Makalah Kewarnegaraan Contoh
Makalah Kewarnegaraan Contoh
Makalah Kewarnegaraan Contoh
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Latar Belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide
demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi
merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar penyelenggaraaan bernegara
didasarkan pada konstitusi sebagai hokum dasar. Negara yang berlandaskan kepada
suatu konstitusi dinamakan Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan
secara ideal sebagai Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus
memenuhi sifat-sifat dan cirri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus
menganut gagasan tenttang konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan
suatu ide, gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi
pada bab ini terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD 1945 sebagai
Konstitusi Negara Republik Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.
Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar belakangnya.
Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan kepentingan dan
wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial yang disebut masyarakat dan
pada akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang membentuk
suatu negara. Berkaitan dengan tumbuh kembangnya bangsa, terdapat berbagai teori
besar dari para ahli untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter
sendiri. Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian nya yang berbeda-beda.
Bangsa merupakan terjemahan dari kata “nation” (dalam bahasa inggris). Kata nation
bermakna keturunan atau bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSTITUSIONALISME
A. Gagasan Tentang Konstitusionalime
Negara adalah suatu organisasi kekuatan yang terdiri atas unsur rakyat
(penduduk), wilyah dan pemerintah. Pemeintah adalah suatu unsur negara.
Pemerintahlah yang menyelenggarakan dan melaksanakan tugas-tugas demi
terwujudnya tujuan bernegara.
Gagasan bahwa kekuasaan negara harus dibatasi serta hak-hak dasar rakyat
dijamin dalam suatu konstitusi negara dinamakan konstitusionalisme. Carl J.
Fridrich berpendapat “konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah
merupakan suatu kumpulqn qktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat,
tetapi yang tunduk pada beberapa pembatasan yang dimaksud untuk memberi
jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintah tidak
disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah pembatasan
yang dimaksud termaktub dalam konstitusi”(Taufiqurrohman Syahuri, 2004).
Pada pemulaan abad ke-19 dan awal abad ke-20 gagasan mengenai
konstitusionalisme, (kekuasaan terbatas dan jaminan hak dasar warga negara)
mendapat perumusan secara yuridis. Daniel S. Lev memandang
konstitusionalisme sebagai paham “negara terbatas”. Para ahli hukum Eropa Barat
Kontinental sebagai Imanuel Kant dan Frederich Yulius Stahl memakai istilah
Rechtsstaat, sebagai ahli Anglo Saxon seperti AV Dicey memakai istilah Rule of
Law. Di Indonesia, istilah Rechtsstaat atau Rule of Law biasa diterjemahkan
dengan istilah “Negara Hukum”(Mahfud MD, 1993).
B. Negara Konstitusional
Setiap negara memiliki konstitusi sebagai hukum dasar. Namun tidak setiap
negara memiliki undang-undang dasar. Ingris merupakan negara konstitusi
(constituitional state) meskipun tidak memiliki undang-undang dasar. Konstitusi
Inggris terdiri atas berbagai aturan pokok yang timbul dan berkembang dalam
sejarah bangsa tersebut. Konstitusi tersebar dalam berbagai dukumen sepeti
Magna Charta (1215), Bill of Rights (1689) dan parliament Act (1911). Konstitusi
dalam kaitan ini memiliki pengertian yang lebih luas dari undang-undang dasar.
2.2KONSTITUSI NEGARA
A. Pengertian Konstitusi
Konstitusi dapat diartikan secara luas dari sempit adalah sebagai berikut.
a. Konstitusi (hukum dasar) dalamarti luas meliputi hukum dasar terlutis dan
tidak tertulis.
b. Konstitusi (hukum dasar) dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis,
yaitu undang-undang dasar. Dalam pengertian ini undang-undang dasar
merupakan kontitusi atau hukum dasar yang tertulis.
B. Kedudukan Konstitusi
Jadi konstitusi menjadi (a) dasar adanya dan (b) sumber kekuasaan bagi setiap
lembaga negara. Oleh karena konsttusi juga mengatur kekuasaan badan legislatif
(pembuat undang-undang), maka UUD juga merupakan (c) dasar adanya dan
sumber bagi isi aturan hukum yang ada di bawahnya.
Konstitusi lazimnya juga diberi kedudukan sebagai hukum tertinggi dalam tata
hukum negara yang bersangkutan. hal ini berarti bahwa aturan-aturan yang
terdapat dalam konstitusi, secara hierarkis mempunyai kedudukan lebih tinggi
(superior) terhadap aturan-aturan lainnya. Oleh karena itulah aturan-aturan lain
yang dibuat oleh pembentukan undang-undang harus sesuai atau tidak
bertentangan dengan undang-undang dasar.
Beberapa hal yang menjadi isi dari pada konstitusi Republik Indonesia ini.
Hal hal yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 antara lain sebagai
berikut.
Alinea ketiga bebunyi “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya khidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Aliena
ini mengandung makna adanya motivasi spitual bangsa Indonesia.
Alinea keempat berbunyi “Kemudia dari pada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indoneisa dan
seluruh tumbah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang berbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indoneisa yang berkendaulatan rakya dengan berdasarkan kepada ketuhanan yang
maha esa, kemanusian yang adil dan beradap, persatuan Indonesia dan kerakyaran
yang dipimpin oleh hikmah kebijakan dalam permunyawarah/perwakilan serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakya Indonesia”. Alinea
keenpat berisi langkah-langkah sebagai kelanjutan dalam bernegara.
2.4 SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD NRI 1945, sebagai beriku.
Secara teori, ada dua kalsifikasi bentuk negara yaitu bentuk negara serikat
atau federal dan bentuk negara kesatuan. Negara federal adalah negara yang
berurusan jamak. Negara kesatuan adalah negara yang bersusun tunggal.
Hal ini secara jelas dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD NRI 1945 bahwa
“kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Hakikat
demokrasi itu sendiri adalah kekuasaan dalam negra berada di tangan rakyat.
Scara teoritik, klasifikasi sitem politik di era modern ini terbagi dua yaitu
sistem politik demokrasi dan sistem politik otoritarian. Samuel Huntington dalam
buku Gelombang Demokratisasi Ketiga (2001) membuat pembentukan antara
sistem politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi.
BAB III
KESIMPULAN
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai negara polis.
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang
terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi
peraturan-peraturan lainnya. Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk
pertama kali disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
tanggal 18 Agustus 1945. Dalam tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara,
UUD 1945 menempati tempatan tertinggi. Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt)
artinya perubahan. Perubahan yang dilakukan merupakan ada atau sisipan dari
konstitusi yang asli. Konstitusi yang asli tetap berlaku. Adapun bagian yang
diamandemen merupakan atau menjadi bagian dari konstitusinya.