Kak Kebut

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN NIAS SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GOMO
Desa Orahili Gomo Kecamatan Gomo, Kode Pos 22873 E-mail : [email protected]

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN ASUHAN MANDIRI TANAMAN OBAT TRADISIONAL
DENGAN NAMA KEBUT (Kelor Buat Hidup Lebih Sehat)
PUSKESMAS GOMO TAHUN 2019

I. Pendahuluan
Puskesmas Gomo sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat yang memiliki tugas
memberikan pelayanan kesehatan secara merata kepada masyarakat. Dan kebijakan
kesehatan yang memperkuat upaya kesehatan dan pencegahan penyakit degeneratif,
penanggulangan masalah gizi dengan pemberdayaan masyarakat. Sehingga dapat dipenuhi
pelayanan kesehatan masyarakat dengan cara pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi
pada upaya menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan
kualitas hidup seseorang.

kesehatan tradisional merupakan suatu upaya puskesmas dengan memanfaatkan


keterlibatan masyarakat untuk memelihara kesehatan secara mandiri, yaitu mendorong
masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan
secara mandiri melalui kemampuan asuhan mandiri salah satunya penanaman kelor di setiap
rumah yang memiliki anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit degenerative dan balita
yang memiliki masalah gizi buruk,gizi kurang dan stuting

Kerangka acuan ini, akan mengatur tekhnis pelaksanaan, sasaran, jadwal, peran lintas
sektor dan lintas program serta cara monitoring evaluasi kegiatan. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan yang akan di lakukan.

II. Latar Belakang


Sebagaian besar penduduk indonesia masih banyak tinggal di daerah
pedesaan atau di daerah penggunungan yang pada umumnya masih sulit untuk
di jangkau oleh pelayan kesehatan.sama hal-nya di wilayah kerja puskesmas
gomo ada beberapa desa yang dengan medan dan akses jalan yang cukup
sulit untuk di jangkau oleh para tenaga kesehatan

Puskesmas gomo banyak terdapat kasus penyakit degeneratif yang memerlukan pengobatan
dalam jangka panjang,dan ada berbagai jenis malah gizi yang mempengaruhi tumbuh kembang
anak seperti gizi buruk, gizi kurang dan stunting. Yang di sebabkan karen kesadaran
masyarakat terhadap pola hidup sehat dan pengobatan sesuai resep tergolong rendah. Hal ini
dapat diketahui dari berbagai hal yaitu banyaknya penggunaan obat bebas , penyakit degeratif
dan metabolik yang sangat tinggi di masyarakat, terjadinya gizi buruk, gizi kurang dan stuting
pada balita di wilayah kerja puskesmas Gomo.

Dengan hal ini puskesmas Gomo memanfaatkan keterlibatan masyarakat untuk memelihara
kesehatan secara mandiri, yaitu mendorong masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya,
serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui kemampuan asuhan
mandiri.
Asuhan mandiri kesehatan tradisional adalah upaya untuk memelihara dan meningkatkan.
kesehatan serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan dan memelihara
kesehatan secara mandiri oleh individu, dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan
memanfaatkan TOGA (Taman Obat Keluarga) dan pengolahan obat tradisoanal.

Maka Puskesmas gomo membuat suatu program dengan memanfaatkan tanaman obat
tradisional (kelor) dalam hal ini pembagian bibit kelor pada masyarakat yang memiliki riwayat
penyakit degeneratif dan masalah gizi pada balita serta mengajarkan masyarakt cara pengolahan
teh kelor untuk di jadikan minuman yang sehat dan serbuk kelor untuk pemenuhan gizi pada balita.

Gerakan asuhan mandiri kesehatan tradisional merupakan suatu upaya untuk mengerakan
masyakat dan semua stakeholder untuk memanfaatkan TOGA dan pengolahan tanaman obat
melalui: 1). Pembentukan dan pengembangan kelompok asuhan mandiri. 2). Kegiatan kelompok
asuhan mandiri secara benar dan berkesinambungan, 3). Pelaksanaan pembinaan asuhan mandiri
secara berjenjang.

Dengan melakukan asuhan mandiri berarti kita telah berupaya mengubah paradigma
pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif serta bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas
bagi keluarga dalam meningkatkan kesehatan diri sendiri dan keluarga

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
1. Memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
2. Mengembangakan program UKM

B. Tujuan khusus
1. Agar masyarakat dapat mengetahui cara pembibitan kelor dan penanaman kelor
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat kelor untuk kesehatan
3. Masyarakat dapat mengetahui cara pengolahan teh kelor sebagai minuman sehat
dan serbuk kelor untuk peneuhan gizi balita.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


no Kegiatan Rincian kegiatan
1 Sosialisasi 1. Sosialisasi inter puskesmas terkait kegiatan yang akan
di laksanakan
2 Pengumpulan data 1. Pengumpulan data sasaran yang terdiri dari balita
gikur,gibur,stunting dan masyarakt yang memiliki
riwayat penyakit degeneratif seperti hipertensi dan
diabetes melitus
2. Menentukan jumlah tim pelaksana kegiatan
3 Alat dan bahan 1. Bibit kelor
2. Teh kelor dan serbuk kelor
3. Bahan-bahan untuk demo pengolahan kelor seperti
daun kelor kering,daun kelor mentah, plastik gula
ukuran ¼ kg, serbuk kelor dan teh kelor
4. Alat Tulis
5. Daftar hadir
Pelaksanaan 1. Koordinasi tim pelaksna
2. Koordinasi dengan kepala desa, ketua RT, kader, toko
masyakat, toko agama, toko perempuan, toko pemuda
di desa tersebut.
3. Menentukan kebutuhan bibit tanaman obat berupa
kelor sesuai dengan jumlah sasaran
4. Menyediakan teh kelor dan serbuk kelor sesuai dengan
jumlah sasaran
5. Menyiapkan bahan-bahan untuk demo pengolahan
kelor seperti daun kelor kering,daun kelor mentah,
plastik gula ukuran ¼ kg, serbuk kelor dan teh kelor

V. Cara Pelaksanaan kegiatan KEBUT


A. PEMBIBITAN KELOR
1. Petugas mengumpulkan data sasaran balita yang memiliki masalah gizi, dan masyarakat yang
mempunnyai riwayat hipertensi
2. Petugas membuat jadwal kegiatan KEBUT
3. Petugas membuat surat undangan Kegiatan KEBUT dan meminta persetujuan
Kepala Puskesmas
4. Petugas meminta nomor surat ke ruang TU dan membagikan undangan kepada
para kader dan stekholder setempat untuk di sampaikan kepada warga
5. Menyiapkan sarana dan prasarana
6. Petugas mempersilahkan undangan mengisi daftar hadir
7. Petugas memaparkan materi tentang pembibitan toga (kelor)
8. Petugas menyebutkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk pembibitan kelor
9. Petugas menjelaskan langkah-langkah cara menanam kelor
10. Petugas memberikan sesi tanya jawab
11. Petugas membagikan kelor yang sudah di sediakan
12. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hamil kegiatan
13. Dokumentasi
B. Pengolahan kelor
1. Petugas mengumpulkan data sasaran balita yang memiliki masalah gizi, dan masyarakat
yang mempunnyai riwayat hipertensi
2. Petugas membuat jadwal kegiatan KEBUT
3. Petugas membuat surat undangan Kegiatan KEBUT dan meminta persetujuan
Kepala Puskesmas
4. Petugas meminta nomor surat ke ruang TU dan membagikan undangan kepada
para kader dan stekholder setempat untuk diberikan kepada warga
5. Menyiapkan sarana dan prasarana
6. Petugas mempersilahkan undangan mengisi daftar hadir
7. Petugas memaparkan materi tentang pengolahan kelor berupa teh kelor dan serbuk
kelor
8. Petugas menyebutkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk kelor dan serbuk
kelor
9. Petugas menjelaskan langkah-langkah cara menanam kelor
10. Petugas mengajak masyarakat yang hadir untuk melakukan demo pengolahan teh kelor dan
serbuk kelor
11. Petugas memberikan sesi tanya jawab
12. Petugas membagikan teh kelor dan serbuk kelor kepada sasaran
13. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pengolahan kelor
14. Dokumentasi

VI. Manfaat Daun Kelor

Bagian
Tanaman Khasiat Penyembuhan Referensi

1. Antilithic, rubefacient, vesicant, karminatif, The Wealth of India,


antifertilitas, anti-inflamasi
2. Stimulan bagi penderita lumpuh 1962; Padmarao
Akar 3. Bertindak sebagai acardiac / tonik
peredaran darah et al., 1996; Dahot,
4. Digunakan sebagai pencahar, aborsi
1988; Ruckmani et
5. Mengobati rematik, radang, sakit artikular,
al.,
nyeri punggung bawah atau ginjal dan
sembelit. 1998

1. Pencahar, diterapkan sebagai tapal untuk Morton, 1991; Fuglie,


luka, dioleskan pada pelipis untuk sakit
kepala 2001; Makonnen et
2. Digunakan untuk demam, sakit al., 1997; The Wealth
Daun
tenggorokan, bronkitis, infeksi telinga dan of India, 1962; Dahot,
mata, kudis dan penyakit selesema
3. Jus daun diyakini untuk mengontrol kadar 1988
glukosa, diterapkan untuk mengurangi
bengkak pada kelenjar.
1. Rubefacient, vesicant dan digunakan Bhatnagar et al.,
untuk menyembuhkan penyakit mata dan 1961;
untuk pengobatan pasien mengigau
2. Mmencegah pembesaran limpa dan Siddhuraju and
pembentukan kelenjar TB leher Becker, 2003
Batang 3. Untuk menghancurkan tumor
4. Untuk menyembuhkan bisul
5. Jus dari kulit batang yang dimasukkan ke
dalam telinga untuk meredakan sakit
telinga dan juga ditempatkan di rongga
gigi sebagai penghilang rasa sakit, dan
memiliki aktivitas anti-TBC
1. Digunakan untuk karies gigi, astringent Fuglie, 2001
dan rubefacient
Getah 2. Getah dicampur dengan minyak wijen,
digunakan untuk meredakan sakit kepala,
demam, keluhan usus, disentri, asma, dan
3. Kadang-kadang digunakan sebagai
aborsi, dan untuk mengobati sifilis dan
rematik.
Nair and
1. Memiliki nilai khasiat obat tinggi sebagai Subramanian,
stimulan, afrodisiak, aborsi, cholagogue
2. Digunakan untuk menyembuhkan radang, 1962; Bhattacharya
penyakit otot, histeria, tumor, dan
et al., 1982; Dahot,
3. Pembesaran limpa
4. Menurunkan kolesterol fosfolipid, serum, 1998;
Bunga
trigliserida, VLDL kolesterol, LDL rasio
fosfolipid dan indeks aterogenik
5. Membantu dalam penurunan profil lipid Siddhuraju and
hati, jantung dan aorta pada kelinci Becker, 2003; Mehta
hiperkolesterol et al., 2003
6. Meningkat ekskresi kolesterol.

1. Ekstrak biji memberikan efek perlindungan Faizi et al., 1998;


pada hati dengan menurunkan peroksida
Lalas and Tsaknis,
Biji lipid
2. Senyawa antihipertensi thiocarbamate 2002
dan glycosids isothiocyanate telah
diisolasi dari asetat fase ekstrak etanol
polong Kelor.

Sumber : “REVIEW ARTICLE : Moringa oleifera: A Food Plant with Multiple


Medicinal Uses”, Farooq Anwar, Sajid Latif, Muhammad Ashraf and Anwarul
Hassan Gilani*, PHYTOTHERAPY RESEARCH, dipublikasikan di
interscience.wiley.com, 2006. ( Krisnadi A Dudi, 2015).

VII. Sasaran dan Waktu Pelaksanaan


A. Sasaran Program
Masyakat dengan riwayat penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes militus dan
balita gizi kurang, gizi buruk dan stunting.

B. Waktu Pelaksanaan
1. Tahun 2019
Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
1 Pembibitan kelor - - - - √ - - - - - - -
Pertemuan linpro - - - - - - √ - - - - -
Pertemuan linsek - - - - - - √ - - - - -
2 Sosialisasi kebut - - - - - - √ - - - - -
Pembagian bibit kelor - - - - - - √ - - - - -
3 Demo pengolahan kelor - - - - - - √ - - - - -

VIII. Lokasi
11 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gomo

IX. Peran Lintas Program


1. PROMKES
Membantu dalam memperkenalkan jenis-jenis tanaman obat tradisional yang
bermanfaat untuk kesehatan kepada masyarakat.
2. Bidan Desa (Pj. Desa)
Ikut serta dalam kegiatan KEBUT
3. Driver puskesmas
Membantu membawakan barang-barang keperluan kegiatan di tempat yang sudah
ditetapkan
4. GIZI
Bekerjasama dalam mewujudkan inovasi pengolahan tanaman obat menjadi
minuman sehat berupa teh kelor dan serbuk kelor untuk pemenuhan gizi.
5. Farmasi dan apotik
Bekerjasama dalam mewujudkan inovasi penanaman tanaman obat di sekitar
pekarangan rumah agar masyarakat dapat meningkatkan kesehatan diri sendiri dan
keluarga dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada.

X. Peran Lintas Sektor


1. RT dan RW
a. Berperan serta dalam memotivasi masyarakat untuk menghadiri semua kegiatan
KEBUT .
b. Menyediakan tempat untuk kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Tokoh Masyarakat ( TOMA ), Toko Agama, Toko Perempuan, Toko Pemuda
Memotivasi masyarakat untuk menghadiri kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Kepala Desa dan Camat
Memfasilitasi kegiatan seperti tempat untuk kegiatan.

XI. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Petugas menyampaikan laporan kegiatan kepada Kepala Puskemas Gomo dan
menyerahkan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan benar kepada kepala Puskemas
Gomo sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
XII. Evaluasi program serta pencatatan dan pelaporan
Laporan evaluasi kegiatan aka disampaikan kepada Kepala Puskesmas oleh
penanggungjawab kegiatan.

Demikian, Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya
disampaikan terima kasih
Mengetahui : Gomo, 1 April 2019
Kepala UPTD Puskesmas Gomo, Pj. Kesrat

SAHABAT JAYA BU`ULOLO JEFRIANA F. LETO


Nip. 19841210 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai