Tugas Konsep Dasar Ilmu Gizi - Chaerunnisa M - 70200120097

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR ILMU GIZI

Chaerunnisa. M
Universitas Islam Negeri Makassar
Email : [email protected]

A. Pengertian Ilmu Gizi


Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa
berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food
menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan. Sedangkan Gizi (Nutrition) adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh. Dan Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan
mentah. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu:
 Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan
energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh). Sedangkan
 Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar,
produktivitas kerja.

B. Sejarah Perkembaangan Ilmu Gizi


Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu
gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting
untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori
Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan
manusia, artinya manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu,
diantaranya yaitu :
Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi.
Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi
sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu
konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh
konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
C. Fungsi Zat Gizi
1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan
ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan
tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein,
mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan
mengganti sel yang rusak.
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein
bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam
upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal
organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke
dalam tubuh.

D. Ruang Lingkup Ilmu Gizi


Ruang lingkup ilmu gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan
pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi
makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi
berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia,
faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada
masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan
gizi olahraga.
Perkembangan gizi klinis adalah sebagai berikut:
 Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
 Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
 Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terhadap gangguannya.
 Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
 Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
 Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
 Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan
kontaminan).
Konsep baru yang dikemukakan dewasa ini berkaitan dengan ruang lingkup ilmu gizi
sebagai sains adalah sebagai berikut:
 Hubungan keturunan dengan kebutuhan gizi
 Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku
 Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja
 Hubungan gizi dengan daya tahan tubuh (karena penyakit infeksi)
 Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap
penyakit degeneratif ( jantung, diabetes melitus, hati dan kanker).

E. Penyebab Gangguan Gizi


a. Faktor primer yaitu :
Susunan hidangan yang salah dalam kuantitas dan kualitas penyebabnya :
 Kurangnya penyediaan pangan
 Kurang baiknya distribusi pangan
 Kemiskinan
 Ketidaktahuan
 Kebiasaan makan salah
b. Faktor sekunder yaitu :
Gangguan saluran pencernaan :
 Gigi geligi yang tidak baik
 Kelainan struktur saluran pencernaan dan kekurangan enzim

F. Status Gizi
 Status gizi baik
Terjadi bila tubuh memperoleh zat gizi cukup dan digunakan secara efisien.
 Status gizi kurang
Terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi essensiil.
 Status gizi lebih
Terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebih sehingga
menimbulkan efek toksik dan membahayakan tubuh.

G. Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan


1. Zat gizi makro
 Karbohidrat, memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan.
 Lipida, istilah lipida meliputi senyawa senyawa heterogen, termasuk lemak dan
minyak yang umum di kenal dalam makanan, malam, posfolipida, sterol, daan
ikatan lain yang sejenis terdapat dalam makanan dan tubuh manusia.
 Protein, istilah protein berasal dari bahasa yunani Proteos, yang berarti yang
utama atau yang di dahulukan.
2. Zat Mikro
1) Vitamin, funk dalam bukunya the etiology of deficiency disease yang
diterbitkan pada tahun 1912 mengusulkan nama vitamine untuk fakto-faktor
zat aktif tersebut. Vita berarti esensial untuk kehidupan, sedangkan faktor anti
beri yang di duga berperang tersebut adalah suatu ikatan amine.
a. Vitamin larut lemak
 Vitamin A, adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan.
Secara luas, vitamin A merupakan nama ginerik yang menyataka
semua retinoid dan prekursour/provitamin A karotenoid yang
mempunyai aktifitas biologis sebagai retinol.
 Vitamin D, yaitu mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu
penyakit dimana tulang tidak mampu melakukan klasifikasi.
 Vitamin E, yaitu berbagi biji bijan merupakan sumber kaya vitamin E.
 Vitamin K, yaitu sumber utama vitamin K adalah Hati, sayuran daun
berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli.
b. Vitamin larut Air
 Vitamin C, pada umumnya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu
sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan,
pepaya, gandaria, dan tomat, Vitamin C juga banyak terdapat di dalam
sayuran, daun-daun nan dan jenis kol
 Vitamin B, sumber utama vitamin B adalah beras dan serealia.
2) Air dan Cairan Tubuh
Tubuh bertahan selama berminggu minggu tanpa makanan, tapi hanya
beberapa hari tanpa air.
3) Mineral
Merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan.
3. Makanan
Adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsur-unsur ikatan
kimia yang dapat di ubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila di
masukan ke dalam tubuh.
4. Pangan
Merupakan istilah umum untuk semua bahan yang dapat di jadikan makan.
Sistem pangan dan gizi mempunyai tujuan meningkatkan dan mempertahankan
status gizi masyarakat dalam keadaan optimal. Sistem pangan dan gizi mempunya
4 komponen yaitu :
 Penyediaan pangan
 Distribusi pangan
 Komsumsi makanan dan
 Utilisasi makanan
5. Bahan makanan merupakan makanan dalam keadaan mentah.
Bahan makanan sering juga disebut bahan pangan, dan dalam perdagangan
disebut komoditi pangan, iyalah apa yang kita produksi atau perdagangkan,
misalnya daging, sayur, buah dan sebagainya.
Dalam susunan hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan makanan dapat di
kelompokkan ke dalam :
 Bahan makanan pokok
 Bahan makanan lauk pauk
 Bahan makanan sayur dan bahan makanan buah
DAFTAR PUSTAKA

https://lusa.afkar.id/konsep-dasar-ilmu-gizi#:~:text=Ilmu%20Gizi%20(Nutrience
%20Science)%20adalah,hubungannya%20dengan%20kesehatan%20optimal%2F
%20tubuh

https://slideplayer.info/slide/12875421/

https://www.psychologymania.com/2013/08/ruang-lingkup-ilmu-gizi.html?m=1

https://id.scribd.com/document/407198137/Makalah-konsep-dasar-ilmu-Gizi

Anda mungkin juga menyukai