Spektro 9 (Catatan)
Spektro 9 (Catatan)
Spektro 9 (Catatan)
(Pertemuan 9)
• Pada ICP ini bedanya cuman di system flame nyala nya saja dengan FP, jika yang FP dia pake
Flame sedangkan ICP dia pake Plasma
• Pembacaan FP : proses Ketika dia Kembali dari keadaan tereksitasi menuju ke keadaan
grounstate.
Reminder Noted(FP): jika menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi keadaan eksitasi tidak
tercapai namun jika suhu nya terlalu tinggi(over) pun maka dia akan mengalami eksitasi
melainkan ionisasi.
Hubungan antara jumlah atom dengan perubahan energi : pake tetapan Boltzman
• Penyerapan dan emisi cahaya oleh senyawa umumnya dikaitkan dengan transisi elektron
antara tingkat energi yang berbeda
Klasifikasi Atomic spektroscopies secara teknik
Other Other L. 6
Flame GFAAS
see table ICP-OES AAS
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Macam Macam ICP
Spektro biasa(molekul spectra(masih dlm bentuk larutan nya)) : membentuk seperti pita, diukur
pada panjang gelombang maksimum
Sedangkan pada ICP AAS dia spectra nya spectra garis karena sampel yang kita ukur sudah
dalam bentuk atom nya/ bentuk gas panas nya. lebih spesifik thd atom/analit yang kita ukur
ICP
ICP memiliki 3 Quartz Tube (tabung kuarsa) kemudian dialiri dengan gas Ar dengan rentang
kecepatan/laju alir 5-20 L/menit, kenapa gas argon karena gas argon dia inert dan electron
cukup banyak sehingga mudah utk menghasilkan plasma, kenapa tidak menggunakan gas yg
dibawah nya argon, kalo gas yg dibawahnya lagi itu harganya lebih mahal karena secara
konsentrasi di alam dia sulit utk didapatkan/diekstrasi.
tabung luar berdiameter sekitar 2-5 cm dan bagian atas tabung ini dikelilingi oleh
Coil(kumparan) induksi bertenaga frekuensi radio yang menghasilkan daya sekitar 2 kW pada
frekuensi dalam kisaran 27-41 MHz dan menghasilkan plasma.
kumparan ini menghasilkan medan magnet yang kuat pula
Gambar nya :
Sinar plasma
Lensa
Namun, metode lain, seperti yang dijelaskan sebelumnya, baik-baik saja di mana uap molekul
analit atau atom dari perangkat elektrotermal atau ablasi dapat didorong ke dalam obor untuk
atomisasi dan eksitasi lengkap.
1. Sampel Konduktif
a) Jika sampel bersifat konduktif dan berbentuk yang dapat langsung digunakan sebagai
elektroda (seperti sepotong logam atau koin), itu akan menjadi pilihan untuk
pengenalan sampel dalam teknik busur dan percikan.
b) Jika tidak, sampel padat bubuk dicampur dengan halus grafit dan dibuat menjadi pasta.
c) Setelah dikeringkan, komposit padat ini dapat digunakan sebagai bahan elektroda.
• Pelepasan yang disebabkan oleh busur dan percikan berinteraksi dengan permukaan
sampel padat menciptakan gumpalan partikel dan atom yang sangat halus yang tersapu
ke dalam plasma oleh aliran argon.
• Teknik ini juga digunakan untuk pengenalan sampel dan atomisasi. Elektroda disimpan pada
250 hingga 1000 V DC.
a) Potensi tinggi ini cukup untuk menyebabkan ionisasi argon, yang akan dipercepat ke
katoda tempat sampel dimasukkan.
b) Tumbukan ion argon energik yang bergerak cepat dengan sampel (katoda)
menyebabkan atomisasi dengan proses yang disebut sputtering.
• Sampel dengan demikian harus konduktif untuk menggunakan teknik lucutan pijar.
a) Uap molekul dan atom disapu ke dalam sumber plasma untuk atomisasi dan eksitasi
lengkap dengan mengalirkan argon.
b) Namun, sampel nonkonduktif dilaporkan diatomisasi dengan teknik ini di mana sampel
tersebut dicampur dengan bahan konduktor seperti grafit atau bubuk tembaga.
Kelemahannya disbanding
ICP, DCP itu menggunakan
bahan carbon sebagai
pemanas dimana karbon
lebih mudah rapuh/ habis
dibandingkan dengan coil
pada ICP.
• DCP memiliki keuntungan dari konsumsi argon yang lebih sedikit, persyaratan instrumen
yang lebih sederhana, dan gangguan garis spektral yang lebih sedikit. Namun, sumber ICP
lebih nyaman untuk digunakan, bebas dari bahan habis pakai yang sering (seperti anoda di
DCP yang perlu sering diubah), dan lebih sensitif daripada sumber DCP.
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Keuntungan Sumber Plasma
1. Tidak ada pembentukan oksida sebagai akibat dari dua faktor termasuk, karena disekeliling
sampel itu adalah argon dimana argon sifatnya inert dan argon ini dalam bentuk plasma
jadi ada banyak electron, dan electron ini kalo ada disekeliling sample dia mau
mengoksidasi si sampel itu tidak bisa, karena udah penuh sama electron yang lain sehingga
si sample kita yang tadinya dalam bentuk ion positif akan Kembali lagi ke dalam bentuk
atom karena sudah jenuh juga.
• Temperatur sangat tinggi
• Lingkungan inert di dalam plasma (tidak ada oksigen)
2. Gangguan kimiawi kecil karena disekelilingnya itu hanya argon saja, ga ada yg lain dan ini
akan memudahkan menangkap sinyal.
3. Gangguan spektral kecil kecuali untuk kemungkinan yang lebih tinggi dari gangguan garis
spektrum karena jumlah garis emisi yang sangat besar (karena suhu tinggi)
4. Suhu seragam yang menghasilkan penentuan yang tepat
5. Tidak ada penyerapan sendiri yang diamati yang memperluas rentang dinamis linier ke
konsentrasi yang lebih tinggi
6. Tidak perlu lampu terpisah untuk setiap elemen
7. Mudah beradaptasi dengan analisis multisaluran
Komponen Instrumen
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Alat ICP (Old models: Sequential type) Grafting : cermin yang
bergerigi secara
mikroskopis sehingga bisa
mendifraksi cahaya dari
plasma source setelah itu
difokuskan ke detector
Karena dia lambat maka detector yang digunakan adalah CCD detector atau 2D detector
Echelle cross disperser (polychromator): Terdiri dari kisi Echelle dan prism / echelette:
memisahkan lampu dalam 2 dimensi
Kombinasi ini memungkinkan pengukuran kecepatan tinggi, memberikan informasi pada semua
72 elemen yang dapat diukur dalam 1 hingga 2 menit
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
PDA
Rotor
Destruksi bejana tertutup meminimalkan kontaminasi sampel Lebih cepat, lebih dapat
direproduksi, dan lebih aman daripada metode konvensional
Noted : ICP biasanya untuk mengukur kadar2 logam yang sifatnya sangat sedikit di alam(Pb,
arsen, logam2 lain yang mau ditambang)
Logam2 yang kadar2 nya kecil ini disebut Trace metal analysis
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
• Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
a. Kemurnian reagen(pereaksi) yang paling baik itu adalah aqua demineral karena
kandungan ion2 logam nya sudah dihilangkan dan memiliki nilai konduktivitas nya
dibawah 1500 microseamens.
b. Kelambanan kimiawi pada bejana reaksi dan sampel bahan lainnya yang bersentuhan
c. Lingkungan kerja
Satuan yang bisa kita ukur dengan menggunakan ICP sampai satuan PPB kalo ICP MS bisa
sampe satuan PPT( part per triliun)
Bisa mengukur :
• Lebih dari 70 elemen (pada prinsipnya secara bersamaan)
• Termasuk non-logam seperti sulfur, fosfor, dan halogen (tidak mungkin dengan AAS)
• kisaran ppm ke ppb
• Prinsip: Plasma argon menghasilkan atom dan ion tereksitasi; ini memancarkan radiasi
karakteristik
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Offer several advantages over flame/electrothermal:
1. Interferensi antar elemen yang lebih rendah (suhu lebih tinggi)
2. Dengan satu set kondisi, sinyal untuk lusinan semen dapat direkam secara bersamaan
3. LOD yang lebih rendah untuk elemen yang tahan terhadap dekomposisi
4. Penentuan izin non-logam (Cl, Br, I, S)
5. Dapat menganalisis rentang konsentrasi selama beberapa dekade (vs 1 atau 2 dekade
untuk metode lain)
Kekurangan:
1. Lebih rumit dan mahal untuk dijalankan
2. Membutuhkan tingkat keterampilan operator yang lebih tinggi.
ICP-AES Instrumentation
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Meinhard Neuliser
Aerosol out
Spektrofotometer
Lensa
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Radial and axial observation
Keuntungan plasma
1. Sebelum observasi, atom menghabiskan ~ 2 detik pada 4000-8000 K (sekitar 2-3 kali api
pembakaran terpanas)
2. Atomisasi dan ionisasi lebih lengkap
3. Lebih sedikit gangguan bahan kimia
4. Lingkungan inert kimiawi untuk atomisasi
5. Mencegah pembentukan produk samping (misalnya oksida)
6. Penampang suhu seragam (tidak ada titik dingin)
7. Mencegah penyerapan diri
8. Dapatkan kurva kalibrasi linier dengan beberapa kali lipat
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Aplikasi
1. ICP-OES digunakan untuk analisis kuantitatif:
2. Tanah, sedimen, batuan, mineral, udara
3. Geokimia
4. Mineralogi
5. Pertanian
6. Kehutanan
7. Fornensik
8. Ilmu lingkungan
9. Industri makanan
10. Elemen tidak dapat diakses menggunakan AAS
11. Belerang, Boron, Fosfor, Titanium, dan Zirkonium
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Hasil Pembacaan
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
Berdasarkan NAZ ada Observation height, Observation height itu gunanya untuk menentukan
sinyal optimal. Jika dilihat dari gambar garis observation heght berada pada Zn, nah hal ini
memudahkan kita untuk mendapatkan sinyal optimal dari unsur zn, jika kita ingin mencari
sinyal optimal dari unsur Cu maka garis observation nya dipindahkan dan berada pada garis
putus2 hitam maka akan mendapat sinyal optimal dari si Ca, Namun ketika kita ingin mencari
Cu tapi garis observation height nya berada pada Zn maka yang terbaca adalah zn karena sinyal
zn lebih optimal dibandng dengan Ca atau Ba.
Internal standar untuk menstabilkan intensitas dari gangguan2 lain, disini internal standar nya
Sc II, Ketika Sc II digunakan sebagai internal standar konsentrasi Nacl tidak lagi berpengaruh
terlalu jauh terhadap intensitas pembacaan.
Spektrofotometri
(Pertemuan 9)
TANTANGAN BAGI ICP-AES
• Meningkatkan LODs menjadi sub ppb
• Mengurangi efek matriks karena EIS, Ca, asam, organik
• Meningkatkan presisi dan akurasi
• Pengolahan sampel online (prakonsentrasi, penghapusan matriks, dekomposisi)
• Analisis padatan langsung menggunakan laser
Perbandingan