Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
MATERI AJAR
A. Prototype
Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua
dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan
bentuk fisik. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakanProses
kerja pembuatan prototypeprototipe yang menyeluruh. prodkPrototipe yang menyeluruh
mengimplementasikan sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe
menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi
kekurangan dari desain sebelum memutuskan diproduksi.
5) Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh
dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan
produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang
diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada
umum.
6) Model
Merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–
models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik
dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan
produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun
lingkungan user (Eris Kusnadi, 2007).
C. Kegunaan Prototype
Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu:
1) Pembelajaran
Prototipe sering digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan "akankah dapat
bekerja?" dan "sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?" saat harus
menjawab pertanyaan semacam ini, prototipe dilakukan sebagai alat
pembelajaran.
2) Komunikasi
Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra,
keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah
gambar, alat tampil tiga dimensi dari produk lebih mudah dimengerti dari pada
penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk sekalipun.
3) Penggabungan
Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja
bersamaan seperti yang diharapkan. Prototipe fisik menyeluruh paling efektif
sebagai alat penggabung dalam proyek pengembangan produk karena prototipe
ini membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari seluruh bagian dan sub-
assembly yang membentuk sebuah produk.
4) Milestones
Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk
mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang
diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan
kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI.
1. Produk utama atau inti (core benefit) adalah produk yang manfaat sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk atau yang
paling dasar dari produk adalah manfaat inti. Contohnya dalam bisnis makanan
dan minuman.
2. Produk generik (generic product) adalah produk dasar yang mampu memenuhi
fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi)
atau bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
Produk makanan dan minuman yang sudah terkenal biasanya mempunyai merek
tertentu, sehingga merek tersebut akan selalu mudah diingat oleh konsumen.
3. Produk harapan (expected product) adalah produk formal yang ditawarkan pada
konsumen dengan berbagai atribut dan kondisinya layak diharapkan dan
disepakati untuk dibeli.
4. Produk makanan dan minuman (food & beverage) yang dibeli wajib
mengutamakan mutu, kualitas, kebersihan, dan jaminan kehalalan yang dapat
dipertanggung jawabkan kepada konsumen.
Cara dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumen, diantaranya
- Jenis-jenisnya diperbarui
- Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan
- Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan
- Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standart, merek dibuat sedmikian rupa sehingga
lebih menarik.
a. Pemasaran
Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan
pelanggan. Peranan lainnya adalah menfasilitasi proses identifikasi peluang
produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan.
Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara
perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang
peluncuran serta promosi produk.
b. Perancangan (Desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk
fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks
tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik,
elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics,
user interface).
c. Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan
mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini
mencakup pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk
dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, yaitu sebagai
berikut :
2) Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain
disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi
satu kesatuan yang kuat
3) Bentuk
Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan
dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
4) Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk
secara keseluruhan.
5) Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut,
apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk
tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan
digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
6) Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik,
maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua
yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan
tersendiri.
7) Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal
inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis.
c.Tanggungjawab Produk
Salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada
konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh
karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh
perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.
e.Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype
ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum
perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih
dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan
gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai
informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.
Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan
pelanggan.
3) Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru.
4) Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat
dikerjakan (Russel dan Tailor 2000).
Dalam merencanakan suatu produk, seorang product designer harus melakukan tahapan –
tahapan sebagai berikut :