Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Merek Honda, Samarinda

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR


MEREK HONDA, SAMARINDA
Dosen :
Syamsul Rijal,M,Hum

Proposal Penelitian
Disusun oleh :
Ahmad Zaini Latara ( 2002096064 )

UNIVERSITAS MULAWARMAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

SAMARINDA

2021

1
BAB I

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi ini banyak sekali terdapat merk-merk sepeda motor yang merk
Yamaha, Honda, Suzuki,Kawasaki, dan lain sebagainya. Dimana masing-masing merk
motor tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan merk
lain maka, kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang
penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan.
Dengan kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil suatu
produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan konsumennya.
Dalam meahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen memiliki
sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas
disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat
langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor eksternal tersebut meliputi, kebudayaan,
sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi, dan keluarga.
Sedangkan faktor internalnya adalah faktor yang ada pada diri konsumen itu sendiri (
psikologis ) yang meliputi : belajar, kepribadian, dan konsep diri, serta sikap. (
Stanton,1996:155 ).
Dan oleh sebab itu, konsumen harus dapat mengendalikan perubahan prilaku
tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen
dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi
kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak semua sepeda motor diminati oleh
sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja.
Sepeda motor Honda sepertinya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda
motor terutama pengendara yang tidak mau repot ketika mau memindahkan gigi
motornya, karena motor ini tidak mengunakan sistem pemindah gigi pada motor bebek
lainya. Melainkan ketika mengendarainya pengendara hanya cukup mengatur gas nya
saja. Melihat keadaan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
perilaku konsumen yang yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi
pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada
konsumen,sehingga diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan yang
berakibat langsung pada peningkatan pasar.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli sepeda motor
Honda?
2. Faktor manakah yang paling dominan memengaruhi prilaku konsumen terhadap
pembelian sepeda motor Honda ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor Honda.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen
dalam pembelian sepeda motor Honda.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam
menetapkan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran untuk mengimbangi usaha
bisnis mereka.
2. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran

Sehubungan dengan permasalahannya yang terdapat dalam penelitian ini


maka diperlikan teori-teori dan konsep-konsep yang memerlukan penjelasan.
Dalam banyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai
suatu faktor penting untuk bertahan menjalan usaha dan bergelut dalam dunia
persaingan. Pemasaran merupakan faktor penting sebagai strategi perusahaan
dalam menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan konsumen.
Kata pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan dengan
mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.

Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses sosial yang


didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan


dari kegatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”

Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu


proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan
individu dan organisasi.”

Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya
pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga
meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha
mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan
melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai.

Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah
laku konsumen tersebut.Sehingga perusahaan dapat mengembangkan,

4
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih
baik. Dengan mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui
kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar.

2. Prilaku konsumen
Menurut Swasta ( 1996 : 6) “Prilaku konsumen dapat didefisikan sebagai
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan termasuk
mempergunakan barang dan jasa keputusan pada persiapan dan menentukan
kegiatan-kegiatan tersebut.”
Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson ( 200 : 6 ) “Prilaku konsumen
merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi kejadian disekitar
lingkungan, dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan
mereka.”
Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku
konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang
semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain
prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam
arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa
tertentu.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen
a. Kebudayan
Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap
prilaku konsumen yang terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial.
Budaya merupakan karakter yang paling penting dari suatu sosial yang
membedakannya hanyalah dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan
keinginan dan prilaku paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari
keseluruhan suatu budaya, terbagi dalam suatu strata atau kelas sosial, kelas
sosial merupakan kelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan
secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat orang lain dari sekitar
dan lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena itulah
lingkungan sosial ini memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen,

5
faktor sosial ini terdiri dari 3 ( tiga ) bagian, yaitu : kelompok acuan,
keluarga, dan peran seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu
kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan kosumsi, keluaga
sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga
berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli
barang sehari-hari. Suatu produk atau merk dapat mengambarkan peran dan
status pemakainya.
c. Faktor Pribadi
Faktor Pribadi Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia
selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara
otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang
bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui
aktifitas dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan barang
dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga
mempengaruhi pilihan produk, konsep diri adalah bagaimana konsumen
memprepsikan diri mereka sendiri yang meliputi sikap, persepsi-persepsi,
keyakinan, dan evaluasi diri karena sangat berguna dalam menganalisis
prilaku konsumen sehingga perusahaan mengunakan konsep yang
berhubungan dengan keprinadian seseorang.
d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh 4 ( empat ) faktor psikologis
utama yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepercayaan. Motivasi
merupakan bentuk yamg mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses
pengamatan dan belajar sesorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu
produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen.
Para konsumen mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri
suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen
terhadap produk tersebut.
e. Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) “Tujuan pemasaran adalah mempengaruhi
dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi
sasaran. Pada bidang prilaku konsumen ini mempelajari bagaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, dan

6
membuang barang dan jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka
memuaskan keputusan dari hasrat mereka.
4. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau


kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan akatualnya dengan
keadaan yang diingunkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar dan haus
saat mencapai titik tertentu dapat menjadi dorongan. Kebutuhan dapat juga
ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang memperhatikan
atau melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi
dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangasangan yang paling
sering membangkitkan minat akan suatu jenis bproduk. Pemasar kemudian dapat
membangkitkan strategi pemasaran yang mampu memacu minat konsumen.

5. Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka produk dan merk
harus diidentifikasikan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam mencapai
berbagai alternative untuk memuaskan kebutuhan konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, beberapa banyak informasi
dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki konsumen. Yang
menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut
terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum konsumen
mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu
sumber yang didiominasi oleh pemasar.
6. Evaluasi Alternatif
Jika semua alternatif yang wajar diidentifikasikan, konsumen harus
mengeveluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian.
Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan
sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-
tanggapan keluarga dan orang lain. Beberapa konsep dasar akan membantu
pemasar dalam memahami evaluasi konsumen yakni yang pertama, konsumen
berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat
tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandand setiap produk sebagai

7
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan.
7. Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternative untuk memenuhi
kebutuhan pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak
membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus
membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat
penjualan, warna, dan lain-lain.
8. Prilaku Paska Pembelian
Saat membeli suatu produk, bagi seseorang konsumen akan mengalami
tingkat kepuasan dan ketidak puasan tertentu. Perasaan konsumen setelah
melakukan pembelian dapat mempengaruhi H ulang dan juga ditambah dengan
apa yang dikatakn konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk
tersebut. Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,
kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap
alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
2.2 Kerangka Analisa
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan sepeda motor
Honda daerah Samarinda

Tanggapan terhadap pelanggan

Tingkat kepuasan pelanggan sepeda motor HONDA dilingkungan daerah
Samarinda
2.3 Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis 1
Ho : Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual
kembali, prestice, dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap
prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor Honda.
Ha : Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual
kembali, prestice, dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap
prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor Honda.
b. Hipotesis 2

8
Ho : Diduga faktor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan
terhadap prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor Honda
dilingkungan daerah Samarinda
Ha : Diduga faktor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap
prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor Honda dilingkungan
daerah Samarinda.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi pada lingkungan Samarindayang


beralamatkan Jl. Lambung Mangkurat, Kota Samarinda.

3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populaai dalam penelitian ini mencakup seluruh warga Samarinda yang


membeli sepeda motor Honda

2. Sampel Penelitian

Karena jumlah populasi yang sangat besar yaitu lebih dari 100 dan
keterbatasan waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah yang akan diambil
sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana menurut
Arikunto ( 2002 : 12 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai
5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guilford (
1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan
minimal sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan
memberikan hasil yang akurat.

3.3 Jenis Dan Sumber Daya

1. Jenis Data

a. Data kualitatif

Yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti
literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.

b. Data Kualintatif

10
Yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
di( scoring ).

2.Sumber data

Sumber data penelitian ini berupa :

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui


wawancara dan quesioner di lapangan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Interview

Yaitu suatu metode yang secara langsung mengadakan wawancara kepada


koresponden dengan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data primer.

b.. Quesioner

Yaitu teknik pengambilan data dengan memberikan seperangkat pertanyaan


atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab.

3.5 Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat ( Y )

Yaitu, perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor dilingkungan


Samarinda

2. Variabel Bebas ( X )
Harga , selera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi. Untuk
mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian
maka digunakan data interval skala 0-10, sedangkan untuk mengetahui
pengukuran dan interprestasi data, maka data internal dibagi menjadi 5 ( lima )
skor interval sebagai berikut
0 ≤ 2 skor 1
2,1 ≤ 4 skor 2
4,1 ≤ 6 skor 3

11
6.1 ≤ 8 skor 4
8,1 ≤ 10 skor 5

3.6 Definisi Operasional Variabel

1. Harga ( X.1 )

Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga-harga sepeda motor


HONDA dibandingkan dengan produk yang sejenis.

X.1.1 Perbandingan dengan harga pesaing

Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga sepeda motor Honda


dengan sepeda motor lain seperti, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan lain-lain.
Diukur dalam rupiah.

X.1.2 Harga yang ditetapkan

Tanggapan konsumen terhadap harga yang ditetapkan dari produk yang dibeli
konsumen. Diukur dalam rupiah.

2.Selera ( X.2 )
Gambaran produk sepeda motor HONDA yang diinginkan konsumen dalam
memberikan kesenangan dan kepuasan. Indikatornya adalah :
X.2.1 Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan sepeda motor HONDA yang
ditawarkan oleh produsen.
X.2.2 Warna
Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan warna yang ada pada sepeda motor
Honda.
X.2.3 Penampilan Luar atau Body
Penilaian penampilan luar sepeda motor Honda dibandingkan dengan produk
pesaingnya.
X.2.4 Ukuran Isi Sylinder Mesin atau CC
Penilaian konsumen terhadap ukuran isi sylinder mesin atau cc terhadap sepeda
motor HONDA dibandingkan produk pesaingnya.
Ketiga indikator diatas diukur berdasarkan tingkat kesenangan dan kepuasan
konsumen.

12
3.Kualitas ( X 3 )
Melihat tanggapan konsumen terhadap kualitas sepeda motor Honda..
X.3.1 Kenyamanan
Penilaian konsumen pada saat mengunakan sepeda motor Honda.
X.3.2 Daya Tahan
Penilaian konsumen terhadap usia operasional sepeda motor HONDA yang
diharapkan dalam berbagai kondisi cuaca.
4.Harga Jual Kembali ( X 4 )
Mengetahui tanggapan kosumen terhadap harga jual kembali dan kemudahan
dalam memasarkan produk yang sudah dipakai.
X.4.1 Harga Jual Kembali
Penilaian konsumen terhadap harga sepeda motor Honda. Diukur dalam rupiah.
X.4.2 Pemasaran Produk Purna Pakai
Penilaian konsumen terhadap tingkat kemudahan pemasaran dan penerimaan
dari konsumen lainnya terhadap harga jual sepeda motor Honda purna pakai. Di
ukur berdasarkan perlakuan.
5. Prestice ( X5 )
Nilai kebanggan yang dirasakan seseorang akibat penggunaan suatu produk.
Diukur dari tingkat kesenangan konsumen.
6. Promosi ( X6 )
Suatu bentuk komunikasi pemasaran seperti akivitas untuk menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk konsumennya untuk membeli sepeda
motor Honda..
X.6.1 Iklan
Tanggapan konsumen terhadap iklan sepeda motor Honda yang disampaikan
oleh pemasar. Dapat diukur dari frekuensi, luas jangkauan, serta ukuran.
X.6.2 Hadiah
Respon konsumen terhadap sikap simpatik pemasar pada saat membeli sepeda
motor Honda. Diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.

3.7 Uji Validasi Dan Rehabilitasi Instrumen Penelitian

Uji validasi dan Reabilitasi instrumen penelitian ini dimaksudkan agar data
yang diproleh dengan cara penyetaraan quesioner valid dan reliable. Instrumen
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu

13
mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen
menunjukan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari
gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 )

Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item,
yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya, yaitu dengan menghitung koreasi
antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria validitasnya.

Uji realibilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat
dipercaya atau diandalkan. Pengukuran realibilitasi dilakukan dengan
menggunakan koefesien Alpha Cronbach (a). Dimana biasanya reabilitas
minimal 0,5.

3.8 Teknik Analisa Data

Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik


dengan menggunakan program SPPS, dimana rumus statistik yang digunakan
adalah Linier Multiple Regression ( regresi liniear berganda ), dimana fungsinya
adalah :

Y = a + b1. .X.1 + b2 . X2 + 3 + X3 + b4 . X4 + b5. X5 + b6. X6 + e

Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas ( X ) dan


variabel terikat ( Y ), Dimana :

Y : Prilaku konsumen

a : Konstanta

b1 s/d b6 : Koofesien Regresi

X1 : Harga

X2 : Selera

X3 : Kualitas

X4 : Harga Jual Kembali

X5 : Prestise

X6 : Promosi

14
e : Faktor ganguan

3.9 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara


variabel indipendent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem
multikolinieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas antar
variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation ( VIF ) dari masing-masing
variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh dapat
dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas ( Gujarati, 1995 ).

B. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi


tidak terjadi kesamaan varian dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika
varial residual dari suatu pengamat kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
omoskedasitisitas. Dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas (
Santoso, Singgih 2002 : 208 ). Untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas dalm penelitian ini mengunakan metode Sperman Rank
Corellation. Apabila hasil pengujian menunjunkan lebih dari α = 5% maka tidak
ada heteroskedastisitas.

C. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam pesamaan regrasi


mengandung korelasi atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut Singgih
Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokoelasi digunakan uji
Durbin-Watson mendekati angka 2 ( dua ) berarti tidak ada autokorelasi.

D. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel


independent, variabel dependent, atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov,
menurut Singgih Santoso ( 2001 : 214 ) pedoman pengambilan keputusan dalam
uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih besar daripada 0,005
maka distribusi adalah normalitas ( simetris ).

15
DAFTAR PUSTAKA
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7, jilid 1. Erlangga.
Jakarta.

Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid


Pertama.Salemba empat.Jakarta.

Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid


1.PT. Prenhallindo. Jakarta.

Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid


Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.

Arikunto,Suharsimi.2002.ProsedurPenelitian.EdisiRevisiV.PT.Rineka
Cipta.Jakarta.

http://4g92mivec.wordpress.com/2014/03/11/data-penjualan-motor-februari-2014-
suzuki-perlu-kerja-lebih-keras/

http://www.astra-honda.com/berita/tutup-semester-pertama-2014-ahm-pimpin-62-
pangsa-pasar/#. U_tyW1YZREw

16

Anda mungkin juga menyukai