Resume Kimling 85
Resume Kimling 85
Resume Kimling 85
FAJRI DARMAWAN
Nim : 2013451085
Reguler 2 - D3 Sanitasi
Derajat Keasaman
Indikator asam basa
Suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan senyawa
asam basa. Indikator asam basa pada saat bereaksi dengan larutan
asam maupun larutan basa akan memberikan warna yang berbeda.
Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan suatu larutan
bersifat asam atau bersifat basa dan juga dapat menentukan
tingkat kekuatan asam dan basa.
1. Indikator sintesis
• Kertas lakmus (merah-biru), digunakan untuk
mengetahui sifat suatu larutan apakah dia asam atau
basa tidak dapat mengukur derajat keasamannya. Jika
suatu larutan mampu mengubah kertas lakmus menjadi
biru menjadi merah maka bersifat asam, sebaliknya jika
suatu larutan mampu mengubah kertas lakmus merah
menjadi biru maka bersifat basa.
• Indikator universal
Selain untuk mengukur sifat dari suatu larutan asam
atau basa dia juga dapat digunakan untuk menentukan
berapa pH nya atau berapa derajat keasamannya. Selain
itu dapat juga digunakan pH meter elektronik
2. Indikator alami
• Dapat dibuat dari bahan atau tumbuhan yang ada
dialam dapat menghasilkan warna berbeda bila
direaksikan dengan larutan asama atau basa. Contohnya
adalah bunga sepatu, kulit buang manggis, kol unggu,
kunyit, dll.
• Indikator lainnya
a. Timol biru (transisi pertama)
b. Metil merah
c. Bromotimol biru
d. Timol biru (transisi kedua)
e. Fenoltalein
Derajat keasaman
• Rentang derajat keasaman (pH) sebuah larutan itu terdiri dari
pH 1-14 jadi derajat keasaman itu disebut juga dengan istilah
Ph. Rentang 1-7 atau kurang dari 7 disebut asam, lebih besar
dari 7 disebut basa. Semakin kekiri semakin asam dan
semakin kekanan semakin basa. Larutan tengah kisaran 7 itu
larutan netral. Semakin tinggi pH semakin basa dan semakin
rendah pH semakin asam.
• Derajat/tingkat keasaman menyatakan jumlah ion H+ dalam
larutan asam. Makin besar konsentrasi H+ maka larutan
semakin asam (Ph).
Konsep pH
pH = - log [𝑯+]