JUKNIS PEREKAYASA Rev 2013 PDF
JUKNIS PEREKAYASA Rev 2013 PDF
JUKNIS PEREKAYASA Rev 2013 PDF
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
DAN ANGKA KREDITNYA
EDISI REVISI
2013
KATA PENGANTAR
Secara umum, perubahan yang dilakukan untuk lebih memperjelas makna dan
mekanisme pengaturan dalam sistem pengelolaan kegiatan kerekayasaan sehingga
mudah dan sederhana dalam mengerti dan mencerna peraturan yang tersirat dan
tersurat dalam Petunjuk Teknis ini.
Akhir kata, semoga Petunjuk teknis ini menjadi pedoman bagi para Pejabat
Fungsional Perekayasa, Pengelola Jabatan Fungsional Perekayasa maupun Tim
Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa.
Pembina JFP,
i
SATITITAIY
BAOAT*PEIIGI(A.'IAII DAT PEXENAPAHTEI${OLOGI
(BP"Tl
PERATURAN
KEPALABADAN PENGKAJIANDAN PENERAPANTEKNOLOGI
NOMOR 105 TAHUN 2013
TENTANG
PETUNJUKTEKNIS
JABATAN FUNGSIONALPEREKAYASADAN ANGKA KREDITNYA
Indonesia...
I
-2-
MEMUTUSKAN:
Pasal...
-3-
Pasal 1
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka f*Oitnya dibuat
untuk menjamin adanya kesamaan persepsi dan keseragaman dalam penilaian
dan penetapan angka lcredit jabatan fungsional perekayasa.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya
sebagaimana diatur dalam lampiran yang rnerupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.
Fasal 3
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Badan Pengkajian
dan PenerapanTeknologi Nomor Ot/Kp/BPPTfilz00g tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggat ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal O5 April 2013
KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN
PENERAPAN TEKNOI,OGI,
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Jabatan Fungsional Perekayasa ................................. 11
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................. 12
1.3 Pengertian ................................................................................ 12
BAB II KEREKAYASAAN
2.1 Bidang Keilmuan untuk Perekayasa ........................................ 21
2.2 Bidang Keahlian Untuk Perekayasa ........................................ 22
2.3 Tahap Kegiatan Kerekayasaan ............................................... 23
2.4 Kategori Kegiatan Kerekayasaan ............................................ 25
2.5 Kode Etik Perekayasa ............................................................. 26
2.6 Majelis Perekayasa .................................................................. 27
v
BAB V KEGIATAN KEREKAYASAAN DAN ANGKA KREDITNYA
5.1 Unsur Kegiatan Kerekayasaan ............................................... 51
5.2 Penilaian ................................................................................. 52
BAB IX PENUTUP
9.1 Penyesuaian ............................................................................. 91
9.2 Penilaian ................................................................................... 91
9.3 Inpassing .................................................................................. 91
vi
LAMPIRAN III Komposisi Jumlah Angka Kredit Kumulatif Minimal Untuk L-5
Kenaikan Jabatan dan Kenaikan pangkat Perekayasa Pen-
didikan Pasca Sarjana (S.2)
LAMPIRAN IV Komposisi Jumlah Angka Kredit Kumulatif Minimal Untuk L-6
Kenaikan Jabatan dan Kenaikan pangkat Perekayasa
Pendidikan Doktor (S3)
LAMPIRAN V Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Ang- L-7
ka Kreditnya
LAMPIRAN VI Contoh Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan L-20
Fungsional Perekayasa
LAMPIRAN VII Contoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Kerekaya- L-29
saan
LAMPIRAN VIII Contoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengem- L-30
bangan Profesi
LAMPIRAN IX Contoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang L-31
LAMPIRAN X Contoh Surat Pernyataan Telah Mengikuti Pendidikan L-32
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1-1
Kreditnya, yang kemudian diubah dengan Peraturan Bersama Kepala BPPT dan
Kepala BKN No: 267/Kp/BPPT/VIII/2009 dan No: 15 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya.
Berdasarkan masukan, perkembangan dan dinamika nasional selama tiga tahun
terakhir dalam pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa, maka diperlukan
penyempurnaan Keputusan Kepala BPPT Nomor: 01/Kp/BPPT/I/2009 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya.
1.3. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa ini, yang dimaksud
dengan:
1.3.1. Jabatan Fungsional Perekayasa adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melakukan kegiatan kerekayasaan dalam suatu kelompok kerja
fungsional pada bidang penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan, dan pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh
pejabat yang berwenang;
1.3.2. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang
dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan,
kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan manusia;
1.3.3. Kerekayasaan adalah kegiatan bertahap yang secara runtun meliputi
penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian;
1.3.4. Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian multi disiplin ilmu
pengetahuan yang dapat dilanjutkan melalui kegiatan pengembangan dan
perekayasaan;
1.3.5. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah
terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan
teknologi baru;
1-2
1.3.6. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk menghasilkan
sistem, model, nilai, produk, dan atau proses produksi dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan atau konteks
teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika, dalam suatu
kelompok kerja fungsional;
1.3.7. Pengoperasian adalah kegiatan yang meliputi uji operasional dan
evaluasi, pemasaran, penjualan serta pelayanan pasca jual, modifikasi
dan perawatan dari suatu produk atau sistem kerekayasaan untuk tujuan
non komersial maupun komersial;
1.3.8. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir- butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pejabat
Fungsional Perekayasa dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan;
1.3.9. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa adalah Tim Penilai yang
dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas
menilai prestasi kerja pejabat fungsional Perekayasa;
1.3.10. Instansi Pembina jabatan fungsional Perekayasa adalah Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT);
1.3.11. Majelis Perekayasa adalah Tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh
Kepala Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa dengan
tugas memberikan pemikiran tentang pengembangan perekayasaan
nasional dan pemikiran tentang Jabatan Fungsional Perekayasa
termasuk di dalamnya norma-norma dan kode etik kerekayasaan;
1.3.12. Perekayasa Utama Kehormatan adalah seseorang yang berjasa besar
dalam mengembangkan kerekayasaan teknologi untuk kepentingan umat
manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya,
menghasilkan karya di bidang kerekayasaan teknologi yang bermanfaat
bagi kesejahteraan masyarakat dan sebagai motivator pelaku
kerekayasaan teknologi di Indonesia;
1.3.13. Organisasi Fungsional Kerekayasaan untuk selanjutnya disingkat OFK
adalah organisasi yang dibentuk secara temporer (ad hoc) untuk
pelaksanaan kegiatan kerekayasaan dalam rangka melaksanakan suatu
kegiatan tertentu;
1.3.14. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structures) untuk selanjutnya
disingkat WBS adalah struktur pembagian pekerjaan berdasarkan jenis
kegiatan kerekayasaan atau bidang keilmuan;
1.3.15. Paket Pekerjaan (Work Package) untuk selanjutnya disingkat WP
merupakan rincian kerja dari struktur rincian kerja (WBS) tertentu yang
disusun berdasarkan disiplin keilmuan atau kegiatan perekayasaan;
1-3
1.3.16. Kepala Program (Program Director) untuk selanjutnya disingkat KP adalah
Pengelola Program yang bertanggungjawab terhadap keseluruhan
jalannya program, memberikan arahan tentang garis-garis besar
kegiatan termasuk status keterkinian teknologi (state of the art
technology), strategi keuangan program, maupun eksekusinya;
1.3.17. Kepala Enjinir (Chief Engineer) untuk selanjutnya disingkat CE adalah
Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap kualitas teknis
hasil program, sumber daya manusia dan fasilitas program;
1.3.18. Asisten Kepala Enjinir (Assistant Chief Engineer) untuk selanjutnya
disingkat ACE adalah Asisten Pengelola Program yang bertanggung
jawab kepada CE terhadap kualitas teknis hasil program, sumber daya
manusia dan fasilitas program;
1.3.19. Manajer Program (Program Manager) untuk selanjutnya disingkat PM
adalah Pengelola Program yang bertanggung jawab terhadap
pendanaan dan jadwal pencapaian sasaran;
1.3.20. Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager) untuk
selanjutnya disingkat APM adalah Asisten Pengelola Program yang
bertanggung jawab kepada PM dalam kelancaran pendanaan dan jadwal
pencapaian sasaran;
1.3.21. Ketua Kelompok (Group Leader) untuk selanjutnya disingkat GL adalah
Kepala struktur rincian kerja (WBS) yang memimpin beberapa paket
kerja (WP);
1.3.22. Ketua Sub Kelompok (Leader) untuk selanjutnya disingkat L adalah Kepala
paket kerja (WP);
1.3.23. Enjinir (Engineering Staff) untuk selanjutnya disingkat ES adalah
Pelaksana kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan
dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam buku acuan program
(Program Manual);
1.3.24. Buku Acuan Program (Program Manual) merupakan acuan umum
yang menjelaskan semua hal berkaitan dengan program;
1.3.25. Buku Petunjuk Desain (Design Manual) adalah acuan yang
menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan desain kerekayasaan;
1.3.26. Buku Petunjuk Perekayasaan (Engineering Manual) merupakan
acuan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan teknis
kerekayasaan;
1.3.27. Buku Petunjuk Pengujian (Testing Manual) merupakan acuan yang
menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan pengujian kerekayasaan;
1.3.28. Buku Petunjuk Produksi dan Integrasi (Production and Integration
Manual) merupakan acuan yang menjelaskan semua hal yang
berkaitan dengan produksi suatu hasil desain;
1-4
1.3.29. Catatan Teknis (Technical Note) untuk selanjutnya disingkat TN adalah
dokumen laporan yang terdiri dari hanya satu subjek yang melatar
belakangi kegiatan sebuah paket kerja disajikan dalam bentuk catatan
catatan teknis oleh ES (Engineering Staff);
1.3.30. Laporan Teknis (Technical Report) untuk selanjutnya disingkat TR adalah
dokumen laporan hasil kegiatan Paket Pekerjaan (WP) yang ditulis oleh L
(Leader) yang merupakan rangkuman dari beberapa TN;
1.3.31. Revisi laporan teknis (Technical Memorandum) untuk selanjutnya
disingkat TM adalah dokumen laporan yang merupakan perbaikan dari
satu atau beberapa pasal dari TR yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
perkembangan kegiatan;
1.3.32. Dokumen Teknis (Technical Document) untuk selanjutnya disingkat TD
adalah dokumen laporan kegiatan struktur rincian kerja (WBS) yang
ditulis oleh GL (Group Leader) yang merupakan rangkuman dari beberapa
TR dalam WBS tersebut;
1.3.33. Laporan Pemantauan dan Pengendalian Kemajuan Kegiatan (Progress
Control and Monitoring) untuk selanjutnya disingkat PCM adalah
dokumen laporan pemantauan dan pengendalian jalannya program dari
segi jadwal dan aliran pendanaan yang ditulis oleh PM (Program
Manager);
1.3.34. Laporan Akhir Program (Program Document) untuk selanjutnya disingkat
PD adalah dokumen laporan akhir dari program yang merupakan
rangkuman dari seluruh TD dan PCM dari program tersebut yang ditulis
oleh CE (Chief Engineer), PM (Program Manager) dan KP (Program
Director);
1.3.35. Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara dan
memberhentikan dalam dan dari Jabatan Fungsional Perekayasa adalah
Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing Instansi atau pejabat lain
yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang
berlaku;
1.3.36. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung,
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian
Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Kepala Badan Narkotika
Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin
oleh struktural Eselon I dan bukan merupakan bagian dari
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
1.3.37. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur;
1.3.38. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah
Bupati/Wali Kota;
1-5
1.3.39. Unit Perekayasaan lnstansi Pemerintah adalah unit kerja yang
melaksanakan kegiatan fungsional Kerekayasaan pada Kementerian,
Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau Instansi Pemerintah Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
1.3.40. Pemberhentian adalah pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Perekayasa bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil;
1.3.41. Pendidikan sekolah adalah pendidikan formal yang mendapatkan ijazah
bidang enjiniring yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dan diakui oleh
unit pengelola kepegawaian Instansi;
1.3.42. Pendidikan dan pelatihan adalah pendidikan dan pelatihan fungsional
maupun teknis yang berhubungan dengan kerekayasaan dan
mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP);
1.3.43. Organisasi profesi adalah himpunan masyarakat ilmiah dalam suatu
cabang atau lintas disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, atau suatu
bidang kegiatan profesi untuk menyumbangkan profesionalisme dan
etika profesi dalam masyarakat, sesuai dengan peraturan yang berlaku;
1.3.44. Piagam kehormatan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, pemerintah negara asing atau
organisasi ilmiah nasional/ internasional atas prestasi yang menonjol di
bidang kerekayasaan.
1-6
BAB II
KEREKAYASAAN
Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari
penerapan dan pemanfaatan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang
menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu
kehidupan manusia. Selain itu, The Massachusset Institute of Technology (MIT), USA
mendefinisikan teknologi berdasarkan unsur-unsur pembentuknya yaitu fusi
(kesenyawaan) yang sempurna dari seni-rupa (arts), ilmu pengetahuan (science), teknik
(engineering), ekonomi (economics) dan bisnis (business) (lihat gambar 2.1).
2-1
2.1.2. Ilmu Pengetahuan (Science)
a. Sains Matematika dan Alam
b. Sains Hayati
c. Sains Kemanusiaan
d. Sains Kebumian
2.1.3. Teknik (Engineering)
a. Teknologi Agro, Proses dan Pertambangan
b. Teknologi Farmasi, Medika dan Hayati
c. Teknologi Kebumian dan Atmosfer
d. Teknologi Infrastruktur
e. Teknologi Manufaktur dan Transportasi
f. Teknologi Komunikasi dan Informatika
g. Teknologi Energi
h. Manajemen Keindustrian dan Faktor Manusia
2.1.4. Ekonomi (Economics)
a. Ekonometrik
b. Financial Engineering
c. Akuntansi
d. Engineering Economics
2.1.5. Bisnis (Business)
a. Operation Research
b. Management
c. Marketing
Dan bidang keilmuan lain yang merupakan derivatif dari keilmuan di atas serta
terkait dengan kegiatan kerekayasaan dapat dipertimbangkan dengan
rekomendasi dari Instansi Pembina Perekayasa. Adapun detil derivatif dari
keilmuan di atas dapat merujuk Lampiran I yang merupakan bagian Proposed
International Standard Nomenclature for field of Science and Technology
(UNESCO/NS/ROU/257).
2.2.1. Desain Sintesa, desain konseptual, desain awal & desain rinci;
2.2.2. Analisa Analisa desain, Kebijakan Sistem Teknologi, Strategi
Bisnis, Audit & Standardisasi, Distribusi dan Penjualan,
serta Pemasaran;
2.2.3. Eksperimen Pengujian Komponen, Sub skala (sub-scale), Skala
Penuh (full-scale), serta Survey, Observasi, dan
Eksplorasi;
2-2
2.2.4. Komputasi Penurunan, Pengembangan, Diskritisasi & Simulasi
Model Numerik;
2.2.5. Produksi & Pembuatan, Perakitan komponen (Sub-assembly) &
Konstruksi Integrasinya menjadi produk teknologi lengkap (general
assembly);
2-3
2.3.2. Pengembangan (Development/D) adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu
pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan
fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
ada atau menghasilkan teknologi baru (UU No.18/2002 tentang
Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
2-4
2.3.4. Pengoperasian (Operation/O) suatu produk perekayasaan adalah
kegiatan yang meliputi uji operasional & evaluasi, produksi, pemasaran,
penjualan serta pelayanan purna jual, modifikasi & perawatan untuk tujuan
non komersial maupun komersial.
2-5
2.4.4. Pengoperasian, meliputi:
a. Uji Operasional & Evaluasi Produk SW/HW
b. Produksi, Perakitan & Integrasi Produk tersertifikasi SW/HW
c. Jasa Teknologi (Engineering Services) SW/HW
d. Pemasaran dan Penjualan (Marketing/Sales) SW/HW
e. Pengoperasian Rutin (Routine Operation) SW/HW
f. Modifikasi & Perawatan (Maintenance & Modification)SW/HW
Produk perangkat lunak (software/SW) adalah produk teknologi yang berwujud
maya dan diwujudkan dalam bentuk dokumen, seperti: model/ perumusan
matematik, konsepsi teknologi/ kebijakan teknologi, algoritma (algorithm),
konsepsi strategi bisnis, penyelenggaraan pendidikan & pelatihan; konsepsi
perencanaan program.
Produk perangkat keras (hardware/HW) adalah produk teknologi yang berwujud
benda fisik, seperti: unsur (article), komponen, benda kerja lengkap terpadu,
model, prototipe, produk tersertifikasi serta produk komersial.
2-6
serta tidak menghalangi atau menghambat upaya pengembangan iptek
yang dilakukan oleh pihak lain;
2.5.5. Perekayasa Indonesia wajib berusaha untuk memberikan
pengetahuan dan pengalaman terbaiknya kepada masyarakat guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia;
2.5.6. Perekayasa Indonesia harus berjiwa pioneer, berorientasi pada
peningkatan nilai tambah, mengutamakan keamanan dan keselamatan,
serta selalu memikirkan dampak penerapan hasil karyanya terhadap umat
manusia dan lingkungan hidup;
2.5.7. Perekayasa Indonesia wajib menjaga dan memanfaatkan semua
sumberdaya secara berdayaguna dan berhasilguna;
2.5.8. Perekayasa Indonesia wajib menjaga nama baik profesi keahlian,
lembaga tempat kerjanya serta menghindari sikap arogansi intelektual;
2.5.9. Perekayasa Indonesia wajib mentaati Kode Etik Perekayasa Indonesia
ini sebagai etika profesinya.
2.6. Majelis Perekayasa
Dalam upaya peningkatan bidang kerekayasaan nasional, Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional
Perekayasa telah membentuk Majelis Perekayasa yang bersifat nasional.
Anggota Majelis Perekayasa terdiri dari para ahli rekayasa di bidang-bidang
tertentu dari perguruan tinggi, industri, lembaga-lembaga litbangyasa. Majelis
Perekayasa bersidang paling kurang dua kali setiap tahun.
2.6.1. Tugas pokok Majelis Perekayasa adalah:
Memberikan pemikiran dan pertimbangan tentang pengembangan
Kerekayasaan nasional kepada Kepala BPPT;
Memberikan pemikiran-pemikiran tentang norma-norma, kode etik,
serta aturan dan persyaratan dalam Jabatan Fungsional Perekayasa
kepada Kepala BPPT;
Melakukan pemantauan jenjang Perekayasa serta memberikan
pertimbangan untuk penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam
penjenjangan Perekayasa;
Melakukan penilaian dan memberikan rekomendasi tentang materi orasi
ilmiah;
Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh Instansi Pembina.
2-7
Teknologi Industri Energi, Lingkungan dan Rekayasa Kebumian;
Teknologi Industri Infrastruktur dan Transportasi.
2-8
BAB III
SISTEM TATA KERJA KEREKAYASAAN
3- 1
program, maka dapat dilakukan secara sistematik baik dalam pengevaluasian
kinerja maupun dalam penggunaan dana.
Kesempatan (opportunity) untuk pembinaan dan penjenjangan karir Pere-
kayasa secara sistematik dan terprogram.
Memberikan informasi tentang ketersediaan sumberdaya manusia yang terli-
bat dalam kegiatan program secara riil.
3- 2
Kepala Program
(nama)...
Chief Engineer
Manajer Program (nama)
(nama)
dst.
Instansi Luar
WBS 1: WBS 2: WBS 3: WBS 4: WBS 5:
GL 1 : (nama).. GL 2 : (nama).. GL 3 : (nama).. GL 4 : (nama).. GL 5 : (nama)..
Es 1.1.1 : (nama) Es 2.1.1 : (nama) Es 3.1.1 : (nama) Es 4.1.1 : (nama) Es 5.1.1 : (nama)
Es 1.1.2 : (nama) Es 2.1.2 : (nama) Es 3.1.2 : (nama) Es 4.1.2 : (nama) Es 5.1.2 : (nama)
Es 1.1... : (nama) Es 2.1... : (nama) Es 3.1... : (nama) Es 4.1... : (nama) Es 5.1... : (nama)
Instansi Luar
WP 1.2 : WP 2.2 : . WP 3.2 : WP 4.2 : WP 5.2 :
L 1.2 : (nama) L 2.2 : (nama) L 3.2 : (nama) L 4.2 : (nama) L 5.2 : (nama)
Es 1.2.1 : (nama) Es 2.2.1 : (nama) Es 3.2.1 : (nama) Es 4.2.1 : (nama) Es 5.2.1 : (nama)
Es 1.2.2 : (nama) Es 2.2.2 : (nama) Es 3.2.2 : (nama) Es 4.2.2 : (nama) Es 5.2.2 : (nama)
Es 1.2... : (nama) Es 2.2... : (nama) Es 3.2... : (nama) Es 4.2... : (nama) Es 5.2... : (nama)
Es 1.. : (nama) Es 2.. : (nama) Es 3.. : (nama) Es 4.. : (nama) Es 5.. : (nama)
Es 1...: (nama) Es 2...: (nama) Es 3.. : (nama) Es 4..: (nama) Es 5..: (nama)
Es 1.... : (nama) Es 2..... : (nama) Es 3..... : (nama) Es 4..... : (nama) Es 5..... : (nama)
3- 3
3.4.2. OFK Tipe B
OFK tipe B terdiri dari minimal dua WBS. Dengan demikian OFK tipe B
terdiri dari dua atau lebih tahapan kegiatan kerekayasaan atau disiplin
keilmuan yang berbeda. OFK tipe B dapat bekerja sama dengan institusi
luar. (lihat gambar 3.2 ).
Kepala Program
(nama)...
Chief Engineer
Manajer Program (nama)
(nama)
3- 4
3.4.3. OFK Tipe C
OFK tipe C terdiri hanya dari satu WBS, minimal 2 WP, dipimpin oleh
seorang GL yang sekaligus bertindak sebagai CE dan KP, dan dibantu oleh
seorang PM.
OFK tipe C ini dapat bekerja sama dengan institusi luar pada tingkat WP.
Group Leader
(nama)
Manajer Program
(nama)
WP 1 : . WP 2 : . WP m : .
L 1 : (nama).. L 2 : (nama).. L m : (nama)..
Kegiatan Kerekayasaan
Gambar 3.4.a. : Pola Matriks Organisasi, WBS: kegiatan kerekayasaan; WP: bidang
keilmuan
3- 5
Disiplin Keilmuan
Hidro
WBS Elektronik
Geofisika di Material Struktur
WP a
namika
Feasibility Study
Preliminary Design
DetailDesign
Prototype
Gambar 3.4.b. : Pola Matriks Organisasi, WBS: bidang keilmuan; WP: kegiatan
kerekayasaan
Contoh Pola Matriks Kegiatan dan Keilmuan dalam OFK Program Bahan Bakar
Nabati.
Teknik Mesin/Otomotif
Manajemen transportasi/
Pemasaran
Gambar 3.4.c.: Pola Matriks Kegiatan & Keilmuan dalam OFK Program Bahan Bakar Nabati
3- 6
3.6. Sistem Informasi & Pelaporan dalam OFK
Untuk baris Peran, bila diisi oleh Engineering Staff atau Leader di sertai pula
dengan sandi WBS dan WP yang terkait, dan bila diisi oleh Group Leader diser-
tai dengan sandi WBS yang terkait.
3- 7
3.6.1.2. Lembar Instruksi/IS (Instruction Sheet)
merupakan lembaran yang berisi pernyataan perintah dan mengu-
raikan secara umum terkait dengan cara, metoda atau formu-
la tertentu dan lain-lain sesuai dengan kegiatan kerekayasaannya.
IS tidak memuat hal-hal seperti skets atau gambar teknik, penu-
runan rumus dan lain sebagainya.
IS diberikan oleh:
KP kepada CE/PM/GL
CE kepada GL
PM kepada GL
GL kepada L
L kepada ES
3- 8
3.6.1.3. Lembar Keputusan/DS (Decision Sheet)
merupakan lembaran yang berisi pernyataan dan menguraikan se-
cara umum tentang keputusan rapat kegiatan kerekayasaan yang
sedang dilaksanakan baik pada rapat tingkat WP, tingkat WBS,
antar WBS, atau tingkat Pimpinan Program.
3- 9
Secara diagram aliran informasi dapat dilihat pada gambar 3.5.
Lembar Kerja
Kepala Program Lembar Keputusan
Lembar Instruksi Lembar Instruksi
Materi Materi
Presentasi Presentasi
Materi Presentasi
Leader
Lembar Kerja
Lembar Keputusan
Lembar Instruksi Keterangan :
Lembar Instruksi
Lembar Kerja Staf Enjinir Materi Presentasi
a. Program Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang
berkaitan dengan program. Format penulisannya terdiri dari:
Sasaran Program (Program Objecitives)
Tingkat teknologi (State of the art Technology) yang diambil
Struktur rincian kerja (work breakdown structures)
Organisasi Fungsional Kerekayasaan
Perencanaan SDM (man power planning)
Tahap Pelaksanaan Program (program master phasing plan)
Perencanaan Program (program scheduling)
3- 10
Perencanaan Biaya (financial planning)
Sistem Pelaporan (system reporting).
b. Design Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang
berkaitan dengan program rancang bangun. Dimulai dari
design philosophy, metoda rancang bangun yang diambil, stu-
di kelayakan produk desain, tahapan desain konseptual, desain
awal dan desain rinci, produksi dan pengujian prototip, out-
sourcing program, program sertifikasi dan standardisasi.
c. Engineering Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang ber-
kaitan dengan program Engineering (program perekaya-
saan). Sekurang-kurangnya terdiri dari Tujuan Kere-
kayasaan (Engineering Objective), metoda kerekayasaan (En-
gineering Method), definisi parameter (Parameter Definition),
penjadwalan (scheduling) untuk kegiatan prototyping dan atau
audit teknologi, dan atau sertifikasi, dan atau standardisasi.
d. Testing Manual
Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang ber-
kaitan dengan program Testing. Mulai dari test philosophy, me-
toda pengujian yang diambil, sistem instrumentasi uji mulai dari
sistem sensor, sistem data aquisition, sistem data processing,
analysis & display, sistem telemetri & data recording, sistem
operasi pengujian, test articles & specimen. Termasuk dalam
Testing Manual adalah sistem kalibrasi instrumen serta stan-
dard keabsahan hasil uji yang dipakai.
3- 11
3.6.2.2. Tahap Berjalan
Di dalam menjalankan program kerekayasaan, para perekayasa
dalam fungsinya masing- masing melaporkan jalannya program
secara berkala. Sistem pelaporan dilaksanakan secara bertahap
melalui TN yang ditulis oleh para ES, TR/TN yang ditulis oleh
para L, TD yang ditulis oleh para GL dan PD yang ditulis oleh
CE. Disamping itu melampirkan pula PCM yang ditulis oleh PM.
Setiap laporan terdapat lembar pengesahan yaitu yang
menyiapkan (prepared by), yang memeriksa (checked by), dan
yang mengesahkan (approved by).
3- 12
beberapa pasal dari Technical Report yang mungkin terjadi se-
bagai akibat dari perkembangan kegiatan. Technical Memo-
randum hanya memuat beberapa unsur koreksi yang yang di-
perlukan pada Technical Report yang masuk kemudian,
karena perkembangan proses didalam program.
Technical Report umumnya terdiri sekitar 10-20 lembar dan
mempunyai nomor kode dokumen: TR xxxx
3- 13
Format Technical Document, terdiri dari:
Pengantar
Penjelasan tentang dokumen ini merupakan WBS apa, dari
program apa. Penjelasan tentang kontribusi WBS tersebut
terhadap kegiatan program secara keseluruhan pada spesi-
fik kurun waktu yang dilaporkan.
Tujuan dari Report
Tujuan kegiatan dari WBS secara rinci dan peran-peran
masing-masing WP didalamnya. Metoda memadukan hasil-
hasil setiap WP menjadi satu kesatuan hasil WBS pada spe-
sifik kurun waktu yang dilaporkan.
Kegiatan WBS
Deskripsi kegiatan WBS secara rinci dan urut mengikutser-
takan kontribusi setiap WP nya, hasil-hasil yang dicapai, da-
lam rangkuman yang terpadu disertai grafik, tabel dan gam-
bar gambar/foto-foto hasil kegiatan pada spesifik kurun
waktu yang dilaporkan.
Hasil kegiatan dan pembahasan
Pembahasan hasil kegiatan WBS mencakup: analisis hasil
kegiatan yang dicapai (baik teknis maupun pendanaan), pa-
da spesifik kurun waktu yang dilaporkan dibandingkan ter-
hadap rencana awal program WBS tersebut.ketercapaian
sasaran teknis terhadap kelancaran pendanaan, dan penga-
ruh hasil WBS terhadap sasaran program.
Rekomendasi
Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil WBS
yang dicapai terhadap tujuan dari secara keseluruhan.
Referensi
Daftar acuan yang dipakai, termasuk TR/TM TR/TM,
dari para L dan masukan masalah pendanaan dari PCM.
3- 14
Format PCM terdiri dari:
Rencana Kegiatan dan Anggaran
Memberikan gambaran perencanaan kegiatan dan anggaran
mulai awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan secara
rinci, misalnya cash-flow bulanan.
Penyerapan Anggaran
Memberikan gambaran penyerapan anggaran dikaitkan
dengan rencana teknis kegiatan sampai kurun waktu terten-
tu, dilengkapi dengan grafik seperti kurva S, atau yang seje-
nisnya, yang dapat menggambarkan kaitan antara rencana
dengan penyerapan anggaran.
Kesimpulan
Memberikan kesimpulan pelaksanaan kegiatan pada periode
waktu tertentu serta permasalahan yang dihadapi dan solusi
yang dilakukan dalam pemantauan dan pengendalian pro-
gram dari segi jadwal dan anggaran.
Contoh:
3- 15
3.6.2.3. Tahap Akhir
Pada masa akhir program, maka dibuat satu dokumen yang
merupakan hasil-hasil program secara keseluruhan baik dari segi
teknik, kualitas hasil, maupun dari segi penyerapan dana dan kete-
patan waktu.
3- 16
Rekomendasi
Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil Program
yang dicapai terhadap kelanjutan dari program atau pemeca-
han masalah bangsa.
Referensi
Daftar acuan yang dipakai, termasuk Technical Documents
dari para Group Leader dan masukan masalah pendanaan
dari Progress Control & Monitoring.
b. OFK tipe C:
GL bertanggung jawab menyiapkan dan menyetujui doku-
men Program Manual yang diperlukan dalam pelaksanaan
program.
PM bertanggung jawab dalam pemeriksaan dokumen
Program Manual, terutama pada penjadwalan dan
pendanaan.
Desain Manual, Testing Manual dan manual-manual lainnya
tidak perlu dibuat tersendiri karena sudah tercakup dalam
Program Manual.
3- 17
Secara umum, penanggungjawab penyusunan Program Manual pada
OFK tipe A dan B dapat dilihat pada Gambar 3.6.a, OFK tipe C dapat
dilihat pada Gambar 3.6.b.
Gambar 3.6.a : Peran dan Tugas dalam Penyusunan Program Manual OFK tipe A dan B
Program Manual
Peran
Disiapkan Diperiksa Disetujui
GL Sebagai CE
PM
GL Sebagai KP 0
Gambar 3.6.b : Peran dan Tugas dalam Penyusunan Program Manual OFK tipe C
3- 18
Secara umum, penanggungjawab laporan tahap pelaksanaan pada OFK
tipe A dan B dapat dilihat pada Gambar 3.7. dan Gambar 3.8.
TN TR/TM TD PD
Peran
Disiapkan Diperiksa Disetujui Disiapkan DiperiksaDisetujuiDisiapkan Diperiksa DisetujuiDisiapkan DiperiksaDisetujui
ES
L
GL
CE
PM
KP
PM
KP
b. OFK Tipe C:
ES, L, GL, dan PM memiliki tugas yang sama dengan tipe A
3
atau tipe B, hanya saja pada tipe C, dimana GL merangkap
peran sebagai CE dan sebagai KP, maka GL
bertanggungjawab terhadap TD, dan PD.
3- 19
Secara umum, penanggungjawab laporan tahap pelaksanaan pada
Organisasi Fungsional Kerekayasaan Tipe C dapat dilihat pada Gambar
3.9. dan Gambar 3.10.
TN TR/TM TD PD
Peran
Disiapkan Diperiksa Disetujui Disiapkan DiperiksaDisetujuiDisiapkan DiperiksaDisetujui Disiapkan DiperiksaDisetujui
ES
L
GL
GL sbg O O
CE
PM
GL sbg O O
KP
Gambar 3.9.: Penanggung jawab Sistem Pelaporan OFK Tipe C
Keterangan gambar 0 Kegiatan dikerjakan tetapi tidak dapat nilai
3
3
3- 20
Terlihat dari gambar 3.11, TR/TM menggunakan TN sebagai acuan, TD
menggunakan TR/TM sebagai acuan, PD menggunakan TD sebagai
acuan.
3- 21
d. Tahap Penelaahan Program Akhir (Final Program Review
Phase).
Pemeriksaan tahap akhir dari jalannya program. Dalam
tahap ini hanya ditinjau sasaran program yang akan dicapai
ditinjau dari segi teknik terakhir yang mampu dicapai dan aliran
pendanaan yang tersedia. Sasaran akhir ini ditetapkan sebagai
hasil dari Critical Design Review. Dalam review tahap ini semua
dokumen baik berupa TN, TR / TM, TD, PCM, dan PDok harus
sudah selesai untuk pertanggungan jawab. Final Program
Review ini kemudian diikuti dengan laporan akhir paling lambat
sebulan kemudian. Gambar 3.12 adalah tahap penelaahan
program/kegiatan.
3- 22
j. Melaksanakan perawatan produk;
k. Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi;
l. Melaksanakan studi banding sistem teknologi;
m. Menuliskan hasil pekerjaan di atas dalam sistem pelaporan yang
telah ditentukan dan melaporkan hasilnya kepada L.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda kerja, foto, Log
book, dan TN.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda kerja, Log book,
IS, DS, Materi Presentasi, TN, dan TR.
3- 23
Secara rinci peran dan tugas GL adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur WBS untuk masalah
desain/testing/eksplorasi/observasi pengukuran modifikasi/perawatan;
b. Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan melakukan
iterasi teknis diantara group yang terkait
c. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu,
pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan WBS nya dengan
melakukan iterasi yang terkait dengan ketersediaan aliran pendanaan;
d. Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
bersama PM;
e. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada PM;
f. Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan WBS yang
dipimpinnya;
g. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan KP secara berkala
(paparan, diskusi dan kesimpulan);
h. Mempersiapkan Design Manual/Engineering Manual/Test Manual/
Production manual (apabila diperlukan dalam program/kegiatan OFK
tipe A atau B);
i. Menyetujui TN;
j. Memeriksa TR/TM;
k. Mempersiapkan TD.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda kerja, Log book,
IS, Kontrak Kerjasama, DS, Materi Presentasi, Lembar Usulan Spesifikasi
Teknis, Design/Engineering/Test/ Production Manual, TR/TM, TD.
3- 24
g. Melaksanakan PCM;
h. Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi waktu dan
dana di hadapan KP secara berkala;
i. Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan bersama KP dan CE;
j. Memeriksa Program Manual;
k. Memeriksa Program Document;
l. Mempersiapkan dan memeriksa PCM.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Benda kerja, Log book,
IS, Draft Surat Keputusan Tim Kerja, DS, Materi Presentasi, Program
Manual, Design/ Engineering/Test/Production Manual, TR/TM, TD, dan PD.
3- 25
3.7.6. Kepala Program/KP (Program Director)
KP biasanya adalah Program Inisiator yang memberikan arahan tentang
garis-garis besar kegiatan termasuk: state of the art technology, strategi
keuangan program, maupun eksekusinya.
Secara rinci tugas KP adalah sebagai berikut :
a. Melakukan perencanaan program bersama P M d a n C E membentuk
organisasi program, menentukan jumlah WBS dan jumlah WP untuk
setiap WBS;
b. Mengangkat personil personil yang terlibat dalam program serta
pejabat-pejabat fungsional atas usulan CE, dan PM;
c. Mendiskusikan pelaksanaan program ditinjau dari segi teknik
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para GL, PM
dan CE;
d. Memberikan saran-saran pada setiap fasa program review:
Preliminary, Detail, Critical dan Final Program Review;
e. Melaporkan pelaksanaan program serta mempertanggung jawabkan
hasil program kepada kepala unit struktural (pimpinan terkait) yang
memberi pekerjaan secara berkala;
f. Memberikan presentasi mengenai program berjalan;
g. Memperagakan hasil-hasil program;
h. Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas Kekayaan
Inteletual di hadapan yang berwenang;
i. Menyetujui Program Manual/ Design Manual/ Engineering Manual/ Test
Manual/ Production Manual/ Technical Document/ Program Document,
dan PCM.
Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah WS, Log book, IS, DS, Materi
Presentasi, Program Manual, Design/Engineering/Test/Production Manual,
TR/TM, TD, dan PD.
3- 26
a. Mengusulkan metoda pengendalian project, dan sejenisnya untuk
penjadwalan dan pengendalian program;
b. Mengusulkan rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan dengan
pihak-pihak terkait;
c. Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
bersama PM;
d. Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran sesuai
dengan spesifikasi yang diusulkan GL & PM;
e. Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi pendanaan
yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian pendanaan yang
baru terhadap produk kerja;
f. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu
pengadaan barang;
g. Melaksanakan PCM bersama PM;
h. Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi waktu dan dana.
3- 27
m. Menyetujui TN;
n. Memeriksa TR/TM;
o. Mempersiapkan TD;
p. Mempersiapkan PD.
3- 28
BAB IV
JENJANG, PERAN, DAN TUGAS
4-1
4.2. Jenjang dan Peran Perekayasa
Sesuai dengan bunyi pasal 4 Peraturan Menpan Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008
tugas pokok Perekayasa adalah melakukan kegiatan kerekayasaan. Tugas
pokok tersebut dibagi sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa.
Pejabat Perekayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi, apabila diperlukan
dapat mengerjakan kegiatan kerekayasaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawab pejabat perekayasa satu jenjang dibawahnya, begitu juga sebaliknya.
Dengan mengetahui peran setiap jenjang perekayasa pada OFK maka tugas
setiap perekayasa pada jenjangnya dapat segera diketahui.
Kegiatan kerekayasaan dilaksanakan dalam bentuk team work, dengan demikian
peran Perekayasa dalam suatu program ditentukan oleh kedudukannya dalam
OFK. Melalui peran tersebut Perekayasa dapat meningkatkan karirnya untuk naik
pada jenjang Jabatan dari yang terendah ke jenjang yang lebih tinggi. Semakin
tinggi jenjang jabatan yang dipegang, diharapkan semakin tinggi pula perannya
dalam OFK.
Setiap peran dalam organisasi fungsional program dapat diisi oleh jenjang jabatan
perekayasa yang sesuai kualifikasi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh
masing- masing perekayasa, yaitu:
a. Perekayasa Pertama (Engineer): dapat mengisi peran ES atau naik setingkat
lebih tinggi sebagai L.
b. Perekayasa Muda (Senior Engineer): dapat mengisi peran L, atau
setingkat lebih rendah sebagai ES atau naik setingkat lebih tinggi sebagai GL,
atau PM.
c. Perekayasa Madya (Specialist Engineer): dapat mengisi peran GL atau
PM, atau naik setingkat lebih tinggi sebagai CE atau KP.
d. Perekayasa Utama (Principal Engineer) dapat mengisi peran KP atau CE
atau setingkat lebih rendah sebagai GL atau PM.
Penilaian Angka Kredit untuk satu tingkat diatas jenjang : 80% x AK, sedangkan
penilaian untuk satu tingkat dibawah jenjang : 100% x AK. (lihat Gambar 4.1.)
4-2
Untuk OFK Tipe A dan B, PM dan CE dapat mengangkat asisten dengan peran
yang disebut APM dan ACE. Asisten-asisten tersebut mempunyai jenjang satu
tingkat lebih rendah dari atasannya.
Apabila pada suatu program/kegiatan seorang Perekayasa ditugaskan pada
peran 2 (dua) tingkat di bawah atau di atas jenjangnya, maka yang bersangkutan
tidak dapat mengklaim butir kegiatan pada peran dimaksud untuk unsur utama
kegiatan kerekayasaan dan RDEO sedangkan klaim unsur lainnya, yaitu
pendidikan, pengembangan profesi, dan penunjang (kecuali sebagai Pengajar
dan Tim Penilai) tetap dapat diklaim angka kreditnya.
Rangkap peran dimungkinkan bila posisi peran tidak langsung berada di bawah
atau di atas salah satu peran dalam satu OFK dan tidak dilaksanakan pada jam
kerja yang bersamaan, yaitu :
1. OFK tipe A dan B :
a. KP, CE dan PM tidak boleh rangkap peran dalam satu OFK
b. GL dapat merangkap L dan atau ES pada WBS yang berbeda, dan
sebaliknya, dan GL tidak dapat merangkap menjadi GL lainnya dalam satu
OFK.
c. GL dapat merangkap L atau ES pada WBS yang berbeda, dan
sebaliknya.
d. ES yang terlibat dalam suatu WP bisa merangkap dalam WP yang lain.
2. OFK tipe C :
a. GL merangkap peran sebagai KP dan CE, namun tidak semua butir
kegiatan terkait peran tersebut dapat diklaim.
b. GL tidak dapat merangkap L dan atau ES.
c. L dapat merangkap peran sebagai ES pada WP yang lain dan sebaliknya.
4-3
Tabel 4.1 : Hubungan antara Jabatan Fungsional Perekayasa, Angka Kredit minimal, Pangkat
dan Golongan Ruang.
4-4
BAB V
KEGIATAN KEREKAYASAAN
DAN ANGKA KREDITNYA
Contoh:
Seorang ES melakukan kegiatan menetapkan tujuan dan kebutuhan desain (De-
sign Requirement and Objective). Maka butir kegiatan yang diklaim adalah
II.A.1.a.1).(a) yaitu dari Unsur: Kegiatan kerekayasaan; Sub Unsur: Pelaksanaan
Kegiatan Penelitian Terapan, Pengembangan, Perekayasaan dan Pengoperasian;
Butir Kegiatan: Melaksanakan Desain Konseptual; Menetapkan Tujuan dan Kebu-
tuhan Desain.
5- 1
Butir kegiatan yang dilaksanakan oleh Perekayasa merupakan unsur yang dinilai dan
mendapatkan angka kredit. Tidak harus semua butir kegiatan sesuai peran Pere-
kayasa diklaim angka kreditnya.
Besaran Angka Kredit merupakan akumulasi dari jumlah jam kerja yang dilakukan
oleh seorang perekayasa dalam melaksanakan kegiatan kerekayasaannya.
5.2. Penilaian
Penilaian terhadap Pejabat Fungsional Perekayasa dilaksanakan dengan mem-
berikan angka kredit pada setiap butir kegiatan yang dilakukan.
Angka kredit untuk penilaian kenaikan jenjang harus memenuhi komposisi minimal
80% unsur utama dan maksimal 20% unsur penunjang dari Angka Kredit Kumulatif
yang dipersyaratkan (dikurangi unsur pendidikan).
Adapun butir-butir kegiatan yang dapat dinilai dan angka kreditnya adalah seba-
gaimana penjelasan berikut ini.
I Pendidikan
5- 4
bentuk, maka masih dimungkinkan untuk menilai Peran & Tugas Pere-
kayasa dengan:
a. Memetakan kesetaraan (ekivalensi) organisasi di mana
Perekayasa bekerja dengan Organisasi Fungsional Kerekaya-
saan untuk menetapkan kedudukan perekayasa tersebut;
b. Menilai peran dan tugas perekayasa tersebut sesuai dengan
aturan Jabatan Fungsional Perekayasa, pada kedudukannya ter-
sebut.
Dari pemetaan tersebut, maka ekivalensi dapat dilaksanakan seba-
gai berikut:
1. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab seluruh
kegiatan program, diekivalenkan sebagai Kepala Program.
2. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab seluruh
kegiatan teknis dari kegiatan/program diekivalenkan sebagai Chief
Engineer.
3. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab seluruh
pendanaan dan penjadwalan dari kegiatan/program diekivalenkan
sebagai PM.
4. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab se-
kelompok bidang teknik dari kegiatan/program diekivalenkan seba-
gai Group Leader.
5. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab bagian
dari suatu kelompok teknik dari kegiatan/program diekivalenkan
sebagai Leader.
6. Jika Perekayasa tersebut bekerja sendirian (secara individual)
tanpa terkait dengan kegiatan/program apapun hanya bisa
diekivalenkan sebagai seorang Engineering Staff.
5- 5
II.A. Pelaksanaan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan,
dan pengoperasian
5- 6
II.A.1.a.2).(c) Membuat gambar teknis (Engineering Drawing) awal
Melakukan pembuatan gambar awal berdasarkan kaidah pembuatan
gambar teknis untuk suatu produk kegiatan kerekayasaan sesuai
dengan II.A.1.a.2).(b).
Satuan hasil: Lembar kerja
5- 7
II.A.1.a.4).(b) Melaksanakan perhitungan analitik rinci
Membuat perhitungan berdasarkan model matematik untuk mengeta-
hui berbagai sifat-sifat/data yang dibutuhkan dari bagian/komponen
produk rancang bangun yang akan diproduksi.
Satuan hasil: Logbook per kegiatan atau Lembar kerja
5- 8
II.A.1.a.5).(e) Melaksanakan operasi pengujian
Melaksanakan/memberikan asistensi pada teknisi dalam proses pen-
gujian sesuai dengan metoda seperti butir II.A.1.a.5).(a) dan menca-
tatnya dalam sebuah logbook
Satuan hasil: Logbook atau lembar kerja
5- 9
II.A.1.a.6).(d) Menganalisis data eksplorasi
Menganalisis data hasil eksplorasi menjadi gambar/grafik dan
mengambil kesimpulan dari data eksplorasi
Satuan hasil: Lembar kerja
5- 10
II.A.1.a.7).(e) Menginterpretasi hasil observasi
Melaksanakan interpretasi dari data kesimpulan hasil observasi
terhadap tujuan/sasaran WP-nya
Satuan hasil: Lembar kerja
5- 11
II.A.1.a.9) Melaksanakan modifikasi produk
5- 12
II.A.1.a.11) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
5- 13
Contoh lingkungan beresiko tinggi dan berbahaya adalah:
Catatan:
1. Logbook per kegiatan adalah catatan terhadap pelaksanaan peran
harian beserta hasil dari pelaksanaan peran tersebut. Oleh karena itu,
untuk satuan hasil yang berupa Logbook per kegiatan dan Lembar ker-
ja untuk berkas usulan penilaian dapat disampaikan salah satu saja.
2. Satuan hasil yang berupa foto dapat diganti dengan bukti lain yang
relevan.
5- 14
II.A.2.a.1).(a) Memberikan beberapa alternatif metoda desain
Memberikan beberapa alternatif/ pilihan metoda pada desain konsep-
tual/awal
Satuan hasil: Lembar Instruksi
5- 15
II.A.2.a.3) Melaksanakan perhitungan
5- 16
II.A.2.a.4).(d) Memberikan metoda dan strategi pengujian
Memberikan metoda/cara dan strategi pengujian yang akan diguna-
kan agar data yang diperoleh akurat.
Satuan hasil: Lembar Instruksi
5- 17
II.A.2.a.6).(c) Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi
model matematika
Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi model matema-
tika dengan hasil berupa rumus empirik.
Satuan hasil: Lembar kerja
5- 18
II.A.2.a.9).(a) Memberikan metoda perawatan produk
Memberikan metoda perawatan produk agar kinerja awal
tetap terpelihara.
Satuan hasil: Lembar Instruksi
5- 19
II.A.2.c.1) Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan
Paket Kerja (Work Package) yang dipimpinnya
Mengumpulkan bahan-bahan dari para Engineering Staff yang dipim-
pinnya dan mempersiapkan presentasi kepada pemimpin kelompok
(Group Leader).
Satuan hasil: Materi Presentasi
II.A.3. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) pada OFK tipe A dan B
Catatan: Untuk OFK tipe C
5- 20
II.A.3.a.2 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja
(WBS) untuk masalah testing
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan
dengan pengujian (testing) berdasarkan Program Manual dan melak-
sanakan integrasi hasil pengujian (testing) dari seluruh Work Package
(WP) yang di bawahnya sehingga sesuai dengan sasaran hasil yang
diinginkan.
Penjelasan klaim angka kredit lihat II.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar Instruksi & Lembar kerja
5- 21
II.A.3.a.6 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja
(WBS) untuk masalah modifikasi
Memberikan instruksi teknik kepada Leader yang berkaitan
dengan modifikasi berdasarkan Program Manual dan melaksanakan
integrasi modifikasi dari seluruh Work Package (WP) yang di bawah-
nya sehingga sesuai dengan sasaran hasil yang diinginkan.
Penjelasan klaim angka kredit lihat II.A.3.a.1
Satuan hasil: Lembar Instruksi & Lembar kerja
5- 22
II.A.3.d Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak
lain bersama Manajer Program (Program Manager)
Bersama Manajer Program (Program Manager) membuat konsep kon-
trak kerjasama teknis dengan pihak lain untuk kemudian ditetapkan
menjadi kontrak kerjasama oleh yang berwenang sesuai dengan pera-
turan.
Satuan hasil: Kontrak Kerjasama atau draft Kontrak Kerjasama
5- 23
Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) pada OFK tipe C, Butir-butir kegiatan
yang dapat di klaim untuk Sistem Informasi dan Pelaporan adalah sebagai beri-
kut :
Catatan: aturan naik dan turun satu jenjang sesuai Bab 4.2 tetap berlaku untuk klaim Angka
Kredit
Group Leader
5- 24
II.A.8.a.4 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja (WBS) untuk
masalah observasi
II.B.4.c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) menyetujui catatan teknis (TN)
5- 25
II.A.4.a.1) Mengusulkan metoda pengendalian proyek, dan sejenisnya un-
tuk penjadwalan dan pengendalian program
Memberikan usulan alternatif metoda pengendalian proyek kepa-
da Manajer Program (Program Manager) untuk penjadwalan dan pen-
gendalian program (Program Control and Monitoring), serta mendisku-
sikannya dengan Manajer Program (Penjelasan metoda pengendalian
proyek lihat Sub Bab 5.3).
Satuan Hasil: Lembar Kerja
5- 26
II.A.4.d.1) Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi pen-
danaan yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian penda-
naan yang baru terhadap produk kerja
Bersama Manajer Program dan Ketua Kelompok (Group Leader) me-
lakukan evaluasi berkala tentang perencanaan kegiatan berdasarkan
kondisi pendanaan yang berjalan, dan mengusulkan langkah-langkah
penyesuaian jadwal dan sasaran kegiatan.
Satuan Hasil: Lembar Kerja
II.A.4.e. Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana
5- 27
II.A.5.a. Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan
dan pendanaan.
5- 28
II.A.5.d.1) Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi pen-
danaan yang berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian
pendanaan yang baru terhadap produk kerja
Melakukan evaluasi berkala perencanaan kegiatan berdasarkan kondi-
si pendanaan yang berjalan, dan mengambil langkah-langkah penye-
suaian jadwal dan sasaran kegiatan.
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
II.A.5.e. Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana
II.A.5.e.2) Menyusun Laporan Kemajuan Program dari segi waktu dan dana
Menyusun bahan laporan secara berkala berdasarkan informasi
yang benar dan mutakhir mengenai jalannya program ditinjau dari
segi waktu dan pendanaan.
Satuan Hasil: Laporan (Materi Presentasi)
5- 29
II.A.5.f. Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama Ke-
pala Program (Program Director) dan Insinyur Kepala (Chief Engi-
neer)
Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan yang akan diguna-
kan dalam menjalankan program berdasarkan Program Ob-
jective (pembentukan Organisasi Fungsional Kerekayasaan lihat Bab
III).
Satuan Hasil: Lembar Keputusan
5- 30
II.A.6.c. Mengusulkan rencana waktu keterlibatan personil dalam tiap pro-
gram
Mengusulkan perencanaan personil sesuai dengan kompetensi,
waktu penugasan, dan penempatan berdasarkan kebutuhan program.
Satuan Hasil: Lembar Kerja
5- 31
II.A.7.b.2) Mendiskusikan dan menetapkan Sumber Daya Manusia yang
terlibat dalam program dengan para Kepala Unit Struktural
Mendiskusikan personil-personil yang direncanakan pada II.A.7.b.1
dengan para Kepala Unit Struktural dan mengusulkan personil
yang telah disepakati kepada Kepala Program (Program Director) da-
lam bentuk Draft SK Tim Kerja.
Satuan Hasil: Draft SK Tim Kerja atau Draft Surat Keterangan
5- 32
II.A.7.e. Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis di hadapan kepala
program secara berkala
Melaksanakan presentasi kepada Program Director secara
berkala berkaitan dengan hasil kegiatan secara teknis berdasarkan
informasi yang benar dan mutakhir. Di dalam pertemuan tersebut dila-
kukan diskusi-diskusi dan pengambilan kesimpulan atas berbagai hal
yang diperlukan agar tercapai hasil kerja yang optimal.
Satuan Hasil: Materi Presentasi dan daftar hadir
5- 33
II.A.8.d. Memantau jalannya program
5- 34
II.B. Melaksanakan penyusunan Pedoman/Acuan dan Pembuatan Laporan da-
lam Organisasi Fungsional Kerekayasaan
Dalam tugas penyusunan pedoman/acuan dan pembuatan laporan dalam organi-
sasi Fungsional Kerekayasaan terdapat 3 peran dalam tugas tersebut, yaitu mem-
persiapkan (prepared by), memeriksa (checked by), dan menyetujui (approved by).
Mempersiapkan, yaitu tugas untuk mengumpulkan, menganalisa, mem-
buat dan menyusun laporan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
dan kaidah-kaidah laporan yang telah ditetapkan pada juknis ini dan menandata-
ngani laporan yang telah dibuat.
Memeriksa, yaitu tugas untuk membaca, memeriksa, dan mengorek-
si/memperbaiki laporan yang diterima sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah dite-
tapkan pada juknis ini serta menandatangani laporan yang telah diperbaiki.
Menyetujui, yaitu tugas untuk membaca, memeriksa ulang dan mengorek-
si/memperbaiki laporan yang telah diperiksa sesuai dengan kaidah-kaidah yang te-
lah ditetapkan pada juknis ini serta menandatangani laporan yang telah dikoreksi.
Adapun penjelasan pedoman/acuan dan pelaporan yang harus dibuat sebagai be-
rikut.
5- 35
II.B.1.c. Sebagai Kepala Program menyetujui buku acuan program (Program
Manual)
Satuan hasil: Program Manual
5- 36
II.B.3.b.1) Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan buku acuan
pengujian (Test manual) yang terdiri dari tujuan pengujian (test objective,
test method, parameter definition, instrument system, test article system,
test operation, data analysis, integration, and deploy system, engineering
test scheduling)
Satuan hasil: Test Manual
II.B.3.b.2) Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa buku acuan
pengujian (Test manual)
Satuan hasil: Test Manual
II.B.3.b.3) Sebagai Kepala Program menyetujui buku acuan pengujian (Test manual)
Satuan hasil: Test Manual
II.B.3.c.2) Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa buku acuan produksi
(Production Manual)
Satuan hasil: Production Manual
5- 37
II.B.4.b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader) memeriksa Catatan Teknis
(Technical Notes)
Satuan hasil: Technical Note
5- 38
II.B.7. Membuat Program Document yang merupakan integrasi hasil-hasil
kerja setiap Ketua Kelompok (Group Leader) yang terlibat dengan
acuan pada seluruh dokumen teknis (Technical Document) yang diha-
silkan
5- 39
wajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit
dari unsur pengembangan profesi.
Apabila yang bersangkutan memperoleh AK melebihi minimal yang disya-
ratkan, maka kelebihan tersebut merupakan tabungan yang dapat diguna-
kan untuk klaim syarat kenaikan jabatan/pangkat berikutnya
Kegiatan Pengembangan Profesi adalah bagian dari kegiatan unsur
utama. Kegiatan pada pengembangan profesi ini terdiri atas:
5- 40
III.A.1.c. Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional
Makalah yang dapat dinilaikan adalah makalah yang merupakan karya
tulis ilmiah perekayasaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
Makalah tersebut merupakan bagian dari peran dan tugas yang ber-
sangkutan dalam organisasi fungsional kerekayasaan atau sesuai kompe-
tensi yang bersangkutan/unit kerja.
Memuat sekurang-kurangnya judul makalah, nama penulis, nama
penerbit, tercantum nama institusi penerbit, ISSN, daftar isi, daftar referensi.
Makalah-makalah dari jurnal/majalah ilmiah internasional ditulis oleh minimal
2 penulis dari 2 negara yang berbeda.
Menggunakan bahasa internasional.
Satuan hasil: Makalah
III.A.1.d. Dalam bentuk makalah di majalah dan media massa nasional yang
diakui instansi pembina
a. Penjelasan makalah di majalah dan media massa cetak nasional :
Makalah tersebut merupakan bagian dari peran dan tugas yang
bersangkutan dalam organisasi fungsional kerekayasaan atau sesuai
kompetensi yang bersangkutan/unit kerja.
Memuat sekurang-kurangnya judul makalah, nama penulis, nama
penerbit, tercantum nama institusi penerbit, ISSN, daftar isi, daftar
referensi.
b. Makalah bidang kerekayasaan yang dipublikasikan dalam media mas-
sa elektronik.
Makalah yang dipublikasikan di website melampirkan print screen,
Makalah yang dipublikasikan dari penyiaran radio dan tv melampirkan
surat keterangan penayangannya dari media yang bersangkutan.
Satuan hasil: Makalah
Buku atau makalah yang diterbitkan dalam dua bahasa atau lebih, hanya dapat
dinilaikan salah satunya yang lebih menguntungkan.
Buku dan makalah yang diterbitkan dalam bentuk elektronik jurnal yang memenuhi
kriteria karya tulis ilmiah dapat dinilai sama dengan jurnal yang diterbitkan, dengan keten-
tuan disertakan dokumen dalam bentuk cetakan/hard copy.
Makalah ilmiah yang diterbitkan dalam suatu prosiding dengan ISBN/ISSN dapat
dinilai 100% dari makalah ilmiah yang diterbitkan, apabila prosiding tidak ber ISBN/ISSN
dikategorikan sebagai makalah ilmiah yang tidak diterbitkan, dengan ketentuan sebagai-
mana III.A.1.e. di atas.
Pengusulan dokumen penilaian dilegalisir atasan langsung minimal eselon III serta
dilampiri dengan fotokopi halaman depan (cover), nomor ISBN/ISSN, tanggal/tahun pe-
nerbitan, daftar dewan redaksi, daftar isi, dan kata pengantar.
5- 42
III.B.1. Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI (kecuali
Merk)
HAKI yang dapat dinilai adalah HAKI dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
HAKI yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum
dan HAM dengan melampirkan bukti (foto kopi) dari dokumen
persetujuan HAKI, dan telah disyahkan oleh pejabat yang berwenang di
unit kerjanya.
Apabila penemu lebih dari 1 orang, maka masing-masing penemu yang
terlibat mempunyai nilai yang sama,
HAKI yang terdaftar di luar negeri dapat diberikan nilai sesuai dengan
nilai yang diperoleh di dalam negeri.
Satuan Hasil: Dokumen
5- 43
luarkan oleh asosiasi/organisasi profesi/institusi yang telah diberi wewe-
nang (bukan vendor). misalnya badan nasional sertifikasi profesi.
Contoh:
Sertifikat Design Dies and Mould dari Indonesian Mould and Dies In-
dustry Assosiation (IMDIA)
Sesuai pasal 6 ayat 3.d Permenpan No. PER/219/M.PAN/7/2008, keanggo-
taan dalam Majelis Perekayasa dapat dinilaikan sebagai Sertifikasi Profesi
(1 kali per tahun).
III.E.1.a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Satuan Hasil: tiap buku
III.E.1.b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga yang berwenang
Satuan Hasil: makalah
5- 44
III.E.2.a. Dalam bentuk buku
Satuan Hasil: tiap buku
5- 45
o S3 :2 angka kredit per orang
Satuan Hasil: Surat Tugas, surat keterangan, dan bukti kelulusan
IV.B.1. Pemrasaran
Satuan Hasil: Sertifikat
IV.B.2. Moderator/pembahas/narasumber
Satuan Hasil: Sertifikat
IV.B.3. Peserta
Satuan Hasil: Sertifikat
5- 46
IV.C.1. Internasional
Satuan Hasil: Surat Keputusan
IV.C.2. Nasional
Satuan Hasil: Surat Keputusan
IV.D.1. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa secara aktif,
dan penilaian diperhitungkan untuk setiap DUPAK.
Tidak ada perbedaan angka kredit bagi Ketua dan anggota Tim Penilai
Pusat, Tim Penilai Instansi.
Satuan Hasil: PAK atau surat keterangan
IV.D.2. Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Reviewer) untuk setiap keanggotaan
yang dibuktikan dengan Surat Keputusan per tahun.
Peer Reviewer yang dimaksud adalah keanggotaan dalam majalah ilmiah
bidang kerekayasaan, penilaian kegiatan kerekayasaan skala nasional dan
internasional.
Satuan Hasil: Surat Keputusan
5- 47
IV.E.3. Satyalancana Karya Satya 30 tahun;
Satuan Hasil: Tanda Jasa
5- 48
BAB VI
PEMBINAAN KARIR
Karir mempunyai arti yang penting bagi seorang pegawai dan memberikan pengaruh
terhadap motivasi kerja pegawai. Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian menyebutkan bahwa pengembangan/ pembinaan karir
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilakukan melalui jabatan struktural dan jabatan fungsional.
Mengingat terbatasnya jabatan struktural maka pengembangan karir PNS perlu
diarahkan kepada sistem pengembangan karir pegawai berbasis fungsional.
Pejabat Fungsional Perekayasa merupakan tenaga profesional dan kompeten yang
dituntut kinerjanya untuk dapat melaksanakan program teknologi, dan melalui
pelaksanaan tugasnya, Perekayasa dapat meniti kariernya hingga mencapai puncak
yang tertinggi.
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional Perekayasa wajib
mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan jabatan fungsional Perekayasa
selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun setelah diangkat sebagai Pejabat Fungsional
Perekayasa.
Pengangkatan pertama yang dimaksud pada butir 6.1. adalah pengangkatan
untuk mengisi lowongan formasi dari CPNS.
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional Perekayasa,
pangkat dan golongan ruangnya ditetapkan sama dengan pangkat dan golongan
6-1
ruang yang dimiliki, sedangkan jenjang jabatan Perekayasanya ditetapkan
berdasarkan angka kredit yang tertuang dalam Penetapan Angka Kredit yang
dimiliki.
Contoh 6.2.:
Seorang Pejabat Fungsional lain yang telah bekerja selama 5 (lima) tahun
di bidang kerekayasaan dengan golongan terakhir IV/a akan beralih
menjadi Pejabat Fungsional Perekayasa. Setelah seluruh berkasnya dinilai
berdasarkan penilaian jabatan fungsional Perekayasa, angka kreditnya
hanya 350 point atau setara dengan Perekayasa Muda, III/d. Maka Pejabat
tersebut Golongan Ruang tetap IV/a, namun jabatan fungsional
Perekayasanya adalah Perekayasa Muda, III/d.
6-2
6.3. Kenaikan Jabatan dan Pangkat
6.3.1. Kenaikan jabatan pejabat fungsional Perekayasa harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan fungsional
terakhir;
b. Memenuhi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan
fungsional setingkat lebih tinggi;
c. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-
kurangnya bernilai baik.
6.3.2. Kenaikan pangkat pejabat fungsional Perekayasa harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. Memenuhi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi;
c. Setiap unsur penilaian DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir sekurang-
kurangnya bernilai baik.
6.3.3. Angka kredit sebagaimana disebut dalam butir 6.3.1. dan 6.3.2
minimal 80 persen berasal dari unsur utama dan maksimal 20 persen dari
unsur penunjang.
Perekayasa Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai
dengan Perekayasa Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan
ruang IV/d yang akan naik pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi
diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka
kredit dari unsur pengembangan profesi untuk setiap kenaikan golongan
dan dapat ditabung kelebihan Angka Kredit untuk kenaikan berikutnya.
6.3.4. Perekayasa Muda, III/d yang akan naik jabatan menjadi Perekayasa
Madya, IV/a wajib mengikuti dan lulus diklat penjenjangan Jabatan
Fungsional Perekayasa Tingkat Lanjutan
6.3.5. Perekayasa yang pada tahun pertama yang telah memenuhi atau
melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi, maka pada tahun kedua diwajibkan mengumpulkan
paling rendah 20 persen angka kredit dari jumlah angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Angka kredit
yang diusulkan berasal dari unsur kegiatan kerekayasaan.
Contoh 6.3.5. :
Seorang Perekayasa Muda, III/c, pangkat Penata, Golongan Ruang
III/c dan angka kredit 250 pada tahun 1999 setelah empat tahun
berhasil mengumpulkan angka kredit sampai 410 yang memenuhi
syarat sebagai Perekayasa Madya, yang bersangkutan dapat
dinaikkan jabatan menjadi Perekayasa Madya, tetapi pangkatnya
Penata Tk I golongan III/d. Untuk kenaikan pangkat berikutnya (dua
6-3
tahun setelah kenaikan pangkat/Golongan Ruang Penata Tk. I, III/d),
perekayasa tersebut diwajibkan mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 20% dari 400 (batas minimal angka kredit
Jenjang Perekayasa Madya, IV/a) dikurangi 300 (batas minimal angka
kredit Jenjang Perekayasa Muda, III/d) untuk kenaikan pangkat
Pembina, Golongan Ruang, IV/a, yaitu 20% x 100 = 20 angka kredit
yang berasal dari unsur kegiatan kerekayasaan.
6.3.6. PNS yang menduduki jabatan Perekayasa Utama ditetapkan
melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia.
6-4
Contoh 6.4.1.2. :
Ir. Budi Setiawan Sadikun, M.Sc, Perekayasa Utama, IV/d, memiliki
PAK dengan nilai Total 1.047 (kolom 3), mengajukan DUPAK 98
(kolom 4), dengan PAK terakhir 1.145 (kolom 5).
PAK Jumlah
No. Unsur Penilaian AK awal DUPAK PAK Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pendidikan S2 150 - 150
2 Diklat 5 2 7 A1
3 Kerekayasaan 698 45 743 A2
4 Pengembangan 49 8 57 A3
Profesi
5 Jumlah AK Utama 752 55 807 A4
6 Jumlah AK Penunjang 145 43 188
Jumlah AK 1.047 98 1.145
Budi dapat naik Perekayasa Utama, IV/e dengan jumlah angka kredit
pemeliharaan (maintenance) = 87. Kelebihan angka kredit
maintenance-nya dituliskan dalam PAK nya.
e. Perekayasa juga dapat dibebaskan sementara dari Jabatan
Fungsional Perekayasa oleh sebab lainnya, yaitu apabila:
i. Ditugaskan sebagai pejabat struktural atau ditugaskan secara penuh
diluar jabatan Perekayasa sehingga tidak dapat lagi
melaksanakan tugas pokoknya. Dibebaskan sementara pada
bulan pertama setelah yang bersangkutan dilantik menjadi pejabat
struktural atau yang bersangkutan ditugaskan di luar jabatan
Perekayasa;
ii. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966. Dibebaskan sementara pada bulan
pertama setelah yang bersangkutan diberhentikan sementara sebagai
PNS;
iii. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat
berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980. Dibebaskan sementara pada bulan pertama
sejak penetapan tersebut diberlakukan sampai dengan hukuman
tersebut berakhir;
6-5
iv. Cuti Diluar Tanggungan Negara, kecuali untuk persalinan keempat
dan seterusnya. Dibebaskan sementara pada bulan berikutnya sejak
keputusan tersebut diberlakukan;
6-6
6.5. Pengangkatan Kembali
6.5.2. Jenjang jabatan bagi PNS yang diangkat kembali ditetapkan berdasarkan
jumlah angka kredit yang pernah dimiliki ditambah angka kredit baru yang
diperoleh selama perekayasa yang bersangkutan dibebaskan sementara.
6.5.3. Bagi perekayasa yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman
disiplin ringan dan sedang, kegiatan yang dilaksanakan selama dibe-
baskan sementara tidak dapat dihitung dalam penetapan angka kredit.
6.5.4. Perekayasa Pertama dan Perekayasa Muda yang dibebaskan sementara
karena ditugaskan sebagai pejabat struktural atau ditugaskan secara penuh
diluar jabatan perekayasa, dapat diangkat kembali dalam jabatan pere-
kayasa paling tinggi berusia 54 tahun.
6.5.5. Perekayasa Madya dan Perekayasa Utama yang dibebaskan sementara
karena ditugaskan sebagai pejabat struktural atau ditugaskan secara penuh
diluar jabatan perekayasa, dapat diangkat kembali dalam jabatan pere-
kayasa paling tinggi berusia 58 tahun.
Contoh 6.5.5. :
Saudara Ahmad Kamil, ST.,M.Si., pendidikan terakhir S2, pangkat
Penata Tingkat I Golongan Ruang,III/d , terhitung mulai tanggal 1 April
1997, diangkat menjadi Pejabat Fungsional Perekayasa Muda, III/d,
dengan angka kredit 300. Yang bersangkutan sejak 1 Mei 1999
dibebaskan sementara dari jabatan fungsional perekayasa karena
diangkat sebagai pejabat struktural yaitu Kepala Bidang
Penyelenggaraan Diklat. Tanggal 1 April 2001 yang bersangkutan
naik pangkat menjadi Pembina dengan Golongan Ruang, IV/a. Pada
tanggal 1 Mei 2002 yang bersangkutan tidak lagi memangku jabatan
struktural dan kembali menjadi Pejabat Fungsional Perekayasa.
Saudara Ahmad Kamil, ST., M.Si. diangkat kembali dalam jabatan
fungsional perekayasa sebagai Perekayasa Muda, III/d, pangkat
6-7
Pembina Golongan Ruang, IV/a dengan angka kredit sebesar 300.
Dimungkinkan juga Saudara Ahmad Kamil, ST, M.Si. mengajukan
DUPAK untuk kegiatan selama masa menjabat di struktural (1 april
1997 s/d 1 april 2002) pada saat kembali menjadi pejabat fungsional
perekayasa.
Apabila Saudara Ahmad Kamil, ST, M.Si. telah mencapai lebih dari
usia di atas 54 tahun pada saat berhenti dari jabatan struktural, maka
yang bersangkutan tidak dapat diangkat kembali dalam Jabatan
Fungsional Perekayasa.
6.6.2. Setelah masa Inpassing selesai (01 Januari 2010), Pejabat Perekayasa
yang diberhentikan dari Jabatan Fungsional Perekayasa tidak dapat diang-
kat kembali ke dalam jabatan fungsional perekayasa.
6-8
6.8. Pembinaan Karir Pejabat Perekayasa
6.8.1. Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola pikir dan tindakan da-
lam melaksanakan pembinaan perekayasa, maka BPPT selaku Instansi
Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa melaksanakan sosialisasi dan fa-
silitasi kepada pejabat fungsional Perekayasa.
6-9
BAB VII
DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)
DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)
7- 1
Contoh :
Seorang Perekayasa Madya IV/a dapat mengajukan DUPAK setiap
tahun walaupun pada waktu pengajuan DUPAK angka kreditnya be-
lum memenuhi syarat untuk naik jabatan/pangkat Perekayasa Madya
IV/b. Penilaian DUPAK bagi perekayasa tersebut diatas cukup dinilai
di tim penilai instansi jika angka kredit yang diajukan belum memenuhi
syarat untuk naik ke jenjang/pangkat Perekayasa Madya IV/b dan In-
stansi tersebut mengeluarkan PAK atas hasil penilaiannya. Jika ke-
mudian perekayasa tersebut mengajukan DUPAK untuk kenaikan ja-
batan/pangkat menjadi Perekayasa Madya IV/b dan telah dinilai oleh
tim penilai instansi dan memenuhi syarat, maka DUPAK yang ber-
sangkutan tersebut harus di kirim ke Tim Penilai Pusat beserta PAK
terakhir yang dinilai di instansi.
Bagi Perekayasa Madya IV/b sampai dengan Perekayasa Utama IV/d dapat
mengajukan DUPAK setiap tahun walaupun pada waktu pengajuan DUPAK
angka kreditnya belum memenuhi syarat untuk naik jabatan/pangkat beri-
kutnya. Penilaian DUPAK bagi perekayasa tersebut diatas harus dinilai oleh
Tim Penilai Pusat setelah terlebih dahulu dinilai oleh Tim Penilai Instansi.
Bagi Perekayasa Utama IV/e dapat mengajukan DUPAK setiap tahun wa-
laupun pada waktu pengajuan DUPAK angka kreditnya belum memenuhi
syarat pemeliharaan (maintenance). Penilaian DUPAK bagi perekayasa ter-
sebut diatas harus dinilai oleh Tim Penilai Pusat setelah terlebih dahulu di-
nilai oleh Tim Penilai Instansi.
Bukti pelaksanaan kegiatan yang diperoleh pada periode yang sudah per-
nah dinilaikan, yang karena satu dan lain hal tidak diajukan pada periode
tersebut, maka kegiatan tersebut tidak dapat dinilaikan.
Contoh :
Seorang perekayasa mengajukan DUPAK dengan Masa Penilaian:
01 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Yang bersang-
kutan mengajukan bukti kegiatan tertanggal 30 November 2007, maka
butir kegiatan tersebut tidak dapat dinilai.
7- 2
b. PNS yang alih jabatan menjadi Pejabat Fungsional Perekayasa, peni-
laian angka kredit yang bersangkutan diajukan sejak diangkat sebagai
CPNS sampai dengan tanggal pengajuan DUPAK.
c. Untuk kenaikan jabatan/pangkat perekayasa, masa penilaian angka
kredit didasarkan pada masa penilaian angka kredit terakhir.
7.2.1. Pengertian
DUPAK adalah formulir yang berisi usulan angka kredit yang dibuat
oleh pejabat fungsional Perekayasa sesuai dengan butir-butir kegiatan
sebagaimana dicontohkan dalam Lampiran VI.
Pejabat fungsional Perekayasa harus membuat DUPAK yang berisi hasil
penilaian sendiri atas prestasi kerjanya. DUPAK diajukan kepada Tim Pe-
nilai Instansi/Pusat pada waktu yang ditentukan oleh masing-masing in-
stansi/pusat. DUPAK dilampiri dengan Surat Pernyataan melakukan ke-
giatan kerekayasaan (Lampiran VII), Surat Pernyataan melakukan kegiatan
pengembangan profesi (Lampiran VIII), dan Surat Pernyataan melakukan
kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas perekayasa (Lampiran IX)
serta Surat Pernyataan mengikuti Pendidikan dan/atau pelatihan (Lampi-
ran X) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang serendah-rendahnya
eselon III.
7- 3
g. Menilai sendiri dengan mengisi angka kredit pada formulir DU-
PAK sesuai dengan butir-butir kegiatan pada Lampiran VI;
h. Semua surat pernyataan beserta buktinya disusun berurutan
sesuai dengan masa penilaian.
i. Hasil penilaian semua butir kegiatan dihimpun dalam satu DU-
PAK.
j. DUPAK, dan Surat Pernyataan disahkan oleh Pejabat yang
berwenang serendah-rendahnya eselon III;
k. Semua berkas tersebut dilampirkan pada DUPAK sebagai
bukti untuk diajukan ke Tim Penilai.
7- 4
a.3. Tim Penilai pada butir c menilai semua bukti kegiatan, ke-
mudian mengisi hasil penilaiannya pada DUPAK;
a.4. Penerbitkan PAK oleh Pejabat Instansi/Unit Kerja/Propinsi/ Ka-
bupaten/Kota yang berwewenang.
7- 6
h. Foto copy Kartu Pegawai Negeri Sipil (Karpeg);
i. Foto copy Keputusan Kenaikan Pangkat Terakhir;
j. Foto copy Keputusan Kenaikan Jabatan terakhir;
k. Foto copy PAK terakhir (khusus untuk kenaikan pangkat kedua kali dan
seterusnya sebagai pejabat fungsional Perekayasa);
l. Ijazah terakhir yang dilegalisasi untuk pengangkatan pertama kali atau
bagi yang diangkat kembali setelah tugas belajar.
a. Pengertian
PAK adalah formulir yang memuat status angka kredit bagi pejabat fungsional
perekayasa untuk dapat dipergunakan sebagai bahan kenaikan pang-
kat/jabatan (contoh formulir PAK lihat lampiran XI).
b. Pengisian PAK.
Pengisian PAK dilakukan dengan cara sebagai berikut di bawah ini:
b.1. Nomor diisi sesuai Kode Penomoran PAK di Instansi Penilai;
b.2. Instansi diisi Nama Instansi Pengusul;
b.3. Masa Penilaian diisi sesuai masa penilaian yang ada pada DUPAK;
b.4. Keterangan Perorangan diisi data Perekayasa yang dinilai;
b.5. PAK kolom LAMA diisi sesuai Nilai PAK terakhir
b.6. PAK kolom BARU diisi sesuai Hasil Penilaian DUPAK;
b.7. PAK kolom JUMLAH diisi hasil penjumlahan nilai dalam kolom LA-
MA dan kolom BARU;
b.8. Rekomendasi (Butir III), diisi sesuai dengan hasil penilaian dengan mem-
pertimbangkan persyaratan kenaikan jabatan dan atau pangkat atau per-
syaratan penambahan angka kredit untuk Perekayasa Inpassing atau
maintenance untuk Perekayasa Utama, IV/e;
b.9. Setiap PAK yang diterbitkan oleh masing-masing instansi harus ditem-
buskan kepada Instansi Pembina.
c. Pejabat yang berwenang menetapkan PAK
Sesuai Peraturan Menpan Nomor: PER/219/M.PAN/7/2008, Pejabat yang
berwenang menetapkan PAK:
c.1. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi selaku Kepala in-
stansi pembina Jabatan Fungsional Perekayasa atau pejabat lain seting-
kat Eselon I yang ditugaskan pada Instansi Pembina untuk penetapan
angka kredit Perekayasa Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan
7- 7
ruang IV/b sampai de-ngan Perekayasa Utama, pangkat Pembina Utama,
golongan ruang IV/e untuk perekayasa di Instansi Pembina dan instansi
lain;
c.2. Pejabat yang ditunjuk di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya Eselon
II) bagi Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi;
c.3. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan atau peja-
bat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian (serendah-
rendahnya Eselon II) bagi Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembi-
na, golongan ruang IV/a di ingkungan instansi masing-masing;
c.4. Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan atau pejabat
lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya
Eselon II) bagi Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembina, golon-
gan ruang IV/a di lingkungan instansi masing-masing;
c.5. Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota yang bersangkutan atau
pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian (serendah-
rendahnya Eselon II) bagi Perekayasa Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Perekayasa Madya, pangkat Pembi-
na, golongan ruang IV/a di lingkungan masing- masing.
7- 8
BAB VIII
PENILAIAN ANGKA KREDIT
Tim Penilai Jabatan Perekayasa terdiri dari unsur unit teknis yang membidangi ke-
rekayasaan, kepegawaian dan Pejabat Fungsional Perekayasa. Tim Penilai seca-
ra umum dibagi menjadi 5 (lima) yaitu:
8-1
a.6. Apabila anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang memiliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Perekayasa, namun seku-
rang-kurangnya terdapat 2 orang pejabat perekayasa.
a.7. Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang untuk
satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya berakhir,
dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) ma-
sa jabatan.
a.8. Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai Pusat yang ikut dinilai, maka
Ketua Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai pengganti.
8-2
iii. Seorang Sekretraris merangkap anggota dari unsur yang membi-
dangi kepegawaian; dan
iv. Sekurang-kurangnya 4 orang anggota.
Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang untuk
satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya berakhir,
dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) ma-
sa jabatan.
c.1. Kedudukan
Tim Penilai Instansi adalah Tim Penilai di lingkungan Instansi, yang
dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Instansi untuk mengusulkan dan
menyusun PAK bagi Perekayasa Pertama III/a sampai dengan Pere-
kayasa Madya IV/a.
c.2. Tugas
Tim Penilai Instansi bertugas menilai prestasi Perekayasa Pertama
III/a sampai dengan Perekayasa Madya IV/a di lingkungan instansinya.
c.3. Fungsi
Tim Penilai Instansi berfungsi sebagai:
i. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK;
ii. Pemeriksa keabsahan dokumen-dokumen DUPAK;
iii. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang ber-
wenang menetapkan PAK Perekayasa Pertama III/a sampai dengan
Perekayasa Madya IV/a;
8-3
iv. Membantu menilai DUPAK Perekayasa Madya IV/b sampai dengan
Perekayasa Utama IV/e yang akan diajukan oleh pejabat yang ber-
wenang kepada Tim Penilai Pusat melalui Kepala BPPT sebagai In-
stansi Pembina.
c.4. Keanggotaan Tim Penilai Instansi
Keanggotaan Tim Penilai Instansi terdiri dari PNS paling kurang 7 (tu-
juh) orang dengan susunan sebagai berikut:
i. Seorang Ketua merangkap anggota;
ii. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
iii. Seorang Sekretraris merangkap anggota dari unsur yang membi-
dangi kepegawaian; dan
iv. Sekurang-kurangnya 4 orang anggota.
c.8. Jika pada suatu instansi belum dapat dibentuk Tim Penilai Instansi
sesuai dengan persyaratan di atas, untuk penilaiannya instansi terse-
but menyerahkan proses penilaiannya kepada Tim Penilai Unit Kerja.
8-4
d. Tim Penilai Provinsi
d.1. Kedudukan
Tim Penilai Provinsi adalah Tim Penilai di lingkungan provinsi yang di-
bentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian provinsi un-
tuk mengusulkan dan menyusun PAK bagi Perekayasa Pertama III/a
sampai dengan Perekayasa Madya IV/a.
d.2. Tugas
Tim Penilai Provinsi bertugas menilai prestasi Perekayasa Pertama III/a
sampai dengan Perekayasa Madya IV/a di lingkungan provinsinya atau
kabupaten/kota di wilayahnya yang belum mempunyai tim penilai.
d.3. Fungsi
Tim Penilai Provinsi berfungsi sebagai:
i. Pemeriksa dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK;
ii. Pemeriksa dalam keabsahan dokumen-dokumen DUPAK
iii. Penyusun konsep PAK untuk disampaikan kepada Pejabat yang ber-
wenang menetapkan PAK Perekayasa Pertama III/a sampai dengan
Perekayasa Madya IV/a;
iv. Membantu menilai DUPAK Perekayasa Madya IV/b sampai
dengan Perekayasa Utama IV/e yang akan diajukan oleh pejabat
yang berwenang kepada Tim Penilai Pusat melalui Kepala BPPT se-
bagai Instansi Pembina.
8-5
v. Apabila anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang memiliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Perekayasa, namun seku-
rang-kurangnya terdapat 2 orang pejabat perekayasa.
8-6
e.4. Keanggotaan Tim Penilai Kabupaten/Kota
i. Keanggotaan Tim Penilai Kabupaten/Kota terdiri dari PNS paling
kurang 7 (tujuh) orang dengan susunan sebagai berikut:
ii. Seorang Ketua merangkap anggota;
iii. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
iv. Seorang Sekretraris merangkap anggota dari unsur yang membi-
dangi kepegawaian; dan
v. Sekurang-kurangnya 4 orang anggota.
e.5. Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai Kabupaten/Kota
i. Telah mengikuti dan lulus Diklat Tim Penilai yang diselenggarakan
oleh Instansi Pembina
ii. Serendah-rendahnya pejabat Perekayasa Madya IV/a
iii. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Pere-
kayasa;
iv. Dapat aktif melakukan penilaian;
v. Apabila anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi oleh Perekayasa,
maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS yang memiliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Perekayasa, namun seku-
rang-kurangnya terdapat 2 orang pejabat perekayasa.
e.6. Masa Kerja Tim Penilai
Masa kerja Tim Penilai 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang untuk
satu kali masa jabatan berikutnya. Setelah masa jabatannya berakhir,
dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) ma-
sa jabatan.
e.7. Setiap pembentukan Tim Penilai Kabupaten/Kota harus dilaporkan ke-
pada Instansi Pembina
e.8. Jika pada suatu sekretariat daerah Kabupaten/Kota belum dapat diben-
tuk Tim Penilai Kabupaten/Kota sesuai dengan persyaratan di atas, un-
tuk penilaiannya diserahkan kepada Tim Penilai Provinsi atau Tim Pe-
nilai Unit Kerja
8-7
b. Tugas Pokok Tim Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepa-
da Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang
bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
c. Tim Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit.
a. Di Pusat
a.1. Sekretariat Tim Penilai Pusat bertugas membantu Tim Penilai Pusat da-
lam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai Pusat.
a.2. Sekretariat Tim Penilai Pusat meneliti kelengkapan dan keabsahan
DUPAK.
a.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat me-
nyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
a.4. Sekretariat Tim Penilai Pusat membantu Tim Penilai Pusat
dalam melaksanakan sidang.
b. Di Unit Kerja (Instansi Pembina)
b.1. Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja bertugas membantu Tim Penilai
Unit Kerja dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai Unit
Kerja.
b.2. Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja meneliti kelengkapan dan keabsahan
DUPAK.
b.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat me-
nyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
b.4. Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja membantu Tim Penilai Unit Kerja da-
lam melaksanakan sidang.
c. Di Instansi
c.1. Sekretariat Tim Penilai Instansi bertugas membantu Tim Penilai Instansi
dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai Instansi.
c.2. Sekretariat Tim Penilai Instansi meneliti kelengkapan dan keabsahan
DUPAK.
c.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat me-
nyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
c.4. Sekretariat Tim Penilai Instansi membantu Tim Penilai Instansi dalam
melaksanakan sidang.
d. Di Provinsi
d.1. Sekretariat Tim Penilai Provinsi bertugas membantu Tim Penilai Provinsi
dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan Tim Penilai Provinsi.
8-8
d.2. Sekretariat Tim Penilai Provinsi meneliti kelengkapan dan keabsahan
DUPAK.
d.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi, maka sekretariat me-
nyampaikan kepada unit pengusul untuk dilengkapi.
d.4. Sekretariat Tim Penilai Provinsi membantu Tim Penilai Provinsi dalam
melaksanakan sidang.
e. Di Kabupaten/Kota
e.1. Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota bertugas membantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota dalam hal pengelolaan administrasi kegiatan
Tim Penilai Kabupaten/Kota.
e.2. Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota meneliti kelengkapan dan
keabsahan DUPAK.
e.3. Jika ada kekurangan kelengkapan administrasi maka sekretariat me-
nyampaikan kepada unit Pengusul untuk dilengkapi.
e.4. Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota membantu Tim Penilai Kabupa-
ten/ Kota dalam melaksanakan sidang.
8-9
BAB IX
PENUTUP
9.1. Penyesuaian
a. Keputusan Pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, membe-
baskan sementara dan memberhentikan dalam dan dari Jabatan Fungsional
Perekayasa yang ditetapkan sebelum keputusan ini ditetapkan, dinyatakan te-
tap berlaku.
b. Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi Nomor 01/Kp/BPPT/I/2009 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
c. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
9.2. Penilaian
Untuk memberikan kesempatan bagi Perekayasa melakukan penyesuaian de-
ngan Peraturan yang baru (PER/219/M.PAN/7/2008), maka penilaian prestasi ker-
ja perekayasa diatur sebagai berikut :
a. Penilaian prestasi kerja perekayasa sejak tanggal juknis Nomor
01/Kp/BPPT/I/2009 ditetapkan sampai dengan 31 Desember 2009 dapat di-
lakukan berdasarkan Keputusan MenPAN Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 atau
berdasarkan Peraturan MenPAN Nomor PER/219/M.PAN/7/2008.
b. Penilaian prestasi kerja perekayasa sejak tanggal 01 Januari 2010 dila-
kukan berdasarkan Peraturan MenPAN Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 dan
Petunjuk Teknis Nomor 01/Kp/BPPT/I/2009
c. Prestasi kerja Perekayasa, baik yang aktif maupun yang dibebaskan
sementara yang penilaiannya akan menggunakan Keputusan MenPAN
Nomor 24/KEP/M.PAN/2/2003 sudah harus dinilaikan selambat-
lambatnya tanggal 31 Desember 2009.
9.3 Inpassing
Pelaksanaan dan aturan mengenai penilaian inpassing pada jabatan fungsional
perekayasa diatur tersendiri dengan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Nomor 02/Kp/BPPT/2009 tentang Tata Cara Inpassing Ja-
batan Fungsional Perekayasa.
9- 1
LAMPIRAN I
MATHEMATICS
1 Algebra 7 Numerical analysis
2 Analysis and functional analysis 8 Operations research
3 Computer science 9 Probability
4 Geometry 10 Statistics
5 Number theory 11 Other mathematical specialities
6 Topology
PHYSICS
1 Acoustics 9 Optics
2 Electro-magnetism 10 Physical chemistry
3 Electronics 11 Solid state physics
4 Fluid (physics of) 12 Thoeritical physics
5 Mechanics 13 Thermodynamics
6 Molecular physics 14 Units and constants
7 Nuclear physics 15 Other physical specialities
8 Nucleonic
CHEMISTRY
1 Analytical chemistry 5 Nuclear chemistry
2 Biochemistry 6 Organic chemistry
3 Inorganic chemistry 7 Physical chemistry
4 Macromolecular chemistry 8 Other chemical specialities
LIFE SCIENCES
1 Animal biology (zoology) 11 Immunology
2 Anthropology (physical) 12 Insect biology (entomology)
3 Biochemistry 13 Microbiology
4 Biomathematics 14 Molecular biology
5 Biometrics 15 Palaentology
6 Cell biology 16 Plant biology (botany)
7 Ethology 17 Radiobiology
L-1
8 Genetics 18 Symbiosis
9 Human biology 19 Virology
10 Human physiology 20 Other biological specialities
AGRICULTURAL SCIENCES
1 Agricultural chemistry 6 Forestry
2 Agricultural engineering 7 Horticulture
3 Agronomy 8 Phytopathology
4 Animal husbandry 9 Veterinary sciences
5 Fish and wildlife 10 Other agricultural specialities
MEDICAL SCIENCES
1 Clinical sciences 9 Pharmacology
2 Epidemiology 10 Preventive medicine
3 Forensic medicine 11 Psychiatry
4 Occupational medicine 12 Public health
5 Internal medicine 13 Surgery
6 Nutrition sciences 14 Toxicology
7 Pathology 15 Other medical specialities
8 Pharmacodynamics
TECHNOLOGICAL SCIENCES
1 Aeronautical technology and 16 Metal products technology
engineering
2 Biochemical technology 17 Motor vehicle technology
3 Chemical technology and 18 Mining technology
engineering
4 Computer technology 19 Naval technology
5 Construction technology 20 Nuclear technology
6 Electrical technology and 21 Petroleum and coal technology
engineering
7 Electronic technology 22 Power technology
8 Environmental technology and 23 Railway technology
engineering
9 Food technology 24 Space technology
10 Industrial technology 25 Telecommunications
L-2
technology
11 Instrumentation technology 26 Textile technology
12 Materials technology 27 Transportation systems
technology
13 Mechanical engineering and 28 Unit operations technology
technology
14 Medical technology 29 Urban planning
15 Metallurgical technology 30 Other technological specialities
ECONOMIC SCIENCES
1 Econometrics 4 Economics of technological
change
2 Economic accounting 5 Industrial organization and
public policy
3 Economic systems 6 Organization and management
of enterprises
PEDAGOGY
1 Curriculum Development
POLITICAL SCIENCE
1 Policy sciences
PSYCHOLOGY
1 Educational psychology 3 Experimental psychology
2 Evaluation and measurement in
psychology
PHILOSOPHY
1 Philosophy of knowledge 5 Philosophy of nature
2 General philosophy 6 Social philosophy
3 Philosophical systems 7 Philosophical doctrines
4 Philosophy of science 8 Other philosophical specialities
L-3
LAMPIRAN II
I Pendidikan Sekolah 100 100 100 100 100 100 100 100 100
B PENUNJANG
Pendukung pelaksanaan kegiatan < 20 %
10 20 40 60 90 120 150 190
Pelaksanaan Tugas Perekayasaan
Jumlah II 50 100 200 300 450 600 750 950 50
Jumlah ( I + II ) 100% 150 200 300 400 550 700 850 1050
L-4
LAMPIRAN III
KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK KENAIKAN
JABATAN DAN KENAIKAN PANGKAT PEREKAYASA PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2)
I Pendidikan Sekolah 150 150 150 150 150 150 150 150
B PENUNJANG
Pendukung pelaksanaan kegiatan < 20 %
10 30 50 80 110 140 180
Pelaksanaan Tugas Perekayasaan
Jumlah II 50 150 250 400 550 700 900 50
L-5
LAMPIRAN IV
B PENUNJANG
Pendukung pelaksanaan kegiatan
< 20 % 20 40 70 100 130 170
Pelaksanaan Tugas Perekayasaan
Jumlah II 100 200 350 500 650 850 50
L-6
LAMPIRAN V
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
I PENDIDIKAN A Pendidikan Sekolah dan 1. Doktor (S3) Ijazah 200 Semua Jenjang
Memperoleh Gelar/Ijazah 2. Magister (S2) Ijazah 150 Semua Jenjang
3. Sarjana (S1) Ijazah 100 Semua Jenjang
B Pendidikan dan Pelatihan 1. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat 15 Semua Jenjang
di Bidang Kegiatan kerekayasaan 2. Lamanya 641 960 jam Sertifikat 9 Semua Jenjang
dan Memperoleh Surat Tanda 3. Lamanya 481 640 jam Sertifikat 6 Semua Jenjang
Tamat Pendidikan dan 4. Lamanya 161 480 jam Sertifikat 3 Semua Jenjang
Pelatihan (STTPP) 5. Lamanya 81 160 jam Sertifikat 2 Semua Jenjang
6. Lamanya 31 - 80 jam Sertifikat 1 Semua Jenjang
7. Lamanya 10 - 30 jam Sertifikat 0,5 Semua Jenjang
C Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan III Sertifikat 2,0 Semua Jenjang
L-7
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor
5). (S3)
Melaksanakan pengujian
(a) Menetapkan konfigurasi pengujian Lembar kerja 0,183 Perekayasa Pertama
(b) Membuat benda uji Benda kerja/ 0,175 Perekayasa Pertama
Lembar Kerja
(Product Working
sheet )
(c) Menetapkan sistem penginderaan pengujian Lembar kerja 0,090 Perekayasa Pertama
(d) Menetapkan sistem perolehan dan pengolahan data Lembar kerja 0,113 Perekayasa Pertama
L-8
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor
12).(S3)
Melaksanakan studi banding sistem teknologi
(a) Menetapkan acuan studi banding Lembar kerja 0,145 Perekayasa Pertama
(b) Melaksanakan perbandingan kinerja suatu teknologi Lembar kerja 0,301 Perekayasa Pertama
b Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Pertama
berbahaya
L-9
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor
6).(S3)
Melaksanakan observasi
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran Lembar Instruksi 0,192 Perekayasa Muda
observasi Teknik
(b) Menetapkan metoda observasi Lembar Instruksi 0,175 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi Lembar kerja 0,392 Perekayasa Muda
model matematika
7). Melaksanakan pengukuran
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran Lembar Instruksi 0,400 Perekayasa Muda
pengukuran Teknik
(b) Menetapkan metoda pengukuran Lembar Instruksi 0,249 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Melaksanakan penurunan hasil pengukuran Lembar kerja 0,343 Perekayasa Muda
menjadi model matematika
8). Melaksanakan modifikasi produk
(a) Memberikan metoda modifikasi produk Lembar Instruksi 0,245 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda perbaikan (repair ) produk Lembar Instruksi 0,314 Perekayasa Muda
Teknik
9). Melaksanakan perawatan produk
(a) Memberikan metoda perawatan produk Lembar Instruksi 0,248 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Memberikan metoda perbaikan menyeluruh (over Lembar Instruksi 0,215 Perekayasa Muda
haul ) produk Teknik
10). Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
(a) Menetapkan persyaratan kelayakan Lembar Instruksi 0,221 Perekayasa Muda
Teknik
(b) Melaksanakan pemilihan parameter kelayakan Lembar Instruksi 0,247 Perekayasa Muda
Teknik
(c) Menetapkan model yang akan dipakai sebagai Lembar Instruksi 0,269 Perekayasa Muda
acuan Teknik
11). Menetapkan acuan banding Lembar Instruksi 0,240 Perekayasa Muda
Teknik
b Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan Lembar Keputusan 0,068 Perekayasa Muda
para Staf Perekayasa (Engineering Staff ) tentang pekerjaan (decission sheet )
mereka
c Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Ketua
Kelompok (Group Leader )
1). Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan Materi presentasi 0,180 Perekayasa Muda
Paket Kerja (Work Package ) yang dipimpinnya
2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Ketua Materi presentasi 0,067 Perekayasa Muda
Kelompok (Group Leader ) secara berkala (Pemaparan,
diskusi, dan penyimpulan hasil)
d Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa
berbahaya Pertama/Muda
L-10
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor (S3)
3. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader)
a Mengkombinasikan hasil-hasil dari seluruh Paket Pekerjaan
(WP) yang berada di bawahnya dalam kelompok
keilmuan/keahliannya
1). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,525 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah disain Lembar Instruksi
2). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
(WBS) untuk masalah testing Lembar Instruksi
3). Melaksanakan sub-integrasi produk s truktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah explorasi Lembar Instruksi
4). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah observasi Lembar Instruksi
5). Melaksanakan sub-integrasi produk WBS untuk masalah Lembar kerja/ 0,420 Perekayasa Madya
pengukuran Lembar Instruksi
6). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,525 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah modifikasi Lembar Instruksi
7). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja Lembar kerja/ 0,390 Perekayasa Madya
(WBS ) untuk masalah perawatan Lembar Instruksi
b Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan Lembar Keputusan 1,200 Perekayasa Madya
melakukan iterasi teknis diantara kelompok (group ) yang (decission sheet )
terkait
c Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan Lembar Keputusan 0,330 Perekayasa Madya
waktu, pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan (decission sheet )
struktur rincian kerja (WBS)- nya dengan melakukan iterasi
yang terkait dengan ketersediaan aliran pendanaan
d Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan Kontrak kerjasama 0,428 Perekayasa Madya
pihak lain bersama Manajer Program (Program Manager )
e Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Lembar Usulan 0,400 Perekayasa Madya
Manajer Program (Program Manager ) spesifikasi teknis
f Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
secara berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh
Program Director dan dihadiri oleh Insinyur Kepala (Chief
Engineer ) dan Manajer Program (Program manager )
1). Mempersiapkan materi presentasi laporan hasil kegiatan Materi presentasi 0,600 Perekayasa Madya
struktur rincian kerja (WBS ) yang dipimpinnya
2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala Materi presentasi 0,120 Perekayasa Madya
Program (Program Director ) secara berkala (paparan,
diskusi dan kesimpulan)
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa
berbahaya Muda/Madya
L-11
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
4. Doktor
Asisten(S3)
Manajer Program (Assistant Program
Manager)
a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan bersama dengan Manajer Program (Program
Manager).
1). Mengusulkan metoda pengendalian proyek, dan Lembar Kerja 0,140 Perekayasa Muda
sejenisnya untuk penjadwalan dan pengendalian
program
2). Mengusulkan rencana pendanaan yang telah Lembar kerja 0,160 Perekayasa Muda
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
b Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain Draft kontrak 0,239 Perekayasa Muda
bersama Manajer Program (Program Manager )
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran Lembar kerja 0,180 Perekayasa Muda
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader ) bersama Manajer Program (Program
Manager )
d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Ketua Kelompok
(Group Leader ) bersama Manajer Program (Program
Manager )
1). Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap Lembar kerja 0,167 Perekayasa Muda
kondisi pendanaan yang berjalan, mendiskusikan
dampak kesesuaian pendanaan yang baru terhadap
produk kerja
2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan Lembar kerja 0,164 Perekayasa Muda
ketepatan waktu pengadaan barang
e Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana
1). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian Draft PCM report 0,565 Perekayasa Muda
Kemajuan Kegiatan (PCM ) bersama Manajer Program
(Program Manager )
2). Menyusun draft laporan kemajuan program dari segi Draft Laporan 0,100 Perekayasa Muda
waktu dan dana
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Muda
berbahaya
L-12
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor (S3)
b Menetapkan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain Kontrak kerjasama 0,478 Perekayasa Madya
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran Lembar kerja 0,360 Perekayasa Madya
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader )
d Melaksanakan evaluasi berkala dengan para Group Leader
1). melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap Lembar Keputusan 0,334 Perekayasa Madya
kondisi pendanaan yang berjalan, mendiskusikan (decission sheet )
dampak kesesuaian pendanaan yang baru terhadap
produk kerja
2). Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan Lembar Keputusan 0,328 Perekayasa Madya
ketepatan waktu pengadaan barang (decission sheet )
e Memantau jalannya program ditinjau dari segi waktu dan dana
1). Melaksanakan Pemantauan dan Pengendalian PCM Report 0,810 Perekayasa Madya
Kemajuan Kegiatan (PCM )
2). Menyusun Laporan kemajuan program dari segi waktu Materi presentasi 0,240 Perekayasa Madya
dan dana
3). Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi materi presentasi 0,120 Perekayasa Madya
waktu dan dana di hadapan Kepala Program (Program
Director ) secara berkala
f Membentuk Organisasi Fungsional Program bersama Kepala Lembar Keputusan 0,800 Perekayasa Madya
Program (Program Director ) dan Insinyur Kepala (Chief (decission sheet )
Engineer )
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Madya
berbahaya
L-13
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
7. Doktor (S3)Kepala (Chief Engineer)
Insinyur
a Membentuk Organisasi Program bersama Kepala Program Lembar Keputusan 0,800 Perekayasa Utama
(Program Director ) dan Manajer Program (Program Manager ) (decission sheet )
L-14
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor (S3)
b Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program Surat Keputusan 1,540 Perekayasa Utama
serta pejabat-pejabat fungsional atas usulan Insinyur Kepala
(Chief Engineer ), dan Program Manajer (Program Manager )
c Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari segi teknik Lembar Keputusan 0,384 Perekayasa Utama
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para (decission sheet )
Ketua Kelompok (Group Leader ), Program Manajer
(Program Manager ) dan Insinyur Kepala (Chief Engineer )
d Memantau jalannya program
1). Memberikan saran-saran pada setiap fasa penelaahan Lembar Instruksi 0,473 Perekayasa Utama
program (program review ): tahap persiapan Teknik
(Preliminary ), tahap rinci (Detail ), tahap kritis (Critical )
dan tahap akhir (Final )
2). Melaporkan jalannya program serta mempertanggung Materi presentasi 0,220 Perekayasa Utama
jawabkan hasil program kepada kepala unit struktural
(pimpinan terkait) yang memberi pekerjaan secara
berkala
e Mensosialisasikan hasil program kepada para Stakeholders
terkait untuk dilakukan Uji Operasional dan Evaluasi
1). Memberikan presentasi mengenai program berjalan Materi presentasi 0,304 Perekayasa Utama
2). Memperagakan hasil-hasil program Benda kerja/ 0,431 Perekayasa Utama
Lembar benda
Kerja (Product
Working sheet )
f Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas Dokumen HAKI 0,577 Perekayasa Utama
Kekayaan Inteletual di hadapan yang berwenang
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Utama
berbahaya
L-15
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor (S3) Insinyur Kepala (Chief Engineer ) memeriksa buku
b. Sebagai Design Manual 1,760 Perakayasa Utama
acuan desain (Design Manual )
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku Design Manual 1,100 Perekayasa Utama
acuan desain (Design Manual )
3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kerekayasaan/ Pengujian/
Produksi (Engineering/ Test/ Production Manual )
a. Menyusun Engineering Manua l yang terdiri dari test objective,
test method, parameter definition, instrument system, test
article system, test operation, data analysis, integration, and
deploy system, engineering test scheduling
1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) Engineering 0,990 Perekayasa Madya
mempersiapkan buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual
Manual )
2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa Engineering 1,760 Perekayasa Utama
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual ) Manual
3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Engineering 1,100 Perekayasa Utama
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual ) Manual
2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) memeriksa Test manual 1,760 Perekayasa Utama
buku acuan pengujian (Test Manual )
3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Test manual 1,100 Perekayasa Utama
buku acuan pengujian (Test Manual )
c. Menyusun Production manual yang terdiri dari production
method, production scheduling, sub assembly, small
assembly, product integration, product scheduling
1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) Production Manual 0,990 Perekayasa Madya
mempersiapkan buku acuan produksi (Production
Manual )
2). Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) memeriksa Production Manual 1,760 Perekayasa Utama
buku acuan produksi (Production Manual )
3). Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Production Manual 1,100 Perekayasa Utama
buku acuan produksi (Production Manual )
L-16
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor (S3)catatan teknis (Technical Notes) , yaitu menuliskan
4. Menyusun
hasil-hasil kerja dari setiap staf Perekayasa (Engineering Staff)
setiap saat dari kegiatan yang dilakukan
a. Sebagai Staf Perekayasa (Engineering Staff ) Technical Notes 0,107 Perekayasa Pertama
mempersiapkan catatan teknis (TN )
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader ) memeriksa catatan Technical Notes 0,190 Perekayasa Muda
tenis (TN )
c. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) menyetujui catatan Technical Notes 0,518 Perekayasa Madya
teknis (TN )
5. Menyusun Laporan Teknis (Technical Report) a tau revisi laporan
teknis (Technical Memorandum) yang merupakan hasil dari
kegiatan leader dengan acuan laporan teknis (Technical Report )
dari para staf Perekayasa (Engineering Staff ) yang terlibat
a. Sebagai Ketua Kelompok (Leader) mempersiapkan Laporan Technical Report/ 0,367 Perekayasa Muda
Teknis (Technical Report ) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum )
b. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader) memeriksa Technical Report/ 0,525 Perekayasa Madya
Laporan Teknis (Technical Report ) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum )
c. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) menyetujui Laporan Technical Report/ 0,613 Perekayasa Utama
Teknis (Technical Report ) atau revisi laporan teknis Memorandum
(Technical Memorandum )
6. Menyusun dokumen teknis (Technical Document ) yang
merupakan hasil kerja Ketua Sub Kelompok (Group Leader ) yang
merupakan rangkuman hasil-hasil Peket Pekerjaan (WP ) yang
terkait dengan acuan laporan teknis (Technical Report ) yang
dihasilkan
a. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Group Leader ) Technical 0,769 Perekayasa Madya
mempersiapkan dokumen teknis (Technical Document ) Document
b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer )memeriksa Technical 0,493 Perekayasa Utama
dokumen teknis (Technical Document ) Document
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Technical 2,089 Perekayasa Utama
dokumen teknis (Technical Document ) Document
7. Membuat Program Document yang merupakan integrasi hasil-
hasil kerja setiap Group Leader yang terlibat dengan acuan pada
seluruh Technical Document yang dihasilkan
a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer) mempersiapkan Program 3,300 Perekayasa Utama
(Program Document ) Document
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa Program 2,475 Perekayasa Madya
laporan akhir program (Program Document ) Document
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui Program 3,300 Perekayasa Utama
laporan akhir program (Program Document ) Document
L-17
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor (S3)laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan
8. Menyusun
kegiatan (Progress Control and Monitoring ), yaitu membukukan
dan merangkum hasil kerja Manajer Program (Program Manager )
dan Asisten Manajer Program (Asisten Program Manager ) dalam
bentuk dokumen yang meliputi evaluasi program terhadap dana
serta perubahan-perubahannya
a. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) Progress Control 1,320 Perekayasa Madya
mempersiapkan laporan pemantauan dan pengendalian and Monitoring
kemajuan kegiatan (Progress Control and Monitoring )
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa Progress Control 0,330 Perekayasa Madya
laporan pemantauan dan pengendalian kemajuan kegiatan and Monitoring
(Progress Control and Monitoring )
c. Sebagai Kepala Program menyetujui laporan pemantauan dan Progress Control 2,200 Perekayasa Utama
pengendalian kemajuan kegiatan (Progress Control and and Monitoring
Monitoring )
9. Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau Surat Keputusan 2,000 Perekayasa Utama
berbahaya
III PENGEMBANGAN A. Penyebarluasan produk Teknologi 1. Membuat karya tulis di bidang kerekayasaan
PROFESI Sesuai dengan Tugas dalam a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan internasional Buku 15 Semua Jenjang
Program yang Sedang Berjalan
b. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan nasional Buku 10 Semua Jenjang
c. Dalam bentuk makalah di majalah ilmiah internasional Makalah 12,5 Semua Jenjang
d. Dalam bentuk makalah di majalah dan media masa nasional Makalah 6 Semua Jenjang
yang diakui instansi pembina
e. Dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada pertemuan Makalah 1 Semua Jenjang
ilmiah yang tidak dipublikasikan
B. Pendayagunaan produk Teknologi 1. Mendayagunakan produk teknologi yang memperoleh HAKI Dokumen 10 Semua Jenjang
(kecuali merk)
2. Mendayagunakan produk teknologi terjual & memperoleh royalti Dokumen 5 Semua Jenjang
C. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan, Menyusun Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis Pengelolaan Dokumen 5 Perekayasa Madya dan
Petunjuk Teknis Pengelolaan Kegiatan Kerekayasaan Perekayasa Utama
Kegiatan Kerekayasaan
D. Perolehan Sertifikat Profesi Memperoleh sertifikat profesional di bidang kerekayasaan (dinilai 1x Sertifikat 3 Semua Jenjang
per jenis)
E. Penerjemahan/Penyaduran Buku 1. Menerjemahkan/menyadur di bidang kerekayasaan yang
dan Bahan Lain di Bidang dipublikasikan:
Kerekayasaan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara Tiap buku 2 Semua Jenjang
nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh lembaga yang Tiap buku 1 Semua Jenjang
berwenang
L-18
ANGKA
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL PELAKSANA
KREDIT
Doktor (S3)
2. Menerjemahkan/menyadur di bidang teknologi yang tidak
dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku Tiap buku 1 Semua Jenjang
b. Dalam bentuk makalah Tiap buku 0,5 Semua Jenjang
IV. KEGIATAN A. Pengajar/Pelatih di Bidang 1. Mengajar/melatih Diklat, per 2 Jam Pelajaran Surat Tugas 0.04 Perekayasa Madya dan
PENUNJANG Kerekayasaan 2. Membimbing siswa Surat Tugas 2 Perekayasa
Perekayasa Utama
Madya dan
3. Menyusun kurikulum/buku/diktat/modul berkaitan dengan Dokumen 0,5 Perekayasa
Perekayasa Utama
Madya dan
pelatihan kegiatan kerekayasaan Perekayasa Utama
B. Peran serta dalam Seminar/ 1. Pemrasaran Sertifikat 3 Semua Jenjang
Lokakarya/ Konferensi di bidang 2. Moderator/pembahas/narasumber Sertifikat 2 Semua Jenjang
kerekayasaan 3. Peserta Sertifikat 1 Semua Jenjang
C. Keanggotaan dalam Organisasi Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
Profesi di bidang Kerekayasaan a. Internasional 1
b. Nasional Surat Keputusan 0,75 Semua Jenjang
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND Surat Keputusan 0,5 Semua Jenjang
D. Keanggotaan dalam Tim Penilai Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa secara PAK 0,04 Perekayasa Madya dan
aktif, setiap DUPAK Perekayasa Utama
Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review ), setiap Surat Surat Keputusan 2 Semua Jenjang
Keputusan
E. Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa 1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
a. 10 Tahun Tanda Jasa 1 Semua Jenjang
b. 20 Tahun Tanda Jasa 2 Semua Jenjang
c. 30 Tahun Tanda Jasa 3 Semua Jenjang
2. Satyalancana Pembangunan Tanda Jasa 4 Semua Jenjang
3. Satyalancana Wirakarya Tanda Jasa 4 Semua Jenjang
4. Bintang Jasa Tanda Jasa 6 Semua Jenjang
5. Bintang Mahaputera. Tanda Jasa 8 Semua Jenjang
F. Perolehan Gelar Kesarjanaan 1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, setiap gelar Penghargaan 15 Semua Jenjang
lainnya 2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Sarjana ( S-2 ) Ijazah 10 Semua Jenjang
b. Doktor ( S-3 ) Ijazah 15 Semua Jenjang
L-19
LAMPIRAN VI
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
Nomor : .
I KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP Baru
3 Nomor Seri Kartu Pegawai
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Jenis Kelamin
6 Pendidikan Yang Diperhitungka Angka Kreditnya
7 Pangkat / Golongan Ruang / TMT
8 Jabatan Fungsional / TMT
9 Masa Kerja Golongan Lama tahun bulan
10 Masa Kerja Golongan Baru tahun bulan
11 Unit Kerja
L-20
5). Melaksanakan pengujian
(a) Menetapkan konfigurasi pengujian
(b) Membuat benda uji
(c) Menetapkan sistem penginderaan pengujian
(d) Menetapkan sistem perolehan dan pengolahan data
(e) Melaksanakan operasi pengujian
( f) Menganalisis data
(g) Menginterpretasi hasil uji
6). Melaksanakan explorasi
(a) Menetapkan instrumentasi explorasi
(b) Menetapkan sasaran explorasi
(c) Melaksanakan explorasi
(d) Menganalisis data explorasi
(e) Menginterpretasi hasil explorasi
7). Melaksanakan observasi
(a) Menetapkan instrumentasi observasi
(b) Menetapkan sasaran observasi
(c) Melaksanakan observasi
(d) Menganalisis data observasi
(e) Menginterpretasi hasil observasi
8). Melaksanakan pengukuran
(a) Menetapkan instrumentasi pengukuran
(b) Menetapkan sasaran pengukuran
(c) Melaksanakan pengukuran
(d) Menganalisis data pengukuran
(e) Menginterpretasi hasil pengukuran
9). Melaksanakan modifikasi produk
(a) Melaksanakan repair (perbaikan) produk
(b) Melaksanakan modifikasi produk
10) Melaksanakan perawatan produk
(a) Melaksanakan perawatan rutin (harian) produk
(b) Melaksanakan perawatan berkala produk
(c) Melaksanakan perbaikan menyeluruh (over haul )
produk
11) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
(a) Menetapkan parameter kelayakan
(b) Melaksanakan penyelidikan kesesuaian dengan
paramater kelayakan
12) Melaksanakan studi banding sistem teknologi
(a) Menetapkan acuan studi banding
(b) Melaksanakan perbandingan kinerja suatu teknologi
b Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya
2. Sebagai Ketua Sub Kelompok (Leader)
a Memberikan supervisi kepada para Engineering Staff dalam:
1). Melaksanakan desain konseptual/ awal
(a) Memberikan beberapa alternatif metoda desain
(b) Menetapkan metoda kalkulasi
(c) Menilai hasil desain awal
2). Melaksanakan desain rinci
(a) Memberikan metoda optimasi
(b) Mensintesiskan hasil desain awal menjadi desain rinci
(c) Memberikan metoda iterasi desain
3). Melaksanakan perhitungan
(a) Melaksanakan penurunan persamaan
matematik/modelling
(b) Melaksanakan deskritisasi persamaan
(c) Memberikan metoda pemecahan persamaan
4). Melaksanakan Pengujian
(a) Menyajikan beberapa alternatif jenis peralatan
pengujian
(b) Menentukan peralatan perolehan data
(c) Menentukan peralatan pengolah data
(d) Memberikan metoda dan strategi pengujian
(e) Memberikan metoda interpretasi hasil pengujian
5). Melaksanakan explorasi
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
explorasi
(b) Menetapkan metoda explorasi
(c) Melaksanakan penurunan hasil explorasi menjadi
model matematika
6). Melaksanakan observasi
L-21
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
observasi
(b) Menetapkan metoda observasi
(c) Melaksanakan penurunan hasil observasi menjadi
model matematika
7). Melaksanakan pengukuran
(a) Melaksanakan pemilihan dan penetapan sasaran
pengukuran
(b) Menetapkan metoda pengukuran
(c) Melaksanakan penurunan hasil pengukuran menjadi
model matematika
8). Melaksanakan modifikasi produk
(a) Memberikan metoda modifikasi produk
(b) Memberikan metoda perbaikan (repair ) produk
9). Melaksanakan perawatan produk
(a) Memberikan metoda perawatan produk
(b) Memberikan metoda perbaikan menyeluruh (over haul )
produk
10) Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi
(a) Menetapkan persyaratan kelayakan
(b) Melaksanakan pemilihan parameter kelayakan
(c) Menetapkan model yang akan dipakai sebagai acuan
11) Menetapkan acuan banding
b Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan
para Staf Perekayasa (Engineering Staff ) tentang pekerjaan
mereka
c Memberikan presentasi hasil kegiatannya dalam pertemuan
berkala yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Ketua
Kelompok (Group Leader )
1). Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan
Paket Kerja (Work Package ) yang dipimpinnya
2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Ketua
Kelompok (Group Leader ) secara berkala (Pemaparan,
diskusi, dan penyimpulan hasil)
d Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya
3 Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader)
a Mengkombinasikan hasil-hasil dari seluruh Paket Pekerjaan
(WP) yang berada di bawahnya dalam kelompok
keilmuan/keahliannya
1). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS ) untuk masalah disain
2). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah testing
3). Melaksanakan sub-integrasi produk s truktur rincian kerja
(WBS ) untuk masalah explorasi
4). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS ) untuk masalah observasi
5) Melaksanakan sub-integrasi produk WBS untuk masalah
pengukuran
6). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS ) untuk masalah modifikasi
7). Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS ) untuk masalah perawatan
b Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan
melakukan iterasi teknis diantara kelompok (group ) yang terkait
L-22
2). Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala
Program (Program Director ) secara berkala (paparan,
diskusi dan kesimpulan)
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya
4. Asisten Manajer Program (Assistant Program Manager)
a Membuat perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
pendanaan bersama dengan Manajer Program (Program
Manager).
1). Mengusulkan metoda pengendalian proyek, dan sejenisnya
untuk penjadwalan dan pengendalian program
2). Mengusulkan rencana pendanaan yang telah
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
b Menyiapkan draft kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain
bersama Manajer Program (Program Manager )
c Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran
sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan Ketua Kelompok
(Group Leader ) bersama Manajer Program (Program Manager )
L-23
2). Menyiapkan draft buku acuan pengujian (Test Manual )
3). Menyiapkan draft buku acuan produksi (Production
Manual )
b Mengusulkan personil yang sesuai serta klarifikasi dan sandi
kerja (job code )
c Mengusulkan rencana waktu keterlibatan personil dalam tiap
prorgram
d Menyiapkan pertemuan dalam rangka koordinasi kerja
e Memantau pelaksanaan program bersama Insinyur Kepala
(Chief Engineer )
f Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya
7. Insinyur Kepala (Chief Engineer)
a Membentuk Organisasi Program bersama Kepala Program
(Program Director ) dan Manajer Program (Program Manager )
L-24
g Melaksanakan kegiatan di lingkungan berisiko tinggi atau
berbahaya
B. Pelaksanakan penyusunan Pedoman dan Pembuatan Laporan
dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan
1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Program (Program Manual)
a. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) mempersiapkan buku
acuan program (Program Manual )
b. Sebagai Manajer Program (Program Manager ) memeriksa buku
acuan program (Program Manual )
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku
acuan program (Program Manual )
2. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Desain (Design Manual ) yang
terdiri dari Design, Requirement, and Objective (DR&O) , State of
The Art Method , Mean of Compliance , Engineering Drawing and
Documentation, Design Scheduling
a. Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader) mempersiapkan buku
acuan desain (Design Manual)
b. Sebagai Insinyur Kepala (Chief Engineer ) memeriksa buku
acuan desain (Design Manual )
c. Sebagai Kepala Program (Program Director ) menyetujui buku
acuan desain (Design Manual )
3. Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kerekayasaan/ Pengujian/
Produksi (Engineering/ Test/ Production Manual )
a. Menyusun Engineering Manua l yang terdiri dari test objective,
test method, parameter definition, instrument system, test article
system, test operation, data analysis, integration, and deploy
system, engineering test scheduling
1). Sebagai Ketua Kelompok (Group Leader ) mempersiapkan
buku acuan kerekayasaan (Engineering Manual )
L-25
6. Menyusun dokumen teknis (Technical Document ) yang merupakan
hasil kerja Ketua Sub Kelompok (Group Leader ) yang merupakan
rangkuman hasil-hasil Peket Pekerjaan (WP ) yang terkait dengan
acuan laporan teknis (Technical Report ) yang dihasilkan
L-26
IV. KEGIATAN PENUNJANG
A. Pengajar/Pelatih di Bidang Kerekayasaan
1. Mengajar/melatih Diklat, per 2 Jam Pelajaran
2. Membimbing siswa
3. Menyusun kurikulum/buku/diktat/modul berkaitan dengan pelatihan
kegiatan kerekayasaan
B. Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konferensi di bidang
1. Pemrasaran
2. Moderator/pembahas/narasumber
3. Peserta
C. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi di bidang Kerekayasaan
Berperan aktif sebagai anggota organisasi profesi, setiap tahun
a. Internasional
b. Nasional
c. Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Departemen/LPND
D. Keanggotaan dalam Tim Penilai
Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa secara
aktif, setiap DUPAK
Menjadi anggota Mitra Bestari (Peer Review ), setiap Surat Keputusan
E. Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa
1. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya
a. 10 Tahun
b. 20 Tahun
c. 30 Tahun
2. Satyalancana Pembangunan
3. Satyalancana Wirakarya
4. Bintang Jasa
5. Bintang Mahaputera.
F. Perolehan Gelar Kesarjanaan lainnya
1. Memperoleh gelar kehormatan akademis, setiap gelar
2. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
a. Pasca Sarjana ( S-2 )
b. Doktor ( S-3 )
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
Demikian disampaikan, bahwa seluruh dokumen yang dinilaikan tidak melanggar Hak atas Kekayaan Intelektual.
....., ..............
NIP.
IV Catatan Pejabat Pengusul :
1.
2.
3.
4. dan seterusnya
(jabatan)
L-27
V Catatan Tim Penilai Instansi:
Catatan Penilai I ,
( Nama Penilai I )
NIP.
Catatan Penilai II ,
(Nama Penilai II )
NIP.
Catatan Ketua ,
Catatan Penilai I ,
( Nama Penilai I )
NIP.
Catatan Penilai II ,
(Nama Penilai II )
NIP.
Catatan Ketua ,
L-28
CONTOH: LAMPIRAN VII
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN
KEGIATAN KEREKAYASAAN
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN KEREKAYASAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat/golongan ruang :
Jabatan :
Unit kerja :
Menyatakan bahwa: :
Nama :
NIP : Baru
Pangkat/golongan ruang/TMT : /TMT
Jabatan : /TMT
Unit kerja :
Angka Keterangan/
No Uraian Kegiatan Butir Kegiatan Tanggal
Kredit Bukti Fisik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
dst
Jumlah
......, .............
Atasan langsung
...............................
NIP. ......................
L-29
LAMPIRAN VIII
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
Menyatakan bahwa: :
Nama :
NIP : Baru
Pangkat/golongan ruang/TMT : / /TMT
Jabatan : / /TMT
Unit kerja :
dst
Jumlah
............., ......................
Atasan langsung
............................................
NIP. .........................
L-30
LAMPIRAN IX
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG
Menyatakan bahwa: :
Nama :
NIP : Baru
Pangkat/golongan ruang/TMT : / /TMT
Jabatan : / /TMT
Unit kerja :
Telah melakukan kegiatan Penunjang sebagai berikut :
Butir Angka Keterangan/
No Uraian Kegiatan Tanggal
Kegiatan Kredit Bukti Fisik
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
dst
Jumlah
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
........, ...............................
Atasan langsung
..........................................
NIP. ................................
L-31
LAMPIRAN X
SURAT PERNYATAAN
TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Menyatakan bahwa: :
Nama :
NIP : Baru
Pangkat/golongan ruang/TMT :
Jabatan /golongan ruang/TMT :
Unit kerja :
Angka Keterangan/
No Uraian Kegiatan Butir Kegiatan Tanggal
Kredit Bukti Fisik
Jumlah
......., .................
Atasan langsung
......................
NIP. ...................
L-32
LAMPIRAN XI
L-33