Perka BPPT 15 2016

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 164

PERATURAN

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

NOMOR 0(.� TAHUN 2016

TENTANG

PETUNJUK TEKNlS

JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

TAHUN 2016
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOI.D31
(BPPT)

PERATURAN

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

NOMOR O(� TAHUN 2016

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS

JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANOKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI,

Menimbang: a. bahwa dengan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan


Penerapan Teknologi Nomor 01 /Kp/BPPT/1/2009
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 105
Tahun 2013 telah ditetapkan Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya;

b. bahwa dengan terbitnya Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2016 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang
Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya
menuntut penyesuaian peraturan-peraturan yang
mengatumya;

c. bahwa ........ .
-2-

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
KepaJa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologj
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa
dan Angka Kreditnya;

Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang


Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang


Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 2011 Nomor
121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nornor 5258);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentang


Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang Mencapai Batas
Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Indonesia Tahun 2014 Nomor 58);

5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang


Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Indonesia Tahun 2012 Nomor 235);

6. Keputusan ....... .
-3-

6. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang


kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan
organisasi dan tata kerja lembaga pemerintah non
Kementerian, sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 2013 Nomor
10);

7. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang unit


organisasi dan tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 2013 Nomor
11);

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64/M


Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
dari dan dalam Jabatan Kepala Badan pengkajian dan
Penerapan Teknologi;

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nornor


PER/219/M.PAN/7 /2008 tentang Jabatan Fungsional
Perekayasa dan Angka Kreditnya sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 02 Tahun 2016 (Berita Negara Republik
Indonesia Indonesia Tahun 2016 Nomor 409);

10. Peraturan Bersama Kepala Badan Pengkajian dan


Penerapan Teknologi clan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 267/Kp/BPPT/VIII/2009, Nomor 15 Tahun
2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Perekayasa dan Angka Kreditnya;

11. Peraturan ....


-4-

11. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan


Teknologi Nomor 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1610);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN


TEKNOLOGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN
FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA.

Pasal 1
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya dibuat
untuk adanya kesamaan persepsi dan keseragaman dalam pelaksanaan
pengusulan dan penilaian Jabatan Fungsional Perekayasa.

Pasal 2
Sistematika Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka
Kreditnya meliputi
Bab I Pendahuluan.
Bab II Kerekayasaan.
Bab III Sistem Tata Kerja Kerekayasaan.
Bab IV Jenjang, Peran, dan Togas.
Bab V Kegiatan Kerekayasaan dan Angka Kreditnya.
Bab VI Pembinaan karier.
Bab VII Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK ) dan Penetapan
Angka Kredit (PAK).
Bab VIII Penilaian Angka Kredit.
Bab IX Penutup.
Lampiran.
Pasal 3 ........
-5-

Pasal 3
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya
sebagaimana diatur dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 4
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, semua Peraturan yang merupakan
pelaksanaan dari Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka
Kreditnya dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang belum diubah dan/atau
diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan ini.

Pasal 5
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi Nomor 105 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 6
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal :tf Mei 2016

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN


PENERAPAN TEKNOLOGI

UNGGUL PRIYANTO
LAMPIRAN

PERATURAN
KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
NOMOR 015 TAHUN 2016

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

SADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI


TAHUN 2016
Daftar isi

halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Jabatan Fungsional Perekayasa ........ ..................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................... .... ............... ............. .... .. 2
1.3 Pengertian ....... ............ ..... ...................... ......... ........ .... ........ 2
BAB II KEREKAYASAAN
2.1 Bidang Keilmuan untuk Perekayasa ...................... ... ..... 7
2.2 Bidang Keahlian untuk Perekayasa ... .. . . ... ... ... .. .. .. . .. ... . .. 8
2.3 Tahap Kegiatan Kerekayasaan ................................. ... 9
2.4 Kategori Kegiatan Kerekayasaan ........ ................ ......... 11
2.5 Kode Etik Perekayasa . . .. .. . .... . .... . . . . ..... . . . . .......... . . . .... . . 12
2.6 Majelis Perekayasa . .. . . . .. . ... .... .. ... . ...... . . . .. .. ... ...... . ... .. . 13
BAB Ill SISTEM TAT A KERJA KEREKAYASAAN
3.1 Organisasi Fungsional Kerekayasaan (OFK) ... .. . .. .... .. .. .. 15
3.2 Manfaat OFK .. . .. .. . . . . . .. . . .. ... .. ... .. . .. . . .. . .... . . . . . . . . . . .. . .. .. . . . ... 15
3.3 Karakteristik OFK ... ..... ..... .. ................. ........ ......... ........ 16
3.4 Tipe OFK . .. . .. .. ... . ... .. .... . . . .. .. ... ... .. ..... .. ..... . .. .. .. .. ... ... ... 16
3.5 Pola Matriks OFK .. .. .. . . .. ... .. .. . . . .. . . .. . .. ... . . . .... ... .. .. . ..... . . 19
3.6 Sistem lnformasi & Pelaporan dalam OFK ........................ 20
3.7 Peran Perekayasa dalam OFK .................................... 36
BAB IV JENJANG, PERAN, DAN TUGAS
4.1 Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa ........................... 43
4.2 Jenjang dan Peran Perekayasa .......................................... 44
4.3 Jenjang Jabatan, Pangkat dan Golongan Ruang .. .............. 46
BAB V KEGIATAN KEREKAYASAAN DAN ANGKA KREDITNYA
5.1 Unsur Kegiatan Kerekayasaan . . ..... .... . . ... . . . . . .. .. . .. .. ...... . . 47
5.2. Penilaian ............... ... ............................................. 48
BAB VI PEMBINAAN KARIER
6.1 Pengangkatan Pertama .................................................... .. 92
6.2 Pengangkatan Dari Jabatan Lain ......... ............................... 94
6.3 Kenaikan Jabatan dan Pangkat ........................................... 97
6.4 Pembebasan Sementara ..................................................... 99
6.5 Pengangkatan Kembali ..... ................. ................... ............... 100
6.6 Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Perekayasa .......... 103
6.7 Batas Usia Pensiun .............................................................. 104
6.8 Pembinaan Karir Pejabat Perekayasa .............. ................... 104
BAB VII DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
(DUPAK) DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)
7 .1 Angka Kredit ................. ........... ..... ... ............................. ...... 106
7.2 Daftar Usu Ian Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ............... 108
7.3 Penetapan Angka Kredit (PAK) ........................................... 111

ii
BAB VIII PENILAIAN ANGKA KREDIT
8.1 Tim Penilai Perekayasa . .... . .. .. . .. .. .. .. ... .. . .. .. . .. . . ... . .... . . .. 113
8.2 Tim Teknis ...................... ........................................ 119
8.3 Tata Kerja Adminsitrasi Penilaian ................................. 120
8.4 Tata Cara Penilaian .... .............................................. 121
BAB IX PENUTUP
9.1 Penilaian ......................................... ..... .......................... 122

LAMPIRAN I Pengelompokan keilmuan berdasarkan UNESCO ......... L-1


LAMPIRAN II Komposisi jumlah Angka Kredit Kumulatif minimal untuk
kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat perekayasa
pendidikan Sarjana (S1)/Diploma IV .......................... . L-4
LAMPIRAN Ill Komposisi jumlah Angka Kredit Kumulatif minimal untuk
kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat perekayasa
pendidikan Sarjana (S2) ........................................... L-5
LAMPIRAN IV Komposisi jumlah Angka Kredit Kumulatif minimal untuk
kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat perekayasa
pendidikan Doktor (S3) ............................................ L-6
LAMPIRANV Rincian kegiatan jabatan fungsional Perekayasa dan
Angka Kreditnya .................................................... L-7
LAMPIRANVI Contoh Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan
Fungsional Perekayasa .......................................... L-20
LAMPIRANVII Centoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan
Kerekayasaan ...................... ............................... . L-29
LAMPIRAN VIII Contoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan
Pengembangan Profesi .......................................... L-30
LAMPIRAN IX Conteh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang L-31
LAMPIRAN X Conteh Surat Pernyataan Telah Mengikuti Pendidikan .. . L-32
LAMPIRAN XI Conteh Surat Penetapan Angka Kredit ....................... L-33

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Jabatan Fungsional Perekayasa
Pada tahun 1 991 Jabatan Fungsional Perekayasa sebagai salah
satu jabatan Fungsional di lingkungan Pegawai Negeri Sipil mulai
diperkenalkan oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 89 tahun 1991 dengan
menunjuk Kementerian Negara Riset dan Teknologi sebagai lnstansi
Pembinanya.
Pada tahun 2004, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
melakukan perubahan atas keputusan awal sekaligus pengalihan
kewenangan pembinaan Jabatan Fungsional Perekayasa dari
instansi Kementerian Negara Riset dan Teknologi ke Sadan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Pada tahun 2005, sebagai tindak lanjut dari pengalihan kewenangan
tersebut, BPPT dan BAKN menerbitkan Peraturan Bersama Nomor:
161/KA/BPPT/X/2005 dan Norn or: 198 Tahun 2005 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya.
Dan tahun 2007, BPPT mengeluarkan Keputusan Nomor:
1 50/Kp/BPPT N/2007 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Perekayasa dan Angka Kreditnya.
Pada tahun 2008, BPPT sebagai lnstansi Pembina melakukan
evaluasi dan penyempurnaan sistem tata kerja kerekayasaa n yang
selanjutnya diusulkan kepada Kementerian Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara. Pertimbangan penyempurnaan konsep Jabatan
Fungsional Perekayasa didasarkan pada:
1.1.1. T eknologi tidak hanya sebagai tools pada sistem produksi, tetapi
merupakan compeative edges dari suatu industri dan bangsa, yang
memerlukan Sumber Daya Manusia (SOM) bidang Perekayasa
dengan kuantitas dan kualitas yang baik untuk mendukung
peningkatan daya saing industri nasional maupun daya saing
Indonesia sebagai suatu bangsa.
1.1.2. Diperlukan suatu standar sistem kerja kerekayasaan/enjiniring yang
berlaku secara nasional dimana kegiatan Perekayasa bersifat team
work dalam kelompok kerja Fungsional kerekayasaan.
1.1.3. Amanat Undang-undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem
Nasional llmu Pengetahuan dan Teknologi, yang secara tegas
memberikan peraturan-peraturan pengelolaan llmu pengetahuan
dan Teknologi (l ptek).

1
Pada tahun 2016, BPPT sebagai instansi Pembina melakukan
penyelarasan terhadap amanat Undang Undang NO. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara. Penyelarasan yang dilakukan lebih
terkait pada pembinaan karier Perekayasa.
1 .2. Maksud dan Tujuan
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka
Kreditnya ini dimaksudkan agar kerekayasaan dan sistem tata
kelolanya dapat dimengerti dan dipahami secara komprehensif dan
integratif oleh para Pejabat Fungsional Perekayasa, Tim Penilai,
Pengelola lnstansi serta Pejabat Pimpinan Tinggi/Pejabat
Administrasi yang terkait dengan Jabatan Fungsional Perekayasa.
Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk menyempurnakan Petunjuk
Teknis Nomor: 105 Tahun 2013, sehingga pengelolaan pembinaan
Pejabat Fungsional Perekayasa mempunyai acuan yang sama di
semua instansi.
1 .3. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa ini, yang
dimaksud dengan:
1.3.1. Jabatan Fungsional Perekayasa adalah jabatan Fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melakukan kegiatan kerekayasaan dalam suatu kelompok
kerja Fungsional pada bidang penelitian terapan, pengembangan,
Perekayasaan, dan pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh
oleh pejabat yang berwenang;
1.3.2. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang
dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan,
kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan manusia;
1.3.3. Kerekayasaan adalah kegiatan bertahap yang secara runtun
meliputi penelitian terapan, pengembangan, Perekayasaan dan
pengoperasian;
1.3.4. Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian multi disiplin ilmu
pengetahuan yang dapat dilanjutkan melalui kegiatan
pengembangan dan Perekayasaan;
1.3.5. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan
yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,
manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada
atau menghasilkan teknologi baru;

2
1.3.6. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk
menghasilkan sistem, model, nilai, produk, dan atau proses produksi
dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan atau
konteks teknikal, Fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika,
dalam suatu kelompok kerja Fungsional;
1.3.7. Pengoperasian adalah kegiatan yang meliputi uji operasional dan
evaluasi, pemasaran, penjualan serta pelayanan pasca jual,
modifikasi dan perawatan dari suatu produk atau sistem
kerekayasaan untuk tujuan non komersial maupun komersial;
1.3.8. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pejabat
Fungsional Perekayasa dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan;
1.3.9. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Tim Penilai yang
dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas
menilai prestasi ke�a pejabat Fungsional Perekayasa;
1.3.10. lnstansi Pembina jabatan Fungsional Perekayasa adalah Sadan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT);
1,3, 11. Majelis Perekayasa adalah Tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh
Kepala lnstansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa dengan
tugas memberikan pemikiran tentang pengembangan Perekayasaan
nasional dan pemikiran tentang Jabatan Fungsional Perekayasa
termasuk di dalamnya norma-norma dan kode etik kerekayasaan;
1.3.12. Perekayasa Utama Kehormatan adalah seseorang yang berjasa
besar dalam mengembangkan kerekayasaan teknologi untuk
kepentingan umat manusia pada umumnya dan masyarakat
Indonesia pada khususnya, menghasilkan karya di bidang
kerekayasaan teknologi yang bermanfaat bagi kesejahteraan
masyarakat dan sebagai motivator pelaku kerekayasaan teknologi di
Indonesia;
1.3.13. Organisasi Fungsional Kerekayasaan untuk selanjutnya disingkat
OFK adalah organisasi yang dibentuk secara temperer (ad hoc)
untuk pelaksanaan kegiatan kerekayasaan dalam rangka
melaksanakan suatu kegiatan tertentu;
1.3.14. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structures) untuk
selanjutnya disingkat WBS adalah struktur pembagian pekerjaan
berdasarkan jenis kegiatan kerekayasaan atau bidang keilmuan;
1.3.15. Paket Pekerjaan (Work Package) untuk selanjutnya disingkat WP
merupakan rincian kerja dari struktur rincian kerja (WBS) tertentu
3
yang disusun berdasarkan disiplin keilmuan atau kegiatan
Perekayasaan;
1 .3.16. Kepala Program (Program Director) untuk selanjutnya disingkat KP
adalah Pengelola Program yang bertanggungjawab terhadap
keseluruhan jalannya program, memberikan arahan tentang garis­
garis besar kegiatan termasuk status keterkinian teknologi ( state of
the art technology), strategi keuangan program, maupun
eksekusinya;
1 .3.17. Kepala Enjinir (Chief Engineer) untuk selanjutnya disingkat CE
adalah Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap
kualitas teknis hasil program, sumber daya manusia dan fasilitas
program;
1 .3.18. Asisten Kepala Enjinir (Assistant Chief Engineer) untuk selanjutnya
disingkat ACE adalah Asisten Pengelola Program yang bertanggung
jawab kepada CE terhadap kualitas teknis hasil program, sumber
daya manusia dan fasilitas program;
1.3.19. Manajer Program (Program Manager) untuk selanjutnya disingkat
P M adalah Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap
pendanaan dan jadwal pencapaian sasaran;
1.3.20. Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager) untuk
selanjutnya disingkat APM adalah Asisten Pengelola Program yang
bertanggung jawab kepada PM dalam kelancaran pendanaan dan
jadwal pencapaian sasaran;
1 .3.21. Ketua Kelompok (Group Leader) untuk selanjutnya disingkat GL
adalah Kepala struktur rincian kerja (WBS) yang memimpin
beberapa paket kerja (WP);
1 .3.22. Ketua Sub Kelompok (Leader) untuk selanjutnya disingkat L adalah
Kepala paket kerja (WP);
1 .3.23. Enjinir (Engineering Staff) untuk selanjutnya disingkat ES adalah
Pelaksana kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
Perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam buku
acuan program (Program Manual);
1 .3.24 . Buku Acuan Program (Program Manua� merupakan acuan umum
yang menjelaskan semua hal berkaitan dengan program;
1 .3.25. Buku Petunjuk Desain (Design Manual) adalah acuan yang
menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan desain
kerekayasa an;
1 .3.26. Buku Petunjuk Perekayasaan (Engineering Manual) merupakan
acuan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan teknis
kerekayasaan;

4
1 .3.27. Buku Petunjuk Pengujian ( Testing Manual) merupakan acuan yang
menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan pengujian
kerekayasaan;
1 .3.28. Buku Petunjuk Produksi dan lntegrasi (Production and Integration
Manual) merupakan acuan yang menjelaskan semua hal yang
berkaitan dengan produksi suatu hasil desain;
1 .3.29. Catatan Teknis (Technical Note) untuk selanjutnya disingkat TN
adalah dokumen laporan yang terdiri dari hanya satu subjek yang
melatar belakangi kegiatan sebuah paket kerja disajikan dalam
bentuk catatan-catatan teknis oleh ES (Engineering Staff);
1 .3.30. Laporan Teknis (Technical Report) untuk selanjutnya disingkat TR
adalah dokumen laporan hasil kegiatan Paket Pekerjaan r,JP) yang
ditulis oleh L (Leader) yang merupakan rangkuman dari beberapa
TN;
1 .3.31 . Revisi laporan teknis ( Technical Memorandum) untuk selanjutnya
disingkat TM adalah dokumen laporan yang merupakan perbaikan
dari satu atau beberapa pasal dari TR yang mungkin terjadi sebagai
akibat dari perkembangan kegiatan;
1 .3.32. Dokumen Teknis (Technical Document) untuk selanjutnya disingkat
TD adalah dokumen laporan kegiatan struktur rincian kerja (WBS)
yang ditulis oleh GL ( Group Leader) yang merupakan rangkuman
dari beberapa TR dalam WBS tersebut;
1 .3.33. Laporan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan Kegiatan
(Progress Control and Monitoring) untuk selanjutnya disingkat PCM
adalah dokumen laporan pemantauan dan pengendalian jalannya
program dari segi jadwal dan aliran pendanaan yang ditulis oleh PM
(Program Manager);
1 .3.34. Laporan Akhir Program (Program Document) untuk selanjutnya
disingkat PD adalah dokumen laporan akhir dari program yang
merupakan rangkuman dari seluruh TD dan PCM dari program
tersebut yang ditulis oleh CE ( Chief Engineer), PM (Program
Manager) dan KP (Program Director);
1 .3.35. Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara
dan memberhentikan dalam dan dari Jabatan Fungsional
Perekayasa adalah Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing
lnstansi atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku;
1 .3.36. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa
Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala
Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara,

5
Kepala Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan
Lembaga lain yang dipimpin oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Utama
dan bukan merupakan bagian dari Kementerian/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian;
1.3.37. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur;
1.3.38. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah
BupatitvVali Kota;
1.3.39. Unit Perekayasaan lnstansi Pemerintah adalah unit kerja yang
melaksanakan kegiatan Fungsional Kerekayasaan pada
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau lnstansi
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
1.3.40. Pemberhentian adalah pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Perekayasa bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil;
1.3.41. Pendidikan sekolah adalah pendidikan formal yang mendapatkan
ijazah bidang enjiniring yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dan
diakui oleh unit pengelola kepegawaian lnstansi;
1.3.42. Pendidikan dan pelatihan adalah pendidikan dan pelatihan
Fungsional maupun teknis yang berhubungan dengan kerekayasaan
dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STIPP);
1 . 3.43. Organisasi profesi adalah himpunan masyarakat ilmiah dalam suatu
cabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, atau
suatu bidang kegiatan profesi untuk menyumbangkan
profesionalisme dan etika profesi dalam masyarakat, sesuai dengan
peraturan yang berfaku;
1.3.44. Piagam kehormatan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, pemerintah negara asing atau
organisasi ilmiah nasional/internasional atas prestasi yang
menonjol di bidang kerekayasaan;
1.3.45. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah;
1.3.46. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Pimpinan Tinggi;
1.3.47. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan
Administrasi pada instansi pemerintah.

6
BAB II
KEREKAYASAAN
Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk
yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan dari berbagai
disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan
kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan
manusia. Selain itu, The Massachusset Institute of Technology
(MIT), USA mendefinisikan teknologi berdasarkan unsur-unsur
pembentuknya yaitu fusi (kesenyawaan) yang sempurna dari seni
rupa (arts), ilmu pengetahuan (science), teknik (engineering),
ekonomi (economics) dan bisnis (business) (lihat gambar 2.1 ).

Business

Gambar. 2.1 . : Lima Unsur Utama Teknologi

Pada perkembangan selanjutnya kelima unsur utama teknologi di


atas saling mempunyai antar muka { overlapping) yang menghasilkan
unsur-unsur baru teknologi seperti socio-engineering yang
merupakan fusi dari socio-economics dengan engineering dan juga
arts, science dan engineering yang menghasilkan humanity dan
anthropology of technology dan sebagainya.
Untuk menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan
dan peningkatan mutu kehidupan manusia, kegiatan teknologi harus
dilakukan melalui suatu tahapan yang runtun meliputi penelitian
terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian yang
didefinisikan sebagai kerekayasaan.
2.1. Bidang Keilmuan untuk Perekayasa
Kegiatan kerekayasaan dapat dilakukan oleh personil yang memiliki
latar belakang keilmuan (Academic Background) di bidang yang
diklasifikasikan berdasarkan unsur teknologi yaitu, antara lain:
2.1.1. llmu Seni Rupa (Arts)
a. Seni Kriya
b. Desain Interior
c. Desain Prociuk
d. Desain Komunikasi visual
7
2.1.2. llmu Pengetahuan (Science)
a. Sains Matematika dan Alam
b. Sains Hayati
c. Sains Kemanusiaan
d. Sa ins Kebumian
2.1.3. Teknik (Engineering)
a. Teknologi Agro, Proses dan Pertambangan
b. Teknologi Farmasi, Medika dan Hayati
c. Teknologi Kebumian dan Atmosfer
d. Teknologi lnfrastruktur
e. Teknologi Manufaktur dan Transportasi
f. Teknologi Komunikasi dan lnformatika
g. Teknologi Energi
h. Manajemen Keindustrian dan Faktor Manusia
2.1.4. Ekonomi (Economics)
a. Ekonometrik
b. Financial Engineering
c. Akuntansi
d. Engineering Economics
2.1.5. Bisnis (Business)
a. Operation Research
b. Management
c. Marketing
Dan bidang keilmuan lain yang merupakan derivatif dari keilmuan di
atas serta terkait dengan kegiatan kerekayasaan dapat
dipertimbangkan dengan rekomendasi dari lnstansi Pembina
Perekayasa. Adapun detil derivatif dari keilmuan di atas dapat
merujuk Lampiran I yang merupakan bagian Proposed International
Standard Nomenclature for field of Science and Technology
(UNESCO/NS/ROU/257).
2.2. Bidang Keahlian Untuk Perekayasa
Disamping bidang keilmuan yang menjadi dasar akademik, para
Perekayasa dalam kegiatannya dapat diklasifikasikan dalam bidang
keahlian (Professional Background) sebagai berikut :

8
2.2.1. Desain Sintesa, desain konseptual, desain awal & desain
rinci;
2.2.2. Analisa Analisa desain, Kebijakan Sistem Teknologi,
StrategF Bisnis, Audit & Standardisasi, Distribusi
dan Penjualan serta Pemasaran;
2.2.3. Eksperimen Pengujian Komponen, Sub skala (sub scale),
Skala Penuh (full scale), serta Survey, Observasi,
dan Eksplorasi;
2.2.4. Komputasi Penurunan, Pengembangan, Diskritisasi &
Simulasi Model Numerik;
2.2.5. Produksi & Pembuatan, Perakitan komponen (Sub- assembly)
Konstruksi & integrasinya menjadi produk teknologi lengkap
(general assembly);
2.2.6. Pengoperasian Pemeliharaan, Perbaikan & Modifikasi serta
& Pemeliharaan Pengoperasian Produk Teknologi

2.3. Tahap Kegiatan Kerekayasaan


Kegiatan kerekayasaan adalah pentahapan kegiatan yang berkaitan
dengan teknologi yang secara runtun meliputi Penelitian (Research),
Pengembangan (Development), Perekayasaan (Engineering), dan
Pengoperasian (Operation). (lihat gambar 2.2).

Domain Para1t'"¥
Research •se=------
..;;,; -

-§§ll§jjJfijj...H:i+l::PFlri+i:&
Dovolo mont

Ej}'"°.,""M
F§,.·,jfi@J❖ •+ 0 ration

BHliMHii-11◄
Gambar 2.2. : Kegiatan Kerekayasaan

2.3.1. Penelitian (Research/R) adalah kegiatan yang dilakukan menurut


kaidah dan metode ilmlah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu
asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (UU No.18 Tahun 2002 tentang Sistem
Nasional llmu Pengetahuan dan Teknologi).
Penelitian dapat dilaksanakan secara teoritik melalui model
matematika dan eksperimental melalui percobaan laboratorium,
eksplorasi, observasi, survey. Penelitian dilaksanakan secara
bertahap, mulai dengan pengumpulan data, pengolahan data,
9
interpretasi hasil pengolahan data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian terapan merupakan kegiatan penelitian dimana subjek
yang diteliti bisa dikembangkan menjadi produk teknologi yang
bermanfaat.
2.3.2. Pengembangan (Development/D) adalah kegiatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah
dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk
meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru (UU
No.1 8/2002 tentang Sistem Nasional llmu Pengetahuan dan
Teknologi).
Kegiatan pengembangan suatu hasil penelitian, secara
eksperimental maupun teoritik, untuk menarik manfaat yang bisa
diterapkan melalui proses:
2.3.2. 1 . Desain konseptual suatu produk Perekayasaan (Engineering
Product) yang berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya, dan
2.3.2.2. Desain konseptual suatu sistem Perekayasaan (Engineering
Systems) dari gejala alami yang berkaitan dengan subjek hasil
penelitian sebelumnya.
Pengembangan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari desain
konseptual, desain awal, uji simulasi sub skala serta komponen­
komponennya di laboratorium hingga penetapan hasil desain.
2.3.3. Perekayasaan (Engineer;ng/E) adalah kegiatan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bentuk desain dan rancang
bangun untuk menghasilkan nilai, produk, dan/atau proses produksi
dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang, dan atau
konteks teknikal, Fungsional, bisnis, sosial budaya, dan estetika (UU
No. 1 8 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional llmu Pengetahuan dan
Teknologi).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan Perekayasaan
adalah sebagai berikut :
2.3.3. 1 . Produk Desain adalah produk Perekayasaan ataupun sistem
Perekayasaan yang dapat berupa perangkat keras ataupun
perangkat lunak.
2.3.3.2. Uji Standardisasi dari suatu produk desain adalah uji persyaratan
keselamatan dan keandalannya menurut standar minimal yang
ditetapkan oleh lembaga negara yang berwenang.
2.3.3.3. Uji Sertifikasi dari suatu produk Desain adalah uji kinerja dengan
penekanan pada terpenuhinya standard sertifikasi yang telah
ditentukan, yang dilaksanakan oleh lembaga resmi pemerintah atau
lembaga di luar negeri yang berwenang dalam bidang produk
10
desain tersebut. Uji sertifikasi dapat dilengkapi dengan hasil uji
sertifikasi lainnya yang relevan.
2.3.4. Pengoperasian (Operation/OJ suatu produk Perekayasaan adalah
kegiatan yang meliputi uji operasional & evaluasi, produksi,
pemasaran, penjualan serta pelayanan puma jual, modifikasi &
perawatan untuk tujuan non komersial maupun komersial.
Produk Perekayasaan yang dioperasikan dapat berupa produk yang
diadakan dari luar institusi yang bersangkutan atau produk sebagai
hasil Perekayasaan sendiri. Pengoperasian dilaksanakan secara
bersama- sama antara lembaga Perekayasaan dengan lndustri
dalam arti luas, untuk mengevaluasi hasil produk Perekayasaan
tersebut.
Kegiatan kerekayasaan secara beruntun ini dikenal dengan
singkatan R, D, E & 0 atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
singkatan Litbangyasa dan Operasi. Pada umumnya Perekayasa
yang bekerja di Perguruan Tinggi serta di badan-badan litbangyasa
melakukan kegiatannya terutama pada R, D, E dan sedikit pada
tahap 0. Sedangkan Perekayasa yang bekerja di industri lebih
menekankan kegiatannya pada D, E dan 0. Rangkaian kegiatan
lengkap yang beruntun R, D, E dan O dapat mendorong
terciptanya kemampuan inovasi dari suatu Sadan Penelitian,
Pengembangan dan Perekayasaan, Perguruan Tinggi maupun
lndustri.
2.4. Kategori Kegiatan Kerekayasaan
Sesuai dengan penahapan kegiatan, maka kegiatan kerekayasaan
dikategorikan sebagai berikut:
2.4.1. Penelitian Terapan, meliputi:
a. Eksplorasi, Survei, Observasi
b. Penelitian lanjut teoritikal, eksperimental
c. Studi Kelayakan Sistem Teknologi
d. Studi Banding Sistem Teknologi
2.4.2. Pengembangan, meliputi:
a. Pengembangan Kebijakan Teknologi
b. Pengembangan Parametrik Kajian Teknologi
c. Desain Konseptual Software (SW)/Hardware (HW)
d. Desain Awai SW/HW
e. Uji laboratorium (sub scale) & Simulasi

11
2.4.3. Perekayasaan, meliputi:
a. Desain Rinci SW/HW
b. Produksi, Perakitan & lntegrasi Prototip SW/HW
c. Uji Kinerja Prototip atau Produk Tersertifikasi SW /HW
d. Audit Teknologi SW/HW
e. Uji Standardisasi SW/HW
f. Uji Sertifikasi SW/HW
2.4.4. Pengoperasian, meliputi:
a. Uji Operasional & Evaluasi Produk SW/HW
b. Produksi, Perakitan & l ntegrasi Produk tersertifikasi SW/HW
c. Jasa T eknologi (Engineering Services) SW /HW
d . Pemasaran dan Penjualan (Marketing/Sales) SW/HW
e. Pengoperasian Rutin (Routine Operation) SW/HW
f. Modifikasi & Perawatan (Maintenance & Modification)SW!HW
Produk perangkat lunak (software/SW) adalah produk teknologi yang
berwujud maya dan diwujudkan dalam bentuk dokumen, sep erti:
model/perumusan matematik, konsepsi teknologi/kebijakan
teknologi, algoritma (algorithm), konsepsi strategi bisnis,
penyelenggaraan pendidikan & pelatihan; konsepsi perencanaan
program.
Produk perangkat keras (hardware/HW) adaJah produk teknologi
yang berwujud benda fisik, seperti: unsur (article), komponen, benda
kerja lengkap terpadu, model, prototipe, produk tersertifikasi serta
produk komersial.
2.5. Kode Etik Perekayasa
Mengingat keterbatasan pada diri manusia, dan untuk menghindari
penyalahgunaan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat
dan pemerintah Indonesia, serta untuk selalu menjaga dan
meningkatkan moral dan kualitas keprofesionalan Pejabat
Fungsional Perekayasa, maka diperlukan adanya Kade Etik yang
menjadi etika profesi Perekayasa, sebagai berikut:
2.5.1. Perekayasa Indonesia berkewajiban mengembangkan iptek dan
meningkatkan keahliannya, serta menjunjung tinggi profesi sebagai
seorang yang terpelajar dengan menjaga kebenaran dan kejujuran
baik kepada diri sendiri maupun kepada umum sehingga tidak
menutupi kelemahan dan atau kekurangannya;
2.5.2. Perekayasa Indonesia wajib bekerja secara terencana, sistematis
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan melaksanakan dengan
12
standar ilmiah yang tinggi, serta bekerja dengan jujur, tekun, teliti,
berdisiplin, bersemangat untuk menghasilkan karya yang berkualitas
tinggi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia;
2.5.3. Perekayasa Indonesia wajib menjunjung tinggi hak, pendapat, atau
temuan orang lain, sehingga selalu menjauhi perbuatan tercela,
antara lain: mengambil gagasan orang lain dan tindakan plagiat
dalam rangka menghormati dan melindungi hak cipta, hak
kepemilikan intelektual Perekayasa lain dan atau masyarakat;
2.5.4. Perekayasa Indonesia wajib bersifat terbuka terhadap tanggapan,
pendapat, dan kritik yang diberikan oleh Perekayasa lain dan atau
masyarakat atas hasil yang dicapainya, menjalin hubungan
kerjasama yang harmonis dengan pihak lain, sehingga terjalin
budaya kerjasama dalam tim, serta tidak menghalangi atau
menghambat upaya pengembangan iptek yang dilakukan oleh pihak
lain;
2.5.5. Perekayasa Indonesia wajib berusaha untuk memberikan
pengetahuan dan pengalaman terbaiknya kepada masyarakat guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia;
2.5.6. Perekayasa Indonesia harus berjiwa 'pioneer', berorientasi pada
peningkatan nilai tambah, mengutamakan keamanan dan
keselamatan, serta selalu memikirkan dampak penerapan hasil
karyanya terhadap umat manusia dan lingkungan hidup;
2.5.7. Perekayasa Indonesia wajib menjaga dan memanfaatkan semua
sumberdaya secara berdaya guna dan berhasil guna;
2.5.8. Perekayasa Indonesia wajib menjaga nama baik profesi keahlian,
lembaga tempat kerjanya serta menghindari sikap arogansi
intelektual;
2.5.9. Perekayasa Indonesia wajib mentaati Kode Etik Perekayasa
Indonesia ini sebagai etika profesinya.
2.6. Majelis Perekayasa
Dalam upaya peningkatan bidang kerekayasaan nasional, Sadan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai lnstansi
Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa telah membentuk Majelis
Perekayasa yang bersifat nasional. Anggota Majelis Perekayasa
terdiri dari para ahli rekayasa dibidang tertentu dari perguruan
tinggi, industri, lembaga-lembaga litbangyasa. Majelis Perekayasa
bersidang paling kurang dua kali setiap tahun.
2.6.1. Tugas pokok Majelis Perekayasa adalah:
2.6.1.1. Memberikan pemikiran dan pertimbangan tentang pengembangan
Kerekayasaan nasional kepada Kepala BPPT;

13
2.6.1.2. Memberikan pemikiran-pemikiran tentang norma-norma, kode etik,
serta aturan dan persyaratan dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa kepada Kepala BPPT;
2.6.1.3. Melakukan pemantauan jenjang Perekayasa serta memberikan
pertimbangan untuk penyelesaian masalah-masalah yang timbul
dalam penjenjangan Perekayasa;
2.6.1 .4. Melakukan penilaian dan memberikan rekomendasi tentang materi
orasi ilmiah;
2.6.1.5. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh lnstansi Pembina.
2.6.2. Bidang Majelis Perekayasa, antara lain :
2.6.2. 1 . T eknologi Agroindustri, Bioteknologi, Farmasi dan Medika;
2.6.2.2. Teknologi Dirgantara, Kelautan, Pertahanan dan Keamanan;
2.6.2.3. Teknologi Otomotif, Mekatronik, Produksi dan Material;
2.6.2.4. Teknologi lndustri Telematika, Elektra, Optronika dan Akustik;
2.6.2.5. Teknologi lndustri Energi, Lingkungan dan Rekayasa Kebumian;
2.6.2.6. Teknologi lndustri lnfrastruktur dan Transportasi.

14
BAB Ill
SISTEM TATA KERJA KEREKAYASAAN
3.1. Organisasi Fungsional Kerekayasaan (OFK)
OFK merupakan organisasi kerja yang memiliki hierarki untuk
mewadahi pelaksanaan pekerjaan Perekayasa yang bersifat kerja
kelompok ( Team Work) dengan pola matriks antara bidang
keilmuan/keahlian dengan tahapan kegiatan.
Organisasi ini mendeskripsikan secara jelas peran dan tugas
seorang Perekayasa dalam struktur pekerjaan yang terbagi menjadi
beberapa bagian menurut bidang keilmuan atau tahapan kegiatan
yang berbeda. Struktur pekerjaan dimaksud adalah Struktur Rincian
Kerja atau WBS. Setiap WBS terbagi paling kurang 2 (dua) Paket
kerja atau WP, dan setiap W P dilaksanakan oleh paling kurang 2
(dua) orang ES.
Organisasi ini, dalam pelaksanaannya dipimpin oleh seorang KP
dibantu oleh seorang CE dan seorang PM. CE bertanggung jawab
atas kualitas dan kuantitas program, sumber daya manusia serta
produk teknologi yang dihasilkan. PM bertanggung jawab atas
penganggaran (budgeting) dan penjadwalan (schedulling)
pelaksanaan program. Bilamana diperlukan, CE dan PM pada OFK
tipe A dan B dapat dibantu oleh satu sampai dengan empat asisten
yaitu ACE dan APM. WBS dipimpin oleh seorang GL, yang
memimpin beberapa L yang bertanggungjawab terhadap Paket
Kerja. Setiap L memimpin sejumlah ES.
Kodefikasi OFK untuk setiap WBS dinotasikan dengan subskrip
tunggal (single subscript), WBSi , i = 1,2,3,..m, sedangkan WP
dinotasikan dengan subskrip ganda (double subscript), WPi.j , i =
1,2,3,.. m, j = 1,2,3,..n. Dalam hal ini subskrip pertama
menunjukkan WBS ke i dan subskrip kedua menunjukan WP ke j
dalam WBS ke i tersebut.
Kodefikasi peran dalam OFK mengikuti pada kodefikasi OFK. Notasi
untuk GL mengikuti notasi pada WBS, notasi untuk L mengikuti
notasi pada WP. Untuk ES dinotasikan dengan triple subscript,
ESi.j.k, i = 1,2,3,..m, j = 1,2,3, ..n, k=1,2,3, ..o.

3.2. Manfaat OFK


Melalui OFK ini, peran dan tugas Perekayasa akan memberikan
manfaat sebagai berikut:
3.2.1. Pertanggungjawaban (accountability) jelas, karena peran dan tugas
setiap Perekayasa terdefinisi dengan jelas.

15
3.2.2. Ketertelusuran (traceability), jika terdapat permasalahan yang timbul
dalam program, maka dapat dilakukan secara sistematik baik
dalam pengevaluasian kinerja maupun dalam penggunaan dana.
3.2.3. Kesempatan (opporlunity) untuk pembinaan dan penjenjangan karier
Perekayasa secara sistematik dan terprogram.
3.2.4. Memberikan informasi tentang ketersediaan sumberdaya manusia
yang terlibat dalam kegiatan program secara riil.
3.3. Karakteristik OFK
3.3.1. Bersifat non permanen (ad hoc), khusus untuk menjalankan suatu
program/kegiatan tertentu, dibentuk saat program/kegiatan
dipersiapkan dan dibubarkan saat program/kegiatan dinyatakan
selesai.
3.3.2. Dilaksanakan oleh personil-personil dari satu atau beberapa
lembaga atau kementerian dan dapat pula mengikutsertakan
personil khusus karena pertimbangan keahliannya.
3.3.3. Dipimpin oleh seorang Kepala Program yang bertanggung jawab
penuh kepada Kepala Unit Organisasi Struktural yang memberikan
program/kegiatan tersebut.
3.3.4. Dapat diubah-ubah bentuk dan pelakunya tergantung kepada
kebutuhan program/kegiatan.

3.4. Tipe OFK


OFK diklasifikasikan dalam tiga tipe, yang didasarkan atas jumlah
WBS dalam program kerekayasaan sebagaimana dijelaskan di
bawah ini:
3.4.1. OFK Tipe A
OFK tipe A paling sedikit terdiri lima WBS, dan melibatkan
institusi luar (baik dari dalam maupun luar negeri) yang diwujudkan
dalam bentuk Kesepakatan Bersama (Memorandum of
Understanding) atau Perjanjian Kerja Sama (Technical Agreement).
lnstitusi luar ini dapat berkontribusi pada tingkat WBS ataupun pada
tingkat WP. (lihat gambar 3.1).
OFK tipe A merupakan organisasi program dengan struktur
organisasi paling besar dan paling lengkap, karena terdiri dari
beberapa kegiatan kerekayasaan yang berbeda atau beberapa
disiplin keilmuan yang berbeda.

16

GamnarJ.t. OFK11peA

17
3.4.2. OFK Tipe B
OFK tipe B terdiri dari minimal dua WBS. Dengan demikian OFK
tipe B terdiri dari dua atau lebih tahapan kegiatan kerekayasaan
atau disiplin keilmuan yang berbeda. OFK tipe B dapat bekerja
sama dengan institusi luar. (lihat gambar 3.2).

11e,.10 l'JOOfl,.
..,t-..mii)..

!At>lftc ,,..",,
••.lf••noiO,

nlSl>i.........._ Wltllt. • · · · · · · · · · -
U&.:l. •• .Cnom...
'IYIHQ•••.•••_.•_
UI,.1. - ---ll■nt,0,. VLr....(nomo)..

wr.i.,. . ........- 'IY"'f!1, ·- --- · ·-


,.....,•ml)..
'IYl'i.1. _.___
L.,.,•••.
tn,moL u::i•...•••,,,.,.. UI.

t:11'1.., .,. . ..._t11111t).

l:lr!.1.:t. ....11nu�..

wn•-····-· -
.r,1
L.i..z. ...1111n1 .. = . ....
'1¥1'.U. ........... .
n,111)..
.......... .,,.m.,
1.A:i. ...
......... -
t::llr..:.1• .•.fn•INI .

JJ, Jj.
1:1,.:.z.,,•••,.,1011).. 1:a11r..-z.,•. ·· ·••11mo).

Wl',.;J. ........,_
L1..1. ...1n•m.O
Wl'�.:L ~·----­
Lfl..l. ,•. ,.111•
t •

Jj.
l:a� ...t• ••n.,..

Gambat 3.2 .. OFK tipe B

18
3.4.3. OFK Tipe C
OFK tipe C terdiri hanya dari satu WBS, minimal 2 WP, dipimpin
oleh seorang GL yang sekaligus bertindak sebagai CE dan KP, dan
dibantu oleh seorang PM.
OFK tipe C ini dapat bekerja sama dengan institusi luar pada tingkat
WP.

.. �-,--
tiroup L�ocr

Wl'1: ..........- Wt'r. ............ WJ' IT: .........._


L1: .• tuo,.,f . L:oi: •• � L m: ....�...

e:.s,.,: .. (nll,Cllal)••

ES1.n: •• 1� ES'Lr: .. tnam.af..

Gambar J.J.: OFK tipe C


3.5. Pola Matriks OFK
Secara umum, pola matriks dalam OFK menempatkan WBS sebagai
kolom yang merupakan kegiatan kerekayasaan dan WP sebagai
baris yang merupakan bidang keilmuan, atau sebaliknya. Bentuk
pola matriks yang dipilih, diserahkan kepada pelaku Perekayasa
sesuai dengan tujuan kegiatan/program masing-masing.
Pembagian WBS yang didasarkan pada tahap kegiatan
kerekayasaan, dan WP sebagai bidang keilmuan (Gambar 3.4a),
sedangkan yang menggunakan WBS sebagai bidang keilmuan, dan
WP sebagai kegiatan kerekayasaan. (Gambar 3.4b ).

-
Kegiatan Kerekayasaan

Feasibility Preliminary Detail Prototype
� p Study Design Design
Geofisika
Hidrodinamika
Material

,, Struktur
Elektronika
Gambar 3.4a: Pola Matnks Organisas1, WBS: Keg1atan kerekayasaan: WP; bidang kellmuan

19
Disiplin Keilmuan

Geofisika Hldrodinamika Material Struktur Elektronika


C p
RI
RI Feasibility
V,
RI
Study
Preliminary
<II
:.t Design
Detail Design
"6".o
Qj
::.£ Prototype
,v
Gambar 3.4.b. : Pola Matriks Organisasi, WBS: bidang keilmuan; WP: kegiatan kerekayasaan

Contoh Pola Matriks Kegiatan dan Keilmuan dalam OFK Program Bahan Bakar
Nabati.

Penyiapan Proses Desain Pengujian Operasi


Bahan pengolahan pabrikasi laboratorium
p Baku & BBN pengolahan
� Pembibitan
Budidaya bahan baku
BBN
Teknologi Proses BBN

Teknologi
lndustri/Manufaktur
Teknik
Mesin/Otomotif
Manajemen
tranportasi/Pemasaran
Gambar 3.4.c.: Pol a Matrlks Keglatan & Keilmuan dalam OFK Program Bahan Bakar Nabati

3.6. Sistem lnformasi & Pelaporan dalam OFK


3.6.1. Sistem lnformasi
Sistem infonnasi dalam OFK dilaksanakan melalui lembar-lembar
kegiatan (Activity Sheets) yang terdiri dari:
3.6.1 . 1 . Lembar Kerja/WS (Working sheet,
Merupakan lembaran yang berisi pernyataan dan menguraikan
secara umum tentang apa yang telah dikerjakan oleh Perekayasa
mulai dari ES, L, GL, PM, CE, sampai KP.
WS tidak memuat rincian hasil kerja yang dilakukan oleh
Perekayasa seperti skets atau gambar teknik, penurunan rumus dan
sebagainya. Rincian hasil kerja dinyatakan dalam Technical Notes,
20
Technical Reporls/Memorandum, Technical Documents, atau
Program Document.
Untuk baris Peran, bila diisi oleh Engineering Staff atau Leader
disertai pula dengan sandi WBS dan WP yang terkait, dan bila diisi
oleh Group Leader disertai dengan sandi WBS yang terkait.

GL/ L / ES
LEMBAR KEIUA
No.
Nama Program Reff.
Noma WBS Tgl.
Noma WP Him.
Butir Kegiatan:

Dibuat oleh: Diketahui oleh:


Nama I Nama
Peran
Tandatangan
I Peran
Tanda tangan

3.6.1.2. Lembar lnstruksi/1S (Instruction Sheet,


Merupakan lembaran yang berisi pernyataan perintah dan
menguraikan secara umum terkait dengan cara, metode atau
formula tertentu dan lain-lain sesuai dengan kegiatan
kerekayasaannya.
I S tidak memuat hal-hal seperti skets atau gambar teknik,
penurunan rumus dan lain sebagainya.
IS diberikan oleh:
1) KP kepada CE/PM/GL
2) CE kepada GL
3) PM kepada GL
4) GL kepada L
5) L kepada ES

21
LEMBAR INSTRUKSI
GL/ L
No.
Noma Program Reff.
Nama WBS Tgl.
Noma WP Him.
Butir Keglatan:

Dibuat oleh: Diberikan kepada:


Nama Nama
Peran Peran
Tanda tangan Tanda tangan

22
3.6.1.3. Lembar Keputusan/0S (Decision Sheet,
Merupakan lembaran yang berisi pernyataan dan menguraikan
secara umum tentang keputusan rapat kegiatan kerekayasaan yang
sedang dilaksanakan baik pada rapat tingkat WP, tingkat WBS,
antarWBS, atau tingkat Pimpinan Program.
D S ini harus dilampiri dengan daftar hadir.

GL / L
LEMBARKEPUrUSAN No.
Nama Program Reff.
Noma WBS Tgl.
Noma WP Him.
Butir Kegiatan:

Pimpinan Rapat Rapat Tingkat


Nama I Program / WBS / WP
Peran
Tanda tangan
I (daftar hadir terlampir)

23
Secara diagram aliran informasi dapat dilihat pada gambar 3.5

l<epala Program

Manaier Program
Lembar Kerja embar KerJa
Lem bar Keputusan lembar Keputusan

lembar Kerja
Group Leader Lembar Keputusan

lembar Kerja Leader


lembar Keputusan Keterangan:

Lembar lnstruksi

Lembar l<erja Staf Enjinir Materi Presentasi

Gambar 3.5.: Aliran informasi dalam OFK

3.6.2. Sistem Pelaporan


Sistem pelaporan program kerekayasaan secara umum terbagi ke
dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap berjalan, dan tahap
akhir.
3.6.2.1 . Tahap Persiapan
Kegiatan/program dilaksanakan dengan mengacu pada petunjuk
program yang ditulis dalam bentuk Program Manual yang
dipersiapkan oleh KP, CE dan PM pada awal program. Selain itu,
tergantung pada si fat kegiatan, dapat pula dipersiapkan manual­
manual lain seperti Design Manual, Testing Manual, Production
Manual dan sebagainya.
3.6.2.1.a. Program Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan
dengan program. Format penulisannya terdiri dari:
1) Sasaran Program (Program ObjecWves)
2) Tingkat teknologi (State of the art Technology) yang diambil
3) Struktur rincian kerja (work breakdown structures)
4) Organisasi Fungsional Kerekayasaan
5) Perencanaan SOM (man power planning)
6) Tahap Pelaksanaan Program (program master phasing plan)
24
7) Perencanaan Program (program scheduling)
8) Perencanaan Biaya (financial planning)
9) Sistem Pelaporan (system reporting).
3.6.2.1.b. Design Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan
dengan program rancang bangun. Dimulai dari design philosophy,
metode rancang bangun yang diambil, studi kelayakan produk
desain, tahapan desain konseptual, desain awal dan desain rinci,
produksi dan pengujian prototipe, outsourcing program, program
sertifikasi dan standardisasi.
3.6.2.1.c. Engineering Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan
dengan program Engineering (program perekayasaan). Sekurang­
kurangnya terdiri dari Tujuan Kerekayasaan (Engineering Objective),
metode kerekayasaan (Engineering Method), definisi parameter
(Parameter Definition), penjadwalan (scheduling) untuk kegiatan
prototyping dan/atau audit teknologi, dan/atau sertifikasi, dan/atau
standardisasi.
3.6.2.1.d. Testing Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan
dengan program Testing. Mulai dari test philosophy, metode
pengujian yang diambil, sistem instrumentasi uji mulai dari sistem
sensor, sistem data aquisition, sistem data processing, analysis &
display, sistem telemetri & data recording, sistem operasi pengujian,
test articles & specimen. Termasuk dalam Testing Manual adalah
sistem kalibrasi instrumen serta standar keabsahan hasil uji yang
dipakai.
3.6.2.1.e. Production dan Integration Manual
Production dan Integration Manual merupakan buku acuan
pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan
program produksi suatu hasil rancang bangun. Mulai dari seleksi
material, produksi komponen, bagian-bagian sistem, sub sistem
yang harus dibeli atau diintegrasikan sendiri, sub assembly dari
komponen, hingga integrasi awal dan akhir menjadi produk final,
termasuk didalamnya adalah program uji fungsional, dan program uji
lapangan.
Dan masih terdapat beberapa manual lainnya yang spesifik
berkaitan dengan sifat dari program yang dijalankan.
3.6.2.2. Tahap Berjalan
Di dalam menjalankan program kerekayasaan, para Perekayasa
dalam fungsinya masing-masing melaporkan jalannya program
25
secara berkala. Sistem pelaporan dilaksanakan secara bertahap
melalui TN yang ditulis oleh para ES, TR/TN yang ditulis oleh para
L, TD yang ditulis oleh para GL dan PD yang ditulis oleh CE.
Disamping itu melampirkan pula PCM yang ditulis oleh PM. Setiap
laporan terdapat lembar pengesahan yaitu yang menyiapkan
(prepared by), yang memeriksa (checked by), dan yang
mengesahkan (approved by).
3.6.2.2.a. Technical Notes (TN)
Technical Notes adalah dokumen laporan yang terdiri dari hanya
satu subjek yang melatarbelakangi kegiatan sebuah paket kerja
disajikan dalam bentuk catatan-catatan teknis oleh Engineering Stat,
diantaranya tentang:
1) Penurunan Model matematik sebuah fenomena fisik yang
terdapat dalam program;
2) Metode pemecahan persamaan matematik yang dipakai
3) Pengantar suatu Gambar T eknik dari program komponen
maupun lengkap, tiga dimensi maupun isometrik; diagram­
diagram rangkaian;
4) Pengantar suatu Specimen Test/Test Article dengan setting-up
nya; dan
5) Hasil-hasil uji komponen sementara di laboratorium.
Technical Notes biasanya terdiri dari 2-4 lembar dan mempunyai
nomor kode dokumen: TN xxxx
Format Technical Notes, hanya terdiri dari:
1) Kegiatan dan Hasil
Deskripsi kegiatan secara rinci dan urut, hasil-hasil yang
dicapai, yang diberikan dalam bentuk uraian disertai
model/persamaan matematik, model uji fisik, grafik, tabel-tabel
atau gambar-gambar/foto.
2) Referensi

Daftar acuan yang dipakai, termasuk TN-TN pada fasa review


sebelumnya atau TN lain dari para ES.
3.6.2.2.b. Technical Report (TR)/Techn/ca/ Memorandum (TM)
Technical Report (TR) adalah dokumen laporan hasil kegiatan
Work Package yang ditulis oleh Leader yang merupakan analisis
dari beberapa Technical Notes. Sedangkan Technical
Memorandum (TM) merupakan dokumen perbaikan dari satu atau
beberapa pasal dari Technical Report yang mungkin terjadi sebagai
akibat dari perkembangan kegiatan. Technical Memorandum hanya

26
memuat beberapa unsur koreksi yang yang diperlukan pada
Technical Report yang masuk kemudian, karena perkembangan
proses di dalam program.
Technical Report umumnya terdiri sekitar 1 0-20 lembar dan
mempunyai nomor kode dokumen: TR xxxx
Format Technical Report/Technical Memorandum, terdiri dari:
1) Pengantar
Penjelasan tentang report ini merupakan WP apa dari bagian
WBS apa, serta program apa. Penjelasan tentang kontribusi
WP tersebut terhadap kegiatan di WBS-nya pada spesifik
kurun waktu yang dilaporkan.
2) Tujuan
Tujuan kegiatan dari WP secara rinci pada spesifik kurun waktu
yang dilaporkan seperti metode, cara teknik yang dipakai serta
hasil yang diharapkan dalam mendukung kegiatan WBS-nya.
3) Kegiatan WP
Deskripsi kegiatan WP secara rinci dan urut, hasil-hasil yang
dicapai, dalam rangkuman yang terpadu disertai grafik, tabel
dan gambar-gambar/foto hasil kegiatan pada spesifik kurun
waktu yang dilaporkan.
4) Hasil kegiatan dan pembahasan
Pembahasan hasil kegiatan WP yang diperoleh, apakah
memenuhi sasaran awal atau tidak dan hubungannya dengan
keberhasilan kegiatan WBS-nya.
5) Rekomendasi
Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil yang
dicapai terhadap tujuan dari WBS-nya atau program secara
keseluruhan.
6) Referensi
Daftar acuan yang dipakai, termasuk TN-TN, dari para ES.
3.6.2.2.c. Technical Document (TD)
Technical Document (TD) adalah dokumen laporan hasil kegiatan
Work Breakdown Structures yang ditulis oleh Group Leader yang
merupakan analisis dari beberapa Technical Reports dalam WBS
tersebut.
Technical Document biasanya terdiri sekitar 40-60 lembar dan
mempunyai nomor kode dokumen : TD xxxx
Format Technical Document, terdiri dari:
27
1) Pengantar
Penjelasan tentang dokumen ini merupakan WBS apa, dari
program apa. Penjelasan tentang kontribusi WBS tersebut
terhadap kegiatan program secara keseluruhan pada spesifik
kurun waktu yang dilaporkan.
2) Tujuan dari Report
Tujuan kegiatan dari WBS secara rinci dan peran-peran
masing-masing WP didalamnya. Metode memadukan hasil­
hasil setiap WP menjadi satu kesatuan hasil WBS pada spesifik
kurun waktu yang dilaporkan.
3) Kegiatan WBS
Deskripsi kegiatan WBS secara nnc1 dan urut
mengikutsertakan kontribusi setiap WP-nya, hasil-hasil yang
dicapai, dalam rangkuman yang terpadu disertai grafik, tabel
dan gambar-gambar/foto-foto hasil kegiatan pada spesifik
kurun waktu yang dilaporkan.
4) Hasil kegiatan dan pembahasan
Pembahasan hasil kegiatan WBS mencakup: analisis hasil
kegiatan yang dicapai (baik teknis maupun pendanaan), pada
spesifik kurun waktu yang dilaporkan dibandingkan terhadap
rencana awal program WBS tersebut. ketercapaian sasaran
teknis terhadap kelancaran pendanaan, dan pengaruh hasil
WBS terhadap sasaran program.
5) Rekomendasi
Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil WBS yang
dicapai terhadap tujuan dari secara keseluruhan.
6) Referensi
Daftar acuan yang dipakai, termasuk TR!rM -TR/TM, dari para
L dan masukan masalah pendanaan dari PCM.
3.6.2.2.d. Progress Control & Monitoring Document (PCM)
Progress Control & Monitoring Document (PCM) adalah dokumen
laporan hasil pemantauan dan pengendalian jalannya program dari
segi jadwal dan aliran pendanaan yang ditulis oleh Program
Manager. Pada setiap fase review catatan-catatan pada dokumen ini
dijadikan acuan untuk merubah strategi dari program agar bisa
mencapai tujuan dengan tepat waktu.
Format PCM terdiri dari:
1) Rencana Kegiatan dan Anggaran
Memberikan gambaran perencanaan kegiatan dan anggaran
28
mulai awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan secara rinci,
misalnya cash-flow bulanan.
2) Penyerapan Anggaran
Memberikan gambaran penyerapan anggaran dikaitkan dengan
rencana teknis kegiatan sampai kurun waktu tertentu,
dilengkapi dengan grafik seperti kurva S, atau yang sejenisnya,
yang dapat menggambarkan kaitan antara rencana dengan
penyerapan anggaran.
3) Kesimpulan
Memberikan kesimpulan pelaksanaan kegiatan pada periode
waktu tertentu serta permasalahan yang dihadapi dan solusi
yang dilakukan dalam pemantauan dan pengendalian program
dari segi jadwal dan anggaran.
Progress Control & Monitoring Document biasanya terdiri sekitar 5-
1 0 lembar dan mempunyai nomor kode dokumen: PCM xxxx

Contoh:
. eou I Akllflt i'l5 KegIa1 an
Sk
Altlfi1.., R�tn4Jt

2
)

.. P109rcs.-. Control� �-0�3�011r


� ;: I ll� r-
Slt«tul 8UdC)4'1 StJlu,:
Aktlf 2
2.l 'IK'!l Slat tn• y II

1. Z rr,

2.3 ,,,,

Setlop bar · !Jkcdul dilull<, llCCJra L4r,i


delall .:1klilllas yang ti;-rkandung I
I 1.\ nz
di dalamnya

PCM merupakan sebuah dokumen dari kegiatan rinci suatu


program dengan status sudah atau belum terlaksananya setiap
rincian kegiatan disertai dengan analisisnya (teknis maupun
pendanaan).
3.6.2.3. Tahap Akhir
Pada masa akhir program, maka dibuat satu dokumen yang
merupakan hasil-hasil program secara keseluruhan baik dari segi
teknik, kualitas hasil, maupun dari segi penyerapan dana dan
ketepatan waktu.

29
3.6.2.3.a. Program Document (PD)
Laporan akhir hasil-hasil dari program secara keseluruhan. Laporan
ini merupakan analisis dari seluruh Technical Document dari seluruh
WBS
Program Document biasanya terdiri sekitar >100 lembar dan
mempunyai nomor kode dokumen PD xx:xx
Dengan sedikit modifikasi, menyesuaikan dengan standard
pelaporan program untuk Pemerintah, Program Document bisa
dijadikan dasar untuk laporan akhir teknik maupun keuangan.
Format Program Document, terdiri dari 6 Bab.
1) Pengantar
Penjelasan tentang report ini merupakan Program apa, dan
juga penjelasan tentang kontribusi Program tersebut terhadap
jakstranas Ristek/TRM/industri/ masyarakat dan lain-lain.
2) Tujuan dari Report
Tujuan kegiatan Program secara rinci dan peran-peran masing­
masing WBS didalamnya. Metode memadukan dan
menyeimbangkan hasil-hasil setiap WBS menjadi satu
kesatuan hasil Program dengan memperhitungkan pengaruh
aliran pendanaan dan jadwal kegiatan dari PM.
3) Kegiatan Program
Deskripsi kegiatan Program secara rinci dan urut mengikut
sertakan kontribusi setiap WBS termasuk penyeimbangannya,
dan pengaruh aliran pendanaan dan jadwal dari PM, hasil­
hasil yang dicapai. dalam rangkuman yang terpadu disertai
grafik, tabel dan gambar-gambar/foto-foto hasil kegiatan.
4) Hasil kegiatan Program dan pembahasan
Pembahasan hasil kegiatan Program yang diperoleh, apakah
memenuhi sasaran awal atau tidak, termasuk pengaruh
kelancaran pendanaan terhadap sasaran QCD ( Quality, Cost,
and Delivery). Pengaruh hasil kegiatan Program terhadap
sasaran TRM/Jakstranas Ristek/industri/ masyarakat dan lain­
lain.
5) Rekomendasi
Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil Program
yang dicapai terhadap kelanjutan dari program atau
pemecahan masalah bangsa.
6) Referensi
Daftar acuan yang dipakai, termasuk Technical Documents dari
30
para Group Leader dan masukan masalah pendanaan dari
Progress Control & Monitoring.
3.6.3. Penanggung Jawab Sistem Pelaporan
Penanggungjawab di dalam pembuatan laporan kegiatan
kerekayasaan adalah sebagai berikut:
3.6.3.1 Tahap persiapan:
a. OFK tipe A dan B:
1) KP bertanggung jawab dan menyetujui dokumen Program
Manual, Design Manual, dan dokumen manual lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan program.
2) CE bertanggungjawab dalam penyiapan dokumen Program
Manual, pemeriksaan dokumen Design manual, dan
pemeriksaan dokumen manual lainnya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program.
3) PM bertanggung jawab dalam pemeriksaan dokumen Program
Manual, terutama pada penjadwalan dan pendanaan.
b. OFK tipe C:
1) GL bertanggung jawab menyiapkan dan menyetujui dokumen
Program Manual yang diperlukan dalam pelaksanaan program.
2) PM bertanggung jawab dalam pemeriksaan dokumen Program
Manual, terutama pada penjadwalan dan pendanaan.
3) Desain Manual, Testing Manual dan manual-manual lainnya
tidak perlu dibuat tersendiri karena sudah tercakup dalam
Program Manual.

Secara umum, penanggungjawab penyusunan Program Manual


pada OFK tipe A dan B dapat dilihat pada Gambar 3.6.a, OFK
tipe C dapat dilihat pada Gambar 3.6.b.

Program Manual Design/Eng/Test/Prod Manual


Peran 1---- - -.--- - r-- - -----l- - -,---- ----.- - ----1
Disiapkan Diperiksa Disetujui

GL
CE
PM
KP
Gambar 3.6.a : Peran dan Tugas dalam Penyusunan Program Manual OFK tipe A dan B

31
Program Manual
Peran
Diperiksa Disetujui
Gl sebagai
CE
PM
GL sebagai
KP
Gambar 3.6.b : Peran dan Tugas dalam Penyusunan Program Manual OFK tipe C

Keterangan gambar II Kegiatan dikerjakan tetapi tidak dapat nilai.

3.6.3.2 Tahap pelaksanaan:


a. OFK tipe A dan 8:
1) ES bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa TN;
2) L bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa TR,
dan memeriksa TN yang disiapkan oleh ES;
3) GL bertanggungjawab dalam menyiapkan laporan berupa TD,
memeriksa TR yang telah disiapkan oleh L, dan menyetujui
TN yang telah diperiksa oleh L;
4) CE bertanggungjawab dalam penyiapan laporan berupa PD,
memeriksa TD yang telah dibuat GL, dan menyetujui TR yang
telah diperiksa oleh GL;
5) PM bertanggungjawab mempersiapkan dan memeriksa laporan
(PCM), dan memeriksa PD yang telah dipersiapkan oleh CE;
6) KP bertanggung jawab menyetujui TD dan PD.
Secara umum, penanggungjawab laporan tahap pelaksanaan
pada OFK tipe A dan B dapat dilihat pada Gambar 3. 7. dan Gambar
3.8.

TN TR/TM TD PD
Peran :--�=-:---=:----r��-=".'7:"":
r=,--;--,--:::-:--.--;;:Oise- Disiap Dipe- Oise- Disiap Dipe- Oise- Disiap Dipe-
�--i
�=�r=-=--;-;::;-:-:-:--:-.�=-=---.--;:Dise-
tujui kan riksa tujui kan riksa tujui kan riksa tujui

ES

L
GL
CE

PM
KP
Gambar 3.7 .: Penanggungjawab Sistem Pelaporan OFK Tipe A & B

32
Progress Control & Monitoring
Peran
Disetujui

PM
KP

Gambar 3.8.: Penanggungjawab Laporan PCM OFK Tipe A & B

b. OFK Tipe C:
ES, L, GL, dan PM memiliki tugas yang sama dengan tipe A
atau tipe B, hanya saja pada tipe C, dimana GL merangkap peran
sebagai CE dan sebagai KP, maka GL bertanggungjawab terhadap
TD, dan PD.
Secara umum, penanggungjawab laporan tahap pelaksanaan pada
Organisasi Fungsional Kerekayasaan Tipe C dapat dilihat pada
Gambar 3.9. dan Gambar 3.10.

TN TR/TM TD PD
Peran

ES

GL

PM

Gambar 3.9.: Pena�ung jawab Sistem Pelaporan OFK Tipe C


Keterangan gambar II Kegiatan dikerjakan tetapi tidak dapat nilai
Progress Control & Monitoring
Peran
Disetujul
PM
Gl sbg KP

Gambar 3.1 0.: Penanggungjawab Laporan PCM OFK Tipe C

Dengan demikian secara hierarki sistem pelaporan pada kegiatan


kerekayasaan dapat ditunjukkan dalam diagram sepertl pada
Gambar 3.1 1

33
71Ktfl.Cl:/ �CCl'fl.(,lj -acM.c.:I
-::ot.urr,c;,J 1 Do;.Jmor-1:: Co�urr'ON�

B ... 0
EJ
EJ I -N�J
Gambar 3.11.: Hierarki Sistem Pelaporan

T erlihat dari gambar 3.11 , TRffM menggunakan TN sebagai acuan,


T D menggunakan TRffM sebagai acuan, PD menggunakan TD
sebagai acuan.
3.6.3.3 Tahap Penelaahan Program/Kegiatan
Secara umum, program/kegiatan yang berdurasi 1 2 bulan
dilakukan penelaahan dalam empat tahap interval waktu (lihat
gambar3.12.).
a. Tahap Penelaahan Program Awai (Preliminary Program
Review Phase).
Pada tahap ini dilakukan penelaahan mengenai terpenuhinya
persyaratan dimulainya suatu program, baik dari segi teknik,
jadwal dan dana, serta pelaksanaan proses persiapan
pengadaan barang seperti proses tender dan kontrak dan
pemeriksaan kelancaran proses pencairan dana, disesuaikan
dengan yang direncanakan. Selain itu hambatan-hambatan
yang terjadi pada proses awal program secara teknis juga
diperiksa.
b. Tahap Penelaahan Program Rind (Detailed Program Review
Phase).
Penelaahan pada tahap tengah periode kegiatan berjalan,
merupakan tahap penelaahan secara teknis mengenai
pencapaian sasaran, serta validasi terhadap strategi, metode
dan asumsi yang diambil. Untuk masalah pendanaan dilakukan
penelaahan mengenai kesesuaian jadwal penyerapan dana.
Selain itu penelaahan juga dilakukan terhadap perubahan
34
kebijakan pemerintah dalam hal pendanaan. Dalam tahap ini
juga dilakukan perubahan-perubahan minor dalam penjadwalan
yang diakibatkan oleh ketidaktepatan baik dari segi teknik
maupun pendanaan, agar sasaran program tetap tercapai.
c. Tahap Penelaahan Program Kritikal (Critical Program
Review Phase).
Penelaahan pada tahap kritikal dilakukan untuk mengetahui
pencapaian sasaran sesuai obyektif program di dalam program
manual. Peninjauan kritikal dilakukan dalam segi teknik dan
pendanaan. Jika ternyata program diperkirakan tidak dapat
mencapai sasaran, maka diperlukan penyesuaian disertai
alasan dan alternatif penyelesaian/perbaikan. Perubahan
sasaran harus ditinjau dari segi teknik, misal membutuhkan
resource yang lebih besar, maupun dari segi pendanaan, misal
membutuhkan anggaran yang lebih besar. Perimbangan alasan
teknik dan pendanaan ini harus dijadikan dasar perubahan
sasaran program.
d. Tahap Penelaahan Program Akhir (Final Program Review
Phase).
Pemeriksaan tahap akhir dari jalannya program. Dalam tahap
ini hanya ditinjau sasaran program yang akan dicapai ditinjau
dari segi teknik terakhir yang mampu dicapai dan aliran
pendanaan yang tersedia. Sasaran akhir ini ditetapkan sebagai
hasil dari Critical Design Review. Dalam review tahap ini semua
dokumen baik berupa TN, TR / TM, TD, PCM, dan PDok harus
sudah selesai untuk pertanggungan jawab. Final Program
Review ini kemudian diikuti dengan laporan akhir paling lambat
sebulan kemudian. Gambar 3.12 adalah tahap penelaahan
program/kegiatan.

' �. .,,.,
: •.___.,rryt "
Program
.,. �-

\ ";')I I ll' ..-,�"''

start j. !:,.zis ' J.fj :, '\ff'


F• .,_
(� ,...
1

I I I I
..�] ,.l
o Program 3 6 9 12
�fanual Program
PCM ----- ------------------------ -------- ------ P�M
Doc-ument
TH ;. TM ;
Tit TR T1I TR
TN� Tll,

�tTRI
'Of 'I'll
T1I ' lR n, TR
fWTll ID
TD TH± - -TO TA I fR • -TO
n,�
Tlf Ill
lN TR
-
TII
TII • TR
TN
--
Gambar 3.12. : Tahap Penelaahan Program/Kegiatan

35
3. 7. Peran Perekayasa Dalam OFK
Peran Perekayasa dalam OFK dapat dirincikan dari jenjang
Perekayasa yang paling rendah hingga jenjang Perekayasa yang
paling tinggi, sebagai berikut:
3.7.1. Enjinir/ES (Engineering Stafr,
Melaksanakan kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
Perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam
Program Manual, di bawah koordinasi L.
Secara rinci tugas ES adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan desain konseptual;
b. Melaksanakan desain awal;
c. Melaksanakan desain rinci;
d. Melaksanakan perhitungan;
e. Melaksanakan pengujian;
f. Melaksanakan eksplorasi;
g. Melaksanakan observasi;
h. Melaksanakan pengukuran;
i. Melaksanakan modifikasi prod uk;
j. Melaksanakan perawatan produk;
k. Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi;
I. Melaksanakan studi banding sistem teknologi;
m. Menuliskan hasil pekerjaan di atas dalam sistem pelaporan yang
telah ditentukan dan melaporkan hasilnya kepada L.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda kerja,
foto, Log book, dan TN.
3.7.2. Ketua Sub KelompokA. (Leader)
Memimpin ES dalam pelaksanaan kegiatan penelitian terapan,
pengembangan, Perekayasaan dan . pengoperasian seperti
diinstruksikan dalam Program Manual.
Secara rinci tugas L adalah sebagai berikut:
a. Memberikan supervisi pelaksanaan desain konseptual;
b. Memberikan supervisi pelaksanaan desain awal;
c. Memberikan supervisi pelaksanaan desain rinci;
d. Memberikan supervisi pelaksanaan perhitungan;
e. Memberikan supervisi pelaksanaan pengujian;
36
f. Memberikan supervisi pelaksanaan eksplorasi;
g. Memberikan supervisi pelaksanaan observasi;
h. Memberikan supervisi pelaksanaan pengukuran;
i. Memberikan supervisi pelaksanaan modifikasi produk;
j. Memberikan supervisi pelaksanaan perawatan produk;
k. Memberikan supervisi pelaksanaan studi kelayakan sistem
teknologi;
I. Memberikan supervisi pelaksanaan studi banding sistem
teknologi;
m. Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan
para ES tentang pekerjaan mereka;
n. Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan WP
yang dipimpinnya;
o. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan GL secara
berkala (pemaparan, diskusi, dan penyimpulan hasil);
p. Sebagai L memeriksa TN;
q. Sebagai L mempersiapkan TR/TM.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda kerja, Log
book, IS, OS, Materi Presentasi, TN, dah TR.
3.7.3. Ketua Kelompok/GL (Group Leader)
Mengkoordinasikan L dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
terapan, pengembangan, Perekayasaan dan pengoperasian
seperti diinstruksikan dalam Program Manual yang
mengintegrasikan beberapa WP dalam satu kelompok yang
dipimpinnya.
Secara rinci peran dan tugas GL adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur WBS untuk
masalah desain/testing/eksplorasi/observasi pengukuran
modifikasi/ perawatan;
b. Mendiskusikan kualitas capaian dari seg teknis dengan
melakukan iterasi teknis diantara group yang terkait
c. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu,
pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan WBS nya
dengan melakukan iterasi yang terkait dengan ketersediaan
aliran pendanaan;
d. Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak
lain bersama PM;

37
e. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada PM;
f. Mempersiapkan materi presentasi laporan hasii kegiatan WBS
yang dipimpinnya;
g. Memberikan presentasi hasilkegiatan di hadapan KP secara
berkala (paparan, diskusi dan kesimpulan);
h . Mempersiapkan Design Manual/Engineering Manual/Test
Manual/ Production manual (apabila diperlukan dalam
program/kegiatan OFK tipe A atau B );
i. Menyetujui TN;
j. Memeriksa TR/TM;
k. Mempersiapkan TD.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda kerja, Log
book, IS, Kontrak Kerjasama, DS, Materi Presentasi, Lembar Usulan
Spesifikasi Teknis, Design/Engineering/Test/Production Manual,
TR/TM, TD.
3. 7.4. Manajer Program/PM (Program Manager)
Melaksanakan tugas manajemen program yang meliputi
perencanaan program termasuk jadwal pencapaian sasaran serta
aliran pendanaan. PM bertanggung jawab kepada KP. Untuk OFK
tipe A, PM dapat mempunyai asisten PM dalam program maksimal 4
orang asisten.
Secara rinci tugas PM adalah sebagai berikut:
a. Memberikan metode pengendalian proyek, dan sejenisnya
untuk penjadwalan dan pengendalian program;
b. Membuat rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan dengan
pihak-pihak terkait;
c. Menetapkan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain;
d. Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan GL;
e. Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi
pendanaan yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian
pendanaan yang baru terhadap produk ke�a;
f. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu
pengadaan barang;
g. Melaksanakan PCM;
h. Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi waktu
dan dana di hadapan KP secara berkala;

38
i. Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan bersama KP
dan CE;
j. Memeriksa Program Manual;
k . Memeriksa Program Document;
I. Mempersiapkan dan memeriksa PCM.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, kontrak
kerjasama, PCM, IS, DS, Materi Presentasi, Program Manual, dan
PD.
3.7.5. lnsinyur Kepala/CE (Chief Engineer)
Melaksanakan pemantauan kualitas hasil program dari segi teknis
seperti pemenuhan persyaratan desain, penetapan SDM yang
kompeten dan berkualitas untuk program. CE bertanggung jawab
kepada KP dan dapat mempunyai asisten sejumlah maksimal 4
orang.
Secara rinci tugas CE adalah sebagai berikut:
a. Bersama KP dan PM membentuk Organisasi Program;
b. Merencanakan waktu keterlibatan personil dalam tiap program;
c. Mendiskusikan dan menetapkan SDM yang terlibat dalam
program dengan Kepala Unit Struktural;
d. Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesifikasi teknis barang
yang diusulkan GL;
e. Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kinerja secara
rutin;
f. Memberikan saran perbaikan, alternatif teknik yang lain pada
pertemuan diskusi dengan satu atau lebih GL, untuk
mendiskusikan hasil-hasil program secara berkala;
g. Melakukan trade-off dan prioritasi hasil-hasil WBS untuk
mendapatkan produk akhir yang paling sesuai pada akhir tahun
anggaran;
h. Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis dihadapan
kepala program secara berkala;
i. Mempersiapkan Program Manual;
j. Memeriksa Design Manual/Engineering Manual/Test Manual/
Production Manual (apabila dipertukan dalam program/kegiatan
OFK tipe A atau B);
k. Menyetujui TR/TM;

39
I. Memeriksa Technical Document;
m. Mempersiapkan Program Document.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda ke�a. Log
book, IS, Draft Surat Keputusan Tim Kerja, OS, Materi
Presentasi, Program Manual, Design/Engineering/Test/Production
Manual, TR/TM, TD, dan PD.
3.7.6. Kepala Program/KP (Program Director,
KP biasanya adalah Program lnisiator yang memberikan arahan
tentang garis-garis besar kegiatan termasuk: state of the art
technology, strategi keuangan program, maupun eksekusinya.
Secara rinci tugas KP adalah sebagai berikut :
a. Melakukan perencanaan program bersama PM dan CE
membentuk organisasi program, menentukan jumlah WBS dan
jumlah WP untuk setiap WBS;
b. Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program serta
pejabat-pejabat Fungsional atas usulan CE, dan PM;
c. Mendiskusikan pelaksanaan program ditinjau dari segi teknik
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para
Gl, PM dan CE;
d. Memberikan saran-saran pada setiap fasa program review,
Preliminary, Detail, Critical dan Final Program Review;
e. Melaporkan pelaksanaan program serta
mempertanggungjawabkan hasil program kepada kepala unit
struktural (pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara
berkala;
f. Memberikan presentasi mengenai program be�alan;
g. Memperagakan hasil-hasil program;
h. Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas
Kekayaan lnteletual di hadapan yang berwenang;
i. Menyetujui Program Manual/ Design Manual/ Engineering
Manual/ Test Manual/ Production Manual/ Technical Document/
Program Document, dan PCM.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Log book, IS, OS,
Materi Presentasi, Program Manual, Design/Engineering/Test/
Production Manual, TR/TM, TD, dan PD.
3.7.7. APM (Assistant Program Manager, dan ACE (Assistant Chief
Engineer,
PM dan CE bila diperlukan dapat didampingi oleh beberapa
asisten yang disebut sebagai Assistant Program Manager dan
Assistant Chief Engineer.
Untuk Organisasi Program tipe A paling banyak empat asisten untuk
40
CE, dan beberapa asisten untuk PM sesuai dengan penjel asan
sebelumnya. Sedangkan untuk Organisasi tipe B, paling banyak ada
dua asisten CE. Untuk Organisasi tipe C tidak diperlukan Assistant
Program Manager dan Assistant Chief Engineer.
Adapun tugas Assistant Program Manager adalah:
a. Mengusulkan metode pengendalian project, dan sejenisnya untuk
penjadwatan dan pengendatian program;
b. Mengusulkan rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan
dengan pihak-pihak terkait;
c. Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
bersama PM;
d. Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan GL & PM;
e. Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi
pendanaan yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian
pendanaan yang baru terhadap produk kerja;
f. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu
pengadaan barang;
g. Melaksanakan PCM bersama PM;
h. Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi waktu dan
dana.
Adapun tugas Assistant Chief Engineer ini adalah:
a. Menyiapkan draft Engineering Manual/ Test Manual/ Production
Manual;
b. Mengusulkan personil yang sesuai serta klarifikasi dan sandi
kerja;
c. Mengusulkan rencana waktu keterlibatan personil dalam tiap
program;
d. Menyiapkan pertemuan dalam rangka koordinasi kerja;
e . Memantau pelaksanaan program bersama CE;
f. Metaksanakan kegiatan kerekayasaan di lingkungan berbahaya
atau beresiko.
3. 7.8. Group Leader Tipe C
a. Melakukan perencanaan program;
b. Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program;
c. Memantau & Melaporkan jalannya program;
d. Memberikan presentasi mengenai program berjalan;
e. Memperagakan hasil-hasil program;
f. Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas
Kekayaan lnteletual di hadapan yang berwenang;
g. Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian;
h. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu,
pendanaan, dan pengadaan barang;
41
i. Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis;
j. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada PM;
k. Mempersiapkan dokumen Program Manual;
I. Menyetujui laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan
kegiatan PCM;
m. Menyetujui TN;
n. Memeriksa TR/TM;
o. Mempersiapkan TD;
p. Mempersiapkan PD.

42
BAB IV
JENJANG, PERAN, DAN TUGAS
4.1. Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa
Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa terbagi menjadi 4 (empat)
jenjang, yaitu:
1. Perekayasa Ahli Pertama (Engineer)
2. Perekayasa Ahli Muda (Senior Engineer)
3. Perekayasa Ahli Madya (Specialist Engineer)
4. Perekayasa Ahli Utama (Principal Engineer)
Untuk setiap jenjang jabatan diberikan padanan istilah bahasa
lnggris sebagaimana tercantum dalam tanda kurung di atas, agar
lebih komunikatif dalam kancah forum internasional.
Penjenjangan karier Perekayasa umumnya didasarkan pada:
1. Pengalaman, yang diperoleh mulai dari tingkat kesulitan rendah
sampai tingkat kesulitan tinggi dalam memecahkan persoalan
kegiatan kerekayasaan;
2. Peran, yang diperoleh mulai dari peran anggota program
sebagai ES sampai ke tingkat pimpinan kelompok sebagai L,
GL dan akhirnya ke tingkat pimpinan program sebagai PM, CE
dan KP.
Tingkatan kemampuan yang diharapkan dalam penjenjangan
Perekayasa adalah:
a. Perekayasa Ahli Pertama (Engineer)
Mampu berperan sebagai ES dalam kegiatan/program. Setelah
dua kali berperan sebagai ES, diharapkan mampu berperan
sebagai L.
b. Perekayasa Ahli Muda (Senior Engineer)
Mampu berperan sebaga ES dan L dalam kegiatan/program.
Setelah sedikitnya dua kali berperan sebagai L diharapkan
mampu berperan sebagai GL atau PM.
c. Perekayasa Ahli Madya (Specialist Engineer)
Mampu berperan sebagai GL atau PM dalam kegiatan/program.
Setelah sedikitnya dua kali berperan sebagai GL atau PM
diharapkan mampu berperan sebagai CE atau KP.
d. Perekayasa Ahli Utama (Principal Engineer)
Mampu berperan sebagai CE atau KP dalam kegiatan/program.

43
4.2. Jenjang dan Peran Perekayasa
Sesuai dengan bunyi pasal 4 Peraturan Menpan Nomor:
PER/219/M.PAN/7/2008 tugas pokok Perekayasa adalah melakukan
kegiatan kerekayasaan. Tugas pokok tersebut dibagi sesuai dengan
jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa.
Pejabat Perekayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi,
apabila diperfukan dapat mengerjakan kegiatan kerekayasaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawab pejabat Perekayasa satu jenjang
dibawahnya, begitu juga sebaliknya. Dengan mengetahui peran
setiap jenjang Perekayasa pada OFK maka tugas setiap
Perekayasa pada jenjangnya dapat segera diketahui.
Kegiatan kerekayasaan dilaksanakan dalam bentuk team work,
dengan demikian peran Perekayasa dalam suatu program
ditentukan oleh kedudukannya dalam OFK. Melalui peran tersebut
Perekayasa dapat meningkatkan kariernya untuk naik pada jenjang
Jabatan dari yang terendah ke jenjang yang lebih tinggi. Semakin
tinggi jenjang jabatan yang dipegang, diharapkan semakin tinggi
pula perannya dalam OFK.
Setiap peran dalam organisasi Fungsional program dapat diisi oleh
jenjang jabatan Perekayasa yang sesuai kualifikasi atau
kemampuan yang harus d ipenuhi oleh masing- masing Perekayasa,
yaitu:
a. Perekayasa Ahli Pertama (Engineer): dapat mengisi peran ES
atau naik setingkat lebih tinggi sebagai L.
b. Perekayasa Ahli Muda (Senior Engineer): dapat mengisi peran L,
atau setingkat lebih rendah sebagai ES atau naik setingkat lebih
tinggi sebagai GL, atau PM.
c. Perekayasa Ahli Madya ( Specialist Engineer): dapat mengisi
peran GL atau PM, atau naik setingkat lebih tinggi sebagai CE
atau KP.
d. Perekayasa Ahli Utama (Principal Engineer) dapat mengis peran
KP atau CE atau setingkat lebih rendah sebagai GL atau PM.
Penilaian Angka Kredit untuk satu tingkat di atas jenjang : 80% x AK,
sedangkan penilaian untuk satu tingkat di bawah jenjang : 100% x
AK. (lihat Gambar 4.1.)

44
Peran
Staf Leader Group Program Chief Kepala
Enjinir Leader Manager Enjlnir Program
Jenjang
Perekayasa 80%
Pertama
Perekayasa 100% 80% 80%
Muda
Perekayasa 100% 80% 80%
Madya
Perekayasa
Utama ' 100% 100%

Gambar 4.1. : Peran Perekayasa dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan.

Untuk OFK Tipe A dan B, PM dan CE dapat mengangkat asisten


dengan peran yang disebut APM dan ACE. Asisten-asisten tersebut
mempunyai jenjang satu tingkat lebih rendah dari atasannya.
Apabila pada suatu program/kegiatan seorang Perekayasa
ditugaskan pada peran 2 {dua) tingkat di bawah atau di atas
jenjangnya, maka yang bersangkutan tidak dapat mengklaim butir
kegiatan pada peran dimaksud untuk unsur utama kegiatan
kerekayasaan dan RDEO sedangkan klaim unsur lainnya, yaitu
pendidikan, pengembangan profesi, dan penunjang (kecuali
sebagai Pengajar dan Tim Penilai) tetap dapat diklaim angka
kreditnya.
Rangkap peran dimungkinkan bila posisi peran tidak langsung
berada di bawah atau di atas salah satu peran dalam satu OFK dan
tidak dilaksanakan pada jam kerja yang bersamaan, yaitu :
1. OFK tipe A dan B :
a. KP, CE, dan PM tidak boleh rangkap peran dalam satu OFK
b. GL dapat merangkap L dan atau ES pada WBS yang
berbeda, dan sebaliknya, dan GL tidak dapat merangkap
menjadi GL lainnya dalam satu OFK.
c. GL d a p a t merangkap L atau ES pada WBS yang berbeda, dan
sebaliknya.
d. ES yang terlibat dalam suatu WP bisa merangkap dalam WP
yang lain.
2. OFK tipe C :
a. GL merangkap peran sebagai KP dan CE, namun tidak semua
45
butir kegiatan terkait peran tersebut dapat diklaim.
b. GL tidak dapat merangkap L dan atau ES.
c. L dapat merangkap peran sebagai ES pada WP yang lain dan
sebaliknya.
4.3. Jenjang Jabatan, Pangkat dan Golongan Ruang
PNS dapat meniti karier melalui Jabatan Fungsional Perekayasa
mulai dari jenjang jabatan Perekayasa Ahli Pertama Pangkat Penata
Muda Golongan Ruang Ill/a sampai dengan Perekayasa Ahli Utama
Pangkat Pembina Utama Golongan Ruang IV/e sesuai dengan
angka kredit yang diperoleh.
Hubungan antara jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa, angka
kredit, pangkat dan golongan ruang tertera pada tabel 4.1.

ANGKA SETARA DEN GAN


PENAMBAHAN
JABATAN KREDIT GOLONGAN
AK PANGKAT
(AK) RUANG
Perekayasa 100 50 Penata Muda Ill/a
Pertama 150 50 Penata Muda Tk. I 111/b
Perekayasa 200 100 Penata 111/c
Muda 300 100 Penata Tk. I 111/d
400 150 Pembina IV/a
Perekayasa 550 150 Pembina Tk. I IV/b
Madya Pembina Utama
700 150 IV/c
Muda
Pembina Utama
Perekayasa 850 200 IV/d
Madya
Utama
1050 Pembina Utama IV/e
. .
Tabel 4.1 : Hubungan antara Jabatan Fungs,onal Perekayasa, Angka Kred1t minimal,
Pangkat dan Golongan Ruang.

46
BAB V
KEGIATAN KEREKAYASAAN DAN ANGKAKREDITNYA
5.1 . Unsur Kegiatan Kerekayasaan
Unsur Kegiatan Kerekayasaan terdiri dari kelompok-kelompok.
Kelompok utama disebut Unsur, yang terbagi menjadi beberapa
Sub Unsur. Setiap Sub Unsur terbagi menjadi beberapa butir
kegiatan (lihat gambar 5.1 .).

Unsur Sub Unsur 1 Butir Kegiatan 1

Butir Kegiatan ..•

Butir Kegiatan n
Sub Unsur ...

Sub Unsur n

Gambar 5.1 : Unsur kegiatan Kerekayasaan.

Contoh:
Seorang ES melakukan kegiatan menetapkan tujuan dan kebutuhan
desain (Design Requirement and Objective). Maka butir kegiatan
yang diklaim adalah I1.A.1.a.1).(a) yaitu dari U n s u r: Kegiatan
kerekayasaan; Sub Unsur: Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Terapan, Pengembangan. Perekayasaan dan Pengoperasian; Butir
Kegiatan: Melaksanakan Desain Konseptual; Menetapkan Tujuan
dan Kebutuhan Desain.
Tabel 5.1 : Contoh Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN

II. KEGIATAN A. Pelaksanaan 1. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff)


KEREKAYASAAN kegiatan
penelitian a. Melaksanakan kegiatan kerekayasaan
terapan,
pengembangan, 1) Melaksanakan desain konseptual
perekayasaan
dan Menetapkan tujuan dan kebutuhan
(a)
pengoperasian
(Desian Reauirement and Objective
(b} Menyusun filosofi rancang bangun

(c) Menetapkan metode yang digunakan

Butir kegiatan yang dilaksanakan oleh Perekayasa merupakan unsur


yang dinilai dan mendapatkan angka kredit. Tidak harus semua butir
kegiatan sesuai peran Perekayasa diklaim angka kreditnya.
Besaran Angka Kredit merupakan akumulasi dari jumlah jam kerja
47
yang dilakukan oleh seorang Perekayasa dalam melaksanakan
kegiatan kerekayasaannya.

5.2. Penilaian
Penilaian terhadap Pejabat Fungsional Perekayasa dilaksanakan
dengan memberikan angka kredit pada setiap butir kegiatan yang
dilakukan.
Kegiatan Perekayasa disusun dalam 2 (dua) kelompok Unsur:
1 . Pendidikan Sekolah
2. Angka Kredit Penjenjangan yang terdiri dari:
a. Utama (berikutnya disebut sebagai unsur utama)
i. Pendidikan dan pelatihan kerekayasaan
ii. Kegiatan Kerekayasaan
iii. Pengembangan Profesi
b. Penunjang (berikutnya disebut sebagai unsur penunjang)
Angka kredit untuk penilaian kenaikan jenjang harus memenuhi
komposisi minimal 80% unsur utama dan maksimal 20% unsur
penunjang dari Angka Kredit Kumulatif yang dipersyaratkan
(dikurangi unsur pendidikan).
Adapun butir-butir kegiatan yang dapat dinilai dan angka kreditnya
adalah sebagaimana penjelasan berikut ini.
Pendidikan
I.A. Pendidikan Sekolah dan Perolehan Gelar/ljazah
Memperoleh gelar/ijazah dalam stratum O-IV, S1, S2, dan S3.
Pendidikan dan ijasah ini harus dalam bidang keilmuan atau keahHan
untuk Perekayasa sesuai Standar Nomenklatur llmu pengetahuan
dan Teknologi Unesco tahun 1 988, (lihat Lampiran I). ljazah S1 · atau
D-IV harus dimiliki sebelum calon Perekayasa mengambil jabatan
Fungsional, sedangkan S2 dan S3 dapat dimiliki sebelum atau
setelah yang bersangkutan berada dalam jabatan Fungsional
Perekayasa. ljazah yang setingkat hanya dapat dinilai 1 kali
sebagai unsur Pendidikan Sekolah, perolehan ijazah lain yang
sederajat hanya dapat dinilai sebagai unsur penunjang.
ljazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh Perguruan
Tinggi Negeri atau Swasta yang telah memperoleh pengesahan
dari unit kepegawaian terkait dan sesuai persyaratan di Jabatan
Fungsional Perekayasa.
ljazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi luar negeri harus
memperoleh pengesahan kesetaraan dari Kementerian Pendidikan
48
dan Kebudayaan
ljazah yang lebih tinggi tetapi tidak sesuai dengan bidang keahlian
sebelumnya, tetapi masih dalam nomenklatur Unesco serta
mendapat persetujuan dari atasan langsung minimal eselon Ill
dimana Perekayasa ditugaskan, dapat dinilai sebagai unsur utama.
Memiliki gelar ganda pada strata yang sama dinilai sebagai
unsur penunjang.
Gelar Doktor Honoris Causa (Dr. H.C.) tidak diberi angka kredit
sebagai kriteria pendidikan, melainkan sebagai unsur penunjang.
Pendidikan tidak bergelar dinilai sebagai pelatihan, penataran atau
kursus ilmiah. Post-Doc, scientist exchange dan joint research
dianggap sebagai diklat sesuai dengan jumlah jam yang
dipersyaratkan.
I.A.1. Doktor (S3)
Satuan hasil: ljazah
I.A.2. Magister (S2)
Satuan hasil: ljazah
I.A.3. Sarjana (S1)
Satuan hasil: ljazah
I.B Pendidikan dan Pelatihan di bidang kegiatan kerekayasaan dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STIPP)
Pendidikan dan pelatihan di bidang kerekayasaan dan memperoleh
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan atau Sertifikat.
Program pelatihan dalam bidang teknologi antara lain:
a. Refreshment course bagi Perekayasa dalam bidang ilmu
teknologi tertentu;
b. Pelatihan penggunaan instrument tertentu yang berkaitan dengan
pengadaan instrument tersebut;
c. Pelatihan keindustrian, meliputi proses desain, manufaktur,
integrasi produk serta manajemen proses yang diberikan oleh
industri di dalam/di luar negeri;
d. Pelatihan Keselamatan serta keamanan kerja Laboratoria;
e. Pelatihan Kerekayasaan yang bersifat khusus karena tuntutan
lingkungan pekerjaan.
Diklat yang dilaksanakan kurang dari 1 0 jam pelajaran tidak dapat
dinilaikan sebagai angka kredit. Apabila tidak dicantumkan jumlah
jam pelajarannya, maka dalam 1 hari ekuivalen 8 jam efektif, dan

49
dalam 1 minggu ekuivalen dengan 5 hari.
1.8.1 Lamanya lebih dari 960 jam
Satuan hasil: sertifikat
1.8.2 Lamanya 641-960 jam
Satuan hasil: sertifikat
1.8.3 Lamanya 481-640 jam
Satuan hasil: sertifikat
I.B.4 Lamanya 1 61-480 jam
Satuan hasil: sertifikat
1.8.5 Lamanya 81-160 jam
Satuan hasil: sertifikat
1.8.6 Lamanya 31-80 jam
Satuan hasil: sertifikat
1.8.7 Lamanya 10-30 jam
Satuan hasil: sertifikat
I.C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Yang dimaksud dengan prajabatan adalah prajabatan yang
diperuntukan untuk golongan Ill.
Satuan hasil: sertifikat
II. Kegiatan Kerekayasaan
Peran dan Tugas Perekayasa dinilai secara individual menurut
kedudukannya di dalam OFK. Oleh sebab itu adanya Organisasi
Fungsional Kerekayasaan mutlak perlu agar seorang Perekayasa
jelas kedudukannya dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat
dinilai secara adil.
Sangat disarankan untuk setiap instansi yang akan mengikuti
Jabatan Fungsional Perekayasa, paling sedikit mendaftarkan
beberapa orang anggotanya, agar Organisasi Fungsional
Kerekayasaan, setidaknya tipe C, bisa dibentuk dan dijalankan.
Namun demikian, bila karena sesuatu hal yang berkaitan dengan
peraturan setempat, Organisasi Fungsional Kerekayasaan,
tidak/sulit dibentuk, maka masih dimungkinkan untuk menilai Peran
& Tugas Perekayasa dengan:
a. Memetakan kesetaraan (ekuivalensi) organisasi dimana
Perekayasa bekerja dengan Organisasi Fungsional
Kerekayasaan untuk menetapkan kedudukan Perekayasa
tersebut;
so
b. Menilai peran dan tugas Perekayasa tersebut sesuai dengan
aturan Jabatan Fungsional Perekayasa, pada kedudukannya
tersebut.
Dari pemetaan tersebut, maka ekuivalensi dapat dilaksanakan
sebagai berikut:
a. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab
seluruh kegiatan program, diekuivalenkan sebagai Kepala
Program.
b. Jika Perekayasa t e r s e b u t merupakan penanggung jawab
seluruh kegiatan teknis dari kegiatan/program diekuivalenkan
sebagai Chief Engineer.
c. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab seluruh
pendanaan dan penjadwalan dari kegiatan/program
diekuivalenkan sebagai PM.
d. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab
sekelompok bidang teknik dari kegiatan/program diekuivalenkan
sebagai Group Leader.
e. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab bagian
dari suatu kelompok teknik dari kegiatan/program diekuivalenkan
sebagai Leader.
f. Jika Perekayasa tersebut bekerja sendirian (secara individual)
tanpa terkait dengan kegiatan/program apapun hanya bisa
diekuivalenkan sebagai seorang Engineering Staff.
Ekuivalensi disesuaikan dengan tipe Organisasi Fungsional
Kerekayasaan dengan kriteria:
a. Tipe C: terdiri dari 1 disiplin ilmu/kegiatan kerekayasaan
dengan jumlah pelaksana kegiatan minimal 5 orang.
b. Tipe B: terdiri dari minimal 2 disiplin ilmu/kegiatan
kerekayasaan dengan iumlah pelaksana kegiatan minimal dari 1O
orang
c. Tipe A: terdiri dari minimal 5 disiplin ilmu/kegiatan
kerekayasaan dengan jumlah pelaksana kegiatan minimal 15
orang dan melibatkan institusi lain.
Penentuan ekuivalensi diusulkan oleh atasan langsung minimal
eselon Ill dimana Perekayasa berada.

51
II.A. Pelaksanaan penelitian terapan, pengembangan,
Perekayasaan, dan pengoperasian
11.A. 1 . Sebagai Enjinir (Engineering Staff)
11.A.1 .a. Melaksanakan kegiatan Kerekayasaan
I1.A.1.a.1) Melaksanakan desain konseptual
11.A.1.a.1 ).(a) Menetapkan tujuan dan kebutuhan desain (Design
Requirement & Objective)
Menetapkan tujuan dan parameter-parameter dasar yang
dibutuhkan dalam kegiatan kerekayasaan yang ditugaskan.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.1 ).(b) Menyusun filosofi rancang bangun
Menyusun konsep-konsep dasar pemikiran yang akan digunakan
untuk melaksanakan kegiatan kerekayasaan yang ditugaskan.
Satuan hasil: Lembar kerja

11.A.1.a.1).(c) Menetapkan metode yang digunakan


Menetapkan metode kerja tertentu sesuai kaidah ilmiah, yang akan
digunakan untuk melaksanakan kegiatan kerekayasaan yang
ditugaskan.
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A. 1.a.2) Melaksanakan desain awal
I1.A.1.a.2).(a) Merekayasa bentuk konfigurasi
Melaksanakan penyelarasan awal suatu produk kegiatan
kerekayasaan untuk mencapai bentuk/konfigurasi yang optimal.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1 .a.2).(b) Mengkalkulasi kinerja awal
Membuat perhitungan-perhitungan atau analisa untuk mengetahui
kinerja awal dari kegiatan kerekayasaan yang ditugaskan sehingga
akan diketahui dimensi/kapasitas/besaran-besaran seperti yang
diinginkan pada Design Requirement & Objective.
Satuan hasil: Logbook per kegiatan dan Lembar kerja
11.A.1.a.2).(c) Membuat gambar teknis (Engineering Drawing) awal
Melakukan pembuatan gambar awal berdasarkan kaidah
pembuatan gambar teknis untuk suatu produk kegiatan
kerekayasaan sesuai dengan I1.A.1.a.2).(b ).
Satuan hasil: Lembar kerja

52
II.A. 1 .a.3) Melaksanakan desain rinci
11.A.1.a.3).(a) Melaksanakan iterasi hasil desain awal
Melakukan optimasi desain awal dengan cara iterasi (proses revisi
secara berkesinambungan melalui metode tertentu). lterasi dapat
menggunakan: kualitas, kuantitas, harga, atau nilai tertentu hingga
diperoleh hasil yang optimal.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.3).(b) Mengoptimasi hasil desain awal

Melakukan penyempurnaan hasil desain awal ditinjau dari segi


fungsi, kinerja, biaya dan waktu terhadap suatu produk rancang
bangun agar dapat optimal
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.3).(c) Melaksanakan konfigurasi desain
Melaksanakan penyusunan konfigurasi (unsur dan sating
keterkaitan antar unsur) secara rinci atas desain yang akan
dihasilkan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah
ditentukan.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.3).(d) Menetapkan konfigurasi

Menetapkan konfigurasi rinci atas desain setelah melakukan


kalkulasi kinerja, iterasi dan optimasi desain, disesuaikan dengan
persyaratan yang diinginkan.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.4) Melaksanakan perhitungan
11.A.1.a.4).(a) Melaksanakan perhitungan pendekatan awal
Membuat perhitungan berdasarkan model matematik untuk
mengetahui sifat-sifat umum dari suatu desain yang akan
dihasilkan.
Satuan hasil: Logbook per kegiatan atau Lembar kerja
11.A.1.a.4).(b) Melaksanakan perhitungan analitik rinci
Membuat perhitungan berdasarkan model matematik untuk
mengetahui berbagai sifat-sifat/data yang dibutuhkan dari
bagian/komponen produk rancang bangun yang akan diproduksi.
Satuan hasil: Logbook per kegiatan atau Lembar kerja
11.A.1.a.4).(c) Melaksanakan komputasi numerik
Membuat perhitungan-perhitungan matematik (persamaan aljabar,
interpolasi, quadran dan sebagainya) yang dilakukan dengan
53
komputer untuk mendukung pembuatan produk yang diinginkan
Satuan hasil: Logbook per kegiatan atau Lembar kerja
II.A. 1 .a.5) Melaksanakan pengujian
11.A.1.a.5).(a) Menetapkan konfigurasi pengujian
Menetapkan uraian cara/metode dan tahapan pada proses
pengujian yang akan drlakukan dalam tahapan pengujian obyek
yang diteliti, termasuk didalamnya adalah jadwal pengujian dan
peralatan yang dipergunakan dalam pengujian.
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A. 1.a.5).(b) Membuat benda uji
Melaksanakan atau memberikan asistensi kepada teknisi secara
detil dalam mendesain dan membuat benda/alat/instrumen yang
akan digunakan untuk proses pengujian berdasarkan metode
seperti butir II. A.1.a.5).(a)
Satuan hasil: Benda Kerja atau Lembar kerja
11.A.1.a.5).(c) Menetapkan sistem penginderaan pengujian
Menetapkan dan membuat uraian sistem penginderaan (kontrol/
sensor) untuk pelaksanaan kegiatan pengujian.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1 .a.5).(d) Menetapkan sistem perolehan dan pengolahan data
Menetapkan dan menguraikan metode dan strategi sesuai dengan
standar ilmiah tertentu untuk mendapatkan dan mengolah data
hasil pengujian
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.5).(e) Melaksanakan operasi pengujian
Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam proses
pengujian sesuai dengan metode seperti butir I1.A.1.a.5).(a) dan
mencatatnya dalam sebuah logbook
Satuan hasil: Logbook atau lembar kerja
II.A. 1.a.5).(f) Menganalisis data
Menganalisis data hasil pengujian menjadi grafrk atau tabel,
sehingga diperoleh kesimpulan hasil pengujian
Satuan hasil: Lembar kerja

II.A. 1.a.5).(g) Menginterpretasi hasil uji


Menginterpretasikan data berdasarkan metode yang diberikan oleh
54
Leader. lntepretasi data hasil pengujian harus dikaitkan dengan
tujuan pengujian
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A. 1.a.6) Melaksanakan eksplorasi
Yang dimaksud dengan eksplorasi adalah penjelajahan lapangan/
penyelidikan terhadap suatu hal/benda tertentu
11.A.1.a.6).(a) Menetapkan instrumentasi eksplorasi
Menetapkan dan menguraikan tujuan dan peralatan/instrumen
yang dipergunakan untuk eksplorasi
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A 1 .a.6).(b) Menetapkan sasaran eksplorasi
Menetapkan sasaran-sasaran kualitatif/kuantitatif yang harus
dicapai pada proses eksplorasi
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A. 1.a.6).( c) Melaksanakan eksplorasi
Melaksanakan kegiatan eksplorasi dan mencatat
data/hasil/peristiwa yang diperoleh selama eksplorasi
Satuan hasil: Logbook atau Lem bar kerja
11.A.1 .a.6).(d) Menganalisis data eksplorasi
Menganalisis data hasil eksplorasi menjadi gambar/grafik dan
mengambil kesimpulan dari data eksplorasi
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1 .a.6).(e) Menginterpretasi hasil eksplorasi
Menginpretasikan data hasil eksplorasi berdasarkan metode yang
diberikan oleh leader. lntepretasi data hasil eksplorasi harus
dikaitkan dengan tujuan pengujian.
11.A.1.a. 7) Melaksanakan observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah pengamatan atau
peninjauan secara cermaUteliti.
11.A.1 .a.7).(a) Menetapkan instrumentasi observasi
Menetapkan instrument/peralatan yang akan digunakan untuk
melakukan observasi/pengamatan visual terhadap suatu obyek
yang terkait dengan produk atau benda ujL
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.7).(b) Menetapkan sasaran observasi
Menetapkan capaian (kuantitatif dan kualitatif) yang diharapkan
55
selama observasi
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.7).(c) Melaksanakan observasi
Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam
pelaksanaan observasi
Satuan hasil: Logbook atau Lembar kerja
11.A.1.a.7).(d) Menganalisis data observasi
Melaksanakan pengolahan data hasil observasi (data mentah)
menjadi data perhitungan/gambar/grafik, sehingga mendapatkan
kesimpulan hasil observasi
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a. 7).(e) Menginterpretasi hasil observasi
Melaksanakan interpretasi dari data kesimpulan hasil observasi
terhadap tujuan/sasaran WP-nya
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.8) Melaksanakan pengukuran
11.A.1 .a.8).(a) Menetapkan instrumentasi pengukuran
Menetapkan instrument/peralatan yang akan digunakan untuk
melakukan pengukuran (yang berupa besaran fisika, kimia,
matematika) terhadap suatu obyek yang terkait dengan produk
atau benda uji
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1.a.8).(b) Menetapkan sasaran pengukuran
Menetapkan capaian (kuantitatif dan kualitatif) yang diharapkan
selama melakukan pengukuran
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.1 .a.8).(c) Melaksanakan pengukuran
Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam
pelaksanaan pengukuran
Satuan hasil: Logbook atau Lembar kerja
II.A. 1 .a.8). (d) Menganalisis data pengukuran
Melaksanakan pengolahan data hasil pengukuran (data mentah)
menjadi data perhitungan/gambar/grafik, sehingga mendapatkan
kesimpulan hasil pengukuran
Satuan hasil: Lembar kerja

56
11.A.1.a.8).(e) Menginterpretasi hasil pengukuran
Melaksanakan interpretasi dari data kesimpulan hasil pengukuran
terhadap tujuan/sasaran WP-nya
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A 1.a.9) Melaksanakan modifikasi produk
II.A 1.a.9).(a) Melaksanakan repair (perbaikan) produk
Melaksanakan atau memberikan asistensi kepada teknisi dan
menguraikan pelaksanaan perbaikan produk hasil kegiatan
kerekayasaan
Catatan: Produk diperbaiki apabila telah beroperasi
Satuan hasil: Lembar kerja dan foto
II.A 1 .a.9).(b) Melaksanakan modifikasi produk
Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam
pelaksanaan modrfikasi produk hasil kegiatan kerekayasaan sesuai
dengan kebutuhan.
Catatan: Produk dimodifikasi setelah dilakukan
pengujian/observasi/ pengukuran
Satuan hasil: Lembar kerja dan foto
II.A 1.a.10) Melaksanakan perawatan produk
II.A. 1.a.1 O).(a) Melaksanakan perawatan rutin (harian) produk
Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam
perawatan rutin harian terhadap produk.
Catatan: Produk telah beroperasi secara berkesinambungan
Satuan hasil: Lembar kerja dan foto
II.A 1.a.1 O).(b) Melaksanakan perawatan berkala produk
Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam
perawatan berkala produk (bisa mingguan, bulanan atau tahunan,
tergantung obyek yang dirawat)
Catatan: Prociuk telah beroperasi secara berkesinambungan
Saluan hasil: Lembar kerja dan foto

II.A 1.a.1 0).(c) Melaksanakan perbaikan menyeluruh (over haul) produk


Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam
melaksanakan perbaikan menyeluruh suatu produk (untuk produk
hardware: biasanya pada saat banyak part yang habis umur
pakainya)
57
Catatan : Produk telah beroperasi secara berkesinambungan
Satuan hasil: Lembar kerja dan foto

II.A 1.a.11) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi


II.A 1 .a.11 ).(a) Menetapkan parameter kelayakan
Menentukan dan menetapkan dari beberapa parameter kelayakan
sistem teknologi
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A 1.a.11 ).(b) Melaksanakan penyelidikan kesesuaian dengan para mater
kelayakan
Mengevaluasi dan memeriksa kesesuaian parameter kelayakan
dari suatu sistem teknologi
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A 1.a.12) Melaksanakan studi banding sistem teknologi
II.A 1.a.12).(a) Menetapkan acuan studi banding
Menetapkan acuan studi banding yang dipergunakan pada suatu
sistem teknologi
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A 1 .a.12).(b) Melaksanakan perbandingan kinerja suatu teknologi
Melaksanakan perbandingan kinerja suatu sistem teknologi
dengan acuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Satuan hasil: Lembar kerja
II.A1.b. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
Lingkungan pekerjaan yang terkait dengan program bersangkutan
yang bersifat rutin (bukan penugasan insidentil) dengan
mempunyai resiko kesehatan, dan keselamatan jiwa baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
Butir kegiatan ini hanya dapat dinilaikan 1 kali per tahun per orang.
Bukti untuk penilaian berupa Surat
Keputusan/keterangan/penugasan individu dari kepala unit
struktural (serendah-rendahnya eselon Ill) yang memberikan
pekerjaan.
Satuan hasil: Surat Keputusan
Contoh lingkungan beresiko tinggi dan berbahaya adalah:
1 . Pekerjaan yang melibatkan bahan-bahan beracun berbahaya,
bakteri, kuman dan sejenisnya. Umumnya pekerjaan ini
58
dilakukan di laboratorium kimia atau biologi.
2. Bekerja pada lingkungan dengan:
a) temperatur dibawah 5 derajat; contoh pada percobaan di
laboratorium yang menuntut kondisi suhu ekstrim untuk
pengembangbiakan vaksin atau enzyme tertentu;
b) bertekanan lebih dari 3 atmosfer; contoh di kedalaman laut
untuk melakukan pengamatan kondisi biota laut atau geologi
laut dengan menggunakan kapal selam mini;
c) lingkungan beradiasi nuklir.
3. Bekerja ditengah laut dengan gelombang: seperti berlayar
untuk melakukan pemetikan data hidro-oceanografi, pemetaan
dasar laut; dianjungan minyak dalam rangka pengeboran atau
konstruksi pengeboran; uji kinerja hasil rancang bangun kapal
laut
4. Bekerja dalam pertambangan yang berbahaya.
5. Uji terbang untuk riset atmosfer, menyemai awan, modifikasi
cuaca, uji terbang pesawat udara.
6. Uji senjata berhulu ledak atau senjata kuman.
Catatan:
Logbook per kegiatan adalah catatan terhadap pelaksanaan peran
harian beserta hasil dari pelaksanaan peran tersebut. Oleh karena
itu, untuk satuan hasil yang berupa Logbook per kegiatan dan
Lembar kerja untuk berkas usulan penilaian dapat disampaikan
salah satu saja.
Satuan hasil yang berupa foto dapat diganti dengan bukti lain yang
relevan.
11.A.2. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader)
11.A.2.a. Memberikan Supervisi kepada para Engineering Staff dalam:
11.A.2.a.1) Melaksanakan desain konseptual/awal
Desain konseptual/awal merupakan dasar pemikiran enjinir dalam
usahanya memenuhi tuntutan desain atau memecahkan problem
desain
11.A.2.a.1 ).(a) Memberikan beberapa alternatif metode desain
Memberikan beberapa alternatif/pilihan metode pada desain
konseptual/awal
Satuan hasil: Lembar lnstruksi

11.A.2.a.1 ).(b) Menetapkan metode kalkulasi


Mengevaluasi dan menetapkan metode perhitungan pada desain
konseptual/awal berdasarkan beberapa landasan teori perhitungan
59
yang akan dipergunakan.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi

11.A.2.a.1 ).(c) Menilai hasil desain awal


Mengevaluasi dan menetapkan desain konseptual/awal yang
bertujuan untuk memperoleh desain konseptual/awal yang paling
optimum.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.2.a.2) Melaksanakan desain rinci
11.A.2.a.2).(a) Memberikan metode optimasi
Melaksanakan dan memberikan metode agar diperoleh hasil
optimum ditinjau dari segi fungsi, kinerja, biaya, dan waktu pada
desain rinci.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.2).(b) Mensintesiskan hasil desain awal menjadi desain rinci
Membuat desain rinci berdasarkan desain awal sehingga
diperoleh dimensi (ukuran, bentuk, koordinat, warna dll) dari obyek
yang dirancang.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.2.a.2).(c) Memberikan metode iterasi desain
Melaksanakan dan memberikan metode iterasi terhadap desain
rinci dengan pertimbangan kualitas, kuantitas, harga, atau nilai
tertentu yang optimal.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.3) Melaksanakan perhitungan
11.A.2.a.3).(a) Melaksanakan penurunan persamaan matematik/modelling
Melaksanakan dan mengevaluasi perhitungan/penurunan
persamaan matematik dan atau melaksanakan dan mengevaluasi
model melalui pemodelan numerik.
Saluan hasil: Lembar kerja
11.A.2.a.3).(b) Melaksanakan deskritisasi persamaan
Melaksanakan dan memberikan deskritisasi dari persamaan
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.2.a.3).(c) Memberikan metode pemecahan persamaan
Melaksanakan dan memberikan metode pemecahan persamaan,
dan apabila diperlukan termasuk di dalamnya adalah menerapkan
60
persamaan tersebut dalam suatu perhitungan numerik.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.4) Melaksanakan pengujian
11.A.2.a.4).(a) Menyajikan beberapa alternatif jenis peralatan pengujian
Memberikan pilihan berbagai jenis peralatan/instrumen yang dapat
dipergunakan untuk melakukan pengujian terkait dengan obyek
yang akan diuji, baik berupa hardware maupun software.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.4).(b) Menentukan peralatan perolehan data
Menentukan peralatan/instrumen yang akan dipergunakan untuk
mendapatkan data yang diinginkan. Peralatan ini dapat berupa
hardware maupun software.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
II.A2.a.4).(c) Menentukan peralatan pengolah data
Menentukan peralatan/instrumen yang akan dipergunakan untuk
mengolah data hasil pengujian.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.4).(d) Memberikan metode dan strategi pengujian
Memberikan metode/cara dan strategi pengujian yang akan
digunakan agar data yang diperoleh akurat.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.4).(e) Memberikan metode interpretasi hasil pengujian
Memberikan metode interpretasi hasil pengolahan data agar
secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan dikaitkan tujuan
pengujian.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
II.A2.a.5) Melaksanakan eksplorasi
11.A.2.a.5).(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran eksplorasi
Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran eksplorasi
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.5).(b) Menetapkan metode eksplorasi
Menetapkan metode eksplorasi yang akan digunakan sehingga
hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi

61
11.A.2.a.5).(c) Mefaksanakan penurunan hasil eksplorasi menjadi model
matematika
Melaksanakan penurunan hasil eksplorasi menjadi model
matematika dengan hasil berupa rumus empirik.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.2.a.6) Melaksanakan observasi
11.A.2.a.6).(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran observasi
Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran observasi
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.6).(b) Menetapkan metode observasi
Menetapkan metode observasi yang akan digunakan sehingga
hasil yang diperoleh dapat dipertanggung-jawabkan.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.6).(c) Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi model
matematika
Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi model
matematika dengan hasi I berupa rumus empirik.
Satuan hasil: Lembar kerja
11.A.2.a.7) Melaksanakan pengukuran
11.A.2.a.7).(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran pengukuran
Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran pengukuran
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a. 7).(b) Menetapkan metode pengukuran
Menetapkan metode pengukuran yang akan digunakan sehingga
hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.7).(c) Melaksanakan penurunan hasil pengukuran menjadi model
matematika
Melaksanakan penurunan hasil pengukuran menjadi model
matematika dengan hasil berupa rumus empirik.
Satuan hasil: Lembar kerja

62
11.A.2.a.8) Melaksanakan modifikasi produk
I1.A.2.a.8).(a) Memberikan metode modifikasi produk.
Memberikan metode modifikasi produk sesuai dengan kebutuhan.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.8).(b) Memberlkan metode perbaikan (repair) produk
Memberikan metode perbaikan produk kerekayasaan agar sesuai
dengan spesifikasi awal.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.9) Melaksanakan perawatan produk
11.A.2.a.9).(a) Memberikan metode perawatan produk
Memberikan metode perawatan produk agar kinerja awal tetap
terpelihara.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.9).(b) Memberikan metode perbaikan menyeluruh (over haul) produk
Memberikan metode over haul produk.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.10) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
11.A.2.a.1 0).(a) Menetapkan persyaratan kelayakan
Menetapkan persyaratan kelayakan sistem teknologi.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.1 0).(b) Melaksanakan pemilihan parameter kelayakan
Menentukan parameter dari persyaratan kelayakan sistem
teknologi.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.10).(c) Menetapkan model yang akan dipakai sebagai acuan
Menetapkan model yang akan digunakan sebagai acuan untuk
melaksanakan kegiatan studi kelayakan.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi
11.A.2.a.1 1 ) Menetapkan acuan banding
Menetapkan acuan banding (parameter teknis, konsep, model dan
lain-lain) untuk melaksanakan kegiatan studi banding sistem
teknologi.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi

63
11.A.2.b. Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan
para staf enjinir (Engineering stafl) tentang pekerjaan mereka.
Pertemuan/rapat antara Leader dengan para Engineering Staff
untuk membahas: permasalahan, jadwal dan berbagai hal lainnya
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Satuan hasil: Lembar Keputusan (Decision Sheet,
11.A.2.c. Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh ketua
kelompok ( Group Leader)
11.A.2.c.1) Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan Paket
Kerja ( Work Package) yang dipimpinnya
Mengumpulkan bahan-bahan dari para Engineering Staff yang
dipimpinnya dan mempersiapkan presentasi kepada pemimpin
kelompok ( Group Leader).
Satuan hasil: Materi Presentasi
11.A.2.c.2) Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Ketua
Kelompok { Group Leader) secara berkala (Pemaparan,
diskusi, dan penyimpulan hasil)
Melaksanakan presentasi kepada Group Leader berkaitan dengan
hasil pekerjaan yang dipimpinnya. Di dalam pertemuan tersebut
dilakukan diskusi-diskusi dan pengambilan kesimpulan atas
berbagai hal yang diperlukan agar tercapai hasil kerja yang
optimal.
Satuan hasil: Materi presentasi, daftar hadir atau bukti lainnya
11.A.2.d Melaksanakan kegiatan d i lingkungan berisiko tinggl atau
berbahaya.
Lihat 11.A.1.b.
11.A.3. Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leadet} pada OFK tipe A dan
B Catatan: Untuk OFK tipe C pembahasan di halaman terakhir
Bab V
11.A.3.a. Mengkombinasikan hasil-hasil dari seluruh Paket Pekerjaan
( WP) yang berada di bawahnya dalam kelompok
keilmuan/keahliannya
11.A.3.a.1. Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian
Kerja(WSS) untuk masalah desaln
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan
dengan desain berdasarkan Program Manual, dan melaksanakan
integrasi desain dari seluruh Work Package (WP) yang di
bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran hasil yang diinginkan.
64
Klaim Angka Kredit untuk butir kegiatan di atas dapat dinilai
apabila melampirkan lembar instruksi dan lembar kerja GL. Jika
hanya melampirkan lembar instruksi atau lembar kerja saja tidak
dapat dinilai.
Satuan hasil: Lembar lnstruksi & Lembar kerja
11.A.3.a.2 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja
( WBS) untuk masalah testing
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan dengan
pengujian (testing) berdasarkan Program Manual dan
melaksanakan integrasi hasil pengujian (testing) dari seluruh Work
Package (WP) yang di bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran
hasil yang diinginkan.
Penjelasan klaim angka kredit lihat I1.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar lnstruksi & Lembar kerja
11.A.3.a.3 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja
( WBS) untuk masalah eksplorasi
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan dengan
eksplorasi berdasarkan Program Manual dan melaksanakan
integrasi hasil eksplorasi dari seluruh Work Package (WP) yang di
bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran hasil yang diinginkan.
Penjelasan klaim angka kredit lihat 11.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar lnstruksi & Lembar kerja

11.A.3.a.4 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja


(WBS) untuk masalah observasi
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan dengan
observasi berdasarkan Program Manual dan melaksanakan
integrasi hasil observasi dari seluruh Work Package (WP) yang di
bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran hasil yang diinginkan.
Penjelasan klaim angka kredit lihat I1.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar lnstruksi & Lembar kerja

11.A.3.a.5 Melaksanakan sub-integrasi produk WBS untuk masalah


pengukuran
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan dengan
pengukuran berdasarkan Program Manual dan melaksanakan
integrasi hasil pengukuran dari seluruh Work Package (WP) yang
di bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran hasil yang
diinginkan.

65
Penjelasan klaim angka kredit lihat I1.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar lnstruksi & Lembar kerja

11.A.3.a.6 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja


(WBS) untuk masalah modiflkasi
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan dengan
modifikasi berdasarkan Program Manual dan melaksanakan
integrasi modifikasi dari seluruh Work Package (YVP) yang di
bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran hasil yang diinginkan.
Penjelasan klaim angka kredit lihat I1.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar lnstruksi & Lembar kerja

11.AJ.a.7 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja


( WBS) untuk masalah perawatan
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan dengan
perawatan produk kerekayasaan berdasarkan Program Manual
dan melaksanakan integrasi hasil perawatan dari seluruh Work
Package (YVP) yang di bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran
hasil yang diinginkan.
Penjelasan klaim angka kredit lihat I1.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar lnstruksi & Lembar kerja

11.A.3.b Mendiskuslkan kualitas capaian dari segi teknis dengan


melakukan iterasi teknis diantara kelompok (group) yang
terkait
Melakukan evaluasi dan mendiskusikan kualitas capaian dari segi
teknis dengan para Group Leader yang lain di bawah koordinasi
dari Chief Engineer dan mengadakan penyelarasan di antara WBS
agar tercapai hasil yang optimal.
Klaim Angka Kredit untuk butir kegiatan di atas dapat dinilai
apabila Lembar Keputusan setidaknya memuat hasil capaian,
evaluasi, iterasi, diantara WBS yang terkait.
Satuan hasll: Lembar Keputusan (Decision Sheet,

11.A.3.c Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan


waktu, pendanaan, dan pengadaan barang sesuaj dengan
Struktur Rincian Kerja ( WBS) nya dengan melakukan iterasi
yang terkait dengan ketersediaan aliran pendanaan
Melakukan evaluasi dan mendiskusikan pelaksanaan kegiatan
program ditinjau dari segi dana, pengadaan barang dan waktu,
serta menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk
66
mengatasi permasalahan yang ada.
Satuan hasil: Lembar Keputusan

11.A.3.d Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan


pihak lain bersama Manajer Program (Program Manager)
Bersama Manajer Program (Program Manager) membuat konsep
kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain untuk kemudian
ditetapkan menjadi kontrak kerjasama oleh yang berwenang
sesuai dengan peraturan.
Satuan hasil: Kontrak Kerjasama atau draft Kontrak Kerjasama

11.A.3.e Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada


Manajer Program (Program Manager)
Menentukan spesifikasi barang/jasa dan jadwal pengadaannya
bersama para Leader untuk kemudian mengusulkan kepada
Program Manager agar diproses lebih lanjut.
Satuan hasil: Lembar Usulan Spesifikasi Teknis

11.A.3.f. Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan


secara berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh
Program Director dan dihadiri oleh lnsinyur Kepala ( Chief
Engineer) dan Manajer Program (Program Manager,

11.A.3.f.1 Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil keglatan


Struktur Rincian Kerja (WSS) yang dipimpinnya
Mengumpulkan bahan-bahan dari masing-masing work package
yang dipimpinnya dan mempersiapkan presentasi kepada Program
Director.
Satuan hasll: Materi Presentasi

11.A.3.f.2 Memberikan presentasi hasil keglatan dihadapan Kepala


Program (Program Directot1 secara berkala (paparan, diskusi
dan kesimpulan)
Melaksanakan presentasi kepada Program Director berkaitan
dengan hasil pekerjaan yang dipimpinnya. Di dalam pertemuan
tersebut dilakukan diskusi-diskusi dan pengambilan kesimpulan
atas berbagai hal yang diperlukan agar tercapai hasil kerja yang
optimal.
Satuan hasil: Materi Presentasi dan daftar hadir

67
11.A.3.g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
Lihat I1.A.1.b
11.A.4. Sebagai Asisten Manajer Program (Assistant Program
Manager)
11.A.4.a. Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan bersama dengan Manajer Program (Program
Manager)
11.A.4.a.1) Mengusulkan metode pengendalian proyek, dan sejenisnya
untuk penjadwalan dan pengendalian program
Memberikan usulan alternatif metode pengendalian proyek kepada
Manajer Program (Program Manager) untuk penjadwalan dan
pengendalian program (Program Control and Monftoring), serta
mendiskusikannya dengan Manajer Program (Penjelasan metode
pengendalian proyek lihat Sub Bab 5.3).
Satuan Hasil: Lembar Kerja

11.A.4.a.2) Mengusulkan rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan


dengan pihak-pihak terkait
Memberikan usulan tentang rencana pendanaan kepada Program
Manager dimana usulan rencana pendanaan tersebut telah
didiskusikan dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait
lainnya.
Satuan Hasil: Lembar Kerja

11.A.4.b. Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain


bersama Program Manager
Memberikan usulan draft kontrak kepada Program Manager
tentang kerjasama teknis dengan pihak lain untuk kemudian
ditetapkan menjadi kontrak kerjasama oleh yang berwenang
sesuai dengan peraturan.
Satuan Hasil: Draft Kontrak

11.A.4.c. Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran


sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader) bersama Manajer Program (Program Managery
Bersama Manajer Program dan Ketua Kelompok (Group Leader)
mendiskusikan tentang spesifikasi teknis barang yang akan
diadakan. Kemudian mengusulkan pengadaan barang tersebut
kepada unit kerja yang berwenang.

68
II.A4.d. Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Ketua Kelompok
( Group Leader) bersama Manajer Program ( Program Manager)

II.A4.d.1) Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi


pendanaan yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian
pendanaan yang baru terhadap produk kerja
Bersama Manajer Program dan Ketua Kelompok ( Group Leader)
melakukan evaluasi berkala tentang perencanaan kegiatan
berdasarkan kondisi pendanaan yang berjalan, dan mengusulkan
langkah-langkah penyesuaian jadwal dan sasaran kegiatan.
Satuan Hasil: Lembar Kerja

11.A.4.d.2) Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan


waktu pengadaan barang
Memberikan masukan dan usulan kepada Program Manager
dalam melakukan evaluasi berkala berkaitan dengan ketepatan
waktu pengadaan barang, dan mengusulkan langkah-langkah
penyesuaian terhadap perencanaan.
Satuan Hasil: Lembar Kerja

II.A4.e. Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana

11.A.4.e.1) Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan


Kegiatan (Progress Control and Monitoring/PCM) bersama
Manajer Program (Program Manager)
Bersama Program Manager melaksanakan pemantauan dan
pengendalian jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana
berdasarkan metode yang telah ditetapkan oleh Program Manager.
Satuan Hasil: Draft PCM Report

11.A.4.e.2) Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi waktu


dan dana
Menyusun draft bahan laporan secara berkala berdasarkan data
yang mutakhir mengenai jalannya program ditinjau dari segi waktu
dan pendanaan.
Satuan Hasil: Draft Laporan

11.A.4.f. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau


berbahaya.
Lihat I1.A.1 .b

69
11.A.5. Manajer Program (Program Manager)
11.A.5.a. Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan.
I.A.5.a.1) Merencanakan jadwal pendanaan program yang telah
ditetapkan
IIAS.a.1 .(a) Memberikan metode pengendalian proyek, dan sejenisnya
untuk penjadwalan dan pengendalian program
Memilih dan menentukan metode pengendalian proyek untuk
penjadwalan dan pengendalian program (Progress Control and
Monitoring).
Satuan Hasil: Lembar lnstruksi
11.A.5.a.1.(b) Membuat rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan
dengan pihak-pihak terkait
Melakukan koordinasi dengan unit kerja keuangan melalui
pengelola anggaran dari setiap satuan kerja yang terlibat untuk
pembuatan rencana pendanaan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Satuan Hasil: Lembar Kerja
11.A.5.b. Menetapkan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
Bersama Ketua Kelompok ( Group Leader) membuat konsep
kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain untuk kemudian
ditetapkan menjadl kontrak kerjasama oleh yang berwenang
sesuai dengan peraturan.
Satuan Hasil: Kontrak Kerjasama atau Draft Kontrak
Kerjasama

11.A.5.c. Mengusulkan pengadaan barang melalul Pengelola Anggaran


sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
( Group Leader)
Mendiskusikan dengan Ketua Kelompok ( Group Leader) tentang
spesifikasi teknis barang yang akan diadakan. Kemudian
mengusulkan pengadaan barang tersebut kepada unit kerja yang
berwenang.
Yang dimaksud dengan pengadaan barang adalah pengadaan
barang/jasa.
Satuan Hasil: Lembar Kerja

70
11.A.5.d. Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Group Leader
11.A.5.d.1) Melakukan penyesuaian jadwal keglatan terhadap kondisi
pendanaan yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian
pendanaan yang baru terhadap produk kerja
Melakukan evaluasi berkala perencanaan kegiatan berdasarkan
kondisi pendanaan yang berjalan, dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian jadwal dan sasaran kegiatan.
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
11.A.5.d.2) Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan
waktu pengadaan barang
Melakukan evaluasi berkala berkaitan dengan ketepatan waktu
pengadaan barang/jasa, dan menetapkan langkah-langkah
penyesuaian terhadap perencanaan.
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
11.A.5.e. Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana
11.A.5.e.1) Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan
Kegiatan (PCMJ
Melaksanakan pemantauan dan pengendalian jalannya program
ditinjau dari segi waktu dan dana berdasarkan metode yang telah
ditetapkan pada butir I1.A.5.a.1.(a).
Satuan Hasil: Laporan PCM (PCM Report,
11.A.5.e.2) Menyusun Laporan Kemajuan Program dari segi waktu dan
dana
Menyusun bahan laporan secara berkala berdasarkan informasi
yang benar dan mutakhir mengenai jalannya program ditinjau dari
segi waktu dan pendanaan.
Satuan Hasil: Laporan (Materi Presentasi)
11.AS.e.3) Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi waktu
dan dana dihadapan Kepala Program (Program Directory
secara berkala.
Melaksanakan presentasi kepada Program Director berkaitan
dengan kemajuan program dari segi waktu dan dana berdasarkan
informasi yang benar dan mutakhir. Didalam pertemuan tersebut
dilakukan diskusi-diskusi dan pengambilan kesimpulan atas
berbagai hal yang diperlukan agar tercapai hasil kerja yang
optimal.
Satuan Hasll: Materi Presentasi

71
11.A.5.f. Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama Kepala
Program (Program Director) dan lnsinyur Kepala ( Chief
Engineer,
Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan yang akan
digunakan dalam menjalankan program berdasarkan Program
Objective (pembentukan Organisasi Fungsional Kerekayasaan
lihat Bab 111).
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
11.A.5.g. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya
Lihat II.A.1.b
II.AS. Asisten lnsinyur Kepala (Assistant Chief EngineerJ
Tugas pokok Asisten lnsinyur Kepala adalah menyiapkan,
memberikan usulan, dan membantu tugas lnsinyur Kepala dalam
melaksanakan perannya.
II.A6.a Menyiapkan draft Englneerlngffest/Production manual
11.A.6.a.1) Menyiapkan draft buku acuan kerekayasaan (Engineering
Manual)
Sudah jelas. (Lihat penj elasan tentang Engineering Manual pada
Bab 5.2.1).
Satuan Hasil: Engineering Manual (draft)
II.A6.a.2) Menyiapkan draft buku acuan pengujian (Test Manual)
Sudah Jelas. (Lihat penjelasan tentang Test Manual pada Bab
5.2.1)
Satuan Hasil: Test Manual (draft)
11.A.6.a.3) Menyiapkan draft buku acuan produksi (Production Manual)
Sudah jelas. ( Lihat penjelasan tentang Production Manual
pada Bab 5.2.1)
Satuan Hasil: Production Manual (draff)
II.A6.b. Mengusulkan personil yang sesuai serta klasifikasi dan sandi
kerja Uob code)
Mengusulkan klasifikasi dan sandi kerja Uob code) personil yang
dibutuhkan.
Satuan Hasil: Lembar Kerja
11.A.6.c. Mengusulkan rencana waktu keterlibatan personil dalam tiap
program
Mengusulkan perencanaan personil sesuai dengan kompetensi,
72
waktu penugasan, dan penempatan berdasarkan kebutuhan
program.
Satuan Hasil: Lembar Kerja
11.A.6.d. Menyiapkan pertemuan dalam rangka koordinasi kerja
Menyusun jadwal rapat, mempersiapkan dokumen rapat dan
membuat notulensi rapat
Satuan Hasil: Lembar Kerja
11.A.6.e. Memantau pelaksanaan program bersama lnsinyur Kepala
( Chief Engineer)
Melakukan pemantauan sebagai bagian supervisi yang dilakukan
oleh Chief Engineer kepada para Ketua Kelompok ( Group Leader)
agar kegiatan WBS yang satu dengan yang lain dapat
diselaraskan untuk memenuhi DR&O yang telah ditetapkan.
Satuan Hasil: Lembar Kerja
11.A.6.f. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
Lihat I 1.A.1.b
11.A.7. lnsinyur Kepala ( Chief Engineer,
II.A7.a. Membentuk Organisasi Program bersama Kepala Program
(Program Director) dan Manajer Program (Program Manager)
Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan yang akan
digunakan dalam menjalankan program berdasarkan Program
Objective (pembentukan Organisasi Fungsional Kerekayasaan
lihat Bab Ill).
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
11.A.7.b. Membuat perencanaan SOM yang sesuai kebutuhan,
berkoordinasi dengan para Kepala Unit Struktural yang
terlibat dalam program
11.A.7.b.1) Merencanakan waktu keterlibatan personll dalam tiap program
Menyusun perencanaan personil sesuai dengan kompetensi,
waktu penugasan, dan penempatan berdasarkan kebutuhan
program.
Saluan Hasil: Lembar Kerja
II.A. 7.b.2) Mendiskusikan dan menetapkan Sumber Daya Manusia yang
terlibat dalam program dengan para Kepala Unit Struktural
Mendiskusikan personil-personil yang direncanakan pada 11.A.7.b.1
dengan para Kepala Unit Struktural dan mengusulkan personil
yang telah disepakati kepada Kepala Program (Program Director)
73
dalam bentuk Draft SK Tim Kerja.
Satuan Hasil: Draft SK Tim Kerja atau Draft Surat Keterangan
11.A.7.c. Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesifikasi teknis barang
yang diusulkan Ketua Kelompok ( Group Leader,
Mengevaluasi dan memutuskan spesifikasi teknis barang yang
telah diusulkan Ketua Kolompok (Group Leader).
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
11.A.7.d. Mengintegrasikan hasil-hasil dari seluruh WBS ditinjau dari
kualitas teknik pemenuhan Design, Requirement, and
Objective (DR&O)
11.A.7.d.1) Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kinerja
secara rutin
Melaksanakan supervisi dan memberikan instruksi teknik kepada
para Ketua Kelompok (Group Leader) agar kegiatan WBS yang
satu dengan yang lain dapat diselaraskan untuk memenuhi DR&O
yang telah ditetapkan.
Satuan Hasil: Lembar instruksi Teknik
II.A.7.d.2) Memberikan saran perbaikan, alternatif teknik yang lain pada
pertemuan diskusi dengan para Ketua Kelompok ( Group
Leader) secara bersama atau sendiri-sendiri, untuk
mendiskusikan hasil-hasil program secara berkala
Sudah jelas.
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
11.A.7.d.3) Melakukan optimasi desain (trade-off) terhadap kondisi batas
yang masih bisa dinegosiasi diantara struktur rincian kerja
( WBS) dan prioritasi hasil-hasil struktur rincian kerja ( WBS)
untuk mendapatkan produk akhir yang paling sesuai pada
akhir tahun anggaran
Sudah jelas
Satuan Hasil: Lembar Keputusan

11.A.7.e. Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis di hadapan


kepala program secara berkala
Melaksanakan presentasi kepada Program Director secara berkala
berkaitan dengan hasil kegiatan secara teknis berdasarkan
informasi yang benar dan mutakhir. Di dalam pertemuan tersebut
dilakukan diskusi-diskusi dan pengambilan kesimpulan atas
74
berbagai hal yang diperlukan agar tercapai hasil kerja yang
optimal.
Satuan Hasil: Materi Presentasi dan daftar hadir
11.A.7.f. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
Lihat II.A.1.b
11.A.8. Kepala Program (Program Director,
11.A.8.a. Melakukan perencanaan program bersama Pengelola Program
(Program Manager, dan lnsinyur Kepala (Chief Engineer,
membentuk organlsasi program, menentukan jumlah Struktur
Rincian Kerja ( WSS) dan Jumlah Paket Kerja (WP) untuk setiap
Struktur Rincian Kerja (WBS)
Sudah Jelas
Satuan Hasil: Lembar Kerja
11.A.8.b. Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program
serta pejabat-pejabat Fungsional atas usulan lnsinyur Kepala
(Chief Engineer), dan Manajer Program (Program Managery
Sudah Jelas. Lihat II.A.? .b.2.
Satuan Hasil: Surat Keputusan atau Surat Keterangan

11.A.8.c. Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari segi teknik


ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para
Ketua Kelompok (Group Leadery, Manajer Program (Program
Manage,) dan lnsinyur Kepala ( Chief Engineer,
Mengadakan pertemuan dengan Chief Engineer, Program
Manager dan Group Leader untuk membahas hasil-hasil yang
telah dicapai ditinjau dari segi teknik, dana dan jadwal. Di dalam
pertemuan tersebut dilakukan diskusi-diskusi dan pengambilan
keputusan atas berbagai hal yang diperlukan agar tercapai hasil
kerja yang optimal.
Satuan Hasil: Lembar Keputusan

11.A.8.d. Memantau jalannya program


11.A.8.d.1) Memberikan saran-saran pada setiap fase penelaahan
program (program review): tahap persiapan (Preliminary),
tahap rinci (Detam, tahap kritis (CritlcafJ dan tahap akhir
(Final)
Memberikan saran-saran dan instruksi pada setiap fase program
review terhadap jalannya program secara keseluruhan (teknis,

75
waktu dan dana).
Satuan Hasil: Lembar lnstruksi Teknik
11.A.8.d.2) Melaporkan jalannya program serta mempertanggung
jawabkan hasil program kepada kepala unit struktural
(pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara berkala
Sudah Jelas.
Satuan Hasil: Materi Presentasi
11.A.8.e. Mensosialisasikan hasil program kepada para Stakeholders
terkait untuk dilakukan Uji Operasional dan Evaluasi
11.A.8.e.1) Memberikan presentasi mengenai program berjalan
Menyiapkan bahan presentasi dan mempresentasikan hasil
program kepada pihak terkait dalam rangka melaksanakan tahap
uji operasional dan evaluasi (OT & E).
Satuan Hasil: Materi Presentasi
11.A.8.e.2) Memperagakan hasil-hasil program
Mensosialisasikan hasil program melalui peragaan cara kerja
produk.
Satuan Hasil: Benda Kerja/Lembar Benda Kerja (Product
Working Sheet)
11.A.8.f. Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak atas
Kekayaan lntelektual di hadapan yang berwenang.
Sudah Jelas
Satuan Hasll: Dokumen HKI
11.A.8.g. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya.
Lihat I1.A.1.b
11.B. Melaksanakan penyusunan Pedoman/Acuan dan Pembuatan
Laporan dalam Organisas( Fungsional Kerekayasaan
Dalam tugas penyusunan pedoman/acuan dan pembuatan laporan
dalam organisasi Fungsional Kerekayasaan terdapat 3 peran
dalam tugas tersebut, yaitu mempersiapkan (prepared by),
memeriksa (checked by), dan menyetujui (approved by).
"Mempersiapkan", yaitu tugas untuk mengumpulkan, menganalisa,
membuat dan menyusun laporan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dan kaidah-kaidah laporan yang telah ditetapkan pada
juknis ini dan menandatangani laporan yang telah dibuat.

76
"Memeriksa", yaitu tugas untuk membaca, memeriksa, dan
mengoreksi/memperbaiki laporan yang diterima sesuai dengan
kaidah-kaidah yang telah ditetapkan pada juknis ini serta
menandatangani laporan yang telah diperbaiki.
"Menyetujui", yaitu tugas untuk membaca, memeriksa ulang dan
mengoreksi/ memperbaiki laporan yang telah diperiksa sesuai
dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan pada juknis ini serta
menandatangani laporan yang telah dikoreksi.
Adapun penjelasan pedoman/acuan dan pelaporan yang harus
dibuat sebagai berikut.
11.B.1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Program (Program
Manuar,
Program Manual untuk organisasi Fungsional tipe C minimal untuk
kegiatan 3 bulan, tipe B minimal 6 bulan, dan tipe A minimal 1
tahun.
Untuk nilai dari mempersiapkan, memeriksa, dan menyetujui
Program Manual adalah sebagai berikut:

Type OFK Memperslapkan Memeriksa Menyetujul


Type A 100% 100% 100%
Type B 100% 100% 100%
TypeC
Delapan bulan - Sato tahun 75 75 0
Empat - Tujuh bulan 55 55 0
Kurang dari empat bulan 35 35 0

11.B.1.a. Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) mempersiapkan buku


acuan program (Program Manual)
Satuan hasil: Program Manual
11.B.1.b. Sebagai Program Manager memeriksa buku acuan program
(Program Manual)
Satuan hasil: Program Manual
11.B.1.c. Sebagai Kepala Program menyetujui buku acuan program
( Program Manual)
Satuan hasil: Program Manual

11.B.2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Desain (Design Manuar,


yang terdiri dari Design Requirement Objective (OR&O), State
of The Art Method, Mean of Compliance, Engineering Drawing
and Documentation, Design Scheduling
77
11.B.2.a. Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leader) mempersiapkan buku
acuan desain (Design Manua/)
Satuan hasil: Desain Manual
11.B.2.b. Sebagai lnsinyur Kepala {Chief Engineer) memeriksa buku
acuan desain (Design Manua/)
Satuan hasil: Desaln Manual
11.B.2.c. Sebagai Kepala Program menyetujui buku acuan desain (Design
Manua/)
Satuan hasil: Desaln Manual
11.B.3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kerekayasaan/Pengujian/
Produksi (Engineeringflest/Productlon Manuar,
11.B.3.a. Menyusun Engineering Manual yang sekurang-kurangnya terdiri
dari Tujuan Perekayasaan (Engineering Objective), metode
kerekayasaan (Engineering Method), definisi parameter (parameter
definition), penjadwalan (scheduling) untuk kegiatan prototyping
dan atau audit teknologi, dan atau sertifikasi, dan atau
standardisasi
11.B.3.a.1) Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan buku
acuan Perekayasaan (Engineering Manuaf)
Satuan hasil: Engineering Manual
11.B.3.a.2) Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa buku acuan
perekayasaan (Engineering Manual)
Satuan hasil: Engineering Manual
11.8.3.a.3) Sebagai Kepa/a Program menyetujui buku acuan Perekayasaan
(Engineering Manuaf)
Satuan hasil: Engineering Manual
11.B.3.b. Menyusun buku acuan pengujian ( Test Manuar,
11.B.3.b.1) Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan buku
acuan pengujian (Test manuaf) yang terdiri dari tujuan pengujian
(test objective, test method, parameter definition, instrument
system, test article system, test operation, data analysis,
integraUon, and deploy system, engineering test scheduling)
Satuan hasil: Test Manual
11.B.3.b.2) Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa buku acuan
pengujian ( Test Manuaf)
Satuan hasil: Test Manual

78
11.8.3.b.3) Sebagai Kepala Program menyetujui buku acuan pengujian (Test
Manual)
Satuan hasil: Test Manual
11.8.3.c. Menyusun Production manual yang terdiri dari production
method, production scheduling, sub assembly, general
assembly, product integration
11.B.3.c.1) Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan buku
acuan produksi (Production Manua�
Satuan hasil: Production Manual
11.8.3.c.2) Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa buku acuan
produksi (Production Manual)
Satuan hasil: Production Manual
11.8.3.c.3) Sebagai Kepala Program menyetujui buku acuan produksi
(Production Manua�
Satuan hasil: Production Manual
11.8.4. Menyusun Catatan Teknis (Technical Notes), yaitu
menuliskan hasil- hasil kerja dari setiap Staf Perekayasa
(Engineering Staff) setiap saat dari kegiatan yang dilakukan
Yang dimaksud setiap saat adalah sesuai interval waktu
penerbitan sistem pelaporan yang jumlah setiap fase telah
ditetapkan dalam Program Manual.
11.B.4.a. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff) mempersiapkan
Catatan Teknis (Technical Notes)
Satuan hasII: Technical Note
11.8.4.b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader) memeriksa Catatan Teknis
(Technical Notes)
Satuan hasil: Technical Note

11.B.4.c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) menyetujui Catatan


Teknis (Technical Notes)
Satuan hasil: Technical Note

11.8.5. Menyusun Laporan Teknis (Technical Report) atau revlsl


Laporan Teknls ( Technical Memorandum) yang merupakan
hasil dari kegiatan Ketua Sub Kelompok (Leadery dengan
acuan Catatan Teknis ( Technical Report) dari para Staf
Perekayasa (Engineering Staff) yang terlibat
11.B.5.a. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader) mempersiapkan Laporan
Teknis ( Technical Report) atau revisi Laporan Teknis (Technical
Memorandum)
79
Satuan hasil: Technical Report

11.B.5.b. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) memeriksa Laporan


Teknis (Technical Report) atau revisi Laporan Teknis (Technical
Memorandum)
Satuan hasil: Technical Report

11.B.5.c. Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) menyetujui Laporan


Teknis (Technical Report) atau revisi Laporan Teknis (Technical
Memorandum)
Satuan hasil: Technical Report

11.B.6. Menyusun dokumen teknis ( Technical Document} yang


merupakan hasil kerja Ketua Kelompok (Group Leader) yang
merupakan rangkuman hasil-hasil Paket Kerja (WP) yang
terkait dengan acuan Laporan Teknis (Technical Report) yang
dihasilkan
11.B.6.a. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan
dokumen teknis (Technical Document)
Satuan hasil: Technical Document
11.B.6.b. Sebagai lnsinyur Kepal.a (Chief Engineer) memeriksa dokumen
teknis (Technical Document)
Satuan hasil: Technical Document
11.B.6.c. Sebagai Kepala Program menyetujui dokumen teknis (Technical
Document)
Satuan hasil: Technical Document
11.B.7. Membuat Program Document yang merupakan integrasi hasil­
hasil kerja setiap Ketua Kelompok (Group Leader) yang
terlibat dengan acuan pada seluruh dokumen teknis
(Technical Document) yang dihasilkan
11.B.7.a. Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) mempersiapkan
Laporan akhir program (Program Document)
Satuan hasil: Program Document
11.B.7.b. Sebagai Manajer Program (Program Manager) memeriksa Laporan
akhir program (Program Document)
Satuan hasil: Program Document
11.B.7.c. Sebagai Kepala Program menyetujui laporan akhir program
(Program Document)
Satuan hasil: Program Document

80
11.B.8. Menyusun Laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan
(Progress Control and Monitoring), yaitu membukukan dan
merangkum hasil kerja Manajer Program (Program Manage,}
dan Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager)
dalam bentuk dokumen yang meliputi evaluasi program
terhadap dana serta perubahan-perubahannya
11.B.8.a. Sebagai Manajer Program (Program Manager) mempersiapkan
Laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan (Progress
Control and Monitoring)
Satuan hasil: Progress Control and Monitoring
11.B.8.b. Sebagai Manajer Program (Program Manager) memeriksa
Laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan (Progress
Control and Monitoring)
Satuan hasil: Progress Control and Monitoring
11.8.8.c. Sebagai Kepala Program menyetujui Laporan pemantauan dan
pengendalian kemajuan (Progress Control and Monitoring)
Satuan hasil: Progress Control and Monitoring
Ill. Pengembangan Profesi
Perekayasa Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai
dengan Perekayasa Utama pangkat Pembina Utama Madya
golongan ruang IV/d yang akan naik pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12
(dua belas) angka kredit dari unsur pengembangan profesi.
Kegiatan Pengembangan Profesi adalah bagian dari kegiatan
unsur utama. Kegiatan pada pengembangan profesi ini terdiri atas:
Ill.A Penyebarluasan Produk Teknologi Sesuai Dengan Tugas
Dalam Program Yang Sedang Berjalan

111.A.1. Membuat karya tulis di bidang kerekayasaan


Penyebarluasan produk teknologi sesuai dengan tugas dalam
rangka pengembangan profesi dilakukan dengan pembuatan karya
tulis ilmiah di bidang kerekayasaan atau sesuai kompetensi yang
bersangkutan/unit kerja.
Ill.A. 1.a. Oalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional
Buku yang dapat dinilaikan adalah buku yang merupakan karya
tulis ilmiah kerekayasaan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Memuat sekurang-kurangnya judul buku, nama penulis, nama
penerbit, tercantum nama institusi penerbit, ISBN/ISSN, kata
pengantar/prakata, daftar isi, daftar referensi.

81
Jumlah halaman isi buku minimal 100 halaman ukuran A4 dengan
1.5 spasi dengan font arial 12. Ukuran lain dapat dikonversi
dengan ukuran di atas.
Apabila jumlah halaman kurang dari ketentuan tersebut, maka
karya tulis tersebut dinilai sebagai karya tulis dalam bentuk
makalah.
Ditulis dalam bahasa intemasional. Dipublikasikan pada minimal 2
negara.
Satuan Hasil: Buku
Ill.A 1 .b. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan nasional
Penjelasan lihat di butir 111.A.1.a.
Apabila KTI berbentuk buku ber ISBN dan dipublikasikan, yang
terdiri dari kumpulan makalah dengan judul dan penyusun yang
berbeda, maka setiap bagian buku (makalah) hanya dapat dinilai
sebagai makalah yang diterbitkan.
Satuan Hasil: Buku
Ill.A 1 .c. Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional
Makalah yang dapat dinilaikan adalah makalah yang merupakan
karya tulis ilmiah Perekayasaan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
Makalah tersebut merupakan bagian dari peran dan tugas yang
bersangkutan dalam organisasi Fungsional kerekayasaan atau
sesuai kompetensi yang bersangkutan/unit kerja.
Memuat sekurang-kurangnya judul makalah, nama penulis, nama
penerbit, tercantum nama institusi penerbit, ISSN, daftar isi, daftar
referensi.
Makalah-makalah dari jurnal/majalah ilmiah internasional ditulis
oleh minimal 2 penulis dari 2 negara yang berbeda. Menggunakan
bahasa internasional.
Satuan hasil: Makalah
Ill.A1.d. Dalam bentuk makalah di majalah dan media massa
nasional yang diakui instansi pembina
a. Penjelasan makalah di majalah dan media massa cetak
nasional :
1) Makalah tersebut merupakan bagian dari peran dan tugas
yang bersangkutan dalam organisasi Fungsional
kerekayasaan atau sesuai kompetensi yang
bersangkutan/unit kerja.

82
2) Memuat sekurang-kurangnya judul makalah, nama
penulis, nama penerbit, tercantum nama institusi penerbit,
ISSN, daftar isi, daftar referensi.
b. Makalah bidang kerekayasaan yang dipublikasikan dalam
media massa elektronik.
1) Makalah yang dipublikasikan di website melampirkan print
screen,
2) Makalah yang dipublikasikan dari penyiaran radio dan tv
melampirkan surat keterangan penayangannya dari media
yang bersangkutan.
Satuan hasil: Makalah
111.A.1.e. Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada
pertemuan ilmiah, yang tidak dipublikasikan
Makalah yang telah disampaikan pada pertemuan ilmiah dapat
dinilai sebagai makalah yang tidak dipublikasikan, apabila makalah
tersebut kemudian diterbitkan, maka penilaian hanya diberikan
untuk selisih angka kreditnya saja.
Bukti dalam bentuk poster atau slide bahan presentasi merupakan
sarana untuk presentasi di dalam pertemuan ilmiah (seminar/
workshop/kongres, simposium), namun tidak dapat diajukan
sebagai makalah sebelum diubah menjadi naskah.
Yang dimaksud pertemuan ilmiah adalah suatu pertemuan formal
yang dihadiri minimum 1 0 orang dari unit satuan ke�a terl<ait yang
disahkan oleh atasan langsung minimal eselon Ill.
Satuan Hasil: Makalah dan daftar hadir/sertifikat
Ketentuan umum tentang karya tulis ilmiah sebagai berikut:
1) Penulis tunggal mendapatkan 100% dari angka kredit
2) Jika ditulis oleh 2 orang, maka pembagian angka kreditnya
ditetapkan 60% bagi penulis pertama dan 40% bagi penulis
kedua,
3) Jika ditulis oleh 3 orang, maka pembagian angka kreditnya
50% bagi penulis pertama, dan masing�masing 25 % bagi
penulis kedua dan ketiga.
4) Jika ditulis oleh 4 orang, pembagian angka kreditnya
ditetapkan 40% bagi penulis pertama dan sisanya dibagi
sama rata diantara penulis pembantu.
5) Jika ditulis oleh lebih dari 4 orang penulis, maka penulis ke-5
dan seterusnya tidak mendapatkan angka kredit.
Buku atau makalah yang diterbitkan dalam dua bahasa atau lebih,
hanya dapat dinilaikan salah satunya yang lebih menguntungkan.
Buku dan makalah yang diterbitkan dalam bentuk elektronik jumal
83
yang memenuhi kriteria karya tulis ilmiah dapat dinilai sama
dengan jurnal yang diterbitkan, dengan ketentuan disertakan
dokumen dalam bentuk cetakan/hard copy.
Makalah ilmiah yang diterbitkan dalam suatu prosiding dengan
ISBN/ISSN dapat dinilai 1 00% dari makalah ilmiah yang
diterbitkan, apabila prosiding tidak ber ISBN/ISSN dikategorikan
sebagai makalah ilmiah yang tidak diterbitkan, dengan ketentuan
sebagai- mana 111.A.1.e. di atas.
Pengusulan dokumen penilaian dilegalisir atasan langsung
minimal eselon Ill serta dilampiri dengan fotokopi halaman depan
(cover), nomor ISBN/ISSN, tanggal/tahun penerbitan, daftar dewan
redaksi, daftar isi, dan kata pengantar.
111.B. Pendayagunaan Produk Teknologi
Pendayagunaan produk teknologi adalah pelaksanaan penerapan
teknologi untuk berbagai keperluan sesuai dengan kebutuhan
pengguna teknologi. Pendayagunaan produk teknologi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
111.B.1. Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI
(kecuali Merk)
HAKI yang dapat dinilai adalah HAKI dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1 ) HAKI yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian
Hukum dan HAM dengan melampirkan bukti (foto kopi) dari
dokumen persetujuan HAKI, dan telah disyahkan oleh pejabat
yang berwenang di unit kerjanya.
2) Apabila penemu lebih dari 1 orang, maka masing-masing
penemu yang terlibat mempunyai nilai yang sama,
3) HAKI yang terdaftar di luar negeri dapat diberikan nilai
sesuai dengan nilai yang diperoleh di dalam negeri.
Satuan Hasil: Dokumen
111.B.2. Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh
royalti
HAKI yang telah dimanfaatkan oleh pengguna berdasarkan
kerjasama dapat diberikan nilai.
Satuan Hasil: Dokumen

111.C. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis


Pengelolaan Kegiatan Kerekayasaan.
Yang dimaksud dengan butir ini adalah penyusunan Petunjuk
Pelaksanaan (Juklak) atau Petunjuk Teknis (Juknis) dan atau revisi
yang merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah Kementerian
84
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara {Permen PAN) yang
mengatur tentang Jabatan Fungsional Perekayasa.
Keanggotaan dalam tim penyusun Juklak dan juknis tersebut di
atas, dapat dinilaikan berdasarkan dokumen yang telah
ditandatangani dan surat tugas dari lnstansi Pembina Jabatan
Fungsional Perekayasa. Setiap keanggotaan diberikan nilai yang
sama (masing-masing 100% ).
Sedangkan buku atau dokumen petunjuk teknis yang terkait
dengan program/kegiatan dinilaikan sebagai dokumen Sistem
Pelaporan (misalnya Design Manual, Testing Manual, dll)
111.D Perolehan Sertifikat Profesi.
Sertifikat profesi merupakan sertifikat yang diperoleh dari kegiatan
dalam rangka pengembangan atau meningkatkan keahliannya di
bidang kerekayasaan. Sertifikat yang dapai dinilai adalah sertifikat
yang dikeluarkan oleh asosiasi/organisasi profesi/institusi yang
telah diberi wewenang (bukan vendor). misalnya badan nasional
sertifikasi profesi.
Contoh:
Sertifikat Design Dies and Mould dari Indonesian Mould and Dies
Industry Assosiation (IMO/A)
Sesuai pasal 6 ayat 3.d Perrnenpan No. PER/219/M.PAN/7/2008,
keanggotaan dalam Majelis Perekayasa dapat dinilaikan sebagai
Sertifikasi Profesi (1 kali per tahun).
111.E. Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan Lain Di Bidang
Kerekayasaan
Kegiatan penerjemahkanl penyaduran buku adalah penyusunan
baku di b idang kerekayasaan berdasarkan kegiatan alih-bahasa
dari buku berbahasa asing menjadi buku berbahasa Indonesia
atau sebaliknya. Tujuan penerjemahan dan penyaduran adalah
untuk mempermudah dan memperluas pemanfaatan buku
tersebut. Buku hasil terjemahan/saduran dapat dinilai dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Mencantumkan fotokopi buku pada
terbitan asli;
2) Buku yang diterjemahkan/disadur adalah buku ilmiah di bidang
kerekayasaan yang terkait dengan program/kegiatan
kerekayasaan yang dilakukan;
3) Buku terjemahan/saduran harus diterbitkan oleh penerbit
nasional/penerbit instansi minimal setingkat eselon 11, yang
disertai nomor ISBN.

85
Ketentuan buku/makalah dll seperti pada butir Il l.A.
Satuan hasil: Buku/makalah
111.E.1. Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan yang
dipublikasikan
111.E.1.a. Dalarn bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional
Satuan Hasil: tiap buku
111.E.1.b. Dalarn rnajalah ilrniah yang diakui oleh lernbaga yang
berwenang
Satuan Hasil: makalah
111.E.2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak
dipublikasikan
111.E.2.a. Dalam bentuk buku
Satuan Hasil: tiap buku
111.E.2.b. Dalarn bentuk makalah
Satuan Hasil: makalah
IV. Kegiatan Unsur Penunjang
Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan
tugas Perekayasa. Kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas
Perekayasa, meliputi:
IV.A. Pengajar/pelatih di bidang kerekayasaan
Kegiatan sebagai Pengajar/Pelatih yang dapat dinilai adalah
hanya kegiatan di bidang Kerekayasaan, yang mencakup:
1) Mengajar Diklat
2) Membimbing siswa
3) Menyusun kurikulum/buku/diktatlmodul berkaitan dengan
pelatihan kegiatan Perekayasa
IV.A.1. Mengajar/melatih Diklat, per 2 Jam Pelajaran
Kegiatan mengajar/melatih pendidikan dan pelatihan dalam bidang
kerekayasaan dapat dinilai apabila ada surat tugas yang disetujui
atau dibuat oleh atasan langsung. Mengajar sebagai dosen reguler
di perguruan tinggi tidak dapat diajukan penilaiannya.
Satuan Hasil: Surat Tugas
IV.A.2. Membimbing Siswa
Yang dimaksud dengan membimbing siswa adalah dalam rangka
kerja praktek atau tugas akhir untuk mahasiswa DIii sampai

86
dengan S-3 dalam tugas kerekayasaannya.
Kegiatan membimbing dapat dinilai dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Disertai dengan surat tugas dari pimpinan unit kerja
2) Disertai surat keterangan dari perguruan tinggi.
3) Oisertai bukti kelulusan/tanda tamat mahasiswa yang
bersangkutan
4) Membimbing:
D111-S1 : 1 angka kredit per orang,
S2 : 1.5 angka kredit per orang, dan
S3 : 2 angka kredit per orang
Satuan Hasil: Surat Tugas, surat keterangan, dan bukti
kelulusan
IV.A.3. Menyusun kurikulum/buku/diktat/modul berkaitan dengan
pelatihan kegiatan Perekayasa
Kegiatan penyusunan kurikulum/buku/diktaUmodul merupakan
materi yang disusun dalam rangka pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan di bidang Kerekayasaan. Masing-masing jenis materi
yang dihasilkan diberikan nilai sama dengan ketentuan
menyertakan materi yang dihasilkan (kurikulum, buku, diktat atau
modul) dan surat tugas dari pimpinan unit kerja/unit kerja yang
menugaskan. Diktat atau modul yang menjadi pegangan di
perguruan tinggi tidak dapat diajukan penilaiannya.
Satuan Hasil: Dokumen
IV.B. Peran serta Seminar/Lokakarya/Konferensi di bidang
kerekayasaan
Keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah (Seminar/Lokakarya/
Konferensi/Simposium/Workshop dan sejenisnya) yang dapat
dinilai hanya di bidang kerekayasaan. Penilaian didasarkan peran
keikutsertaan pada pertemuan ilmiah tersebut dengan disertai bukti
sertifikat.
Apabila seorang Perekayasa berperan ganda pada suatu
pertemuan ilmiah, maka hanya dihitung satu peran yang paling
tinggi.
Pertemuan yang dikategorikan sebagai rapat kerja atau pertemuan
sejenisnya tidak dinilai.

87
IV.B.1. Pemrasaran
Satuan Hasil: Sertifikat
IV.B.2. Moderator/pembahas/narasumber
Satuan Hasil: Sertifikat
IV.8.3. Peserta
Satuan Hasil: Sertifikat
IV.C. Keanggotaan Dalam Organisasi Profesi di Bidang
Kerekayasaan
Seorang pejabat Perekayasa dapat memperoleh angka kredit dari
keanggotaan dalam organisasi profesi setiap tahunnya, dengan
ketentuan bahwa yang bersangkutan berperan aktif di dalam
organisasi profesi di bidang kegiatan kerekayasaan.
Penilaian didasarkan pada bukti keanggotaan/Surat Keputusan
sebagai pengurus atau Kartu Anggota sebagai anggota biasa.
IV.C.1. lnternasional
Satuan Hasil: Surat Keputusan
IV.C.2. Nasional
Satuan Hasil: Surat Keputusan
IV.C.3. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kementerian/LPN K
Satuan Hasil: Surat Keputusan
IV.D. Keanggotaan Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa
IV.D.1. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa
secara aktif, dan penilaian diperhitungkan untuk setiap DUPAK.
Tidak ada perbedaan angka kredit bagi Ketua dan anggota Tim
PenilaiPusat, Tim Penilai lnstansi.
Satuan Hasil: PAK atau surat keterangan
IV.D.2. Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Reviewer) untuk setiap
keanggotaan yang dibuktikan dengan Surat Keputusan per tahun.
Peer Reviewer yang dimaksud adalah keanggotaan dalam
majalah ilmiah bidang kerekayasaan, penilaian kegiatan
kerekayasaan skala nasional dan intemasional.
Satuan Hasil: Surat Keputusan
IV.E. Perolehan penghargaan/tanda jasa
Piagam kehormatan/tanda jasa yang dapat dinilai adalah piagam
kehormatan/tanda jasa yang diberikan oleh Pemerintah
RI/Organisasi llmiah/Organisasi Profesi.
88
Piagam kehormatan/tanda kehormatan/tanda jasa dari Pemerintah
termasuk tanda kehormatan. Piagam kehormatan/tanda
kehormatan/tanda jasa dari organisasi ilmiah/organisasi
profesi/negara lain yang dapat dinilai adalah yang berkaitan
dengan karya di bidang kerekayasaan sesuai dengan prestasi
yang ditetapkan oleh Tim Penilai.
IV.E.1. Satyalancana Karya Satya 10 tahun
Satuan Hasil: Tanda Jasa
IV.E.2. Satyalancana Karya Satya 20 tahun;
Satuan Hasil: Tanda Jasa
IV.E.3. Satyalancana Karya Satya 30 tahun;
Satuan Hasil: Tanda Jasa
IV.E.4. Satyalancana Pembangunan;
Satuan Hasil: Tanda Jasa
IV.E.5. Satyalancana Wirakarya;
Satuan Hasil: Tanda Jasa
IV.E.6. Bintang Jasa;
Satuan Hasil: Tanda Jasa
IV.E.7. Bintang Mahaputera.
Satuan Hasil: Tanda Jasa
IV.F. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya
Perolehan gelar kesarjanaan yang dapat dinilai adalah perolehan
gelar kesarjanaan dari perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan
bidang tugas kerekayasaannya baik di tingkat nasional maupun
tingkat intemasional, dan gelar kedua atau seterusnya dari tingkat
kesarjanaan yang sama. Perolehan gelar kesarjanaan ini
mencakup:
Memperoleh gelar kehormatan akademis, seperti honoris kausa
dan gelar kehormatan sejenisnya.
Satuan Hasil: Penghargaan
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya: Pasca Sarjana (S-2)
dengan angka kredit 10
Satuan Hasil: ljazah
Doktor (S-3) dengan angka kredit 15
Satuan Hasil: ljazah

89
Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leadet; pad a OFK tipe C, Butir-butir
kegiatan yang dapat di klaim untuk Sistem lnformasi dan Pelaporan adalah
sebagai berikut:
Catatan: aturan naik dan turun satu jenjang sesuai Bab 4.2 tetap berlaku untuk klaim
Angka Kredit

Group Leader berperan sebagai Kepata Program ( Program Director,

11.A.8.a Melakukan perencanaan program bersama Pengelola Program


(Program Manager) dan lnsinyur Kepala (Ch;ef Engineer)
membentuk organisasi program, menentukan jumlah struktur rincian
kerja (WBS) dan jumlah paket pekerjaan (:NP) untuk setiap struktur
rincian kerja (WBS)
11.A.8.b Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program atas
usulan lnsinyur Kepala (Chief Engineer), dan Program Manajer
(Program Manager)
11.A.8.d.2 Melaporkan jalannya program serta mempertanggung jawabkan
hasil program secara berkala kepada kepala unit struktural
(pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan
11.A.8.e Menyosialisasikan hasil program kepada para Stakeholders terkait
untuk dilakukan Uji Operasional dan Evaluasi
1. Memberikan presentasi mengenai program berjalan
2. Memperagakan hasil-hasil program
11.A.8.f Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas
Kekayaan lnteletual di hadapan yang berwenang

Group Leader
11.A.3.a. Mengkombinasikan hasil-hasil dari seluruh Paket Pekerjaan (WP)
yang berada di bawahnya dalam kelompok
11.A.3.a.1 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja (WBS)
untuk masalah desain
11.A.3.a.2 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja (WBS)
untuk masalah testing
11.A.3.a.3 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja (WBS)
untuk masalah eksplorasi
11.A.3.a.4 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja (WBS)
untuk masalah observasi
11.A.3.a.5 Melaksanakan sub-integrasi produk was untuk masalah
pengukuran
11.A.3.a.6 Melaksanakan su b-integrasi produk struktur rincian kerja (WBS)
untuk masalah modifikasi
11.A.3.a.7 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja (WBS)
untuk masalah perawatan
11.A.3.c Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu,
pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan struktur rincian

90
kerja (WBS)-nya dengan melakukan iterasi yang terkait dengan
ketersediaan aliran pendanaan
11.A.3.d Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
bersama Manajer Program (Program Manager)
11.A.3.e Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Manajer
Program (Program Manager)
11.A.3.g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau berbahaya

Group Leaderberperan sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer,

11.8.1.a. Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer, mempersiapkan buku


acuan program (Program Manuar,
11.8.4.c. Sebagai Ketua Kelompok ( Group Leader) menyetujui catatan teknis
(TN)
11.B.5.b. Sebagai Ketua Sub Kelompok ( Group Leader) memeriksa Laporan
Teknis ( Technical Report) atau revisi laporan teknis ( Technical
Memorandum)
11.B.6.a. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader) mempersiapkan
dokumen teknis ( Technical Document)
11.B.7.a. Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer} mempersiapkan
( Program Document,
11.B.8.c. Sebagai Kepala Program menyetujui laporan pemantauan dan
pengendalian kemajuan kegiatan (Progress Control and Monitoring)

91
BAB VI
PEMBINAAN KARIER

Karier mempunyai arti yang penting bagi seorang pegawai dan


memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai. Undang­
Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara menyebutkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) diangkat
dalam pangkat dan jabatan tertentu pada instansi Pemerintah.
Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu ditentukan berdasarkan
perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan
persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi,
kualifikasi dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai dan setiap
PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk
dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Jabatan Fungsional Perekayasa merupakan Jabatan Fungsional
keahlian yang melakukan kegiatan kerekayasaan teknologi pada
bidang penelitian terapan, pengembangan, Perekayasaan, dan
pengoperasian dalam suatu Organisasi Fungsional Kerekayasaan;
dan melalui pelaksanaan tugasnya, Perekayasa dapat meniti
kariemya hingga ke jenjang jabatan tertentu sesuai dengan aturan
dan mekanisme yang bertaku.
Pembinaan karir Jabatan Fungsional Perekayasa perlu mendapat
perhatian yang khusus dan seksama dari seluruh pihak yang terkait :
Pejabat Perekayasa; atasan langsung/pimpinan unit kerja dari
pejabat Perekayasa; Pengelola Jabatan pada instansi pengguna;
serta BPPT selaku instansi pembina.
Pembinaan karier Jabatan Fungsional Perekayasa meliputi :
a. Pengangkatan Pertama kali dalam jabatan Perekayasa;
b. Pengangkatan dari jabatan lain ke dalam jabatan Perekayasa;
c. Kenaikan Pangkat dan Jabatan;
d. Pembebasan sementara dari jabatan Perekayasa;
e. Pengangkatan kembali ke dalam jabatan Perekayasa;
f. Pemberhentian dari jabatan Perekayasa;
g. Batas Usia Pensiun;
h. Pembinaan Karier Pejabat Perekayasa;

92
6.1 . Pengangkatan Pertama Kali ke dalam jabatan
Perekayasa
PNS yang diangkat untuk pertama kali ke dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa harus memenuhi syarat :
6.1 .1. Berijazah paling rendah Sarjana (Strata-1) atau Diploma IV di bidang
teknologi sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan instansi
pembina;
6.1.2. Pangkat paling rendah Penata Muda, Golongan Ruang Ill/a;
6.1.3. Setiap unsur Penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir;
6.1.4. Ada formasi untuk Jabatan Fungsional Perekayasa pada Unit Kerja
yang bersangkutan, yang telah disiapkan pada waktu pengadaan
Calon PNS;
6.1.5. Bekerja di lingkungan unit Perekayasaan lnstansi Pemerintah
pusaUdaerah;
6.1.6. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Tim Penilai Unit
Kerja/fim Penilai lnstansi/fim Penilai Provinsi/Tim Penilai
Kabupaten/Kota melalui Pejabat pembina Kepegawaian di
lingkungan instansi masing- masing;
6.1.7. Memenuhi kelengkapan administrasi yaitu:
6.1.7.1. Fotocopy sah Surat Keputusan Pengangkatan Calon PNS;
6.1.7.2. Fotocopy sah Surat Keputusan Pengangkatan PNS;
6.1.7.3. Fotocopy sah Surat Keputusan Pangkat, golongan ruang terakhir;
6.1.7.4. Fotocopy Kartu Pegawai;
6.1.7.5. Surat Pernyataan dari Pimpinan Unit Kerja bahwa yang
bersangkutan mempunyai kompetensi untuk melakukan kegiatan
teknologi sesuai tupoksi unit kerja tersebut;
6.1.7.6. Surat Keterangan tidak sedang tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan dari unit yang berwenang tentang tugas belajar;
6.1.7.7. Surat Keterangan tidak sedang menjabat Jabatan Administrasi,
Jabatan Pimpinan Tinggi dari pimpinan Unit Kerja;
6.1.8. Masa penilaian yang dilaporkan dalam pengusulan dihitung sejak
terhitung mulai tanggal calon PNS sampai dengan paling kurang 4
(empat) bulan sebelum batas akhir tanggal penyerahan berkas
pengusulan;
6.1.9. Penetapan jenjang jabatan untuk pengangkatan pertama dalam
Jabatan Fungsional Perekayasa berdasarkan jumlah angka kredit
yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
93
menetapkan angka kredit, sehingga jenjang jabatan dan pangkat,
golongan ruang dapat tidak sesuai;
6.1.10. Paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat dalam Jabatan
Fungsional Perekayasa wajib mengikuti serta lulus Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Fungsional Perekayasa sesuai dengan kualifikasi
yang ditentukan;
6.1. 1 1 . Perekayasa sebagaimana dimaksud butir 6.1.10, yang tidak
mengikuti dan/atau tidak lulus Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Fungsional Perekayasa sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan,
diberhentikan tetap dari jabatan Perekayasa.

6.2. Pengangkatan Dari Jabatan Lain ke dalam Jabatan


Perekayasa
Pengangkatan dari jabatan lain ke dalam Jabatan Perekayasa
adalah proses pengusulan pengangkatan seorang PNS yang telah
selesai menjalankan tugas sebagai pejabat Administrasi atau pejabat
Pimpinan Tinggi atau berhenti tetap dari Jabatan Fungsional Lain
namun belum pemah diangkat dalam Jabatan Perekayasa.
6.2. 1 . Calon adalah seorang PNS yang telah selesai dari Jabatan
Adminitrasi/Jabatan Pimpinan Tinggi atau berhenti dari Jabatan
Fungsional lain;
6.2.2. Pangkat paling rendah Penata Muda, Golongan Ruang Ill/a;
6.2.3. Semua unsur Penilaian prestasi kerja pada 1 (satu) tahun terakhir
paling kurang bernilai baik;
6.2.4. Ada formasi untuk Jabatan Fungsional Perekayasa pada Unit Kerja
yang bersangkutan;
6.2.5. Bekerja di lingkungan unit Perekayasaan lnstansi Pemerintah
pusat/daerah;
6.2.6. Memiliki pengalaman di bidang kerekayasaan paling kurang 2 (dua)
tahun terakhir dengan melampirkan
6.2.6.1. Daftar riwayat keikutsertaan dalam kegiatan kerekayasaan;
6.2.6.2. Fotocopy sah Surat Keputusan Organisasi Fungsional Kerekayasaan
(OFK) atau ekuivalensinya;
6.2.6.3. Fotocopy sah Program Manual;
6.2.6.4. Fotocopy sah Program Document;
6.2.7. Memenuhi kelengkapan administrasi yaitu
6.2.7.1. Fotocopy sah Surat Keputusan Pengangkatan Calon PNS;
6.2.7.2. Fotocopy sah Surat Keputusan Pengangkatan PNS;
94
6.2.7.3. Fotocopy sah Surat Keputusan Pangkat, golongan ruang terakhir;
6.2.7.4. Fotocopy Kartu Pegawai;
6.2.7.5. PAK terakhir dari Jabatan Fungsional lain Oika ada);
6.2.7.6. Surat Pemyataan dari Pimpinan Unit Kerja bahwa yang
bersangkutan mempunyai kompetensi untuk melakukan kegiatan
teknologi sesuai tupoksi unit kerja tersebut;
6.2.7.7. Surat Keterangan tidak sedang tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan dari unit yang berwenang tentang tugas belajar;
6.2.7.8. Fotocopy sah seluruh Surat Keputusan
pengangkatan/pemberhentian dari Jabatan Pimpinan Tinggi,
Jabatan Administrasi, atau Jabatan Fungsional lain;
6.2.7.9. Surat Pernyataan dari calon bahwa belum pernah diangkat ke
dalam jabatan Fungsional Perekayasa;
6.2.8. Paling kurang 6 (enam) bulan sebelum batas usia yang ditentukan
penyampaian usul pengangkatan dari jabatan lain telah diserahkan
kepada Pejabat pembina Kepegawaian di lingkungan instansi
masing-masing;
6.2.9. Penetapan jenjang jabatan untuk pengangkatan dari jabatan lain ke
dalam Jabatan Fungsional Perekayasa berdasarkan jumlah angka
kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, sehingga jenjang jabatan dan pangkat,
golongan ruang dapat tidak sesuai;
6.2.10. Penetapan Angka Kredit berdasarkan angka kredit kumulatif dari
unsur utama dan unsur penunjang sebagaimana yang ditentukan
untuk menduduki jabatan;
6.2. 1 1 . Untuk yang akan diangkat menduduki jabatan Fungsional
Perekayasa Ahli Pertama atau Perekayasa Ahli Muda :
6.2. 1 1 . 1 . Berusia paling tinggi 54 (lima puluh empat) tahun;
6.2.11 .2. Berijazah paling rendah Sarjana (Strata-1) atau Diploma IV di
bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan instansi
pembina;
6.2. 1 1 .3. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Tim Penilai Unit
Kerja/Tim Penilai lnstansi/Tim Penilai Provinsi/Tim Penilai
Kabupaten/Kota melalui Pejabat pembina Kepegawaian di
lingkungan instansi masing-masing;
6.2.11 .4. Hasil penilaian dalam bentuk konsep PAK dikirim ke lnstansi
Pembina untuk mendapatkan persetujuan;
6.2.11 .5. Berdasarkan hasil persetujuan lnstansi Pembina, Pejabat yang
berwenang di instansi dapat menetapkan PAK;

95
6.2.11.6. Surat Keputusan pengangkatan dari jabatan lain ke dalam Jabatan
Perekayasa Ahli Pertama atau Jabatan Perekayasa Ahli Muda,
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian tingkat Pusat/Daerah
sebagaimana peraturan yang berlaku;
6.2.12. Untuk yang akan diangkat menduduki jabatan Fungsional
Perekayasa Ahli Madya
6.2.12.1. Berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun;
6.2.12.2. Paling kurang pernah berperan sebagai Group Leader atau
ekuivalensinya;
6.2.12.3. Berijazah paling kurang S-2 di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan instansi pembina; atau
6.2.1 2.4. Berijazah S-1 di bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan instansi pembina; ditambah
6.2.12.4.1. Paling kurang telah mempublikasikan 2 (dua) karya tulis ilmiah pada
majalah terakreditasi nasional (paling kurang sebagai penulis
keempat); atau
6.2.12.4.2. Paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu) karya tulis ilmiah pada
majalah terakreditasi lnternasional (paling kurang sebagai penulis
keempat); atau
6.2.12.4.3. Paling kurang memperoleh 1 (satu) paten berbasis teknotogi;
6.2.12.5. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Tim Penilai Pusat
melalui Pejabat Pembina Kepegawaian di lingkungan instansi
masing-masing;
6.2.12.6. Berdasarkan hasil penilaian tim Penilai Pusat, Kepala BPPT
menetapkan PAK;
6.2.12.7. Surat Keputusan pengangkatan dari jabatan lain ke dalam Jabatan
Perekayasa Ahli Madya ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian tingkat Pusat/Daerah sebagaimana peraturan yang
berlaku.
6.2.13. Untuk yang akan diangkat menduduki jabatan Fungsional
Perekayasa Ahli Utama:
6.2.13.1. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
6.2.13.2. Telah menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi
6.2.13.3. Paling kurang pemah berperan sebagai Program Director/Chief
Engineer atau ekuivalensinya;
6.2.13.4. Berijazah S-3 di bidang teknologi; atau
6.2.13.5. Berijazah paling kurang S-2 di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan instansi pembina; ditambah

96
6.2.13.5.1. Paling kurang telah mempublikasikan 3 (tiga) karya tulis ilmiah pada
majalah terakreditasi nasional (paling kurang sebagai penulis
keempat); atau
6.2.13.5.2. Paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu) karya tulis ilmiah pada
majalah terakreditasi lnternasional (paling kurang sebagai penulis
keempat); atau
6.2.13.5.3. Paling kurang memperoleh 2 (dua) paten berbasis teknologi;
6.2.13.6. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Tim Penilai Pusat
melalui Pejabat pembina Kepegawaian di lingkungan instansi
masing-masing;
6.2.13.7. Berdasarkan hasil penilaian tim Penilai Pusat, Kepala BPPT
menetapkan PAK;
6.2.13 .8. Surat Keputusan Jabatan Perekayasa Utama ditetapkan oleh
Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN
berdasarkan PAK Kepala BPPT;
6.3. Kenaikan Pangkat dan Jabatan
6.3.1. Syarat-syarat Kenaikan pangkat pejabat Fungsional Perekayasa
6.3.1.1. Paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
6.3.1.2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi;
6.3.1.3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam 2 (dua) tahun terakhir
paling kurang bemilai baik;
6.3.2. Syarat-syarat Kenaikan jabatan pejabat Fungsional Perekayasa
6.3.2.1. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
6.3.2.2. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan setingkat lebih tinggi berdasarkan penetapan PAK terbaru;
6.3.2.3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir
paling kurang bernilai baik.
6.3.2.4. Perekayasa yang diangkat melalui perpindahan dari jabatan lain,
apabila memiliki pangkaUgolongan ruang lebih tinggi dari jabatan
Perekayasa yang diperolehnya dapat mengajukan kenaikan jabatan
satu tingkat lebih tinggi setelah 1 (satu) tahun dalam jabatannya dan
memenuhi angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan jabatan.
6.3.2.5. Kenaikan jabatan dari jenjang Perekayasa Ahli Madya menjadi
Perekayasa Ahli Utama ditetapkan oleh Presiden setelah
mendapatkan pertimbanga.n teknis dari Kepala Sadan Kepegawaian
Negara.

97
6.3.2.6. Kenaikan jabatan dari jenjang Perekayasa Ahli Pertama sampai
dengan Perekayasa Ahli Madya ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian instansi masing-masing.
6.3.2.7. Angka kredit sebagaimana disebut dalam butir 6.3.2.2 minimal 80%
berasal dari unsur utama dan maksimal 20% dari unsur penunjang.
6.3.2.8. Perekayasa pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam
masa pangkat yang diduduki, pada tahun berikutnya diwajibkan
mengumpulkan paling kurang 20 % (dua puluh persen) angka kredit
dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan
kerekayasaan;
6.3.2.9. Perekayasa Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
sampai dengan Perekayasa Ahli Utama, pangkat Pembina Utama
Madya, golongan ruang IV/d setiap kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi diwajibkan mengumpulkan paling kurang 12 (dua belas) angka
kredit dari unsur pengembangan profesi;
6.3.2.10. Persyaratan kualifikasi teknis untuk naik jabatan dari
Perekayasa Ahli Muda ke Perekayasa Ahli Madya:
6.3.2.1 0.1. Paling kurang pernah berperan sebagai Leader pada 2 (dua)
organisasi fungsional kerekayasaan;
6.3.2.1 0.2. Berijazah paling kurang S-2 di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan instansi pembina; atau
6.3.2.10.3. Berijazah S-1 di bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan instansi pembina; dan
• Paling kurang telah mempublikasikan 2 (dua) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi nasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi lnternasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang memperoleh 1 (satu) paten berbasis teknologi;
6.3.2.11. Persyaratan kualifikasi teknis untuk naik jabatan dari
Perekayasa Ahli Madya ke Perekayasa Ahli Utama:
6.3.2.11.1. Paling kurang pernah berperan sebagai Group Leader atau Program
Manager pada 3 (tiga) organisasi fungsional kerekayasaan;
6.3.2.11.2. Berijazah S-3 di bidang teknologi; atau
6.3.2. 11.3. Berijazah paling kurang S-2 di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan instansi pembina; dan

98
• Paling kurang telah mempublikasikan 3 (tiga) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi nasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi lnternasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang memperoleh 2 (dua) paten berbasis teknologi;

6.4. Pembebasan Sementara


Pembebasan sementara adalah pembebasan PNS dari Jabatan
Fungsional Perekayasa selama jangka waktu tertentu. Pembebasan
sementara berarti yang bersangkutan dihentikan hak atas tunjangan
jabatan sesuai peraturan yang berlaku, namun angka kredit terakhir
yang dimiliki tetap berlaku ..
6.4.1. Pejabat Perekayasa dapat dibebaskan sementara dari jabatan
Fungsional Perekayasa apabila:
6.4.1.1. Diberhentikan sementara sebagai PNS; atau
6.4.1.2. Ditugaskan sebagai pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat Administrasi
atau ditugaskan secara penuh di luar jabatan Perekayasa sehingga
tidak dapat lagi melaksanakan tugas pokoknya; atau
6.4.1.3. Menjalani Cuti Di luar Tanggungan Negara; atau
6.4.1.4. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dan dibebaskan sementara
pada bulan ketujuh setelah terhitung mulai tanggal tugas belajar.
6.4.2. Pejabat yang berwenang menetapkan pembebasan sementara
adalah pejabat yang berwenang mengangkat dalam jabatan
Perekayasa;
6.4.3. Pada saat pembebasan sementara yang bersangkutan tidak
memperoleh tunjangan jabatan Perekayasa;
6.4.4. Selama pembebasan sementara karena ditugaskan sebagai pejabat
Pimpinan Tinggi, Pejabat Administrasi atau ditugaskan secara penuh
di luar Jabatan Fungsional Perekayasa serta tugas belajar yang
bersangkutan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat regulernya,
sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
6.4.5. Angka Kredit yang diperoleh Perekayasa dalam status dibebaskan
sementara karena diberhentikan sementara sebagai PNS atau
menjalani Cuti Di luar Tanggungan Negara tidak dapat diajukan
sebagai penambahan angka kredit saat yang bersangkutan diangkat
kembali dalam Jabatan Perekayasa;

99
6.4.6. Angka Kredit yang diperoleh Perekayasa dalam status dibebaskan
sementara karena diangkat sebagai pejabat Pimpinan Tinggi,
Pejabat Administrasi atau ditugaskan secara penuh di luar jabatan
Perekayasa dapat diajukan sebagai penambahan angka kredit saat
yang bersangkutan diangkat kembali dalam Jabatan Perekayasa;
6.4.7. Angka Kredit yang diperoleh Perekayasa dalam status dibebaskan
sementara karena tugas belajar hanya dari unsur Pengembangan
Profesi (namun tidak terkait dengan tugas akhir/thesis/disertasi) dan
unsur Penunjang saja yang dapat diajukan sebagai penambahan
angka kredit saat yang bersangkutan diangkat kembali dalam
Jabatan Perekayasa.

6.5. Pengangkatan Kembali


Pejabat Perekayasa yang telah selesai menjalani pembebasan
sementara dapat diangkat kembali dalam jabatan Fungsional
Perekayasa, apabila:
6.5.1. Telah diangkat kembali sebagai PNS;
6.5. 1 . 1 . Jenjang jabatannya ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
dalam PAK terakhir yang dimilikinya;
6.5.1.2. Pada saat diangkat kembali usianya tidak melebihi batas usia
pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
6.5.1.3. Kurun waktu selama berhenti sementara sebagai PNS tidak dapat
diperhitungkan sebagai kurun waktu masa penilaian dalam
pengusulan DUPAK dan kelengkapannya;
6.5.2. Telah selesal menjalani tugas sebagal pejabat Pimpinan Tlnggl,
Pejabat Administrasi atau tugas di luar Jabatan Fungsional
Perekayasa, dengan memenuhi :

6.5.2.1. Persyaratan Umum :


6.5.2. 1 . 1 . Usulan pengangkatan kembali harus diterima oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian paling kurang 6 (enam) bulan sebelum batas usia
yang dipersyaratkan tan pa harus berhenti dari jabatan;
6.5.2.1.2. Kelengkapan administrasi yaitu :
6.5.2.1.3. Fotocopy sah PAK terakhir;
6.5.2.1 .4. Fotocopy sah Surat Keputusan Jabatan Fungsional
6.5.2.1 .5. Fotocopy sah Surat Keputusan Pangkat, golongan ruang terakhir;
6.5.2.1.6. Fotocopy Kartu Pegawai;

100
6.5.2.1.7. Fotocopy sah seluruh surat keputusan pengangkatan/pemberhentian
dari jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi atau tugas di
luar Jabatan Fungsional Perekayasa;
6.5.2.2. Persyaratan khusus Pengangkatan kembali bagi Perekayasa Ahli
Pertama dan Perekayasa Ahli Muda:
6.5.2.2.1 . Telah selesai menjalani tu gas sebagai Pejabat Administrasi atau
tugas di luar Jabatan Fungsional Perekayasa;
6.5.2.2.2. Jabatan fungsional terakhir Perekayasa Ahli Pertama/Perekayasa
Ahli Muda;
6.5.2.2.3. Berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun;
6.5.2.2.4. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Sekretariat Tim
Penilai Unit Kerja/Tim Penilai lnstansi/Tim Penilai Provinsi/Tim
Penilai Kabupaten/Kota melalui Pejabat pembina Kepegawaian di
lingkungan instansi masing-masing;
6.5.2.2.5. Jenjang jabatannya ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
dalarn PAK terakhir yang dirnilikinya;
6.5.2.3. Persyaratan khusus Pengangkatan kembali bagi Perekayasa Ahli
Madya :
6.5.2.3.1. Telah selesai menjalani tugas sebagai pejabat Pimpinan Tinggi,
Pejabat Administrasi atau tugas di luar Jabatan Fungsional
Perekayasa;
6.5.2.3.2. Jabatan fungsional terakhir Perekayasa Ahli Madya;
6.5.2.3.3. Berusia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun;
6.5.2.3.4. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Sekretariat Tim
Penilai Unit Kerja/Tirn Penilai lnstansi/Tim Penilai Provinsi/Tim
Penilai Kabupaten/Kota melalui Pejabat pembina Kepegawaian di
lingkungan instansi masing-masing;
6.5.2.3.5. Jenjang jabatannya ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
dalam PAK terakhir yang dimilikinya;
6.5.2.4. Persyaratan khusus Pengangkatan kembali bagi Perekayasa Ahli
Utama:
6.5.2.4.1. Telah selesai menjalani tugas sebagai pejabat Pimpinan Tinggi,
Pejabat Administrasi atau tugas di luar Jabatan Fungsional
Perekayasa;
6.5.2.4.2. Jabatan fungsional terakhir Perekayasa Ahli Utama;
6.5.2.4.3. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
6.5.2.4.4. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Sekretariat Tim
Penilai Unit Kerja/Tim Penilai lnstansi/Tirn Penilai Provinsi/Tim

101
Penilai Kabupaten/Kota melalui Pejabat pembina Kepegawaian di
lingkungan instansi masing-masing;
6.5.2.4.5. Jenjang jabatannya ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
dalam PAK terakhir yang dimilikinya;
6.5.2.5. Persyaratan khusus Pengangkatan kembali Bagi Pejabat
Administrator yang akan diusulkan untuk diangkat dalam Jabatan
Perekayasa Ahli Madya
6.5.2.5.1 . Telah/sedang menjalani tugas sebagai pejabat Administrator;
6.5.2.5.2. Jabatan fungsional terakhir Perekayasa Ahli Pertama/Perekayasa
Ahli Muda;
6.5.2.5.3. Berusia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun
6.5.2.5.4. Berijazah paling kurang S-2 di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan instansi pembina; atau
6.5.2.5.5. Berijazah S-1 di bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan instansi pembina; dan
• Paling kurang telah mempublikasikan 2 (dua) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi nasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi lnternasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang memperoleh 1 (satu) paten berbasis teknologi
6.5.2.5.6. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Sekretariat Tim
Penilai Pusat melalui Pejabat pembina Kepegawaian di lingkungan
instansi masing-masing;
6.5.2.5.7. Berdasarkan hasil penilaian tim Penilai Pusat, Kepala BPPT
menetapkan PAK dalam jabatan Perekayasa Ahli Madya;
6.5.2.5.8. Surat Keputusan pengangkatan ke dalam Jabatan Perekayasa Ahli
Madya ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian tingkat
Pusat/Daerah sebagaimana peraturan yang ber1aku
6.5.2.5.9. Jika berdasarkan hasil penilaian tim Penilai Pusat tidak
memungkinkan untuk diusulkan diangkat dalam jabatan Perekayasa
Ahli Madya maka Kepala BPPT menetapkan PAK dalam jabatan
Perekayasa Ahli Muda dengan Batas Usia Pensiun paling tinggi 58
(lima puluh delapan) tahun;
6.5.2.6. Persyaratan khusus Pengangkatan kembali Bagi Perekayasa Ahli
Madya yang telah selesai menjalani tugasnya sebagai Pejabat
Pimpinan Tinggi dan diusulkan untuk diangkat dalam Jabatan
Perekayasa Ahli Utama
102
6.5.2.6.1. T elah/sedang menjalani tugas sebagai pejabat Pimpinan Tinggi;
6.5.2.6.2. Jabatan fungsional terakhir Perekayasa Ahli Madya;
6.5.2.6.3. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun.
6.5.2.6.4. Berijazah S-3 di bidang teknologi; atau
6.5.2.6.5. Berijazah paling kurang S-2 di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan instansi pembina; dan
• Paling kurang telah mempublikasikan 3 (tiga) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi nasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu) karya tulis ilmiah
pada majalah terakreditasi lnternasional (paling kurang sebagai
penulis keempat); atau
• Paling kurang memperoleh 2 (dua) paten berbasis teknologi;
6.5.2.6.6. Menyerahkan berkas pengusulan DUPAK kepada Sekretariat Tim
Penilai Pusat melalui Pejabat pembina Kepegawaian di lingkungan
instansi masing-masing;
6.5.2.6.7. Berdasarkan hasil penilaian tim Penilai Pusat, Kepala BPPT
menetapkan PAK dalam jabatan Perekayasa Ahli Utama;
6.5.2.6.8. Surat Keputusan pengangkatan ke dalam Jabatan Perekayasa
Utama ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan
teknis dari Kepala BKN berdasarkan PAK Kepala BPPT;
6.5.2.6.9. Jika berdasarkan hasil penilaian tim Penilai Pusat tidak
memu ngkinkan untuk diusulkan diangkat dalam jabatan Perekayasa
Ahli Utama maka Kepala BPPT menetapkan PAK dalam jabatan
Perekayasa Ahli Madya dengan Batas Usia Pensiun paling tinggi 6 0
(enam puluh) tahun;

6.5.3. Telah selesal menjalani Cuti Di luar Tanggungan Negara dan


diangkat kembali pada instansi semula.
6.5.3.1. Jenjang jabatannya ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
dalam PAK terakhir yang dimilikinya;
6.5.3.2. Pada saat diangkat kembali usianya tidak melebihi batas usia
pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
6.5.3.3. Kurun waktu selama menjalani Cuti Di luar Tanggungan Negara
tidak dapat diperhitungkan sebagai kurun waktu masa penilaian
dalam pengusulan DUPAK dan kelengkapannya;

103
6.5.4. Telah selesai menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
6.5.4.1 . Jenjang jabatannya ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
dalam PAK terakhir yang dimilikinya;
6.5.4.2. Pada saat diangkat kembali usianya tidak melebihi batas usia
pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
6.5.4.3. Angka Kredit yang diperoleh selama tugas belajar hanya dari unsur
Pengembangan Profesi (namun tidak terkait dengan tugas
akhir/thesis/disertasi) dan unsur Penunjang saja yang dapat
diajukan sebagai penambahan angka kredit;
6.5.4.4. Pengusulan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih
tinggi atau lebih, dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 1 {satu)
tahun;

6.6. Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Perekayasa


Diberhentikan tetap dari Jabatan Fungsional Perekayasa apabila
6.6.1 Atas permintaan sendiri mengajukan Berhenti dari PNS;
6.6.2 Telah mencapai batas usia pensiun sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Batas
Usia Pensiun pejabat Fungsional Perekayasa;
6.6.3 Atas permintaan sendiri mengajukan berhenti dari jabatan
Perekayasa;
6.6.4 Dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS.
Bagi Perekayasa Ahli Madya dan Perekayasa Ahli Utama yang
pada saat mengajukan berhenti atas permintaan sendiri usianya
telah melebihi 58 {lima puluh delapan) tahun, langsung
diberhentikan sebagai PNS dengan mendapatkan hak-hak
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­
undangan yang berlaku.

6.7. Batas Usia Pensiun


Batas usia pensiun bagi Pejabat Fungsional Perekayasa adalah :
6.7.1. Paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun bagi Perekayasa Ahli
Utama;
6.7.2. Paling tinggi 60 (enam puluh) tahun bagi Perekayasa Ahli Madya;
6.7.3. 58 {lima puluh delapan) tahun bagi Perekayasa Ahli Pertama dan
Perekayasa Ahli Muda.

104
6.8. Pembinaan Karier Pejabat Perekayasa
Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan
tindakan dalam melaksanakan pembinaan Perekayasa, maka
BPPT selaku lnstansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa
melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat Fungsional
Perekayasa.
Untuk meningkatkan kemampuan Perekayasa secara profesional
sesuai kompetensi jabatan, BPPT selaku instansi pembina
melakukan antara lain:
6.8.1. Pengembangan dan penyusunan metodologi, standar dan pedoman
teknis kerekayasaan;
6.8.2. Penyusunan pedoman formasi Jabatan Fungsional Perekayasa;
6.8.3. Pengembangan dan · penyusunan standar kompetensi Jabatan
Fungsional Perekayasa;
6.8.4. Fasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik Jabatan Fungsional
Perekayasa;
6.8.5. Penetapan kebijakan/pembinaan diklat Jabatan Fungsional
Perekayasa meliputi penyusunan pedoman diklat, pengembangan
kurikulum diklat, bimbingan dan koordinasi penyelenggaraan serta
evaluasi diktat Perekayasa ;
6.8.6. Penyelenggaraan sertifikasi Perekayasa;
6.8.7. Pengembangan sistem informasi Jabatan Fungsional Perekayasa;
6.8.8. Fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi profesi
Perekayasa;
6.8.9. Fasilitasi penerbitan buletin/majalah profesi yang bergerak di bidang
kerekayasaan;
6.8.10. Evaluasi dan fasilitasi pengusulan tunjangan Jabatan Fungsional
Perekayasa;
6.8.11. Evaluasi dan monitoring penerapan standar dan kode etik
Perekayasa, pedoman teknis kerekayasaan dan administrasi jabatan
Perekayasa;
6.8.12. Sosialisasi dan bimbingan penerapan metodologi, standar, pedoman
teknis kerekayasaan, kode etik dan organisasi profesi Perekayasa.

105
BAB VII
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)
DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)
7 .1. Angka Kredit
7 .1.1. Pengertian
Dalam Peraturan MenPAN Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008 tentang
Jabatan Fungsional Perekayasa dan angka kreditnya, dinyatakan
bahwa Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
pejabat Fungsional Perekayasa dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan. Jadi, angka kredit 0umlah angka kredit yang
dapat dikumpulkan) merupakan faktor yang menentukan status
kepangkatan dan jabatan Perekayasa.
Angka kredit diperoleh berdasar hasil penilaian atas prestasi dari
pelaksanaan setiap butir rincian kegiatan sebagaimana disebutkan
pada Lampiran V (Sesuai dengan Lampiran I Peraturan MenPAN
Nomor: PER/219/M.PANf?/2008 dan Peraturan Bersama Kepala
BPPT dan Kepala BKN Nomor: 267/Kp/BPPTNlll/2009 - 15 tahun
2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa
dan Angka Kreditnya). Setiap Perekayasa pertu memahami dengan
benar rincian butir kegiatan dalam Lampiran tersebut, sehingga
setiap prestasi yang dicapai atas pelaksanaan kegiatannya dapat
memperoleh nilai/angka kredit.
7.1.2. Perhitungan Angka Kredit
Dalam pengusulan dan penilaian angka kredit, para Perekayasa
diharapkan mengisi dan mengusulkan DUPAK (Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit) sebagaimana tertulis dalam Lampiran VI
beserta surat-surat pemyataan sebagaimana tertulis dalam lampiran
VII, VIII, IX, dan X dilampiri bukti- buktinya.
Usulan DUPAK dapat dilakukan sekali dalam setahun, walaupun
jumlah angka kredit yang diusulkan belum memenuhi jumlah yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat atau jenjang. Untuk hal
tersebut akan dikeluarkan PAK sesuai aturan yang beriaku.
Pengisian dan pengajuan DUPAK dilakukan pada akhir bulan
Oktober untuk periode kenaikan pangkat bulan April dan pada akhir
bulan April untuk periode kenaikan pangkat bulan Oktober atau pada
waktu yang ditentukan oleh masing-masing instansi.
Contoh :
Seorang Perekayasa Ahli Madya IV/a dapat mengajukan DUPAK
setiap tahun walaupun pada waktu pengajuan DUPAK angka
106
kreditnya belum memenuhi syarat untuk naik jabatan/pangkat
Perekayasa Ahli Madya IV/b. Penilaian DUPAK bagi Perekayasa
tersebut diatas cukup dinilai di tim penilai instansi jika angka kredit
yang diajukan belum memenuhi syarat untuk naik ke
jenjang/pangkat Perekayasa Ahli Madya IV/b dan lnstansi tersebut
mengeluarkan PAK atas hasil penilaiannya. Jika kemudian
Perekayasa tersebut mengajukan DUPAK untuk kenaikan
jabatan/pangkat menjadi Perekayasa Madya Ahli IV/b dan telah
dinilai oleh tim penilai instansi dan memenuhi syarat, maka DUPAK
yang bersangkutan tersebut harus dikirim ke Tim Penilai Pusat
beserta PAK terakhir yang dinilai di instansi.
Bagi Perekayasa Ahli Madya IV/b sampai dengan Perekayasa Ahli
Utama IV/d dapat mengajukan DUPAK setiap tahun walaupun pada
waktu pengajuan DUPAK angka kreditnya belum memenuhi syarat
untuk naik jabatan/pangkat berikutnya. Penilaian DUPAK bagi
Perekayasa tersebut diatas harus dinilai oleh Tim Penilai Pusat
setelah terlebih dahulu dinilai oleh Tim Penilai lnstansi.
Bagi Perekayasa Ahli Utama IV/e dapat mengajukan DUPAK setiap
tahun. Penilaian DUPAK bagi Perekayasa tersebut di atas harus
dinilai oleh Tim Penilai Pusat setelah terlebih dahulu dinilai oleh Tim
Penilai lnstansi.
Bukti pelaksanaan kegiatan yang diperoleh pada periode yang
sudah pemah dinilaikan, yang karena satu dan lain hal tidak
diajukan pada periode tersebut, maka kegiatan tersebut tidak dapat
dinilaikan.
Contoh :
Seorang Perekayasa mengajukan DUPAK dengan Masa Penilaian:
01 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Yang
bersangkutan mengajukan bukti kegiatan tertanggal 30 November
2007, maka butir kegiatan tersebut tidak dapat dinilai.
7.1.3. Masa Penilaian Angka Kredit
7.1.3.1. Sarjana/Diploma-lV dapat diangkat pertama kali dalam jabatan
Perekayasa setelah yang bersangkutan menjadi PNS. Masa
penilaian angka kredit yang bersangkutan dihitung sejak diangkat
sebagai CPNS dan ketika PNS yang bersangkutan mengajukan
DUPAK, maka kegiatan pada periode CPNS harus diajukan
semuanya. Jika kegiatan pada periode CPNS tidak diajukan, maka
kegiatan tersebut tidak dapat dinilaikan lagi pada periode berikutnya.
7.1.3.2. PNS dari jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi maupun
jabatan Fungsional lain yang diangkat dalam jabatan. Fungsional
Perekayasa, penilaian angka kredit yang bersangkutan diajukan
sejak diangkat sebagai CPNS sampai dengan tanggal pengajuan
107
DUPAK.
7.1.3.3. Untuk kenaikan /pangkat Got. Ruang Perekayasa, masa penilaian
angka kredit didasarkan pada masa penilaian angka kredit terakhir.
7.2. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
7.2.1. Pengertian
DUPAK adalah formulir yang berisi usulan angka kredit yang dibuat
oleh pejabat Fungsional Perekayasa sesuai dengan butir-butir
kegiatan sebagaimana dicontohkan dalam Lampiran VI.
Pejabat Fungsional Perekayasa harus membuat DUPAK yang berisi
hasil penilaian sendiri atas prestasi kerjanya.
DUPAK diajukan kepada Tim Penilai lnstansi/Pusat pada waktu
yang ditentukan oleh masing-masing instansi.
DUPAK dilampiri dengan :
7.2.1.1. Surat Pernyataan melakukan kegiatan kerekayasaan (Lampiran VII),
7.2.1.2. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
(Lampiran VIII),
7.2.1.3. Surat Pernyataan melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan
tugas Perekayasa (Lampiran IX)
7.2.1.4. Surat Pernyataan rnengikuti Pendidikan dan/atau pelatihan
(Lampiran X)
Seluruh lampiran disahkan oleh Kepala Unit Kerja/pejabat yang
berwenang paling rendah pejabat Administrator.
7.2.2. Pengisian DUPAK
7.2.2.1. Langkah-langkah Pengisian DUPAK oleh Perekayasa:
7.2.2.2. Mengumpulkan bukti-bukti fisik dan atau dokumen pendukung
pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan;
7.2.2.3. Memilah bukti-bukti tersebut berdasarkan unsur dan sub unsur
kegiatan;
7.2.2.4. Mengisi formulir Surat Pernyataan melakukan Kegiatan
kerekayasaan dilengkapi dengan bukti-buktinya;
7.2.2.4.1. Mengisi formulir Surat Pemyataan Melakukan Kegiatan
Pengembangan Profesi dilengkapi dengan bukti-buktinya;
7.2.2.4.2. Mengisi formulir Surat Pernyataan melakukan kegiatan yang
menunjang pelaksanaan tugas kerekayasaan dilengkapi dengan
bukti-buktinya;
7.2.2.4.3. Mengisi formulir Surat Pernyataan melakukan kegiatan pendidikan
dan pelatihan;
7.2.2.4.4. Menilai sendiri dengan mengisi angka kredit pada formulir DUPAK
sesuai dengan butir-butir kegiatan pada Lampiran VI;

108
7.2.2.4.5. Semua surat pemyataan beserta buktinya disusun berurutan sesuai
dengan masa penilaian.
7.2.2.4.6. Hasil penilaian semua butir kegiatan dihimpun dalam satu DUPAK.
7.2.2.4.7. DUPAK, dan Surat Pernyataan disahkan oleh Pejabat yang
berwenang paling kurang Pejabat Administrator;
7.2.2.4.8. Semua berkas tersebut dilampirkan pada DUPAK sebagai bukti
untuk diajukan ke Tim Penilai.
7.2.2.5. Pengisian DUPAK oleh Tim Penilai
7.2.2.5.1. Nomor diisi sesuai kode penomoran DUPAK instansi yang
bersangkutan;
7.2.2.5.2. Masa penilaian diisi dengan periode waktu yang diajukan untuk
dinilai;
7.2.2.5.3. Keterangan perorangan diisi data Perekayasa yang dinilai;
7.2.2.5.4. Unsur yang dinilai, diisi dengan hasil penilaian terhadap bukti yang
disampaikan, dan diisikan pada kolom Tim Penilai;
7.2.2.5.5. Lampiran pendukung DUPAK diantaranya :
7.2.2.5.5.1. Surat Pernyataan melakukan kegiatan kerekayasaan;
7.2.2.5.5.2. Surat Pemyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi;
7.2.2.5.5.3. Surat Pernyataan melakukan kegiatan penunjang.
7.2.2.5.5.4. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan
7.2.2.5.5.5. Dokumen-dokumen lainnya.
7.2.2.5.5.6. Pengesahan diisi oleh ketua dan anggota Tim Penilai yang berhak
menilai.
7.2.3. Pengajuan DUPAK
7.2.3.1. Pengajuan DUPAK Perekayasa Ahli Pertama - Ill/a sampai dengan
Perekayasa Ahli Madya - IV/a adalah sebagai berikut:
7.2.3.1.1. Perekayasa menyusun DUPAK beserta lampiran-lampirannya,
kemudian mengajukan kepada atasan langsung paling kurang
Pejabat Administrator.
7.2.3.1.2. Berkas DUPAK yang telah disahkan dikirim kepada Tim Penilai
lnstansi/Tim Penilai Unit Kerja/Tim Penilai Provinsi/Tim Penilai
Kabupaten/Kota;
7.2.3.1.3. Tim Penilai menilai semua bukti kegiatan, kemudian mengisi hasil
penilaiannya pada DUPAK;
7.2.3.1.4. Penerbitkan PAK oleh Pejabat lnstansi/Unit Kerja/Propinsi/
Kabupaten/Kota yang berwenang.
7.2.4.7. Pengajuan DUPAK Perekayasa Ahli Madya - IV/b sampai
dengan Perekayasa Ahli Utama -IV/e adalah sebagai berikut:
109
7.2.3.2.1. Perekayasa menyusun DUPAK beserta lampiran-lampirannya,
kemudian mengajukan kepada atasan langsung paling kurang
Pejabat Tinggi Pratama
7.2.3.2.2. Tim Penilai lnstansi/Tim Penilai Unit Kerja/ Tim Penilai Provinsi/ Tim
Penilai Kabupaten/Kota melakukan pemeriksaan dan penilaian;
7.2.3.2.3. Hasil penilaian beserta lampiran-lampirannya dikirim kepada Kepala
BPPT selaku Kepala lnstansi Pembina oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian lnstansi yang bersangkutan (Pejabat Tinggi Pratama)
untuk dinilai Tim Penilai Pusat.
7.2.3.2.4. Tim Penilai Pusat menilai semua bukti kegiatan, kemudian mengisi
hasil penilaiannya pada DUPAK;
7.2.3.2.5. lnstansi Pembina menerbitkan PAK yang ditandatangani oleh
Kepala BPPT.

7.2.4. Pejabat yang berhak mengajukan DUPAK.


Sesuai Peraturan Menpan Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Pejabat
yang berhak mengajukan DUPAK diatur sebagai berikut:
7.2.4.1. Pejabat Pembina Kepegawaian setingkat Pejabat Tinggi Madya atau
paling rendah Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan instansi
masing-masing kepada Kepala Sadan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi untuk penetapan angka kredit bagi Perekayasa Ahli
Madya -IV/b, sampai dengan Perekayasa Ahli Utama -IV/e;
7.2.4.2. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Unit Kerja yang
terkait paling rendah Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi kepada pejabat yang
membidangi kepegawaian (paling rendah Pejabat Tinggi Pratama)
untuk penetapan angka kredit Perekayasa Ahli Pertama - Ill/a,
sampai dengan Perekayasa Ahli Madya -IV/a;
7.2.4.3. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Unit Kerja paling
rendah pejabat Administrator d i lingkungan masing-masing instansi
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, untuk penetapan
angka kredit Perekayasa A h Ii Pertama, - II I/a sampai dengan
Perekayasa Ahli Madya, - IV/a yang bekerja di lingkungan lnstansi
Pusat;
7.2.4.4. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Unit Kerja setingkat
pejabat Administrator atau paling rendah Pejabat Pengawas, kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi untuk penetapan angka
kredit Perekayasa Ahli Pertama, - Ill/a sampai dengan Perekayasa
Ahli Madya, - IV/a yang bekerja di lingkungan Provinsi;
7.2.4.5. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Unit Kerja pejabat
Administrator atau paling rendah Pejabat Pengawas, kepada Pejabat
Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota untuk penetapan angka
110
kredit Perekayasa Ahli Pertama, - Ill/a sampai dengan Perekayasa
Ahli Madya, - IV/a yang bekerja di lingkungan Kabupaten/Kota.
7.2.5. Lampiran-lampiran DUPAK.
DUPAK yang telah diisi dengan bobot angka kredit dari masing­
masing butir kegiatan yang dikerjakan pejabat Fungsional
Perekayasa yang bersangkutan dilengkapi dengan lampiran­
lampiran sebagai berikut
7.2.5. 1 . Surat pernyataan melakukan kegiatan kerekayasaan, surat
pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi, surat
pern yataan melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan
tugas kerekayasaan dan surat pernyataan telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan kerekayasaan sebagaimana dimaksud
pada lampiran VII, VIII, IX, dan X;
7.2.5.2. Surat Keputusan Organisasi Fungsional Kerekayasaan/Surat
Keputusan Personil atau ekuivalensinya terkait dengan posisi
personil di Organisasi Fungsional yang ditanda tangani oleh Kepala
unit kerja/atasan langsung paling kurang pejabat Administrator;
7.2.5.3. Program Manual yang di dalamnya mencakup antara lain sistem
pelaporan dan jadwal rencana pelaksanaan (time schedule);
7.2.5.4. Bukti fisik hasil kegiatan yang dilakukan seperti: ijazah/sertifikat,
karya tulis/karya ilmiah dan bukti fisik kegiatan kerekayasaan seperti
lembar kerja, lembar instruksi, lembar keputusan, technical note,
technical report dll;
7.2.5.5. Foto copy penilaian prestasi kerja 2 (dua) tahun terakhir;
7.2.5.6. Foto copy SK PNS (khusus untuk pengangkatan pertama);
7.2.5.7. Foto copy SK Jabatan (khusus untuk yang sudah diangkat ke dalam
jabatan Fungsional Perekayasa);
7.2.5.8. Foto copy Kartu Pegawai Negeri Sipil (Karpeg);
7.2.5.9. Foto copy SK Pangkat Terakhir;
7.2.5. 10. Foto copy PAK terakhir
7.2.5. 1 1 . ljazah terakhir yang dilegalisasi untuk pengangkatan pertama kali
atau bagi yang diangkat kembali setelah tugas belajar.
7.3. Penetapan Angka Kredit (PAK )
7.3.1. Pengertian
PAK adalah formulir yang memuat status angka kredit bagi pejabat
Fungsional Perekayasa untuk dapat dipergunakan sebagai bahan
kenaikan pangkat/jabatan (contoh formulir PAK lihat lampiran XI).
7.3.2. Pengisian PAK.
Pengisian PAK dilakukan dengan cara sebagai berikut di bawah ini:
7.3.2.1. Nomor diisi sesuai Kade Penomoran PAK di lnstansi Penilai;
7.3.2.2. lnstansi diisi Nama lnstansi Pengusul;
111
7.3.2.3. Masa Penilaian diisi sesuai masa penilaian yang ada pada DUPAK;
7.3.2.4. Keterangan Perorangan diisi data Perekayasa yang dinilai;
7.3.2.5. PAK kolom-LAMA diisi sesuai Nilai PAK terakhir
7.3.2.6. PAK kolom BARU diisi sesuai Hasil Penilaian DUPAK;
7.3.2.7. PAK kolom JUMLAH diisi hasil penjumlahan nilai dalam kolom LAMA
dan kolom BARU;
7.3.2.8. Rekomendasi (Butir Ill), diisi sesuai dengan hasil penilaian dengan
mempertimbangkan persyaratan kenaikan jabatan dan atau pangkat.
7.3.2.9. Setiap PAK yang diterbitkan oleh masing-masing instansi harus
ditembuskan kepada lnstansi Pembina.
7.3.3. Pejabat yang berwenang menetapkan PAK
Sesuai Peraturan Menpan Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Pejabat
yang berwenang menetapkan PAK:
7.3.3.1. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi selaku Kepala
instansi pembina Jabatan Fungsional Perekayasa atau pejabat lain
setingkat Plmpinan Tinggi Madya yang ditugaskan pada lnstansi
Pembina untuk penetapan angka kredit Perekayasa Ahli Madya,
IV/b sampai dengan Perekayasa Ahli Utama, IV/e untuk Perekayasa
di lnstansi Pembina dan instansi masing-masing;
7.3.3.2. Pejabat yang ditunjuk di lingkungan Sadan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi yang bersangkutan atau pejabat lain yang
ditunjuk yang membidangi kepegawaian (paling kurang Pimpinan
Tinggi Pratama) bagi Perekayasa Ahli Pertama, Ill/a sampai dengan
Perekayasa Ahli Madya, IV/a di lingkungan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi;
7.3.3.3. Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan atau pejabat lain
yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian (paling kurang
Pimpinan Tinggi Pratama) bagi Perekayasa Ahli Pertama, Ill/a
sampai dengan Perekayasa Ahli Madya, IV/a di lingkungan masing­
masing;
7.3.3.4. Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan atau
pejabat lain yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang
membidangi kepegawaian (paling kurang Pimpinan Tinggi Pratama)
bagi Perekayasa Ahli Pertama, Ill/a sampai dengan Perekayasa Ahli
Madya, IV/a di lingkungan masing- masing;
7.3.3.5. Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota yang bersangkutan
atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian
(paling kurang Pimpinan Tinggi Pratama) bagi Perekayasa Ahli
Pertama, Ill/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya, IV/a di
lingkungan masing- masing.

112
BAB VIII
PENILAIAN ANGKA KREDIT
8.1 . Tim Penilai Perekayasa
Tim Penilai Jabatan Perekayasa terdiri dari unsur unit teknis yang
membidangi kerekayasaan, kepegawaian dan Pejabat Fungsional
Perekayasa. Tim Penilai secara umum dibagi menjadi 5 (lima) yaitu:
a. Tim Penilai Pusat
b. Tim Penilai Unit Kerja
c. Tim Penilai lnstansi
d. Tim Penilai propinsi
e. Tim Penilai Kabupaten/Kota
8.1.1. Tim Penilai Pusat
8.1.1.1. Kedudukan
Tim Penilai Pusat adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan
oleh Kepala BPPT.
8.1.1.2. Tugas
Tim Penilai Pusat bertuga.s menilai prestasi Perekayasa Ahli Madya
IV/b sampai dengan Perekayasa Ahli Utama IV/e.
8.1.1.3. Tim Penilai Pusat berfungsi sebagai
8.1.1.3.1. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK;
8.1.1.3.2. Pemeriksa keabsahan dokumen-dokumen DUPAK;
8.1.1.3.3. Penyusun PAK untuk disampaikan kepada Kepala BPPT.
8.1.1.4. Keanggotaan Tim Penilai Pusat
Terdiri dari PNS paling kurang 7 (tujuh) orang dengan susunan
sebagai berikut:
8.1.1.4.1. Seorang Ketua merangkap anggota;
8.1.1.4.2. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
8.1.1.4.3. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur yang
membidangi kepegawaian/kesekretariatan; dan
8.1.1.4.4. Paling kurang 4 orang anggota.
8.1.1.5. Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai Pusat
8.1.1.5.1. Telah mengikuti dan lulus Diklat Tim Penilai yang
diselenggarakan oleh lnstansi Pembina;
8.1.1.5.2. Serendah-rendahnya Pejabat Perekayasa Ahli Utama IV/d;
113
8.1.1 .5.3. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja
Perekayasa;
8.1.1.5.4. Dapat aktif melakukan penilaian;
8.1.1 .5.5. Pendidikan minimal S2.
8.1.1.6. Apabila anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang memiliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Perekayasa, namun
sekurang-kurangnya terdapat 2 orang pejabat Perekayasa.
8.1.1.7. Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang untuk
satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya
berakhir, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu
1 (satu) masa jabatan.
8.1.1.8. Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai Pusat yang ikut dinilai, maka
Ketua Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai pengganti.

8.1.2. Tim Penilai Unit Kerja


8.1.2.1. Kedudukan
Tim Penilai Unit Kerja adalah Tim Penilai di lingkungan BPPT yang
di bentuk dan ditetapkan oleh Kepala BPPT untuk mengusulkan dan
menyusun PAK bagi Perekayasa Ahli Pertarna Ill/a sampai dengan
Perekayasa Ahli Madya IV/a.
8.1.2.2. Tugas
Tim Penilai Unit Kerja bertugas menilai prestasi Perekayasa Ahli
Pertama Ill/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a di
lingkungan BPPT atau di lingkungan instansi/provinsi/kabupaten/kota
yang belum mempunyai tim penilai.
8.1 .2.3. Fungsi
Tim Penilai Unit Kerja berfungsi sebagai:
8.1.2.3. 1 . Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DU PAK;
8.1.2.3.2. Pemeriksa dalam keabsahan dokumen-dokumen DUPAK;
8.1.2.3.3. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang
berwenang untuk menetapkan PAK Perekayasa Ahli Pertama Ill/a
sampai dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a;
8.1 .2.3.4. Membantu menilai OUPAK Perekayasa Ahli Madya Nib sampai
dengan Perekayasa Ahli Utama IV/e yang akan diajukan oleh
pejabat yang berwenang sebelum diajukan kepada Tim Penilai Pusat
melalui Kepala BPPT sebagai lnstansi Pembina.

114
8.1.2.3.5. Keanggotaan Tim Penilai Unit Kerja
Keanggotaan Tim Penilai Unit Kerja terdiri dari PNS paling kurang 7
(tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut:
8.1 .2.3.6. Seorang Ketua merangkap anggota;
8.1 .2.3.7. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
8.1 .2.3.8. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur yang membidangi
kepegawaian; dan
8.1 .2.3.9. Paling kurang 4 orang anggota.
8.1.2.4. Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai Unit Kerja
8.1.2.4.1. Telah mengikuti dan tutus Diktat Tim Penilai yang di selenggarakan
oleh lnstansi Pembina;
8.1.2.4.2. Serendah-rendahnya pejabat Perekayasa Ahli Madya IV/a;
8.1.2.4.3. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja
Perekayasa;
8.1.2.4.4. Dapat aktif melakukan penilaian;
8.1 .2.4.5. Apabila anggota Tim Peni lai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang memiliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Perekayasa, namun
sekurang-kurangnya terdapat 2 orang pejabat Perekayasa.
8.1.2.5. Masa Kerja Tim Penilai Unit Kerja
Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang
untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya
berakhir, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu
1 (satu) masa jabatan.
8.1.3. Tim Penilai lnstansi
8.1.3.1. Kedudukan
Tim Penilai lnstansi adalah Tim Penilai di lingkungan lnstansi, yang
dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala lnstansi untuk mengusulkan
dan menyusun PAK bagi Perekayasa Ahli Pertama Ill/a sampai
dengan Perekayasa Madya Ahli IV/a.
8.1.3.2. Tugas
Tim Penilai lnstansi bertugas menilai prestasi Perekayasa Pertama
Ahli Ill/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a di lingkungan
instansinya.
8.1.3.3. Fungsi
Tim Penilai lnstansi berfungsi sebagai:
8.1.3.3.1. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK;
115
8.1.3.3.2. Pemeriksa keabsahan dokumen-dokumen DUPAK;
8.1.3.3.3. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang
berwenang menetapkan PAK Perekayasa Ahli Pertama Il l/a sampai
dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a;
8.1.3.3.4. Membantu menilai DUPAK Perekayasa Ahli Madya IV/b sampai
dengan Perekayasa Ahli Utama IV/e yang akan diajukan oleh
pejabat yang berwenang kepada Tim Penilai Pusat melalui Kepala
BPPT sebagai lnstansi Pembina.
8.1 .3.4. Keanggotaan Tim Penilai lnstansi
Keanggotaan Tim Penilai lnstansi terdiri dari PNS paling kurang 7
(tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut:
8.1.3.4.1. Seorang Ketua merangkap anggota;
8.1 .3.4.2. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
8.1.3.4.3. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur yang membidangi
kepegawaian; dan
8.1.3.4.4. Paling kurang 4 orang anggota.
8.1.3.5. Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai lnstansi
8.1.3.5.1. Telah mengikuti dan lulus Diklat Tim Penilai yang di selenggarakan
oleh lnstansi Pembina;
8.1.3.5.2. Serendah-rendahnya pejabat Perekayasa Ahli Madya IV/a;
8.1.3.5.3. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja
Perekayasa;
8.1.3.5.4. Dapat aktif melakukan penilaian;
8.1.3.5.5. Apabila anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang
memiliki kompetensi.
8.1 .3.6. Masa Kerja Tim Penilai lnstansi
Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang
untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya
berakhir, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu
1 (satu) masa jabatan.
8.1.3.7. Setiap pembentukan Tim Penilai lnstansi harus dilaporkan secara
tertulis kepada lnstansi Pembina.
8.1.3.8. Jika pada suatu instansi belum dapat dibentuk Tim Penilai lnstansi
sesuai dengan persyaratan di atas, untuk penilaiannya instansi
tersebut menyerahkan proses penilaiannya kepada Tim Penilai Unit
Kerja.

116
8.1.4. Tim Penilai Provinsi
8.1.4.1. Kedudukan
Tim Penilai Provinsi adalah Tim Penilai di lingkungan provinsi yang
dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
provinsi untuk mengusulkan dan menyusun PAK bagi Perekayasa
Ahli Pertama Ill/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a.
8.1.4.2. Tugas
Tim Penilai Provinsi bertugas menilai prestasi Perekayasa Ahli
Pertama Il l/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a di
lingkungan provinsinya atau kabupaten/kota di wilayahnya yang
belum mempunyai tim penilai.
8.1.4.3. Fungsi
Tim Penilai Provinsi berfungsi sebagai:
8.1.4.3.1. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK;
8.1.4.3.2. Pemeriksa dalam keabsahan dokumen-dokumen DUPAK
8.1.4.3.3. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang
berwenang menetapkan PAK Perekayasa Ahli Pertama Ill/a sampai
dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a;
8.1 .4.3.4. Membantu menilai DUPAK Perekayasa Ahli Madya IV/b sampai
dengan Perekayasa Ahli Utama IV/e yang akan diajukan oleh
pejabat yang berwenang kepada Tim Penilai Pusat melalui Kepala
BPPT sebagai lnstansi Pembina.
8.1 .4.4. Keanggotaan Tim Penilai Provinsi
Keanggotaan Tim Penilai Provinsi terdiri dari PNS paling kurang 7
(tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut:
8.1.4.4.1. Seorang Ketua merangkap anggota;
8.1.4.4.2. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
8.1.4.4.3. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur yang membidangi
kepegawaian; dan
8.1.4.4.4. Paling kurang 4 orang anggota
8.1.4.5. Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai Provinsi
8.1.4.5.1. Telah mengikuti dan lulus Diklat Tim Penilai yang di selenggarakan
oleh lnstansi Pembina
8.1.4.5.2. Serendah-rendahnya pejabat Perekayasa Ahli Madya IV/a
8.1.4.5.3. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja
Perekayasa;
8.1.4.5.4. Dapat aktif melakukan penilaian;

117
8.1 .4.5.5. Apabila anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang merniliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Perekayasa, namun
sekurang-kurangnya terdapat 2 orang pejabat Perekayasa.
8.1 .4.6. Masa Kerja Tim Penilai
Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang
untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya
berakhir, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu
1 (satu) masa jabatan.
8.1.4.7. Setiap pembentukan Tim Penilai Provinsi harus dilaporkan kepada
lnstansi Pembina;
8.1.4.8. Jika· pada suatu sekretariat daerah provinsi belum dapat dibentuk
Tim Penilai Provinsi sesuai dengan persyaratan di atas, untuk
penilaiannya diserahkan kepada Tim Penilai Unit Kerja.

8.1.5. Tim Penilai Kabupaten/Kota


8.1.6. Kedudukan
Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah Tim Penilai di lingkungan
Kabupaten/Kota yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota untuk mengusulkan dan
menyusun PAK bagi Perekayasa Pertama Ahli Ill/a sampai dengan
Perekayasa Ahli Madya IV/a.
8.1.7. Tugas
Tim Penilai Kabupaten/Kota bertugas menilai prestasi Perekayasa
Ahli Pertama Ill/a sampai dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a di
lingkungan Kabupaten/ Kota.
8.1.8. Fungsi
Tim Penilai Kabupaten/Kota berfungsi sebagai:
8.1.8.1. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK;
8.1.8.2. Pemeriksa dalam keabsahan dokumen-dokumen DUPAK;
8.1.8.3. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang
berwenang menetapkan PAK Perekayasa Ahli Pertama Ill/a sampai
dengan Perekayasa Ahli Madya IV/a;
8.1.8.4. Membantu menilai DUPAK Perekayasa Ahli Madya IV/b sampai
dengan Perekayasa Ahli Utama IV/e yang akan diajukan oleh
pejabat yang berwenang kepada Tim Penilai Pusat melalui Kepala
BPPT sebagai lnstansi Pembina.
8.1.9. Keanggotaan Tim Penilai Kabupaten/Kota

118
8.1.10. Keanggotaan Tim Penilai Kabupaten/Kota terdiri dari PNS paling
kurang 7 (tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut:
8.1.10.1. Seorang Ketua merangkap anggota;
8.1.10.2. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
8.1.10.3. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur yang membidangi
kepegawaian; dan
8.1.10.4. Paling kurang 4 orang anggota.
8.1.11. Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai Kabupaten/Kota
8.1.11.1. Telah mengikuti dan lulus Diklat Tim Penilai yang diselenggarakan
oleh lnstansi Pembina
8.1.11.2. Serendah-rendahnya pejabat Perekayasa Madya IV/a
8.1.11.3. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja
Perekayasa;
8.1.11.4. Dapat aktif melakukan penilaian;
8.1.12. Apabila anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang memiliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Perekayasa, namun
sekurang-kurangnya terdapat 2 orang pejabat Perekayasa.
8.1.13. Masa Kerja Tim Penilai
Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang
untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya
berakhir, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu
1 (satu) masa jabatan.
8.1.14. Setiap pembentukan Tim Penilai Kabupaten/Kota harus dilaporkan
ke- pada lnstansi Pembina
8.1.15. Jika pada suatu sekretariat daerah Kabupaten/Kota belum dapat
dibentuk Tim Penilai Kabupaten/Kota sesuai dengan persyaratan di
atas, untuk penilaiannya diserahkan kepada Tim Penilai Provinsi
atau Tim Penilai Unit Kerja
8.2. Tim Teknis
8.2.1. Apabila diperlukan, pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit dapat membentuk Tim Teknis yang anggotanya terdiri dari
para ahli, baik yang berkedudukan sebagai PNS atau Non-PNS
yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan.
8.2.2. Tugas Pokok Tim Teknis adalah memberikan saran dan pendapat
kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas
kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan
keahlian tertentu.

119
8.2.3. Tim Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada
Ketua Tim Penilai.

8.3. Tata Kerja Admin istrasi Penilaian


8.3.1 Di Pusat
8.3.1.1. Sekretariat Tim Penilai Pusat bertugas membantu Tim Penilai Pusat
dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai Pusat.
8.3.1.2. Sekretariat Tim Penilai Pusat meneliti kelengkapan dan keabsahan
DUPAK.
8.3.1.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat
menyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
8.3.1.4. Sekretariat Tim Penilai Pusat membantu Tim Penilai Pusat dalam
melaksanakan sidang.
8.3.2 Di Unit Kerja {lnstansi Pembina)
8.3.2.1 . Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja bertugas membantu Tim Penilai
Unit Kerja dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai
Unit Kerja.
8.3.2.2. Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja meneliti kelengkapan dan
keabsahan DUPAK.
8.3.2.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat
menyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
8.3.2.4. Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja membantu Tim Penilai Unit Kerja
dalam melaksanakan sidang.
8.3.3 Di lnstansi
8.3.3.1. Sekretariat Tim Penilai lnstansi bertugas membantu Tim Penilai
lnstansi dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai
lnstansi.
8.3.3.2. Sekretariat Tim Penilai lnstansi meneliti kelengkapan dan
keabsahan DUPAK.
8.3.3.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat
menyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
8.3.3.4. Sekretariat Tim Penilai lnstansi membantu Tim Penilai lnstansi
dalam melaksanakan sidang penilai.
8.3.4 Di Provinsi
8.3.4. 1 . Sekretariat Tim Penilai Provinsi bertugas membantu Tim Penilai
Provinsi dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai
Provinsi.
8.3.4.2. Sekretariat Tim Penilai Provinsi meneliti kelengkapan dan
keabsahan DUPAK.
8.3.4.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat
120
menyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
8.3.4.4. Sekretariat Tim Penilai Provinsi membantu Tim Penilai Provinsi
dalam melaksanakan sidang penilai.

8.3.5 Di Kabupaten/Kota
8.3.5.1. Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota bertugas membantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota dalam hal pengelolaan administrasi
kegiatan Tim Penilai Kabupaten/Kota.
8.3.5.2. Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota meneliti kelengkapan dan
keabsahan DUPAK.
8.3.5.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi maka sekretariat
menyampaikan kepada unit Pengusul untuk dilengkapi.
8.3.5.4. Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota membantu Tim Penilai
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan sidang penilai.

8.4. Tata Cara Penilaian


Tata cara penilaian diatur sebagai berikut:
8.4.1 . Ketua Tim Penilai membagi tugas penilaian kepada anggota Tim
penilai.
8.4.2. Setiap DUPAK dinilai oleh dua orang dari Tim Penilai.
8.4.3. Apabila selisih hasil penilaian angka kredit kurang dari atau
sama dengan 20%, maka hasil penilaian yang mempunyai nilai
unsur utama lebih tinggi ditetapkan sebagai angka kredit tambahan
untuk PAK baru.
8.4.4. Apabila selisih hasil angka kredit lebih dari 20% maka ditunjuk
penilai ketiga untuk menetapkan nilai akhir.
8.4.5. Sekretaris Tim Penilai membuat PAK untuk disampaikan kepada
pejabat yang berwenang untuk disahkan setelah diperiksa oleh
Ketua Tim Penilai.
8.4.6. Hasil Penilaian angka kredit harus dituangkan dalam Serita Acara
Penilaian Angka Kredit yang ditandatangani oleh anggota Tim
Penilai yang hadir.
8.4.7. Untuk penilaian Perkayasa Ahli Madya IV/b sampai Perekayasa
Ahli Utama IV/e, sebelum diusulkan ke Tim Penilai Pusat harus
dinilai dulu dan dilampirkan draft PAK dari Tim Penilai lnstansi/Tim
Penilai Unit Kerja/Tim Penilai Provinsi/Tim Penilai Kabupaten/Kota

121
BAB IX
PENUTUP

Penilaian
Penilaian prestasi kerja Perekayasa dilakukan berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21 9/M.PAN/7/2008
Tentang Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 02
Tahun 2016.

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN


PENERAPAN TEKNOLOGI

UNGGUL PRIYANTO

122
LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA SADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

STANDAR NOMENKLATUR UNTUK SCIENCE DAN TEKNOLOGI


BERDASARKAN UNESCO TAHUN 1988

MATHEMATICS
1 Algebra 7 Numerical analysis
2 Analysis and functional analysis 8 Operations research
3 Computer science 9 Probability
4 Geometry 10 Statistics
5 Number theory 1 1 Other mathematical specialities
6 Topology

ASTRONOMY & ASTROPHYSICS


1 Cosmology and cosmogony 5 Radio-astronomy
2 Interplanetary medium 6 Solar system
3 Optical astronomy 7 Other astronomical specialities
4 Planetology

PHYSICS
1 Acoustics 9 Optics
2 Electro-magnetism 10 Physical chemistry
3 Electronics 11 Solid state physics
4 Fluid (physics of) 12 Thoeritical physics
5 Mechanics 13 Thermodynamics
6 Molecular physics 14 Units and constants
7 Nuclear physics 15 Other physical specialities
8 Nucleonic

CHEMISTRY
1 Analytical chemistry 5 Nuclear chemistry
2 Biochemistry 6 Organic chemistry
3 Inorganic chemistry 7 Physical chemistry
4 Macromolecular chemistry 8 Other chemical specialities

LIFE SCIENCES
1 Animal biology (zoology) 11 Immunology
2 Anthropology (physical) 12 Insect biology (entomology)
3 Biochemistry 13 Microbiology
4 Biomathematics 14 Molecular biology
5 Biometrics 15 Palaentology
6 Cell biology 16 Plant biology (botany)
7 Ethology 17 Radiobiology

l-1
8 Genetics 1 8 Symbiosis
9 Human biology 1 9 Virology
1 0 Human physiology 20 Other biological specialities

EARTH AND SPACE SCIENCES


1 Atmospheric sciences 8 Oceanography
2 Climatology 9 Soil science
3 Geochemistry 1 0 Space science
4 Geodesy 1 1 Geology
5 Geography 1 2 Geophysics
6 Hydrology 13 Other earth, space or
7 Meteorology environmental specialities

AGRICULTURAL SCIENCES
1 Agricultural chemistry 6 Forestry
2 Agricultural engineering 7 Horticulture
3 Agronomy 8 Phytopathology
4 Animal husbandry 9 Veterinary sciences
5 Fish and wildlife 10 Other agricultural specialities

MEDICAL SCIENCES
1 Clinical sciences 9 Pharmacology
2 Epidemiology 10 Preventive medicine
3 Forensic medicine 1 1 Psychiatry
4 Occupational medicine 12 Public health
5 Internal medicine 13 Surgery
6 Nutrition sciences 14 Toxicology
7 Pathology 15 Other medical specialities
8 Pharmacodynamics

TECHNOLOGICAL SCIENCES
1 Aeronautical technology and 1 6 Metal products technology
engineering
2 Biochemical technology 1 7 Motor vehicle technology
3 Chemical technology and 18 Mining technology
engineering
4 Computer technology 19 Naval technology
5 Construction technology 20 Nuclear technology
6 Electrical technology and 21 Petroleum and coal technology
engineering
7 Electronic technology 22 Power technology
8 Environmental technology and 23 Railway technology
engineering
9 Food technology 24 Space technology
10 Industrial technology 25 Telecommunications
L-2
technology
11 Instrumentation technology 26 Textile technology
12 Materials technology 27 Transportation systems
technology
13 Mechanical engineering and 28 Unit operations technology
technology
14 Medical technology 29 Urban planning
15 Metallurgical technology 30 Other technological specialities

ECONOMIC SCIENCES
1 Econometrics 4 Economics of technological
change
2 Economic accounting 5 Industrial organization and
public policy
3 Economic systems 6 Organization and management
of enterprises

PEDAGOGY
1 Curriculum Development

POLITICAL SCIENCE
1 Policy sciences

PSYCHOLOGY
1 Educational psychology 3 Experimental psychology
2 Evaluation and measurement in
psychology

SCIENCES OF ART & LETTERS


1 Architecture

PHILOSOPHY
1 Philosophy of knowledge 5 Philosophy of nature
2 General philosophy 6 Social philosophy
3 Philosophical systems 7 Philosophical doctrines
4 Philosophy of science 8 Other philosophical specialities

L-3
LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA SADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK KENAIKAN JABATAN


DAN KENAIKAN PANGKAT PEREKAYASA PENDIDIKAN SARJANA (S1 )/DIPLOMA IV

JENJANG JABATAN I GOLONGAN RUANG / ANGKA KREDIT


NO UNSUR PROSENTASE PERTAMA MUDA MADYA UTAMA
Ill/a 111/b 111/c 111/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

I Pendidikan Sekolah 100 100 100 100 100 100 100 100 100

II ANGKA KREDIT PENJENJANGAN


A UTAMA
1 Pendidikan dan pelatihan serta
memperoleh surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan (STTPP) atau
sertifikat � 80 %
2 Kegiatan Kerekayasaan 40 80 160 240 348 456 564 712 50
3 Pengembangan Profesi 12 24 36 48
Jumlah I 40 80 160 240 360 480 600 760 50

B PENUNJANG
Pendukung pelaksanaan kegiatan <20 %
Pelaksanaan Tugas Perekayasaan 10 20 40 60 90 120 150 190
Jumlah II 50 100 200 300 450 600 750 950 50
Jumlah ( I + II ) 100% 150 200 300 400 550 700 850 1050

L-4
LAMPIRAN Ill
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYAS A DAN ANGKA KREDITNYA

KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KU MULA TIF MINIMAL UNTUK KENAI KAN
JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT PEREKAYASA PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2)

JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG I ANGKA KREDIT


NO UNSUR PROSENTASE PERTAMA MUDA MADYA UTAMA
111/b 111/c 111/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

I Pendidikan Sekolah 150 150 150 150 150 150 150 150

II ANGKA KREDIT PENJENJANGAN


A UTAMA
1 Pendidikan dan pelatihan serta
memperoleh surat tanda tamat
pendid ikan dan pelatihan (STIPP) atau
sertitikat � 80 %
2 Kegiatan Kerekayasaan 40 120 200 308 416 524 672 50
Pengembangan Profesi 12 24 36 48
Jurnlah I 40 120 200 320 440 560 720 50

B PENU NJANG
Pendukung pelaksanaan kegiatan < 20 %
10 30 50 80 110 140 180
Pelaksanaan Tugas Perekayasaan
Jumlah II 50 150 250 400 550 700 900 50
Jumlah ( I + II ) 100% 200 300 400 550 700 850 1050

L-5
LAMPIRAN IV
PERATURAN KEPALA SADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDJTNYA

KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK KENAIKAN


JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT PEREKAYASA PENDIDIKAN PASCASARJANA (S3)

JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG / ANGKA KREDIT


NO UNSUR PROSENTASE MUDA MADYA UTAMA
111/c 111/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

I Pendidikan Sekolah 200 200 200 200 200 200 200

II ANGKA KREDIT PENJENJANGAN


A UTAMA
1 Pendidikan dan pelatihan serta
memperoleh surat tanda tamat pendidikan
dan pelatihan (STIPP) atau sertifikat
2 Kegiatan Kerekayasaan
_:: 80 % 80 160 268 376 484 632
3 Pengembangan Profesi 50
12 24 36 48

Jumlah I 80 160 280 400 520 680 50

B PENUNJANG
Pendukung pelaksanaan kegiatan
!: 20 % 20 40 70 100 130 170
Pelaksanaan Tugas Perekayasaan
Jumlah I I 100 200 350 500 650 850 50
Jumlah ( I + II ) 100% 300 400 550 700 850 1050

l-6
LAMPIRAN V
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA


(Sesuai Lampiran I PerMenPAN Nomor PER/219/M/PAN/7/2008)

ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
I PENDIDIKAN A Pendidikan Sekolah dan 1. Ooktor (S3} liazah 200 Semua Jenianci
Memperoleh Gelar/ljazah 2. Maaister (S2) liazah 150 Semua Jeniang
3. Sarfana (S1) llazah 100 Semua Jenfano
B Pe-ndidikan dan Pelatlhan 1. Lamanya lebih dari 960 lam Sertifikat 15 Semua Jeniano
di Bidang Kegialan kerekayasaan 2. Lamanva 641 - 960 lam Sertifikat 9 Semua Jeniana
dan Memperoleh Surat Tanda 3. Lamanya 481 - 640 jam Sertifikat 6 Semua Jeniang
Tamai Pendldikan dan 4. Lamanya 161 - 480 jam Sertlfl kat 3 Semua Jenlang
Pelatihan (STIPP) 5. Lamanya 81 - 160 lam Sertifikat 2 Semua Jeniang
6. Lamanva 31 - 80 jam Sertifikat 1 Semua Jeniano
7. Lamanva 10 - 30iam Sertlfikat 05 Semua Jenfano
C Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Pendldlkan dan Pelatihan Prajabatan golongan Ill Sertiflkat 2,0 Semua Jenjang

II KEGIATAN A Pelak.sanakan keglatan 1. Sebagai Stat Perekayasa (Engineering Staff)


KEREKAYASAAN penelltlan terapan, a. Melaksanakan k,:,aialan Kerekayasaan
pengembangan, perekayasaan 1). Malaksanakan desain kohseplual
dan pengoperaslan (a) Menetapkan tujuan dan kebutuhan desain (Design lembar kerja 0,079 Perekayasa Pertama
Reouirement and Objective)
(bl Menvusun filosofi rancana banaun Lembar keria 0 098 Perekavasa Pertama
(c) Menetapkan mel.oda yang dlgunakan Lembar kerja 0,083 Perekayasa Pertama
2). Mel.aksanakan desain awal
Cal Merekavasa bentuk konfiaurasi Lembar kerja 0 109 Perekavasa Pertama
(b) Mengkalkulasl klnerja awal Logbook per 0,113 Perekayasa Pertama
keglalan dan
Lembar keria
(c) Membuat gambar teknis (Engineering Drawing) Lembar kerja 0,115 Perekayasa Pertama
awal
3). Melaksanakan Desain rinci
Cal Melaksanakan iterasi hasll desain awal Lembar keria 0 152 Perekavasa Pertama
(b) Menoootimasi hasil desain awal Lembar keria 0 125 Perekavasa Pertama
(cl Melaksanakan konfiaurasi desain rinci Lembarkeiia 0 228 Perekavasa Pertama
(dl Menetaokan konfiaurasi lembar ker1a 0 076 Perekavasa Pertama
4). Melaksanakan oerhllungan
(a) Melaksanakan perhitungan pendekatan awal Logbook dan 0,109 Perekayasa Pertama
Lembar keria
(b) Melaksanakan perhitungan anali tik rinci Logbookdan 0,255 Perekayasa Pertama
Lembar krnia
(c) Melaksanakan kamputasl numerl k Logbook dan 0,671 Perekayasa Pertama
Lembar kerla

L-7
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
5). Melaksanakan DellQuiian
(al Menetaokan konfiaurasl oenauiian Lembar kerja 0 183 Perekavasa Pertama
(b) Membuat benda uji Benda kerja/ 0,175 Perekayasa Pertama
Lembar Kerja
(Product Working
sheetl
(c) Menetapkan sistem oenainderaan oenauiian Lembarkeria 0 090 Perekavasa Pertama
(d) Menetapkan slstem perolehan dan pengolahan data Lembar kerja 0,113 Perekayasa Pertama

(el Melaksanakan ooerasl oenaullan Loabook 0 420 Perekavasa Pertama


(fl Menaan.alisis data Lembar keria 0,275 Perekavasa Pertama
(g) Menginterprelasi hasll uji Lemba.rkerja 0,289 Perekayasa Pertama
6). Melaksanakan exolorasi
(al Menetaokan lnstrumentasl exolorasi Lembar Karla 0 174 Perekavasa Pertama
(bl Menetaokan sasaran exolorasi Lembar keria 0 125 Perekavasa Perlama
(c) Melaksanakan explorasi Logbookdan 0,569 Perekayasa Pertama
Lembar keria
(dl Menaanali.sis data exolorasi Lembar keria 0.491 Perekavasa Pertama
(el Menalnteroretasl hasil eimlorasl Lembar kerl a 0 267 Perekavasa Pertama
7). Melaksanakan observasl
(al Menetaokan instrumentasi observasl Lembar keria 0 240 Perekavasa Pertama
(bl Menelaokan sasaran observasi Lembar keria 0 110 Perekavasa Pertama
(c) Melaksanakan observasi Logbookdan 0,638 Perekayasa Pertama
Lembar keria
(dl Menaanalisis data observasl Lembar kerl a 0 423 Perekavasa Pertama
(el Mel'IQlnteroretasl hasil observasl Lembar keria 0246 Perekavasa Pertama
8). Melaksanakan oenaukuran
(al Menetaokan instrumentasl oenaukuran Lembar kerla 0 158 Perekavasa Pertama
(bl Menelaokan sasaranoenaukuran Lembar keria 0 076 Perekavasa Perlama
(c) Melaksanakan pengukuran Logbook dan 0,571 Perekayasa Pertama
Lembar kerla
(dl Menaanalisis data oenaukuran Lembar keri a 0.489 Perekavasa Pertama
(el Menointerorelasl hasII oenaukuran Lembar kerla 0 551 Perekavasa Pertama
9). Melaksanakan modlflkasl produk
(a) Melaksanakan repair (perbaikan) produk Lem bar kerja dan 0.480 Perekayasa Pertama
foto
(b) Melaksanakan modifikasi produk Lembar kerja dan 0, 251 Perekayasa Pertama
foto
10). Melaksanakan oerawatan oroduk
(a) Melaksanakan perawalan rutin (harlan) produk Lembar kerja dan 0,057 Perekayasa Pertama
foto
(b) Melaksanakan perawatan berkala produk Lembar kerja dan 0, 136 Perekayasa Perlama
folo
(c) Melaksanakan perbalkan menyeluruh (overhaul) Lambar kerja dan 0,336 Perekayasa Pertama
oroduk folo
1 1 ). Melaksanakao sludi kelavakan sistem teknoloQi
(al Menetaokan oarameter kelavakan Lembar keri a 0 123 Perekavasa Pertama
(b) Melaksanakan penyeli di kan kesesuai an dengan Lembar kerja 0,315 Perekayasa Pertama
oaramater k.elavakan

L-8
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
NO UNSUR SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
12). Melaksanakan studi banding slstem teknologi
(al Menetaokan acuan stud! bandina Lembar karl a 0 145 Parekavasa Pertama
(b) Melaksanakan perbandingan kinerja suatu teknologi Lembar kerja 0,301 Perekayasa Pertama
b Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tlnggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Pertama
berbahaya

2. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader)


a Memberikan supervisi kepada para Engineering Staff dalam:

1l. Melaksanakan desain konseotuaV awal


(a) Memberikan beberapa altematif metoda desain Lembar lnstruksl 0,820 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Menetapkan metoda katkut asi Lembar lnstruksi 0,218 Perekayasa Muda
Teknik
(cl Menial hasN desain awal Lembar keria 0 602 Perekavasa Muda
2\. Melaksanakan desaln rincl
(a) Memberikan metoda optimasl Lembar lnstruksi 0,174 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Mensintesiskan hasil desain awal manjadi desain Lembar kerja 0,354 Perekayasa Muda
rlncl
(c) Memberikan metoda iterasl desain Lembar lnstruksi 0,419 Perekayasa Muda
Teknik
3\. Melaksanakan oerhltunaan
(a) Melaksanakan penurunan persamaan Lembar kerja 0,425 Perekayasa Muda
matematik/modelllna
(b) Melaksanakan deskritisasl persamaan Lembar kerja 0,369 Perekayasa Muda
(c) Memberikan metoda pemecahan persamaan Lembar Instruksi 0,190 Perekayasa Muda
Teknik
4). Melaksanakan Penouiian
(a) Manyajikan beberapa allernatifjenis peralatan Lembar Instruksi 0,206 Perekayasa Muda
oenauJian Teknik
(b) Menentukan peralatan perolehan data Lembar lnstruksi 0,209 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Menentukan peralatan pengolah data Lembar lnstruksl 0,206 Perekayasa Muda
Teknik
(d) Memberikan metoda dan strategi pengujian Lembar lnslruksi 0,200 Perekayasa Muda
Teknik
(e) Memberikan metoda interpretasi hasi pengujian Lembar lnstruksi 0,200 Perekayasa Muda
Teknik
5). Melaksanakan explorasi
(a) Meleksanakan pemllihan dan penetapan sasaran Lamber lnstruksi 0,256 Perekayasa Muda
exolorasi Teknik
(b) Menelal)'kan metoda expiorasi Lembar lnstruksi 0,171 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Melaksanakan penurunan hasil explorasi menjadi Lembar kerja 0,241 Perekayasa Muda
model matematika

L-9
UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
NO SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
6). Melaksanakan observasf
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran Lembar lnstruksi 0,192 Perekayasa Muda
observes! Teknlk
(b) Menetapkan metoda observasi lembar lnslruksi 0,175 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Melaksanakan penurunan hasil observasl menjadi Lembar kerja 0,392 Perekayasa Muda
model matematika
7). Melaksanakan oenaukuran
(a) Melaksanakan pemilihan dan penatapan sasaran lembar lnstruksi 0,400 Perekayasa Muda
oenaukuran Teknik
(bl Menetapkan meloda pengukuran Lembar lnstruksi 0,249 Perekayasa Muda
Teknlk
(c) Melaksanakan penurunan hasil pengukuran lembar ker)a 0,343 Perekayasa Muda
meniadi model matematika
8). Melaksanakan modi flkasl produk
(a) Memberikan metoda modifikasi produk Lembar lnstruksi 0,245 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda perbaikan (repair) produk lembar lnslruksi 0,314 Perekayasa Muda
Teknik
9). Melaksanakan oerawatan oroduk
(a) Memberikan metoda perawatan produk Lembar lnstruksi 0,248 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda perbaikan menyeluruh (over Lembar lnstruksi 0,215 Perekayasa Muda
haul) oroduk Teknik
10). Melaksanakan studl kelavakan slstem taknoloal
(a) Menetapkan persyaratan kelayakan Lembar lnstruksi 0,221 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Melaksanakan pemilihan parameter kelayakan Lembar lnstruksi 0,247 Perekayasa Muda
Teknlk
(c) Menetapkan model yang akan dlpakai sebagal Lembar lnstruksi 0,269 Perekayasa Muda
acuan Teknik
1 1 ). Menetapkan acuan banding Lembar lnstruksi 0,240 Perekayasa Muda
Teknik
b Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan Lembar Kepu1usan 0,068 Perekayasa Muda
para Staf Perekayasa (Engineering Staff) tentang pekerjaan (decission sheet)
mereka
c Memberi kan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
berkala yang diselenggarakan dan diplmpln oleh Ketua
Kelomook (Group leader)
1 ). Mempersiapkan bahan presentasi laporen hasil kegialan Maten presentasi 0,180 Perekayasa Muda
Paket Kerja (Worl< Package) yang dipimpinnya
2). Memberlkan presentasi hasll kegiatan di hadapan Ketua Materi presentasi 0,067 Perekayasa Muda
Kelompok (Group Leader) secara berkala (Pemaparan,
diskusi, dan penyimpulan hasil)
d Melaksanakan keglatan di lingkungan berisiko tinggl atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa
berbahaya Pertama/Muda

L-10
NO UNSUR SUB UNSUR BUTI R KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
KREDIT

3. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader)


a Mengk.ombinasikan hasil-hasil dari seluruh Paket Pekerjaan
(WP) yang berada di bawahnya dalam kelompok
keilmuan/keahliannya
1 ). Melaksanakan sub-lnlegrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,525 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah disain Lembar lnstruksi
2). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lem bar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
(WBS) untuk masalah testing Lem bar lnstruksi
3). Melaksanakan sub-integrasi produk s truktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
(WBS) untulc masalah explorasi Lembar lnstruksi
4). Melaksanakan sub-integrasi produk slruklur rincian kerja Lembar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
(WBS) untulc masalah observasi Lembar lnstruksi
5). Melaksanakan sub-integrasi produk WBS untuk messiah Lembar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
pengukuran Lembar lnstruksi
6). Melaksanakan sub-inlegrasi produk strulctur rincian kerja Lembar kerja/ 0,525 Perekayasa Madya
(WBS) untuk masalah modifi kasi Lembar lnstruksi
7). Melaksanakan sub-integrasl produk struktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,390 Perekoyasa Madya
(WBS) untuk masafah perawatan Lembar lnslruksi
b Mendiskusi kan kuafitas capaian dari segi leknis dengan Lembar Keputusan 1,200 Perekayasa Madya
melakukan iterasl teknis diantara kelompok (group) yang (decission sheet)
terkait
c Mendiskuslkan masalah yang berkailan dengan ketepatan Lembar Keputusan 0,330 Perekayasa Madya
waktu, pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan (decisslon sheet)
struktur rincian kerja (WBS)-nya dengan melakukan iterasi
yang terlcait dengan ketersediaan aliran pendanaan
d Membual perencanaan kontrak kerjasama leknis dengan Kontrak kerjasama 0,428 Perekayasa Madya
plhak lain bersamai Manajer Program (Program Manager)
e Mengusulkan pengadaan barang dan speslfikasinya kepada Lembar Usulan 0,400 Perekayasa Madya
Manajer Program (Program Manager) spesifikasi teknis
r Memberikan presentasi hasU kegiatannya dalam pertemuan
secara berkafa yang diselenggarakan dan dlpimpin oleh
Program Director dan dihadlri oleh lnsinyur Kepala (Chief
£nalneer) dan Manaier Pro!lram (Program manager)
1). Memperslapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan Materi presentasl 0,600 Perekayasa Madya
struktur rincian ke-rja (WBS) yang dipimpinnya
2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala Ma!eri presentasi 0, 120 Perekayasa Madya
Program (Program Director ) secara berkafa (paparan,
diskusi dan kesimpulan)
g Metaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko linggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa
berbahaya Muda/Madya

L-1 1
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
4. Aslsten Manajer Program (Assistant Program
Manager)
a Membuat perencanaan Jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan bersama dengan Manajer Program (Program
Manager).
1). Mengusulkan metoda pengendalian proyek, dan Lembar Kerja 0,140 Perekayasa Muda
sejenisnya untuk penjadwalan dan pengendalian
program
2). Mengusulkan rencana pendanaan yang telah Lembar kerja 0,160 Perekayasa Muda
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait
b Menyiapkan draft kontrak kerjesama teknls dengan pihak lain Draft kontrak 0,239 Perekayasa Muda
bersama Manajer Program (Program Manager}
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran Lembar kerja 0,180 Perekayasa Muda
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader) bersama Manajer Program (Program
Manager)
d Melaksanakan eval uasi ber1<ala dengan para Ketua Kelompok
(Group Leader) bersama Manejer Program (Program
Manager}
1}. Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap Lembar kerja 0,167 Perekayasa Muda
kondisi pendanaan yang berjalan, mendiskusikan
dampak kesesuaian pendanaan yang baru terhadap
produk kerja
2). Mend i skusikan masalah yang berkaitan dengan Lembar kerja 0, 164 Perekayasa Muda
ketepatan waktu pengadaan barang
a Memantau jalannya program dilinjau dari segi waktu dan dana

1 ). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Draft PCM report 0,565 Perekayasa Muda
Kemajuan Kegiatan (PCM) bersama Manajer Program
(Program Manager}
2). Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi Draft laporan 0,100 Perekayasa Muda
waklu dan dana
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berl slko tlnggl atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Muds
berbahaya

5. Manajer Program (Program Manager)


a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegialan dan
pendanaan.
1). Merencanakan Jadwal pendanaan program yang telah
diletapkan
(a) Memberikan metoda pengendalian proyek, dan Lembar lnslruksi 0,325 Perekayasa Madya
sejenlsnya untuk penjadwalan dan pengendalian Teknik
oroaram
(b} Membuat rencana pendanaan yang lelah Lembar kerja 0,359 Perekayasa Madya
dikoordlnaslkan dengan pihak-pihek terkait.

L-1 2
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
NO UNSUR SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
b Menet.ankan kontrak keriasama teknis denaan oihak lain Kontrak kerlasama 0 478 Perekavasa Madva
c MengustJkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran lembar kerja 0,360 Perekayasa Madya
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Kalua Kelompok
(Group Leader)
d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Group Leader
1). melakukan penyesuaian jadwal keglatan terhadap lembar Keputusan 0,334 Perekayasa Madya
kondisi pendanaan yang berjalan, mendiskusi kan (decission sheet)
dampek kesesuaian pendanaan yang baru terhadep
produk kerja
2). Mendiskuslkan masalah yang berkaitan dengan lembar Keputusan 0,328 Perekayasa Madya
ketepatan waktu pengadaan barang {decission sheet)
e Memantau jalannya program dltlnjau dari segi waktu dan dana

1 ). Melaksanakan Pemanleuan dan Pengendallan PCM Report 0,810 Perekayasa Madya


Kemajuan Kegiatan (PCM)
2). Menyusun Laporan kemajuan program dari segi waktu Materi presentasi 0,240 Perekayasa Madya
dan dana
3). Mempresentasikan laporan kemajuan program darl segi materi presentasi 0, 120 Perekayasa Madya
waktu dan dana di hadapan Kepala Program (Program
Director) secara berkala
f Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama Kepala Lembar Keputusan 0,800 Perekayasa Madya
Program (Program Director) dan lnsinyur Kepala (Chief (decisslon shi:et)
Engineer)
g Mel aksanakan keglatan di llngkungan beri siko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Madya
berbahaya

6. Asisten lnsinyur Kepala (Asistant Chief Engineer)

a Menyiapkan draft Engineering/ Test/ Production manual


1). Menyiapkan draft buku acuan kerekayasaan Engineering Test 1,080 Perekayasa Madya
(Engineering Manual ) Manual
2). Menviapkan draft buku acuan pengujian (fost Manual) Production Manual 0,930 Perekavasa Madya
3). Menylapkan draft buku acuan produksl (Production Production Manual 1,500 Perekayasa Madya
Manual)
b Mengusulkan personi yang sesual serta klari likasi dan sandi lembar Kerja 0,300 Perekayasa Madya
kerja Uob coda )
c Mengusulkan rencana waktu ketertlbatan personil dalam liap Lembar Kerja 0,300 Perekayasa Madya
prorgram
d Menyi apkan pertl3muan dalam rangka koordinasl kerja Lembar Kerja 0,240 Perekayasa Madya
e Memantau pelaksanaan program bersama lnsinyur Kepala LembarKerja 1,350 Perekayasa Madya
(Chief Engineer)
r Melaksanakan kagiatan di lingkungan beri siko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Madya
berbahaya

L-13
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
7. lnsinyur Kepala (Ch;ef Engineer)
a Membentuk Organisasl Program bersama Kepala Program Lembar Keputusan 0,800 Perekayasa Utama
(Program Director) dan Manajer Program (Program Manager) (decission sheet)

b Membuat perencanaan SOM yang sesuai kebutuhan,


berkoordfnasi dengan para Kepala Unit Struktural yang terlibal
dalam program
1). Merencanakan waktu keter1ibatan parsonil dalam tiap Lembar Kerja 0,960 Perekayasa Utama
program
2). Mendlskusikan dan menetapkan Sumber Daya Manusia Draft SK Tim Kerja 0,610 Perekayasa Utama
yang terlibat dalam program dengan para Kepala Unit
Struktural
c Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesffikasi teknls barang Lembar Keputusan 0,733 Perekayasa Utama
yang diusutkan Kelua Kelompok (Group Leader) (decission sheet )
d Mengintegrasikan hasil-hasil dari seluruh WBS ditinjau dari
kualitas teknik pemenuhan Design, Requirement and
Objective (DR&O)
1 ). Memberikan supervisi teknis untui< penyelarasan kinerja Lembar lnstruksi 0,473 Perekayasa Utama
secara rutin Teknik
2). Memberlkan saran perbaikan, alternatl f teknlk yang l aln Lembar Keputusan 0,400 Perekayasa Utama
pada pertemuan diskusi dengan para Ketua Kelompok (decission sheet)
(Group Leader)secara bersama atau sendiri-sendiri,
unluk mendiskusikan hasil • hasil program secara
berkala
3). Melakukan optimasi desain (trade-off) terhadap kondisl Lembar Keputusan 0,573 Perekayasa Utama
batas yang masih bisa dinegosiasi diantara struktur (decission sheet)
rincian kerja (WBS) dan pri oritasi hasil-hasil struk1ur
rincian kerja (WBS) untuk mendapatkan produk akhir
yang paling sesuai pada akhir tahun anggaran
e Mempresentaslkan hasil kegiatan secara tekni s di hadapan Materi presentasi 0,207 Perekayasa Utama
kepala program secara berkala
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tlnggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Madya
berbahaya

8. Kepala Program (Program Director)


a Melakukan perencanaan program bersama Pengelola LembarKerja 1,100 Perekayasa Utama
Program (Program Manager) dan lnsinyur Kepala (Chief
Engineer) membentuk organ i sasi program, menentukan
jumlah struktur rinclan ketja (WBS) danjumlah paket
pekerjaan (WP) untuk setiap struktur rincian kerja (WBS)

L-14
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
b Mengangkat personll-personll yang terlibat datam program Surat Keputusan 1,540 Perekayasa Utama
serta pejabal-pejabat fungsional alas usul an lnsinyur Kepala
(Chief Engineer), dan Program Manajer (Program Manager)

c Mendiskusikan Jalannya program dltlnjau dari segi teknik Lembar Keputusan 0,384 Perekayasa Ulama
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para (decission sheet )
Ketua Kelompok (Group Leader), Program Manajer
(Program Manager) dan lnslnyur Kepal a (Chief Engineer)
d Memantau ialannva orooram
1 ). Memberikan saran-saran pada setiap fasa penelaahan Lembar lnstruksi 0,473 Perekayasa Utama
program (program review): tahap persiapan Teknik
(Preliminary ), tahap rinci (Detail), tahap kritis (Critical)
dan lahap akhir (Final )
2). Malaporkan Jalannya program serta mempertanggung Materi presentasi 0,220 Perekayasa Ulama
Jawabkan hasil program kepada kepala unit slruktural
(pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara
berkala
e Mensosialisas i kan hasil program kepada para Stakeholders
terkait untuk di lakukan Uji Operasional dan Evaluasi
1). Memberi kan presentasi mengenai program berjalan Materi presentasi 0, 304 Perekayasa Utama
2). Memperagakan hasil-hasil program Benda kerja/ 0,431 Perekayasa Utama
Lembar benda
Kerja (Product
Working sheet)
f Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Alas Dokumen HAKI 0,577 Perekayasa Utama
Kekayaan lnteletual di hadapan yang berwenang
g Melaksanakan kegiatan di llngkungan beri siko linggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Utama
berbahava

B. Pelaksanakan penyusunan 1 , Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Program (Program Manual)


Pedoman dan Pembuatan
Laporan dalam Organisasi
a. Sebagai lnsinyur Kepala (ChiefEngineer) mempersiapkan Program Manual 2,640 Perekayasa Utama
Fungslonal Kerekayasaan
buku acuan program (Program Manual )
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager) memeri ksa Program Manual 1,980 Perekayasa Madya
buku acuan program (Program Manual)
c. Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujul buku Program Manual 2,640 Perekayasa Ulama
acuan program (Program Manual)
2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Desain (Design Manual) yang
terdiri darl Design, Requirement, and Objective (DR&O) , State of
The At1. Method , Mean of Compliance , Engineering Drawing and
Documentation, Design Scheduling
a. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan Design Manual 0,990 Perekayasa Madya
buku acuan desain (Design Manual)

L-15
SUB UNSUR BUTI R KEGIATAN ANGKA
NO UNSUR SATUAN HASIL PELAKSANA
KREOIT
b. Sebagai I nsinyur Kepala ( Chief Engineer) memeriksa buku Design Manual 1,760 Perakayasa Utama
acuan desain (Design Manuel)
c. Sebagai Kepal a Program (Program Director) menyetujul buku Design Manual 1,100 Perekayasa Utama
acuan desaln (Design Manuel)
3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kerekayasaan/ Pengujianl
Produksi (Engineering/ Tes!/ Production Manuel)
a. Menyusun Engineering Manua I yang terdiri dari test objective,
test method, parameter definition, instrument system, test
article system, test operation, data analysis, Integration, and
deploy system, engineering test scheduling

1 ). Sebagai Keb.Ja Kelompok (Group Leader) Engineering 0,990 Perekayasa Madya


memperslapkan buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual
Manual)
2). Sebagal Jnsinyur Kepala (ChiefEngineer) memerlksa Engineering 1,760 Perekayasa Utama
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual) Manual

3). Sebagal Kepala Program (Program Director) menyetujul Engineering 1,100 Perekayasa Utama
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual) Manual

b. Menyusun buku acuan pengujlan (Test manual)


1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) Test manual 0,990 Perekayasa Madya
mernpers l ap.kan buku acuan pengujian (Test Manual)
2). Sebagaf lnsinyur Kepala (Chief Engineer) rnemeriksa Test manual 1,760 Perekayasa Utama
buku acuan pengujian (Test Manual)
3). Sebagal Kepala Program (Program Dirac/or) menyetujul Test manual 1,100 Perekayasa Utama
buku acuan pengujian (Test Manual)
c. Menyusun Production manual yang terdiri darl production
method, production scheduling, sub assembly, small
assembly, product integration, product scheduling
1). Sebagal Ketua Kelornpok (Group Leader) Production Manual 0,990 Perekayasa Madya
rnemperslapkan buku acuan produksi (Production
Manual)
2). Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa Production Manual 1,760 Perekayasa Utama
buku acuan produksi (Production Manual)

3). Sebagal Kepala Program (Program Director) menyetujul Production Manual 1,100 Perekayasa Utama
buku acuan produksi (Production Manual)

L-16
SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA PELAKSANA
NO UNSUR KREDIT
4. Menyusun catatan teknis (Technical Notes) , yaitu menuliskan
hasll-hasil kerja dart setiap staf Perekayasa (Engineering Staff)
setlap saat dari kegiatan yang dilakukan
a. Sebagai Staf f'erekayasa (Engineering Staff) Technical Notes 0,107 Perekayasa Pertama
mempersiapka, catatan teknis (TN)
b. Sebagal Kelua Sub Kelompok (Leader) memeriksa catatan Technical Notes 0,190 Perekayasa Muda
lenis (TN)
c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) menyetujui catatan Technical Notes 0,518 Perekayasa Madya
tekn i s (TN)
5. Menyusun Laporar, Teknis (Technical Report) a tau revisi laporan
leknis (Technical Memorandum) yang merupakan hasil dari
keglatan leader dengan acuan laporan teknls (Technical Report )
dari para staf Perakayasa (Engineering Staff) yang terllbat

a. Sebagai Ketua Kelompok (Leader) mempersiapkan Laporan Technical Report/ 0,367 Perekayasa Muda
Teknis (Technif:al Report) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum )
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader) memeriksa Technical Report/ 0,525 Perekayasa Madya
Laporan Teknis (Technical Report ) atau revlsi laporan tekn i s Memorandum
(Technical Memorandum l
c. Sebagal lnsinyur Kepal a (Chief Engineer) menyetujui laporan Technical Report/ 0,613 Perekayasa Utama
Teknis (Technic;a/ Report) atau revisi laporan leknis Memorandum
(Technical Memorandum )
6. Menyusun dokumen teknis (Technical Document) yang
merupakan hasil kEJtja Ketua Sub Kelompok (Group Leader) yang
merupakan rangkuman hasil-hasil Peke! Pekerjaan (WP) yang
terkai l dengan acunn laporan teknls (Technical Report) yang
dihasilkan
a. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader) Technical 0,769 Perekayasa Madya
mempersiapkan dokumen teknis (Technical Document) Document
b. Sebagai lnsinyL r Kepala (Chief Engineer)memeriksa Technical 0,493 Perekayasa Utama
dokumen teknis (Technical Document) Document
c. Sebagal Kepala Program (Program Director) menyetujul Technical 2,089 Perekayasa Utama
dokumen teknis ITechnical Documentl Document
7. Membuat Program Document yang merupakan integrasi hasll-
hasll kerja setiap Group Leader yang terlibat dengan acuan pada
seluruh Technical Document yang dihasilkan
a. Sebagal lnslnyur Kepala (Chi&f Engineer) mempersiapkan Program 3,300 Perekayasa Utama
(Program Document) Document
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager) memeriksa Program 2,475 Perekayasa Madya
laooran akhir pn>oram (Proorom Documsntl Document
c. Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujui Program 3,300 Perekayasa Utama
laporan akhir pnigram (Program Document) Document

L-17
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
8. Menyusun laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan
kegiatan (Progress Control and Monitoring), yai tu membukukan
dan merangkum hasil kerja Manajer Program (Program Manager)
dan Asisten Manajer Program (Asisten Program Manager) dalam
bentuk dokumen yang mefiputi evaluasi program terhadap dana
serta perubahan-perubahannya
a. Sebagai Manajer Program (Program Manager) Progress Control 1,320 Petekayasa Madya
mempersiapk:an laporan pemantauan dan pengendalian and Monitoring
kemajuan kegiatan (Progress Control and Monitoring)
b. Sebagal Manajer Program (Program Manager ) memeriksa Progress Control 0,330 Perekayasa Madya
laporan pemantauan den pengendalian kemajuan kegiatan and Monitoring
(Progress Control and Monitoring )
c. Sebagai Kepala Program menyetujui laporan pemanlauan dan Progress Control 2,200 Perekayasa Utama
pengendalian kemajuan keglatan (Progress Control and and Monitoring
Monitoring )
9. Melaksanakan kegla1an di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Utama
berbahaya
Ill PENGEMBANGAN A. Penyebarluasan produk Teknologi 1 . Membuat karya tulis di bldang kerekayasaan
PROFESI Sesuai dengan Tugas dal am a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional
Program yang Sedang Berjalan Buku 15 Semua Jenjang
b. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan naslonal Buku 10 Semua Jenjang
c. Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah intemasional Makalah 12,5 Semua Jenjang
d. Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional Makalah 6 Semua Jenjang
vana diakui inslalflsi pembina
e. Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan Makal ah 1 Semua Jenjang
ilmiah yang tidak d l pubUkasikan
B. Pendayagunaan produk Teknologi 1. Mendayagunakan produk leknologi yang memperoleh HAKI Dokumen 10 Semua Jenjang
(kecuall merk)
2. Mendayagunakan produk teknologi terjuel & memperoleh royalti Dokumen 5 Sernua Jenjang
C. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan, Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Dokumen 5 Perekayasa Madya dan
Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan Kerekayasaan Perekayasa Utama
Kegiatan Kerekayasaan
D. Perolehan Sertifikat Profesi Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1x Sertifikat 3 Semua Jenjang
per jenis)
E. Penerjemahan/Penyaduran Buku 1. Menerjemahkan/menyadur di bldang kerekayasaan yang
dan Bahan Lain di Bidang dipublikaslkan:
Kerekayasaan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara Tiap buku 2 Semua Jenjang
nasional
b. Dalam majalah i lmiah yang diakul oleh lembaga yang Tiap buku 1 Semua Jenjang
berwenang

l·18
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
SATUAN HASIL PELAKSANA
KREOIT
2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak
dipublikasi kan
a. Dalam bentuk buku Tiap buku 1 Semua Jenjang
b. Dalam bentuk makalah Tiap buku 0,5 Semua Jenjang
IV. KEGIATAN A. Penga)ar/Pelatih di Bidang 1. MengaJ ar/melatih Diklat, per 2 Jam Pelajaran Surat Tugas 0.04 Perekayasa Madya dan
2. Membimbing si swa Surat Tugas 2 Perekayasa Madya dan
3. Menyusun kurikulum/buku/diktaVmodul berkaitan dengan Ookumen 0.5 Perekayasa Madya dan
pelatihan kegiatan kerekayasaan Perekayasa Utama
B. Peran serta dalam Seminar/ 1. Pemrasaran Sertlfikat 3 Semua Jenjang
Lokakarya/ Konferensi di bidang 2. Moderator/pembahas/narasumber Sertifikat 2 Semua Jenjang
kerekayasaan 3. Peserta Sertifikat 1 Semua Jenjans:i
C. Keanggotaan dalam Organisasi Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
Profesi di bidang Kerekayasaan a. lnternasfonal 1
b . Nasional Surat Keputusan 0,75 Semua Jenjang
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND Surat Keputusan 0,5 Semua Jenjang
D. Keanggotaan dalam Tim Penilal Menjadi anggota Tim Penil ai Jabatan Fungsional Perekayasa secara PAK 0,04 Perekayasa Madya dan
akti f, setiap DUPAK Perekayasa Utama

Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review), setiap Surat Surat Keputusan 2 Semua Jenjang
Keputusan
E. Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa 1 . Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
a. 10 Tahun Tanda Jasa 1 Semua Jenjang
b. 20 Tahun Tanda Jasa 2 Semua Jenlana
c. 30 Tahun Tanda Jasa 3 Semua Jenjang
2. Satyalancana PembanQunan Tanda Jasa 4 Semua JenianQ
3. Satvalancana Wirakal'{a Tanda Jasa 4 Semua Jenjang
4. Bintano Jasa Tanda Jasa 6 Semua Jeniano
5. Bfntana Mahaoutera. Tande Jasa 8 Semua Jeniang
F. Perolehan Gelar Kesarjanaan 1 . Memperoleh CJelar kehormatan akademis setiaooelar PenQharoaan 15 Semua JenianQ
lainnya 2. Memoeroleh gelar kesarJanaan lainnya
a. Pasca Sarl ana (S-2l liazah 10 Semua Jeniana
b. Doktor ( S-3 ) ljazah 15 Semua Jenjang

L-19
LAMPIRAN VI
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREOIT


JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
Nomor :
INSTANSI Masa Pcnllalan
Bulan Tahun s/d Bulan Tahun

I KETERAN GAN PERORANGAN


1Nama
2NIP Baru
3Nomor Seri Kartu Pegawai
4 Tempat dan Tanqqal Lahir
5 Jenis Kelamin
6 Pendldlkan Yang DiperhitunQka AnQka Kreditn_ya
7 Pangkat I Golongan Ruang I TMT
8 Jabatan FunQsional / TMT
9 Masa Kerja Golongan Lama tahun bulan
10 Masa Kerja Golong_an Baru tahun bufan
1 1 Unit Kerja

II UNSUR YANG DINILAJ


ANGKA KREDIT MENURUT
NO UNSUR, SUB UNSUR, BUTIR KEGIATAN INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI
LAMA BARU JUMLAtl LAMA BARU JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
I PEN DID I KAN
A Pendldikan Sekolah dan Memperoleh Gelar/ljazah
1 . Doktor (S3)
2. MaQister (S2)
3. Sariana (S1)
B Pendidlkan dan Pelatihan di Bidang Kegiatan kerekayasaan dan
Memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan den Pelatihan (STIPP)
1 . Lamanya lebih dari 960 jam
2. Lamanva 641 - 960 jam
3. t.:amanva 481 - 640 iam
4. Lamanva 161 - 480jam
5. Lamanva 81 - 160 iam
6. Lamanva 31 - 80 iam
7. Lamanva 10 - 30 lam
C Pendidikan dan Pelatihan Pralabatan
Pendidikan dan Pelatihan Praiabatan golongan Ill
II KEGIATAN KEREKAYASAAN
Pelaksanakan kegiatan penelitian terapan, pengembangan,
A
Ioerekavasaan dan penaooerasian
1. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff)
a. Melaksanakan kegiatan Kerekavasaan
1). Melaksanakan desain konseptual
(a) Menetapkan tujuan dan kebutuhan desaln (Design
Reaulrement and Objective)
(bl Menyusun filosofi rancang bangun
(c) Menetapkan metoda yang digunakan
2). Melaksanakan desain awal
(a· Merekayasa bentuk konfigurasi
(b Mengkalkulasi kineria awal
(c Membuat gambar teknis (Engineering Drawina) awal
3). Melaksanakan Desain ri nci
(a' Melaksanakan iterasi hasil desain awal
(b1 Mengoptimasi hasil desain awal
(c] Melaksanakan konflQurasi desain rinci
(dl Menetapkan konfiaurasi
4). Melaksanakan oerhitunQan
(a] Melaksanakan oerhitunaan oendekatan awal

(b Melaksanakan oerhilunaan analitik rinci
(c Melaksanakan komoutasi numerik

L-20
5). Melaksanakan oenauii an
a) Menetaokan konfiaurasi oenaulian
b) Membuat benda uii
le\ Menetaokan sistem oenainderaan oenauiian
(d\ Menetaokan sistem oerolehan dan oenaolahan data
(e\ Melaksanakan ooerasi oenaulian
(f\ Menaanalisis data
(al Menointemretasi hasil uii
6). Melaksanakan exnlorasi
a Menetaokan instrumentasi exolorasi
b Menetaokan sasaran evnlarasi
C Melaksanakan exolorasi
d Menoanalisis data exolorasi
e Menainteroretasi hasil exolorasi
7). Melaksanakan observasi
a Menetackan instrumentasi observasi
lb' Menelackan sasaran observasi
le Melaksanakan observasi
(d' Mennanallsis data observasi
(e' Menaintemretasi hasil observasi
8). Melaksanakan nenaukuran
la Menetaokan instrumentasi oenoukuran
b Menetaokan sasaran oenaukuran
C Melaksanakan penoukuran
d Menoanalisis data oenaukuran
e Menai ntemretasi hasil cenaukuran
9). Melaksanakan modifikasi oroduk
a)IMelaksanakan reoair lcerbaikan\nroduk
b)IMelaksanakan modifikasi oroduk
10) Melaksanakan nerawatan croduk
a Melaksanakan oerawatan rutin (harian\oroduk
b' Melaksanakan cerawatan berkala croduk
(c) Melaksanakan perbaikan menyeluruh (overhaul)
!Droduk
1 1 ) Melaksanakan studi kelavakan sistem teknolooi
(a' Menetankan narameter kelavakan
(b) Melaksanakan penyelidikan kesesuaian dengan
oaramater kelavakan
12) Melaksanakan studi bandina sistem teknoloal
(a) Menetankan acuan studi bandina
{b) Mefaksanakan nerbandim:1an kineria suatu teknoloai
b Melaksanakan kegiatan di llngkungan berisiko tinggi atau
berbahava
2. Sebaaal Ketua Sub KelomDok ILeaderl
a Memberikan sunervisl kenada oara Enalneerina Staff dalam:
1 ). Melaksanakan desain konseotual/ awal
a Memberikan beberaoa altemattt metoda desaln
b Menetaokan metoda kalkulasi
c Menilai hasil desain awal
2). Melaksanakan desain rinci
a' Memberikan metoda octimasl
b' Mensintesiskan hasil desain awal meniadi desain rinci
le Memberikan metoda iterasi desain
3). Melaksanakan oerhitunaan
(a) Melaksanakan penurunan persamaan
matematik/modellina
(b' Melaksanakan deskritisasi oersamaan
c Memberikan metoda oemecahan oersamaan
4). Melaksanakan Penauiian
(a) Menyajikan beberapa altematif jenis peralatan
lnenouiian
b Menentukan oeralatan oerolehan data
C Menentukan oeralatan cenaolah data
d Memberikan metoda dan strateoi oenoujian
le Memberikan metoda inlemretasi hasil oeni:iujian
5). Melaksanakan e'XDlorasi
(a) Melaksanakan pemilihan dan penelapan sasaran
exolorasi
b Menetaokan metoda exolorasi
(c) Melaksanakan penurunan hasll explorasi menjadi
model matematika
6). Melaksanakan observasi

L-21
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
observasi
lb Menetankan metoda observasi
(c) Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi
model matematika
7). Melaksanakan oenoukuran
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
Ipenoukuran
(b Menetackan metoda cenoukuran
(c) Melaksanakan penurunan hasil pengukuran menjadi
model matematika
8). Melaksanakan modifikasi oroduk
(a)IMemberikan metoda modifikasi oroduk
(b)IMemberikan metoda oerbaikan (repair)produk
9). Melaksanakan oerawatan oroduk
(a Memberikan metoda oerawalan orod uk
(b) Memberikan metoda perbaikan menyeluruh (over haul)
loroduk
10) Melaksanakan studi kelavakan sistem teknoloai
(a Menetaokan oersvaratan kelavakan
lb Melaksanakan oemilihan oarameter kelavakan
(c Menetaokan model vanaakan dioakal sebaoai acuan
1 1 ' Menetaokan acuan bandino
b Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan
para Staf Perekayasa (Engineering Staff) ten tang pekerjaan
mereka
c Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
ber1<ala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Ketua
Kelomook (Groun Leader1
1). Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan
Paket Kena (Work Packaae) vana dioimoinnva
2). Membarikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Ketua
Kelompok (Group Leader) secara berkala (Pemaparan,
diskusi dan nenvimnulan hasil)
d Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahava
3 Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader)
a Mengkomblnaslkan hasil-hasil dart seluruh Paket Peketjaan
(WP) yang berada di bawahnya dalam kelompok
kellmuan/keahliannva
1). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur ri ncian kerja
I!WBS) untuk masalah disain
2). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
I(WBSJ untuk masalah testina
3 Melaksanakan sub-i ntegrasi produk struktur ri ncian kerja
).
l(WBS) untuk masalah exolorasi
4). Melaksanakan sub-i ntegrasi produk struktur rincian kerja
l(WBS)untuk masalah observasi
5) Melaksanakan sub-integrasi produk WBS untuk masalah
loenoukuran
6). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
'WBS)untuk masalah modifikasi
7). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
'WBS) untuk masalah oerawatan
b Mendlskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan
melakukan i terasi teknis diantara kelompok (group ) yang terkait
c Mendiskusikan masalah yang berkailan dengan ketepatan
waktu, pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan
struktur rincian kerja (WBS)-nya dengan rnelakukan iterasi yang
terkait den□an ketersediaan aliran oendanaan
d Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak
lain bersama Manaier Pro!'.lram (Program Manager)
e Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada
Manaier Proaram IProaram Manac,er)
f Memberikan presentasi hasll keglatannya dalam pertemuan
secara berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh
Program Director dan dihadiri oleh lnsinyur Kepala (Chief
Enaineer) dan Manaier Pronram !Proaram manaaerl
1 ). Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan
struktur rincian keria (WBS) vana dioimoinnva

L-22
2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala
Program (Program Director ) secara berkala (paparan,
l,<;�1,,.,.,; ,<�� t,��;-~., 1-,n,
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahava
4. Asisten Manaier Pronram {Assistant Proaram Manaaer)
a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan bersama dengan Manajer Program (Program
Manaaer).
1 ). Mengusulkan metoda pengendalian proyek, dan sejenisnya
untuk penjadwalan dan pengendalian program
2). Mengusulkan rencana pendanaan yang telah
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
b Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
bersama Manaier Proaram (Proaram Manaaer)
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader) bersama Manajer Program (Program Manager)

d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Ketua Kelompok


(Group Leader) bersama Manajer Program (Program Manager)

1 ). Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi


pendanaan yang berjalan, mendiskusikan dampak
kesesuaian pendanaan yang baru terhadap produk kerja
2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan
waktu oenoadaan barano
e Memantau ialannva oroaram ditiniau dari seai waktu dan dana
1). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan
Keglatan (PCM) bersama Manajer Program (Program
Manaaer)
2). Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi waklu
dan dana
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berlsiko tinggi atau
berbahava
5. Manaier ProQram fProaram Manaaerl
a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
1pendanaan.
1). Merencanakan jadwal pendanaan program yang telah
di tetapkan
(a) Memberikan metoda pengendalian proyek, dan
sejenisnya untuk penjadwalan dan pengendalian
1oronram
(b) Membuat rencana pendanaan yang telah
dikoordinasikan denoan nihak-oihak terkait
b Menetapkan kontrak keriasama teknis denaan pihak lain
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran
sesuai dengan speslfikasl yang diusulkan Ketua Kelompok
(Groun Leader\
d Melaksanakan evaluasi berkala denaan oara Grouo Leader
1 ). Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi
pendanaan yang berjatan, mendiskusikan dampak
kesesuaian nendanaan vann baru terhadap produk keria
2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan
waktu oenoadaan barano
e Memantau lalannva nrooram diliniau dari seoi waktu dan dana
1 ). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan
Keoiatan IPCMl
2). Menyusun Laporan kemajuan program dari segi waktu dan
dana
3). Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi
waktu dan dana di hadapan Kepala Program (Program
Director) secara berkala
f Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama Kepala
Program (Program Director ) dan lnsinyur Kepala (Chief
Enaineer)
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahava
6. Asisten lnslnvur Kena ta fAsistant Chief Enaineer)
a Menviaokan draft Enaineerinal Test/ Production manual
1 ). Menyiapkan draft buku acuan kerekayasaan (Engineering
Manual)

l-23
2). Menviaokan draft buku acuan oenauiian <Test Manual)
3). Menyiapkan draft buku acuan produksi (Production
Manual)
b Mengusulkan personil yang sesuai serta klarifikasi dan sandi
keria Uob code I
c Mengusulkan rencana waktu keteriibalan personil dalam tiap
lororaram
d Menyiapkan oertemuan dalam ranoka koordinasi keria
e Memantau pelaksanaan program bersama lnsinyur Kepala
Chief Enaineer\
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tlnggi atau
berbahava
7. lnsinvur Keoala (Chief Enaineerl
a Membentuk Organisasi Program bersama Kepala Program
(Program Director) dan Manajer Program (Program Manager)

b Membuat perencanaan SDM yang sesuai kebutuhan,


berkoordinasi dengan para Kepala Unit Struktural yang teriibat
dalam oroaram
1 ). Merencanakan waktu keterlibatan personil dalam tiap
lorooram
2). Mendiskusikan dan menetapkan Sumber Daya Manusia
yang terlibat dalam program dengan para Kepala Unit
Struktural
c Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesifikasi teknis barang
Ivana diusulkan Ketua Kelomook /Grouo Leader)
d Mengintegrasikan hasil-hasil dari seJuruh WBS ditlnjau dari
kualitas teknik pemenuhan Design, Requirement, and Objective
l(DR&O)
1). Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kine�a
secara rutln
2). Memberikan saran perbaikan, altematif teknik yang lain
pada pertemuan diskusi dengan para Ketua Kelompok
(Group Leader)secara bersama atau sendiri-sendiri, untuk
mendiskusikan hasil - hasil nronram secara berkala
3). Melakukan optimasi desain (trade-off) terhadap kondisi
batas yang masih blsa dinegosiasi diantara struktur rincian
kerja (WBS) dan prioritasi hasil-hasll struktur rincian kerja
(WBS) untuk mendapatkan produk akhir yang paling sesuai
loada akhirtahun annnaran
e Mempresentasikan hasfl kegiatan secara teknis di hadapan
keoala oroqram secara berkala
f Melaksanakan keglatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahava
8 Kepala Program (Program Director)
a Melakukan perencanaan program bersama Pengelola Program
(Program Manager) dan lnsinyur Kepala (Chief Engineer)
membentuk organisasi program, menentukan jumlah struktur
rinci an kerja (WBS) dan jumlah paket pekerjaan (WP) untuk
setiao struktur rincian keria lWBS I
b Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program serta
pejabat-pejabat fungsional atas usulan lnsinyur Kepala (Chief
Enaineer). dan Proaram Manaier (Proaram Manaaer\
c Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari segi teknik
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para
Ketua Kelompok (Group Leader), Program Manajer (Program
Manaaer) dan lnsinvur Kenala IChief Enaineer)
d Memantau ialannva oro□ram
1 ). Memberikan sara n -saran pada setiap fasa penelaahan
program (program review): tahap persiapan (Preliminary),
tahap rinci (Detail), tahap kritis (Cdtical) dan tahap akhir
l<FinRI I
2). MeJaporkan jafannya program serta mempertanggung
jawabkan hasil program kepada kepala unit struktural
(pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara berkala

e Mensosialisasikan hasil program kepada para Stakeholders


terkait untuk dilakukan Uii Ooerasional dan Evaluasi
1\. Memberikan oresentasi menoenai orooram berialan
2). Memoeranakan hasil-hasil orooram
f Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Alas
Kekavaan lnteletual di hadanan vana berwenana

l·24
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berlslko tinggi atau
berbahava
B. Pelal<sanakan penyusunan Pedoman dan Pembuatan Laporan
dalam Oraanlsasl Funaslonal Kerekavasaan
1. Penvusunan Pedoman Pelaksanaan Prooram {Prooram Manuan
a. Sebagal lnslnyur Kepala (Chief Engineer) memperslapkan buku
acuan oroaram tPrnnram Manual\
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager) memeriksa buku
acuan nroarem fProaram Manual\
c. Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujul buku
acuan oroaram (Proaram Manual\
2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Oesain (Design Manual) yang
terdiri dari Design, Requirement, and Objective (DR&O) , State of
The Art Method, Mean of Compliance, Engineering Drawing and
Decumentatinn nesinn Schedu/inn
a. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan buku
acuan desaln IDesian Manuell
b. Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer) memerikse buku
acuan desain lDesian Manual\
c . Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujui buku
acuan desaln Wesian Manual)
3. Menyusun Pedoman Pelaksenaan Kerekayasaan/ Pengujian/
Produksi (EnainaarinQ/ Test/ Production Manual\
a. Menyusun Engineering Manua I yang terdlri dari test objective,
test method, parameter definition, instrument system, test article
system, test operation, data analysis, integration, and deploy
svstem ena/neerina test schedulino
1). Sebagai Ketua Kelampok (Group Leader) mempersiapkan
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual)

2). Sebagal lnslnyur Kepala (Chief Engineer) memerl ksa buku


acuan kerekavasaan tEnaineerina Manual)
3). Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujui
buku acuan kerekavasaan (Enaineerinn Manual'
b. Menvusun buku acuan oenouilan (Test menuan
1l. Sebaoai Ketua Kelomook (Grouv Leader\ memoersiaokan
2). Sebagal lnsinyur Kepala (Chief Engineer) memerlksa buku
acuan =nauiian <Test Manual)
3). Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujui
buku acuan oenouiian {Test Manual\
C. Menyusun Production manual yang terdiri dari production
method, production schedullng, sub assembly, small assembly,
I roduct intearation nroduct schedu/ina
n
1 ). Sebagal Ketua Kelompok (Group Leader) memperslapkan
buku acuan oroduksl (Production Manual)
2). Sebagai lnsinyur Kepala ( Chief Engineer) memeriksa buku
acuan oroduksi (Production Manual\
3). Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujui
buku acuan croduksi (Production Manual)
4. Menyusun catalan teknis (Technical Notes), yaitu menufiskan hasil-
hasil kerja dari setiap star Perekayasa (Engineering Staff) setiap
saal dari keaiatan vana dil�kan
a. Sebagai Star Perekayasa (Engineering Staff} mempersiapkan
catatan teknis ffNl
i
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader) memer ksa catatan
tenis (TN)
c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) menyetujui catatan
teknis (TNl
5. Menyusun Laporan Teknis (Technical Report) a tau revisi laporan
teknis (Technical Memorandum) yang merupakan hasil dari
kegiatan leader dengan acuan laporan teknis (Technical Report)
dari n<>ra stat PArekavasa lEnoineerinn Staff\ v.:1nn terllbal
a. Sebagai Kelua Kelompok (Leader) mempersiapkan Laporan
Teknis (Technical Report) atau revisi laporan teknis (Technical
Memorandum l
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader) memeriksa
Laporan Teknis (Technical Report) atau revlsi laporan teknis
/Technical Memoranduml
c. Sebagai lnsinyur Kepala (ChiefEngineer) menyetujui Laporan
Teknis (Technical Report) atau revisl laporan teknis (Technical
Memorandum\

L-25
6. Menyusun dokurnen teknis (Technical Document) yang merupakan
hasil kerja Ketua Sub Kelornpok (Group Leader) yang merupakan
rangkuman hasil-hasil Peket Pekerjaan (WP) yang terkait dengan
acuan laporan teknis (Technical Report) yang dihasilkan

a. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader) mernpersiapkan


dokumen teknis <Technical Document)
b. Sebagai lnsinyur Kepala (Chief Engineer)memeriksa dokumen
teknis (Technical Document)
C . Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujui
dokumen teknis (Technical Document)
7. Mernbual Program Document yang merupakan integrasi hasil-hasil
kerja setiap Group Leader yang terlibat dengan acuan pada seluruh
Technical Document =no dihasilkan
a. Sebagai lnsinyur Kepala ( Chief Engineer) mempersiapkan
(Proaram Document)
b . Sebagai Manajer Program (Program Manager) memeriksa
laooran akhir oroaram (Proaram Document)
c. Sebagai Kepala Program (Program Director) menyetujui laporan
akhir program (Program Document)
8. Menyusun laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan
kegiatan (Progress Control and Monitoring). yaitu membukukan dan
merangkum hasll kerja Manajer Program (Program Manager) dan
Asisten Manajer Program (Asisten Program Manager) dalam
bentuk dokumen yang meliputi evaluasi program terhadap dana
serta oerubahan-ner1,h,.hann=
a. Sebagai Manajer Program (Program Manager) mempersiapkan
laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan
'Proaress Control and Monitorina)
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager) memeriksa
laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan
'Praaress Control and Monitorina)
C. Sebagai Kepala Program menyetujui laporan pemantauan dan
pengendalian kemajuan kegiatan (Progress Control and
Monitorina l
9. Melaksanakan kegiatan di lingkungan beri si ko tinggi atau
berbahaya
Ill PENGEMBANGAN PROFESI
A. Penyebarluasan produk Teknologi Sesuai dengan Tugas dalam
Proaram yanq Sedanq Berialan
1. Membuat karva tulis di bidana kerekavasaan
a. Dalam bentuk buku vana dioublikasikan intemasional
b. Dalam bentuk buku vana dioublikasikan nasional
c. Dalam bentuk makalah di maialah ilmiah intemasional
d. Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional
vang diakui lnstansi pembina
e. Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan
ilmiah vana tidak dioublikasikan
B. Pendayagunaan produk Teknologi
1 . Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI (kecuali
mark)
2. Mendavaaunakan oroduk teknoloqi terjual & memperoleh rovalti
C. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan
Keolatan Kerekavasaan
Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan
Keoiatan Kerekavasaan
D. Perolehan Sertifikat Profesl
Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1 x
loer ienis)
E. Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan Lain di Bidang
Kerekavasaan
1 . Menerjemahkan/menyadur di b i dang kerekayasaan yang
ditublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarl<an secara
nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh Jembaga yang
betwenana
2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak
dioublikasikan
a. Oalam bentuk buku
b. Oalam bentuk makalah
JUMLAH
JUMLAH UNSUR UTAMA

L-26
IV. KEGIATAN PENUNJANG
A. Pengajar/Pelatih di Bidang Kerekayasaan
1 . Men!'.wiar/melati h Diklat per 2 Jam Pelaiaran
2. MembimbinQ siswa
3. Menyusun kurikulum/bukuldiktal/modul berkaitan dengan pelatihan
keoi atan kerekavasaan
B . Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konferensi di bidanQ
1 . Pemrasaran
2. Moderator/oembahas/narasumber
3. Peserta
C. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi di bidang Kerekayasaan
Beroeran aktif sebaaai anooota oraanisasi orofesi, setiao tahun
a. lnternasional
b. Nasional
C. Daerah Prooinsi/Kabuoaten/Kota/Deoartemen/LPN D
D. Keanaaotaan dalam Tim Penllal
Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa secara
aktif setl ao DUPAK
Meniadi annnota Mitra Bestari (Peer Review), setiap Surat Keputusan
E. Perolehan Penahargaan/Tanda Jasa
1 . Tanda kehonnatan Satvalancana Karva Salva
a. 10 Tahun
b. 20Tahun
C. 30Tahun
2. Satvalancana Pembanaunan
3. Satvalancana Wlrakarva
4. Bintana Jasa
5. Bintano Mahaoutera.
F. Perolehan Gelar Kesarjanaan lainnya
1 . Memperoleh aelar kehormatan akademis setlao Qelar
2. Memoeroleh oelar kesarianaan lainnva
a. Pasca Sariana (S - 2l
b. Doktor(S-3)
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
Butir keaiatanlenlanq jabatan satu tlngkal di atas/dl bawah:
1 2 3 4 5 I! ., s

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG


*) Dfcoret yang lldak perlu

Ill LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK :


1 . Surat pemyataan melakukan kegiatan kerekayasaan
2. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi
3 Surat pemyataan melakukan kegiatan penunjang kerekayasaan
4 ·························································· · · ·· ·· ··· -· ·-········· ·

Demikian disampaikan, bahwa seluruh dokumen yang dinllalkan tidak melanggar Hak alas Kekayaan lntelektual.
...... ..............

I meterai Rp. 6.000 I


Nlr-.
IV Catatan Pejabat Pengusul :
1 . .... . ,
2 ......
3. ·· ·· · ·
4. dan seterusnya
Gebaten)

(nama pejabat pengusul)


NIP.

L-27
V Catalan Tim Penilai lnstansi:

Catatan Penilal I ........... , .................. ,

(Nama Penilai I)
NIP.

Catatan Penilai II ............. , ........... ..... '

(Nama Penilai II)


NIP.

Catalan Ketua ,.,,,..,,.,,.,,,,,,,,,,,..,,,, l

(Nama Ketua Penilai )


NIP.
VI Catatan Tim Penilai Pusat:

Catalan Penilai I . . . . . . . . . . . . , . . .. . . . . . . . . . . . . . J

( Nama Penilai Il
NIP.

Catalan Penilal II · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ······•· 1

(Nama Penilai II )
NIP.

Catatan Ketua ••••••••••••••""'''' " ' " ' ' ' f

(Nama Ketua Penilai )


Nit',

L-28
LAMPIRAN VII
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

SURAT P ERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN KEREKAYASAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
NIP
PangkaUgolongan ruang/TMT
Jabatan
Unit kerja

Menyatakan bahwa:

Nama
NIP
PangkaUgolongan ruang/TMT
Jabatan
Unit kerja

Telah melakukan kegiatan kerekayasaan sebagai berikut:

Jumlah Jumlah
Satuan Angka Keterangan/
No Uraian Kegiatan Tanggal Volume Angka
Hasil Kredit bukti fislk
KeQiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Demlklan pemyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Atasan Langsung

NIP......................

L-29
LAMPIRAN VIII
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
NIP
PangkaVgolongan ruang/TMT
Jabatan
Unit kerja

Menyatakan bahwa:

Nama
NIP
PangkaVgolongan ruang/TMT
Jabatan
Unit kerja

Telah melakukan kegiatan pengembangan profesi sebagai beri kut:

Jumlah Jumlah
Satuan Angka Keterangan/
No Uraian Kegiatan Tanggal Volume Angka
Hasil Kredit bukti fisik
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Demikian pemyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Atasan Langsung

NIP..................... .

L-30
LAMPIRAN IX
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PEREKAYASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
NIP
Pangkat/golongan ruangffMT
Jabatan
Unit kerja

Menyatakan bahwa:

Nama
NIP
Pangkat/golongan ruang/TMT
Jabatan
Unit kerja

Telah melakukan kegiatan penunjang Perekayasa sebagai berikut:

Jumlah Jumlah
Saluan Angka Keterangan/
No Uraian Kegiatan Tanggal
Hasil
Volume
Kredit
Angka
bukti fisik
Keaiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Demikian pemyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Atasan Langsung

NIP..................... .

l-31
LAMPIRAN X
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

SURAT PERNYATMN
TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEREKAYASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
NIP
Pangkat/golongan ruang
Jabatan
Unit kerja

Menyatakan bahwa:

Nama
NIP
Pangkat/golongan ruang/fMT
Jabatan
Unit kerja

Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Perekayasa sebagai berikut:

Jumlah Jumlah
Satuan Angka Keterangan/
No Uralan Keglatan Tanggal Volume Angka
Hasil Kredit bukti fisik
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Atasan Langsung

NIP.................

L-32
LAMPIRAN XI
PERATURAN KEPALA SADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 015 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

PENETAPAN ANGKA KREDIT


NOMOR ............ .
lnstansi: .................................. .. Masa Penilaian: ..... .................... . .
I KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP
3 Nomor Seri KARPEG
4 Panqkat/Golonaan ruano TMT :
5 Temoat dan Tannnal lahir
6 Jenis Kelamin
7 Pendidikan vanq dioerhitunokan anoka kreditnva
Jabatan Funasional/TMT
I Lama
9 Masa Kerja Golongan
1 0 Unit Keria
I Baru

II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH


A Pendidikan Sekolah
8 Angka Kredit Penjenjangan
1 UTAMA
a. Pendidikan dan pelatihan dlbidang kerekayasaan serta
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STIPP)
b. Pendidikan dan pelatihan Praiabatan
C. Keg atan kerekayasaan
i
d. Penaembanqan Profesi
Jumlah Unsur Utarna
2 PENUNJANG
Keaiatan Penuniana Kerekavasaan
Jumlah Unsur Penunjang
Jumlah Pendidikan Sekolah dan Angka Kredit Penjenj angan
Ill DAPAT/TIDAK DAPAT*) DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM JABATAN .................. /
PANGKAT ..... .. . . .... . ... ... / TMT.. . . . . . .. ...... .... ..

ASLI disampaikan dengan hormat kepada: Ditetapkan di .......................... .


Kepala BKN/Kantor Regional BKN yang bersangkutan Pad a tanggal .......................... ..

Tembusan disampaikan kepada:


1 . Perekayasa yang bersangkutan;
2. Sekretaris Tim Penilai Perekayasa yang bersangkutan; Nama Lengkap
3. Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Bagian Kepegawaian instansi NIP. .. . . .................................... .
yang bersangkutan;
4. Sekretarial lnstansi Pembina (Pusbindiklat BPPT);
5. Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan; dan
6. P ejabat lain yang dipandang perfu.

*) Coret yang ti dak perlu

L-33

Anda mungkin juga menyukai