7-7-2021 - Pedoman Makalah Dan Laporan Penelitian Pengabdian
7-7-2021 - Pedoman Makalah Dan Laporan Penelitian Pengabdian
7-7-2021 - Pedoman Makalah Dan Laporan Penelitian Pengabdian
Penyusun:
Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I (Ketua LP3M IAI Syarifuddin)
Sayyidi, S.Pd., M.A (Ketua LPM IAI Syarifuddin)
Qurroti A’yun, S.E., M.Ed (Prodi Manajemen Dakwah)
Muhammad Farid, S.Pd.I., M.Sy (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)
Suwidi, M.Pd.I (Fakultas Tarbiyah IAI Syarifuddin)
Bambang Subahri, M.Psi (Prodi Bimbingan dan Konseling Islam)
Achmad Arifulin Nuha (Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam)
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M)
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya milik Allah SWT., karena berkat rahmat dan
maunah-Nya buku PEDOMAN PENULISAN MAKALAH DAN
LAPORAN PENELITIAN ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Buku pedoman ini sangat penting bagi dosen dan mahasiswa Institut
Agama Islam Syarifuddin dalam menyusun karya ilmiah. Buku pedoman
ini berisi tentang petunjuk teknis penulisan makalah dan laporan
penelitian.Kami menyadari bahwa buku pedoman ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan. Karena itu, kritik dan saran sangat
berguna bagi penyempurnaan buku pedoman ini di masa yang akan
datang.
Semoga buku ini dapat bermanfaat. Atas perhatian dan kerjasamanya
yang baik kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
SAMPUL DALAM
SAMBUTAN REKTOR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB VI PENUTUP....................................................................................... 33
Lampiran ........................................................................................................ 34
BAB I
PENULISAN MAKALAH/ARTIKEL
A. CIRI POKOK
Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk meyakinkan
kepada pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis
dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu untuk diketahui dan
diperhatikan. Makalah yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah
memiliki ciri atau karakter seperti berikut. Secara umum, ciri-ciri makalah
terletak pada sifat keilmiahannya. Artinya, sebagai karangan ilmiah, makalah
memiliki sifat obyektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis.
Berdasarkn kriteria ini, baik tidaknya makalah dapat diamati dari segi:
signifikansi masalah atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan,
kelogisan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasannya.
Berdasar sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat
dibedakan menjadi tiga macam: makalah deduktif, makalah induktif, dan
makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya
didasarkan kepada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data
empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Adapun makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya
didasarkan kepada kajian teoritis yang digabungkan dengan data empiris yang
relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah
pertama (deduktif) merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan.
Bagian Awal
1. Halaman Sampul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan Makalah
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
B. Metode (Jika ada)
C. Hasil dan Diskusi/Analisis (berdasarkan rumusan masalah)
2
BAB II
DESKRIPSI ISI MAKALAH/ARTIKEL
A. BAGIAN AWAL
1. Halaman Sampul
Hal-hal yang harus ada pada begian sampul adalah: judul makalah,
keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, dan
tempat serta waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan
makalah dapat berupa, misalnya ”untuk memenuhi tugas suatu matakuliah
yang dibina oleh dosen X”. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi
nama lembaga (institut, fakultas, Jurusan, dan prodi), nama kota, serta bulan
dan tahun. (lampiran 1)
2. Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada orang-orang, lembaga, organisasi
atau pihak yang membantu mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan penulisan makalah secara langsung maupun tidak langsung.
3. Daftar Isi
Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis
besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah
menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Selain itu, melalui
daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang
digunakan. Penulisan daftar isi dipandang perlu dilakukan jika panjang
makalah lebih dari 15 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan
menggunakan spasi tunggal dengan jarak antar bab menggunakan 2 spasi.
4. Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Penulisan daftar tabel dan gambar juga dimaksudkan untuk
memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam
makalah. Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan cara seperti
berikut. Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan
secara lengkap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya
penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan secara terpisah; tetapi jika
dalam makalah hanya terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya
penulisan daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
5. Abstrak
Abstrak dibuat satu halaman diketik dengan spasi tunggal. Abstrak berisi
tentang permasalahan penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, metode
penelitian, kesimpulan-implikasi. Abstrak terdiri dari 150-250 kata.
3
B. ISI BAGIAN INTI
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan
makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan
penulisan makalah.
Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan
makalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya makalah ditulis. Hal-hal
yang dimaksud dapat berupa paparan teoritis maupun paparan yang bersifat
praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini
harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas
dalam makalah dengan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut
memang penting dan perlu dibahas.
2. Rumusan Masalah
Bagian ini mencantumkan semua rumusan masalah yang akan dicari
jawabannya dalam makalah. Perumusan masalah harus disusun secara
singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya, deskriptif, diskusi atau kombinasi dari ketiganya.
4. Kajian Teori
Bagian ini berisi pembahasan tentang berbagai teori terkait yang
dijadikan sebagai pijakan dalam penulisan makalah. Pembahasan berbagai
teori yang terkait dengan makalah secara lebih luas dan mendalam akan
semakin memperdalam wawasan penulis dalam mengkaji permasalahan yang
hendak dipecahkan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Posisi teori diletakkan sebagai perspektif, bukan diuji.
4
5. Hasil dan Diskusi
Bagian ini memuat tentang uraian data dan atau temuan yang
diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan pada
bagian sebelumnya. Uraian ini terdiri atas deskripsi data yang disajikan
dengan topik dapat disesuaikan dengan pertanyaan-pertanyaan dalam
rumusan.
Bagian ini juga dapat berisi gagasan peneliti, keterkaitan antara
kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan dengan temuan-
temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang
diungkap dari lapangan.
6. Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan
saran-saran (jika memang dipandang perlu). Bagian penutup menandakan
berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik berikut. Kesimpulan ditarik dari
keseluruhan pembahasan yang terkait langsung dengan fokus dan tujuan
penelitian. Kesimpulan merangkum semua pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya. Sedangkan implikasi adalah dampak atau konsekuensi
dari hasil penulisan makalah baik secara teoritis maupun praktis.
C. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir makalah berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran (jika
ada)
1. Daftar Pustaka
Semua sumber yang dipakai sebagai rujukan dalam penulisan makalah
harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Jumlah sumber rujukan/referensi
minimal 5 buku/referensi dan salah satunya terdiri dari jurnal bereputasi.
Dalam penulisan daftar pustaka, sumber diklasifikasikan atau diurut
berdasarkan haruf abjad nama penulis mulai dari A, B, C, dan seterusnya
sampai dengan huruf “Z” , dan pengurutan nama berdasarkan abjad ini
dilakukan setelah nama penulis dibalik antara nama depan dengan nama
belakang, hal ini berlaku pada semua sumber baik dari buku, artikel, ataupun
jurnal.
5
2. Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang
dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat
berupa data (baik yang berupa angka-angka maupun yang berupa deskripsi
verbal) dan yang dipandang sangat panting tetapi tidak dimasukkan dalam
batang tubuh makalah. Bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor
halaman.
6
BAB III
FORMAT LAPORAN PENELITIAN
j. Sistematika Pembahasan
Berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari
bab pendahuluan hingga pada bab penutup. Format penulisan sistematika
pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti pada
daftar isi.
9
deskriptif dan inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik
parametrik dan non parametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat
ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi
kepada tujuan atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karenanya, yang
pokok bukan kecanggihan, tetapi ketepatan teknik analisisnya.
5. BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan ditarik dari keseluruhan pembahasan yang terkait
langsung rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan merangkum
semua pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
10
b. Saran-saran
Saran yang dituangkan hendaknya mengacu atau bersumber dari
temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan akhir hasil penelitian.
12
c. Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian
tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana
karakteristikya, siapa yang dijadikan informan atau subyek penelitian,
bagaimana ciri-ciri informan atau subyek tersebut dan dengan cara
bagaimana data dijaring sehingga validitasnya dapat dijamin. Istilah
sampel jarang digunakan karena istilah ini biasanya digunakan melakukan
generalisasi dalam pendekatan kuantitatif.
d. Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang
digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan
dokumentasi. Masing-masing harus dideskripsikan tentang data apa saja
yang diperoleh melalui teknik-teknik tersebut.
e. Analisa Data
Pada bagian ini diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan
pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan, sintesis data serta pencarian
pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan.
Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data.
f. Keabsahan Data
Bagian ini memuat usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan interpretasi yang absah,
maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi secara lebih
mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti,
teori), pembahasan sejawat, analisis kasus lain, melacak kesesuaian hasil,
dan pengecekan anggota. Selanjutnya, perlu dilakukan pengecekan dapat
tidaknya ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada
konteks (dependability), dan dapat tidaknya dikonfirmasikan kepada
sumbernya (comfirmability).
g. Tahap-Tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari
penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, dan
sampai pada penulisan laporan.
13
4. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
a. Gambaran Obyek Penelitian
Bagian ini mendeskripsikan gambaran umum objek penelitian dan
diikuti oleh sub-sub bahasan disesuaikan fokus yang diteliti.
b. Penyajian dan Analisis Data
Memuat tentang uraian data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan seperti pada bab III.
Uraian ini terdiri atas deskripsi data yang disajikan dengan topik sesuai
dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Hasil analisis data merupakan
temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk pola, tema,
kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan
dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.
c. Pembahasan Temuan
Bab ini merupakan gagasan peneliti, keterkaitan antara kategori-
kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan dengan temuan-temuan
sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap
dari lapangan.
5. BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan ditarik dari keseluruhan pembahasan yang terkait
langsung dengan fokus dan tujuan penelitian. Kesimpulan merangkum
semua pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
b. Saran-saran
Saran yang dituangkan hendaknya mengacu atau bersumber dari
temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan akhir hasil penelitian.
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi tentang konstribusi apa yang diberikan
setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan
yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis,
instansi dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian harus
realistis.
e. Definisi Konsep
Definisi konsep berisi tentang pengertian secara istilah beberapa
konsep atau istilah penting yang menjadi titik perhatian di dalam judul
penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna
konsep sebagaimana dimaksud oleh peneliti.
f. Sistematika pembahasan
Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan
yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan
sistematikan pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan
seperti daftar isi.
16
Sebutkan masing-masing sumber data tersebut yang berupa buku-buku
yang akan dikaji dalam penelitian kepustakaan ini.
c. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan obyek khusus dalam penelitian sesuai dengan
rumusan masalah yang telah ditetapkan. Pada bagian ini harus dijelaskan
jenis data yang dibutuhkan dan harus diperoleh dari sumber data yang
tepat. Tujuannya agar data yang diperoleh memiliki tingkat kebenaran
yang tinggi.
17
4. BAB IV PEMBAHASAN
a. Gambaran Naskah Penelitian
Bagian ini mendeskripsikan gambaran umum obyek penelitian dan
diikuti oleh sub-sub bahasan disesuaikan fokus yang diteliti.
b. Penyajian dan Analisis Data
Memuat tentang uraian data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur yang diuraiakan seperti pada bab III.
Uraian ini terdiri atas deskripsi data yang disajikan dengan topik sesuai
dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Hasil analisis data merupakan
temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk pola, tema,
kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan
dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.
c. Pembahasan Temuan
Bab ini merupakan gagasan peneliti, keterkaitan antara kategori-
kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan dengan temuan-temuan
sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap
dari lapangan.
5. BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan ditarik dari keseluruhan pembahasan yang terkait
langsung dengan fokus dan tujuan penelitian. Kesimpulan merangkum
semua pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
b. Saran-saran
Saran yang dituangkan hendaknya mengacu atau bersumber dari
temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan akhir hasil penelitian.
D. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
Berbeda dengan proposal penelitian daftar pustaka dalam laporan hasil
penelitian adalah bahan pustaka yang sudah disebutkan dalam teks. Artinya,
bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar pustaka
18
2. Pernyataan Keaslian Tulisan (jika diperlukan)
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi
penelitian yang ditulisnya bukan merupakan pengambilan tulisan atau
pikiran orang lain yang diakui sebaga hasil tulisan atau pemikirannya sendiri.
3. Lampiran-lampiran (jika diperlukan)
Lampiran ini berisi tentang hal-hal atau keterangan yang dipandang
penting sebagai kelengkapan penelitian seperti gambar, foto, kopi manuskrip
(dokumen), denah (peta), dan sebagainya.
4. Biodata
Hal-hal yang perlu dimuat dalam biodata adalah nama lengkap
peneliti, NIM, tempat tanggal lahir, alamat lengkap, jurusan dan program
studi, riwayat pendidikan, pengalaman organisasi yang relevan, ataupun
prestasi akademik yang telah diraih selama studi, serta keterangan lain yang
dianggap penting.
19
BAB IV
20
2. BAB II KERANGKA KONSEP
a. Gambaran Umum Lokasi Pengabdian
Pada bagian ini dijelaskan gambaran secara umum lokasi
dampingan. Gambaran yang dimaksud dalam lokasi pengabdian
masyarakat meliputi letak geografis, demografis dan kondisi masyarakat
secara umum.
b. Kondisi Masyarakat Dampingan
Kondisi masyarakat dampingan adalah kondisi khusus masyarakat
dampingan sesuai dengan tujuan utama pendampingan. Kondisi
dampingan juga dapat dilihat dengan cara pandang (paradigm) metode
pengabdian masyarakat.
c. Kondisi yang Diharapkan
Kondisi yang diharapkan dapat berupa harapan masyarakat sebagai
subyek dampingan. Selain itu dapat pula dinarasikan tentang kondisi ideal
yang seharus terjadi dimasyarakat berdasarkan cara pandang metode
pengabdian.
d. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan pendampingan sangat ditentukan dengan
metode dan pendekatan yang digunakan. Sebagai contoh, para
pendamping dapat menggunakan PRA, PAR, CBR, ABCD, ToC, PDIA,
Service Learning dan ragam pendekatan lainnya.
e. Kajian Teori
Bagian ini berisi pembahasan tentang berbagai teori terkait yang
dijadikan sebagai pijakan dalam pendampingan. Pembahasan berbagai
teori yang terkait secara lebih luas dan mendalam akan semakin
memperdalam wawasan dalam mengkaji permasalahan.
21
c. Teori yang Dihasilkan dari Pendampingan
Bagian ini menguraikan hasil yang diperoleh dari subyek dan obyek
dampingan upaya membangun teori baru. Hasil dapat berupa kritik
terhadap teori lama dan atau memperkuat teori lama dengan sudut
pandang yang baru.
d. Refleksi dan Follow up
4. BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan
Pada bagian ini, dijelaskan jawaban dari perumusan masalah yang
direncanakan oleh para pendamping. Kesimpulan ditulis dengan singkat
dan padat
b. Rekomendasi
22
BAB V
TEKNIK PENULISAN
A. Model Penulisan BAB dan Sub BAB
Penulisan judul bab yang berperingkat 1 ditempatkan di tengah memakai
huruf besar semua (capital) dan bold. Peringkat-peringkat selanjutnya
dinyatakan dengan huruf dan angka sebagai berikut:
1. Peringkat 2 ditunjukkan dengan urutan huruf besar (A, B, C, dst.) memakai
titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
2. Peringkat 3 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai titik
dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
3. Peringkat 4 ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a, b, c, dst.) memakai
titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
4. Peringkat 5 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai kurung
tutup tanpa titik, ditulis dengan huruf besar kecil dan bold
5. Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (seperti urutan
kegiatan dan jadwal) dan butir nonhierarkis (seperti contoh-contoh yang
memiliki kedudukan setara). Keduanya dinyatakan dengan angka dan huruf
dalam kurung seperti (1) dan (a).
6. Baris setelah BAB dan Subbab ditentukan dengan spacing after 6 pt, line
spacing 1,5 line untuk proposal, dan line spacing double untuk tugas akhir.
Contoh sebagai berikut:
BAB III
JUDUL BAB
Judul bab ini berperingkat 1 dan ditulis huruf besar, bold (hitam).
A. Instrumen Penelitian
Judul subbab ini berperingkat 2 yang ditandai dengan urutan huruf besar
memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil, bold.
1. Alasan Pemilihan Tes
Judul subbab ini berperingkat 3 yang ditandai dengan urutan angka memakai
titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan ditulis dari garis
tepi.
a. Isi Tes
Judul subbab ini berperingkat 4 yang ditandai dengan urutan huruf kecil
memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan ditulis
dari garis tepi.
1) Tingkat Kesulitan Butir Tes
Judul subbab ini berperingkat 5 yang ditandai dengan urutan angka
memakai kurung tutup tanpa titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi.
23
B. Jenis dan Ukuran Kertas
Kertas yang digunakan dalam penulisan makalah adalah kertas jenis
HVS dengan ukuran A4.
Margin bawah : 2
cm
24
(bottom center)
c. Halaman biasa diketik pada bagian kanan-atas (top right)
3. Bagian lampiran diatur sebagaimana bagian Inti.
4. Semua penomoran tidak diberi titik.
E. Catatan Kaki
Gaya penulisan yang dipakai dalam penulisan makalah dan hasil
penelitian adalah Turabian Style, menggunakan model catatan kaki (footnote).
Berikut contoh penulisan catatan kaki:
1. Buku
Untuk menuliskan identitas sebuah buku, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Nama penulis harus ditulis seperti susunan nama aslinya
[dengan tidak mendahulukan nama akhir (last name)] kemudian diikuti
koma, judul buku yang ditulis miring atau digarisbawahi, kurung buka,
tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbitan, kurung
tutup, koma, nomor halaman dan titik.
1
Charlene Tan, Islamic Education and Indoctrination; The Case In
Indonesia (New York: Routledge, 2011), 55.
2
Abdurrahman Mas’ud, Intelektual Pesantren Perhelatan Agama dan
Tradisi (Yogyakarta: LKiS, 2004), 60.
Jika terdapat kutipan lagi dari buku tersebut (Islamic Education and
Indoctrination; The Case In Indonesia atau Intelektual Pesantren
Perhelatan Agama dan Tradisi) secara langsung di bawahnya, maka kutipan
berikutnya tersebut cukup dituliskan nama akhir penulis, koma, beberapa
kata dari judul buku, koma, dan halaman kutipan, titik. Format yang sama
juga berlaku jika kutipan kedua tersebut diselingi dengan kutipan dari
sumber lain, maka yang disebutkan adalah nama akhir penulis (last name),
koma, beberapa kata dari judul buku, koma, nomor halaman buku dan titik
1
Charlene Tan, Islamic Education and Indoctrination; The Case In
Indonesia (New York: Routledge, 2011), 55.
2
Tan, Islamic Education, 59.
3
Tan, Islamic Education, 70.
Jika seorang penulis memiliki dua karya tulis atau lebih dan disebutkan
untuk pertama kali secara berurutan dalam satu nomor catatan kaki, maka
nama penulis tersebut diganti dengan kata idem. Titik koma ditulis untuk
25
memisahkan antara kata idem dengan kata atau angka yang menjadi bagian
dari identitas sumber sebelumnya.
1
Howard M. Federspiel, The Persatuan Islamic Reform in Twentieth
Century Indonesia (Ithaca, New York: Cornell University Modern Indonesia
Project, 19700, 109; Idem, Popular Indonesia Literature of the Qur’an
(Ithaca, New York: Cornell University Modern Indonesia Project, 1994),
142.
2
M. Yahya Harahap, Tujuan Kompilasi Hukum Islam (Jakarta: Pustaka
Panjimas, 1990) 455; Idem, Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan
Agama (Jakarta: Pustaka Kartini, 1990), 89.
Jika sebuah buku ditulis, diedit atau diterjemahkan oleh dua orang,
maka dua nama tersebut harus disebutkan semua. Namun jika jumlah
penulis, editor atau penterjemahnya tiga orang ke atas, maka hanya nama
penulis, editor atau penterjemah pertama yang disebutkan kemudian diikuti
dengan et. al. sebagai ganti nama-nama lain yang tidak disebutkan.
1
Fazlur Rahman, “Revival and Reform in Islam,” dalam The
Cambridge History of Islam, vo. 2, ed. P. M. Holt et. al. (Cambridge:
Cambridge University Press, 1970), 632-638.
2. Artikel Jurnal
1
Atmari, "Desain Integrasi Primary and Sub-Culture Organization di
Lembaga Pendidikan Tinggi Islam dan Pesantren", Tarbiyatuna: Jurnal
Pendidikan Islam, vol. 12, no. 2, (15 Agustus 2019), 121.
DOI: https://doi.org/10.36835/tarbiyatuna.v12i2.397.
3. Pengutipan Terjemahan
Untuk sumber yang diterjemahkan dari bahasa asing, judul sumber yang
ditulis adalah judul terjemahannya. Judul aslinya dalam bahasa asing tidak
boleh disebutkan. Cara penulisan identitas sumber persis sama dengan
ketentuan yang sudah diberikan, hanya ada tambahan terj, untuk tanda
penerjemah.
1
C. Snouck Hurgronje, Islam di Hindia Belanda, terj. S. Gunawan Jakarta
(Bhatara Aksara, 1983), 45.
4. Dokumen Web
26
1
Philips B. Kurland dan Ralph Lerner. eds. The founders’ Constitution.
(Chicago: University of Chicago Press, 2000), bab. 9, dok. 3,
http://presspubs. uchicago.edu/founders/
Seluruh dokumen yang diakses online harus mencantumkan tanggal akses
dan URL-nya.
1
Philips B. Kurland dan Ralph Lerner. eds. The founders’ Constitution.
(Chicago: University of Chicago Press, 2000), bab. 9, dok. 3,
http://presspubs. uchicago.edu/founders/. Diakses tanggal ..., Tahun. Link:
http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id./contohjurnal
5. Dokumen Pemerintahan
1
Environmental Protection Agency (EPA). Toxicology Handbook. 2nd ed.
(Rockville, MD: Government Institutes, 1986). 101-114
6. Bab dalam buku
1
Orlando Fromson, “Progressiveness in the late twentieth century. Dalam
To left and right: Cycles in American politics, ed. Wilmer F. Turner
(Jackson, MS: Lighthouse Press, 1990), 627.
7. Tesis dan Disertasi
1
Mario Ontiveros, “Circumscribing identities: Chicana muralist and the
representation og Chicana subjectivity”. (Tesis Master, Department of Art
History, University of California, Riverside, 1994), 44.
8. Artikel dalam Database
1
James Iwanowski, “Goliant vs. Goliath: Best Buy battles Circuit City”.
Business Week 54 (1994): 12. ABI/Inform database
<http://proquest.umi.com>
9. Presentasi Paper
1
Fazlul Rahman, “Otoritas Keagamaan Nyai Pandalungan Dinamika
Otoritas Keagamaan Perempuan dalam Konteks Budaya Lokal” (Makalah
dipresentasikan pada Annual Conference for Muslim Scholars, Kopertais
IV, Surabaya, 21-22 April 2018), 959-971.
10.Pengutipan ayat Al-Qur’ān
Kutipan dari Al-Qur’ān dilakukan dengan cara menuliskan kata Al-
Qur’ān (ditulis biasa tidak miring atau digarisbawahi) kemudian diikuti
koma, nomor surat, titik dua, nomor ayat dan titik.
Jika dalam satu nomor catatan kaki terdapat dua atau lebih kutipan Al-
Qur’ān, maka kutipan berikutnya ditulis persis seperti kutipan pertama,
27
hanya tidak perlu menyebutkan kata Al-Qur’ān lagi dan antara kedua
kutipan tersebut dipisahkan dengan titik koma. Kutipan lain yang disebutkan
dalam nomor selanjutnya ditulis Ibid, titik, koma, nomor surat, titik dua,
nomor ayat dan titik. Perlu diketahui bahwa huruf “a” dalam kata sandang
difinite article “al”-Qur’an harus ditulis dengan huruf kecil, sebab “al” dari
sudut gramatika bukan bagian dari kata dimaksud. Di samping itu perlu
diingat bahwa nomor yang dipakai untuk menunjukkan ayat dan surat adalah
Angka Arab (Arabic Number) dan bukan Angka Romawi (Roman Number).
1
Al-Qur’ān, 2:34; 12:4
2
Al-Qur’ān., 5:14
11.Penulisan Sumber Arab
Cara penulisan sumber Arab sedikit berbeda dengan sumber non-Arab.
Identitas sumber tersebut, misalnya, harus ditransliterasikan dengan
mengikuti skema transliterasi Arab-Indonesia yang diberikan dalam
pedoman ini. Setiap bagian dalam identitas sumber ditransliterasikan persis
seperti aslinya, kecuali nama tempat penerbitannya. Tempat penerbitan
disesuaikan dengan nama tempat yang dibakukan dalam bahasa Indonesia.
Misalnya, al-Qahirah berubah menjadi Kairo, Bayrūt menjadi Beirut,
Dimasq menjadi Damaskus, Baghdād menjadi Bagdad, Halb menjadi Alepo
dan seterusnya. Kadang-kadang nama tempat (kota) penerbit tidak
disebutkan dalam buku-buku Arab terbitan lama. Sebagai gantinya
disebutkan nama negara. Untuk kasus seperti ini, nama negara itulah yang
harus dipakai.
1
Ibn Salāh, Fatāwā wa Masā'il Ibn Shalāh fi al-Tafsīr wa al-Hadīts wa
Ushūl al-Fiqh, vol. 1 (Beirut: Dār al-Ma’rifah, 1986), 57.
2
Ibn Qayyim al-Jawīzyah, al-Manār al-Munīf li al-SHahīh wa al-Da’īf
(Alepo: Maţba’at al-Maţbū’ah al-Islāmīyah, 1970), 23.
12.Wawancara
1
Halim, wawancara, Lumajang, 13 Desember 2000.
Keterangan lain berkenaan dengan konten wawancara dapat
ditambahkan setelah keterangan tanggal.
13.Ensiklopedi
1
A. J. Wensink, “Kufr”, The First Encyclopaedia of Islam, vol. 7, ed. M.
Th. Houtsma, et. al. (Leiden: E. J. Brill, 1987), 234.
14.Surat Kabar
1
Halim, “Pemuda dan Usia Suatu Bangsa”, Kompas, 28 Oktober 2000, 15.
28
15.Identitas Sumber yang tidak jelas
Jika unsur dalam identitas sumber data ada yang tidak jelas atau hilang,
maka harus dicantumkan tanda “kehilangannya”. Misalnya, jika tempat,
nama atau tahun penerbitan tidak ada dalam sebuah buku atau jurnal, maka
harus diberi tanda t.tp. (tanpa tempat [penerbit]), t.p. (tanpa [nama] penerbit)
dan t.t. (tanpa tahun [penerbitan]). Di samping itu, tanda tanya “?” juga
harus dipakai, jika salah satu unsur dalam identitas tersebut diragukan
karena tidak tertulis dengan jelas.
1
al-Nawāwī, al-Majmū’ Syarh al-Muhadhdhab, vol.5 (t.tp: al-Maktabah al-
Salafiyah, 1950), 34.
1
H. A. R. Gibb, Modern Trend in Islam (Chicago: t.p., 1947), 67.
F. Daftar Pustaka
Semua sumber yang dipakai sebagai rujukan dalam penulisan makalah
harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Jumlah sumber rujukan/referensi
minimal 10 buku/referensi. Dalam penulisan daftar pustaka, sumber
diklasifikasikan atau diurut berdasarkan haruf abjad nama penulis mulai dari A,
B, C, dan seterusnya sampai dengan huruf “Z” , dan pengurutan nama
berdasarkan abjad ini dilakukan setelah nama penulis dibalik antara nama depan
dengan nama belakang, hal ini berlaku pada semua sumber baik dari buku,
artikel, ataupun jurnal.
Teknik penulisan sumber dalam daftar pustaka pada dasarnya tidak
berbeda jauh dengan teknik penulisan catatan kaki. Untuk menulis identitas
sumber dalam bentuk buku, maka susunan nama penulis dibalik, nama akhir
(last name) kemudian diikuti nama awal (first name). Jika penulis buku tersebut
mempunyai nama tengah (middle name), maka nama tengah ditulis setelah nama
awal. Setiap unsur identitas dalam daftar pustaka selalu diakhiri dengan titik.
Koma dipakai hanya ketika menengahi nama akhir dan awal penulisan serta
nama penerbit dan tahun penerbitan. Sedangkan antara tempat penerbitan dan
nama penerbitan ditulis titik dua. Kemudian sumber-sumber yang dijadikan
daftar pustaka tersebut disusun berdasarkan abjad dari A sampai Z sehingga
terlihat urut dan rapi.
Contoh:
Basyr, Ahmad Azhar. 1993. Refleksi Atas Persoalan Ke-Islaman. Bandung:
Mizan.
Gani, Bustami A. 1994. Beberapa Aspek Ilmiah tentang Al-Qur’ān. Jakarta:
Litera Antarnusa.
Hasan, Fuad. 1997. Heteronomia. Jakarta: Pustaka Jaya.
29
Jika sumber yang dikutip merupakan transliterasi dari nama-nama (pengarang)
berbahasa Arab seperti al-Ghazali, al-Baghdadi, dan lain-lain maka urutan yang
dipakai tetap dari segi abjad paling depan, sehingga susunan penulis menjadi
seperti berikut :
Abī al-Barakat, Majd al-Dīn. 1964. Al-Muharrar fī al-Fiqh ‘alā Madhhab al-
Imām Ahmad b. Hanbal. Vol. 1. Beirut: Dār al-Kitāb al-‘Arabī.
Al-Baghdādī al-Hanbalī, Shafī al-Dīn. 1986. Qawā’id al-Ushūl wa Ma’āqid al-
Fushūl. Beirut: ‘Alam al-Kutub.
Al-Dhahabī, Muhammad Husayn.1962. Al-Tafsīr wa al-Mufassirūn. vol. 3.
Kairo: Dār al-Kutub al-Hadītsah.
Basyr, Ahmad Azhar. 1993. Refleksi Atas Persoalan Ke-Islaman. Bandung:
Mizan.
Gani, Bustami A. 1994. Beberapa Aspek Ilmiah tentang Al-Qur’ān. Jakarta:
Litera Antarnusa.
Mendahulukan nama akhir penulis dalam daftar pustaka berlaku dengan mutlak,
sekalipun seorang penulis lebih dikenal nama awalnya.
Contoh:
Ash-Shiddieqy, Hasbi. 1967. Kriteria antara Sunnah dan Bid’ah. Jakarta: Bulan
Bintang.
Perlu disebutkan bahwa jika sebuah sumber dalam bibliography tertulis lebih
dari satu baris (contoh nomor tiga di atas), maka baris kedua dan seterusnya
ditulis masuk empat ketukan dari margin kiri dan jarak antara baris pertama
dengan berikutnya lebih sempit dibandingkan dengan jarak antara sumber
tersebut dengan sumber yang lain.
30
Jika sumber yang dikutip dalam bentuk artikel, baik yang berasal dari jurnal
atau buku, maka halaman artikel harus dicantumkan mulai dari halaman pertama
sampai terakhir dan sebelumnya titik dua.
31
G. Pedoman Transliterasi
32
BAB VI
PENUTUP
33
Lampiran 1
Makalah
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa
NIM. 012345678910