2064 4088 1 SM
2064 4088 1 SM
2064 4088 1 SM
Eva Monica1)
1)
Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ma Chung,
Malang
INTISARI
Terompet Ungu (Ruellia brittoniana Leonard) termasuk dalam famili Acanthaceae.
Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi kandungan ekstrak kental etanolik daun terompet
ungu. Sebanyak 185 gram rufinat serbuk daun terompet ungu dimaserasi dengan pelarut
etanol menghasilkan ekstrak sejumlah 17,5 gram. Identifikasi senyawa kimia dilakukan
menggunakan reagen. Hasil uji dengan menggunakan reagen pada filtrat menunjukkan bahwa
ekstrak mengandung alkaloid tersier, polifenol, saponin, dan minyak atsiri. Aktivitas antioksida
ekstrak diukur dengan menggunakan uji DPPH menunjukkan nilai ES54 sebesar 53.39 µg/mL.
Kata kunci: Ruellia brittoniana, Acanthaceae, ekstrak, antioksidan.
ABSTRACT
Petunia (Ruellia brittoniana Leonard) is a wild plant species belonging to the
Acanthaceae family. This study aimed to identify the content of ethanolic extract of petunia leaf. A
total of 185 grams of petunia leave powder were macerated with ethanol resulting 17.5 grams of
ethanolic extract. Chemical identification was performed by using reagents. The test using
reagents showed that the extract contains tertiary alkaloid, polyphenol, saponin, and essential oil.
The antioxidant activity of the extract was recorded by using DPPH assay with the value of ES54
was 53,39 µg/mL.
Keywords: Ruellia brittoniana, Acanthaceae, extract, antioxidant.
31
mempertahankan diri terhadap serangan
tersebut, maka dapat terjadi berbagai Bahan
penyakit seperti penyakit kardiovaskular,
kanker, artritis, dan penuaan dini (Pala Bahan utama yang digunakan
dan Gurkan, 2008). antara lain daun terompet ungu (Ruellia
Secara umum, tubuh telah brittoniana Leonard) yang telah
memiliki pertahanan terhadap paparan dideterminasi. Pelarut ekstraksi
radikal bebas. Akan tetapi dalam jumlah menggunakan etanol 96%,, Asam klorida
yang lebih banyak diperlukan suatu encer P, akuades, kloroform P, etanol 95%,
mekanisme pertahanan tambahan. asam klorida 1%, Na2CO3, asam asetat,
Pertahanan terhadap radikal bebas dalam KOH, H2O2, dietil eter, etanol 80%,
tubuh dapat dilakukan oleh senyawa FeCl3, NaCl 2%, gelatin 1%, eter, kapas
antioksidan. Peran antioksidan dapat dan kertas saring. Pereaksi dragendorff,
diperankan oleh beberapa senyawa fenolik mayer, serium sulfat, vanilin sulfat dan
yang terdapat dalam tumbuhan (Halliwell, liebermann-burchard.
1999). Hingga saat ini, masih banyak
tumbuhan dengan kandungan senyawa Jalannya Penelitian
fenolik yang masih belum dimanfaatkan Ekstraksi
dalam secara maksimal dalam dunia Daun terompet ungu di Universitas
kesehatan. Oleh karena itu, perlu, dilakukan Ma Chung dipanen pada pukul 06.45 WIB
penelitian untuk menemukan tumbuhan kemudian dicuci dan dilakukan sortasi basah.
yang berpotensi menghasilkan senyawa Daun dikeringkan selama 2 hari lalu dioven
antioksidan. pada suhu 50°C selama 5 hari. Dilakukan
Tanaman terompet ungu (Ruellia sortasi kering kemudian simplisia kering
brittoniana Leonard) merupakan tanaman dihaluskan hingga menjadi serbuk. Bobot
yang dapat tumbuh subur, baik secara liar serbuk yang didapatkan adalah sebanyak
maupun sebagai tanaman hias. Menurut 185 gram. Sebanyak 185 gram rufinat
Samy, et al (2015), tanaman dengan genus dimaserasi dalam 1 liter etanol 96% selama
Ruellia mengandung flavonoids, lignans, 24 jam dan diaduk setiap 3 jam. Dilakukan
kumarin, alkaloids, triterpen, sterol, fenolik penggantian pelarut etanol 96% sebanyak 3
glikosida, phenyl ethanoids, megastigmane kali. Filtrat diambil melalui penyaringan
glycosides, benzoxazinoid glucosides, dan menggunakan corong Buchner. Seluruh
lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan filtrat diuapkan pelarutnya menggunakan
untuk mengetahui besarnya aktivitas vacuum rotary evaporator pada suhu 80°C
antioksidan tanaman Ruellia britoniana dan tekanan -15 atm. Ekstrak yang diperoleh
secara in vitro terhadap senyawa radikal kemudian diuapkan lagi di atas waterbath
stabil DPPH. hingga diperoleh ekstrak kental.
METODE PENELITIAN Identifikasi Kandungan Kimia
Alat Uji Alkaloida
Serbuk simplisia sebanyak 2 gram
Peralatan yang digunakan pada ditambahkan 10 mL asam klorida 1% lalu
penelitian ini adalah vial, tabung ependorf, dipanaskan selama 30 menit dalam
oven, blender, neraca digital, neraca penangas air mendidih. Filtrat disaring ke
analitik (Ohaus), vacuum rotary dalam tabung reaksi A dan B sama banyak.
evaporator (IKA), waterbath, alat gelas Larutan pada tabung reaksi A dibagi dua
(corong Buchner, Erlenmeyer, gelas beker, sama banyak. Tabung reaksi A1
labu maserasi, chamber KLT, gelas ukur, ditambahkan 3 tetes reagen Dragendorff
pipet, tabung reaksi, cawan porselen, dan sedangkan tabung reaksi A2 ditambahkan
labu ukur), hot plate, lampu Bunsen, reagen Mayer. Apabila pada kedua tabung
pinset, termometer, vortex, sonikator, ini terdapat endapan maka larutan positif
lemari es, spektrometer UV-Vis, mengandung alkaloida.
microtube, krus, dan alat-alat gelas yang Tabung B ditambahkan serbuk
lazim digunakan di laboratorium analisis Na2CO3 hingga pH 8-9 lalu ditambahkan 4
(Pyrex- Germany dan Iwaki). mL kloroform dan diaduk. Fase kloroform
32
yang terbentuk diambil dengan pipet gram serbuk simplisia kemudian
Pasteur lalu ditambahkan asam asetat 5% ditambahkan 15 mL air dan dipanaskan
hingga pH 5 dan diaduk. Cairan dipisahkan selama 30 menit pada penangas air
lapisan atas dan bawah dengan pipet. mendidih. Larutan disaring lalu lalu
Lapisan atas ditambahkan 5 tetes reagen diletakkan pipa kapiler pada permukaan
Dragendorff. Terbentuknya endapan filtrat secara tegak lurus. Dilakukan hal
menandakan adanya kandungan alkaloida yang sama pada akuades lalu dibandingkan
kuartener. Lapisan bawah ditambahkan 10 tinggi cairan yang masuk melalui pipa
tetes HCl 1% lalu diaduk. Lapisan atas kapiler. Bila tinggi filtrat memiliki setengah
dipisahkan dan diberikan 2 tetes reagen tinggi akuades pada pipa kapiler, filtrat
Dragendorff. Bila timbul endapan mengandung saponin.
menandakan adanya alkaloida tersier. Uji Minyak Atsiri
Uji Antrakuinon Serbuk simplisia sebanyak 10
Serbuk simplisia sebanyak 300 mg gram ditambahkan 20 mL eter, dikocok dan
ditambahkan 10 mL KOH 0,5 N dan 1 mL disaring. Filtrat diuapkan di atas waterbath
H2O2. Suspensi dididihkan selama 2 menit hingga kering. Apabila terdapat bau
lalu didinginkan dan disaring. Sebanyak 5 aromatik, residu dilarutkan dengan sedikit
mL filtrat ditambahkan 10 tetes asam asetat etanol 96% lalu diuapkan kembali hingga
glasial hingga pH 5 dan kemudian kering. Adanya bau aromatik spesifika
ditambahkan 10 mL dietil eter. Lapisan atas menunjukkan adanya kandungan minyak
yang terbentuk diambil sebanyak 5 mL atsiri.
kemudian ditambahkan 1 mL KOH 0,5 N. Uji Antioksidan Ekstrak
Warna merah menunjukkan adanya Mula-mula 20 mg ekstrak kental
senyawa antrakuinon. daun terompet ungu dilarutkan dengan
Uji Polifenol metanol p.a. hingga 10 mL. Kemudian pada
Serbuk simplisia sebanyak 2 gram larutan ekstrak dipindahkan ke dalam labu
masing-masing dimasukkan ke dalam 2 ukur 10 mL yang baru sebanyak 0,2; 0,4;
tabung reaksi. Tabung A ditambahkan 10 0,6; dan 1,0 mL. Pembuatan seri
mL air sedangkan tabung B ditambahkan konsentrasi dilakukan dengan
10 mL etanol 80%. Keduanya lalu menambahkan metanol p.a. hingga 10 mL.
dipanaskan selama 10 menit hingga Pada setiap larutan uji diambil 0,2 mL
mendidih kemudian disaring dan untuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi
didinginkan. Sebanyak 3 tetes FeCl3 bertutup dan ditambahkan 3,8 mL DPPH.
ditambahkan ke dalam setiap filtrat. Campuran didiamkan selama 5 menit,
Terbentuknya warna hijau-biru kemudian dilakukan pengukuran absorbansi
menunjukkan adanya polifenol. dengan panjang gelombang 517 nm. Blanko
Uji Tanin yang digunakan dalam pengukuran
Ditimbang 3 gram serbuk absorbansi adalah metanol p.a. Besarnya
simplisia lalu ditambahkan 15 mL air dan aktivitas antioksidan ekstrak dihitung
dipanaskan selama 30 menit pada dengan persamaan berikut:
penangas air mendidih kemudian %ES = Akontrol − Asampel x100%
disaring. 5 ml filtrat diambil dan Akontrol
ditambahkan 1 mL NaCl 2%. Endapan
yang terbentuk disaring dan ditambahkan 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
mL gelatin 1 %. Terbentuknya endapan
menunjukkan adanya tanin. Ektraksi
Uji Saponin
Ditimbang 300 mg serbuk Ekstraksi dilakukan pada simplisia
simplisia lalu ditambahkan 10 mL air dan kering daun terompet ungu (Ruellia
ditutup. Larutan dikocok kuat selama 30 brittoniana Leonard) dengan metode
detik kemudia tabung dibiarkan dalam maserasi menggunaan penyari etanol 96%.
posisi tegak selama 30 menit. Adanya buih Hasil ekstraksi dengan mengunakan 185
sepanjang 3 cm lebih dari permukaan cairan gram serbuk simplisia menghasilkan
menunjukkan adanya saponin. Adapun ekstrak kental sebanyak 17,5 gram atau
langkah kedua adalah dengan menimbang 3 dengan rendemen sebesar 9,46%.
33
1985; Harborne, 1987).
Identifikasi Kandungan Kimia Kandungan polifenol teridentifikasi
positif pada simplisia. Perubahan warna
Kandungan senyawa dalam filtrat dari hijau muda menjadi lebih pekat
simplisia Ruellia brittoniana Leonard diuji terjadi setelah penambahan reagen FeCl3.
dengan mengunakan barbagai reagen. Ion besi (III) memiliki kemampuan
Senyawa-senyawa yang berhasil pembentukkan kelat yang besar terhadap
diidentifikasi dapat dilihat pada tabel 1. senyawa-senyawa fenolik (Cheng dan
Senyawa pertama yang teridentifikasi Crisosto, 1997). Kelat yang terbentuk akan
adalah senyawa alkaloid yang ditandai mengahsilkan warna biru hingga hijau gelap
dengan pembentukan warna jingga setelah (Sarker dan Nahar, 2012). Saponin
penambahan reagen dragendroff dan adanya teridentifikasi melalui pembentukan busa
endapan setelah penambahan reagen mayer. dan tinggi yang relatif lebih rendah terhadap
Penampakan warna jingga- kecoklatan air dalam pipa kapiler. Saponin dapat
setelah penambahan pereaksi Dragendroff menurunkan tegangan permukaan. Minyak
disebabkan oleh interaksi antara lone pair atsiri yang cirikan dengan munculnya
electron pada alkaloid dengan kompleks aroma yang khas.
logam pada reagen Dragendroff (Depkes,
Tabel 1. Hasil uji identifikasi kandungan kimia pada Ruellia britoniana Leonard
Golongan Hasil
Alkaloid +
Antrakuinon -
Polifenol +
Tanin -
Saponin +
Minyak atsiri +
34
62
% Aktivitas Penangkapan
60
Radikal Bebas
58
56
54
52
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00