Teknik Dasar Public Speaking
Teknik Dasar Public Speaking
Teknik Dasar Public Speaking
romeltea.com/dasar-public-speaking
Menguasai teknik dasar public speaking merupakan landasan cara berpidato yang
baik. Berikut ini tips dasar public speaking bagi pemula, mulai dari mengatasi grogi,
gugup, kontak mata, hingga postur dan gestur seperti posisi tangan saat berbicara di
depan umum.
Jika Anda mencari tips tentang cara pidato yang baik, maka Anda membuka halaman
web yang tepat. Berikut ini saya bahas dengan pendekatan praktis tentang teknik dasar
public speakin bagi pemula.
Jika Anda tidak berani, takut, atau gugup saat akan melakukan public speaking, pidato,
atau sekadar menyampaikan sambutan, maka Anda tidak sendirian. Di luar sana
banyak sekali orang yang takut berbicara di depan umum.
Ulasan tentang pengertian dan teknik dasar pidato berikut ini akan membantu Anda
mengatasi masalah tersebut. Insya Allah!
Pidato sendiri diartikan KBBI sebagai “pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata
yang ditujukan kepada orang banyak”. Orasi artinya pidato atau khotbah.
1/7
Public speaking meliputi pidato, ceramah, briefing, presentasi, menyampaikan
informasi dalam konferensi pers, siaran radio dan televisi, mengajar, sambutan, orasi,
membawakan acara (jadi MC), dan berbicara di depan orang banyak lainnya. Stand up
comedy yang dilakukan para komika juga termasuk public speaking.
Pelaku, subjek, atau orang yang melakukan public speaking disebut “ public speaker”
(pembicara publik), orator, penceramah, pemateri, pembicara, pemberi sambutan,
pembicara kunci (keynote speaking), dll. Khotib dalam khotbah Jumat juga termasuk
public speaker.
Siaran radio dan televisi juga masuk kategori public speaking dari sisi komunikan atau
audiens dalam jumlah banyak (publik).
1. Mengatasi gugup/grogi
2. Persiapan
3. Teknik Membuka
4. Teknik Penyampaian
5. Cara Menguasai Materi
6. Bahasa Tubuh – Postur dan Gestur
7. Teknik Menutup
1. Mengatasi Gugup
2/7
Gugup, grogi, atau nervous biasa dialami public speaker, khususnya bagi orang yang
pertama kali melakukan public speaking. Penyebab gugup antara lain takut gagal, takut
salah, takut “ngeblank” saat di depan mike (microphone), dan takut dicemooh.
Cara mengatasi gugup adalah pastikan Anda menguasai materi atau topik pembicaraan.
Jangan pernah berbicara hal yang tidak dikuasai.
Sebelum tampil, tarik napas panjang dan embuskan berkali-kali. Penendang penalti
dalam sepakbola juga biasa tarik napas sebelum menendang bola karena ia pun gugup.
2. Persiapan
Jangan pernah melakukan public speaking tanpa persiapan. Dalam masa persiapan ini,
lakukan latihan di depan cermin, bahkan di depan kucing peliharaan Anda sebagai
“wakil” audiens.
Pastikan pula Anda menguasai materi. Perbanyak baca referensi seputar topik yang
akan dibicarakan. Makin banyak referensi yang Anda baca, maka akan kian luas
wawasan dan penguasaan tema, sehingga akan memunculkan rasa percaya diri.
Jika Anda seorang ketua panitia acara, siapkan ucapan terima kasih kepada sponsor,
pendukung acara, anggota panitia, pihak berwenang, dan tujuan acara.
4. Teknik Penyampaian
Teknik menyampaikan materi pidato termudah adalah kronologis. Dalam contoh
pembukaan di atas, pembicaraan dimulai dengan mengemukakan kasus hoax terbaru
atau terheboh, lalu pengertian hoax, dan mengemukan ciri-ciri hoax.
Teknisnya:
1. Tarik napas. Lakukan juga tarik napas ini saat sebelum tampil di podium –untuk
relaksasi.
3/7
2. Sampaikan salam assalamu’alaikum atau selamat pagi disertai senyum (smily
voice) dengan suara cukup terdengar hingga orang yang duduk di barisan
belakang.
3. Awali pidato Anda dengan nada rendah dan pelan. Start low and slow! Gigi satu
dulu, lalu naik ke gigi dua dst. Jangan langsung “ngegas”!
4. Sampaikan terima kasih kepada pembawa acara dan panitia/tuan rumah yang
mengundang Anda.
5. Sampaikan tema yang akan dibicarakan.
6. Mulailah dengan –pilih salah satu– anekdot, cerita lucu, pepatah, peribahasa,
pengalaman, kenangan, atau langsung ke materi.
1. Membaca naskah.
Menuliskan materi pidato lalu “membacakannya” dari awal sampai akhir. Jika ini yang
dipilih, jangan lupa sesekali arahkan pandangan kepada audiens.
2. Menghafalnya (memoriter).
Materi pidato ditulis lalu dihafal kata demi kata. Teknik ini berisiko lupa dan gagal
menyampaikan materi.
Siapkan poin-poin atau garis besar materi pidato (ekstempore). Ini teknik penguasaan
materi terbaik, perpaduan nomor 1 dan 2.
4. Slide
Gunakan slide PowerPoint dan Overhead Projector (OHP). Cara ini umumnya digunaan
trainer, dosen, atau dalam konferensi pers.
Postur adalah bentuk atau keadaan tubuh, yakni posisi berdiri Anda di podium atau di
depan audiens. Pastikan Anda berdiri dengan tegak, tenang, rileks, penuh percaya diri,
dan siap menyampaikan materi.
4/7
Gestur adalah gerakan anggota tubuh –kepala, tangan, kaki, pundak, mata, dll. Per
definisi, gestur adalah bentuk komunikasi non-verbal dengan aksi tubuh yang terlihat
mengomunikasikan pesan-pesan tertentu, baik sebagai pengganti bicara atau
bersamaan dengan kata-kata.
Contoh gesture: Anda mengacungkan jari ke atas saat mengatakan “ada di atas”;
menggelengkan kepala saat mengatakan “tidak”.
Gestur terpenting di awal pidato adalah posisi tangan. Posisikan kedua tangan Anda di
samping tubuh saat tidak digunakan.
Pantangan posisi tangan dalam pidato a.l. jangan memasukkan tangan kedalam saku
celana dan jangan menyilangkan tangan di depan atau di belakang badan.
Posisi tangan terbaik saat memulai pidato adalah seperti gambar berikut ini.
Gestur penting lainnya adalah kontak mata (eye contact). Pastikan Anda memandang
seluruh audiens, jangan hanya satu arah. Jangan pula melihat ke langit-langit ruangan.
Nyari cecak?
Sapukan pandangan ke depan, tengah, belakang, serta sisi kiri dan kanan ruangan!
Pandang hadirin sehingga mereka merasa diperhatikan oleh Anda.
5/7
Jika ada hadirin di lantai dua, sesekali arahkan juga pandangan Anda ke sana. Tidak
berani beradu pandang dengan hadirin? Arahkan kedua mata Anda ke atas kepala
audiens!
7. Teknik Menutup
Mengakhiri atau menutup public speaking bisa dilakukan dengan cara meringkas
materi, mengulang poin penting, mengutip pepatah atau kata-kata bijak, mengutip lirik
lagu, bisa juga dengan pantun agar berkesan.
Tentu saja jika teknik kutipan yang dipilih, kutipannya “nyambung” dengan materi atau
topik pembicaraan.
Sebelum, menutup dengan ringkasan atau kutipan, sampaikan dulu sinyal (tanda)
bahwa pidato akan segera diakhiri. Misalnya, demikian yang dapat saya sampaikan,
mohon maaf jika tidak berkenan.
Demikian ulasan ringkas tentang Pengertian dan Teknik Dasar Public Speaking untuk
Pemula. Teknik Public Speaking selengkapnya bisa Anda baca di buku Lincah Menulis
Pandai Bicara terbitan Nuansa. Wasalam. (www.romeltea.com).*
6/7
Lincah Menulis Pandai Bicara
7/7