Good 1
Good 1
Good 1
TESIS
OLEH:
WILDA FAHLIZA
NIM:MMP. 182890
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASCASARJANA
PembimbingI Pembimbing II
Mengetahui,
Wakil Direktur
i
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASCASARJANA
Jln. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi Telp. (0741) 60731 e-mail :[email protected]
NOTA DINAS
Pembimbing I Pembimbing II
M.Si
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASCASARJANA
Jl. ArifRahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731Fax (0741)
60649 Email: [email protected]
TIM PENGUJI
NO Nama Tanda Tangan Tanggal
1 Dr. Badarussyamsi, S.Ag., M.A
(Ketua Sidang)
2 Dr. Raudhoh, M.Pd
(Pembimbing I)
3 Dr. Siti Raudhatul Jannah, M.Pd.I
(Pembimbing II)
4 Dr. Kasful Anwar, Us, M.Pd
(Penguji I)
5 Dr. Minnah El Widdah, M.Ag
(Penguji II)
Direktur Pascasarjana
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wilda Fahliza
MMP. 18.2890
iv
MOTTO
ض الَّذِي َع َملُوا ِ َّت أَ ْيدِي الن
َ اس ِليُ ِذ ْيقَ ُه ْم بَ ْع َ سا ُد فِي ْالبَ ِ ِّر َو ْالبَ ْح ِر بِ َما َك
ْ َسب َ َظ َه َر ْالف
َ
﴾41﴿ َلَ َع َّل ُه ْم َي ْر ِجعُ ْون
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia,supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).” (Qs. Ar-Rum : 41)1
1
Anonim Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Departemen Agama RI, 2015), hlm.406
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Ku persembahkan sebuah karya Tulis Ilmiah dalam bentuk tesis ini untuk Mama
Farida Hanum dan Ayah Achmadi tercinta dan juga untuk kedua Adikku Luthfi
Chairi dan Chaira Annazwa, yang selalu memberiku Do’a, dukungan baik
secara moril maupun materil secara ikhlas dan semangat. Dan teman-teman MPI
angkatan 2018 yang selalu memberi semangat, motivasi dan dorongan dalam
setiap proses perkuliahan hingga saat penyusunan tesis ini.
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACK
viii
KATA PENGANTAR
ix
Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam
memperoleh data dilapangan.
7. Semua Pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan tesis ini,
penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan, saran dan
tanggapan guna penyempurnaan tesis ini, akan penulis terima. Semoga
tesis ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Akhirnya penulis ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
Wilda Fahliza
NIM. MMP. 18.2890
x
DAFTAR ISI
xi
2. Pelaksanaan Program Adiwiyata .......................................... 11
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengimplementsian .... 21
4. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup .................................. 28
5. Penyusunan Kurikulum Berbasis Lingkungan ....................... 29
6. Program Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif .............. 31
7. Dasar Kerjasama Pendidikan................................................ 31
8. Pembinaan Peserta Didik ..................................................... 32
9. Penyusunan Kegiatan Lingkungan ........................................ 35
10. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan ........... 36
11. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana .......................... 37
12. Pengelolaan Sarana dan Prasarana ...................................... 38
13. Pengelolaa sarana dan Prasarana pendukung Ramah ......... 44
14. Kerangka Berfikir ................................................................... 47
B. Studi Relevan ........................................................................... 49
xii
5. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................. 77
6. Keadaa Pengurus/Pembinaan Tim Adiwiyata ......................... 87
B. Temuan Penelitian dan Analisis Hasil Penelitian ................... 91
1. Kebijakan Pelaksanaan Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan
Lingkungan SMP Negeri 4 Kota Jambi ................................... 91
2. Factor-faktor dan Nilai Dominan Dalam Pengelolaan Lingkungan
SMP Negeri 4 Kota Jambi ..................................................... 113
3. Implikasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan
SMP Negeri 4 Kota Jambi ..................................................... 118
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Daftar Nama Pembina Adiwiyata SMP Negeri 4 Kota Jambi
......................................................................................................... 88
SMA ................................................................................................. 89
Tabel 4.9 Daftar Nama Pembina Adiwiyata SMP Negeri 4 Kota JambI
......................................................................................................... 95
xv
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beberapa tahun terakhir, pendidikan lingkungan menjadi tema
penting dalam literatur pembangunan berkelanjutan. Masalah lingkungan
adalah perhatian dunia bersama dengan terjadinya berbagai masalah
lingkungan seperti pemanasan global, kebakaran hutan, limbah industri,
polusi udara dan sebagainya. Sejak 1960, perhatian dunia terhadap
lingkungan terus berkembang dan saat ini berkembang menuju
pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Konsep pendidikan untuk
keberlanjutan bertujuan untuk membantu orang memahami saling
ketergantungan kehidupan di Bumi.Membina atau menghambat
pembangunan berkelanjutan, ini berkaitan dengan pengembangan
kesadaran, nilai-nilai dan sikap masyarakat, sehingga memungkinkan
mereka untuk terlibat secara efektif dalam pembangunan berkelanjutan. 2
Kurangnya pemahaman akan pentingnya lingkungan hidup
mengakibatkan manusia memanfaatkan sewenang-wenang terhadap
sumber daya alam yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan
berupa pencemaran lingkungan dan berkurangnya sumber daya alam.
Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan
wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Qur’an dan As
Sunnah yang membahas tentang lingkungan.Pesan-pesan Al-Qur’an
mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Ada beberapa ayat
tentang lingkungan dalam Al-Qur’an, antara lain : lingkungan sebagaii
suatu sistem, tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan
hidup, larangan merusak lingkungan, sumber daya vital dan
problematikanya, peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang
2
J.A. Palmer, Environmental education in the 21st century: Theory, practice, progress,
and promise. Routledge, 2002.
1
2
3
Abdul Majid bin Aziz Al-Qur’an Zindani, Aan Najib, Nilai-nilai peduli lingkungan hidup
dalam Al Quran (prosiding halaqoh nasional dan seminar internasional Pendidikan islam,
FTK UINBY 2015), hlm.331
4
Riza, Teguh, Wildan.,”Manajemen program pendidikan kependudukan dan lingkungan
hidup (pklh) guna mewujudkan sekolah adiwiyata”. (Malang: 2017)
3
5
Undang-undang RI, No.32 tahun 2009, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, bab X
pasal 65poin 4, hlm.44
4
kehidupan di bumi ini perlu dipahami oleh manusia dan hal ini harus
ditanamkan pemahamannya.6
Peran lembaga pendidikan dalam menumbuhkan kepedulian
lingkungan generasi muda memang sangat diharapkan.Sekolah tidak
hanya dituntut untuk fokus pada pengembangan aspek kognitif saja,
seperti yang terjadi dilapangan.Akan tetapi sekolah juga dituntut untuk
mengembangkan kebijakan sekolah yang terkait pada pengembangan
peduli lingkungan. Karena itu sekolah sebagai institusi pendidikan dan
juga merupakan wadah pendidikan bagi manusia merupakan target utama
untuk dilibatkan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup lewat
implementasi dalam setiap mata pelajaran yang ada dalam dunia
pendidikan. Sekolah harus menciptakan suasana sekolah yang kondusif
dengan memperhatikan aspek cinta lingkungan. Kebijakan seperti ini
tentunya akan membentuk efektivitas pembelajaran dan iklim sekolah
yang kondusif. Iklim yang baik dan positif akan menciptakan sekolah yang
baik dan efektif pula yaitu meliputi lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan
lingkungan budaya.7
Dengan demikian pada tahun 1996 sebagaimana penjabaran
sebelumnya, telah disepakati kerjasama pertama antara Departemen
Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang
diperbaharui pada tahun 2005 dan 2010. Sebagai tindak lanjut dari
kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan
Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata yaitu
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.8
Adiwiyata merupakan sebuah penghargaan bagi sekolah yang
telah menerapkan pendidikan lingkungan hidup.Pengharagaan Adiwiyata
6
Lina, M., Suib, M., Radiana,U. “Pengelolaan sekolah Adiwiyata oleh kepala sekolah”.
Jurnal pendidikan dan pembelajaran 5(10) 2016. Retrieved from http//media.neliti.com
7
Supardi, Sekolah Efektif (Konsep Dasar dan Praktiknya), (Jakarta: Rajawal Press,2013) hlm.207
8
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan 2013
(Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup,2012) hlm.14
5
9
Tim MKU PLH, Buku Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup, (Semarang: Universitas Negeri
Semarang, 2014) hlm. 4
6
10
Sudjana. Penilaian hasil proses belajar mengajar. PT: Remaja Rosdakarya :2006. hlm.2
11
Tim Dosen AP UPI. Manajemen pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2009. hlm.13
9
10
12
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. hlm.1
13
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2014. hlm.9
14
Ibid
11
15
Tim Dosen AP UPI. Manajemen pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2009. hlm.88
16
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2014. hlm.9
17
Ibid
12
18
Al- Quran surah Al- A’raf, Ayat 56-58
13
19
Bustamin, I. Dorongan Al-Quran dalam menjaga lingkungan. (2007)
Diaksesdari:http://hbis.wordpress.com/2007/11/23/perintah-al-qur%E2%80%99an-
tentang-menjaga/
20
Panduan Pelatihan Dan Penilaian Pelaksanaan Program Adiwiyata yang dikeluarkan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup (2012)
14
21
Kementerian Lingkungan Hidup, (2012)
22
Jamaluddin, Wilda, F.et all., Adiwiyata school: between promoting environmental
awareness and winning awards (3rd Asian Education Symposium (AES 2018), p.64.
15
23
E-Journal;Tri Rismawati., Efektivitas Program Adiwiyata Sebagai Upaya Penanaman
Rasa Cinta Lingkungan di SMP Negeri 3 Malang, (Malang: Universitas Negeri
Malang,2013) hlm.15
24
Gunawan, Z. Pengembangan program Adiwiyata dalam mewujudkan sekolah dan
berbudaya lingkungan. Pedagogik; jurnal pendidikan.3(2), (2016), hlm. 82-95. Retrieved
from http//pedagogik.jurnal.iainuruljadid.ac.id (font dan size beda, cek jg halaman yang
lainnya)
25
Desfandi,M.Mewujudkan masyarakat berkarakter peduli lingkungan melalui program
adiwiyata.SOSIO DIDAKTIKA: Social Science EducationJournal.(1), 2015, 31-37.
doi:10.15408/ sd.v2i1.1661
16
26
Hidayati, N., Taruna,T., Purnaweni, H. (2013). Perilaku Warga Sekolah Dalam Program
Adiwiyata.Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan.ISBN 978-602-17001-1-2
17
27
Kementerian Lingkungan Hidup, (2012)
28
Landriany, Implementasi kebijakan Adiwiyata dalam upaya mewujudkan pendidikan
lingkungan hidup. Jurnal kebijakan dan pengembangan Pendidikan,20142, 82-88.
ISSN:2337-7623; EISSN: 2337-7615
18
29
Panduan Adiwiyata (2012), hlm. 3
30
Binekdita, L.S. Pelaksanaan manajemen berbasis lingkungan. Seminar Nasional
evaluasi pendidikan (SNEP, 2014) hlm 784. ISBN 978-602-14215-5-0.
31
Haritini, S., Somakim., Kesumawati,N. Desain Pembelajaran Materi Pengolahan Data
Menggunakan Konteks Adiwiyata Melalui Pendekatan PMRI. Pembelajaran Materi
Pengolahan. II (2), (2015). ISSN 2355-0074
32
Panduan Adiwiyata (2012), hlm. 3
19
(1) Parsipatif
Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah
yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran. Keterlibatan
warga sekolah dalam implementasi program Adiwiyata menjadi
poin penting guna mensukseskan program tersebut.Warga
sekolah dalam hal ini adalah seluruh komponen sekolah yang
meliputi kepala sekolah, guru, pegawai, karyawan bahkan
karyawan kantinpun dituntut berperan aktif dalam menciptakan
budaya peduli terhadap lingkungan.
(2) Berkelanjutan
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan
terus menerus secara komprehensif.Pelaksanaan Program
Adiwiyata harus didasarkan pada manajemen yang baik.Baik
itu dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi.Seluruh kegiatan harus dilakukan
secara terencana dan berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu
adanya monitoring dan evaluasi dari setiap proses yang
dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi berfungsi untuk
memantau dan memberikan penilaian terhadap implementasi
program Adiwiyata sehinggan ada masukan dan perbaikan ke
depannya.
Dengan demikian proses pelaksanaan Adiwiyata di tingkat
satuan pendidikan harus memperhatikan dan mengacu pada kedua
prinsip tersebut. Hal ini penting demi kelancaran pelaksanaan
hingga sampai pada keberhasilan sebagaimana tujuan dan
harapan program Adiwiyata ini.33
33
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud (2012), hlm. 3
20
34
Panduan Adiwiyata, (2012), hlm.4
35
Kementerian Lingkungan Hidup, (2012)
22
36
Ibid
23
37
Ibid
38
Ibid
24
39
Ibid
40
Gunawan, Z. Pengembangan program adiwiyata dalam mewujudkan sekolah peduli
dan berbudaya lingkungan. Jurnal Pendidikan (2016), hlm.90
25
41
Arif Rohman. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama
Yogyakarta. Hlm. 134
42
Sudiyono. (2007). Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Pendidikan. Buku
Ajar. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: FIP UNY, hlm. 81
43
Panduan Adiwiyata (2012)
26
44
Arif Rohman. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama
Yogyakarta. Hlm. 147
27
45
Suryosubroto. (2004). Manajemen Pendidikan Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, hlm.
42
46
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hlm.3
47
Ibid.hlm. 3
28
48
Panduan Pelatihan dan Penilaian Pelaksanaan Program Adiwiyata Tahun 2012
49
Ibid, hlm.3
50
Syukri Hamzah. (2013). “Pendidikan Lingkungan Sekelumit Wawasan Pengantar.
Bandung: PT Rafika Aditama.
29
51
Ibid
52
Adam, Ahmad Fajarisma Budi.(2014). “Analisis Implementasi Kebijakan Kurikulum
Berbasis Lingkungan Hidup Pada Program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo Malang”.
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan (Volume 2, Nomor 2, Juli 2014) Hlm.
167
30
53
Panduan Adiwiyata, 2012, hlm.20
31
54
Suryosubroto. (1998). Humas Dalam Dunia Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Mitra Gama Widya.hlm.63
32
55
Tim Dosen AP. (2010). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.hlm.108
56
Ibid. hlm.107
57
Eka Prihatin. (2011). Manajemen peserta didik. Bandung: Alfabeta., hlm.3
58
Tim Dosen administrasi pendidikan universitas pendidikan indonesia. (2013).
Manajemen Pendidikan. Bandung:Alfabeta.hlm.205
33
59
Eka Prihatin. (2011). Manajemen peserta didik. Bandung: Alfabeta., hlm.4
60
Ibid.hlm.4
61
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. (2013).
Manajemen Pendidikan. Bandung:Alfabeta.hlm.205
62
Eka Prihatin. (2011). Manajemen peserta didik. Bandung: Alfabeta., hlm.9
34
63
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. (2013).
Manajemen Pendidikan. Bandung:Alfabeta.hlm.212
35
64
Adam, Ahmad Fajarisma Budi.(2014). “Analisis Implementasi Kebijakan Kurikulum
Berbasis Lingkungan Hidup Pada Program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo Malang”.
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan (Volume 2, Nomor 2, Juli 2014) Hlm.
167
65
Pedoman Adiwiaya, hlm.42
36
66
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.79
67
Suharno. (2008). Manajemen Pendidikan. Surakarta: UNS Press,hlm.30
68
Ibrahim Bafadal. (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah: Teori dan aplikasinya.
Jakarta: Bumi aksara, hlm2
69
Eka Prihatin. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hlm,57
37
70
Eka Prihatin. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hlm,57
71
Ibid.hlm.57
38
72
Ibid. hlm.57
73
Suharno. (2008). Manajemen pendidikan. Surakarta: UNS Press . hlm.30
74
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.79-87
75
Ibid. hlm.80
76
Suryosubroto. (2004). Manajemen Pendidikan Sekolah. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA.hlm.116
39
7777
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.23
78
Eka Prihatin. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hlm,59
79
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.81
40
80
cara, yaitu sistem langsung dan tak langsung. Sistem
pendistribusian langsung berarti barang-barang yang sudah
diterima dan diinventarisasikan langsung disalurkan pada
bagian-bagian yang membutuhkan tanpa melalui proses
penyimpanan terlebih dahulu. Kemudian sistem pendistribusian
tidak langsung berarti barang-barang yang sudaha diterima dan
sudah diinventarisasikan tidak secara langsung disalurkan,
melainkan harus disimpan terlebih dahulu di gudang
penyimpanan dengan teratur. Dari uraian diatas dapat ditarik
makna bahwa kegiatan pendistribusian merupakan kegiatan
pemindahan barang kepada yang membutuhkan. Pemindahan
tersebut memiliki dua sistem, yaitu: sistem langsung dan sistem
tidak langsung.
c) Penggunaan dan Pemanfaatan
Ada 2 prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian
perlengkakapan pendidikan, yaitu prinsip efektifitas dan
efisiensi, Prinsip efektifitas dala arti segala pemakain
perlengkapan pendidikan digunakan semata-mata untuk meraih
tujuan pendidikan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sementara. Efisiensi berearti dalam setiap
penggunaan perlengkapan sekolah harus hemat dan dengan
81
hati-hati. Suryosubroto menambahkan bahwa dari segi
pemakaian (penggunaan) sarana dan perlengkapan dibedakan
atas:barang habis pakai, dan barang tidak habis pakai.82
Dari uraian diatas dapat ditarik makna bahwa setiap
penggunaan perlengkapan sekolah harus menerapkan prinsip
efektifitas dan efisiensi. Dan dalam segi pemakaian,
80
Ibid.hlm.81
81
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.82
82
Suryosubroto. (2004). Manajemen Pendidikan Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta,
hlm.116
41
83
Eka Prihatin. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hlm,60
84
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.83
85
Ibrahim Bafadal. (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah: Teori dan aplikasinya.
Jakarta: Bumi aksara, hlm.49
42
86
Eka Prihatin. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hlm,59
87
Ibrahim Bafadal. (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah: Teori dan aplikasinya.
Jakarta: Bumi aksara, hlm.55
43
88
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.85
89
Suryosubroto. (2004). Manajemen Pendidikan Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta,
hlm.116
90
Tim Dosen AP UPI.. Manajemen pendidkan. Bandung: Alfabeta, 2011, hlm.86
44
91
Ibrahim Bafadal. (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah: Teori dan aplikasinya.
Jakarta: Bumi aksara, hlm.63
92
Adam, Ahmad Fajarisma Budi.(2014). “Analisis Implementasi Kebijakan Kurikulum
Berbasis Lingkungan Hidup Pada Program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo Malang”.
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan (Volume 2, Nomor 2, Juli 2014) Hlm.
167
93
Pedoman Adiwiyata, hlm.45
45
94
Ibid. hlm.45
95
Ibid. hlm.45
46
96
Ibid. hlm.46
47
No 03/MenLH/02/2010,No.01/II/KB/2010 tanggal 1
Program Adiwiyata
Sekolah Peduli
1. Kebijakan Pendidkan
2. Manajemen Kurikulum
3. Manajemen Peserta Didik
4. Kehumasan
97
Pedoman Adiwiyata (2012)
49
99
Theresia Melania Sudarwati. Implementasi Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Semarang Menuju Sekolah Adiwiyata. Tesis Magister
Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2012. Hlm.vii
51
100
Untung Wahyuhadi. Pengelolaan Sekolah Adiwiyata Di SmkNegeri 1 Salatiga. Tesis Magister
Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2012. Hlm.ix
52
101
Ellen Landriany. Implemetasi Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan
Lingkungan Hidup Pada Sekolah Menengah Atas Kota Malang Tahun 2014. (Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari 2014; 82-88 ISSN: 2337-7623; EISSN:
2337-761). Hlm.82
102
Ika Maryani. Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata Ditinjau Dari Aspek Kegiatan
Partisipatif Di Sdn Ungaran I Yogyakarta Tahun 2014. (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD,
Jilid 1, Nomor 3, April 2014). Hlm.170
53
103
Susi J Silaban. Implementasi Program Adiwiyata (Studi Pada Smp Negeri 20 Pekan Baru).Jom
FISIP Volume 4 No. 2 Oktober 2017. Hlm.8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif dengan
desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengungkap masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek atau obyek
penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
sebagaimana adanya. Penelitian ini mendeskripsikan data yang telah
diterima, menghimpun data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
“Implementasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan
Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Jambi.”
Lodico, Spaulding, dan Voegtled menjelaskan penelitian kualitatif,
yang juga disebut penelitian interpretif atau penelitian lapangan adalah
suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu seperti sosiologi dan
antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. 104 Penggunaan
pendekatan kualitatif dalam penelitian ini juga didasarkan pada suatu
alasan tertentu. Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif
karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh
makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring
dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test,
kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu, peneliti bermaksud
memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis
dan teori.105
Metodologi ini merupakan sesuatu yang sangat penting karena
berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil
104
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.hlm.2
105
Sugiyono. Metode penelitian pendidkan. (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 292
53
penelitiannya sangat ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih
metodologi penelitiannya.106
106
Arikunto, S. Manajemen peneleitian. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2005) hlm, 17
107
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010) hlm. 215.
kesempatan untuk dimintai informasi. 108 Hal ini dilakukan untuk
penyesuain informasi atau data yang diperoleh melalui observasi
melalui teknik triangulasi data, sehingga data atau informasi sampai
pada titik jenuh.
Berdasarkan kepada pengetahuan obyektif berkaitan dengan
ciri-ciri sampel yang diketahui sebelumnya, serta pertimbangan pada
hambatan-hambatan teknik yang terjadi seperti banyaknya responden,
maka teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling
atau pengambilan sampe responden yang di rasa sesuai dengan
pertimbangan peneliti. purposive sampling juga dikenal sebagai
sampel pertimbangan, hal ini terjadi apabila pengambilan sampel
dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan
peneliti. Pertimbangan tersebut lebih tepat berasal dari ahli untuk
memberi pertimbangan dalam pengambilan sampel yang diperlukan,
pendekatan tersebut sangat tepat untuk studi kasus karena banyak
aspek yang bisa dijadikan bahan refresentatif untuk diamati dan
dianalisa. 109 Adapun cara kerja purposive sampling adalah pertama,
pra penelitian, melihat komunikasi secara efektif, empatik dan santun
dengan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Jambi.
Kedua, peneliti menemui responden yang betul-betul menguasai
tentang Implementasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Sekolah
Menengah Pertama Negeri 4 Kota Jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian maka
penulis menggolongkan data menjadi dua golongan yaitu:
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti
kepada sumbernya. Sumber yang dimaksud dapat berupa benda-
108
Sanafiah Faisal. Penelitian Kualitatif. Dasar-Dasar dan Aplikasi (Malang: Yayasan Asah Asih,
2006), hlm. 25.
109
Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Tarsito, 2005) hlm. 168.
benda , situs atau manusia. Teknik pengumpulan data primer ini
tergantung dari jenis data yang diperlukan adalah manusia, maka
peneliti dapat memperolehnya dengan menyiapkan seperangkat alat
instrument melakukan observasi langsung terhadap subjek atau
setting yang diteliti). 110 Data primer yang dimaksud penulis disini
adalah data “Implementasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan
Lingkungan Sekolah Menengah Pertam Negeri 4 Kota Jambi
”meliputi:
(1) Proses program Adiwiyata dalam pengelolaan lingkungan
sekolah.
(2) Sikap dan persepsi warga sekolah terhadap program
Adiwiyata dalam pengelolaan lingkungan Sekolah.
(3) Budaya dan nilai-nilai yang melandasi program Adiwiyata
dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah.
b) Data Sekunder
Data sekunder, dalam penelitian merupakan data yang
diperoleh dari sumber kedua dalam bentuk 111 , meliputi dokumen-
dokumen yang memperkaya dan menguatkan hasil pengamatan dan
wawancara. Dokumen-dokumen tersebut meliputi; sejarah dan letak
geografis Sekolah, struktur organisasi, sarana dan prasarana
Sekolah, ceklis pemeriksaan peralatan, dokumen hasil audit sekolah
adiwiyata, fhoto-fhoto kegiatan, piagam penghargaan, dan lain-lain.
2. Sumber Data
Sumber data primer diperoleh dari hasil pengamatan terhadap
prilaku subjek penelitian, pengamatan terhadap simbol-simbol, tanda-
tanda dan lambang yang digunakan Sekolah, dan wawancara kepada
sejumlah informan terkait pengelolaan sekolah berbasis lingkungan.
Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen
yang tersedia di Sekolah.
110
Arikunto, S . Prosedur penelitian. ( Jakarta : Rhineka Cipta, 2010) hlm. 172
111
Moleong. Metodologi penelitian kualitatif. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010),
hlm. 112
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh
informasi data-data yang diinginkan, peneliti dalam hal ini menerapkan
beberapa metode sebagai berikut:
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati, serta
merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.
Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan
112
untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Kegiatan
observasi meliputi melakukan perentatan secara stematik kejadian-
kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang
diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.Pada
tahap awal observasi dilakukan secara umum, penelitian
mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin.Tahap
selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu
mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga
peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus
menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat
menemukan tema-tema yang akan diteliti.113
Teknik pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi non partisipan114,dimana peneliti tidak terlibat lansung dalam
aktivitas setting, tetapi berada di luar sebagai pengamat independen.
Teknik ini peneliti gunakan dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung baik terhadap setting maupun subjek penelitian. Dengan
menggunakan teknik ini diperolah data penelitian meliputi; prilaku
subjek penelitian dalam proses pengelolaan Sekolah berbasis
112
Emzir. (2012). Metodologi penelitian kualitatif analisis data. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.hlm.131-132
113
Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.hlm..224
114
Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm.145
lingkungan, prilaku dan sikap warga Sekolah menyikapi program
Sekolah berbasis lingkungan, simbol-simbol atau tanda-tanda yang
digunakan dalam proses sosialisasi sekolah berbasis lingkungan,
budaya Sekolah sebagai implikasi dari sekolah berbasis lingkungan.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interview) untuk memperoleh informasi dari
115
terwawancara (interviewer). Teknik wawancara yang digunakan
dalam penelitian adalah wawancara tidak terstruktur dimana peneliti
tidak terikat pada daftar wawancara yang baku, namun menggunakan
pedoman wawancara (terlampir) yang lebih fleksibel sesuai dengan
kebutuhan lapangan. Teknik wawancara ini dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan secara lansung kepada informan terkait
informasi yang dibutuhkan kemudian mencatatnya pada catatan
lapangan.
Melalui teknik ini diperoleh sejumlah informasi terkait; dasar
kebijakan sekolah berbasis lingkungan, pertimbangan dalam penentuan
pengelola, dan respon warga sekolah dan masyarakat terhadap
program sekolah berbasis lingkungan.
3. Studi Dokumentasi
Salah satu informasi bernilai dalam penelitian kualitatif adalah
dokumen, sumber ini membantu peneliti memahami fenomena dalam
penelitian kualitatif. 116 Studi dokumen peneliti gunakan dengan cara
mengumpulkan dan mengamati arsif Sekolah terkait program Sekolah
berbasis lingkungan, seperti struktur pengelola, notulen rapat, laporan
kegiatan, hasil audit /visitasi, serta gambar/fhoto-fhoto terkait.
115
Arikunto, S. Prosedur penelitian. ( Jakarta: Rhineka Cipta, 2010), hlm.198
116
Creswell, J. W. Educational research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
mixed. Edisi Ketiga. (Bandung: Pustaka Pelajar,2008), hlm. 231-232
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. 117 Adapun tahap-tahap teknik analisis data yang digunakan
meliputi:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. 118 Permasalahan yang diangkat oleh peneliti mengenai
“Implementasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan
SMP 4 Kota Jambi.”, diambil melalui cara wawancara dan observasi
yang kemudian peneliti menganalisis dengan menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan dan membuang data yang dianggap
kurang penting bagi penelitian ini, serta mengorganisasikan data-data
tersebut sehingga dapat disajikan sebagaimana mestinya.
2. Penyajian Data
Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kualitatif, penyajian data
bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut,
maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
117
Sugiyono. Memahami penelitian kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.89
118
Sugiyono. Memahami penelitian kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.90
akan semakin mudah dipahami. 119 Penyajian data terkait dengan
penelitian peneliti“Implementasi Program Adiwiyata Dalam
Pengelolaan Lingkungan SMP 4 Kota Jambi”,yang telah direduksi
sebelumnya melalui yang sudah tersedia.
3. Verifikasi
Mengambil kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. 120
Hasil dari penyajian data dapat diambil kesimpulan tentang
“Implementasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan Lingkungan
SMP 4 Kota Jambi.”
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data yang penulis gunakan ialah teknis
triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan pengabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui
sumber lainnya.121
Uji keabsahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Kredibilitas
Kredibilitas merupakan validitas internal dalam penelitian
kualitatif. Uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap hasil penelitian
kualitatif dilakukan dengan enam teknik yaitu perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif,
menggunakan bahan referensi dan member check.122
119
Sugiyono. Metode penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta,2013) hlm. 249.
120
Sugiyono. Memahami penelitian kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.99
121
Moleong, Op. Cit., Hlm. 21.
122
Sugiyono, Op.Cit., Hlm. 270.
a) Peningkatan ketekunan
Dalam peningkatan ketekunan dilakukan secara lebih
cermat dan berkesinambungan agar kepastian data dan urutan
peristiwa dapat di rekam secara pasti dan sistematis. Selain itu
dengan meningkatkan ketekunan, peneliti dapat melakukan
pengecekan kembali apakah data yang ditemukan itu salah atau
tidak dan juga peneliti dapat memberikan deskripsi data yang
akurat dan sistematis tentang apa yang di amati.
b) Triangulasi
Triangulasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
peneliti terhadap apa yang telah di temukan. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi teknik
dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan
cara mengecek data yang di peroleh dengan wawancara dari
sumber data yang di cek kembali dengan teknik observasi atau
dokumentasi.
Langkah yang digunakan dalam teknik triangulasi data ini
adalah dengan menggunakan sumber dan metode. Triangulasi
dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda. Dengan menggunakan teknik ini
peneliti dapat membandingkan data hasil pengamatan dengan
data hasil wawancara. Membandingkan apa yang dikatakan
orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara
pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang
waktu, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang
dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat
biasa, orang berada, orang pemerintahan, dan membandingkan
hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.123
c) Menggunakan bahan referensi
Penggunaan bahan referensi dalam penelitian ini adalah
sebagai pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan oleh peneliti.124
Adapun bahan referensi yang digunakan peneliti berupa
wawancara, observasi, atau pengamatan melalui indera
penglihatan dan pendengar, serta catatan hasil wawancara dan
lain sebagainya.
2. Uji Dependality
Uji dependality adalah uji keabsahan data dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian oleh
auditor independen.125 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji
dependality dengan di audit secara langsung oleh pembimbing
mulai dari menentukan masalah atau fokus, memasuki lapangan,
menentukan sumber data, melakukan analisis, melakukan uji
keabsahan data sampai membuat kesimpulan.
123
Moleong, Op. Cit, Hlm, 330-331.
124
Sugiyono, Op.Cit., Hlm. 275.
125
Sugiyono, Op.Cit., Hlm. 277.
6-17.docx
G. Rencana dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Penyempurnaa √√√
n dan
9
Penggandaan
1 Ujian Tesis √
0
0
64
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN, TEMUAN PENELITIAN
DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
64
l) Zainal Husin, S.Pd 2007 – 2010
m) Drs. Pirdaus 2010 – 2017
n) Budiyanto, M.Pd 2017 - sekarang126
2. Visi dan Misi
a) Visi
sekolah adalah:
b) Misi
kurikuler.
prasarana).
hidup.127
126
Dokumentasi, SMPN 4 Kota Jambi Tahun 2020
3. Struktur Organisasi
berikut:
127
Dokumentasi, SMPN 4 Kota Jambi Tahun 2020
67
PEMBINA OSIS
PWKS. EVALUASI PWKS. PWKS HUMAS &
DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN HENGKY C. SAING LING. SEKOLAH
SUSANTO, S.Pd
WALI KELAS
KOORDINATOR MATA PELAJARAN
67
68
68
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 741570073
21 Nomor Fax : 741570073
22 Email : [email protected]
23 Website : http://smpnegeri4.kotajambi.jbisch.net/
4. Data Periodik
Waktu
24 Penyelenggaraan : Sehari penuh (5 h/m)
Bersedia Menerima
25 Bos? : Bersedia Menerima
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 10699
29 Akses Internet : Lainnya (Serat Optik)
30 Akses Internet Alternatif :
5. Data Lainnya
31 Kepala Sekolah : Budiyanto
32 Operator Pendataan : Siti Rodiah
33 Akreditasi : B
34 Kurikulum : Kurikulum 2013
Purman Koordinator TU
58 NIP 19580424 198003 1 009
PNS. III/ b
Leo Merawati Tata Usaha
59 NIP 19570715 198101 2 002
PNS. III/ b
Julhelmidawati Tata Usaha
60 NIP 19620705 198101 2 002
PNS. III/b
Sugeng Tata Usaha
61 NIP 19600117 198602 1 003
PNS. III/b
A. Samosir Tata Usaha
62 NIP 19621130 198603 1 007
PNS. III/b
ELLYSA TATINIA PTT
63
SUSILAWATI PTT
64
NURDONA PTT
65
ROSDIANA PTT
66
67
MARTINUS JONO SATPAM
68
SYAFI'I KEBERSIHAN
70
Tabel 4.4
1. Rombongan Belajar Smp Negeri 4 Kota Jambi
Jumlah Wali Kurikulum Ruangan
Nama Tingkat
No Siswa Kelas
Rombel Kelas
L P Total
K13 VII E
5 7-E 7 18 17 35
24 9-A 9 18 17 35 K13 IX A
25 9-B 9 16 17 33 K13 IX B
26 9-C 9 17 20 37 K13 IX C
27 9-D 9 17 20 37 K13 IX D
28 9-E 9 14 20 34 K13 IX E
29 9-F 9 10 25 35 K13 IX F
30 9-G 9 14 22 36 K13 IX G
31 9-H 9 12 24 36 K13 IX H
32 9-I 9 15 21 36 K13 IX I
33 9-J 9 13 21 34 K13 IX J
Ruang Pengelola
32 Lemari CI/BI 3 Laik
Ruang Pengelola
33 Komputer CI/BI 1 Laik
Ruang Pengelola
34 Printer CI/BI 1 Laik
35 Meja Siswa KELAS IX E Milik 30 Laik
36 Kursi Siswa KELAS IX E Milik 30 Laik
37 Meja Guru KELAS IX E Milik 1 Laik
38 Kursi Guru KELAS IX E Milik 1 Laik
39 Papan Tulis KELAS IX E Milik 1 Laik
40 Meja Siswa KELAS IX C Milik 32 Laik
41 Kursi Siswa KELAS IX C Milik 32 Laik
42 Meja Guru KELAS IX C Milik 1 Laik
43 Kursi Guru KELAS IX C Milik 1 Laik
44 Papan Tulis KELAS IX C Milik 1 Laik
45 Meja Siswa KELAS VIII H Milik 32 Laik
46 Kursi Siswa KELAS VIII H Milik 32 Laik
47 Meja Guru KELAS VIII H Milik 1 Laik
48 Kursi Guru KELAS VIII H Milik 1 Laik
49 Papan Tulis KELAS VIII H Milik 1 Laik
50 Meja Siswa KELAS VIII F Milik 32 Laik
51 Kursi Siswa KELAS VIII F Milik 32 Laik
52 Meja Guru KELAS VIII F Milik 1 Laik
53 Kursi Guru KELAS VIII F Milik 1 Laik
54 Papan Tulis KELAS VIII F Milik 1 Laik
55 Meja Guru Ruang BK 4 Laik
56 Kursi Guru Ruang BK 4 Laik
57 Lemari Ruang BK 3 Laik
58 Komputer Ruang BK 0 -
59 Meja Siswa KELAS IX I Milik 36 Laik
60 Kursi Siswa KELAS IX I Milik 36 Laik
61 Meja Guru KELAS IX I Milik 1 Laik
62 Kursi Guru KELAS IX I Milik 1 Laik
63 Papan Tulis KELAS IX I Milik 1 Laik
64 Meja Siswa Ruang Lab TIK 2 12 Laik
65 Kursi Siswa Ruang Lab TIK 2 18 Laik
66 Meja Guru Ruang Lab TIK 2 1 Laik
67 Kursi Guru Ruang Lab TIK 2 1 Laik
68 Komputer Ruang Lab TIK 2 5 Laik
69 Meja Siswa KELAS VIII G Milik 31 Laik
70 Kursi Siswa KELAS VIII G Milik 31 Laik
71 Meja Guru KELAS VIII G Milik 1 Laik
72 Kursi Guru KELAS VIII G Milik 1 Laik
73 Papan Tulis KELAS VIII G Milik 1 Laik
74 Meja Siswa KELAS VIII A Milik 32 Laik
75 Kursi Siswa KELAS VIII A Milik 32 Laik
76 Meja Guru KELAS VIII A Milik 1 Laik
77 Kursi Guru KELAS VIII A Milik 1 Laik
78 Papan Tulis KELAS VIII A Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
79 Meja Siswa DIGITAL Milik 0 Laik
PERPUSTAKAAN
80 Kursi Siswa DIGITAL Milik 0 Laik
PERPUSTAKAAN
81 Meja Guru DIGITAL Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
82 Kursi Guru DIGITAL Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
83 Papan Tulis DIGITAL Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
84 Lemari DIGITAL Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
85 Komputer DIGITAL Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
86 Komputer DIGITAL Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
87 Printer DIGITAL Milik 1 Laik
PERPUSTAKAAN
88 Meja Baca DIGITAL Milik 6 Laik
PERPUSTAKAAN
89 Proyektor DIGITAL Milik 1 Laik
90 Meja Siswa KELAS IX H Milik 40 Laik
91 Kursi Siswa KELAS IX H Milik 40 Laik
92 Meja Guru KELAS IX H Milik 1 Laik
93 Kursi Guru KELAS IX H Milik 1 Laik
94 Papan Tulis KELAS IX H Milik 1 Laik
95 Meja Siswa KELAS VII D Milik 36 Laik
96 Kursi Siswa KELAS VII D Milik 36 Laik
97 Meja Guru KELAS VII D Milik 1 Laik
98 Kursi Guru KELAS VII D Milik 1 Laik
99 Papan Tulis KELAS VII D Milik 1 Laik
100 Meja Siswa Ruang Lab TIK 1 Milik 13 Laik
101 Kursi Siswa Ruang Lab TIK 1 Milik 41 Laik
102 Meja Guru Ruang Lab TIK 1 Milik 10 Laik
103 Kursi Guru Ruang Lab TIK 1 Milik 1 Laik
104 Komputer Ruang Lab TIK 1 Milik 33 Laik
105 Printer Ruang Lab TIK 1 Milik 1 Laik
106 Meja Siswa KELAS IX F Milik 29 Laik
107 Kursi Siswa KELAS IX F Milik 29 Laik
108 Meja Guru KELAS IX F Milik 1 Laik
109 Kursi Guru KELAS IX F Milik 1 Laik
110 Papan Tulis KELAS IX F Milik 1 Laik
111 Meja Siswa Laboratorium IPA Milik 14 Laik
112 Kursi Siswa Laboratorium IPA Milik 23 Laik
113 Meja Guru Laboratorium IPA Milik 2 Laik
114 Kursi Guru Laboratorium IPA Milik 2 Laik
115 Papan Tulis Laboratorium IPA Milik 2 Laik
116 Lemari Laboratorium IPA Milik 9 Laik
117 Meja Siswa KELAS VII E Milik 36 Laik
118 Kursi Siswa KELAS VII E Milik 36 Laik
119 Meja Guru KELAS VII E Milik 1 Laik
120 Kursi Guru KELAS VII E Milik 1 Laik
121 Papan Tulis KELAS VII E Milik 1 Laik
122 Meja Siswa KELAS VIII B Milik 32 Laik
123 Kursi Siswa KELAS VIII B Milik 32 Laik
124 Meja Guru KELAS VIII B Milik 1 Laik
125 Kursi Guru KELAS VIII B Milik 1 Laik
126 Papan Tulis KELAS VIII B Milik 1 Laik
127 Meja Siswa KELAS IX J Milik 30 Laik
128 Kursi Siswa KELAS IX J Milik 30 Laik
129 Meja Guru KELAS IX J Milik 1 Laik
130 Kursi Guru KELAS IX J Milik 1 Laik
131 Papan Tulis KELAS IX J Milik 1 Laik
132 Meja Siswa KELAS VII B Milik 32 Laik
133 Kursi Siswa KELAS VII B Milik 32 Laik
134 Meja Guru KELAS VII B Milik 1 Laik
135 Kursi Guru KELAS VII B Milik 1 Laik
136 Papan Tulis KELAS VII B Milik 1 Laik
137 Meja Siswa KELAS VII C Milik 33 Laik
138 Kursi Siswa KELAS VII C Milik 33 Laik
139 Meja Guru KELAS VII C Milik 1 Laik
140 Kursi Guru KELAS VII C Milik 1 Laik
141 Papan Tulis KELAS VII C Milik 1 Laik
142 Meja Siswa KELAS IX B Milik 32 Laik
143 Kursi Siswa KELAS IX B Milik 32 Laik
144 Meja Guru KELAS IX B Milik 1 Laik
145 Kursi Guru KELAS IX B Milik 1 Laik
146 Papan Tulis KELAS IX B Milik 1 Laik
147 Meja Siswa KELAS IX D Milik 30 Laik
148 Kursi Siswa KELAS IX D Milik 30 Laik
149 Meja Guru KELAS IX D Milik 1 Laik
150 Kursi Guru KELAS IX D Milik 1 Laik
151 Papan Tulis KELAS IX D Milik 1 Laik
Ruang Waka
152 Meja Guru Kurikulum 2 Laik
Ruang Waka
153 Kursi Guru Kurikulum 2 Laik
Ruang Waka
154 Lemari Kurikulum 5 Laik
Ruang Waka
155 Komputer Kurikulum 2 Laik
Ruang Waka
156 Printer Kurikulum 2 Laik
Ruang Waka
157 Jam Dinding Kurikulum Milik 1 Laik
158 Meja Siswa KELAS VIII D Milik 32 Laik
159 Kursi Siswa KELAS VIII D Milik 32 Laik
160 Meja Guru KELAS VIII D Milik 1 Laik
161 Kursi Guru KELAS VIII D Milik 1 Laik
162 Papan Tulis KELAS VIII D Milik 1 Laik
163 Meja Siswa KELAS VIII C Milik 32 Laik
164 Kursi Siswa KELAS VIII C Milik 32 Laik
165 Meja Guru KELAS VIII C Milik 1 Laik
166 Kursi Guru KELAS VIII C Milik 1 Laik
Ruang Kepala
167 Lemari Sekolah Milik 3 Laik
Ruang Kepala
168 Komputer Sekolah Milik 1 Laik
Ruang Kepala
169 Printer Sekolah Milik 1 Laik
Ruang Kepala
170 Kursi Pimpinan Sekolah Milik 1 Laik
Ruang Kepala
171 Meja Pimpinan Sekolah Milik 1 Laik
Kursi dan Meja Ruang Kepala
172 Tamu Sekolah Milik 3 Laik
173 Meja Siswa KELAS IX A Milik 32 Laik
174 Kursi Siswa KELAS IX A Milik 32 Laik
175 Meja Guru KELAS IX A Milik 1 Laik
176 Kursi Guru KELAS IX A Milik 1 Laik
177 Papan Tulis KELAS IX A Milik 1 Laik
178 Meja Siswa KELAS VIII L Milik 23 Laik
179 Kursi Siswa KELAS VIII L Milik 23 Laik
180 Meja Guru KELAS VIII L Milik 1 Laik
181 Kursi Guru KELAS VIII L Milik 1 Laik
182 Papan Tulis KELAS VIII L Milik 1 Laik
183 Lemari KELAS VIII L Milik 1 Laik
Rak hasil karya
184 peserta didik KELAS VIII L Milik 1 Laik
185 Tempat Sampah KELAS VIII L Milik 1 Laik
186 Jam Dinding KELAS VIII L Milik 1 Laik
187 Kotak kontak KELAS VIII L Milik 1 Laik
188 Papan Pajang KELAS VIII L Milik 1 Laik
189 Meja Siswa KELAS VII A Milik 32 Laik
190 Kursi Siswa KELAS VII A Milik 32 Laik
191 Meja Guru KELAS VII A Milik 1 Laik
192 Kursi Guru KELAS VII A Milik 1 Laik
193 Papan Tulis KELAS VII A Milik 2 Laik
Ruang
194 Meja Guru Perpustakaan Milik 3 Laik
Ruang
195 Kursi Guru Perpustakaan Milik 3 Laik
Ruang
196 Papan Tulis Perpustakaan Milik 2 Laik
Ruang
197 Lemari Perpustakaan Milik 3 Laik
Ruang
198 Komputer Perpustakaan Milik 1 Laik
Ruang
199 Printer Perpustakaan Milik 1 Laik
Ruang
200 Rak Buku Perpustakaan Milik 13 Laik
Ruang
201 Rak Majalah Perpustakaan Milik 1 Laik
Ruang
202 Rak Surat Kabar Perpustakaan Milik 1 Laik
Ruang
203 Meja Baca Perpustakaan Milik 10 Laik
Ruang
204 Lemari Katalog Perpustakaan Milik 1 Laik
205 Meja Guru Ruang PDE 7 Laik
206 Kursi Guru Ruang PDE 7 Laik
207 Lemari Ruang PDE 3 Laik
208 Komputer Ruang PDE 4 Laik
209 Printer Ruang PDE 3 Laik
210 Jam Dinding Ruang PDE Milik 1 Laik
Ruang Kantin
211 Meja Guru Kejujuran 2 Laik
Ruang Kantin
212 Kursi Guru Kejujuran 2 Laik
Ruang Kantin
213 Lemari Kejujuran 1 Laik
Ruang Kantin
214 Printer Kejujuran 0 Laik
215 Meja Siswa KELAS VIII E Milik 32 Laik
216 Kursi Siswa KELAS VIII E Milik 32 Laik
217 Meja Guru KELAS VIII E Milik 1 Laik
218 Kursi Guru KELAS VIII E Milik 1 Laik
219 Papan Tulis KELAS VIII E Milik 1 Laik
220 Meja Siswa KELAS VII K Milik 26 Laik
221 Kursi Siswa KELAS VII K Milik 26 Laik
222 Meja Guru KELAS VII K Milik 1 Laik
223 Kursi Guru KELAS VII K Milik 1 Laik
224 Papan Tulis KELAS VII K Milik 1 Laik
225 Lemari KELAS VII K Milik 1 Laik
Rak hasil karya
226 peserta didik KELAS VII K Milik 1 Laik
227 Tempat Sampah KELAS VII K Milik 1 Laik
228 Jam Dinding KELAS VII K Milik 1 Laik
229 Kotak kontak KELAS VII K Milik 1 Laik
230 Papan Pajang KELAS VII K Milik 1 Laik
231 Meja Siswa KELAS VII G Milik 25 Laik
232 Kursi Siswa KELAS VII G Milik 25 Laik
233 Meja Guru KELAS VII G Milik 1 Laik
234 Kursi Guru KELAS VII G Milik 1 Laik
235 Papan Tulis KELAS VII G Milik 1 Laik
236 Meja Siswa KELAS VIII I Milik 32 Laik
237 Kursi Siswa KELAS VIII I Milik 32 Laik
238 Meja Guru KELAS VIII I Milik 1 Laik
239 Kursi Guru KELAS VIII I Milik 1 Laik
240 Papan Tulis KELAS VIII I Milik 1 Laik
241 Meja Siswa KELAS VII I Milik 34 Laik
242 Kursi Siswa KELAS VII I Milik 34 Laik
243 Meja Guru KELAS VII I Milik 1 Laik
244 Kursi Guru KELAS VII I Milik 1 Laik
245 Papan Tulis KELAS VII I Milik 1 Laik
246 Meja Siswa KELAS VIII J Milik 32 Laik
247 Kursi Siswa KELAS VIII J Milik 32 Laik
248 Meja Guru KELAS VIII J Milik 1 Laik
249 Kursi Guru KELAS VIII J Milik 1 Laik
250 Papan Tulis KELAS VIII J Milik 1 Laik
251 Meja Siswa KELAS VII F Milik 36 Laik
252 Kursi Siswa KELAS VII F Milik 36 Laik
253 Meja Guru KELAS VII F Milik 1 Laik
254 Kursi Guru KELAS VII F Milik 1 Laik
255 Papan Tulis KELAS VII F Milik 1 Laik
256 Meja Siswa KELAS VII J Milik 36 Laik
257 Kursi Siswa KELAS VII J Milik 36 Laik
258 Meja Guru KELAS VII J Milik 1 Laik
259 Kursi Guru KELAS VII J Milik 1 Laik
260 Papan Tulis KELAS VII J Milik 1 Laik
Tabel 4.7.
Daftar Nama Pengurus/Pembina Tim Adiwiyata SMP Negeri 4 Kota
Jambi Tahun Pelajaran 2015-2016
No Nama Jabatan Uraian Kegiatan
128
Kementerian Lingkungan Hidup, (2012)
2016, dan sekarang sedang berjuang untuk meraih Asean Eco
School.129
129
Hasil Wawancara Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Jambi, 18 Juni 2020
130
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan 2013
(Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup,2012) hlm.14
131
Ibid
132
Hasil Wawancara Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Jambi, 18 Juni
2020
Adapun pemaparan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengontrolan SMP Negeri 4 Kota Jambi sebagai
berikut:
a) Perencanaan Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 4 Kota Jambi
Konsep perencanaan dalam fungsi manajemen senantiasa
terfokus untuk menjawab pertanyaan what, who, where, when, why,
dan how(5w+1H). Perencanaan ini menentukan tujuan yang akan
dicapai selama satu masa yang akan datang dan apa yang harus
133
dilkaukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tidak akan dapat
berjalan. Sebelum memasuki
perencanaan yang dibuat dan
akan dilaksanakan, sekolah
harus mengetahui terlebih dahulu
apa itu program Adiwiyata yang
sebenarnya. Setelah mengetahui
barulah memahami apa-apa saja
yang akan direncanakan dan dilaksanakan. Adapun hal yang
dilaksanakan oleh SMP Negeri 4 Kota Jambi setelah memahami
konsep programnya SMP Negeri 4 Kota Jambi melaksanakan
kegiatan.
a) Rapat Pimpinan (Rapim)
Rapat merupakan alat/media komunikasi kelompok yang
bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh
banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah
untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk
pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk
133
Syamsuddin, Perencanaan fungsi-fumgsi manajemen dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Jurnal Idaarah, 1(1), Juni 2007
komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk
membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu,
dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat
dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat
dirumuskan dan membahas hal-hal apa saja yang akan
dijalankan untuk selanjutnya.
Begitu hal nya dengan Rapat Pimpinan yang
dilaksanakan oleh SMP Negeri 4 Kota Jambi yang terdiri dari
Kepala Sekolah, Para wakil, para guru dan Ketua Osis. Dalam
Rapim inilah semua kegiatan proses menuju sekolah adiwyata
pada SMP Negeri 4 Kota Jambi direncanakan untuk
diberlakukan. Sebelum memasuki proses perencanaan pada
program sekolah adiwiyata. Masing-masing tim diminta untuk
memahami apa itu sekolah berbasis adiwiyata, pada rapim ini
selain setiap anggota menjalankan setiap tupoksinya, mereka
diminta untuk menjiwai dan benar-benar harus memiliki
kesadaran pada adiwiyata itu sendiri tidak hanya sekedar
menjalankan tugas dan kewajiban sebagai warga sekolah pada
SMP Negeri 4 Kota Jambi ini.Setelah itu masuklah pada proses
diskusi perencanaan program sekolah adiwiyata dimana semua
tim pelaksana anggota perencanaan sekolah adiwiyata diminta
untuk berargumen dan menyatakan ide-idenya, masing-masing
dari mereka diminta untuk memberi masukan atau saran guna
suksesnya kegiatan sekolah adiwiyata pada SMP Negeri 4
Kota Jambi tersebut.
Setelah anggota dari masing-masing paham dan sadar
dengan apa yang mau mereka dilakukan, maka dibentuknya
struktur organisasi. Adapun proses dibentuknya struktur
organisasi didasari oleh masing-masing keahlian dan ide yang
mereka miliki, guna sempurnanya proses program sekolah
adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi tersebut. Setelah itu
barulah mendapatkan hasil keputusan dalam menyusun
rencana program Adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi..
b) Pengorganisasian Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 4
Kota Jambi
Seperti yang telah kita ketahui, pengorganisasian adalah
pengaturan setelah perencanaan tersebut selesai dilakukan. Di
dalam pengorganisasian, manajer memutuskan posisi-posisi
yang diisi serta tugas-tugas tanggung jawab yang melekat pada
setiap posisi tersebut. Begitu juga dengan pengorganisasian
sekolah adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi, di mana suatu
pengelompokkan seluruh warga sekolah mendapat tugasnya
masing-masing yang tertentu untuk menjalankan dan
mewujudkan program adiwiyata.
Adapun kepengurusan Inti Tim Adiwiyata SMP Negeri 4
Kota Jambi yang telah direncanakan dan ditetapkan pada tahun
2015-2016 berjumlah 19 orang, terdiri dari :
(1) Unsur pimpinan 3 orang, terdiri dari Kepala SMP Negeri
4 Kota Jambi, Komite Sekolah, dan Wakil Kepala
Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana.
(2) 12 orang Guru
(3) 2 orang Tenaga Kependidikan
(4) 1 orang Alumni SMP Negeri 4 Kota Jambi dan
(5) 1 orang Siswa Ketua Duta Lingkungan SMP Negeri 4
Kota Jambi
Tabel. 4.9
No Nama Jabatan Uraian Kegiatan
134
Hasan Basri & Tatang, Kepemimpinan Pendidikan. (Bandung: Pustaka Setia, 2015),
hlm. 169
135
Junaidi, Sumadi, Sowiyah, “Manajemen Sekolah Standar Nasional (Studi Kasus pada
SMKN1 Kota Bumi Lampung) dalam JMMP,
http:jurnal.fkip.unila.ac.id/indeks.php/JMMP/article/ view/1918 12
lainnya, yaitu bidang I tentang pembelajaran seperti struktur
kurikulum, mata pelajaran wajib dan muatan lokal yang terkait
Pelestarian Lingkungan Hidup (PLH), mengkaitkan pengetahuan
konseptual dan prosedural dalam pemecahan PLH,
pengembangan isu lokal dan isu global sebagai materi
pembelajaran PLH. Sedangkan bidang II tentang Visi, Misi dan
Tujuan sekolah meliputi komunikasi hasil inovasi pelestarian
lingkungan hidup dan mendapatkan dukungan dari kalangan
terkait. Secara teori sekolah telah membentuk tim kerja dalam
mensukseskan rencana kerja sekolah.136
Bidang III mengikutsertakan orang tua dan masyarakat pada
proses PLH serta menciptakan karya yang berhubungan dengan
PLH. Bidang IV membuat Rencana Kerja Anggaran Sekolah
(RKAS) yang terdiri dari pemeliharaan dan perawatan gedung,
pemanfaatan lahan dan fasilitas madrasah sesuai kaidah PLH,
pengembangan kegiatan ekskul yang sesuai dengan PLH,
kreativitas dan Inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup,
penyediaan sarana prasarana ramah lingkungan, peningkatan
pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas madrasah, pemanfaatan
air, listrik dan ATK secara efesien, serta peningkatan kualitas
pelayanan kantin yang bersih dan sehat.
Setelah kita ketahui, pelaksanaan dari perencanaan program
adiwiyata, kita akan mengetahui pelaksanaan dari program
adiwiyata itu sendiri diantaranya: tata kelola yang dilaksanakan
warga SMP Negeri 4 Kota Jambi dalam mencapai Sekolah
Adiwiyata itu dilihat dari empat karakteristik kebijakan Sekolah
Adiwiyata adalah sebagai berikut:
(1) Menerapkan Kebijakan Sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 4
Kota Jambi
136
Sopiah. Perilaku organisasional. Yogyakarta: Andi Offset, 2009.hlm.3
Sekolah adiwiyata merupakan salah satu program
Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga
sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Sekolah
berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman untuk proses
pembelajaran dan memperbaiki berbagai macam fasilitasnya
dengan tidak melupakan konsep ramah lingkungan.
Kebijakan sekolah adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi
dapat dilihat dalam:
(a) Visi dan misi SMP Negeri 4 Kota Jambi, dimana visi dan
misi SMP Negeri 4 Kota Jambi sudah tertuju kepada
pendidikan berwawasan lingkungan.
(b) Pelaksanaan pembelajaran lingkungan hidup yang
terintegrasi ke dalam mata pelajaran, dimana SMP
Negeri 4 Kota jambi melakukan pengintegrasian materi
pendidikan lingkungan hidup ke dalam beberapa mata
pelajaran, seperti Agama, IPA, IPS, Bahasa Inggris, dan
prakarya. Kurikulum berbasis lingkungan diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran.
(c) Peningkatan sumber daya manusia yang berwawasan
lingkungan hidup, dimana seluruh warga sekolah sedikit
banyaknya telah menerapkan dan melaksanakan
kegiatan berwawasan lingkungan dengan menjaga
lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya
menjaga kebersihan kelas dan menjaga tumbuhan yang
ada disekitar sekolah.
(d) Kegiatan tahunan yang bertema lingkungan hidup,
dimana sekolah selalu mengikuti kegiatan yang
bertemakan lingkungan dan memperingati hari-hari
tertentu untuk menjaga lingkungan hidup.
(e) Kebijakan sekolah dalam mensosialisasikan penerapan
pendidikan lingkungan hidup, dimana sekolah mengikuti
kegiatan lingkungan diluar dan didalam sekolah sendiri
dengan mendatangkan pemateri dari luar baik dari Dinas
Lingkungan Hidup maupun Dinas Kesehatan.
(f) Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya
lingkungan sekolah yang bersih dan sehat,
dimana sekolah selalu membiasakan siswa dan seluruh
warga sekolah untuk memungut sampah yang ada pada
pagi hari ketika masuk sekolah dan ketika akan
meninggalkan sekolah.
(g) Kebijakan sekolah dalam berupaya penghematan
sumber daya alam, dimana sekolah melakukan dengan
membuat BANK sampah, agar dapat memilah-milah
sampah dan memanfaatkannya kembali.
(h) Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan anggaran,
dimana sekolah juga sudah memiliki Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) sebanyak 20% dari total
anggaran sekolah yang dimilikinya sebagai upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk
kegiatan kesiswaan, kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan
tenaga kependidikan, tersedianya sarana dan prasarana,
budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat
dan kemitraan, peningkatan dan pengembangan mutu.
Kebijakan sekolah adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota
Jambi dapat dilihat dari 8 komponen. Salah satu kebijakan
sekolah adiwiyata dapat dilihat dari visinya.Visi SMP Negeri 4
Kota Jambi adalah yang tertuju pada visi SMP Negeri 4 Kota
Jambi yaitu: “Terwujudnya kecerdasan yang relegius menguasai
IPTEK dan keterampilan berbudaya peduli lingkungan menuju
prestasi yang kompetitif berlandaskan imam dan taqwa”.
Sedangkan misi sekolah adalah (a) Menerapkan dan
mengembangkan nilai-nilai berkarakterdalam kegiatan
pembelajaran dan ekstra kurikuler. (b) Melaksanakan dan
meningkatkan capaian delapan standar nasional pendidikan
(Standar isi kurikulum, kelulusan, proses, penilaian, pendidik dan
tenaga kependidikan, pengelolaan, pembiayaan, sarana dan
prasarana). (c) Menumbuhkembangkan kesadaran warga
sekolah untuk melestarikan budaya kearifan local dan peduli
lingkungan hidup.Adanya tujuan untuk menghasilkan lulusan
yang berwawasan lingkungan menunjukkan sekolah memiliki
kepedulian tinggi terhadap masalah lingkungan.
Implementasi dari visi dan misi sekolah diwujudkan dalam
penetapan kebijakan sekolah baik secara fisik maupun secara
non fisik.Kebijakan secara fisik berhubungan dengan
pembangunan sarana dan prasarana sekolah.Sedangkan
kebijakan secara non fisik berhubungan dengan pemberian
kesempatan dan himbauan untuk meningkatkan kepedulian
warga sekolah terhadap lingkungan melalui berbagai kegiatan
sekolah.
Tabel 4.10
No Tanggal Peringatan
137
Untung Wahyuhadi. Pengelolaan Sekolah Adiwiyata Di Smk Negeri 1 Salatiga. 2012
dihubungkan serta ada kaitannya dengan studi literaratur dan teori-
teori yang dikemukakan oleh para ahli yang telah mantap mengkaji
tentang sekolah Adiwiyata.
Proses pelaksanaan dalam bentuk kegiatan apapun sudah
menjadi hal yang umum, adapun yang menjadi pendorong dalam
kegiatan sekolah Adiwiyata yang dilaksanakan di SMP N 4 Kota Jambi
juga memiliki nilai-nilai dominan atau Faktor Pendukung diantaranya
Kepemimpinan, Paertisipatif, Kekompakan dan berkelanjutan disini
adalah kunci utama dalam menjalankan suatu kegiatan didalam
sebuah organisasi baikpun dalam organisasi pendidikan itu sendiri.
Tanpa adanya partisipatif dan berkelanjutan maka tujuan yang ingin
dicapai akan sulit diraih. Begitu juga dalam menjalan pengelolaan
sekolah Adiwiyata ini butuh kekompakan dari seluruh warga sekolah.
2. Faktor-Faktor Pendukung dan Nilai Dominan Dalam
Pengelolaan LingkunganSMP Negeri 4 Kota Jambi
Di dalam menjalankan suatu pengelolaan sekolah berbasis
lingkungan pasti adanya faktor-faktor pendukung dan nilai dominan
untuk mencapai pengelolaan tersebut. Dimana Ketua Tim
Adiwiyata mengatakan:
Faktor pendukung dalam pengelolaan lingkungan SMP
Negeri 4 Kota Jambi yang sangat berpengaruh adalah
bagaimana kepemimpinannya, dimana kepemimpinan
dikatakan kunci, pimpinan sangat berpengaruh dalam
menjalankan program Adiwiyata ini, karena semua akan
terasa sia-sia jika pemimpin tidak memiliki keinginan untuk
menjalankan program ini. Jika pemimpin sangat komitmen
dengan program ini, maka yang lainnya akan mengalir.
138
Kementrian Lingkungan Hidup, (2012)
sekolah yang belum mengelola menjadi Sekolah Adiwiyata yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi seluruh warga
sekolah bebas tanpa di uji layak makanan.
Dalam pengelolaan kegiatan apapun pasti ada faktor yang
menghambat jalannya pengelolaan.Begitupun dengan
pengelolaan sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi ini
pasti adanya yang menghambat.Hal-hal yang dapat menghambat
itu sendiri bisa dari segi Sumber Daya Manusianya maupun dari
Segi Sarana dan Prasarana Sekolah.Dari SMP Negeri 4 Kota
Jambi ini sendiri penghambat dapat dilihat dari SDM nya, tidak
banyak namun ada beberapa yang kurang peduli kurang ikut
berpartisipasi dalam mengelola dan menjaga lingkungan ini.
Namun, ini semua kembali lagi ke pimpinan, jika pimpinan tegas
maka inipun akan dapat teratasi dengan cara memberikan
pengarahan yang baik kepada seluruh warga sekolah.
Faktor pendukung yang ditemukan pada proses pelaksanaan
sekolah Adiwiyata yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Jambi di
atas sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Ela Nurhayati yang
berjudul “Implementasi Kurikulum Berbasis Lingkungan di Sekolah
Adiwiyata (Studi Kasus di SMP Negeri 16 Surabaya)”. Berdasarkan
temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung dalam
implementasi kurikulum berbasis lingkungan yaitu dari warga sekolah
itu sendiri.139 Hal tersebut seperti yang dikemukakan juga oleh Marsh
bahwa tiga faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu
dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan
dukungan internal di dalam kelas. Dengan kata lain, keberhasilan
implementasi kurikulum berbasis lingkungan disekolah ditentukan oleh
factor guru karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan, jika guru
tidak melaksanakan tugasnya dengan baik maka implementasi
139
Ela Nurhayati. Implementasi Kurikulum Berbasis Lingkungan di Sekolah Adiwiyata
(Studi Kasus di SMP Negeri 16 Surabaya), 2015
140
kurikulum berbasis lingkungan tidak akan berhasil. Selain itu
keterlibatan semua komponen pendukung sekolah juga merupakan
syarat atau perwujudan dari sekolah adiwiyata, seperti yang
dikemukakan dalam buku panduan sekolah adiwiyata bahwa
pelaksanaan program adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar,
yaitu: Partisipatif : komunitas sekolah terlibat dalam manajemen
sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran, dan Berkelanjutan :
seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus
secara komprehensif.141
Paparan diatas dapat diambil dari sebuah kesimpulan yang
berperan besar dalam mendukung terlaksananya program Sekolah
Adiwiyata adalah adanya dukungan dari seluruh warga sekolah,
terutama seorang pimpinan (Kepala Sekolah), kekompakkan seluruh
warga sekolah, partisipatif dan berkelanjutan dari seluruh warga
sekolah yang harus dilakukan secara terencana dan terus menerus
secara komprehensif demi lancarnya sebuah program yang efektif dan
efisien.
Faktor pendukung yang ditemukan dalam program Sekolah
Adiwiyata tersebut tentu ditemukan implikasi yang nyata di SMP
Negeri 4 Kota jambi yang meliputi pengembangan kebijakan sekolah
peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis
lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, pengelolaan
dan pengembangan sarana pendukung lingkungan sekolah.
3. Implikasi Program Adiwiyata Dalam Pengelolaan
Lingkungan SMP Negeri 4 Kota Jambi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa implikasi
program adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi meliputi
140
Hamalik ,Oemar. Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung: Rosdakarya, 2013.
Hlm.239
141
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
2013 (Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup,2012)
pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan,
pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, pengelolaan dan
pengembangan sarana pendukung lingkungan sekolah.
Dapat dilihat pula implikasi Pengelolaan Sekolah Berbasis
Lingkungan dalam menciptakan budaya sekolah berbasis
lingkungan di SMP Negeri 4 Kota Jambi dapat dilihat dari
perubahan perilaku seluruh warga sekolah baik siswa,guru dan
tenaga kependidikan lainnya yang berada di SMP Negeri 4 Kota
Jambi untuk melakukan budaya pelestarianlingkungan disekolah.
SMP Negeri 4 Kota Jambi juga mampu meningkatkan efisiensi
dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah. Selain itudapat
meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan
sumber daya dan energi di SMP Negeri 4 Kota Jambi ini. Implikasi
lainnya juga tampak terlihat dari meningkatnya kondisi belajar
mengajar yang lebih nyaman dan lebih kondusif bagi seluruh warga
sekolah terutama siswa.
Banyak sekali keuntungan dan manfaat dari mengikuti
program Adiwiyata, dalam menjalankan pengelolaan sekolah
berbasisi lingkungan ini juga dapat dilihat langsung dari keadaan
sekolah yang sangat terjaga lingkungannya, baik dari mulai
gerbang sekolah hingga halaman belakang sekolah. Dapat juga
dilihat implikasinya dari lingkungan yang sudah tertata. Seperti RTH
nya (Ruang Terbuka Hijaunya ) hampir 30 % dari seluruh area
sekolah ada RTH nya, ada taman, kemudian Tong Sampah juga
lengkap dan ada dimana-mana, kantin yang terlihat kebersihannya
benar-benar terjaga, dan wc pun begitu. Ini semua karena seluruh
warga sekolah memiliki rasa peduli, dan mereka sadar bahwa
kebersihan dan lingkungan sehat itu perlu.
Terciptanya kondisi kebersamaan bagi seluruh warga
sekolah ini juga dapat dilihat dari dampaknya menjalankan program
Adiwiyata disekolah ini. SMP Negeri 4 Kota Jambi juga akan dapat
menghindari berbagai kerusakan dan resiko dampak lingkungan
disekitar wilayah sekolah. Sekolah bagi siswa pun tidak hanya
untuk mendapatkan ilmu pelajaran saja, namun sekolahnya disini
menjadi tempat pembelajaran bagi generasi mereka tentang
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan
benar. Adapun Implikasi lain yang tak kalah penting dapat dilihat
dari SMP Negeri 4 Kota Jambi dapat penghargaan sekolah
Adiwiyata Tingkat Kota Jambi, tingkat provinsi jambi,tingkat
nasional bahkan telah mencapai tingkat Mandiri, dimana untuk
mencapai program Adiwiyata Mandiri SMP Negeri 4 Kota Jambi
harus membina 10 sekolah agar mengetahui program Adiwiyata.
Semua implikasi ini terwujud tanpa terlepas dari SMP Negeri 4 Kota
Jambi mengikuti program Adiwiyata dan menjalankan pengelolaan
sekolah berbasis lingkungan.
Nov.ember 2013.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, peneliti
dapat menarik beberapa kesimpulan sebagaimana yang tercantum
berikut, yaitu:
1. Kebijakan pelaksanaan program adiwiyata dalam pengelolaan
lingkungan SMP Negeri 4 Kota Jambi, SMP N 4 Kota Jambi ini
mendapatkan program Adiwiyata tingkat Mandiri itu pada tahun
2016. Dan sekarang sedang berjuang untuk memperoleh Asean
Eco School. Persiapan untuk meraih adiwiyata 2016 itu sebetulnya
juga bukan persiapan yang instant, namun persiapan yang
membutuhkan waktu cukup lama. Jauh sebelum tahun 2016 sudah
membuat persiapan yang cukup lama, bahkan dari tahun 2010
mempersiapkannya, namun gagal dan sekolah tidak menyerah
begitu saja. Dalam Pengelolaan Adiwiyata ini ada empat
karakteristik yang harus terpenuhi.
a) Karakteristik Kebijakan Sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 4
Kota Jambi
b) Karakteristik Kurikulum Berbasis Lingkungan Sekolah
Adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi
c) Karakteristik Kegiatan Berbasis Partisipatif Sekolah
Adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi
d) Karakteristik Berbasis Pengelolaan Sarana Prasarana
Sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 4 Kota Jambi
2. Faktor-Faktor Dan Nilai Dominan Dalam Pengelolaan Sekolah
Berbasis Lingkungan Di SMP Negeri 4 Kota Jambi Faktor
pendukung yang pertama adalah Kepemimpinam, kedua
partisipatif, ketiga kekompakan yaitu kekompakan seluruh warga
sekolah, Keempat Pembangunan berkelanjutan. Adapun nilai-nilai
dominan yang ada dalam menjalankan sekolah berbasis
122
lingkungan.Dari pengamatan yang tampak seluruh warga sekolah
SMP Negeri 4 Kota Jambi memiliki rasa Peduli yang cukup
tinggi.Peduli terhadap lingkunganlah salah satu nilai utama untuk
mengelola sekolah berwawasan lingkungan di SMP Negeri 4 Kota
Jambi ini.
3. Implikasi Pengelolaan Sekolah Berbasis Lingkungan Dalam
Menciptakan Budaya Sekolah Berbasis Lingkungan Di SMP
Negeri 4 Kota Jambi Implikasinya setelah membuat programnya,
kita bisa lihat implikasinya dari lingkungan yang sudah tertata.
RTH nya (Ruang Terbuka Hijaunya ) yang tampak, hampir 30 %
dari seluruh areal sekolah ada RTH nya, ada taman, kemudian
Tong Sampah juga lengkap dan ada dimana-mana, kantin yang
bersih dan wc yang bersih, karena semuanya peduli. Sekolah ini
juga bersamaan dengan berhasilnya Adiwiyata sekolah juga
mendapat Anugerah Sekolah Sehat Tingkat Provinsi, Implikasi
dari Adiwiyata ini salah satunya juga adalah Sekolah Sehat.
B. Implikasi
Implikasi Pengelolaan Sekolah Berbasis Lingkungan dalam
menciptakan budaya sekolah berbasis lingkungan di SMP Negeri 4 Kota
Jambi dapat dilihat dari perubahan perilaku seluruh warga sekolah baik
siswa,guru dan tenaga kependidikan lainnya yang berada di SMP Negeri
4 Kota Jambi untuk melakukan budaya pelestarianlingkungan disekolah.
SMP Negeri 4 Kota Jambi juga mampu meningkatkan efisiensi dalam
pelaksanaan kegiatan operasional sekolah. Selain itudapat meningkatkan
penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi
di SMP Negeri 4 Kota Jambi ini. Implikasi lainnya juga tampak terlihat dari
meningkatnya kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan lebih
kondusif bagi seluruh warga sekolah terutama siswa.
Dapat juga dilihat implikasinya dari lingkungan yang sudah tertata.
Seperti RTH nya (Ruang Terbuka Hijaunya ) hampir 30 % dari seluruh
area sekolah ada RTH nya, ada taman, kemudian Tong Sampah juga
lengkap dan ada dimana-mana, kantin yang terlihat kebersihannya benar-
benar terjaga, dan wc pun begitu. Ini semua karena seluruh warga
sekolah memiliki rasa peduli, dan mereka sadar bahwa kebersihan dan
lingkungan sehat itu perlu.
Adapun Implikasi lain yang tak kalah penting dapat dilihat dari SMP
Negeri 4 Kota Jambi dapat penghargaan sekolah Adiwiyata Tingkat Kota
Jambi, tingkat provinsi jambi,tingkat nasional bahkan telah mencapai
tingkat Mandiri, dimana untuk mencapai program Adiwiyata Mandiri SMP
Negeri 4 Kota Jambi harus membina 10 sekolah agar mengetahui
program Adiwiyata. Semua implikasi ini terwujud tanpa terlepas dari SMP
Negeri 4 Kota Jambi mengikuti program Adiwiyata dan menjalankan
pengelolaan sekolah berbasis lingkungan.
C. Rekomendasi
1. Kepada Siswa
Berusaha mempertahankan dan meningkatkan tindakan-
tindakan peduli lingkungan dengan senantiasa mengikuti dan
melaksanakan program-program pendukung implementasi nilai peduli
lingkungan yang ada di sekolah dengan penuh tanggung jawab dan
semaksimal mungkin agar menjadi kebiasaan, kebutuhan, dan karakter
dalam diri masing-masing. Meningkatkan budaya saling mengingatkan
antarsiswa dalam kegiatan peduli lingkungan.
2. Kepada Guru
Selalu meningkatkan perhatian terhadap nilai peduli lingkungan
dan paradigma bahwa lingkungan juga merupakan hal penting yang
perlu mendapat perhatian serta menjadi tempat pembelajaran bagi
siswa sekalipun ada kesibukan guru dalam mengajar di kelas. Lebih
meningkatkan keteladanan diri dalam hal peduli lingkungan agar siswa-
siswa mengikuti dan menjadi budaya, dan selalu meningkatkan
konsistensi dalam menjalankan program pendukung, kesepakatan
kelas yang sudah ada/dibuat, memberikan hukuman maupun
penghargaan kepada siswa berkaitan dengan nilai peduli lingkungan.
3. Kepada kepala sekolah
Senantiasa berupaya untuk tetap dan terus meningkatkan
kualitas diri dalam menjadi role model nilai peduli lingkungan bagi
warga sekolah lain. Meningkatkan intensitas dalam merangkul,
melaksanakan, dan melakukan evaluasi keterlaksanaan program-
program sekolah yang berkaitan dengan implementasi nilai peduli
lingkungan.
D. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran
yang dapat berarti bagi seluruh warga SMP Negeri 4 Kota jambi untuk
dapat terus mempertahankan kegiatan-kegiatan yang peduli lingkungan
dan berbudaya lingkungan. Selalu tanamkan untuk menerapkan nilai-nilai
cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya. Pengajaran yang berbasis
lingkungan dan kesadaran warga sekolah dan pentingnya lingkungan
merupakan bagian terpenting dari sekolah berwawasan lingkungan hidup.
Tetap selalu kompak dalam membangun dan menjalankan pengelolaan
sekolah. Dan selalu semangat terus untuk menjalankan pengelolaan
sekolah berbasis lingkungan pada sekolah adiwiyata nasional yang
semoga akan disegerakan mendapat gelar adiwiyata mandiri dan semoga
nantinya akan bisa mencapai gelar Adiwiyata tingkat Asean Eco School.
DAFTAR PUSTAKA
126
E-book: Anonimous, Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan 2013 (Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup,2012)
127
Isnaeni,. Muhammad.Internalisasi Nilai-nilai pendidikan. Jurnal Al-Ta’lim,.
Jilid 1 No 6 Nov.ember 2013.
128
Petter,S & Yenny,S. Kamus bahasa Indonesia kontemporer. Jakarta:
Modern English Press. (2002)
129
Syamsuddin, Perencanaan fungsi-fumgsi manajemen dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Jurnal Idaarah, 1(1), Juni 2007
130
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
Riwayat Pendidikan
Memperoleh Sarjana Pendidikan dari Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada tahun 2018, ijazah Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kuala Tungkal pada tahun 2014,
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pengabuan pada tahun
2011 dan memperoleh ijazah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 049
Kwala Begumit Binjai pada tahun 2008.
Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja yaitu sebagai Kepala Kelompok Bermain
Yayasan Mukti TamaKec. Kota Bbaru Jambi pada tahun 2019.
Penulis
Wilda Fahliza
NIM.MMP. 18.2890
131
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
A. Pedoman Observasi
Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung
lokasi penelitian serta mencatat hal-hal yag berkenaan dengan
pengelolaan sekolah berbasis lingkungan. Adapun alasan penulis
memilih metode observasi karena penulis ingin mengetahui terlebih
dahulu lokasi dan hal-hal yag berkaitan dengan masalah penelitian.
1. Pengamatan terhadap Kondisi fisik sekolah, seperti bentuk
gedung sekolah, kondisi bangunan, halaman sekolah, pagar
sekolah, kamar kecil, kantin, UKS, dan tempat parkir.
2. Pengamatan terhadap kegiatan pengelolaan sekolah berbasis
lingkungan.
3. Pengamatan terhadap menggunakan media cetak seperti
brosur, surat kabar untuk menyebarkan informasi tentang SMP
N 4 Kota Jambi.
4. Pengamatan terhadap menggunakan media elektronik seperti
radio, internet dalam menyebarkan informasi.
5. Pengamatan terhadap menggunakan media internet seperti
website sebagai sarana dalam menyebarkan informasi tentang
SMP N 4 Kota Jambi.
6. Pengamatan terhadap prilaku hidup sehat dan bersih terhadap
pimpinan dan guru SMP N 4 Kota Jambi.
B. Pedoman Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Bagaimana persiapan sekolah untuk mencapai sekolah
adiwiyata ?
b. Perencanaan apa saja yang dilakukan sehingga bisa
mencapai sekolah adiwiyata?
132
c. Pengorganisasian yang bagaimana yang dilakukan sehingga
bisa mencapai sekolah adiwiyata?
d. Penerapan apa yang dilakukan sehingga bisa mencapai
sekolah adiwiyata?
e. Pengawasan seperti apa yang dilakukan sehingga bisa
mencapai sekolah adiwiyata?
f. Apa saja faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam
pengelolaan sehingga bisa mencapai sekolah adiwiyata?
g. Nilai dominan apa yang bisa membuat pengelolaan sekolah
berbasis lingkungan adiwiyata ini?
h. Apa penghambat dari pengelolaan sekolah berbasis
lingkungan ini?
i. Apa implikasi pengelolaan sekolah berbasis lingkungan
dalam menciptakan budaya sekolah yang berbasis
ligkungan?
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Bagaimana persiapan sekolah untuk mencapai sekolah
adiwiyata ?
b. Perencanaan apa saja yang dilakukan sehingga bisa
mencapai sekolah adiwiyata?
c. Pengorganisasian yang bagaimana yang dilakukan sehingga
bisa mencapai sekolah adiwiyata?
d. Penerapan apa yang dilakukan sehingga bisa mencapai
sekolah adiwiyata?
e. Pengawasan seperti apa yang dilakukan sehingga bisa
mencapai sekolah adiwiyata?
f. Apa saja faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam
pengelolaan sehingga bisa mencapai sekolah adiwiyata?
g. Nilai dominan apa yang bisa membuat pengelolaan sekolah
berbasis lingkungan adiwiyata ini?
133
h. Apa penghambat dari pengelolaan sekolah berbasis
lingkungan ini?
i. Apa implikasi pengelolaan sekolah berbasis lingkungan
dalam menciptakan budaya sekolah yang berbasis
ligkungan.
3. Guru
a. Peranan apa yang bapak/ibu guru berikan kepada siswa
sehingga bisa ikut serta dalam menyukseskan sehingga
menjadi sekolah berbasis lingkungan?
b. Contoh penerapan yang seperti apa bapak/ibu guru lakukan
sehingga bisa mendidik siswa untuk bisa sama-sama
berperan dalam menjaga lingkungan?
4. Masyarakat/stakeholder/wali
a. Peran apa yang dapat bapak/ibu berikan dalam menunjang
program peduli lingkungan sehingga bisa mencapai sekolah
adiwiyata?
b. Apa tanggapan bapak/ibu terhadap sekolah ini setelah bisa
berhasil merujuk kepada sekolah sehat dan berwawasan
lingkungan?
5. Pemerintah
a. Pembinaan yang bagaimana bapak/ibu lakukan terhadap
sekolah menengah pertama negeri 4 kota jambi dalam
mencapai gelar sekolah adiwiyata?
6. Siswa
a. Peran apa yang siswa/siswi lakukan dalam mewujudkan
sekolah adiwiyata sehingga bisa mencapai sekolah
adiwiyata?
b. Penerapan bagaimana yang selalu dilakukan oleh
siswa/siswi sekolah dalam menjaga sekolah berbasis
lingkungan?
134
C. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah singkat berdirinya SMP N 4 Kota Jambi
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP N 4 Kota Jambi
3. Letak geografis SMP N 4 Kota Jambi
4. Struktur organisasi SMP N 4 Kota Jambi
5. Program kerja Waka Kurikulum SMP N 4 Kota Jambi
6. Keadaan guru, siswa, dan karyawan
7. Sarana dan prasarana
8. Dokumen SMP N 4 Kota Jambi terutama yang berkaitan
adiwiyata
9. Foto lingkungan sekolah
10. Foto pembinaan adiwiyata
11. Foto prestasi
12. Foto kegiatan pengelolaan lingkungan sekolah
13. Hasil dokumen dan foto notulen rapat tentang pengelolaan
adiwiyata
135
L
A
M
P
I
R
A
N
136
DOKUMEN WAWANCARA
137
Wawancara bersama Waka Humas Wawancara bersama stakeholder
138
DOKUMEN OBSERVASI
139
140
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kantin Kejujuran
Kantin Sekolah
141
Kegiatan olahraga
Kegiatan biopori
142
143
144