L - B - 5 - Stefan Darma - 170221014
L - B - 5 - Stefan Darma - 170221014
L - B - 5 - Stefan Darma - 170221014
KP B
MODUL V :
Nama Praktikan :
Dosen :
Asisten Dosen :
FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
SURABAYA
2021
I. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari sifat pH larutan asam dan basa
2. Mempelajari sifat larutan buffer
II. Dasar Teori
Larutan buffer merupakan larutan yang memiliki pH yang
tetap/menolak perubahan pH ketika ditambahkan senyawa asam atau
basa (Kusumaningrum., 2017). Larutan buffer memiliki 2 jenis, yaitu
ada larutan buffer asam (pH < 7) dan larutan buffer basa (pH > 7).
Larutan buffer asam, ketika di tetesi senyawa basa yang kuat, maka
senyawa itu akan bereaksi dengan larutan buffer asam itu yang
menyebabkan pH tidak berubah, begitu juga dengan larutan buffer basa
(Kusumaningrum., 2017).
Dengan ini, jumlah pH pada suatu senyawa yang digunakan pada larutan
buffer seperti tidak mempengaruhi apapun, dikarenakan sifat larutan
buffer yang menolak adanya perubahan pH. Maka dari itu larutan buffer
umumnya digunakan untuk menaikan pH sebauh cairan seperti air yang
memiliki pH dibawah netral (pH netral = 7)
Dalam konsep buffer, larutan buffer merupakan sebuah laju reaksi yang
mengarah ke kiri dan kanan secara bersamaan dan sama kuat. Hal ini
menyebabkan pH larutan buffer tidak berubah sama sekali meskipun
ditambahkan asam/basa yang kuat (Haryono., 2019). Dengan ini, reaksi
kimia yang terjadi dapat ditulis sebagai :
aA + bB ↔ cC + dD
III. Alat dan Bahan
A. Alat yang digunakan
- pH meter
- labu ukur 100 mL 4 buah
- labu ukur 50 mL 2 buah
- Beaker glass 100 mL 4 buah
- Beaker glass 250 mL 2 buah
- Hotplate stirrer
- Magnetik bar 2 buah
- Buret 2 buah
- Botol akuades
B. Bahan yang digunakan
- Asam asetat
- Na asetat
- Asam askorbat / Vit. C
- HCl
- Na sitrat
- Akuades
IV. MSDS
1. HCl (Asam Klorida/Hydrocloric Acid)
Aroma : Asam
Wujud : Cair
Warna : Tidak Berwarna
Titik Didih : 110°C (Larutan 20 %), 48°C (Larutan 38 %)
Titik Leleh : -27,32°C (Larutan 38%)
Massa Jenis : 1,18 g/cm3
Berat Molekul : 36,46 g/mol
Sifat Larutan : Polar
Kelarutan : larut dalam cairan (H2O)
Bahaya :
Bila terkena kulit, HCl bisa membuat kulit melepuh, terbakar, dan
nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, bahan kimia ini bisa menyebabkan
nyeri seperti terbakar yang parah, sakit perut hebat, muntah darah,
dan nyeri dada. Sementara jika terhirup, asam klorida bisa
menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang membuat
pengambilan oksigen terganggu. Hal ini menyebabkan kebiruan
pada bibir dan kuku, dada terasa sesak, tersedak, batuk darah,
pusing, serta pingsan.
Penanganan :
Bila terkena percikan asam klorida pada mata atau kulit, kamu
dianjurkan untuk membilas bagian yang terkena dengan air selama
15 menit. Jika tertelan, kamu sangat dianjurkan untuk segera minum
air atau susu. Jangan coba untuk memuntahkannya. Sedangkan bila
menghirup bahan kimia beracun ini, segera pindah ke tempat
terbuka dan hirup udara segar. Setelah itu, segera ke rumah sakit
terdekat untuk melakukan pemeriksaan.
2. Asam asetat
Aroma : Asam
Wujud : Cair
Warna : Tidak berwarna
Titik Didih : 118°C - 119°C (391 K – 392 K)
Titik Leleh : 16°C - 17°C (289 K – 290 K)
Massa Jenis : 1,049 g/cm-3
Berat Molekul : 60,05 g/mol
Kelarutan : larut dalam air
Bahaya :
1. Jika terkena mata akan menyebabkan iritasi pada mata
2. Jika terkena kulit juga akan menyebabkan iritasi
3. Jika tertelan akan mengganggu pencernaan
4. Jika terhirup akan menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan
Penanganan :
Jika terkena asam pada keempat bagian tersebut, segera minum/bilas
dengan air jika tertelan atau kecipratan lalu segera bawa ke klinik ke
sehatan/rumah sakit. Jika terhirup, langsung hirup udara segar lalu
larikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan terlebih lanjut.
3. Na Sitrat
Aroma : Tidak berbau
Wujud : Padat (Bubuk Kristal)
Warna : Putih
Titik Didih : Terurai
Titik Leleh : > 300oC (> 572 K ; 573 k)
Massa Jenis : 1.7 g/cm3
Berat Molekul : 294.1 g/mol
Kelarutan : 92 g/100g air
Bahaya :-
Penanganan :-
4. Akuades
Wujud : Cair
Sifat Larutan : -
Kelarutan :-
Bahaya :-
Penanganan :-
5. Na asetat
Aroma : Asam
Wujud : Bubuk
Warna : Putih
Bahaya :
1. Mudah terbakar
2. Dapat Meledak
Penanganan :
6. Asam askorbat/Vitamin C
Aroma : Asam/Manis
Wujud : Padatan/Kapsul
Titik didih :-
Titik leleh :-
Bahaya :-
Penanganan :-
V. Skema Kerja
Campuran 4 x 25 mL
Langkah ini diulangi untuk larutan yang lainnya dan catat semua pH dan perubahan
pH yang terjadi. Perkirakan pH masing - masing larutan jika titran ditambahkan
sebanyak 50 mL.
VI. Hasil Percobaan dan Perhitungan
pH Larutan CH3COOH +
Fenomena
CH3COONa
pH
CH3COOH+ CH3COOH+ CH3COOH+ CH3COOH+
CH3COONa dan CH3COONa dan CH3COONa dan CH3COONa dan
aquades vit C Na-Citrat HCl
VII. Pembahasan
Larutan buffer/larutan penyangga adalah larutan yang memiliki pH yang
tidak bisa diubah walaupun ditambahkan asam atau basa, pH larutan
buffer akan berubah hanya sedikit saja. Pada percobaan ini akan
direaksikan larutan CH3COOH dan CH3COOHNa dengan beberapa
senyawa sebagai titran untuk menguji larutan buffer tersebut.
Titran kedua dimasukan kedalam larutan, titran kedua ini adalah larutan
vitamin C. 10 mL pertama diteteskan, pH larutan ini memiliki
perubahan pH yang lebih besar dari akuades dan perbedaan antar tetes
titran yang cukup siknifikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh vitamin
C yang memiliki pH 2,6. Vitamin C memiliki pH yang lebih asam dari
akuades, sehingga perubahan pH yang terjadi akan lebih terlihat untuk
vitamin C dari pada akuades. Ketika sudah 20 mL titran ditambahkan,
pH menetap di nilai 3,6.
VIII. Kesimpulan
1. Dapat disimpulkam bahwa, senyawa memiliki 2 sifat, yaitu asam
dan basa. Senyawa asam memiliki bau yang menyengat dan asam,
memiliki pH yang berada dibawah 7. Sedangkan basa memiliki
aroma yang bermacam – macam dan memiliki pH diatas 7.
2. Larutan buffer memiliki 2 jenis, yaitu sifat asam dan sifat basa.
Larutan buffer asam akan tidak mengalami perubahan jika di tetes
larutan basa dan larutan buffer basa tidak mengalami perubahan
jika ditetesi oleh larutan asam.
Daftar Pustaka