STPM Pariwisata 'Udara'
STPM Pariwisata 'Udara'
STPM Pariwisata 'Udara'
DI SUSUN OLEH :
3A SANITASI
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu
tugas pada mata kuliah Sarana Transportasi Pariwisata dan Matra.
Penulisan makalah ini bertujuan memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen
pengampu yaitu ibu Gina Dwi Nur, STT
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari cara
penulisan, penyusunan, penguraian, maupun isinya
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan baik dari materil dalam proses pembuatan makalah ini, akhir kata
kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bergua bagi semua pihak, baik bagi pembaca
maupun kami sendiri
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tempat wisata merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat,
sarana dan kegiatan tetap maupun terus menerus, secara membayar ataupun tidak membayar
yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta maupun perseorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat. Tempat wisata dapat menjadi sumber atau tempat
penularan penyakit. Disebabkan kondisi kesehatan yang tidak memenuhi syarat sehingga
membuat transmisi penyakit. Banyak aspek yang dapat menjadi tempat penyebaran penyakit
dari tempat wisata diantaranya berasal dari fasilitas yang tersedia maupun sarana dan
prasarana
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah:
TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu partikel-partikel padatan atau cairan berukuran kecil dapat tersebar di udara
oleh angin, atau gangguan alam lainnya, selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi
udara juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Sumber polusi yang utama berasal dari
transportasi, dimana hampir 60% dari polutan dihasilkan dari monoksida dan 15% terdiri dari
hidrokarbon. Polutan udara primer yaitu polutan yang mencakup 90% dari jumlah polutan
udara seluruhnya, dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai berikut :
1. Karbonmonoksida (CO)
5. Partikel
Tujuan pengawasan kualitas udara pada sarana pariwisata adalah untuk mencegah dan
melindungi pengunjung, penumpang, karyawan, penghuni dan masyarakat dari penyakit atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan dari pencemaran udara.
- Diketahuinya kualitas udara ruangan tempat kerja dari faktor fisika,kimia,dan biologi.
- Melindungi tenaga kerja yang berada dalam ruangan kerja selama jam kerja.
Parameter Kualitas udara yang perlu diukur atau diamati dalam kegiatan
pengawasan kualitas udara di trasnportasi, pariwisata dan matra adalah :
1) Suhu udara
2) Kelembaban udara
3) Kedaan cuaca
4) Kebisingan
2) Karbon monoksida
3) Amonia (NH3)
4) Oksida (ozon)
5) CO2
6) SOx
7) Nox
Untuk mengumpulkan data parameter pencemaran udara yang akan diukur, maka
pada tahap awal perlu ditentukan lokasi pengambilan sampel. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan sampel udara ambien adalah.
a. Ketinggian inlet setinggi kurang lebih 1,5 m dari tanah atau lantai
b. Letakan peralatan di daerah yang aman dari pencurian, kerusuhan dan gangguan
orang yang tidak bertanggungjawab apabila peralatan ditinggal ditempat.
c. Sedapat mungkin titik pengambilan di daerah terbuka atau di daerah dengan gedung
atau pohon atau bangunan relatif rendah dan saling berjauhan.
1) arah angin,
2) kecepatan angin,
3) suhu udara,
a. Pemetaan Wilayah
b. Jenis
Untuk dapat mengumpulkan data tentang parameter pencemaran udara yang akan
diukur maka langkah awal kegiatan pengawasan adalah menentukan tempat yang
akan diawasi, luasan lokasi hal ini untuk menentukan titik-titik pengambilan sampel.
Apabila sumber pencemar udara berbentuk lingkaran maka titik pengambilan juga
berbentuk lingkaran, apabila bentuk garis maka titik pengambilannya juga berbentuk
garis.
d. Peralatan sampling
1) High volume sampler atau low volume air sampler digunakan untuk
mengambil sampel debu dan Pb
3) Gas Impinger digunakan untuk mengambil sampel gas (SO2, NOx, H2S, NH3,
HC, Ozon dan lain-lain)
2) Air Pump
e. Pemeriksaan laboratorium
Sampel yang sudah diambil dari lokasi atau lapangan segera dikirim atau diperiksa
di laboratorium selama sampel polutan tersebut tidak bisa diperiksa dilapangan.
12. Flour Indeks 30 hari 40 ug/100 cm2 Colourimetri Limed Filter Paper
dari kertas c
limed filter
13. Kholorine dan 24 jam 150 ug/Nm3 Specific ion Impinge atau
Kholorine Electrode Continous
Dioksida Analyzer
- Mengganti bahan dan proses kerja yang menimbulkan sumber bahaya faktor biologi.
a. Pada saat melakukan pengawasan kualitas udara secara fisik di Taman Laman
Boenda, suhu udara normal seperti biasanya yaitu 27,4oC
b. Untuk kebisingan di Taman Laman Boenda saat inspeksi, terdapat kebisingan yang
dimana kebisingan tersebut berasal dari kendaraan bermotor yang melintas dijalanan
sekitar
c. Kelembapan. Pada saat melakukan inspeksi kualitas udara secara fisik, terdapat
kelembahan yang rendah yaitu 46%
d. Pencahayaan. Pada saat melakukan inspeksi kami tidak pengukur pencahayaan
dikarenakan pada pagi hari sampai sore hari pencahayaan yang digunakan cahaya
matahari yang berasal dari alam. Sedangkan ketika malam hari pencahayaan yang
digunakan yaitu bola lampu yang berasal dari buatan manusia.
Pada saat melakukan inspeksi cuaca di Taman Laman Boenda cerah, tidak hujan dan
tidak terdapat debu terbang
Note: untuk pengukuran ini tidak 100% akurat dan tidak bisa digunakan sebagai acuan
dikarenakan tidak menggunakan alat ukur yang sesungguhnya
BAB IV
KESIMPULAN
Sumber polusi yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60% dari polutan
dihasilkan dari monoksida dan 15% terdiri dari hidrokarbon.
Kualitas udara di sarana transportasi sebagai upaya untuk mewujudkan kualitas udara yang
sehat, baik fisik, kimia maupun mikrobiologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang mencapai derajad kesehatan yang mampu setinggi-tingginya.
Pada hasil pengawasan kualitas udara secara fisik, unutk suhu dan kelembapan masih
termaksud dalam keadaan normal. Sedangkan untuk kebisingan terdapat kebisingan dimana
mana, dikarenakan Taman Laman Boenda berada di tepi jalan dan kebisingan tersebut berasal
dari kendaraan bermotor di sekitar
DOKUMENTASI