Revisi Lagi1
Revisi Lagi1
Revisi Lagi1
Oleh
JULWITA
NIM: 02.14.3063
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juga merupakan sebuah investasi bagi terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM)
pengetahuan yang lebih luas pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-
2
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sarana yang dipakai manusia
pembangunan secara bertahap. Pendidikan sebagai salah satu faktor yang sangat
untuk meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia, di mana Iman dan
Takwa kepada Tuhan Yaang Maha Esa menjadi sumber motivasi di segala bidang.
ِۗۡإ َّن ٱلل َّ َه ل َا يُ َغ ِي ّ ُر َما ِبقَو ٍۡم َحتّ َٰىي ُ َغ ِي ّ ُروا ْ َما ِبأَنفُ ِس ِهم
Artinya:
dengan memiliki konsep yang jelas dan terarah sesuai dengan manajemen yang
seperti itu, tenunya target pencapaian pada tujuan akan lebih mendekatkan pada
dinamis akan selalu mengalami perbaikan dari waktu ke waktu demi sistem dan
3Kementerian Agama RI, Syaamil Al-Qur’an: Miracle The Reference, Cet. 1, h. 497
3
Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No 57 tahun
pembiayaan.
Kemudian hasil percakapan penulis dengan salah satu guru bahwa pada
B. Rumusan Masalah
kurikulum?
C. Definisi Operasional
4
Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami makna yang terkandung
dalam skripsi, maka penulis merasa perlu untuk memberikan pengertian kata-kata
sasaran khusus.4 Strategi juga sering diartikan sebagai ilmu siasat perang, muslihat
untuk mencapai sesuatu.5 Strategi dalam penelitian ini berkaitan dengan cara yang
dilakukan oleh pihak UTP SMP Negeri 4 Tellu Siattinge, bersangkutan dengan
kedewaasaan berpikir dan mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan
kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses
spesifikasi tujuan yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber dan alat
unit, rencana unit, dan garis pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk
5
Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
tindakan yang dilakukan oleh manusia terhadap sesamanya, dalam satu proses
yang telah direncanakan dengan baik dan teratur dalam rangka peningkatan
inginkan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis, memahami, dan
Mutu Pendidikan.
1. Kegunaan ilmiah
6
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi sumbangsi dan kontribusi
pada khususnya.
2. Kegunaan praktis
pendidikan.
E. Tinjauan Pustaka
penelitian yang telah atau pernah dilakukan oleh orang lain dalam tema yang sama
10Pusat Penjaminan Mutu (P2M), Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi Mahasiswa
STAIN Watampone, (Cet. I; Watampone: Pusat Penjaminan Mutu (P2M), 2016), h. 11
7
program pengajaran di kelas dan sekolah mengevaluasi proses pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas. Adapun tekhnik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu tekhnik analisis deskriptif kualitatif. Namun dalam beberapa
Jakarta Barat.11
Institute Agama Islam Negeri Tulungagung pada tahun 2015 menulis skripsi
tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah reduksi data,
8
Penelitian yang dilakukan oleh Maliyah Mubaroqah. Nim 0314001,
Malang pada tahun 2008, menulis skripsi berjudul “Strategi Manajamen sebagai
F. Kerangka Pikir
tersebut harus diuraikan hubungan antara satu dengan lainnya sehingga tampak
Output/Mutu
Pendidikan
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institute Agama Islam Negeri Tulungagung, 2015, h. 9
13Pusat Penjaminan Mutu, Pedoman Penulisann Makalah dan Skripsi Mahasiswa
STAIN Watampone, (Cet. I; Watampone: Pusat Penjaminan Mutu (P2M), 2016), h. 11
9
Gambar. 1 kerangka pikir
pembelajaran dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh peserta didik. Ketika
yang dihasilkan.
G. Metode Penelitian
disiplin ilmu yang ditekuni, menurut bidang ilmu yang ditekuni sehingga
diuraikan tentang:
1. Jenis Penelitian
maupun lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati. Menurut Jalaluddin
10
Field research yaitu suatu jenis penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data di lapangan, dalam hal ini ketua fakultas, ketua prodi, dan
2. Pendekatan Penelitian
15Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. VI;
Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 218
16Astuti, Manajemen Pendidikan (Cet. I; Samata Gowa:Gunadarma Ilmu, 2016), h.19
17Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Cet. I; Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 34
11
c. Pendekatan psikologis atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa
laku manusia.
3. Lokasi Penelitian
berkaitan dengan penelitian.19 Adapun sumber data dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
a. Data primer
Data primer adalah jenis data yang diperoleh dari sumber utamaya
(sumer asli), baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. 20 Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh
kelompok.
18Abudin Nata, Metodologi Studi Islam Ed. I (Cet. VIII; Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2011), h. 50
19Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian (Cet. III; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1995), h. 130
20Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi (cet. II; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2001), h. 121
12
Sumber data primer (informal) dalam penelitian ini yaitu: Kepala
b. Data sekunder
Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui
hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan, baik berupa
langsung dari sumbernya dan bukan diusahakan sendiri oleh penulis atau
peneliti. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data dari
5. Instrumen Penelitian
digunakan adalah:
jawab atau dialog langsung antar peneliti dengan informan yakni ketua
fakultas, ketua prodi, staf, dan mahasiswa dan juga menggunakan alat
13
instrumen yang dimaksud adalah alat tulis menulis seperti buku dan
pulpen.
deskriptif.
14
tenaga pendidik tenaga
- Pengalaman
15
yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
sudah tersedia dalam catatan dokumen, seperti konsep teori yang
berkaitan dengan variabel yang diteliti.26
7. Teknik Analisis Data
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
17
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
pengembangan kurikulum adalah suatu cara, rencana dalam
mengembnagkan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan yang ada
secara efektif dan efisien.
a. Prinsip Umum34
18
berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti. Oleh
karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan
kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan pendidikan
lainnya, dan antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
b. Prinsip Khusus35
19
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, yaitu sesuai
dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana
kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti perlu
penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan
hasil belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus
meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, kemudian unit-unit
kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
a. Perguruan Tinggi
Kurikulum minimal mendapat dua pengaruh dari Perguruan Tinggi.
Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
20
dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua, dari pengembnagan
ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru di perguruan
tinggi keguruan.
b. Masyarakat
Sekolah ataupun perguruan tinggi merupakan bagian dari masyarakat
dan mempersiapkan anak untuk kehidupan masyarakat. Isi kurikulum
hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan
kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
c. Sistem Nilai
Dalam kehidupan masyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral,
keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai
lembaga masyarakat juga bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan
penerusan nilai-nilai. Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan
harus terintegrasikan dalam kurikulum.36
4. Artikulasi dan Hambatan
21
B. Perjalanan Kurikulum di Indonesia
beberapa kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,
1945, perbedaan tiap kurikulum terletak pada penekanan pokok dari tujuan
disebut rencana pelajaran atau dalam bahasa Belanda leer plan. Perubahan
22
karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar
b. Kurikulum 1952
c. Kurikulum 1964
d. Kurikulum 1968
23
mata pelajaran menjadi pokok pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
e. Kurikulum 1975/1976
(STM, SMEA).40
f. Kurikulum 1984
pengetahuan dan teknologi. Dalam GBHN 1983 hasil Sidang Umum MPR
kurikulum dari kurikulum 1975 kepada kurikulum 1984. Karena itu pada
Kurikulum 1984.
1975.41
g. Kurikulum 1994
24
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 19984
belajar siswa terlalu berat dan meteri pelajaran dianggap terlalu sukar.
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,
25
yang bermakna,dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai
dengan kebutuhannya.42
melalui olahhati, olahpikir, oahrasa, dan olahraga agar memiliki daya saing
yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi esensi isi dan arah pengembangan
j. Kurikulum 2013
26
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum
dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta
didik. Implementasi kurikulum membutuhkan kemampuan dan keaktifan
guru dalam menciptakan berbagai macam kegiatan yang telah
diprogramkan.
C. Mutu Pendidikan
27
mutu pendidikan adalah perpaduan sumber daya manusia, perangkat
pembelajaran, penunjang pembelajaran, manajemen sekolah yang
menunjukkan kemampuan dan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan dan
kepuasan bahkan melebihi harapan warga sekolah, warga masyarakat dan
stakeholder, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Dalam rangka
mewujudkan cita-cita.
DAFTAR RUJUKAN
47Amrullah Aziz, Jurnal Studi Islam Pendidikan Mutu Pendidikan, Volume 10, No. 2
Desember 2015.
28
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam. Ed. I, Cet. VIII; Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2011.
Amirin, Tatang M.Menyusun Rencana Penelitian, Cet. III; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1995.
29
Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999.
30
Amrullah Aziz, Jurnal Studi Islam Pendidikan Mutu Pendidikan, Volume 10, No. 2
Desember 2015.
31