LKP Mandiri Pesawat Sederhana
LKP Mandiri Pesawat Sederhana
LKP Mandiri Pesawat Sederhana
Disusun oleh :
NIM 858421167
A. Dasar Teori
Untuk memaksimalkan pekerjaan, manusia memerlukan bantuan suatu alat yang memudahkan
pekerjaan manusia dengan pesawat. Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah
arah atau besaran dari suatu gaya. Contoh pesawat sederhana yang sering kita manfaatkan adalah
katrol dan tuas.
Tuas sering juga disebut dengan pengungkit. Tuas merupakan pesawat sederhana yang usianya
paling tua dibanding pesawat sederhana lainnya. Tuas sudah digunakan pada awal peradaban
kehidupan nenek moyang. Saat itu, tuas digunakan untuk memindahkan benda-benda berat sehingga
pekerjaan manusia menjadi ringan. Contohnya memindahkan batu besar untuk membuat paramida
dan masih banyak lainnya.Pengungkit terdiri dari tiga bagian, yaitu: Titik tumpu disebut juga dengan
titik fulkrum. Titik tempat batang ditumpu atau diputar. Titik beban yaitu bekerjanya beban Titik kuasa
yaitu bekerjanya gaya.
B. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:
1) Menjelaskan manfaat dari tuas
2) Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.
D. Cara Kerja
2) Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam keadaan seimbang.
Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah penggaris ( misal, jika panjang
penggaris 20 cm, maka titik tumbu nol pada angka 10)
3) Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan (B). atur kedudukan
penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang.
4) Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir modul ini.
5) Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.
E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.8 Tuas
No Lengan beban Jarak OR Jarak OE Lengan kuasa
1 20 g 3,5 6,5 10 g
2 50 g 2,5 6 20 g
3 100 g 1,5 10 20 g
F. Pembahasan
Saat menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula saya menggantungkan
beban seberat 100 gram padalengan A (sebelah kiri) dan padalengan B seberat 20 gram. Kemudian
digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan
beban kanan / B ke titik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik
tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel di atas (Tabel 4.8.)
G. Kesimpulan
Jika massa A lebih besar dari pada massa di B maka panjang OR dan OE tidak akan seimbang.