03 Tata Tertib Muscab

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA

KABUPATEN BUTON

TATA TERTIB
MUSYAWARAH CABANG I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON TAHUN 2021

BAB I
Ketentuan Umum

Pasal 1

1. Musyawarah Cabang I SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton tahun 2021


adalah pemegang kekuasaan tertinggi SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten
Buton yang selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut MUSCAB.
2. Penyelenggaraan MUSCAB I SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton menjadi
tanggungjawab Pengurus Cabang SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton.

BAB II
Tugas dan Wewenang

Pasal 2

1. Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Hasil Konsolidasi PC SAPMA Pemuda


Pancasila Kabupaten Buton .
2. Menyusun Program Kerja Daerah dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan
program kerja Nasional SAPMA Pemuda Pancasila.
3. Memilih dan menetapkan Ketua PC SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton
Masa Bhakti 2021-2023.
4. Memilih dan menetapkan Pengurus Cabang SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten
Buton melalui sistim formatur.
5. Menetapkan Anggota Dewan Pembina Pengurus Cabang SAPMA Pemuda
Pancasila Kabupaten Buton.
6. Menyempurnakan dan menetapkan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi.

Pasal 3

1. Waktu penyelenggaraan Musyawarah Cabang SAPMA Pemuda Pancasila


Kabupaten Buton selama 1 (satu) hari yaitu tanggal 4 Oktober 2021 di Aula
Gedung KNPI Sulawesi Tenggara

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

BAB III
Peserta dan Peninjau

Pasal 4

1. Musyawarah Cabang SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton dihadiri oleh


Peserta dan Peninjau.
2. Peserta MUSCAB I adalah :
a) Pengurus Wilayah SAPMA Pemuda Pancasila Sulawesi Tenggara
b) Pengurus Cabang SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton
3. Peninjau MUSCAB I adalah ditetapkan oleh Pengurus Cabang SAPMA Pemuda
Pancasila Kabupaten Buton
4. Peserta MUSCAB I yang terdiri dari Pengurus Pengurus Wilayah SAPMA Pemuda
Pancasila Sulawesi Tenggara dan Pengurus Cabang SAPMA Pemuda Pancasila
Kabupaten Buton memiliki hak bicara dan hak suara.
5. Peninjau adalah hanya memiliki hak bicara.
6. Jumlah Peserta MUSCAB I ditentukan dengan bukti Registrasi Kepesertaan dan
Peninjau ditetapkan oleh PC SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton.

Pasal 5

1. Setiap Peserta dan Peninjau harus membawa dan menunjukkan Surat Mandat
sebagai Peserta, Peninjau dan Undangan dari Pimpinan Organisasi yang
mengutusnya.

BAB IV
Hak Peserta, Peninjau dan Undangan

Pasal 6

1. Penggunaan hak suara oleh Peserta melalui Pimpinan Delegasi.


2. Peserta, Peninjau dan Undangan mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk
menyampaikan pendapat atau sumbangan pemikiran yang bersifat membangun,
yang secara teknis penggunaannya diatur oleh Presidium Sidang.
3. Peserta, Peninjau dan Undangan dalam pelaksanaan hak bicara dapat
mengajukan pertanyaan, usul dan atau pendapat baik secara lisan, maupun
tulisan.
4. Peserta, Peninjau dan Undangan berhak mendapatkan materi MUSCAB dan
fasilitas lainnya yang telah ditentukan.

Pasal 7

1. Pertanyaan atau pendapat yang diajukan harus disusun secara singkat untuk
disampaikan setelah diizinkan oleh Presidium Sidang.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

2. Apabila dipandang perlu, bentuk, isi dan sifat pertanyaan dapat diperjelas oleh
Presidium Sidang.
3. Presidium Sidang berhak mengambil kesimpulan atas pertanyaan atau pendapat
itu.

BAB V
Alat-Alat Kelengkapan MUSCAB

Pasal 8

Alat – Alat kelengkapan MUSCAB terdiri dari :


1. Pimpinan Sidang MUSCAB
2. Palu Sidang
3. Bendera Pataka
4. Komisi – Komisi MUSCAB
5. Komisi Khusus dan / atau sub komisi bila dipandang perlu.

Pasal 9

1. Pimpinan Sidang Sementara MUSCAB adalah Pengurus Cabang SAPMA Pemuda


Pancasila Kabupaten Buton.
2. Pimpinan Sidang Tetap dipilih dari Peserta Sidang yang terdiri dari 2 (dua) Orang
dari Pengurus Wilayah dan 3 (tiga) Orang dari Pengurus Cabang.

Pasal 10

1. Pimpinan Sidang MUSCAB bertanggung jawab atas Ketertiban dan kelancaran


Penyelenggaraan MUSCAB Agar MUSCAB dapat berlangsung dalam suasana
kebersamaan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan untuk mufakat.

Pasal 11

1. Panitia Pengarah MUSCAB I dibentuk berdasarkan surat keputusan PC SAPMA


Pemuda Pancasila Kab. Buton yang bertugas menyiapkan dan menjelaskan
materi yang akan dibahas dalam MUSCAB, dan sekaligus bertindak sebagai tim
perumus hasil MUSCAB I dan menerbitkannya.
2. Panitia Pengarah bisa mengikuti semua sidang-sidang MUSCAB I termasuk
Sidang Formatur dalam rangka koordinasi, bukan untuk intervensi.
3. Panitia Pelaksana MUSCAB I dibentuk berdasarkan Surat Keputusan PC SAPMA
Pemuda Pancasila Cabang Kabupaten Buton yang bertugas menyiapkan
prasarana dan teknis penyelenggaraan MUSCAB agar berjalan lancar, tertib dan
sukses.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

Pasal 12

1. MUSCAB membentuk komisi-komisi yang terdiri dari :


a) Komisi A : Komisi Keorganisasian (Tata Cara Pemilihan Ketua, Tim
Formatur dan Pengurus PC SAPMA Pemuda Pancasila).
b) Komisi B : Pembahasan Program Kerja Daerah.
c) Komisi C : Pembahasan pokok-pokok pikiran dan, rekomendasi.
2. Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari Ketua (merangkap anggota) dan seorang
Sekretaris (merangkap anggota). Komisi MUSCAB I dapat membentuk sub komisi
apabila dianggap perlu. Pimpinan sidang komisi dipilih dari dan oleh anggota
komisi. MUSCAB I dapat membentuk komisi khusus apabila diperlukan.

Pasal 13

Komisi MUSCAB I bertugas :


1. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai hal-hal yang menjadi
lingkup tugasnya dan ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris Komisi.
2. Melaporkan hasil-hasil Sidang Komisi kepada Pimpinan Sidang tetap pada saat
Sidang Paripurna Komisi.

Pasal 14

1. Hasil Sidang Komisi yang dilaporkan akan mendapat penilaian dan pengesahan
oleh Sidang Pleno MUSCAB I.
2. Hasil-hasil Sidang Komisi yang sudah disahkan oleh Sidang Pleno MUSCAB I
ditanda tangani oleh Presidium Sidang.

Pasal 15

1. Setiap Peserta harus menjadi anggota salah satu komisi MUSCAB.


2. Setiap Peninjau harus menjadi anggota salah satu komisi MUSCAB.
3. Jumlah anggota masing-masing komisi disusun oleh Pimpinan Sidang Tetap
secara Proporsional.
4. Pimpinan Sidang MUSCAB dapat menghadiri dan turut serta dalam semua sidang
komisi dalam rangka koordinasi penyelenggaraan MUSCAB.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT – RAPAT

Pasal 16

Musyawarah dan rapat – rapat MUSCAB I terdiri dari :


1. Sidang Pleno.
2. Sidang Komisi.
3. Sidang Komisi khusus dan atau sub komisi jika dianggap perlu.
4. Rapat Formatur.
5. Rapat Pimpinan MUSCAB I jika dianggap perlu.

Pasal 17

1. Setiap Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang berjumlah 5 (lima) orang
yang terdiri dari unsur 2 (dua) orang Pengurus SAPMA Provinsi, 3 (tiga) orang PC
Pengurus Cabang Kab/Kota.

Presidium Sidang berkewajiban :


1. Memimpin persidangan agar tetap dalam suasana kebersamaan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan untuk mufakat.
2. Berusaha mempertemukan pendapat Menyimpulkan pembicaraan, mendudukkan
persoalan pada proporsinya serta meluruskan pembicaraan penanggap sesuai
acara persidangan.

Pasal 18

1. Sebelum Presidium Sidang terbentuk, maka Sidang dipimpin oleh Panitia


Pengarah/ Presidium Sidang Sementara.
2. Presidium Sidang dipilih dari dan oleh Peserta MUSCAB I.
3. Presidium Sidang terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 3 (tiga)
orang anggota.
4. Presidium Sidang dapat menghadiri atau turut serta dalam semua Sidang Komisi
dalam rangka koordinasi penyelenggaraan MUSCAB I.
5. Presidium Sidang merupakan satu kesatuan kolektif pimpinan.

BAB VII
TATA CARA BERBICARA

Pasal 19

1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan Peserta, Peninjau berbicara melalui


seorang Juru Bicara.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

2. Juru Bicara ditunjuk dan oleh Peserta, Peninjau yang bersangkutan.


3. Juru Bicara Peserta berbicara atas nama utusan yang diwakilinya.
4. Juru bicara peninjau berbicara atas nama organisasi yang diwakilinya.

Pasal 20

1. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara diatur oleh


Presidium Sidang.
2. Apabila penanggap berbicara melampaui batas waktu yang ditetapkan, Presidium
Sidang harus mengingatkan penanggap agar mengakhiri pembicaraan dan
penanggap harus mentaati peringatan itu.

Pasal 21

1. Sebelum berbicara, setiap penanggap harus mendaftarkan diri pada Presidium


Sidang terlebih dahulu.
2. Bagi yang belum mendaftarkan diri, tidak berhak berbicara kecuali bila menurut
Presidium Sidang punya alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan,
pembicara yang tidak mendaftar itu diizinkan berbicara.
3. Untuk effisiensi waktu, maka setiap penanggap harus langsung pada pokok
persoalannya disampaikan secara singkat dan jelas.

Pasal 22

1. Setiap peserta dapat menyampaikan interupsi setelah mendapatkan izin dari


Presidium Sidang bertujuan untuk :

a) Memintakan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya


mengenai soal yang dibicarakan.
b) Mengajukan usulan prosedur mengenai soal yang sedang dibicarakan.
c) Memberikan penjelasan tentang masalah yang dibicarakan.
d) Mengajukan keberatan terhadap materi pembicaraan di luar masalah –
masalah yang sedang dibahas.

Pasal 23

1. Apabila seorang Juru bicara menyimpang dari pokok pembahasan maka


Pimpinan Sidang harus menyetop dan meminta supaya kembali kepada pokok
permasalahan.
2. Apabila Juru bicara dalam berbicara menggunakan kata-kata yang menyinggung
pribadi seseorang atau mengarah untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan hukum, maka Pimpinan Sidang dapat memberikan,
meluruskan dan memperingatkan supaya ia tertib kembali.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

Pasal 24

1. Apabila seorang Peserta, Peninjau melakukan perbuatan yang menganggu


ketertiban sidang, Presidium Sidang memperingati agar utusan tersebut
menghentikan perbuatannya.
2. Jika peringatan tersebut pada ayat 1 di atas tidak diindahkan, presidium Sidang
dapat memerintahkan Peserta, Peninjau tersebut untuk meninggalkan ruangan
sidang, atau meminta pihak keamanan MUSCAB untuk segera mengamankannya.

BAB VIII
QUORUM DAN
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 25

1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah
peserta sebagaimana diatur dalam pasal 4 Tata Tertib ini.
2. Dalam hal pemilihan Formatur, Sidang Pleno MUSCAB I sekurang-kurangnya
dihadiri oleh 2/3 Jumlah Peserta.

Pasal 26

1. Setiap Sidang Pleno memerlukan Quarum seperti tersebut dalam pasal 26 ayat 1
tata tertib ini.
2. Apabila quarum sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 diatas tidak tercapai,
maka sidang dapat ditunda paling banyak dua kali 60 menit.
3. Apabila dua kali penundaan, seperti yang dimaksud dalam ayat 2 diatas, masih
juga belum tercapai quorum, maka sidang dapat dilanjutkan atas persetujuan
peserta yang hadir, maka sidang selanjutnya dinyatakan syah.

Pasal 27

1. Pengambilan keputusan diusahakan secara musyawarah untuk mufakat dan


apabila hal ini tidak mungkin dicapai maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
2. Keputusan berdasarkan suara terbanyak dapat juga diambil apabila keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak mungkin lagi diusahakan karena
adanya pendirian sebagian peserta, peninjau yang tidak dapat dipertemukan lagi
dan atau faktor waktu yang mendesak.

Pasal 28

Keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah syah apabila :


1. Diambil dalam Sidang yang memenuhi Quorum.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

2. Disetujui oleh lebih dari ½ jumlah utusan yang hadir sesuai quorum.
3. Apabila dalam mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak diperoleh
hasil yang sama, maka pemungutan suara diulang sampai terdapat selisih jumlah
suara.
4. Penyampaian suara dilakukan peserta untuk menyatakan sikap setuju, menolak
atau abstain dilakukan secara lisan dengan mengacungkan tangan, berdiri atau
secara tertulis.
5. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan
mengadakan perhitungan suara secara langsung.
6. Khusus Pemilihan Ketua PC SAPMA PEMUDA PANCASILA, dilakukan secara
langsung bebas dan rahasia.

BAB IX
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PENGURUS CABANG
SAPMA PEMUDA BUTON

Pasal 29

1. Laporan pertanggung jawaban PC SAPMA Pemuda Pancasila Buton disampaikan


dalam Sidang Pleno MUSCAB secara tertulis dan lisan.
2. Penilaian terhadap Laporan Pertanggung jawaban PC SAPMA Pemuda Pancasila
Buton disampaikan melalui pandangan umum dalam sidang pleno MUSCAB.
3. PC SAPMA Pemuda Pancasila Buton mempunyai hak jawab atas pandangan
umum.
4. Setelah laporan pertanggungjawaban PC SAPMA Pemuda Pancasila Buton
diterima oleh peserta MUSCAB maka PC SAPMA Pemuda Pancasila Buton
dinyatakan demisioner.

Pasal 30

1. Pengesahan Laporan Pertanggung jawaban PC SAPMA Pemuda Pancasila Buton,


setelah melalui proses seperti yang diatur pada pasal 29 tata tertib ini adalah
atas persetujuan peserta MUSCAB.

BAB X
RISALAH

Pasal 31

Untuk setiap sidang harus dibuat risalah yang dibagikan kepada peserta yakni
Laporan jalannnya sidang secara tertulis yang berisi :
1. Tempat dan acara sidang.
2. Hari, tanggal dan jam pembukaan serta penutupan sidang.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

3. Presidium sidang.
4. Nama – nama utusan dan peninjau yang hadir.
5. Juru bicara dan pendapat masing-masing.
6. Materi pembicaraan selama sidang.
7. Keputusan dan kesimpulan sidang.
8. Dan keterangan – keterangan lain yang dianggap perlu untuk dicatat.

BAB XI
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 32

1. Segala ketentuan Organisasi yang tidak sesuai dengan Peraturan Tata Tertib
MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA ini dinyatakan tidak berlaku.
2. Ketentuan – ketentuan dalam Tata Tertib ini mengacu kepada AD/ART SAPMA
PEMUDA PANCASILA.
BAB XII
PENUTUP

Pasal 33

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diputuskan oleh
MUSCAB I secara Musyawarah mufakat sejauh tidak bertentangan dengan
AD/ART SAPMA PEMUDA PANCASILA.

Pasal 34

Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

KEPUTUSAN MUSYAWARAH CABANG I


SAPMA PEMUDA PANCASILA KABUPATEN BUTON
Nomor : 03/KPTS/MUSCAB-I/SAPMA-PP/BTN/III/2021

TENTANG

TATA TERTIB PESERTA DAN PENINJAU


MUSYAWARAH CABANG I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MUSYAWARAH CABANG I SAPMA PEMUDA
PANCASILA KABUPATEN BUTON TAHUN 2021

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban


penyelenggaraan Musyawarah CABANG I SAPMA Pemuda
Pancasila Kabupaten Buton, di pandang perlu menetapkan
Tata Tertib MUSCAB I SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten
Buton.

2. Bahwa oleh karena itu, perlu ditetapkan Keputusan


Musyawarah Cabang I tentang Tata Tertib MUSCAB I
SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton.

MENGINGAT : 1. Hasil-hasil keputusan Musyawarah Nasional II SAPMA


Pemuda Pancasila di Hotel Sultan DKI Jakarta tanggal 23-
25 Agustus 2019;
2. Hasil-hasil keputusan Musyawarah Wilayah I SAPMA
Pemuda Pancasila Sulawesi Tenggara di Zahra Syariah
Hotel Kendari tanggal 6-8 Agustus 2019;
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SAPMA
Pemuda Pancasila.
4. Pokok-Pokok Program umum SAPMA Pemuda Pancasila.
5. Keputusan MUSCAB I SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten
Buton yang telah disahkan.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN MUSYAWARAH CABANG I SAPMA


PEMUDA PANCASILA KABUPATEN BUTON, TENTANG
TATA TERTIB MUSYAWARAH CABANG I SAPMA
PEMUDA PANCASILA KABUPATEN BUTON TAHUN
2021.

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”


MUSCAB I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON

Pasal 1

Tata Tertib adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan Musyawarah CABANG I


SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Buton tahun 2021.

Pasal 2

Rumusan Tata Tertib Musyawarah CABANG I SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten


Buton secara lengkap seperti tersebut pada pasal 1 Keputusan ini terdapat pada
lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam Keputusan ini.

Pasal 3

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di : Kendari.
Pada tanggal : 20 Maret 2021.

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA


MUSYAWARAH CABANG I SAPMA PEMUDA PANCASILA
KABUPATEN BUTON TAHUN 2021

…………………….. ………………………….. ……………………..

“Sekali Layar Terkembang, Sururt Kita Berpantang”

Anda mungkin juga menyukai