Analisis Human Error Pada Rantai Pasok Umkm Makanan
Analisis Human Error Pada Rantai Pasok Umkm Makanan
Analisis Human Error Pada Rantai Pasok Umkm Makanan
TUGAS SARJANA
Oleh
150403044
No. Dok : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-07; Tgl. Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1
Puji dan Syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Sarjana ini berjudul Analisis
selama bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2019 di 5 tempat UMKM roti kota
Medan. Data – data, proses yang terjadi serta usulan perbaikan yang telah dibuat
oleh penulis dalam tugas sarjana diharapkan dapat menjadi literatur dan informasi
praktisi perusahaan.
telah dibuat belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik atau
Penulis memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Sarjana Teknik. Penulisan Tugas Sarjana ini tidak akan terselesaikan dengan baik
jika penulis tidak mendapatkan bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak
1. Orang tua penulis dan keluarga penulis khususnya ayah dan ibu serta abang
untuk doa, kerja keras dan kasih sayang yang penulis rasakan selama ini.
2. Ibu IR. Dini Wahyuni, ST., MT selaku Dosen Pembimbing penulis peran
orang tua yang telah memberikan kesediaan baik waktu maupun ilmu,
nasihat, saran, semangat dan masukan yang membangun untuk penulis agar
3. Ibu Dr. Meilita Tryana Sembiring, ST, MT selaku Ketua Departemen Teknik
4. Bapak Muhammad Haikal Karana Sitepu, ST., M.Eng., PhD selaku Kepala
kepada penulis.
Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kata Kunci: Human Error Assessment and Reduction Technique, Rantai Pasok,
UMKM makanan, Supply Chain Operations Reference.
BAB HALAMAN
ABSTRAK........................................................................................ vii
BAB HALAMAN
(SCOR).................................................................... III-3
x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Operator di UMKM Roti ....... II-9
5.6 Pesanan yang di Produksi Setiap Hari pada UMKM Roti .. V-14
Roti.................................................................................... V-17
5.11 Kategori Generic Task Type (GTT) setiap Item .................. V-23
TABEL HALAMAN
xiv
GAMBAR HALAMAN
5.8 Klasifikasi Aktivitas Supply Chain Pada UMKM Roti ....... V-15
5.10 Hasil Fault Tree Diagram Proses Pembuatan Roti ............. V-22
GAMBAR HALAMAN
5.11 Hasil Fault Tree Analysis Proses Pembuatan Roti .............. V-30
xv
PENDAHULUAN
kegiatan produksi yang dilakukan pada skala kecil atau rumah tangga. Saat
atau peningkatan skala organisasi pembuat produk. Hal ini berdampak pada
usaha mikro kecil menengah untuk menyusun kembali strategi dan taktik
bersaing terhadap usaha mikro kecil menengah dalam industri yang sejenis, agar
mampu merebut pasar dan meraih keuntungan. Oleh karena itu, usaha mikro kecil
chain sangat penting dilakukan untuk mengetahui pencapaian kinerja saat ini dan
I-1
proses dan digunakan melihat kinerja rantai pasok secara obyektif berdasarkan
Dominannya peran manusia sebagai tenaga kerja pada usaha mikro kecil
karena manusia dalam suatu sistem kerja memiliki peluang untuk melakukan
pada usaha mikro kecil menengah secara umum disebabkan oleh kekurangan
kendala bagi perkembangan UMKM yang bergerak di bidang pangan. Salah satu
tenaga kerja yang kurang terlatih yang memiliki peluang melakukan kesalahan
sehingga perlu dilakukan analisis human error pada rantai pasok [3].
Berikut ini adalah data awal pengamatan analisis human error pada
UMKM roti, oleh karena itu studi kasus penelitian ini difokuskan pada UMKM
yang memiliki tingkat kesalahan yang tertinggi. Berikut ini adalah kondisi dari
Medan?
2. Mengetahui human error dan tingkat probabilitas human error pada UMKM
UMKM dalam menganalisis rantai pasok UMKM makanan di kota Medan dan
Batasan masalah dalam penelitian tugas sarjana ini adalah sebagai berikut:
2. Penilaian human error dilakukan dengan metode Human Error Assessment and
5. Penelitian ini tidak sampai pada tahap implementasi hanya dilakukan sampai
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta
sejarah singkat dari UMKM roti, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan,
organisasi dan manajemen, bahan baku yang digunakan, uraian proses produksi
dilakukan dalam penelitian seperti penentuan tempat dan waktu penelitian, jenis
tentang data yang diperoleh dari hasil pengamatan melalui wawancara dengan
pemilik UMKM dan melalui observasi langsung pada lantai produksi UMKM.
Pada pengolahan data pada penelitian ini menggunakan adopsi model SCOR yaitu
plan, source, make, deliver,dan return dan analisis human error menggunakan
Task Analysis (HTA), pembuatan Fault Tree Analysis (FTA), pembuatan Generic
nilai Assessed Effect (AE), menghitung total nilai AE, melakukan perhitungan
nilai Human Error Probability (HEP), dan menghitung total kegagalan proses
pemecahan masalah dengan menggunakan hasil dari pengolahan data dari metode
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
berpotensi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan roti merupakan
makanan yang sangat dikenal dan sering dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.
Pada penelitian ini, penulis mengamati 5 UMKM roti yang ada di kota Medan.
UMKM yang pertama diamati adalah UMKM Wendy Bakery merupakan usaha
pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1991 oleh bapak Sudirman yang juga
merupakan pemilik usaha tersebut. Usaha ini mulai beroperasi di Jalan Kapten
Utara.
Usaha pembuatan roti ini dimulai oleh beliau bersama keluarga secara
bapak Sudirman melihat peluang yang cukup besar untuk menjalankan usaha roti
tersebut dikarenakan pesaing beliau di daerah tempat tinggal beliau belum ada dan
roti yang dibuat keluarga tersebut sangat diminati oleh penduduk daerah tempat
tinggal beliau.
usahanya ke daerah lain, tetapi sekarang beliau hanya menjadi pemasok roti dan
II-1
usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 2004 oleh ibu Pipit yang juga
merupakan pemilik usaha tersebut. Usaha ini mulai beroperasi di Jalan Balai Desa
Karya 4 Gg. Williys No.4 Medan dan sampai saat ini usaha ini masih berlokasi di
tempat tersebut. Usaha pembuatan roti ini menjadi pilihan karena pada awal tahun
2004 ibu Pipit mengalami kebangkrutan dalam usaha grosir. Kemudian ibu Pipit
melihat peluang yang cukup besar untuk menjalankan usaha ini karena di daerah
tempat tinggalnya memiliki jumlah penduduk yang padat. Terbukti pilihan usaha
ini sangat tepat karena seiring berjalannya waktu jumlah permintaan terhadap
produk yang dihasilkan terus meningkat dan kini usaha Kiki Bakery semakin
berkembang. Pada awalnya ibu Pipit memulai usaha ini secara kecil-kecilan
bersama keluarganya. Keahlian membuat roti ini di peroleh ibu Pipit dengan
usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 2007 oleh bapak Zaki yang juga
merupakan pemilik usaha tersebut. Usaha ini mulai beroperasi di Jalan Pramuka
No. 141 Medan dan sampai sekarang usaha ini masih berlokasi di tempat
tersebut. Bapak Zaki memulai usahanya dari tahun 2007 dengan modal yang
sangat sedikit, dan pengetahuan tentang roti sangat minim. Oleh karena itu bapak
Zaki mengikuti pelatihan yang terbuka untuk umum dan bapak Zaki mengikuti
Medan. Sejak itulah bapak Zaki tidak pernah bosan mencari pengetahuan baru
sekitar tempat tinggal bapak Zaki sangat menyukai roti-roti yang diproduksi oleh
usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 2004 oleh bapak Yoseph Eng
yang juga merupakan pemilik usaha tersebut. Usaha ini mulai beroprasi di Jalan
Flamboyan Raya No. 15, Medan-Sumatera Utara. Usaha pembuatan roti ini
dimulai oleh beliau bersama keluarga secara kecil-kecilan. Beliau mengakui pada
saat memulai bisnis ini memiliki banyak rintangannya, namun bantuan dan
Seiring berjalannya waktu usaha pembuatan roti tersebut mulai berkembang, dan
daerah lain. Sekarang, beliau hanya menjadi pemasok roti dan membuka
usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1998 oleh bapak Lintong dan ibu
Luke, tetapi saat ini pemilik usaha tersebut jatuh kepada anaknya ibu Lina. Usaha
ini mulai beroprasi di Jalan Aman No. 62, Medan-Sumatera Utara hingga saat ini.
Ibu Lina sudah sangat handal dalam proses pembuatan roti yang sering ia saksikan
setiap harinya dan akhirnya ibu Lina memutuskan untuk melanjutkan usha
keluarga ini sampai saat ini. Keahlian yang dimiliki dari turun temurun tersebut
tersebut membuat masyarakat di sekitar tempat tinggal ibu Lina sangat menyukai
produksi roti. Roti-roti yang di produksi oleh UMKM ini beranekaragam rasa dan
jenis, diantaranya roti tawar kecil, roti manis, roti dengan berbagai pilihan isi
seperti moka, melon, coklat, kacang hijau, kacang hitam, pisang, cappuccino,
blueberry, keju, bermacam– macam donat seperti donat kacang, donat gelang,
donat bulat, donat panjang, donat paha ayam dan jenis roti lainnya. Berat satu
suatu tujuan yang sama dan diantara mereka diberikan tugas dan tanggung jawab
adalah struktur organisasi sederhana (simple stucture) yaitu lini murni. Tipe ini
dijumpai dalam usaha yang berskala kecil, dimana pimpinan umumnya adalah
pemilik usaha. Semua keputusan baik bersifat strategis maupun operasional akan
diambil sendiri oleh pemilik. Berikut ini adalah struktur organisasi UMKM roti di
Pembagian tugas pada UMKM roti di kota Medan menurut fungsi yang
telah ditetapkan langsun goleh pemilik usaha. Uraian tugas dan tanggung jawab
1. Pimpinan (Pemilik)
Tanggung jawab :
2. Pekerja
c. Mengemas roti
Jumlah tenaga kerja pada UMKM roti yang diteliti berbeda beda, berkisar
6 hingga 15 orang. Jam kerja pada UMKM roti tersebut bervariasi dimulai dari
jam 07.30 atau 08.00 WIB hingga 16.00 atau 17.00 WIB, sejak hari Senin hingga
hari Sabtu dengan waktu istirahat selama 1 jam yaitu pada pukul 12.00 WIB –
13.00 WIB. Rekapitulasi tenaga kerja dan jam kerja pada masing masing
Tabel 2.1 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Operator di UMKM Roti
Karyawan dibayar dengan sistem yang berbeda pada tiap UMKM. Jumlah
upah yang diterima akan disesuaikan dengan jumlah output yang dikerjakan oleh
target. THR diberikan setahun sekali saat perayaan hari besar keagamaan, cara
TINJAUAN PUSTAKA
Pada suatu supply chain ada 3 macam aliran yang harus dikelola.
Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir
(downstream). Kedua adalah aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari
hilir ke hulu. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir
bahan baku sering dibutuhkan oleh instansi yang mengirim maupun yang
yang lebih akurat. Ilustrasi ke-3 aliran di dalam supply chain ditunjukkan pada
Gambar 3.1
III-1
Finansial : pembayaran
Gambar 3.1 Simplifikasi Model Supply Chain dan 3 Macam Aliran yang Dikelola
Istilah SCM pertama kali dikemukakan oleh Oliver & Weber pada
tahun 1982 (cf. Oliver & Weber, 1982; Lambert et al. 1998). Filosofi SCM
menekankan perlu adanya koordinasi dan kalaborasi yang baik antar fungsi
organisasi pada suatu supply chain. Hal ini memperlihatkan pentingnya sistem
kelompok, atau organisai dimana pencapaian ini berupa sesuatu yang bisa
diukur.
adalah model proses referensi yang sudah dikembangkan dan didukung Supply
Chain Council (SCC) sebagai standar de fakto alat diagnostik lintas industri
sampai pembayaran.
2. Semua transaksi produk (bahan baku, barang jadi dan/atau jasa), termasuk
pemenuhan pesanan.
Prose pada model SCORE (proses inti) ditunjukan pada Gambar 3.2.
yaitu plan, source, make, deliver, dan return. Kelima proses berfungsi sebagai
dilakukan atas dasar ramalan untuk memenuhi target stok (make to stock),
atas dasar pesanan (make to order), atau engineer to order. Proses yang
dari yang umum ke yang detail. Model penguraian proses dikembangkan untuk
mengarahkan pada satu bentuk khusus dari elemen-elemen proses. Pada level 1
dinamakan dengan Top level (tipe proses) mendefinisikan cakupan untuk lima
proses manajemen inti model SCOR, yaitu plan, source, make, deliver, dan
baik untuk digunakan dalam analisis tingkat kegagalan sistem secara kualitatif
dan kuantitatif. Fault tree merupakan cara standard yang digunakan untuk
merepresentasikan human error dan efeknya terhadap tujuan dari suatu sistem.
analisis yang dapat digunakan dengan cepat dan mudah, serta dianalisis human
error yang terstruktur. Salah satu karakteristik alat analisis adalah adanya
tersebut. HEART digunakan untuk melihat faktor faktor besar apa yang
mereka, baik itu dari faktor yang berasal dari eksternal maupun faktor yang
datangnya dari diri mereka sendiri (internal). Oleh karena itu, diperlukan
sebuah alat Human Reliability Analysis (HRA) untuk bisa menganalisis dan
Salah satu yang bisa digunakan untuk melakukan analisis tersebut adalah
HEART, yang pernah dikaji pada perusahaan kereta api dan hasilnya
jenis industri apa saja asalkan kebutuhan untuk menggunakan HRA di industri
pekerjaan dilakukan.
HTA sebagai alat bantu. Struktur pekerjaan yang akan dianalisis akan
terlihat lebih jelas dan terlihat urutan hierarki dari pekerjaan tersebut,
sub-pekerjaan di HTA, dan pilih sub pekerjaan mana yang akan dilakukan
proses analisis.
tersebut, kemudian dipilih pada struktur hierarki mana yang akan diteruskan
Tugas Umum (GTT) yang digunakan pada HEART. General Task Type
(GTT) yang digunakan pada HEART dapat di lihat pada Tabel 3.2.
Nilai Ketidakandalan
Jenis Pekerjaan Umum
Manusia yang Diusulkan
A) Sama sekali tidak terbiasa, bekerja dengan cepat tanpa mengetahui 0,55
akibat yang mungkin terjadi akibat pekerjaan tersebut. 0,35-0,97
B) Memindahkan atau mengembalikan sistem ke dalam bentuk baru 0.26
atau bentuk semula terhadap suatu usaha tanpa adanya pengawasan (0,144 - 0,42)
atau prosedur.
C) Pekerjaan sulit yang memerlukan pemahaman dan keahlian tinggi. 0,16
(0,12 – 0,28)
D) Pekerjaan yang agak sederhana yang dijalankan cepat serta tidak 0,09
memerlukan perhatian yang tidak terlalu besar (0,06-0,13)
E) Pekerjaan rutin, terlatih, pekerjaan yang cepat dengan membutuhkan 0,02
keahlian yang tidak terlalu tinggi (0,007-0,045)
F) Memindahkan atau mengembalikan sistem ke dalam bentuk baru atau 0,003
bentuk semula terhadap suatu usaha mengikuti prosedur tertentu (0,0008-0,007)
dengan diakhiri adanya proses pengecekan.
Nilai Ketidakandalan
Jenis Pekerjaan Umum
Manusia yang Diusulkan
(G) Sangat terbiasa, didesain dengan baik, telatih pekerjaan rutin 0,0004
dengan laju beberapa kali per jam, dilakukan pada tingkat (0,00008-0,009)
performansi tertinggi oleh pekerja yang sangat termotivasi,
operator sudah sangat berpengalaman, sangat mengerti tentang
konsekuensi dari suatu kesalahan, dengan adanya waktu untuk
mengoreksi dari potensi kesalahan, tetapi tanpa adanya alat bantu.
(H) Respon yang benar terhadap perintah dari suatu sistem dan bahkan 0,00002
ada penambaharn pengawasan otomatis terhadap sistem yang bisa (0,000006-0,0009)
menyediakan interpretasi terhadap langkah- langkah dari sistem
dengan benar
analisis. Untuk melakukan hal ini, seorang analis dibantu dengan menggunakan
error. Error Producing Conditions dalam analisis HEART dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
rincian nilai 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1. Semakin tinggi nilai APoE,
AE = ((7 x 0,3) + 1)
AE = (2,1 + 1)
AE = 3,1
melakukan kesalahan dan juga nilai keandalan operator tersebut. Persamaan untuk
kualitas dan kinerja produk yang dihasilkan. Proses yang dominan dilakukan oleh
manusia memiliki potensi terjadinya kesalahan dalam melakukan proses. Hal ini
disebut sebagai human error. Potensi human error menjadi hal yang perlu dikelola
dalam rantai pasok. Terdapat kendala dalam melakukan perencanaan dan tata
kelola human error dalam rantai pasok, terkait dengan bagaimana menentukan
klasifikasi human error dalam varian operasi yang banyak dalam suatu rantai
pasok. Penelitian ini mengusulkan adopsi model SCOR sebagai solusi untuk
penelitian tersebut terlihat bahwa adopsi model klasifikasi operasi pada model
human error pada beragam rantai pasok. Hal ini dapat dilaksanakan karena sifat
generik yang melekat pada model SCOR terkait dengan kerangka kerja untuk
menunjukan bahwa kinerja rantai pasok perusahaan pada posisi rata-rata. [10]
kenyamanan operator di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya. Pada proses
produksi cassava chips sering terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
human error seperti bekerja dengan terburu-buru, sikap kerja yang salah, terjepit,
HEART. Hasil dari penelitian tersebut diketahui probabilitas human error yang
dapat terjadi pada tiap aktivitas tersebut Nilai HEP tertinggi sebesar 0,6716
Indonesia. Dalam proses produksi pipa gas API 5L X 60M khususnya bagian
welding, sebesar 11,35% produk yang dihasilkan masih mengalami cacat. Salah
satu penyebab utama terjadinya cacat pada produk adalah akibat kesalahan
manusia dalam proses pengendalian mesin, yaitu bagian inside welding. Penelitian
Tahap awal yang dilakukan pada metode ini adalah membuat task analisis,
item pekerjaan dengan Generic Task Type (GTT), memilih faktor Error
menghitung total nilai Assessed Effect (AE), menentukan nilai Human Error
inside welding sebesar 0,025. Hasil tersebut menunjukkan keandalan yang rendah
dengan metode on the job training, mengganti mesin motor listrik dengan yang
Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam rangka mengurangi angka
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error adalah dengan menggunakan
metode yang dikenal sebagai Metode Human Reliability Assesment (HRA). Pada
penelitian tersebut digunakan salah satu dari metode HRA yaitu metode Human
HEART mengambil tempat di salah satu lini perakitan dimana dari hasil analisis
dengan menggunakan metode HEART diperoleh nilai 1 untuk Nilai Human Error
membutuhkan tingkat pemahaman dan keterampilan tinggi serta dari hasil EPC
METODOLOGI PENELITIAN
sifat-sifat suatu objek tertentu (Sukaria, 2011). Penelitian deskriptif ini berbentuk
kondisi eksiting untuk mendapatkan fakta-fakta yang ada secara langsung yang
Objek yang diteliti adalah setiap kegiatan pekerjaan pada rantai pasok
beberapa UMKM roti yang ada di kota Medan yang ditinjau dari operator atau
pekerja dan proses produksi roti. Penelitian ini difokuskan pada human error pada
rantai pasok berdasarkan atribut kinerja yang terdapat dalam pendekatan SCOR.
IV-1
1. Plan
2. Source
3. Make
Make yaitu proses untuk mentransformasi bahan baku menjadi produk jadi
4. Deliver
Deliver merupakan proses pemberian roti yang telah jadi serta pengecekan
5. Return
Plan
Source
Deliver
Return
Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data
kesalahan manusia (human error) pada UMKM roti dengan adopsi model SCOR
3. Mengkategorikan setiap item pekerjaan yang ada di tabel Generic Task Type
Oleh karena itu, diperlukan wawancara langsung dengan supervisor atau orang
tingkat kegagalan kerja operator atau dalam istilah yang lain disebut dengan
Blok diagram prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2. di bawah
ini.
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan
Studi Literatur
Studi Pendahuluan
1. Teori Buku Teks
Melakukan Observasi
2. Jurnal Penelitian
langsung
3. Hasil Penelitian Terkait
Pengumpulan Data
Data Primer
1. Data untuk adopsi model SCOR Data Sekunder
2. Data untuk metode HEART Gambaran Umum Dan Sejarah
UMKM Roti di kota Medan
Pengolahan Data
1.Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR)
- Plan
- Source
- Make
- Deliver
- Return
2. Metode Human Error Assesment and Reduction Technique (HEART)
- Penentuan item pekerjaan proses pembuatan roti yang dalam Hierarchical Task Analysis
(HTA).
- Penggambaran struktur kegagalan ke dalam Fault Tree Analysis (FTA).
- Mengkategorikan setiap item pekerjaan yang ada di tabel Generic Task Type (GTT).
- Identifikasi Error Producing Conditions (EPCs).
- Menentukan proporsi efek atau Assessed Proportion of Effect (APOE).
- Menghitung total nilai AE.
- Melakukan perhitungan nilai Human Error Probability (HEP).
- Perhitungan Total kegagalan proses pembuatan roti kedalam FTA.
BAB V
Pada negara berkembang peranan bisnis usaha mikro kecil menengah ini
jauh lebih vital lagi dalam rangka memacu pertumbuhan ekonominya. Walaupun
jumlah tenaga kerja yang terlibat pada setiap usaha mikro kecil menengah tidak
banyak jumlahnya, tetapi karena jumlah usaha mikro kecil menengah ini relatif
sangat banyak, maka jumlah tenaga kerja yang terlibat di usaha mikro kecil
Pada saat ini tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam dunia usaha
kegiatan jual-beli dagang khususnya dalam bidang usaha makanan. Usaha roti ini
adalah usaha yang paling mudah untuk dikembangkan, karena banyaknya peminat
roti basah dan kering ini. Roti juga termasuk jenis makanan yang mudah diterima
Medan. Dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada 5 UMKM roti di kota
Medan (UMKM Wendy Bakery, UMKM Kiki Bakery, UMKM Zaki Bakery,
UMKM RS Bakery dan UMKM Kaila Bakery) berikut karakteristik rantai pasok
V-1
Universitas Sumatera Utara
V-2
dikategorikan atas tiga, yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.
produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki presentase yang besar
UMKM roti adalah tepung terigu, gula, mentega, dan pengembang seperti
1. Tepung Terigu
2. Gula
3. Garam
4. Mentega
5. Pengembang
yang dipergunakan dalam proses produksi adalah air, pewarna makanan, minyak
tambahan yang dipergunakan dalam proses produksi ini adalah wijen, coklat,
hitam, moka dan Pewarna Makanan. Bahan tambahan seperti ditunjukan pada
Tabel 5.5.
1. Ceres
2. Keju
3. Wijen
4. Perasa strawberry
5. Perasa Blueberry
6. Pewarna Makanan
berikut:
1. Pencampuran Bahan
ditimbang sesuai takaran, seperti tepung, mentega, garam, telur dan air 5 liter
2. Pemotongan Adonan
goreng pada bagian atas adonan agar mempermudah proses pemotongan. Tiap
potongan adonan berkisar berat 5 gr yang akan menjadi satu buah roti, setelah
3. Pembentukan Adonan
Proses selanjutnya adalah mengisi adonan yang telah dipress dengan isi yang
diinginkan. Isi roti dapat berupa pisang, coklat, blueberry, tergantung jenis
roti yang akan dibuat. Adonan dibentuk oleh pekerja secara manual. Sesudah
4. Pemanggangan
menyusun roti yang telah matang ke dalam loyang yang lebih besar berisi 70
produksi. Mesin dan peralatan akan digunakan dari awal proses produksi sampai
terbentuk produk yang siap untuk dipasarkan. Mesin yang digunakan UMKM ini
ulang untuk mendapatkan tekstur adonan yang lembut. Mesin ini berjumlah 1
buah.
tepung, gula, telur, mentega, susu, baking powder dan penyedap seperti
1. Ember
2. Alat pemotong
Alat pemotong ini berfungsi untuk memotong adonan sesuai dengan ukuran
Wadah minyak goreng ini dipakai untuk menampung minyak goreng yang
4. Loyang
Loyang adalah tempat adonan yang akan dipanggang maupun yang telah
perspektif supply chain yaitu plan, source, make, deliver, dan return yang akan
masing perspektif.
sebagai berikut.
1. Plan
roti yang diproduksi setiap harinya pada setiap masing masing UMKM roti
Tabel 5.6 Pesanan yang di Produksi Setiap Hari pada UMKM Roti
2. Source
melakukan evaluasi kinerja supplier bahan diperoleh dari pasar yang terdekat
3. Make
macam roti dari bahan baku yang diperoleh dari supplier, melakukan
4. Deliver
5. Return
Kegiatan yang terlibat antara lain identifikasi kondisi produk roti. jika
5.2.1. Identifikasi Human Error pada Rantai Pasok UMKM Roti dengan
Model identifikasi human error yang dihasilkan dari proses adopsi model
berdasarkan klasifikasi operasi dalam rantai pasok. Klasifikasi ini akan membantu
pihak UMKM Roti dalam menentukan kebijakan terkait sistem kerja yang
identifikasi dengan adopsi model SCOR dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9 Identifikasi Human Error pada Rantai Pasok di UMKM Roti
Tabel 5.9 Identifikasi Human Error pada Rantai Pasok di UMKM Roti
(Lanjutan)
Tabel 5.9 Identifikasi Human Error pada Rantai Pasok di UMKM Roti
(Lanjutan)
Tabel 5.9 Identifikasi Human Error pada Rantai Pasok di UMKM Roti
(Lanjutan)
nilai human error probability (HEP) untuk proses pembuatan roti. Tetapi sebelum
Hierarchical Task Analysis (HTA) dan diagram hubungan setiap item pekerjaan
(Fault Tree Diagram) yang disesuaikan dengan prosedur kerja proses pembuatan
roti. Dalam diagram HTA pekerjaan dianalisis menjadi lebih rinci dan sistematis.
tunjukkan pada Gambar 5.9. dan Fault Tree Diagram ditunjukkan pada Gambar
5.10.
3.1. Mengambil 4.1. Memasukkan 6.1. Adonan diisi 6.2. Adonan 7.1. Adonan dimasukkan dalam
4.2. Menambahkan
semua bahan untuk semua bahan kedalam dengan varian rasa disusun ke dalam tuggu 250 0 C dipanggang selama 10
air sebayak 5 liter
proses pembuatan roti mesin pengadon yang di inginkan cetakan menit
1. Gagal dikerjakan 1.1. Gagal dikerjakan 2. Gagal dikerjakan 3. Gagal dikerjakan 4. Gagal dikerjakan 5. Gagal dikerjakan 6. Gagal dikerjakan 7. Gagal dikerjakan 8. Gagal dikerjakan 9. Gagal dikerjakan
A C D E F G
A B H I
1.1. Gagal 1.2. Gagal 2.1. Gagal 3.1. Gagal 4.1. Gagal 4.2. Gagal 5.1. Gagal 5.2. Gagal 5.3. Gagal 6.1. Gagal 6.2. Gagal 7.1. Gagal 8.1. Gagal 9.1. Gagal
dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan dikerjakan
1. Identifikasi uraian kerja proses pembuatan roti, hasilnya dapat tunjukkan pada
2. Kategori Generic Task Type (GTT) setiap item kerja proses pembuatan roti
yang diikuti dengan nilai Nominal Human Error Probability hasilnya dapat
Nominal Human
Kode Uraian kerja GTT
Error Probability
1.1 Pemesanan Bahan Baku D 0,09
1.2 Perencanaan Produksi E 0,02
2.1 Ketepatan Bahan Baku E 0,02
Mengambil semua bahan untuk proses E 0,02
3.1.
pembuatan roti
Memasukkan semua bahan kedalam mesin G 0,0004
4.1.
pengadon
4.2. Menambahkan air sebayak 5 liter G 0,0004
5.1. Adonan di oles minyak makan E 0,02
Tabel 5.11 Kategori Generic Task Type (GTT) setiap Item (Lanjutan)
Nominal Human
Kode Uraian kerja GTT
Error Probability
5.2. Adonan dipotong dengan berat 5 gr G 0,0004
Adonan di diamkan hingga mengembang E 0,02
5.3.
selama 3 jam
Adonan diisi dengan varian rasa yang D 0,09
6.1.
diinginkan
6.2. Adonan disusun ke dalam cetakan G 0,0004
Adonan dimasukkan dalam tuggu 250 0 C E 0,02
7.1.
dipanggang selama 10 menit
8.1 Pemeriksaan Nota Pemesanan E 0,02
Pengembalian roti dan transaksi E 0,02
9.1
pembayaran
Sumber: Pengolahan Data
Semakin tinggi nilai APoE, maka semakin tinggi error tersebut akan/pernah
terjadi. Nilai Assessed Effect (AE) diperoleh dari rumus AE = ((Nilai efek
maksimum-1) x APoE)+1).
AE = ((7 x 0,3) + 1)
AE = (2,1 + 1)
AE = 3,1
Proporsi efek atau Assessed Proportionof Effect (APoE) dan besarnya nilai
Assessed Effect (AE) dari setiap EPCs yang telah diidentifikasi dapat
5. Menghitung nilai Assessed Effect (AE) pada Proses Pembuatan Roti Nilai
Dari perhitungan di atas, nilai AE terbesar terdapat pada proses make, yaitu
sebesar 58,69.
Maka untuk nilai Human Error Probability (HEP) untuk setiap kode
Untuk menghitung total nilai HEP operator dengan FTA, maka dibutuhkan
data mengenai Fault Tree Diagram dan nilai HEP setiap basic event yang
Berikut ini satu contoh perhitungan nilai HEP, yaitu pada pintu hubungan
= 0,046
Total HEP untuk operator proses pembuatan roti adalah 11,729 dan untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat Gambar 5.16.
14,957
4,079 0,286 0,286 1,173 0,046 2,369 5,305 1,173 0,120 0,002
A C D E F G
A B H I
4,079 0,906 0,286 1,173 0,023 0,023 1,173 0,023 1,173 5,282 0,023 1,173 0,120 0,120
6.1. Analisis Rantai Pasok UMKM Roti dengan Metode SCOR (Supply Chain
Operations References)
kebijakan terkait dengan human error yang lebih spesifik dan efektif dalam
sehingga proses make memaparkan proses yang paling sering terjadi human error
VI-1
dari Human Error Probability yang terjadi pada masing masing pekerjaan dapat
Tabel 6.2. Persentase Human Error Probability pada Rantai Pasok UMKM
HEP Presentase
Kode Uraian kerja Total AE
1.1 Pemesanan Bahan Baku 45,33 4,0797 26,18%
1.2 Perencanaan Produksi 45,33 0,9066 5,82%
2.1 Ketepatan Bahan Baku 14,3 0,286 1,84%
Mengambil semua bahan untuk 58,69 1,1738 7,53%
3.1.
proses pembuatan roti
Memasukkan semua bahan 58,69 0,023476 0,15%
4.1.
kedalam mesin pengadon
4.2. Menambahkan air sebayak 5 liter 58,69 0,023476 0,15%
5.1. Adonan di oles minyak makan 58,69 1,1738 7,53%
5.2. Adonan dipotong dengan berat 5 gr 58,69 0,023476 0,15%
Adonan di diamkan hingga 58,69 1,1738 7,53%
5.3.
mengembang selama 3 jam
Adonan diisi dengan varian rasa 58,69 5,2821 33,89%
6.1.
yang di inginkan
6.2. Adonan disusun ke dalam cetakan 58,69 0,023476 0,15%
Adonan dimasukkan dalam tuggu 58,69 1,1738 7,53%
7.1. 250 0 C dipanggang selama 10
menit
8.1 Pemeriksaan Nota Pemesanan 6,04 0,1208 0,78%
9.1 Transaksi Pembayaran 6,04 0,1208 0,78%
Total 645,25 15,5851 100%
Dari Tabel 6.2 dapat dilihat bahwa persentase human error probability yang
terbesar adalah pada pekerjaan adonan diisi dengan varian rasa yang di inginkan
oleh konsumen, jika keadaan tersebut akan terus berkelanjutan maka berdampak
pada kerugian pada UMKM roti dan mengakibatkan banyaknya complain dari
6.3. Upaya Perbaikan Human Error pada Rantai Pasok UMKM Makanan
Tabel 6.3. Saran Perbaikan dan Dampak terhadap Kinerja Rantai Pasok
Model Uraian Kerja dengan Dampak
No Kondisi Aktual Rencana Perbaikan
SCOR Error Tertinggi Perbaikan
1 Plan Perencanaan Produksi Pesanan tidak sesuai Komunikasi jelas Tidak terjadi
dengan permintaan dengan konsumen kesalahan
konsumen dan membuat catatan pemenuhan
dokumentasi pemesan yang
pemesanan dapat
mengakibatkan
kerugian
2 Source Ketepatan Bahan Baku Terdapat kesalahan Pemeriksaan berulang Tidak terjadi
merk bahan yang kerugian akibat
akan dipakai dan salah merk bahan
komposisi bahan dan komposisi
bahan
3 Make Pencampura Bahan kesalahan dalam Pemeriksaan berulang Tidak terjadi lagi
memasukkan bahan bahan ayang akan kesalahan
step by step dan diproses dan pencampuran dan
Kesalahan operator Pemeriksaan secara tidak salah dalam
dalam memperhatikan berkala Kecepatan memperhatikan
kecepatan mesin mesin kecepatan mesin
pengadon
Adonan diisi dengan Kesalahan dalam Komunikasi jelas Tidak terjadi lagi
varian rasa yang di mengisi jenis rasa dalam catatan kesalahan dalam
inginkan dan disusun pada adonan dan dokumentasi mengisi varian
dalam cetakan Kesalahan dalam pemesanan dan rasa yang
memasukkan adonan Pemeriksaan Loyang diinginkan
pada cetakan/loyang yang akan di gunakan
Tabel 6.3. Saran Perbaikan dan Dampak terhadap Kinerja Rantai Pasok
(Lanjutan)
Model Uraian Kerja dengan Dampak
No Kondisi Aktual Rencana Perbaikan
SCOR Error Tertinggi Perbaikan
Adonan dimasukkan Kesalahan dalam Pemeriksaan berulang Tidak terjadi lagi
dalam tungku 250oC di mengatur suhu pada kesalahan dalam
panggang selama 15 tungku pengaturan suhu
menit pemanggangan dan maupun
Kesalahan terlalu terjadinya produk
cepat/terlalu lama mentah atau
dalam mengambil roti produk
dari tungku mengalami
pemanggangan mengalami
sehingga produk masi kegosongan
metah/ mengalami
kegosongan
4 Deliver Pemeriksaan nota Kesalahan pemberian Pemeriksaan berulang Tidak terjadi
pesanan jumlah pesanan yang dari dokumentasi kesalahan
telah di tentukan dan pemesanan pemesanan rasa
Kesalahan pemberian yang dapat
varian rasa pesanan mengakibatkan
yang telah di tentukan kerugian
5 Return Transaksi pembayaran Kesalahan Pemeriksaan berulang Tidak terjadi
perhitungan biaya dari dokumentasi kesalahan
pemesanan pemesanan rasa
yang dapat
mengakibatkan
kerugian
Berdasarkan Tabel 6.3. Bila dilakukan perbaikan pada setiap uraian kerja,
sesuai usulan yang diberikan maka akan terjadi peningkatan kinerja rantai pasok
UMKM roti di kota Medan. Dengan dilakukannya komunikasi yang jelas dengan
semaki membaik dan dapat meningkatkan keuntungan pada UMKM roti di kota
produk yang cacat. Dengan dilakukan pemeriksaan berulang, produk yang tidak
sesuai tidak akan diteruskan maka pekerjaan pada uraian kerja selanjutnya juga
tidak terganggu.
seluruh kegiatan penting dalam uraian kerja rantai pasok dapat dengan mudah
diketahui oleh pihak yang membutuhkan. Selain itu, pendokumentasian juga dapat
rantai pasok UMKM roti di kota Medan dapat berkembang dalam mengikuti
perkembangan industri saat ini, dan human error yang terjadi juga berkurang,
sehingga pemenuhan produk dapat terlakasana dengan baik tanpa adanya produk
7.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Identifikasi human error pada rantai pasok UMKM Roti di kota Medan
proses plan terdapat 8 jenis error, pada proses source terdapat 2 jenis error,
pada make terdapat 27 jenis error, pada deliver terdapat 3 error dan pada
effect (AE) pada proses pembuatan roti menghasilkan total AE pada plan
dengan nilai sebesar 45,33 total AE pada source dengan nilai sebesar 14,30
total AE pada make dengan nilai sebesar 58,69 total AE pada deliver dengan
nilai sebesar 6,04 total AE pada return dengan nilai sebesar 6, dan Human
Error Probability (HEP) tertinggi diperoleh pada proses make terdapat pada
proses adonan diisi dengan varian rasa yang di inginkan oleh konsumen
VII-1
Universitas Sumatera Utara
VII-2
7.2. Saran
sebagain berikut :
proses pada rangkaian rantai pasok yang memiliki nilai probabilitas error
simulasi langsung
berupa laporan kegiatan setiap uraian proses dalam rantai pasok supaya
[1] Alim, Setiadi. 2017. Pencatatan Data Transaksi Keuangan Pada Usaha Mikro
dan Kecil Studi Kasus di Kampung Roti Surabaya. Volume 01, Nomor 02,
[2] P. Kartika Dewa dan L. TrianiDewi. “Identifikasi Human Error pada Rantai
Mikro Melalui Desain Kemasan Kelompok Daya Saing Produk Usaha Mikro
e-ISSN:2528-116X p-ISSN:2527-5216
[7] Istiqomah, Shofiana dan Rina Sandora. “Analisis Probabilitas Human Error
Pada Pekerjaan Penggantian Bola Ball Mill Dengan Metode HEART Di SAG
2581 – 2653.
[9] C. Sandom dan R. S. Harvey. Human Factors for Engineers. London : IET.
2009.
[10] Wahyuniardi, Rizki dan Moh. Syarwani. “Pengukuran Kinerja Supply Chain
1412-6869.
[11] Haidar Alatas, Anisah dan Roudhotul Jannah. “Identifikasi Human Error Pda
[12] Masitoh, Saida dan Yayan Harry Yadi. “Analisa Tingkat Keandalan Operator
dengan Metode Heart (Study Kasus PT. ABC)”. Vol. 13, No. 3, September
2018.