Salinan - Peraturan BRIN No 12 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Pembayaran Tukin
Salinan - Peraturan BRIN No 12 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Pembayaran Tukin
Salinan - Peraturan BRIN No 12 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Pembayaran Tukin
SALINAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
TENTANG PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN
KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN RISET DAN
INOVASI NASIONAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur sipil negara
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.
2. Pegawai di Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional
yang selanjutnya disebut Pegawai adalah PNS dan pegawai
lainnya yang berdasarkan keputusan pejabat yang
berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja
secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan
Badan Riset dan Inovasi Nasional.
3. Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada
jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
4. Capaian Kinerja adalah hasil kerja Pegawai berdasarkan
penilaian kinerja Pegawai.
-3-
BAB II
DASAR PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 2
(1) Tunjangan kinerja diberikan setiap bulan berdasarkan
Capaian Kinerja.
(2) Capaian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Kepala Badan.
Pasal 3
Persentase besaran pemberian tunjangan kinerja berdasarkan
penilaian Kinerja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
Pasal 4
(1) Besaran tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ditentukan berdasarkan kelas jabatan sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
-5-
BAB III
PEGAWAI PENERIMA TUNJANGAN KINERJA
Bagian Kesatu
Pegawai Penerima Tunjangan Kinerja
Pasal 5
Setiap Pegawai berhak menerima tunjangan kinerja setiap
bulan sesuai Capaian Kinerja.
Pasal 6
(1) Kepala OR diberikan tunjangan kinerja dengan kelas
jabatan setingkat pejabat pimpinan tinggi madya atau
pejabat eselon I.a.
(2) Kepala Pusat di lingkungan OR diberikan tunjangan
kinerja dengan kelas jabatan setingkat pejabat pimpinan
tinggi pratama atau pejabat eselon II.a.
Pasal 7
(1) Pegawai yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas dalam
jabatan yang setingkat dengan jabatan definitifnya selama
paling singkat 1 (satu) bulan, diberikan tambahan
tunjangan kinerja sebesar 20% (dua puluh persen) dari
tunjangan kinerja jabatan sebagai pelaksana tugas.
(2) Pegawai yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas dalam
jabatan yang setingkat lebih tinggi dari jabatan
definitifnya selama paling singkat 1 (satu) bulan,
diberikan tunjangan kinerja sebesar 100% (seratus
persen) dari tunjangan kinerja jabatan sebagai pelaksana
tugas.
-6-
Pasal 8
(1) Pegawai yang menduduki jabatan rangkap, diberikan
tunjangan kinerja sesuai dengan jabatan yang dipilihnya.
(2) Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
pegawai yang menduduki jabatan fungsional merangkap
jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, atau
jabatan pengawas sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
(3) Pemberian tunjangan jabatan harus sesuai dengan
tunjangan kinerja yang dipilih sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
Pasal 9
Calon Pegawai Negeri Sipil diberikan tunjangan kinerja 100%
(seratus persen) disetarakan pejabat pelaksana dengan kelas
jabatan 7 (tujuh).
Pasal 10
Pegawai yang melaksanakan Tugas Belajar diberikan
tunjangan kinerja dari kelas jabatan sesuai dengan jenjang
pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pegawai pelajar program sarjana (S1) disetarakan pejabat
pelaksana dengan kelas jabatan 5 (lima);
b. Pegawai pelajar program magister (S2) disetarakan pejabat
pelaksana dengan kelas jabatan 7 (tujuh); dan
c. Pegawai pelajar program doktor (S3) disetarakan pejabat
fungsional ahli muda dengan kelas jabatan 9 (sembilan).
-7-
Pasal 11
(1) Pegawai yang melaksanakan pendidikan nonformal dalam
bentuk Pelatihan diberikan tunjangan kinerja dari kelas
jabatan sesuai dengan jenis Pelatihan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pegawai yang mengikuti Pelatihan postdoctoral
disetarakan pejabat fungsional ahli madya dengan
kelas jabatan 11 (sebelas);
b. Pegawai yang mengikuti Pelatihan magang riset atau
magang industri disetarakan pejabat fungsional ahli
muda dengan kelas jabatan 9 (sembilan); dan
c. Pegawai yang mengikuti Pelatihan teknis substansi
sesuai dengan kompetensi disetarakan pejabat
fungsional ahli pertama dengan kelas jabatan 8
(delapan).
(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Pelatihan yang dilaksanakan lebih dari 6
(enam) bulan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pasal 12
Pegawai yang melaksanakan Tugas Belajar Mandiri diberikan
tunjangan kinerja 100% (seratus persen) dari jabatan definitif
sesuai dengan Capaian Kinerja Pegawai yang bersangkutan.
Pasal 13
Pegawai yang melaksanakan Program Belajar Berbasis Riset
(By Research) diberikan tunjangan kinerja 100% (seratus
persen) dari jabatan definitif sesuai dengan Capaian Kinerja
Pegawai yang bersangkutan.
Pasal 14
Pegawai yang ditugaskan sebagai koordinator dan
subkoordinator diberikan tunjangan kinerja sesuai dengan
kelas jabatan definitifnya.
-8-
Bagian Kedua
Pegawai Yang Tidak Menerima Tunjangan Kinerja
Pasal 15
Tunjangan kinerja tidak diberikan kepada Pegawai yang:
a. tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;
c. diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan
uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai Pegawai;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas
tugas untuk persiapan masa pensiun; dan
e. ditugaskan pada badan layanan umum yang telah
mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
Pasal 16
(1) Pegawai yang diberhentikan sementara atau dinonaktifkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b karena
terkena kasus hukum dan/atau dilakukan penahanan
oleh pihak yang berwajib, tidak diberikan tunjangan
kinerja, terhitung sejak ditetapkannya keputusan
pemberhentian sementara atau penonaktifan.
(2) Dalam hal Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan tidak bersalah berdasarkan putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, tunjangan
kinerja Pegawai dapat dibayarkan kembali terhitung sejak
ditetapkannya keputusan pengaktifan kembali.
-9-
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada saat Peraturan Lembaga ini mulai berlaku:
a. Peraturan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pemberian
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di
Lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 857);
b. Peraturan Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 1 Tahun
2019 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
937); dan
c. Peraturan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 12
Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan
Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 235),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-10-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 September 2021
KEPALA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 September 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BENNY RIYANTO
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2021
TENTANG
PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
KEPALA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Mila Kencana
-12-
SALINAN
LAMPIRAN II
PERATURAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2021
TENTANG
PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
KEPALA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Mila Kencana