Struktur Dan Kontruksi Rumah Adat Suku Sabu

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

01

RUMAH ADAT
SUKU SABU
Kelompok 5:
Chiara Jasmine Robiadji 205060500111035
Evana Elirica Aliyah 205060500111030
M. Raja Rafi Makarim 205060500111050
Nada Atha Shahirah 205060501111050
Sarah Amalia Rabbani 205060500111044
Tipe Struktur Rangka Tiang Rumah Sabu merupakan rumah panggung yang memiliki struktur lantai
02
taga batu, yaitu terdapat dua batang balok yang melengkung kemudian

TIPE STRUKTUR RUMAH SABU


disambungkan dan membentuk setengah lingkaran pada kedua sisi atap
rumah.
Struktur pada kerangka tiang menggunakan Ammu Halla, yaitu tiang-tiang
utama pada struktur ini ditancapkan ke kedalaman tanah tertentu, tiang ini
berfungsi untuk menopang struktur atap dan dek loteng.

Rumah ini memiliki beberapa tipe Jenis Struktur Rangka Tiang


pembalokan dan dek, yitu pembalokan
dek loteng, pembalokan dek ruangan
dan pembalokan dek teras
Tipe Struktur Rangka Tiang
Struktur rangka atap pada rumah ini di
topang oleh 4 tiang (Kijuaga) penopang
nok bubungan (Bangngu), kayu kaso
atas (Worena), kayu kaso pada depan
dan belakang rumah yang kemudian
diteruskan sampai mendekati tanah pada atap tambahan depan dan
belakang (Worena Horo), dan kaso pada atap tambahan pelengkung
(Worena Rukoko).
ELEMEN-ELEMEN KONTRUKSI PADA BANGUNAN
90% bahan yang digunakan adalah bahan lontar (keli) 10% menggunakan bahan kayu
tiang (geri), lantai (kelaga), dinding (ruhedidi), tiang (geri taru wui dan geri taru
pintu (ru kalae), atap (ruwuwu), konstruksi rangka duru serta geri kolo eka); reng
atap (bangngu, aju nou, gela), dan tali pengikat (badu)
(terbuat dari sayatan kulit pelepah lontar).

bentuk rumah adat Sabu mengambil konsep dasar


“bentuk perahu” yang dibalik, nampak pada
olahan atap rumah adat Sabu yang memiliki
karakter seperti ‘perahu terbalik’.

balok yang menyerupai bentuk perahu


merupakan penanda duru (anjungan)
rumah Sabu.
Konstruksi

Sistem struktur rumah tradisional sabu terdiri dari tiang-tiang penopang


utama, tiang-tiang pendukung lainnya, balok lantai, balok atap dan
rangka atap. Terdapat tiga sambungan utama pada rumah yaitu tiang
dengan pondasi, tiang dengan balok lantai, dan tiang dengan balok atap

Pada bagian bawah rumah tradisional Sabu terdapat


pondasi dari batu kali. Tiang-tiang utama dan tiang-tiang
pendukung ditancap pada tanah dengan kedalaman
tertentu. Hubungan antara pondasi dengan tiang-tiang
struktur hanya diletakkan pada batu tanpa sambungan
khusus. Tiang-tiang lalu didukung oleh sambungan balok-
kolom yang lentur dan diperkuat dengan pasak.
Sebagai penutup atap dan dinding
Sambungan pada bangunan dibuat dengan memasukkan
digunakan anyaman daun lontar yang
balok ke tiang yang dilubangi sebesar penampang balok
diberi pengapit yang terbuat dari kayu
dan dipasak pada bagian bawah untuk menguatkan
pohon pinang
sambungan.
JENIS SAMBUNGAN
Sistem Tumpu
Bangunan ini didominasi sistem
tumpu sebagai jenis sambungannya.
Salah satunya terdapat di antara Sambungan Purus Lurus
tiang, balok, dan dek. Digunakan untuk penyambungan
arah memanjang, antara tiang
dengan balok.
Sistem Ikat
Banyak ditemukan pada bagian atap,
terutama pada bertemuan rangkanya.
Bahan utama untuk pengikat adalah
kayu rotan.
Sambungan Bibir Lurus
Sambungan Pasak Digunakan untuk penyambungan
Pasak kayu dimasukkan ke dalam arah memanjang, antara dek
takikan-takikan, untuk mengunci loteng dengan tiang loteng.
kedua kayu. Banyak ditemukan pada
balok dek, yang ujungnya sedikit
melengkung.
PREDIKSI BEBAN MATI DAN BEBAN HIDUP

Beban Mati Beban Hidup

Beban Mati Beban Mati Beban Mati Beban Hidup Beban Hidup
Berupa Atap Berupa Kolom Berupa Lantai Berupa Manusia Berupa Perabot

Anda mungkin juga menyukai