan lain :
 Jumlah rata-rata pinjaman perusahaan selama tahun 2007 sebesar USD 500,000.-
 Jumlah rata-rata deposito perusahaan selama tahun 2007 sebesar USD 200,000.-

12. Dari data di atas, jumlah PPh terutang yang akan dilaporkan dalam SPT PPh badan tahun 2007
adalah :
A. USD 549.810,69
B. USD 554.310,69
C. USD 558.810,69
D. USD 503.310,69
E. USD 540.810,69

13. Dari data di atas, jumlah PPh Badan yang masih harus dibayar pada tahun 2007 adalah :
A. USD 418.810,69
B. USD 414.310,69
C. USD 423.310,69
D. USD 367.810,69
E. USD 405.310,69

14. Investor PT Investindo mendirikan bangunan gedung perkantoran 12 lantai atas tanah milik PT
Sumber Waruh berdasarkan perjanjian bangun guna serah dengan biaya Rp 30.000.000.000,00 untuk masa
selama 15 tahun. PT Investindo pada tahun ke sebelas menambah bangunan dengan biaya Rp
20.000.000.000,00 dan masa bangun guna serah diperpanjang 5 tahun sehingga menjadi 20 tahun. Berapakah
Amortisasi setiap tahun mulai tahun ke sebelas ?
A. Rp. 3.000.000.000,-
B. Rp. 2.000.000.000,-
C. Rp. 1.000.000.000,-
D. Rp. 1.500.000.000,-
E. Tidak ada jawaban yang benar

15. PT Cendrawasih mempunyai aktiva berupa bangunan permanen yang dibangun pada tahun 1995.
Perusahaan melakukan revaluasi aktiva tetap per tanggal 31 Juli 2008 dan kemudian mendapat surat
keputusan persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak, Nilai sisa buku fiskal aktiva tetap per 31 Juli 2008
(sebelum revaluasi) sebesar Rp 10,000.000.000,-. Nilai aktiva tetap setelah revaluasi sebesar Rp
12.000.000.000,- dan masa manfaat baru bangunan tersebut 20 (dua puluh) tahun. Nilai sisa kerugian fiskal
yang dapat dikompensasikan untuk tahun 2005 sebesar Rp. 200.000.000 dan tahun 2006 Rp.300.000.000.
Sedangkan kerugian fiskal untuk tahun 2007 per tanggal 31 Juli 2008 adalah Rp.1.500.000.000,-, berapakah
PPh terutang atas penilaian kembali aktiva tersebut ?
A. Rp 150.000.000,-
B. Rp 50.000.000,-
C. NIHIL
D. Rp 200.000.000,-
E. Tidak ada jawaban yang benar

Manakah pernyataan berikut yang benar ?


A. BPHTB atas hak atas tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan dengan
mekanisme amortisasi sesuai Pasal 11 A UU PPh
B. BPHTB atas hak atas bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan melalui
penyusutan sesuai dengan Pasal 11 A UU PPh
C. BPHTB atas hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan
melalui penyusutan sesuai dengan Pasal 11 UU PPh
D. BPHTB atas hak atas tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan dengan
mekanisme amortisasi sesuai Pasal 11 UU PPh.
E. Tidak ada jawaban yang benar

2. Pada tanggal 29 September 2005, Bapak Usep sebagai pemilik PD Peduli membeli seperangkat mesin untuk
mencetak dan menyablon kaos konveksi senilai Rp. 87.750.000,-. Biaya penyusutan tahun 2005 yang
diperkenankan menurut ketentuan perpajakan adalah :
A. 2.742.188 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
B. 3.656.250 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
C. 7.250.000 jika menggunakan metode penyusutan saldo menurun.
D. 5.484.375 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
E. Tidak ada jawaban yang benar.

Data untuk pertanyaan nomor 3 dan 4


Sebagai Pengusaha yang sukses dengan konsistensi dan komitmen, pada tahun 2006 Bapak Ahmad Kosasih (K/3)
melakukan pembukuan dengan memperoleh peredaran usaha dari pekerjaan bebas dari usaha otomotif sebesar
Rp. 750.000.000,- dengan biaya operasional sebesar Rp. 250.000.000,- dengan tidak ada koreksi fiskal.

Bapak Ahmad Kosasih (K/3) mempunyai 3 (tiga) anak kembar yang berusia 15 tahun yaitu Chika, Chiko dan Chichi
yang memperoleh penghasilan sbb :
 Chika memperoleh royalti dari formula penemuan sabun penyembuh penyakit kanker dari PT Sehat Setia yaitu
sebesar Rp. 63.750.000,- (setelah dipotong PPh Pasal 23).
 Chiko memperoleh penghasilan dari kegiatan bermain sinetron di salah satu perusahaan entertainment di
Jakarta. Pada tanggal 2006 memperoleh honorarium sebesar Rp.125.000.000. (sebelum dipotong PPh 21)
 Sedangkan karena memiliki predikat pelajar terbaik se Jakarta dan memiliki kemampuan diatas rata-rata
teman-teman seusianya, Chichi langsung bisa bekerja di suatu perusahaan jasa di PT A penghasilan netto Rp.
35.400.000 dengan PPh Pasal 21 (Form 1721-A1) Rp. 1.110.000,-

Pada tanggal 2006 membayar zakat ke BAZNAS Dompet Dhua’fa sebesar 2,5 % dari Peredaran usaha.

Selama tahun 2006 terdapat fiskal luar negeri sebesar Rp. 4.000.000 yang digunakan Bapak Ahmad Kosasih untuk
kegiatan promosi.

3. Berdasarkan data di atas, berapa besarnya penghasilan kena pajak Bapak Ahmad Kosasih tahun 2006 ?
A. 698.650.000
B. 664.450.000
C. 706.100.000
D. 663.250.000
E. 653.200.000

4. Jika Istri Bapak Ahmad Kosasih bekerja sebagai karyawati di PT B penghasilan netto Rp. 54.750.000 dengan
PPh Pasal 21 (Form 1721-A1) Rp. 2.905.000,-
Berapakah PPh Kurang/(lebih) dibayar untuk tahun pajak 2006?
A. 178.027.500
B. 191.885.000
C. 181.895.000
D. 163.807.500
E. 166.057.500

5. Dalam melakukan perhitungan persediaan akhir tahun 2006, perusahaan menggunakan metode FIFO ( First-in
First out). Berikut data transaksi selama tahun 2006 :
Tanggal Deskripsi Unit Harga/unit
01/01/06 Saldo Awal 1000 4000
12/02/06 Beli 1500 5000
21/03/06 Jual 2200 6000
11/06/06 Beli 450 5500
09/08/06 Beli 2300 4500
21/09/06 Jual 500 7500

Berapakah nilai persediaan akhir tahun 2006 ?


A. 10.200.000
B. 11.475.000
C. 11.725.000
D. 12.750.000
E. 7.375.000

6. PT Jati Makmur sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar garment bertempat
kedudukan di daerah Tanah Abang sejak tahun 1997. Berikut laporan rugi laba dan informasi
terkait dengan aktivitas keuangannya :
  2004 2005 2006
       
Penjualan tunai - 150.000.000 250.000.000
Penjualan cicilan 200.000.000 250.000.000 250.000.000
Total Penjualan 200.000.000 400.000.000 500.000.000
Harga pokok penjualan 175.000.000 300.000.000 450.000.000
Laba kotor  25.000.000 100.000.000 50.000.000

Penerimaan Kas :      
Penjualan tunai 0 150,000,000 200,000,000
Penjualan 2003 90,000,000 50,000,000 25,000,000
Penjualan 2004   60,000,000 40,000,000
Penjualan 2005     100,000,000

Berapakah laba akuntansi yang harus diakui oleh PT Jati Makmur pada tahun pajak 2006 :
a. 48.125.000
b. 23.125.000
c. 25.000.000
d. 41.500.000
e. Tidak ada jawaban yang benar.

7. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
a. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo kas/bank pada akhir tahun buku dan pada
saat dijual/ditukar ke dalam mata uang Rupiah, diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan
ketentuan umum
b. PPh final atas penghasilan sewa telah terutang/harus dibayar pada tanggal pengakuan
penghasilan (invoicing), maka atas laba/rugi kurs yang timbul kemudian antara tanggal tersebut
dengan tanggal pelunasan/pembayaran piutang dagang tidak terutang PPh final melainkan
diperlakukan sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
c. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo pokok deposito pada akhir tahun buku dan
pada saat pencairan ke dalam mata uang Rupiah, tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya
berdasarkan ketentuan umum;
d. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari piutang bunga deposito pada akhir tahun buku merupakan
bagian dari dasar pengenaan PPh final pada tanggal jatuh tempo berikutnya;
e. Atas laba/rugi kurs yang timbul dari perbedaan kurs antara tanggal pengakuan/perolehan utang
dengan tanggal pelunasan/pembayarannya, sejauh menyangkut pokok utang diakui sebagai
penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum.

8. PT Utama Perkasa sebuah perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang pengolahan udang di daerah
Makassar, Sulawesi Selatan sedang melakukan perhitungan pembelian persediaan guna menyusun
laporan keuangan yang akan dilaporkan ke kantor pajak bulan Maret 2007. Dari data yang ada dapat
diketahui hal-hal sbb (dalam ribuan rupiah):

Persediaan awal, 1 Januari 2006 220.000


Utang Dagang awal, 1 Januari 2006 575.500
Pembelian tunai selama tahun 2006 110.250
Pelunasan hutang selama tahun 2006 135.000
Persediaan akhir, 31 Desember 2006 160.000
Utang Dagang akhir, 31 Desember 2006 550.000

Berapakah total pembelian persediaan per 31 Desember 2006 ?


A. 270.750.000
B. 109.500.000
C. 219.750.000
D. 330.250.000
E. 110.250.000

9. Data persediaan akhir per 31 Desember 2006 menggunakan metode AVERAGE (Rata-rata) (dalam ribuan
rupiah) :

Jenis Jumlah Persediaan Harga Perolehan per Harga Pasar per Unit
Persediaan Akhir Unit
A 400 10,25 9,5
B 120 22,5 24,1
C 600 8 7,75
D 280 14 14,75

Jika perusahaan mencatat menggunakan metode harga rendah antara harga pasar dan harga perolehan
(COMWIL). Berapakah nilai persediaan akhir per 31 Desember 2006 berdasarkan ketentuan perpajakan ?
A. 15.520.000
B. 15.070.000
C. 15.922.000
D. 15.496.000
E. Tidak ada jawaban yang benar
1. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
a. Untuk Reksadana Terbuka, atas keuntungan yang diterima pemegang saham dari pelunasan
kembali (redemption) saham dikenakan PPh tarif umum.
b. Untuk Reksadana KIK, atas bagian laba termasuk pelunasan kembali (redemption) unit penyertaan
yang diterima pemegang unit bukan merupakan objek Pajak Penghasilan.
c. Bagian laba yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun dan Asuransi sebagai pemegang Unit
Penyertaan reksadana merupakan Objek Pajak.
d. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tidak
Tetap, berupa bagian laba termasuk keuntungan modal dari penjualan unit penyertaan, dikecualikan
sebagai Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf i Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000.
e. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tetap
berupa imbalan bunga, diperlakukan sama dengan penghasilan obligasi yang dikenakan pemotongan
Pajak Penghasilan berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2002.

2. PT SAHANA sebuah Perusahaan asuransi kerugian, pada tahun 2005 menerima atau memperoleh premi
asuransi tanggungan sendiri sebesar Rp. 40.000.000.000,00. Pada Tahun Pajak 2006 perusahaan tersebut
menerima atau memperoleh premi asuransi tanggungan sendiri sebesar Rp. 50.000.000.000,00, Berapakah
cadangan premi yang dapat dibebankan sebagai biaya untuk tahun pajak 2006 ?
a. Rp. 10.000.000.000,-
b. Rp. 20.000.000.000,-
c. Rp. 16.000.000.000,-
d. Rp. 36.000.000.000,-
e. Tidak ada jawaban yang benar

3. Bapak Bagus yang bekerja pada PT Bambi pada akhir tahun 2006 mengalami kesulitan dalam menghitung
persediaan akhir. Dalam Standard & Operating Prosedure (SOP) Perusahaan menerapkan metode eceran
(retail method).

Jika diberikan data sbb :


Cost Retail
Inventory, 1 Jan 2006 19.400.000 36.000.000
Pembelian (bersih) 42.600.000 64.000.000
Penjualan tahun 2006 70.000.000

Berapakah nilai taksiran persediaan akhir menurut akuntansi ?


a. 18.600.000
b. 30.000.000
c. 25.000.000
d. 41.500.000
e. Tidak ada jawaban yang benar.

4. PT Sonar Enam sebuah perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang pengolahan udang di daerah Makassar,
Sulawesi Selatan sedang melakukan perhitungan pembelian persediaan guna menyusun laporan keuangan
yang akan dilaporkan ke kantor pajak bulan Maret 2007. Dari data yang ada dapat diketahui hal-hal sbb
(dalam ribuan rupiah):

Persediaan awal, 1 Januari 2006 220.000


Utang Dagang awal, 1 Januari 2006 575.500
Pembelian tunai selama tahun 2006 110.250
Pelunasan hutang selama tahun 2006 135.000
Harga Pokok Penjualan 2006 279.750
Utang Dagang akhir, 31 Desember 2006 550.000
Inventory Turnover 1,47 X

Berapakah total persediaan akhir per 31 Desember 2006 ?


A. 25.000.000
B. 211.000.000
C. 50.500.000
D. 160.000.000
E. Tidak ada jawaban yang benar

1. Data persediaan akhir per 31 Desember 2005 menggunakan metode AVERAGE (Rata-rata) (dalam ribuan
rupiah) :

Jenis Persediaan Jumlah Persediaan Harga Perolehan per Harga Pasar per Unit
Akhir Unit
A 400 10,25 9,5
B 120 22,5 24,1
C 600 8 7,75
D 280 14 14,75

Jika perusahaan mencatat menggunakan metode harga rendah antara harga pasar dan harga perolehan
(COMWIL). Berapakah nilai persediaan akhir per 31 Desember 2005 berdasarkan ketentuan perpajakan ?
A. 15.520.000
B. 15.070.000
C. 15.922.000
D. 15.496.000
E. Tidak ada jawaban yang benar

Data untuk pertanyaan nomor 2 dan 3


Sebagai Pengusaha yang sukses dan gemar melakukan perencanaan perpajakan, Bapak Riza Murtaza (K/2) memilih
menggunakan fasilitas norma penghitungan penghasilan netto dalam menyusun SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
tahun 2005. Dari jenis lapangan usaha dengan kode 67894 norma yang digunakan sebesar 45%. Peredaran usaha
pada tahun 2005 sebesar Rp. 450.000.000,-.
 Pada tanggal 15 November 2005 memperoleh dividen dari penyertaaan saham 40% di PT Tunggal Dara yaitu
sebesar Rp. 68.000.000,- (setelah dipotong PPh Pasal 23).
 Pada tanggal 31 Desember 2005 membayar zakat ke BAZNAS Dompet Dhua’fa sebesar 2,5 % dari Peredaran
usaha.
 Selama tahun 2005 terdapat fiskal luar negeri sebesar Rp. 6.000.000 yang digunakan Bapak Riza Murtaza
untuk pergi jalan-jalan ke luar negeri bersama keluarganya.

2. Berdasarkan data di atas, berapa besarnya penghasilan kena pajak Bapak Riza Murtaza tahun 2005 ?
A. 254.450.000
B. 261.837.500
C. 253.650.000
D. 255.650.000
E. 252.450.000

3. Jika Istri Bapak Riza Murtaza bekerja sebagai karyawati di dua tempat dengan rincian penghasilan di PT A
penghasilan netto Rp. 35.400.000 dengan PPh Pasal 21 (Form 1721-A1) Rp. 2.290.000,- dan di PT B
penghasilan netto Rp. 54.750.000 dengan PPh Pasal 21 (Form 1721-A1) Rp. 4.462.500,-
Berapakah PPh Kurang/(lebih) dibayar untuk tahun pajak 2005?
A. 37.727.500
B. 62.527.500
C. 70.327.500
D. 68.527.500
E. 61.407.500

4. Manakah pernyataan berikut yang benar ?


A. BPHTB atas hak atas tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan dengan
mekanisme amortisasi sesuai Pasal 11 A UU PPh
B. BPHTB atas hak atas bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan melalui
penyusutan sesuai dengan Pasal 11 A UU PPh
C. BPHTB atas hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan
melalui penyusutan sesuai dengan Pasal 11 UU PPh
D. BPHTB atas hak atas tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan dengan
mekanisme amortisasi sesuai Pasal 11 UU PPh.
E. Tidak ada jawaban yang benar

Data untuk pertanyaan nomor 5 s.d 6


Bapak Jatmiko memiliki sebuah usaha toko alat-alat listrik yang dikelola oleh istrinya, sedangkan Bapak Jatmiko
sendiri bekerja sebagai Manajer di PT.Bintang Persada. Bapak Jatmiko tinggal di sebuah rumah di Jl.Penjernihan
II/77, Jakarta yang dibeli senilai Rp.150.000.000 pada tahun 1998. Alamat usaha terletak di Jl.Tanah Abang II No.
50, Jakarta dengan menempati sebuah toko yang dibelinya tahun 2000 seharga Rp.200.000.000.

Bapak Jatmiko, mempunyai istri yang bernama Ny.Rahma dan tiga orang anak yaitu: Rizki, Rizka, dan Vika.

Selain itu Bapak Jatmiko mempunyai sebidang tanah di Sawangan yang dibeli tahun 2001 senilai Rp.75.000.000.
Keluarga Jatmiko mempunyai 3 buah kendaraan , yaitu : Kijang (2002) harga beli Rp 150.000.000, sedan (1995)
harga beli Rp 65.000.000, dan Carry box (2002) seharga Rp 90.000.000 yang digunakan sebagai kendaraan
operasional usaha.

Data-data lainnya selama tahun 2005 adalah sebagai berikut

Peredaran Usaha Toko Rp 500.000.000


Biaya Usaha Toko Rp 250.000.000
Penghasilan sebagai Manajer Rp 48.000.000
Dana Deposito Rp 100.000.000

Penghasilan Lain-lain :
Penghasilan Bunga Deposito (sebelum dipotong) Rp 12.000.000
Penjualan tanah di Sawangan Rp 100.000.000
Penjualan mobil sedan Rp 45.000.000

Keterangan Lain :
Biaya hidup keluarga setahun Rp 50.000.000
Pajak Penghasilan yang dibayar selama tahun 2005 Rp 24.000.000
Membayar pokok pinjaman Bank beserta bunga, dan sisa hutang per 31 Rp 300.000.000
Desember 2005
Membayar zakat penghasilan 2005 ke BAZIS DKI Rp 18.000.000
Menerima warisan tanah dari orang tua Rp 125.000.000

Menurut data keuangan, pada tahun 2004 Bapak Jatmiko mengalami kerugian usaha sebesar Rp 34.000.000.
5. Berdasarkan data di atas, berapa besarnya PPh Terutang Bapak Jatmiko tahun 2005 ?
A. 1.060.000
B. 32.300.000
C. 55.220.000
D. 96.170.000
E. 74.470.000

6. Jika Istri Bapak Jatmiko bekerja sebagai karyawati di PT A penghasilan netto 3.000.000,-
dengan PPh Pasal 21 (Form 1721-A1) Rp. 150.000,. Berapakah PPh Kurang/(lebih) dibayar untuk tahun pajak
2005?
A. (22.940.000)
B. 8.300.000
C. 73.070.000
D. 32.120.000
E. 31.220.000

7. Pak Amin sedang melakukan perhitungan persediaan guna menyusun laporan keuangan yang akan dilaporkan ke
kantor pajak bulan Maret 2006. Dari data yang ada dapat diketahui hal-hal sbb (dalam ribuan rupiah):

Persediaan awal, 1 Januari 2005 160.000


Pembelian (kotor) 640.000
Diskon Pembelian 12.000
Ongkos Angkut 30.000
Penjualan 1.000.000
Retur Penjualan 70.000

Jika Pak Amin menginginkan keuntungan kotor sebesar 30 % dari penjualan bersih, berapakah nilai persediaan
akhir per 31 Desember 2005 ?
A. 188.000.000
B. 167.000.000
C. 179.000.000
D. 118.000.000
E. 130.000.000

1. Pada tanggal 29 September 2005, Bapak Usep sebagai pemilik PD Peduli


membeli seperangkat mesin untuk mencetak dan menyablon kaos konveksi senilai Rp. 87.750.000,-. Biaya
penyusutan yang diperkenankan menurut ketentuan perpajakan adalah :
A. 2.742.188 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
B. 3.656.250 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
C. 7.250.000 jika menggunakan metode penyusutan saldo menurun.
D. 5.484.375 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
E. Tidak ada jawaban yang benar.

10. PT. XYZ sebuah Perusahaan penambangan hutan, pada tahun 2005 memiliki pengeluaran untuk
memperoleh hak pengusahaan hutan, yang mempunyai potensi 10.000.000 (sepuluh juta) ton kayu,
sebesar Rp 500.000.000,00 diamortisasi sesuai dengan persentase satuan produksi yang direalisasikan
dalam tahun yang bersangkutan. Jika dalam satu tahun pajak ternyata jumlah produksi mencapai
3.000.000 (tiga juta) ton yang berarti 30% (tiga puluh persen) dari potensi yang tersedia, Berapakah
besarnya amortisasi yang diperkenankan untuk dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun tersebut
a. Rp. 150.000.000,-
b. Rp. 50.000.000,-
c. Rp. 200.000.000,-
d. Rp. 100.000.000,-
e. Tidak ada jawaban yang benar

Data untuk pertanyaan nomor 2 dan 3


Berikut ini adalah scenario pertukaran aktiva tetap antara Perusahaan Sweet Dream dengan dua
perusahaan lain yang daiajukan oleh konsultan manajemen Perusahaan Sweet Dream (Dalam rupiah) :

Keterangan Sweet Dream Toys Tool Ximen Duo


Jenis Aktiva Kendaraan Kendaraan Mesin
Harga Perolehan 50.000.000
Akumulasi Depresiasi 20.000.000
Nilai Pasar 37.500.000 72.500.000 35.000.000

11. Jika Perusahaan Sweet Dream melakukan transaksi dengan Perusahaan Toys Tool, maka Sweet Dream
harus menyerahkan kas senilai Rp. 35.000.000,-. Berapakah laba/(rugi) dari pertukaran aktiva tersebut
yang ditanggung oleh Sweet Dream ?
a. Rp. 42.500.000
b. Rp. 35.000.000
c. (Rp. 35.000.000)
d. Tidak ada laba (rugi)
e. Tidak ada jawaban yang benar

12. Jika Perusahaan Sweet Dream melakukan transaksi dengan Perusahaan Ximen Duo, maka Sweet Dream
harus menyerahkan kas senilai Rp. 35.000.000,- Berapakah laba/(rugi) dari pertukaran aktiva tersebut
yang ditanggung oleh Sweet Dream ?
a. Rp. 35.500.000,-
b. (Rp. 2.500.000,-)
c. (Rp. 500.000,-)
d. Rp. 7.500.000,-
e. Tidak ada jawaban yang benar

13. PT Jati Makmur sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar garment bertempat
kedudukan di daerah Tanah Abang sejak tahun 1997. Berikut laporan rugi laba dan informasi
terkait dengan aktivitas keuangannya :
  2003 2004 2005
       
Penjualan tunai - 150.000.000 250.000.000
Penjualan cicilan 200.000.000 250.000.000 250.000.000
Total Penjualan 200.000.000 400.000.000 500.000.000
Harga pokok penjualan 175.000.000 300.000.000 450.000.000
Laba kotor  25.000.000 100.000.000 50.000.000

Penerimaan Kas :      
Penjualan tunai 0 150,000,000 200,000,000
Penjualan 2002 90,000,000 50,000,000 25,000,000
Penjualan 2003   60,000,000 40,000,000
Penjualan 2004     100,000,000

Berapakah laba akuntansi yang harus diakui oleh PT Jati Makmur pada tahun pajak 2005 :
a. 48.125.000
b. 23.125.000
c. 25.000.000
d. 41.500.000
e. Tidak ada jawaban yang benar.

14. PT SAHANA sebuah Perusahaan asuransi kerugian, pada tahun 2004 menerima atau memperoleh premi
asuransi tanggungan sendiri sebesar Rp. 40.000.000.000,00. Pada Tahun Pajak 2005 perusahaan tersebut
menerima atau memperoleh premi asuransi tanggungan sendiri sebesar Rp. 50.000.000.000,00,
Berapakah cadangan premi yang dapat dibebankan sebagai biaya untuk tahun pajak 2005 ?
a. Rp. 10.000.000.000,-
b. Rp. 20.000.000.000,-
c. Rp. 16.000.000.000,-
d. Rp. 36.000.000.000,-
e. Tidak ada jawaban yang benar

15. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
f. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo kas/bank pada akhir tahun buku dan pada
saat dijual/ditukar ke dalam mata uang Rupiah, diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan
ketentuan umum
g. PPh final atas penghasilan sewa telah terutang/harus dibayar pada tanggal pengakuan
penghasilan (invoicing), maka atas laba/rugi kurs yang timbul kemudian antara tanggal tersebut
dengan tanggal pelunasan/pembayaran piutang dagang tidak terutang PPh final melainkan
diperlakukan sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
h. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo pokok deposito pada akhir tahun buku dan
pada saat pencairan ke dalam mata uang Rupiah, tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya
berdasarkan ketentuan umum;
i. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari piutang bunga deposito pada akhir tahun buku merupakan
bagian dari dasar pengenaan PPh final pada tanggal jatuh tempo berikutnya;
j. Atas laba/rugi kurs yang timbul dari perbedaan kurs antara tanggal pengakuan/perolehan utang
dengan tanggal pelunasan/pembayarannya, sejauh menyangkut pokok utang diakui sebagai
penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum.

16. Pada tanggal 5 Januari 2004, PT. Sehati membeli peralatan kantor berupa meja tulis yang terbuat dari
kayu sebanyak 10 buah @Rp. 5.000.000,-. Dalam menyusun laporan keuangan tahun 2005, PT. Sehati
melakukan penyusutan secara komersial dengan menggunakan metode sum-of-the-years-digit dan secara
fiskal menggunakan metode garis lurus. Diperkirakan masa manfaat Meja tulis tersebut secara komersial
adalah 5 tahun. Berapakah biaya penyusutan yang terjadi pada tahun 2005 baik secara komersial maupun
fiskal ?
A. Komersial Rp. 16.666.667 Fiskal Rp. 12.500.000
B. Komersial Rp. 13.333.333 Fiskal Rp. 25.000.000
C. Komersial Rp. 16.666.667 Fiskal Rp. 25.000.000
D. Komersial Rp. 13.333.333 Fiskal Rp. 12.500.000
E. Komersial Rp. 16.666.667 Fiskal Rp. 17.500.000

17. Pada akhir tahun 2005 PT. Alam Senandung memperoleh laba sebelum pajak sebesar 200 juta. Namun
demikian, ternyata terdapat transaksi yang dilakukan pada tanggal 1 Juli 2005 berupa penjualan di luar
bursa efek sebagian investasi sahamnya dengan jurnal sebagai berikut :

Dr. Bank Rp 55.000.000,-


Cr. Laba penjualan saham Rp 55.000.000,-

Harga perolehan saham yang dijual tersebut sebesar Rp 30 juta. Apabila transaksi lainnya sudah sesuai
dengan ketentuan pajak, berapa laba akuntansi dan berapa jumlah penghasilan kena pajak PT. Alam
Senandung yang akan dilaporkan dalam SPT PPh Badan Tahun 2005:
f. Laba akuntansi Rp 155.000.000,- dan PKP Rp 155.000.000,-
g. Laba akuntansi Rp 170.000.000,- dan PKP Rp 155.000.000,-
h. Laba akuntansi Rp 170.000.000,- dan PKP Rp 170.000.000,-
i. Laba akuntansi Rp 155.000.000,- dan PKP Rp 170.000.000,-
j. Laba akuntansi Rp 145.000.000,- dan PKP Rp 145.000.000,-

5. PT X sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pengeboran minyak dan gas bumi. Pada tahun 2005
mengeluarkan biaya untuk memperoleh hak penambangan minyak dan gas bumi di suatu lokasi sebesar Rp
10.000.000.000,00. Taksiran jumlah kandungan minyak di daerah tersebut adalah sebanyak 500.000.000 (lima
ratus juta) barel. Setelah produksi minyak dan gas bumi mencapai 400.000.000 (empat ratus juta) barel, PT X
menjual hak penambangan tersebut kepada pihak lain dengan harga sebesar Rp 3.000.000.000,00.
Berapakah penghasilan dan kerugian yang ditanggung oleh PT. X :
a. Penghasilan Rp. 3.000.000.000,- dan kerugian Rp. 10.000.000.000,-
b. Penghasilan Rp. 1000.000.000,- dan kerugian Rp. 2.000.000.000,-
c. Penghasilan Rp. 3.000.000.000,- dan kerugian Rp. 2.000.000.000,-
d. Penghasilan Rp. 2000.000.000,- dan kerugian Rp. 3000.000.000,-
e. Tidak ada jawaban yang benar.

Data untuk pertanyaan nomor 2 s.d 3

Bank XYZ, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan berdiri sejak tahun 1995 di daerah Subang
Jawa Barat. Pada tahun 2005 memiliki performance keuangan sbb :

Deskripsi Jumlah (dalam Rp)


Laba bersih sebelum pajak
Kuarter I 2005 11.209.696.376
Kuarter II 2005 10.056.579.291
Kuarter III 2005 21.970.749.122
Kuarter IV 2005 11.391.567.517
Kuarter I 2006 21.266.275.666

Selama tahun 2005 terdapat perusahaan membebankan biaya sehubungan dengan operasional sebagai berikut :

Deskripsi Kuarter I Kuarter II Kuarter III Kuarter IV


Expatriate residence 410.958.468 269.867.394 407.013.119 536.689.078
Vehicle fuel (BMW) 3.520.600 3.495.500 4.756.250 6.722.500
Insurance Premium – - 4.064.250 1.346.205 -
BMW
Repair & 1.748.862 4.764.975 5.278.017 -
Maintenance – BMW
Hand Phone Charge 336.501 153.100 753.400 183.400
Membership Fee 1.940.094 1.507.682 1.982.472 643.723
Corporate income tax 7.200.000.000 3.200.000.000 11.000.000.000 4.581.198.524
Donation 3.000.000 46.390.000 2.200.000
Adm sanction. (STP) 1.500.000 2.200.000 3.000.000 1.813.198
Research 9.900.000 6.600.000 3.630.000
Depreciation 145.827.865 155.918.669 153.905.854 153.613.488
TOTAL 7.778.732.390 3.641.971.571 11.631.025.317 5.286.693.909

Ket :
- Biaya penelitian dilakukan di Indonesia;
- Biaya penyusutan telah sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Sedangkan Selama tahun 2005 terdapat perusahaan mencatat pendaptaan lain-lain sebagai berikut :

Deskripsi Kuarter I Kuarter II Kuarter III Kuarter IV


Imbalan Bunga dari 7.201.460 32.300.000 39.501.460
DJP

SPT Tahunan PPh Badan tahun 2005 telah dilaporkan ke kantor pajak setempat pada tanggal 24 Februari 2006.

6. Berdasarkan data di atas, Berapakah angsuran PPh Pasal 25 untuk Masa Pajak Maret 2006 ?
a. Rp. 1.650.643.442
b. Rp. 2.056.982.142
c. Rp. 1.650.298.142
d. Rp. 2.056.518.092
e. Tidak ada jawaban yang benar

7. Jika dalam tahun 2005 PPh Pasal 25 yang telah disetor sebesar Rp. 21.000.000.000, jumlah PPh kurang/(Lebih)
Dibayar dalam SPT PPh Badan tahun 2005 adalah :
a. Rp. 3.683.785.700
b. Rp. 24.683.785.000
c. Rp. 3.678.217.100
d. Rp. 3.678.000.000
e. Tidak ada jawaban yang benar

Data untuk pertanyaan nomor 4 s.d 5

Karena kebutuhan pendanaan jangka panjang untuk melakukan perluasan pabrik di Propoinsi Riau, maka PT Juni
Perkasa bermaksud menerbitkan obligasi. Pada tanggal 1 Mei 2001 perusahaan menerbitkan obligasi senilai USD
700.000 yang akan jatuh tempo 10 tahun dengan harga jual sebesar 106%, tingkat bunga 12% per tahun yang
dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Amortisasi premium atau diskon dilakukan di setiap akhir tahun.

8. Jika pada tanggal 1 April 2002, PT Juni Perkasa menarik sebagian obligasi yang beredar nilai par sebesar USD
420.000 dengan harga 102% (termasuk biaya bunga berjalan). Berapakah laba atau (rugi) akuntansi yang
terjadi sehubungan dengan obligasi yang ditarik tersebut ?
a. USD 13.650
b. USD 14.410,34
c. USD (14.410,34)
d. USD (13.650)
e. Tidak ada jawaban yang benar

9. Dari data di atas, berapakah biaya bunga yang terjadi pada tahun 2001 ?
a. USD 58.896,55
b. USD 84.000
c. USD 56.000
d. USD 53.103,45
e. USD 28.000

10. Bank Harapan Nasabah pada tahun 2005 akan melakukan pembentukan dana cadangan sehubungan dengan
piutang tak tertagih. Komposisi kredit yang diberikan kepada nasabah dapat dikelompokan sbb (dalam
Rupiah):
Deskripsi Jumlah Kredit Nilai Agunan
Lancar 785.297.466.795 210.431.852.990
Dalam Perhatian Khusus 256.134.067.950 102.815.223.730
Kurang Lancar 33.238.107.634 2.298.980.000
Diragukan 3.932.000.000 889.919.000
Macet 29.150.243.864 899.835.841

Pembentukan dana cadangan per komersial pada tahun 2005 sebesar Rp. 9.873.400.098,-. Dana cadangan
piutang tak tertagih per fiskal per 1 Januari 2005 sebesar Rp. 67.345.715.020,-

Berapakah koreksi fiskal positif/(negatif) yang harus dilakukan oleh Bank Harapan Nasabah sehubungan
dengan pembentukan dana cadangan piutang tak tertagih taun 2005 ?
a. Tidak ada koreksi fiskal
b. Rp. (12.273.719.286)
c. Rp. 29.392.199.100
d. Rp. 22.147.119.384
e. Tidak ada Jawaban yang benar

11. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
a. Untuk Reksadana Terbuka, atas keuntungan yang diterima pemegang saham dari pelunasan
kembali (redemption) saham dikenakan PPh tarif umum.
b. Untuk Reksadana KIK, atas bagian laba termasuk pelunasan kembali (redemption) unit penyertaan
yang diterima pemegang unit bukan merupakan objek Pajak Penghasilan.
c. Bagian laba yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun dan Asuransi sebagai pemegang Unit
Penyertaan reksadana merupakan Objek Pajak.
d. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tidak
Tetap, berupa bagian laba termasuk keuntungan modal dari penjualan unit penyertaan, dikecualikan
sebagai Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf i Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000.
e. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tetap
berupa imbalan bunga, diperlakukan sama dengan penghasilan obligasi yang dikenakan pemotongan
Pajak Penghasilan berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2002.

8. PT Dua Empat Tiga sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan kelontong bertempat
kedudukan di daerah Mangga Dua sejak tahun 1997. Berikut laporan rugi laba dan informasi terkait
dengan aktivitas keuangannya (dalam USD):
  2003 2004 2005
       
Penjualan tunai - 150.000.000 250.000.000
Penjualan cicilan 200.000.000 250.000.000 250.000.000
Total Penjualan 200.000.000 400.000.000 500.000.000
Harga pokok penjualan 175.000.000 300.000.000 450.000.000
Laba kotor  25.000.000 100.000.000 50.000.000

Penerimaan Kas :      
Penjualan tunai 0 150,000,000 200,000,000
Penjualan 2002 90,000,000 50,000,000 25,000,000
Penjualan 2003   60,000,000 40,000,000
Penjualan 2004     100,000,000
Berapakah laba akuntansi yang harus diakui oleh PT Dua Empat Tiga pada tahun pajak 2005 :
a. Rp. 48.125.000
b. Rp. 23.125.000
c. Rp. 25.000.000
d. Rp. 41.500.000
e. Tidak ada jawaban yang benar.

Data untuk pertanyaan nomor 9 s.d 10


BUT X, Corp memiliki kantor pusat di Amerika Serikat, bergerak dalam bidang usaha penjualan komputer.
Berdasarkan laporan rugi/laba yang belum diaudit, memperoleh income before tax khusus operasional di
Indonesia USD 30,000. Terdapat informasi berikut ini :
1) Pada tahun 2005 kantor pusat di Amerika Serikat melakukan penjualan komputer di Indonesia sebanyak
10 unit @ USD 2.500.
2) Pada tahun 2005 perusahaan membayar royalty ke kantor pusatnya sebesar USD 5,000.-. Selain itu pada
tahun yang sama perusahaan juga membebankan alokasi biaya administrasi kantor pusat sebesar USD
3,000.-
3) Pada tahun 2005 perusahaan membayar jasa manajemen ke kantor pusat sebesar USD 20,000.-. Beban
jasa manajemen tersebut lupa belum dibukukan dalam laporan keuangan.
4) Kurs pada tanggal 31 Desember 2005 adalah :
Kurs tengah BI : 1USD = Rp 9.850,-
Kurs KMK : 1USD = Rp 9.844,-
Kurs Bank Mandiri : 1USD = Rp 9.800,-
5) Untuk transaksi lainnya yang terjadi pada perusahaan sudah dicatat sesuai dengan ketentuan pajak

9. Saudara diminta untuk menghitung PPh Badan BUT X, Corp tahun 2005, berapa jumlah PPh terutang :
f. USD 16.222,27
g. USD 10.222,27
h. USD 2.722,27
i. USD 16.223,35
j. USD 7.222,27

10. Berdasarkan data diatas, jika BUT X, Corp ternyata memiliki penghasilan bruto dari luar negeri dari kegiatan
usaha di Malaysia yaitu sebesar USD 50.000 dan telah dipotong di Malaysia sebesar USD 15.000. Berapakah
PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan :
a. USD 15.000
b. USD 10.222,27
c. USD 14.191,94
d. USD 14.192,43
e. USD 13.518,56
6. Baharuddin seorang pengusaha muda berasal dari Gresik memulai usaha dalam industri pengolahan makan
dan minum. Pada tanggal 25 Mei 2008 beliau membeli sebuah mesin pengolahan makanan sebesar Rp.
400.000.000,- dengan prediksi nilai residu sebesar Rp 40.000.000,-. Jika dalam pembukuan Baharuddin
menghitung penyusutan dengan metode saldo menurun dengan masa manfaat 7 tahun dimana pembelian
diatas tanggal 15 tidak dihitung penyusutan pada bulan tersebut, sedangkan fiskal mengakui masa manfaat 8
tahun. Berapakah penyusutan mesin tersebut baik komersial maupun fiskal pada tahun 2008 ?
A. Komersial Rp. 60.000.000 Fiskal Rp. 66.666.667
B. Komersial Rp. 76.190.476 Fiskal Rp. 33.333.333
C. Komersial Rp. 66.666.667 Fiskal Rp. 58.333.333
D. Komersial Rp. 68.571.429 Fiskal Rp. 66.666.667
Soal untuk pertanyaan 2 - 4
7. Solihin dengan status menikah memiliki dua orang anak adalah seorang karywana sebuah bank di Jakarta.
Selain itu beliau juga buka usaha di rumah yaitu usaha kelontongan/pegadang eceran peralatan rumah tangga.
Pada tahun 2009 memperoleh penghasilan dengan rincian sebagai berikut :
- Penghasilan neto dari Bank X Rp 201.580.480
- Penghasilan bruto dari usah kelontongan Rp 350.000.000
- Laba dari penjualan valuta asing Rp. 20.000.000

Selama tahun 2009 diperoleh data pajak yang telah dipotong/disetor sebagai berikut :
- PPh Psl 21 Rp 22.267.000
- PPh Pasal 25 Rp 18.000.000

Karena kesibukannya, beliau tidak sempat membuat laporan keuangan untuk pembukuan tahun 2009. Oleh
karena itu beliau berkeinginan menggunakan norma perhitungan penghasilan netto yang berdasarkan
ketentuan untuk daerah Jakarta sebesar 25%.

Untuk meminimal resiko usaha tidak menjadi beban pihak lain pada tahun 2009 solihin dan istri melakukan
perjanjian pisah harta dan penghasilan.

Penghasilan neto Istri usaha penjualan batik Rp. 200.000.000,-

Berapakah PPh terutang untuk tahun pajak 2009 ?


A. Rp.22.307.567,-
B. Rp.42.320.000,-
C. Rp.88.360.000,-
D. Rp.53.646.432,-

8. Berapakah PPh kurang/(lebih) dibayar untuk tahun pajak 2009 ?


A. Rp.2.053.000,-
B. Rp.13.379.432,-
C. Rp.48.093.000,-
D. Rp. (17.959.433)

9. Berapakah Angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun pajak 2010 jika tahun 2010 Solihin dan istri masih melakukan
perjanjian pisah harta dan penghasilan ?
A. Rp.171.083,-
B. Rp.5.091.083,-
C. Rp.2.250.378,-
D. Tidak ada angsuran PPh Pasal 25

10. Berikut ini mana pernyataan yang salah berdasarkan ketentuan perpajakan ?
A. Besarnya peredaran usaha orang pribadi yang dapat menggunakan norma penghitungan penghasilan
neto mulai tahun 2008 adalah Rp. 4.800.000.000,-
B. Angsuran PPh Pasal 25 untuk pengusaha tertentu mulai tahun 2009 adalah 0,75% dari jumlah
peredaran bruto setiap bulan dari masing-masing tempat usaha.
C. Tarif PPh atas penghasilan dividen bersifat final untuk orang pribadi sejak Januari 2009
D. Penghasilan dari beasiswa yang diterima Wajib Pajak yang bukan objek pajak hanya dalam rangka
pendidikan di dalam negeri saja.

6. PT Bangun Kembali melakukan suatu proyek konstruksi yang bernilai Rp 1.500.000.000,- dengan jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 (lima tahun). Perusahaan menggunakan
metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) untuk menghitung laba/(rugi) bruto baik
akuntansi maupun pajak.

Keterangan biaya yang terjadi pada tiap-tiap tahun adalah sebagai berikut:
2004 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/02 150.000.000
Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 700.000.000

2005 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/03 400.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 450.000.000

2006 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/04 600.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 250.000.000

2007 Akumulasi biaya sampai dengan 31/12/05 750.000.000


Perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek 100.000.000

2008 Total biaya proyek 1.150.000.000


(total perkiraan semula Rp 850.000.000,00).

Pertanyaan :
Berapakah laba/(rugi) bruto yang harus diakui di tahun 2006?
A. Rp.191.176.471,-
B. Rp.114.705.882,-
C. Rp. 152.941.176,-
D. Rp.(223.529.412)

7. PT Durkazim yang baru beroperasi efektif tahun 2005 bermaksud melakukan pembebanan atas piutang
yang nyata-nyata tidak dapat ditagih pada tahun 2008 sesuai dengan ketentuan pasal 6 UU PPh dengan kondisi
sebagai berikut :

Syarat 2005 2006 2007 2008


Dibebankan sbg 750.000.000 250.000.000 500.000.000 175.000.000
biaya
Perkara 50.000.000 350.000.000 100.000.000 425.000.000
Pengadilan
Publikasi Media 390.000.000 650.000.000 25.000.000
Massa
Dilaporkan SPT 450.000.000 50.000.000 600.000.000

Berapa piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih pada tahun 2008 yang dapat dibebankan sebagai biaya
fiscal?
F. 175.000.000
G. 440.000.000
H. 425.000.000
I. 925.000.000

8. PT M adalah perusahaan yang bergerak dalam industri perakitan mobil di Makassar memulai usaha tahun
2000. Pada tanggal 4 Agustus 2002, dibeli 6 (enam) buah mesin dengan harga Rp. 1.250.000.000,- per mesin
dan termasuk kelompok II (garis lurus). Jika pada tahun 2008 terdapat salah satu mesin yang mengalami
kebakaran pada tanggal 2 Maret 2008 dan mendapatkan penggantian asuransi sebesar Rp. 300.000.000,-.
Berapakah penyusutan per fiskal tahun 2008 apabila secara akuntansi metode penyusutan sum-of-the-years-
digits?
A. 807.291.667
B. 937.500.000
C. 781.250.000
D. 26.041.667

9. Bapak Muhidin merupakan pemilik usaha batik Pekalongan yang tergolong dalam industry usaha kecil
menengah (UMKM) berbentuk badan usaha. Pada tahun 2009 memperoleh peredaran usaha Rp.
25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar) dan setelah dilakukan koreksi fiscal diperoleh Penghasilan Kena Pajak
sebesar Rp. 4.000.000.000,- (empat milyar). Berapakah PPh terutang untuk tahun 2009 ?
A. Rp.1.120.000.000,-
B. Rp.1.012.480.000,-
C. Rp.1.723.520.000,-
D. Tidak ada jawaban yang benar

10. Berikut ini mana pernyataan yang betul berdasarkan ketentuan perpajakan ?
A. Investasi pada reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyerahan Terbatas tidak dapat dilakukan
oleh dana pensiun yang memiliki investasi dibawah Rp. 200.000.000.000,-.
B. Kapal Pesiar dengan harga jual diatas Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar) wajib dipungut PPh sebesar 5 %
dari harga jual.
C. Hanya Wajib Pajak yang bergerak dalam bidang peternakan saja yang dapat melakukan penyusutan atas
pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa
manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut.
D. Hanya Wajib Pajak Bank saja yang diharuskan menghitung angsuran PPh Pasal 25 berdasarkan laporan
keuangan triwulan terakhir.
Data untuk soal nomor 1 dan 6
2. PT. X, Tbk adalah perusahaan go public yang tercatat dalam Bursa efek Indonesia yang berdiri sejak tahun
2004. Pada tahun 2008 memperoleh kinerja laporan laba/(rugi) sebagai berikut :

Sales USD 5.421.800


COGS USD 3.219.000
------------------
Gross profit USD 2.202.800
Operating Expenses USD 543.000
------------------
Operating Income USD 1.659.800
Other income USD 221.000
Other expense USD 386.000
------------------
Net profit before taxes USD 1,494,800

Informasi sehubungan dengan transaksi tahun 2008 adalah sebagai berikut :

u) Dalam COGS terdapat biaya-biaya sebagai berikut :


 Karena kurs mata uang asing tidak stabil, pada akhir tahun 2008 perusahaan membentuk Allowance
for Material Value sebesar USD 10,500.-.
Saldo akun Allowance for Material Value Account :
per 31 Des 2007 sebesar USD 34,072.90.
per 31 Des 2008 sebesar USD 22,986.60
Syarat write off inventory yang ditentukan oleh perpajakan telah dipenuhi oleh perusahaan dan
perusahaan telah mendebet allowance for Inventory Decline.
 Biaya makan minum seluruh pegawai sebesar USD 20,000.-
 Biaya perawatan fasilitas pulsa hand phone yang diberikan kepada kepala pabrik sebesar USD 1.000.-
dan
 Untuk mempermudah administrasi biaya kesehatan yang dibayar langsung oleh perusahaan ke RS
Harapan Ibu sebesar USD 25,000.- sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.

v) Dalam Operating Expenses terdapat biaya-biaya sebagai berikut :


 Selama tahun 2008 perusahaan melakukan write off atas Account Receivable yang telah dicadangkan
penghapusannya pada tahun 2007 sebesar USD40,000 karena debitor tersebut pailit. Persyaratan
penghapusan secara fiscal telah dipenuhi. Selain itu, perusahaan juga membuat pencadangan piutang
tak tertagih sebesar 2% dari nilai penjualan tahun 2008 untuk mengantisipasi risiko tidak tertagihnya
piutang yang masih ada.
Saldo akun Allowance for Doubtful Account per 31 Des 2008 sebesar USD 154,072.8.

 Saldo Provision for Employee Retirement per 31 Des 2007 sebesar USD 132,452. Pada tahun 2008
perusahaan melakukan pembayaran pegawai yang resign sebesar USD 54,123.89. Perusahaan juga
telah membebankan pada biaya operasional atas tambahan provisi tahun 2008. Saldo Provision for
Employee Retirement per 31 Des 2008 sebesar USD 311,897.
 Pada tanggal 12 Juni 2008 perusahaan membayar sewa kantor untuk periode 1 Juli 2008 s.d 30 Juni
2010 sebesar USD12.000. Pada saat dibayar bagian akuntansi mendebet akun biaya sewa kantor dan
mengkredit bank sebesar USD12.000

w) Dalam other income terdapat transaksi sebagai berikut :


 Laba penjualan saham di bursa efek Indonesia sebesar USD 3,000.- dengan harga jual sebesar USD
10,000 dan harga beli USD 7,000
 Penghasilan royalti dari Thailand sebesar USD 15,000.-. Perusahaan telah mendapatkan bukti potong
PPh dari perusahaan Thailand sebesar USD 4,500.-
 Penghasilan bunga deposito dari bank dalam negeri sebesar USD 25,000.-.
 Penjualan barang scrapt sebesar USD 18.000
 Imbalan bunga dari DJP atas keberatan SKPKB PPh badan tahun 2003 yang dikabulkan oleh DJP pada
tanggal 14 Juni 2008 sebesar USD 45.000

x) Dalam other expense terdapat transaksi sebagai berikut :


 Sumbangan bantuan kebakaran di Pejompongan sebesar USD 5,000.-
 Biaya bunga pinjaman sebesar USD 70,000.-.
 Sanksi bunga STP PPh Pasal 25 sebesar USD 6.000
 Kerugian investasi di perusahaan Filipina sebesar USD 75,000.-

y) Pajak-pajak yang telah dibayar/dipotong pihak lain selama tahun 2008 adalah sbb :
 PPh pasal 25 masa Agustus - desember : USD 50,000.-
 STP PPh pasal 25 masa januari – Juli sebesar USD 40,000.- termasuk didalamnya sanksi bunga USD
6,000.-
 Bukti potong PPh atas bunga deposito sebesar USD 5,000.-
 Bukti potong PPh atas transaksi di bursa USD 10.-
 Bukti potong PPh dari Thailand USD 4,500.-

z) Kurs pada tanggal 31 Desember 2008 adalah :


Kurs tengah BI : 1USD = Rp 10.950,-
Kurs KMK : 1USD = Rp 11.062,6

aa) Dalam Balance Sheet per 31 Desember 2007 terdapat account Deferred Tax Asset sebesar USD 127.000,-.
bb) Transaksi lainnya sudah dibukukan sesuai dengan ketentuan pajak.

Keterangan lain :
 Jumlah rata-rata pinjaman perusahaan selama tahun 2008 sebesar USD 500,000.-
 Jumlah rata-rata deposito perusahaan selama tahun 2008 sebesar USD 400,000.-

Data lain :
Dari keseluruhan saham PT X Tbk, yang disetor saham yang dimiliki public sebesar 60%. Saham yang dimiliki
public tersebut dimiliki oleh 400 pihak. Diantara 400 pihak terdapat 1 pihak yang persentase kepemilikannya
10 %, sisanya 399 pihak hanya memiliki persentase kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi tersebut terjadi
selama 234 (dua ratus tiga puluh empat) hari dalam 1 (satu) tahun pajak.

Berapakah Penghasilan Kena Pajak yang dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2008 ?
A. USD 1.995.804,89
B. USD 1.876.594,70
C. USD 1.880.094,70
D. USD 1.618.300,00

16. Dari data di atas, jumlah PPh yang masih harus dibayar pada tahun 2008 adalah :
A. USD 467.959,11
B. USD 502.671,44
C. USD 466.909,13
D. USD 389.422,74

17. Berapakah angsuran PPh 25 tahun 2009 (dengan asumsi menggunakan tariff PPh yang lama) ?
A. USD 39.951,90
B. USD 38.700,53
C. USD 46.408,04
D. USD 46.496,53

18. Berapakah PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan tahun 2009?


A. USD 4.500
B. USD 4.488,11
C. USD 4.485,34
D. Tidak ada jawaban yang benar

19. Berdasarkan data di atas, saldo Deferred Tax Asset/Liability yang akan disajikan dalam Balance Sheet per 31
Desember 2008 adalah :
E. Deferred Tax Asset USD 136.907,79.-
F. Deferred Tax Liability USD 136.907,79.-
G. Deferred Tax Asset USD 38.334,18.-
H. Deferred Tax Liability USD 38.334,18.-

20. Berdasarkan data di atas, jumlah tax expense/ income pada tahun 2008 adalah :
E. Tax expense USD 572.354,28
F. Tax expense USD 552.538,69
G. Tax expense USD 551.488,70
H. Tax expense USD 587.251,76

1. Pak Uke sebagai pedagang kelontong, pada tahun 2007 memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp
450 juta. Namun demikian, pada tahun 2007, terdapat informasi sbb :
Pada tanggal 25 Juli 2007, dijual mobil box sebagai kendaraan operasional seharga Rp 60 juta. Pada saat dijual
dicatat dengan mendebet kas dan mengkredit kendaraan sebesar Rp 60 juta. Selama tahun 2007 penyusutan
mobil tersebut belum dihitung dan dibebankan. Mobil dibeli tanggal 16 April 2005 seharga Rp 80 juta. Metode
penyusutan garis lurus.

Dari data di atas, berapa besarnya penyusutan tahun 2007 dan laba/rugi fiskal atas penjualan kendaraan
tersebut :
f. Penyusutan Rp 5.000.000,- dan Rugi Rp 3.500.000,-
g. Penyusutan Rp 5.833.333,- dan Rugi Rp 6.666.667,-
h. Penyusutan Rp 5.833.333,- dan Rugi Rp 3.500.000,-
i. Penyusutan Rp 10.000.000,- dan Laba Rp 5.000.000,-
j. Penyusutan Rp 11.666.667,- dan laba Rp 6.666.667,-

Data untuk pertanyaan nomor 2 dan 3


Bapak Handoko memiliki sebuah usaha toko permainan anak-anak yang dikelola oleh sepupunya, sedangkan Bapak
Handoko sendiri bekerja sebagai Manajer di PT.Usaha Bersama. Alamat usaha terletak di Jl.Tanah Abang II No. 50,
Jakarta dengan menempati sebuah toko yang dibelinya tahun 2000 seharga Rp.200.000.000.

Bapak Handoko hidup bersama seorang istri yang bernama Ny.Suharti dan tiga orang anak. Bapak Handoko tinggal
di sebuah rumah di Jl.Mukatsi III/7, Jakarta yang dibeli senilai Rp.150.000.000 pada tahun 1998.

Data-data lainnya selama tahun 2007 adalah sebagai berikut

Peredaran Usaha Toko Rp 1.200.000.000


Biaya Usaha Toko Rp 750.000.000
Penghasilan sebagai Manajer ( neto) Rp 72.000.000
Dana Deposito Rp 100.000.000

Penghasilan Lain-lain :
Penghasilan Bunga Deposito (sebelum dipotong) Rp 12.000.000

Keterangan Lain :
Biaya hidup keluarga setahun Rp 250.000.000
PPh Pasal 25 yang dibayar selama tahun 2007 Rp 24.000.000
Membayar pokok pinjaman Bank beserta bunga, dan sisa hutang per 31 Rp 300.000.000
Desember 2007
Membayar zakat penghasilan 2007 ke BAZIS DKI Rp 28.000.000
Menerima warisan tanah dari orang tua Rp 125.000.000
PPh Pasal 21 yang dipotong PT Usaha Bersama Rp 3.500.000

Menurut data keuangan, pada tahun 2006 Bapak Handoko mengalami kerugian usaha sebesar Rp 134.000.000.

Karena mengalami kendala sumber daya manusia yang bisa membuat pembukuan, maka sejak tahun 2001 Pak
Handoko selalu menyampaikan pemberitahuan kepada KPP wilayah tempat kerjanya bahwa dalam menghitung
SPT Tahunan menggunakan norma perhitungan penghasilan neto yang besarnya 35%.

7. Berdasarkan data di atas, berapa besarnya PPh Terutang Bapak Handoko tahun 2007 ?
A. 122.350.000
B. 106.950.000
C. 105.970.000
D. 128.650.000
E. 132.150.000
8. Berdasarkan data di atas, berapa besarnya PPh yang masih harus dibayar Bapak Handoko
tahun 2007 ?
A. 79.450.000
B. 78.470.000
C. 101.150.000
D. 94.850.000
E. 104.650.000

9. Jumlah peredaran bruto dalam satu tahun bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang boleh
menggunakan Norma Penghitungan tahun 2007 untuk menghitung penghasilan netonya sebesar
A. kurang dari Rp.360.000.00
B. kurang dari Rp.600.000.000
C. kurang dari Rp.750.000.000
D. kurang dari Rp.1.000.000.000
E. kurang dari Rp.1.800.000.000

10. Yang termasuk sebagai biaya yang tidak dapat dibebankan ke laba fiskal (non deductible
expense) adalah
A. Honor penjaja barang (bukan pegawai)
B. Bonus atas prestasi kerja yang dibebankan pada tahun berjalan
C. Pembagian laba berupa bonus, tantiem, gratifikasi, jasa produksi yang dibebankan ke laba ditahan
(retained earning)
D. sumbangan bencana Yogyakarta dan sekitarnya
E. realisasi pembayaran pesangon.

18. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
k. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo kas/bank pada akhir tahun buku dan pada
saat dijual/ditukar ke dalam mata uang Rupiah, diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan
ketentuan umum
l. PPh final atas penghasilan sewa telah terutang/harus dibayar pada tanggal pengakuan
penghasilan (invoicing), maka atas laba/rugi kurs yang timbul kemudian antara tanggal tersebut
dengan tanggal pelunasan/pembayaran piutang dagang tidak terutang PPh final melainkan
diperlakukan sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
m. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo pokok deposito pada akhir tahun buku dan
pada saat pencairan ke dalam mata uang Rupiah, tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya
berdasarkan ketentuan umum;
n. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari piutang bunga deposito pada akhir tahun buku merupakan
bagian dari dasar pengenaan PPh final pada tanggal jatuh tempo berikutnya;
o. Atas laba/rugi kurs yang timbul dari perbedaan kurs antara tanggal pengakuan/perolehan utang
dengan tanggal pelunasan/pembayarannya, sejauh menyangkut pokok utang diakui sebagai
penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum.

19. PT Utama Perkasa sebuah perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang pengolahan udang di daerah
Makassar, Sulawesi Selatan sedang melakukan perhitungan pembelian persediaan guna menyusun
laporan keuangan yang akan dilaporkan ke kantor pajak bulan Maret 2008. Dari data yang ada dapat
diketahui hal-hal sbb (dalam ribuan rupiah):

Persediaan awal, 1 Januari 2007 220.000


Utang Dagang awal, 1 Januari 2007 575.500
Pembelian tunai selama tahun 2007 110.250
Pelunasan hutang selama tahun 2007 135.000
Persediaan akhir, 31 Desember 2007 160.000
Utang Dagang akhir, 31 Desember 2007 550.000

Berapakah total pembelian persediaan per 31 Desember 2007 ?


A. 270.750.000
B. 109.500.000
C. 219.750.000
D. 330.250.000
E. 110.250.000

20. Pak Amin sedang melakukan perhitungan persediaan guna menyusun laporan keuangan yang akan
dilaporkan ke kantor pajak bulan Maret 2008. Dari data yang ada dapat diketahui hal-hal sbb ( dalam
ribuan rupiah):

Persediaan awal, 1 Januari 2007 160.000


Pembelian (kotor) 640.000
Diskon Pembelian 12.000
Ongkos Angkut 30.000
Penjualan 1.000.000
Retur Penjualan 70.000

Jika Pak Amin menginginkan keuntungan kotor sebesar 30 % dari penjualan bersih, berapakah nilai
persediaan akhir per 31 Desember 2007 ?
A. 188.000.000
B. 167.000.000
C. 179.000.000
D. 118.000.000
E. 130.000.000

21. Bentuk perjanjian kerjasama yang dilakukan antara pemegang hak atas tanah memberikan hak kepada
investor untuk mendirikan bangunan selama masa perjanjian dan mengalihkan kepemilikan bangunan
tersebut kepada pemegang hak atas tanah setelah masa pembangunan berakhir disebut
A. Sewa guna usaha
B. Joint operation
C. Bangun Guna Serah
D. Konsorsium
E. Jasa Konstruksi

22. Pada tahun 2006 PT A mendapat pinjaman dari pihak ketiga dengan tingkat bunga 20%. Besarnya
pinjaman masa Januari s.d Juni atau selama enam bulan adalah Rp 100.000.000,00 setiap bulannya. Pada
bulan Juli pinjaman ditambah menjadi Rp 200.000.000,00 dan tidak berubah hingga akhir tahun.
Disamping itu PT A mempunyai rata-rata deposito sebesar Rp 100.000.000,00 selama Januari s.d
Desember. Hitung besarnya bunga pinjaman yang diperbolehkan untuk dikurangkan menurut fiskal
apabila wajib pajak tidak dapat membuktikan bahwa deposito bukan berasal dari pinjaman?.
A. 15.000.000
B. 10.000.000
C. 20.000.000
D. 17.500.000
E. 40.000.000

23. PT Durkazim yang baru beroperasi efektif tahun 2004 bermaksud melakukan pembebanan atas piutang
yang nyata-nyata tidak dapat ditagih pada tahun 2007 sesuai dengan ketentuan pasal 6 UU PPh dengan
kondisi sebagai berikut :
Syarat 2004 2005 2006 2007
Dibebankan sbg 750.000.000 250.000.000 500.000.000 175.000.000
biaya
Perkara 50.000.000 350.000.000 100.000.000 425.000.000
Pengadilan
Publikasi Media 390.000.000 650.000.000 25.000.000
Massa
Dilaporkan SPT 450.000.000 50.000.000 600.000.000

Berapa piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih pada tahun 2007 yang dapat dibebankan sebagai
biaya fiscal?
J. 175.000.000
K. 440.000.000
L. 425.000.000
M. 925.000.000
N. 1.175.000.000
12. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
a. Untuk Reksadana Terbuka, atas keuntungan yang diterima pemegang saham dari pelunasan
kembali (redemption) saham dikenakan PPh tarif umum.
b. Untuk Reksadana KIK, atas bagian laba termasuk pelunasan kembali (redemption) unit penyertaan
yang diterima pemegang unit bukan merupakan objek Pajak Penghasilan.
c. Bagian laba yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun dan Asuransi sebagai pemegang Unit
Penyertaan reksadana merupakan Objek Pajak.
d. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tidak
Tetap, berupa bagian laba termasuk keuntungan modal dari penjualan unit penyertaan, dikecualikan
sebagai Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf i Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000.
e. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tetap
berupa imbalan bunga, diperlakukan sama dengan penghasilan obligasi yang dikenakan pemotongan
Pajak Penghasilan berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2002.

13. Bapak Bagus yang bekerja pada PT Bambi pada akhir tahun 2007 mengalami kesulitan dalam menghitung
persediaan akhir. Dalam Standard & Operating Prosedure (SOP) Perusahaan menerapkan metode eceran
(retail method).

Jika diberikan data sbb :


Cost Retail
Inventory, 1 Jan 2007 19.400.000 36.000.000
Pembelian (bersih) 42.600.000 64.000.000
Penjualan tahun 2007 70.000.000

Berapakah nilai taksiran persediaan akhir menurut akuntansi ?


a. 18.600.000
b. 30.000.000
c. 25.000.000
d. 41.500.000
e. Tidak ada jawaban yang benar.

Data untuk soal nomor 3 s.d 5


Dalam Financial Statement PT. XYZ tahun 2007 menunjukkan net profit before tax sebesar USD 400,000.-. Dalam
Balance Sheet per 31 Desember 2006 terdapat account Deferred Tax Asset sebesar USD 36.000,-. Saldo tersebut
diperoleh dari tax loss tahun 2006 sebesar USD 80,000.- dan Allowance for Doubtful Account per 31 Desember
2006 sebesar USD 10,000.-

Terdapat informasi transaksi selama tahun 2007 :


 Karena harga material tidak stabil, pada akhir tahun 2007 perusahaan membentuk Allowance for Material
Value sebesar USD 17,500.-
 Selama tahun 2007 perusahaan melakukan write off atas Account Receivable yang telah dicadangkan
penghapusannya pada tahun 2006 sebesar USD 40,000.- karena debitor tersebut pailit. Persyaratan
penghapusan secara fiscal telah dipenuhi. Selain itu, perusahaan juga membuat pencadangan piutang tak
tertagih pada akhir tahun 2007 sebesar USD 25,000.- untuk mengantisipasi risiko tidak tertagihnya piutang
yang masih ada.
 Pada tanggal 1 Mei 2004 perusahaan membeli mesin seharga USD 240,000.- dengan capital lease dengan
masa leasing 4 tahun diangsur setiap 4 bulan sebesar USD 20,000.- belum termasuk bunga. Interest rate 6%
p.a. pembayaran dilakukan setiap akhir bulan April, Agustus dan Desember. Mesin tersebut disusutkan secara
accounting selama 8 tahun dengan straight line method. Dan menurut pajak mesin tersebut masuk dalam
kelompok 3.
 Selama tahun 2007 terdapat biaya sehubungan dengan fasilitas pegawai berupa :
- Meal expense untuk seluruh karyawan sebesar USD 20,000.-
- Medical expenses untuk seluruh karyawan sebesar USD 15,000.-. Biaya ini dibayarkan ke klinik sehat
karena perusahaan melakukan kontrak pelayanan kesehatan dengan klinik tersebut.
 Kurs pada tanggal 31 Desember 2007 adalah :
Kurs tengah BI : 1USD = Rp 9.430,-
Kurs KMK : 1USD = Rp 9.412,2,-
 Transaksi lainnya sudah dibukukan sesuai dengan ketentuan pajak.

14. Berdasarkan keterangan di atas, beban biaya yang diperhitungkan dalam SPT PPh Badan tahun 2007
sehubungan dengan leasing mesin tersebut berdasarkan ketentuan pajak adalah :
a. Penyusutan USD 40,000.- dan bunga USD 3,600.-
b. Angsuran leasing (pokok dan bunga) USD 63,600.-
c. Penyusutan USD 40,000.- dan bunga USD 9,200.-
d. Penyusutan USD 20,000.- dan bunga USD 3,600.-
e. Angsuran leasing (pokok dan bunga) USD 69,600.-

15. Berdasarkan data di atas, jumlah PPh Badan terutang (Current Tax Expense) pada tahun 2007 adalah:
a. USD 106.140,71
b. USD 119.640,71
c. USD 105.390,71
d. USD 112.140,71
e. USD 110.640,71

16. Berdasarkan data di atas, saldo Deferred Tax Asset/Liability yang akan disajikan dalam Balance Sheet per 31
Desember 2007 adalah :
a. Deferred Tax Liability USD 20,250.-
b. Deferred Tax Liability USD 41,250.-
c. Deferred Tax Liability USD 50,250
d. Deferred Tax Liability USD 44,250
e. Deferred Tax Liability USD 6,000

Manakah pernyataan berikut yang benar ?


F. BPHTB atas hak atas tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan dengan
mekanisme amortisasi sesuai Pasal 11 A UU PPh
G. BPHTB atas hak atas bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan melalui
penyusutan sesuai dengan Pasal 11 A UU PPh
H. BPHTB atas hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan
melalui penyusutan sesuai dengan Pasal 11 UU PPh
I. BPHTB atas hak atas tanah yang dimiliki dan dipergunakan dalam Perusahaan dibiayakan dengan
mekanisme amortisasi sesuai Pasal 11 UU PPh.
J. Tidak ada jawaban yang benar

2. Pada tanggal 29 September 2005, Bapak Usep sebagai pemilik PD Peduli membeli seperangkat mesin untuk
mencetak dan menyablon kaos konveksi senilai Rp. 87.750.000,-. Biaya penyusutan yang diperkenankan
menurut ketentuan perpajakan adalah :
A. 2.742.188 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
B. 3.656.250 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
C. 7.250.000 jika menggunakan metode penyusutan saldo menurun.
D. 5.484.375 jika menggunakan metode penyusutan Garis lurus.
E. Tidak ada jawaban yang benar.

Data untuk pertanyaan nomor 3 dan 4


Sebagai Pengusaha yang sukses dengan konsistensi dan komitmen, pada tahun 2006 Bapak Ahmad Kosasih (K/3)
melakukan pembukuan dengan memperoleh peredaran usaha dari pekerjaan bebas dari usaha otomotif sebesar
Rp. 750.000.000,- dengan biaya operasional sebesar Rp. 250.000.000,- dengan tidak ada koreksi fiskal.

Bapak Ahmad Kosasih (K/3) mempunyai 3 (tiga) anak kembar yang berusia 15 tahun yaitu Chika, Chiko dan Chichi
yang memperoleh penghasilan sbb :
 Chika memperoleh royalti dari formula penemuan sabun penyembuh penyakit kanker dari PT Sehat Setia yaitu
sebesar Rp. 63.750.000,- (setelah dipotong PPh Pasal 23).
 Chiko memperoleh penghasilan dari kegiatan bermain sinetron di salah satu perusahaan entertainment di
Jakarta. Pada tanggal 2006 memperoleh honorarium sebesar Rp.125.000.000. (sebelum dipotong PPh 21)
 Sedangkan karena memiliki predikat pelajar terbaik se Jakarta dan memiliki kemampuan diatas rata-rata
teman-teman seusianya, Chichi langsung bisa bekerja di suatu perusahaan jasa di PT A penghasilan netto Rp.
35.400.000 dengan PPh Pasal 21 (Form 1721-A1) Rp. 1.110.000,-

Pada tanggal 2006 membayar zakat ke BAZNAS Dompet Dhua’fa sebesar 2,5 % dari Peredaran usaha.

Selama tahun 2006 terdapat fiskal luar negeri sebesar Rp. 4.000.000 yang digunakan Bapak Ahmad Kosasih untuk
pergi jalan-jalan ke luar negeri bersama keluarganya.

3. Berdasarkan data di atas, berapa besarnya penghasilan kena pajak Bapak Ahmad Kosasih tahun 2006 ?
A. 698.650.000
B. 664.450.000
C. 706.100.000
D. 663.250.000
E. 653.200.000
4. Jika Istri Bapak Ahmad Kosasih bekerja sebagai karyawati di PT B penghasilan netto Rp. 54.750.000 dengan
PPh Pasal 21 (Form 1721-A1) Rp. 2.905.000,-
Berapakah PPh Kurang/(lebih) dibayar untuk tahun pajak 2006?
A. 178.027.500
B. 191.885.000
C. 181.895.000
D. 163.807.500
E. 166.057.500
5. Dalam melakukan perhitungan persediaan akhir tahun 2006, perusahaan menggunakan metode FIFO ( First-in
First out). Berikut data transaksi selama tahun 2006 :
Tanggal Deskripsi Unit Harga/unit
01/01/06 Saldo Awal 1000 4000
12/02/06 Beli 1500 5000
21/03/06 Jual 2200 6000
11/06/06 Beli 450 5500
09/08/06 Beli 2300 4500
21/09/06 Jual 500 7500

Berapakah nilai persediaan akhir tahun 2006 ?


A. 10.200.000
B. 11.475.000
C. 11.725.000
D. 12.750.000
E. 7.375.000
24. PT Jati Makmur sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar garment bertempat
kedudukan di daerah Tanah Abang sejak tahun 1997. Berikut laporan rugi laba dan informasi
terkait dengan aktivitas keuangannya :
  2003 2004 2005
       
Penjualan tunai - 150.000.000 250.000.000
Penjualan cicilan 200.000.000 250.000.000 250.000.000
Total Penjualan 200.000.000 400.000.000 500.000.000
Harga pokok penjualan 175.000.000 300.000.000 450.000.000
Laba kotor  25.000.000 100.000.000 50.000.000

Penerimaan Kas :      
Penjualan tunai 0 150,000,000 200,000,000
Penjualan 2002 90,000,000 50,000,000 25,000,000
Penjualan 2003   60,000,000 40,000,000
Penjualan 2004     100,000,000

Berapakah laba akuntansi yang harus diakui oleh PT Jati Makmur pada tahun pajak 2005 :
a. 48.125.000
b. 23.125.000
c. 25.000.000
d. 41.500.000
e. Tidak ada jawaban yang benar.

25. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
p. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo kas/bank pada akhir tahun buku dan pada
saat dijual/ditukar ke dalam mata uang Rupiah, diakui sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan
ketentuan umum
q. PPh final atas penghasilan sewa telah terutang/harus dibayar pada tanggal pengakuan
penghasilan (invoicing), maka atas laba/rugi kurs yang timbul kemudian antara tanggal tersebut
dengan tanggal pelunasan/pembayaran piutang dagang tidak terutang PPh final melainkan
diperlakukan sebagai penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum;
r. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari translasi saldo pokok deposito pada akhir tahun buku dan
pada saat pencairan ke dalam mata uang Rupiah, tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya
berdasarkan ketentuan umum;
s. Atas laba/rugi kurs yang berasal dari piutang bunga deposito pada akhir tahun buku merupakan
bagian dari dasar pengenaan PPh final pada tanggal jatuh tempo berikutnya;
t. Atas laba/rugi kurs yang timbul dari perbedaan kurs antara tanggal pengakuan/perolehan utang
dengan tanggal pelunasan/pembayarannya, sejauh menyangkut pokok utang diakui sebagai
penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan umum.

26. Bapak Bagus yang bekerja pada PT Bambi pada akhir tahun 2006 mengalami kesulitan dalam menghitung
persediaan akhir. Dalam Standard & Operating Prosedure (SOP) Perusahaan menerapkan metode eceran
(retail method).

Jika diberikan data sbb :


Cost Retail
Inventory, 1 Jan 2006 19.400.000 36.000.000
Pembelian (bersih) 42.600.000 64.000.000
Penjualan tahun 2006 70.000.000

Berapakah nilai taksiran persediaan akhir menurut akuntansi ?


a. 18.600.000
b. 30.000.000
c. 25.000.000
d. 41.500.000
e. Tidak ada jawaban yang benar.

27. Pada tahun 2006, terdapat data sbb : (dalam ribuan rupiah)

Accrued Receivable - Beg Balance 1-1-2006 488.387


Accrued Receivable - Ending Bal 31-12-2006 528.678
Unearned Revenue - Beginning Balance 1-1-2006 629.703
Unearned Revenue - Ending Balance 31-12-2006 487.616
Invoice yang telah diterbitkan tahun 2006 6.140.761

Berapakah peredaran usaha yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun 2006 ?
a. 6.181.052.000
b. 6.323.138.000
c. 6.100.470.000
d. 5.958.383.000
e. 6.242.557.000

28. PT Utama Perkasa sebuah perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang pengolahan udang di daerah
Makassar, Sulawesi Selatan sedang melakukan perhitungan pembelian persediaan guna menyusun
laporan keuangan yang akan dilaporkan ke kantor pajak bulan Maret 2007. Dari data yang ada dapat
diketahui hal-hal sbb (dalam ribuan rupiah):

Persediaan awal, 1 Januari 2006 220.000


Utang Dagang awal, 1 Januari 2006 575.500
Pembelian tunai selama tahun 2006 110.250
Pelunasan hutang selama tahun 2006 135.000
Persediaan akhir, 31 Desember 2006 160.000
Utang Dagang akhir, 31 Desember 2006 550.000
Berapakah total pembelian persediaan per 31 Desember 2006 ?
A. 270.750.000
B. 109.500.000
C. 219.750.000
D. 330.250.000
E. 110.250.000

Data untuk pertanyaan nomor 1 s.d 2

Karena kebutuhan pendanaan jangka panjang untuk melakukan perluasan pabrik di Propoinsi Riau, maka PT Juni
Perkasa bermaksud menerbitkan obligasi. Pada tanggal 1 Mei 2001 perusahaan menerbitkan obligasi senilai USD
700.000 yang akan jatuh tempo 10 tahun dengan harga jual sebesar 106%, tingkat bunga 12% per tahun yang
dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Amortisasi premium atau diskon dilakukan di setiap akhir tahun.

17. Jika pada tanggal 1 April 2002, PT Juni Perkasa menarik sebagian obligasi yang beredar nilai par sebesar USD
420.000 dengan harga 102% (termasuk biaya bunga berjalan). Berapakah laba atau (rugi) akuntansi yang
terjadi sehubungan dengan obligasi yang ditarik tersebut ?
a. USD 13.650
b. USD 14.410,34
c. USD (14.410,34)
d. USD (13.650)
e. Tidak ada jawaban yang benar

18. Dari data di atas, berapakah biaya bunga yang terjadi pada tahun 2001 ?
a. USD 58.896,55
b. USD 84.000
c. USD 56.000
d. USD 53.103,45
e. USD 28.000

19. Bank Harapan Nasabah pada tahun 2006 akan melakukan pembentukan dana cadangan sehubungan dengan
piutang tak tertagih. Komposisi kredit yang diberikan kepada nasabah dapat dikelompokan sbb (dalam
Rupiah):

Deskripsi Jumlah Kredit Nilai Agunan


Lancar 785.297.466.795 210.431.852.990
Dalam Perhatian Khusus 256.134.067.950 102.815.223.730
Kurang Lancar 33.238.107.634 2.298.980.000
Diragukan 3.932.000.000 889.919.000
Macet 29.150.243.864 899.835.841

Pembentukan dana cadangan per komersial pada tahun 2006 sebesar Rp. 9.873.400.098,-. Dana cadangan
piutang tak tertagih per fiskal per 1 Januari 2006 sebesar Rp. 67.345.715.020,-

Berapakah koreksi fiskal positif/(negatif) yang harus dilakukan oleh Bank Harapan Nasabah sehubungan
dengan pembentukan dana cadangan piutang tak tertagih taun 2006 ?
a. Tidak ada koreksi fiskal
b. Rp. (12.273.719.286)
c. Rp. 29.392.199.100
d. Rp. 22.147.119.384
e. Tidak ada Jawaban yang benar
20. Berikut ini, mana pernyataan yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia ?
a. Untuk Reksadana Terbuka, atas keuntungan yang diterima pemegang saham dari pelunasan
kembali (redemption) saham dikenakan PPh tarif umum.
b. Untuk Reksadana KIK, atas bagian laba termasuk pelunasan kembali (redemption) unit penyertaan
yang diterima pemegang unit bukan merupakan objek Pajak Penghasilan.
c. Bagian laba yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun dan Asuransi sebagai pemegang Unit
Penyertaan reksadana merupakan Objek Pajak.
d. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tidak
Tetap, berupa bagian laba termasuk keuntungan modal dari penjualan unit penyertaan, dikecualikan
sebagai Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf i Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000.
e. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pemegang unit penyertaan KIK-EBA Arus Kas Tetap
berupa imbalan bunga, diperlakukan sama dengan penghasilan obligasi yang dikenakan pemotongan
Pajak Penghasilan berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2002.

21. PT SAHANA sebuah Perusahaan asuransi kerugian, pada tahun 2005 menerima atau memperoleh premi
asuransi tanggungan sendiri sebesar Rp. 40.000.000.000,00. Pada Tahun Pajak 2006 perusahaan tersebut
menerima atau memperoleh premi asuransi tanggungan sendiri sebesar Rp. 50.000.000.000,00, Berapakah
cadangan premi yang dapat dibebankan sebagai biaya untuk tahun pajak 2006 ?
a. Rp. 10.000.000.000,-
b. Rp. 20.000.000.000,-
c. Rp. 16.000.000.000,-
d. Rp. 36.000.000.000,-
e. Tidak ada jawaban yang benar

22. PT Mahadhika sebuah perusahaan PMA yang bergerak dalam bidang pengolahan udang di daerah Serang,
Banten sedang melakukan perhitungan Penjualan guna menyusun laporan keuangan yang akan dilaporkan ke
kantor pajak bulan Maret 2007. Dari data yang ada dapat diketahui hal-hal sbb (dalam ribuan rupiah):

Persediaan awal, 1 Januari 2006 220.000


Utang Dagang awal, 1 Januari 2006 575.500
Pembelian tunai selama tahun 2006 110.250
Pelunasan hutang selama tahun 2006 135.000
Persediaan akhir, 31 Desember 2006 160.000
Utang Dagang akhir, 31 Desember 2006 550.000

Jika PT Mahadhika menginginkan keuntungan kotor sebesar 40 % dari harga pokok penjualan dan
menggunakan sistem metode perpetual system, berapakah Nilai Penjualan per 31 Desember 2006 ?
A. 202.650.000
B. 463.050.000
C. 238.350.000
D. 466.250.000
E. 391.650.000

23. Bapak Andre, seorang akuntan di perusahaan manufakturing PT Seruni setiap tahunnya selalu melakukan
ekualisasi peredaran usaha antara SPT PPh Badan dan SPT Masa PPN agar pada saat pemeriksaan tidak
menimbulkan temuan yang besar. Pada tahun 2006 terdapat data sbb : (dalam ribuan rupiah)

Penjualan Cfm SPT PPh Badan 6.323.107


Penyerahan PPN Menurut SPT Masa PPN Tahun 2006 6.245.690
Penyerahan tahun 2006 dilaporkan di SPM PPN 2007 75.000
Accrued Revenue Beginning 488.387
Unearned Revenue Ending 487.616
Penjualan yang diterbitkan invoice tahun 2006 6.140.729
Accrued Revenue Ending 528.678
Penyerahan yang Bukan Objek PPN 20.000
Unearned Revenue Beginning 629.703
Penyerahan Desember 2005 yang baru dilaporkan di SPM PPN Januari 2006 275.349

Berapakah selisih yang belum dilaporkan dalam SPT Masa PPN maupun SPT PPh Badan tahun pajak 2006 ?
A. Selisih belum dilaporkan dalam SPT Masa PPN sebesar Rp. 177.511.000,-
B. Selisih belum dilaporkan dalam SPT Masa PPN sebesar Rp. 95.388.000,-
C. Selisih belum dilaporkan dalam SPT PPh Badan sebesar Rp. 305.310.000,-
D. Selisih belum dilaporkan dalam SPT Masa PPN sebesar Rp. 460.144.000,-
E. Tidak ada jawaban yang benar.

8. Pada tahun 2006, terdapat data sbb : (dalam ribuan rupiah)

Accrued Receivable - Beg Balance 1-1-2006 487.616


Accrued Receivable - Ending Bal 31-12-2006 629.703
Unearned Revenue - Beginning Balance 1-1-2006 528.678
Unearned Revenue - Ending Balance 31-12-2006 488.387
Invoice yang telah diterbitkan tahun 2006 6.140.761

Berapakah peredaran usaha yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun 2006 ?
a. 6.282.847.000
b. 5.998.674.000
c. 6.323.138.000
d. 5.958.383.000
e. 6.038.965.000

Anda mungkin juga menyukai