005.JPS-SOP.K3.00 Penanganan Material B3
005.JPS-SOP.K3.00 Penanganan Material B3
005.JPS-SOP.K3.00 Penanganan Material B3
PENANGANAN MATERIAL B3
Status Revisi 00
Jumlah Halaman 3
Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
PT. JOWIN PRADANA SEJAHTERA
STANDART OPERATING PROCEDURE
PENANGANAN MATERIAL B3
Tanggal Distribusi Halaman Nomor Dokumen :
10 April 2019 Dept HO 2 dari 3 008/SOP/JPS/HSE/IV/2019
Dept Project Revisi : 00
1. TUJUAN
Standart Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1 Prosedur ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam penanganan, penyimpanan,
pengendalian material B3 sehingga dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di perusahaan.
2. RUANG LINGKUP
2.1 prosedur ini mencangkup kegiatan penerimaan, pemeriksaan, penanganan, penyimpanan,
dan penggunaan material B3 di perusahaan.
3. REFERENSI
3.1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya Beracun.
3.2 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3
3.3 Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja.
4. DEFINISI
4.1 Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
4.2 Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3.
4.3 Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas
dan kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan
hidup, kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya.
4.4 Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan sarana angkutan.
5. PROSEDUR
5.1 Identifikasi Informasi Bahan Berbahaya dan Beracun
5.1.1 P2K3 mengidentifikasi material B3 yang digunakan oleh perusahaan serta
informasi K3 yang harus dipenuhi terkait dengan material tersebut.
5.1.2 Data material B3 yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam Formulir Daftar
Material Bahan Berbahaya dan Beracun.
5.1.3 Seluruh material B3 wajib memiliki Lembar Data Bahan Berbahaya (MSDS)
terkait.
Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
PT. JOWIN PRADANA SEJAHTERA
STANDART OPERATING PROCEDURE
PENANGANAN MATERIAL B3
5.2 Penanganan
5.2.1 Material B3 yang belum atau tidak sedang digunakan harus dikemas dengan baik
sesuai prinsip-prinsip pengemasan sebagai berikut:
a. Material B3 dikelompokkan dalam kemasan terpisah.
b. Kemasan material B3 harus selalu diperiksa secara berkala dan segera
diperbaiki jika diketahui ada yang rusak.
5.2.2 Material B3 setelah dikemas juga harus diberi identitas dengan jelas yaitu berupa
pelabelan. Ketentuan pelabelan sebagai berikut:
a. Pihak penanggung jawab penyimpanan material B3 harus memeriksa
kelengkapan label B3 pada material B3.
b. Material B3 tanpa label, label rusak, atau hilang harus diberi label B3 sesuai
dengan karakteristiknya.
c. Semua jenis kemasan material B3 harus diberi identitas termasuk material
B3 yang dipindahkan ke dalam kemasan yang lebih kecil.
5.2.3 Material B3 yang datang ke area perusahaan harus ditangani sesuai Lembar Data
Bahan Berbahaya dari material bersangkutan.
5.2.4 Petugas yang menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun harus sudah
diberikan pelatihan mengenai manajemen bahan-bahan berbahaya dan beracun.
5.2.5 Apabila terjadi tumpahan atau kebocoran tindakan yang diambil mengacu
kepada Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat.
5.2.6 Selain itu hal-hal umum yang harus dipenuhi pada saat menangani B3 adalah:
a. Menggunakan APD yang sesuai.
b. Menyediakan APAR dan sistem pemadam kebakaran lainnya.
c. Mengikuti petunjuk dalam MSDS yang sesuai untuk masing-masing bahan
berbahaya dan beracun.
5.3 Penyimpanan
5.3.1 Penyimpanan material B3 harus disusun berdasarkan kelompok bahayanya,
sehingga tidak ada penyimpanan material B3 yang saling memicu untuk
menimbulkan kecelakaan contohnya bahan oksidan tidak boleh disimpan
berdekatan dengan bahan mudah terbakar.
5.3.2 Untuk penyimpanan dengan menggunakan drum maka ketentuan yang harus
diikuti adalah:
a. Drum terbuat dari bahan yang sesuai dengan karakteristik material B3.
b. Drum mempunyai tutup guna mencegah tumpahan selama penanganan dan
pengangkutan.
Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi
PT. JOWIN PRADANA SEJAHTERA
STANDART OPERATING PROCEDURE
PENANGANAN MATERIAL B3
5.4 Pengangkutan
5.4.1 Pengangkutan material B3 dilakukan oleh petugas menggunakan alat
keselamatan kerja yaitu : sarung tangan karet, helmet, sepatu safety, masker dan
kacamata safety.
5.4.2 1 Orang bertugas mengatur barang di dalam truck pengangkut, dan beberapa
orang lainnya bertugas mengambil barang dari gudang.
5.4.3 Sebelum barang dimasukkan ke dalam truck maka barang tersebut harus di cek
apakah ada bocor atau tidak. Jika ada yang bocor maka barang tersebut tidak
boleh diberangkatkan.
5.4.4 Maksimum penumpukan barang di dalam truck disesuaikan dengan kapasitas
maksimum yang diperbolehkan.
5.4.5 Antara barang yang mudah terbakar tidak boleh dicampur dengan barang yang
dapat memicu terjadinya kebakaran.
5.4.6 Sebelum truck pengangkut barang digunakan harus di cek terlebih dahulu
kondisi kendaraan dimana pengecekan yang biasa dilakukan adalah kondisi ban,
kondisi rem, kondisi mesin dan kondisi box kendaraan.
5.4.7 Kecepatan kendaraan tidak boleh melebihi 70 km/jam.
5.4.8 Setelah sampai di tempat tujuan, harus lapor terlebih dahulu ke pos security dan
kepala gudang yang bertugas menerima barang.
5.4.9 Truck masuk ke area bongkat muat barang yang telah ditentukan.
5.4.10 Barang dibongkar oleh pihak penerima barang.
Copyright – 2019 : Dokumen ini bersifat rahasia, penggandaan dokumen ini harus seijin direksi