ANALISA PROSES INTERAKSI Halusinasi
ANALISA PROSES INTERAKSI Halusinasi
ANALISA PROSES INTERAKSI Halusinasi
INTERAKSI
K : Menatap perawat
P : sejak kapan K mendengar suara-suara ? P : Perawat menatap klien Perawat mengali data Klien Untuk mengetahui
K : semenjak saya dibawa ke rumah besar, dengan kesungguhan hati yang bisa mendukung mengungkapkan perasaanklien
saya dikurung dan di rante, disitu saya dan berbicara dengan masalah yang dihadapi masalahnya
dengar suara-suara suara yang lembut namun klien
jelas
K: Menatap perawat
P : sering engga suaranya muncul? P : Perawat menatap klien Perawat mengali data Klien Untuk mengetahui
K : jarang, kadang 1 kali kadang 2 kali dengan kesungguhan hati yang bisa mendukung mengungkapkan perasaanklien
sehari dan berbicara dengan masalah yang dihadapi masalahnya
suara yang lembut namun klien
jelas
K: Menatap perawat
P : biasanya muncul saat K sedang P : Perawat menatap klien Perawat mengali data Klien Untuk mengetahui
ngapain? dengan kesungguhan hati yang bisa mendukung mengungkapkan perasaanklien
K : saat ngelamun, saat sendirian dan berbicara dengan masalah yang dihadapi masalahnya
suara yang lembut namun klien
jelas
K: Menatap perawat
P : suaranya berbicara apa? P : Perawat menatap klien Perawat mengali data Klien Untuk mengetahui
K : engga bicara, kaya suara motor lewat dengan kesungguhan hati yang bisa mendukung mengungkapkan perasaanklien
terus sama mobil, suara orang membuka dan berbicara dengan masalah yang dihadapi masalahnya
pintu dan menutup pintu mobil, kaya suara yang lembut namun klien
jelas
diajalanan, suaranya engga jelas, berisik
K: Menatap perawat
P : Biasanya jika K mendengar suara- P : Perawat menatap klien Perawat mengali data Klien Mengetahui informasi
suara K ngapain? dengan kesungguhan hati yang bisa mendukung mengungkapkan yangsesuai dengan klien
dan berbicara dengan masalah yang dihadapi masalahnya
K : di diemin aja suara yang lembut namun klien
jelas
K : Menatap perawat
P : kalo K diemin aja suaranya hilang ga? P : Perawat menatap Berusaha menggali Klien Dapat mengali lebih
kliendengan informasi mengungkapkan dalamperasaan dan kondisi
K : hilang, tapi lama hilangnya kesungguhan hati dan masalahnya klien agar bias mennetukan
berbicara dengan suara caramengatasinnya.
yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
P : saya percaya K mendengar suara itu, tapi P : Perawat menatap Berusaha menggali Klien Dapat mengali lebih
orang lain selain K tidak bisa mendengar apa klien dengan informasi mengungkapkan dalamperasaan dan kondisi
yang K dengar. Tapi K engga usah khawatir kesungguhan hati dan masalahnya klien agar bias mennetukan
karena ada juga ko yang disini mengalami apa berbicara dengan suara caramengatasinnya.
yang seperti K rasakan. K tau tidak apa yang yang lembut namun jelas
terjadi jika K menuruti apa yang suara K K : Menatap perawat
dengar? sesekali konsentrasi
terahlikan
K : jadi ngomong sendiri kaya orang gila, terus
jadi ga tenang dan terganggu soalnya berisik
P : Apakah K mau jika saya mengajarkan P : Perawat menatap klien Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui
caramengontrol suara-suara yang K dengan kesungguhan hati senang karena mengetahui cara perasaanklien
dengar? dan berbicara dengan jawaban klien sesuai mengontrol
suara yang lembut namun dengan yang halusinasi
K : iya, mau jelas diharapkan
K : menatap perawat
sesekali konsentrasi
terahlikan
P : caranya yang pertama tutup telinya, P : Perawat menatap klienMemberikan Klien menunjukan Mengetahui apakah pasien
tutpnya pakai tangan saja ya, terus dengan kesungguhan hati reinforment positif perilaku yang paham dengan apa yang
yakinkan dalam hati sambal bilang “pergi dan berbicara dengan pada klien atauusaha memberikan kesan disampaikan oleh perawat
kamu suara palsu, saya tidak mau dengar”. suara yang lembut namun mengalihkan memahami apa dan dapat melakukannya
Sekarang coba K ulangin yang saya jelas halusinasi dengan yang telah kembali
lakukan tadi cara diajarkan
K : menatap perawat dan menghardik
K : tutup telinga dengan tangan saja, lalu berusaha mencoba
yakinkan dalam hati, “pergi kamu suara palsu
aku tidak mau dengar”
P : Bagamaina perasaannya setelah kita P : Perawat menatap klien Perawat ingin klien merasakan Ungkapan perasaan untuk
cerita apa yang K alami dan berlatih dengan kesungguhan hati mengetahui perasaan manfaat mengevaluasi terhadap
menghardik tadi dan berbicara dengan klien setelah menghardik jalannya terapi yang telah
suara yang lembut namun mengontrol halusinasi diberikan kepada klien
K : lebih nyaman dan tenang jelas dengan cara
menghardik
K : Menatap perawat
P : K bagaimana jika besok saya ajarkan P : Perawat menatap klien Perawat merasa Berespon dengan Respon klien menunjukan ia
cara yang ke dua mengontrol suara-suara , dengan kesungguhan hati senang karena baik membutuhkan bantuan dari
apakah bapak mau ? dan berbicara dengan jawaban klien sesuai perawat
suara yang lembut namun dengan yang
K : iya, mau teh jelas diharapkan
K : Menatap perawat
P : besok maunya jam berapa? Bagaimana P : Perawat menatap klien Perawat merasa Berespon dengan Respon klien menunjukan ia
kalo seperti sekarang, pukul 15.30 dengan kesungguhan hati senang karena baik membutuhkan bantuan dari
dan berbicara dengan jawaban klien sesuai perawat
K : iya teh suara yang lembut namun dengan yang
jelas diharapkan
K : Menatap perawat
P : besok kita ngobrolnya dimana? P : Perawat menatap klien Perawat merasa Berespon dengan Respon klien menunjukan ia
dengan kesungguhan hati senang karena baik membutuhkan bantuan dari
K : disini aja teh dan berbicara dengan jawaban klien sesuai perawat
suara yang lembut namun dengan yang
jelas diharapkan
K : Menatap perawat
P : baiklah kalo begitu besok kita ngobrol P : Perawat menatap klien Mengakhiri Setuju atas rencana Mengakhiri dengan baik
lagi jam 15.30 disini ya, saya izin pamit, dengan kesungguhan hati pertemuan perawat
sampai bertemu besok, selamat istirahat dan berbicara dengan
suara yang lembut namun
K : iya teh jelas
K : menatap perawat