Tugas 1-Tahap 1 Sampai Tahap 7
Tugas 1-Tahap 1 Sampai Tahap 7
Tugas 1-Tahap 1 Sampai Tahap 7
Kelompok 8
Nama Kelompok :
1. Puji
Kelas :
Tuliskan apa saja yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran materi matematika (bab yg
menjadi bagian kelompok) yg dialami oleh siswa dan guru. Bagaimana karakteristik materi tersebut
yang menyebabkan siswa kesulitan mempelajarinya?, Bagaimana metode dan media yg digunakan
guru dalam mengajarkannya?
Kubus dan balok merupakan bangun dimensi tiga dengan sisi datar (bangun
ruang sisi datar). Ada banyak benda atau bangunan yang dalam kehidupan sehari-hari
yang merupakan refresentatif dari kubus dan balok. Namun kenyataannya siswa
sering kali mendapatkan kesulitan dalam belajar belajar luas permukaan kubus dan
balok. Seperti yang dikemukakan Kusumawati (2011) pada materi luas permukaan
tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak didominasi dengan pemberian soal untuk
langsung menghitung luas permukaan, dimana pelaksanaan pembelajaran biasanya
dimulai dengan penyajian materi, memberikan rumus dan contoh soal, setelah itu
siswa diberi soal-soal latihan yang dikerjakan dengan menggunakan rumus yang
sudah diberikan oleh guru. Siswa hanya perlu melihat rumus yang sudah diberikan
dan mulai melakukan prosedur secara mekanis pada saat mengerjakan soal latihan.
Kegiatan pembelajaran lebih banyak terpusat pada guru sebagai pemberi informasi
mengenai materi yang dipelajari, kegiatan pembelajaran cenderung satu arah dimana
guru memberikan instruksi mengenai rumus-rumus tanpa adanya kegiatan yang dapat
memberikan pemahaman menyeluruh mengenai materi yang dipelajari. Hal serupa
juga diungkapkan Fauzan (2002) salah satu permasalahan terbesar yang berkait
dengan matematika modern ialah penyajian matematika sebagai produk jadi, siap
pakai, abstrak dan diajarkan secara mekanistik: guru mendiktekan rumus dan prosedur
ke siswa. Dalam pembelajaran luas permukaan dibutuhkan suatu situasi konkret yang
dapat menggambarkan aktivitas-aktivitas yang dapat memfasilitasi pengetahuan
siswa, sehingga dapat lebih memahami konsep luas permukaan, sifat – sifat bangun
ruang nya serta volumenya.
C. Bagaimana Metode dan Media yang Digunakan Guru dalam
Mengajar Kubus dan Balok ?
Alternatif pemecahan dari kesulitan belajar siswa tersebut, yaitu:
(a) Untuk mengatasi kurangnya penguasaan konsep kubus dan balok dapat menggunakan
alat peraga sederhana dan aplikasi komputer dan software.
(b) Kesulitan siswa dalam menemukan rumus dapat diupayakan dengan menerapkan
metode penemuan terbimbing yaitu menggunakan LKS terbimbing.
(c) Kesulitan siswa pada penggunaan rumus dapat diupayakan dengan memperbanyak
mengerjakan latihan soal yang bervariasi baik bersifat kontekstual maupun non
kontekstual.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa metode demonstarsi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi volume kubus dan balok di kelas
V SD Negeri 1 Balingara. Pada saat demonstrasi guru memperhatikan reaksi seluruh
siswa serta merangsang siswa untuk berpikir sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu. Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami
kesulitan. Dengan demikian, penggunaan metode demonstrasi dalam materi volume
kubus dan balok di kelas V, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (Muh.Rizal ;
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V
SDN 1 Balingara Pada Materi Volume Kubus Dan Balok ; 2015)
Untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari kubus dan balok kami penulis
ingin menggunakan metode demonstrasi untuk di gunakan dalam pembelajaran materi
kubus dan balok tingkat kelas 5 SD, Menurut Drajat metode demonstrasi merupakan
metode yang menggunakan peragaan untuk memperjelas atau pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta lain. Demonstrasi
merupakan metode pembelajaran yang efektif, karena peserta didik dapat mengetahui
secara langsung penerapan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. (Miftahul
Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2013)), Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa yang mempelajari nya akan
lebih mudah dalam menerima materi yang di ajarkan lebih cepat.
Menjabarkan kompetensi umum menjadi kompetensi yang lebih khusus dan tersusun secara
logis serta sistematis. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi kompetensi
khusus yang dapat menggambarkan kompetensi umum secara terperinci. Kompetensi
khusus disusun sesuai dengan kedudukannya, misalnya sebagai kompetensi prasyarat,
kompetensi yang menurut urutannya harus dikuasai lebih dulu. Lalu dibuat dalam bagan
peta kompetensi. Perhatikan letak urutan kompetensi & tanda panahnya.
Tujuan Instruksional Umum (TIU): “Jika dijelaskan dan diberikan materi mengenai bangun
ruang kubus dan balok di semester genap, maka siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) diharapkan mampu
memahami, mengerjakan, dan menyelesaikan soal-soal latihan pemecahan masalah dengan mandiri,
cepat, dan minimal benar 80%”
12
11
10
8 9
1 2
TAHAP 3
Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa. Jelaskan hal yang terkait dengan
karakteristik siswa sesuai jenjang dari segi perkembangan psikologi, dan gaya belajar dalam
pembelajaran matematika.
KARAKTERISTIK SISWA SD
Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah
dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-
kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima, dan enam (Supandi, 1992: 44). Di
Indonesia, rentang usia siswa SD, yaitu antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun.
Berikut karakteristik siswa SD kelas tinggi :
Emosi
1. Suka berteman, ingin sukses, ingin tahu, bertanggung jawab terhadap tingkah laku
dan diri sendiri, mudah cemas jika ada kemalangan di dalam keluarga.
2. Tidak terlalu ingin tahu terhadap lawan jenis.
Sosial
1. Suka berbicara dan mengeluarkan pendapat minat besar dalam belajar dan
keterampilan, ingin coba-coba, selalu ingin tahu sesuatu.
2. Perhatian terhadap sesuatu sangat singkat.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
Pendidikan merupakan sebuah usaha untuk membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensinya untuk menyongsong masa depan. Lewat pembelajaran,
diharapkan ada perubahan kualitas pada tiga aspek pendidikan, antara lain kognitif,
afektif dan psikomotor. Seperti yang diketahui, tujuan dari pembelajaran sendiri tidak
lain adalah untuk meningkatkan wawasan, perilaku dan keterampilan. Sehingga
tujuan akhirnya adalah terwujudnya insan yang berkarakter dan berilmu. Agar tujuan
tersebut tercapai, cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pendidikan
karakter di sekolah. Yakni dengan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam
setiap pelajaran. Dengan begitu siswa akan bisa menguasai kompetensi atau materi
yang ditargetkan. Di samping itu proses pembelajaran juga dirancang untuk
menjadikan siswa mengenal, menyadari dan menginternalisasi nilai-nilai karakter dan
menjadikannya perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan anak akan
berkembang pesat seiring dengan bertambahnya usia. Di samping itu keterampilan
yang dikuasai juga akan semakin beragam. Pada periode ini minat anak terfokus pada
semua hal yang bersifat dinamis bergerak. Implikasinya anak cenderung untuk
melakukan berbagai aktivitas yang berguna pada proses perkembangannya nanti.
Karakteristik siswa kelas V berada pada tahap operasional konkret, siswa sudah
mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, kecakapan berpikir logisnya
terbatas pada benda-benda yang bersifat kongkret, melakukan klarifikasi dan sudah
mampu untuk menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan suatu konsep.
Pembelajaran yang dilaksanakan diwarnai oleh interaksi antara berbagai
komponen yang saling berkaitan untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran
menempatkan siswa sebagai subyek agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang
optimal. Oleh karena itu, pendidik perlu memahami karakteristik siswa. Salah satu
teori yang sangat terkenal yang berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah
teori perkembangan kognitif oleh Piaget. Piaget yang dikutip oleh Trianto, seorang
anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, yaitu tahap sensorimotor (0-2
tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan
tahap operasional formal (12 tahun - masa dewasa). Teori ini menjelaskan secara
terperinci tahap perkembangan intelektual yang dimiliki manusia dari lahir sampai
dewasa dan juga dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam kemampuan proses
berpikirnya.
Siswa di kelas V sekolah dasar yang rata-rata berusia 10-11 tahun masuk ke
dalam tahap operasional konkret tingkat akhir. Kemampuan berpikirnya sudah logis
dan sistematis, mampu memecahkan masalah, mampu menyusun strategi dan mampu
menghubungkan. Kemampuan komunikasinya sudah berkembang seiring
perkembangan kemampuan berpikirnya sehingga sudah mampu mengungkapkan
pemikiran dalam bentuk ungkapan kata yang logis dan sistematis. Berkembangnya
kemampuan sosialisasi siswa kelas V yang sudah dipengaruhi oleh teman sebayanya
sehingga terbentuklah kelompok-kelompok yang didasari oleh kesamaan-kesamaan
tertentu.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pendidik harus mampu
menciptakan pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangannya. Kegiatan
pembelajaran disusun untuk membangkitkan keaktifan, kemandirian, dan kemampuan
berpikir yang sistematis. Siswa berada di sekolah untuk belajar bukan berarti siswa
tidak memiliki pengetahuan apapun, namun siswa sebenarnya sudah memiliki
pengalaman untuk membantunya mengkonstruksi pengetahuannya pada tahap
selanjutnya. Oleh karena itu, pendidik perlu mengkombinasikan kegiatan
pembelajaran dengan berbagai metode dan menggunakan pendekatan yang sesuai
dengan tahap perkembangannya sehingga mampu memberikan pemahaman yang
mendalam serta mengembangkan kemampuan berpikirnya.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas V berada pada tahap
operasional konkret, siswa sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan
logis, kecakapan berpikir logisnya terbatas pada benda-benda yang bersifat kongkret,
melakukan klarifikasi dan sudah mampu untuk menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan suatu konsep.
TAHAP 4
Menulis Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
Unsur-unsur dalam TIK dikenal dengan ABCD yang berasal dari kata sebagai berikut: A =
Audience, B = Behavior, C = Condition, dan D = Degree. Audience adalah pembelajar yang
akan belajar, behavior adalah perilaku spesifik yang akan dimunculkan oleh pembelajar
setelah selesai proses belajarnya dalam pelajaran tersebut, condition adalah kondisi atau
batasan yang dikenakan kepada pembelajar atau alat yang digunakan pembelajar pada
saat dites (bukan pada saat belajar), dan degree adalah tingkat keberhasilan pembelajar
dalam mencapai perilaku tersebut.
Contoh :
TIU : “Jika dijelaskan dan diberikan materi perbandingan di semester genap, maka siswa
kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) diharapkan mampu memahami, mengerjakan,
dan menyelesaikan soal-soal latihan pemecahan masalah dengan mandiri, cepat, dan
minimal benar 80%”.
TIK:
- Jika dijelaskan dan diberikan materi perbandingan senilai di semester genap, maka siswa
kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) diharapkan mampu memahami, mengerjakan
dan menyelesaikan soal-soal latihan pemecahan masalah dengan mandiri, cepat, dan
minimal benar 80%.
- Jika dijelaskan dan diberikan materi perbandingan berbalik nilai di semester genap, maka
siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) diharapkan mampu memahami,
mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal latihan pemecahan masalah dengan mandiri,
cepat, dan minimal benar 80%.
TAHAP 5
Menulis tes acuan patokan.
Buatlah soal mengacu pada materi dalam bab, soal ini yang akan dimasukkan ke dalam
media pembelajaran. Dengan rincian :
- Soal dan pembahasan untuk contoh soal yang mengacu pada sub materi dalam bab,
masing- masing sebanyak 2 soal essay.
- Soal dan pembahasan untuk evaluasi keseluruhan sebanyak 10 soal pilihan ganda.
SOAL ESSAY
1. Jelaskan yang dimaksud dengan jaring – jaring kubus ?
2. Gambarkan 5 bentuk jaring – jaring balok !
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
Pada jaring-jaring kubus diatas dengan alasnya yaitu bagian yang diarsir, maka sisi
yang sejajar dengan alas tersebut yaitu ? Jelaskan!
11. Budi mempunyai kardus berbentuk balok dengan panjang 36 cm, lebar 12 cm, tinggi
9 cm. Kemudian kardus tersebut disi kubus kecil – kecil dengan ukuran 3 cm. Berapa
jumlah kubus yang dapat ditampung di kardus?
12. Suatu tempat beras berbentuk balok dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi berturut-
turut adalah 10 cm, 15 cm, dan 1m. tempat beras tersebut akan diisi penuh dengan
beras seharga Rp. 8.000,00 perliter. Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk
membeli beras tersebut ?
Volume = 60cm3
Panjang = 5 cm
Lebar = 4 cm
Ditanya : tinggi…..?
Jawab :
V=pxlxt
60 = 5 x 4 x t
60 = 20t
t = 60 : 20
t = 3 cm
Jadi tinggi balok tersebut adalah 3 cm
Pada gambar a kubus tersebut tersusun atas 1 kubus satuan, karena setiap sisi- sisi
mrmpunyai panjang yang sama sehingga volume kubus tersebut yaitu V = 1 x 1 x 1 =
13 = 1 kubus satuan
8. Diketahui
: p = 2 cm
l = 5 mm
t = 6 mm
maka,
1 mm = 0,1 cm
l = 5 mm
l = 5 x 0,1 cm = 0,5 cm
t = 6 mm
t = 6 x 0,1 cm = 0,6 cm
p = 2 cm
Volume Balok = p x l x t
Volume Balok = 2 x 0,5 x 0,6
Volume Balok = 0,6 cm3
L=Pxlxt
L = 36 x 12 x 9
L = 3888 cm³
Setelah itu luas kubus kecil :
L=SxSxS
L=3x3x3
L = 27
Jadi, banyaknya kubus kecil yang di muat adalah 3888/27 = 144 buah
12. Diketahui :
p = 10 cm
l = 15 cm
t = 1 m = 100 cm
V=pxlxt
V = 10 x 15 x 100
V = 15.000 cm3
V = 15 liter
Harga 1 liter beras = Rp.8000,00
Harga 15 liter beras = 15 x Rp. 8.000,00= Rp.120.000,00
Dengan demikian, uang yang dikeluarkan untuk membeli beras adalah Rp.120.000,00
SOAL EVALUASI PILIHAN GANDA
1. Perhatikan gambar jaring – jaring dibawah ini !
a.
b.
c.
d.
a. 24
b. 40
c. 36
d. 56
6. Volume balok 10.780 cm³. Panjang 35 cm dan lebar 22 cm. Tinggi balok adalah ....
a.7 cm
b.12 cm
c.14 cm
d.18 cm
7. Dwi mempunyai 2 buah kubus dengan panjang sisi 13 cm dan 17 cm. Berapa selisih
volume kedua kubus Dwi?
a 2.176 cm³
b 2.716 cm³
c 2.766 cm³
d. 2.876 cm³
8. Bak mandi di rumah Budi berbentuk balok memiliki kedalaman 90 cm, panjang
sisinya 160 cm dan lebarnya 80 cm. Bak tersebut telah berisi 2/3 nya. Untuk
memenuhi bak tersebut, Budi harus mengisinya sebanyak liter
a. 382
b. 384
c. 386
d. 388
9. Tika mempunyai kotak pensil berbentuk balok dengan panjang 25 cm, lebar 8 cm, dan
tinggi 4 cm. Tentukan volume kotak pensil Tika ….
a. 800 cm3
b. 900 cm3
c. 700 cm3
d. 600 cm3
10. Diketahui kubus dengan volume 343 cm3, hitunglah panjang sisi kubus tersebut ….
a. 6 cm
b. 7 cm
c. 5 cm
d. 4 cm
PEMBAHASAN SOAL EVALUASI PILIHAN GANDA
1.
2.
3. a. Mainan rubik yaitu bangun ruang yang tersusun dari persegi yang memiliki sisi yang
sama. Kubus memiliki titik sudut berjumlah 8, memiliki sisi yang sama besar berjumlah 6,
dan memiliki rusuk berjumlah 12.
4. Pada sisi jaring-jaring kubus memiliki bentuk persegi, maka jawaban yang tepat d. karena
terdapat bentuk persegi panjang
d.
5. Alas kubus besar terdiri atas 3 x 3 = 9 kubus
satuan. Tinggi kubus besar = 4 kubus satuan
6. Volume Balok = p x l x t
10.780 = 35 x 22 x
t 10.780 = 770t
t = 10.780 : 770
t = 14 cm
Maka, tinggi balok tersebut yaitu c. 14 cm
TAHAP 6
Menyusun strategi instruksional.
Susunlah rencana/langkah-langkah pembelajaran (RPP) sesuai materi matematika yang
dikembangkan dengan menggunakan media berbasis android. Jumlah jam dan pertemuan
disesuaikan dengan cakupan materi dan ketentuan waktu yang ada dalam jenjang kelas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan
mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat
1. Siswa dapat mengetahui jaring-jairng bangun kubus dan balok
2. Siswa dapat menghitung luas dan Volume kubus dan balok
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta:
● Contoh-contoh gambar jaring-jaring balok dan kubus
● Contoh-contoh gambar balok dan kubus
2. Konsep
● Kubus adalah balok atau prisma siku-siku khusus.
● Balok disebut prisma siku-siku. Balok mempunyai 6 sisi, masing-masing berbentuk persegi panjang.
3. Prinsip
Membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang dengan menggunakan satuan
volume
(seperti kubus satuan).
4. Prosedur
● Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan
balok)
● Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan jaring-jaring kubus dan balok
● Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang dengan menggunakan satuan
volume
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media Berbasis Android
F. SUMBER BELAJAR
1. Buku Siswa Matematika Kelas V Revisi 2017
2. Buku Petunjuk Guru Matematika Kelas V Revisi 2017
3. Modul/bahan ajar,
4. Internet,
5. Sumber lain yang relevan
TAHAP PENDAHULUAN
Orientasi 1. Melakukan pembukaan dengan
salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran. (PPK:
Spiritual)
2. Memeriksa kehadiran peserta
didik (PPK:Disiplin)
Apersepsi 1. Mengaitkan
materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan 5 menit
dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya:
2. Mengingatkan kembali materi
prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan
TAHAP INTI
❖ Mengamati Lembar kerja, pemberian contoh- Discovery Media 35 Menit
contoh materi/soal untuk dapat Learning berbasis
dikembangkan peserta didik, dari android
media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan:
a. Materi yang disampaikan
guru
Contoh-contoh soal yang berkaitan
❖ Membaca Dilakukan sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), materi
dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Jaring-
jaring kubus, balok beserta
volumenya
❖ Mendengarka Pemberian materi yang di berikan
dan guru
Menyimak
TAHAP PENUTUP
Peserta didik : 1. Membuat rangkuman/simpulan
pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru 1. Memeriksa pekerjaan siswa yang
selesai langsung diperiksa. Peserta
didik yang selesai mengerjakan
projek dengan benar diberi paraf 5 menit
serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian projek.
2. Merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
3. Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
F. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
a) Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
b) Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
c) Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
a) Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk
b. Pengayaan
1) Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
2) Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
3) Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih
luas misalnya
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh
guru berupa pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dalam buku panduan guru. Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
,
Mengetahui :
Kepala SD Negeri Guru Mata Pelajaran
2. Membuat blue print media berupa flowchart (alur isi media) dan storyboard (tampilan media perbagian)
3. Langkah-langkah pengembangan tampilan isi materi menggunakan aplikasi desain dan media berbasis
android menggunakan aplikasi sketchware.
Kubus ABCD.EFGH di atas dibelah (dipotong) pada beberapa rusuknya, yaitu rusuk AE, EH,
DH, (samping kiri), juga rusuk BF, EF, CG, dan GH. Setelah dipotong pada beberapa bagian kemudian
direbahkan menjadi bidang datar dengan pola seperti gambar tersebut.
Balok EFGH,IJKL di atas dibelah (dipotong) pada beberapa rusuknya, yaitu rusuk EI, IL, HL
(samping kiri), juga rusuk FJ, IJ, GK, dan KL. Setelah dipotong pada beberapa bagian kemudian
direbahkan menjadi bidang datar dengan pola seperti gambar di atas.
* Bangun yang dibatasi oleh enam sisi yang mempunyai ukuran panjang dan lebar (persegi panjang)
disebut balok atau prisma segi empat.
Volume atau isi adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu
objek. Objek itu bisa berupa benda yang beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda yang
beraturan misalnya kubus, balok, tabung, limas, kerucut, dan bola. Lalu bagaimana cara menghitung
isi atau volume suatu bangun ruang ? Mari kita pelajari bersama uraian berikut !
A. VOLUME KUBUS
1. SIFAT – SIFAT KUBUS
Bangun ruang kubus memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
a. Memiliki 6 sisi yang ukuran dan bentuknya sama, yaitu ABFE = DCGH = BCGH = ADHE = ABCD =
EFGH.
b. Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama, yaitu AB = BC = CD =AD =EF = FG = GH = EH = AE = BF =
CG = DH.
Beberapa kubus satuan dapat disusun sehingga membentuk kubus yang lebih besar.
Contohnya pada gambar di atas, 4 kubus satuan disusun memanjang sebanyak 4 baris. Selanjutnya,
disusun lagi ke atas sebanyak 4 lapisan, sehingga dapat dikatakan bahwa :
Alas kubus besar terdiri atas 4 x 4 kubus satuan.
Tinggi kubus besar = 4 kubus satuan
Ada berapa jumlah kubus satuan yang menyusun kubus besar tersebut ? Setelah dihitung ternyata
ada 64 kubus satuan. Jadi, dapat dikatakan bahwa volume kubus besar tersebut = 64 kubus satuan.
Satuan volume kubus di atas masih dalam kubus satuan. Satuan tersebut bukanlah satuan
baku. Sekarang, asumsikan bahwa kubus satuan memiliki panjang 1 cm maka panjang sisi kubus di
atas menjadi 4 cm.
Volume kubus = 4 cm x 4 cm x 4 cm
= 64 cm3
Jadi, jika panjang rusuk kubus dinyatakan dengan s, volumenya dapat dirumuskan sebagai berikut.
B. VOLUME BALOK
1. SIFAT – SIFAT BALOK
Bangun ruang balok memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
1. Balok yaitu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi yang berbentuk segi empat (sisinya
dapat berbentuk persegi atau persegi panjang). 6 buah sisi yaitu ABCD, EFGH, ABEF, CDGH, BCFG, dan
ADEH. Berikut 3 pasang sisi yang bentuknya sama, yaitu :
* ABEF = CDGH
* ABCD = EFGH
* ADEH = BCFG
2. Memiliki 4 kelompok rusuk yang ukurannya sama, yaitu ;
* AE = DH = BF = CG
*AB = EF = CD = GH
* CB = GF = AD = EH
2. VOLUME BALOK
Perhatikan susunan kubus satuan yang membentuk balok di bawah ini.
KUBUS DAN
BALOK
MATERI
LATIHAN SOAL
PROFIL
MATERI
PELAJARAN
1 JARING - JARING KUBUS
3 VOLUME KUBUS
6 VOLUME BALOK
MENU UTAMA
- Tampilan Materi : Penjabaran per sub materi dan contoh soal serta pembahasan.
2 Tinggipersegi panjang).
kubus besar 6 buah
= 4 kubus sisi
satuan Satuan volume kubus yaitu cm3.
yaitu ABCD, EFGH, ABEF, CDGH, Dengan s = sisi kubus
BCFG, dan ADEH. Balok EFGH,IJKL di atas dibelah
(dipotong) pada beberapa rusuknya,
yaitu rusuk EI, IL, HL (samping kiri),
juga rusuk FJ, IJ, GK, dan KL. Setelah
dipotong pada beberapa bagian
kemudian direbahkan menjadi bidang
2. Memiliki 4 kelompok rusuk yang datar dengan pola seperti gambar di
MENU MENU
ukurannya sama, yaitu ; atas maka menghasilkan UTAMA
MATERI jaring –
* AE = DH = BF = CG jaring balok.
* AB = EF = CD = GH
* CB = GF = AD = EH
MENU MENU
MATERI UTAMA
VOLUME BALOK
secara umum volume balok dapat
Berapakah volume balok satuan pada dirumuskan sebagai berikut :
gambar diatas ? volume balok = p x l x t
Panjang balok = 6 kubus satuan dengan p = panjang
Lebar balok = 3 kubus satuan l = lebar
Tinggi balok = 4 kubus satuan t = tinggi
Jumlah kubus satuan = 6 x 3 x 4 = 72
Volume balok satuannya yaitu 72 kubus
satuan
BACK BACK
LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
ESSAY
MENU UTAMA
LATIHAN SOAL PILIHAN
GANDA
Nomor 1 Nomor 2
Nomor 3 Nomor 4
Nomor 5 Nomor 6
Nomor 7 Nomor 8
Nomor 9 Nomor 10
MENU UTAMA
LATIHAN SOAL ESSAY
Nomor 1 Nomor 2
Nomor 3 Nomor 4
Nomor 5 Nomor 6
Nomor 7 Nomor 8
Nomor 9 Nomor 10
Nomor 11 Nomor 12
MENU UTAMA
LATIHAN SOAL PILIHAN LATIHAN
LATIHAN SOAL PILIHAN
GANDA LATIHAN SOAL
SOAL PILIHAN
PILIHAN
GANDA GANDA
GANDA
7. Dwi mempunyai 2 buah kubus dengan 8. Bak mandi di rumah Budi berbentuk
panjang sisi 13 cm dan 17 cm. Berapa balok memiliki kedalaman 90 cm, panjang
selisih volume kedua kubus Dwi? sisinya 160 cm dan lebarnya 80 cm. Bak
2.176 cm³ tersebut telah berisi 2/3 nya. Untuk
2.716 cm³ memenuhi bak tersebut, Budi harus
2.766 cm³ mengisinya sebanyak .... liter
2.876 cm³ A. 382 C. 386
B. 384 D. 388
2.
MENU MENU
SOAL MENU SOAL MENU UTAMA SOAL
SOAL UTAMA
PEMBAHASAN SOAL PILIHAN
PEMBAHASAN SOAL PILIHAN
GANDA
GANDA
MENU MENU
SOAL MENU MENU SOAL
SOAL UTAMA
SOAL UTAMA
PEMBAHASAN SOAL PILIHAN PEMBAHASAN SOAL PILIHAN
GANDA GANDA
6. Volume Balok = p x l x t
5. Alas kubus besar terdiri atas 3 x 3 = 10.780 = 35 x 22 x t
9 kubus satuan. 10.780 = 770t
Tinggi kubus besar = 4 kubus satuan t = 10.780 : 770
Maka, jumlah kubus satuannya 9 x 4 = t = 14 cm
c. 36 kubus satuan Maka, tinggi balok tersebut yaitu . . . .
c. 14 cm
MENU
MENU SOAL SOAL MENU
UTAMA MENU SOAL SOAL
UTAMA
PEMBAHASAN SOAL PILIHAN
PEMBAHASAN SOAL PILIHAN
GANDA
GANDA
MENU
MENU SOAL SOAL SOAL
UTAMA MENU SOAL MENU UTAMA
MENU
MENU SOAL SOAL
UTAMA
MENU
MENU SOAL SOAL
UTAMA
SOAL ESSAY
Diketahui :
Volume = 60cm3
Panjang = 5 cm
Lebar = 4 cm
Ditanya : tinggi…..? Volume balok = p x l x t
Jawab : V = 12 x 5 x 5 = 300 kubus satuan
V=pxlxt
60 = 5 x 4 x t
60 = 20t
t = 60 : 20
t = 3 cm
Jadi tinggi balok tersebut adalah 3 cm
8. Diketahui :
p = 2 cm
l = 5 mm
t = 6 mm
Pada gambar b kubus tersebut tersusun atas 8 maka,
kubus satuan, karena setiap sisi- sisi 1 mm = 0,1 cm
mrmpunyai panjang yang sama sehingga l = 5 mm
volume kubus tersebut yaitu V = 2 x 2 x 2 = l = 5 x 0,1 cm = 0,5 cm
23 = 8 kubus satuan
Pada gambar a kubus tersebut tersusun atas 1 t = 6 mm
kubus satuan, karena setiap sisi- sisi t = 6 x 0,1 cm = 0,6 cm
mrmpunyai panjang yang sama sehingga
volume kubus tersebut yaitu p = 2 cm
V = 1 x 1 x 1 = 13 = 1 kubus satuan Volume Balok = p x l x t
Volume Balok = 2 x 0,5 x 0,6
Volume Balok = 0,6 cm3
10. Diketahui :
Panjang balok = 2 x sisi kubus
Lebar balok = sisi kubus
Tinggi balok = 1/3 panjang balok
Ditanyakan :
Volume balok jika volume kubus 729 cm³
Jawab :
9. Volume rubik = s3 = 63 = 216 cm3 V kubus = 729 cm³
S³ = 729 cm³
S = 9 cm
Jadi, Panjang balok = 2 x 9 = 18 cm dan tinggi
balok = 1/3 x 18 = 6 cm
Volume Balok = p x l x t = 18 x 9 x 6 = 972 cm³
Diketahui :
p = 10 cm
l = 15 cm
Sebelum mengetahui banyaknya kubus kecil
yang dapat ditampung maka harus diketahui
t = 1 m = 100 cm
terlebih dahulu luas kardus baloknya.
L=Pxlxt V=pxlxt
L = 36 x 12 x 9 V = 10 x 15 x 100
L = 3888 cm³ V = 15.000 cm3
Setelah itu luas kubus kecil : V = 15 liter
L=SxSxS
L=3x3x3 Harga 1 liter beras = Rp.8000,00
L = 27 Harga 15 liter beras = 15 x Rp. 8.000,00=
Jadi, banyaknya kubus kecil yang di muat adalah Rp.120.000,00
3888/27 = 144 buah
Dengan demikian, uang yang dikeluarkan
untuk membeli beras adalah
Rp.120.000,00
Profil Anggota
MENU UTAMA
Profil 1
MENU
BACK NEXT
UTAMA
Profil 2
MENU
BACK NEXT
UTAMA
Profil 3
MENU
BACK NEXT
UTAMA