Manual Mutu 2019
Manual Mutu 2019
Manual Mutu 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Manual Mutu ini disusun untuk menjelaskan Sistem Manajemen Mutu yang
diimplementasikan di UPTD Puskesmas Padaherang . Sistem Manajemen Mutu
UPTD Puskesmas Padaherang yang dijelaskan akan mencakup Kebijakan dan
Sasaran Mutu, Komitmen Manajemen, Organisasi Mutu dan Puskesmas serta
uraian singkat proses-proses bisnis yang dijalankan organisasi. Pada bagian akhir
disajikan tabel matriks yang menunjukkan kesesuaian antar bagian Manual Mutu ini
dengan dokumen yang terkait serta menunjukkan interaksi hubungan implementasi
peningkatan sistem manajemen mutu yang berkelanjutan dengan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Padaherang.
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Permenkes No. 75 Tahun 2014).
Tabel 1.1
Jumlah RT dan RW serta Sekolah
di wilayah kerja Puskesmas Padaherang
Tahun 2018
Jumlah Sekolah
Jml Jml Jml Jml
No Desa SD / SMP / SLTA Pontr
RT RW Rumah KK TK
MI MTs /MA en
1. Padaherang 38 8 1673 2537 2 4 2 - 1
LUAS
N KUALIFIKA BATAS
DESA WILAYAH
O SI DESA WILAYAH
( km2 )
1 Padaherang 385.80 Swasembada Desa Karangsari
Karangpawit
2 729.68 Swasembada Desa Mangunjaya
an
Kedungwulu
3 1112.92 Swasembada Desa Karangsari
h
Karangmuly
4 418.87 Swakarya -
a
5 Cibogo 521.26 Swakarya Desa Mangunjaya
6 Pasirgeulis 261.06 Swakarya Desa Ciulu
Propinsi Jawa
7 Paledah 872.55 Swasembada
Tengah
Maruyungsa Propinsi Jawa
8 431,800 Swadaya
Tengah
ri
9 Panyutran 835,693 Swadaya Desa Bojongsari
KONDISI
JARAK KETERJANGKAUAN RATA-
N KONDISI TERJA DESA RATA
DESA
O WILAYAH UH KE WAKTU
ROD ROD JALA
PKM TEMPUH
A2 A4 N
KE PKM
1 Padaherang Pedesaan 1 km + + Aspal 15 Menit
Karangpawit 3 km Semi
2 Pedesaan + + 15 menit
an Aspal
Kedungwulu 4 km
3 Pedesaan + + Batu 1 Jam
h
Karangmuly 2 km
4 Pedesaan + + Batu 30 menit
a
5 Cibogo Pedesaan 7 km + + Batu 1 Jam
6 Pasirgeulis Pedesaan 7 km + + Batu 15 menit
4 km Aspal
7 Paledah Pedesaan + + 20 menit
Rsk
Maruyungsa
8 Pedesaan 7 Km + + Aspal 15 Menit
ri
Pegunung Rusak
9 Panyutran 10 km + + 1,5 Jam
an berat
Tabel 1.4.
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
di Wilayah Kerja Puskesmas Padaherang
Tahun 2018
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
Dari tabel 2.3. diatas dapat dilihat bahwa rasio jenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari perempuan dengan angka rasio jenis kelamin 98.28 artinya terdapat
98 orang laki-laki diantara 100 perempuan. Selain itu tampak pula bahwa
5
kelompok usia produktif (15 – 44 tahun) menempati jumlah tertinggi dari total
populasi yang ada yakni sebesar 22.944 (43,1%).
Tabel 1.5.
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Padaherang
Tahun 2018
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Dari tabel 2.4. di atas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan SD/MI di wilayah
kerja Puskesmas Padaherang menempati peringkat tertinggi yaitu sebanyak 13.481
orang (47.71%). Jika dilihat dari perbedaan jenis kelamin terhadap tingkat
pendidikan terlihat bahwa prosentase perempuan lebih tinggi dari laki-laki untuk
tingkat SD/MI dan tingkat Akademi/Diploma, walaupun tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna.
Angka melek huruf (AMH) penduduk usia 10 tahun keatas, sebagai salah satu
indikator tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Padaherang pada Tahun
2018 adalah 98.78 %.
Hal ini perlu diketahui karena mempengaruhi pola pikir, pola hidup, pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan, dan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan. Rendahnya tingkat pendidikan juga merupakan kendala karena
tingkat pengetahuan masyarakat rendah, sehingga diperlukan pendekatan dan
penyuluhan tersendiri agar efektif dan bermanfaat bagi masyarakat.
6
Tabel 2
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di UPTD Puskesmas Padaherang
Tahun 2018
No Jenis Ketenangan Jumlah Keterangan
1 S1 Kesmas : 2 PNS 1, Honorer 1
2 Dokter Umum : 2 Honorer
3 Dokter Gigi : 0 -
4 Perawat : 20 PNS 15, TKD 3, sukwan 2
5 Perawat Gigi : 1 PNS
6 Bidan : 31 PNS 11, PTT 10, sukwan 10
7 Analis Lab : 1 Sukwan
8 Apoteker : 1 TKD
9 Farmasi : 3 PNS 1, honorer 2
10 Nutrisionis : 1 PNS
11 Sanitarian : 1 PNS
12 Admin dan : 1 PNS
keuangan
13 Tenaga Umum : 2 sukwan
JUMLAH : 64
b. Visi Organisasi
Puskesmas Padaherang mempunyai visi yang berkesesuaian dengan visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, yaitu :
“Puskesmas yang bermutu dalam pelayanan, adil dan merata tahun
2021”.
c. Misi Organisasi
Untuk mencapai Visi organisasi tersebut, disusun misi dalam5 (lima) point
di Puskesmas Padaherang sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan
menyeluruh.
d. Tujuan Puskesmas
1. Mengoptimalkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
2. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam menggerakkan
pembangunan kesehatan
3. Meningkatkan PHBS
4. Mengoptimalkan upaya kesehatan berbasis masyarakat
5. Menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PD3I
6. Menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
7. Menurunkan akibat PTM
9
e. Struktur Organisasi
f. Motto
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
UPTD Puskesmas Padaherang adalah “Semoga senyum kami
mengurangi rasa sakit anda “
g. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPTD Puskesmas Padaherang
berkomitmen untuk menerapkan tata nilai SEHATI, sebagai berikut :
Sopan : Baik dalam perilaku dan tutur kata
Empati : Melayani dengan sepenuh hati
Handal : Memberikan pelayanan sesuai SPO
Adil : Pelayanan yang merata dan tidak membeda-bedakan
Teladan : Menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat
Inovatif : Memiliki ide kreatif dan memberi terobosan guna
peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
2. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPTD Puskesmas Padaherang telah menetapkan
suatu Kebijakan Mutu Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan dimengerti
oleh seluruh jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas. Kebijakan
Mutu tersebut adalah :
1. Berorientasi kepada kepuasan
pelanggan
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas
dan profesional
3. Mengadakan perbaikan dan
peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu dan berkesinambungan
4. Mematuhi peraturan dan standar yang
berlaku
5. Menetapkan sasaran mutu dan
mengevaluasi hasil pencapaian
Selain kebijakan mutu UPTD Puskesmas Padaherang juga menerapkan Budaya
Mutu, meliputi:
3. Proses Pelayanan
Sistem Manajemen Mutu dalam Dokumen Manual Mutu ini diuraikan dengan
menjelaskan proses pelayanan yang berlangsung dan dijalankan oleh UPTD
Puskesmas Padaherang. Penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas
Padaherang ini sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 terdiri dari upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama serta menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan dan dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan diatas dilaksanakan pelayanan penunjang. Adapun uraian
pelayanan di UPTD Puskesmas Padaherang dalam implementasi manual
mutu ini, sebagai berikut :
a. Upaya pelayanan Puskesmas
a) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
esensial :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi; dan
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Klinis/Perseorangan (UKP)
:
1. Pelayanan Klinik Umum rawat jalan
2. Pelayanan KIA/KB dan Imunisasi
3. Pelayanan Klinik Lansia
4. Pelayanan Klinik Gigi
5. Pelayanan Klinik MTBS
6. Pelayanan Fisioterapi
7. Pelayanan klinik di Pustu (2 unit)
c) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Pengembangan :
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Kesehatan Kerja
3. Kesehatan Olah Raga
4. Kesehatan Indera
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
11
kunjungan rumah
D KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Cakupan Penduduk terhadap akses sanitasi yang 75%
layak (jamban sehat)
2 Cakupan penduduk terhadap akses air minum yang 80%
berkualitas (memenuhi syarat)
Prosentase Jemaah haji yang diperiksa kebugaran 100%
3
jasmani
4 Persentase desa yang melaksanakan STBM 100%
Penyakit Menular
A KESEHATAN TRADISIONAL
B KESEHATAN OLAHRAGA
D KESEHATAN LANSIA
Perssentase warga negara usia 60 tahun keatas yang 100%
1
mendapatkan skriining kesehatan sesuai standar
2 Jumlah Posbindu aktif melayani lansia 100%
G KESEHATAN KERJA
Jumlah Poa Upaya Kesehatan Kerja (UUK) yang 2 pos UKK
1 terbentuk di Wilayah Kerja Puskesmas
E PELAYANAN LABORATORIUM
1 Penanggung jawab laboratorium sesuai dengan
100%
permenkes No 75/2014
2 Tidak adanya kejadian tukar specimen
100%
pemeriksaan
3 Kemampuan melakukan pentapisan (screening) 100%
HIV-AIDS Sesuai standar VCT
4 Kemampuan mikroskopis TB paru 100%
Tersedia tenaga, peralatan
dan reagen untuk
pemeriksaan mikroskopis
tuberculosis
5 Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100%
16
pemeriksaan laboratorium
6 Kepuasan pelanggan ≥80%
F PELAYANAN FARMASI
1 Penanggung jawab Pelayanan Kefarmasian Sesuai persyaratan
permenkes Nomor 74
Tahun 2016
2 Ketersediaan Formularium Tersedia dan update
paling lama 3 tahun
3 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 100%
4 Kepuasan pelanggan ≥80%
G PENGELOLAAN LIMBAH
1 Adanya penanggung jawab pengelola limbah
100%
puskesmas
2 Ketersediaan fasilitas dan peralatan pengelolaan Sesuai peraturan
limbah padat, cair perundangan
3 Pengelolaan limbah cair Sesuai peraturan
perundangan
4 Pengelolaan limbah padat Sesuai peraturan
perundangan
H PEMELIHARAAN FASILITAS DAN UTILITAS
PUSKESMAS
1 Adanya Penanggung jawab fasilitas dan utilitas
100%
puskesmas
2 Ketetapan waktu pemeliharaan alat sesuai jadwal
100%
pemeliharaan
3 Ketepatan waktu kalibrasi alat 100%
4 Alat pemeriksaan medis dan laboratorium yang
digunakan mempunyai bukti kalibrasi yang masih 100%
berlaku
I PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1 Ketersediaan APD di setiap unit pelayanan klinis ≥ 60%
2 Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100%
B. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
Puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang
terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Klinis
Perseorangan, dan Upaya Kesehatan Pengembangan dan Penunjang
sebagaimana yang diuraikan pada proses bisnis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini memperhatikan keselamatan
sasaran/Pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
17
Tujuan Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Padaherang
dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (LJKP).
Acuan yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah : standar
akreditasi puskesmas.
E. Istilah dan Definisi
1. Dokumen adalah segala benda yang berbentuk barang, gambar, ataupun
tulisan sebagai bukti dan dapat memberikan keterangan yang penting dan
absah.
18
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
UPTD Puskesmas Padaherang menetapkan, mendokumentasian, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini
disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan Puskesmas baik
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) maupun upaya pelayanan
Klinis (UKP), yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana
yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan
dan hasil hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan
yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Uraian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Padaherang dalam pengendalian
dokumen dijelaskan dalam dokumentasi yang disusun dengan struktur sebagai
berikut :
Dokumen level 1 : menjelaskan Kebijakan dan uraian singkat sistem
manajemen mutu UPTD Puskesmas Padaherang (terdiri atas SK);
21
BAB III
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya kesehatan masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
C. Kebijakan mutu
Pimpinan Manajemen UPTD Puskesmas Padaherang telah menetapkan suatu
Kebijakan Mutu Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan dimengerti oleh
seluruh jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas. Kebijakan Mutu
tersebut adalah :
1. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan
24
Hubungan antar personal dan fungsi yang ada pada Puskesmas Padaherang
ditunjukkan dalam suatu Diagram Struktur Organisasi Mutu yang terdapat pada
Lampiran dari Manual Mutu ini.
G. Komunikasi Internal
26
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Pertemuan tinjauan manajemen merupakan proses evaluasi terhadap
kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan
secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional
kegiatan organisasi. Pertemuan tinjauan manajemen di Puskesmas Padaherang
ditetapkan untuk dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
C. Luaran Tinjauan:
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, penyediaan sumber daya
yang perlu dilakukan, termasuk antara lain; sumber daya tenaga, sarana alat
kesehatan dan sarana pendukung pelayanan, pengembangan mapun perbaikan
prasarana dan tata letak tempat pelayanan yang berkaitan dengan aksesibiltas,
kenyamanan, harapan dan keselamatan pelanggan.
28
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. Infrastruktur
29
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
g. Tindakan preventif
a) Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas secara
keseluruhan
b) Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut
c) Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
d) Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat
Dokumen terkait:
Prosedur Pengendalian Program
Prosedur tindakan korektif dan preventif
b. Kewajiban
1) Pasien memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatan
2) Pasien mamatuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi dan
petugas Puskesmas
3) Pasien mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
4) Pasien member imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
c) Ruang lingkup
- Resiko terkait pelayanan pasien :
Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan
Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
Pasien diberitahu tentang resiko
Pelayanan non diskriminatif
Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan,
kerugian.
- Resiko terkait staf medis
Kredensial terhadap staf medis
Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan
prosedur baku
Pasien dikelola dengan benar
Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
Menjaga lingkungan yang aman
Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait properti
Melindungi asset kerugian akibat bencana kebakaran,
banjir dll
Catatan rekam medik non elektronik dan catatan keuangan
dilindungi dari kerusakan dan perusakan
Ikatan kerjasama dan asuransi untuk melindungi fasilitas
dari kerugian
- Resiko lain-lain
Manajemen bahan berbahaya lainnya, bahan kimia, bahan
biologis menular.
Manajemen limbah
43
b. Keselamatan pasien
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum.(The Canadian Patient Safety Dictionary,
Oktober 2003).Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari
cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang bertujuan untuk
membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien
di Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab)
Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD
(kejadian tidak diharapkan) di Puskesmas, terlaksananya program-
program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
(kejadian tidak diharapkan).
Sistem Patient Safety
Assesment Resiko
Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
Pelaporan dan analisa insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
BAB VII
PENUTUP