Laporan Praktikum PT & Aptt-1
Laporan Praktikum PT & Aptt-1
Laporan Praktikum PT & Aptt-1
Disusun :
Kelompok 3
Tujuan : untuk melihat kemampuan faktor pembekuan darah ekstrensik dan jalur
bersama. Pemeriksaan PT dapat digunakan untuk monitoring terapi
antikoagulan oral, berkurangnya aktivitas vitamin K.
Dasar teori :
Protrombin time atau Waktu Protrombin adalah pemeriksaan hemostasis yang pertama
kali diperkenalkan oleh Quick pada tahun 1935. Pemeriksaan ini dipakai untuk menyaring
adanya kelainan hemostasis pada jalur ekstrinsik yang meliputi faktor I (fibrinogen), faktor II
(protrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), faktor X (stuart).
Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang PT selama 2 detik atau 10% dari nilai normal.
Prinsip pemeriksaan protrombin time yaitu mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan dalam
detik untuk pembentukkan fibrin dari plasma sitrat, setelah penambahan tromboplastin jaringan
dan ion Ca dalam jumlah optimal.
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan PT antara lain adalah sampel darah
membeku, membiarkan sampel darah sitrat disimpan pada suhu kamar selama beberapa jam.
Alat :
1. Tourniquette
2. Spuit dan Neddle
3. Torniquette
4. Sentrifuge dan tabungnya.
5. Mikropipet volume 100 uL dan 200 uL
6. Tabung reaksi plastik berukuran 10 x 200 mm
7. Waterbath 37ºC
8. Stopwatch
Bahan :
1. Plasma sitrat miskin trombosit
2. Tromboplastin jaringan (ekstrak otak kelinci)
3. Buffer (larutan garam, CaCl2, sodium azide)
Bahan Kontrol:
1. Plasma Sitrat
Prosedur Kerja :
Pra analitik
A. Persiapan pasien
B. Pembuatan Plasma
1. Kedalam tabung sentrifuge masukkan 0,5 ml Na. Citrat 3,8 %.
2. Darah vena 4,5 mL masukkan ke dalam tabung yang berisi Na Citrat lalu
homogenkan dengan adekuat
3. Putar pada sentrifuge selama 20 menit pada 3000 rpm
4. Pisahkan plasma yang terjadi, masukkan kedalam tabung dan kalau plasma tidak
segera diperiksa masukkan kedalam lemari es.
C. Pembuatan Larutan Tromboplastine
1. Satu vial RGT dicampur dengan satu vial BUF, dihomogenisasi lalu didiamkan
selama 30 menit pada suhu kamar.
2. Larutan siap digunakan untuk pemeriksaan.
Analitik
- Pemeriksaan PT
1. Tabung reaksi 10 x 200 mm dan RGT dimasukkan ke dalam waterbath dengan
suhu 37OC hingga hangat.
2. Kontrol/plasma dimasukkan sebanyak 100 uL kedalam tabung tadi lalu diinkubasi
selama tiga menit pada suhu 37OC.
3. Reagensia yang telah dihangatkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, bertepatan
dengan masuknya reagensia, stopwatch dinyalakan.
4. Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin dengan
memiriingkan tabung reaksi
5. Hentikan stopwatch pada saat terdapat benang fibrin. Lamanya waktu
terbentuknya benang fibrin disebut Masa Protrombin plasma
Pasca Analitik
1. Penulisan hasil
2. Interpretasi hasil
3. Pelaporan hasil
Pembacaan Hasil :
Intrepretasi hasil pemeriksaan PT Nilai normal Protrombin time adalah 10-14 detik.
Daftar Pustaka :
- Buku Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) tentang Hemostasis dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
- Buku Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) tentang Kendali Mutu dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Tujuan :
Dapat mengetahui adanya kelainan faktor-faktor pembekuan darah.
Dapat mengetahui cara pemeriksaan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT).
Dapat melakukan cara pemeriksaan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT).
Dasar teori :
Activated partial tromboplastin time (APTT) adalah tes laboratorium untuk diagnosis gangguan
pembekuan darah. Tes terdiri dari dua tahap: Yang pertama adalah preinkubasi sampel plasma
dengan bahan bermuatan negatif (kaolin, asam ellagic, dll.)
Untuk mengaktifkan faktor XII dan XI; tahap kedua dimulai setelah penambahan ion kalsium
yang memicu rantai reaksi enzimatik yang bergantung kalsium yang menghasilkan pembekuan
fibrinogen. Pemodelan matematika digunakan untuk analisis tes APTT.
Perpanjangan APTT yang paling menonjol disebabkan oleh penurunan konsentrasi faktor X.
faktor X sebesar 5%, faktor IX sebesar 90%, dan faktor XI sebesar 39%. Waktu pembekuan yang
dihitung menggunakan konsentrasi protein yang ditemukan dalam darah orang sehat adalah 40,5
detik. Perpanjangan APTT yang paling menonjol disebabkan oleh penurunan konsentrasi faktor
X (Kogan, et al., 2001).
Alat :
1. Centrifuge tube
2. Kuvet
3. Stir bar
4. Pipet tip
5. Mikropipet 50 µl
6. Mixer roller
7. Alat semiotomatis (CoaData 4004)
Bahan :
1 Darah vena (Antikoagulan Sodium Citrate)
- Reagen :
1. Larutan bahan control
2. Reagen APTT-S
3. Aquadest
4. Reagen Cair TEClot APTT dan CaCl2 0,025 M
Bahan Kontrol:
1. Plasma Sitra
Prosedur Kerja :
Pra analitik
1. Persiapan pasien
2. Pemberian identitas spesimen
3. Pengambilan Darah Vena
a. Dibersihkan bagian tangan yang akan diambil darahnya dengan kapas alcohol
70% dan dibiarkan hingga mengering
b. Dipasang tourniquet tiga jari diatas lipatan siku. Pemasangan tourniquet tidak
boleh lebih 1 menit. Untuk pengambilan darah vena pasien diminta untuk
membuka dan menutup genggaman beberapa kali
c. Ditegangkan bagian kulit diatas vena
d. Vena ditusuk dengan spuit,lubang jarum menghadap ke atas dengan
kemiringan sudut 15 derajat
e. Dilepaskan / direnggangkan tourniquet secara perlahan dan ditarik penghisap
spuit hingga darah terambil kurang lebih 2,7 ml
f. Diletakkan kapas kering di atas jarum jarum dan Tarik spuit seacara perlahan
lalu tekan bagian bekas penusukan jarum beberapa saat
g. Dipindahkan darah dari spuit ke dalam tabung dengan cara mengalirkan
ditabung dinding.
Analitik
ANALITIK :
1. Persiapan Sampel ( Pembuatan Plasma Sitrat)
a. Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung berisi antikoagulan natrium sitrat
3,2% sebanyak 0,3 ml,homogenkan secara perlahan
b. Disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit
c. Plasma yang diperoleh kemudian dipipet dengan perlahan dan dipindahkan ke
dalam tabung lain yang steril dan bersih
2. Pemeriksaan specimen
a. Alat dan bahan disiapkan.
b. Reagensia 2 dihangatkan pada suhu 37ºC.
c. Bahan kontrol/plasma dimasukkan kedalam kuvet sebanyak 100 μL.
d. Reagensia 1 dihomogenisasi lalu dipipet sebanyak 100 μL lalu dimasukkan ke
dalam kuvet, dihomogenkan lalu diinkubasi selama 37ºC.
e. Tekan tombol baca, ketika pada layar terlihat tulisan ready maka reagensia 2
yang telah dihangatkan ditambahkan ke dalam kuvet sebanyak 100μL.
f. Pemeriksaan bahan kontrol dan sampel dilakukan duplo. Hasil yang
dilaporkan adalah nilai rata-rata dari pemeriksaan tersebut.
Pasca Analitik
1. Penulisan hasil
2. Interpretasi hasil
3. Pelaporan hasil
Pembacaan Hasil :
Daftar Pustaka :
- Buku Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) tentang Hemostasis dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
- Buku Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) tentang Kendali Mutu dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia