Memandikan Bayi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Prosedur Keterampilan

Kebidanan Dasar
(Perawatan Neonatal,
Bayi dan Balita)
Oleh: ………..
Memandikan Bayi

 Memandikan bayi baru lahir dilakukan pada saat suhu


tubuh bayi stabil yaitu 36,5 °C - 37,5 °C atau menunggu
6 jam setelah bayi lahir.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan bayi


a. Hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan.
b. Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika sedang
mandi.
c. Suhu air 37 °C -38 °C.
d. Hindari bayi dari kedinginan.
Memandikan Bayi

Tujuan
 Membersihkan badan bayi.
 Memberi rasa nyaman pada bayi.
 Membuat bayi tetap wangi dan bersih.
 Mengurangi risiko terjadinya infeksi.
 Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi.
 Merupakan bentuk perhatian ibu untuk menunjukan
rasa sayangnya.
 Merangsang saraf sensorik dan motorik.
Memandikan Bayi

Peralatan
 Phantoon bayi  Sabun mandi
 Bak mandi diisi air  Shampoo bayi
hangat suhu 37,8 °C.  Bengkok
 Pakaian bayi (baju  Kapas cebok
bayi, popok, planel,  Waslap 2 buah
tutup kepala)  Celemek plastik
 Handuk  Sarung tangan bersih.
 Tempat pakaian kotor
Memandikan Bayi

 Pelaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan :
Sebutkan alat dan bahan, lalu letakkan di tempat yang
mudah dijangkau saat memandikan bayi
2. Pastikan suhu ruangan normal:
Suhu harus 20-25 0C, AC dan kipas angin tidak boleh
dihidupkan
3. Tuangkan air ke dalam bak mandi bayi dan cek
temperatur
Air dingin dituang secukupnya ditambah air panas
secukupnya, banyak air jangan melebihi setengah dari bak
bayi, dan gunakan siku atau pergelangan tangan bagian
dalam.
Memandikan Bayi

4. Cuci tangan dan keringkan


5. Lepaskan pakaian bayi
Buka satu persatu dan tutup kembali dengan handuk agar
bayi tidak kedinginan kecuali kepala.
6. Bersihkan kemaluan/genitalia bayi
Dengan menggunakan kapas yang dibasahi terlebih dahulu,
buka kain penutup. Bila perempuan, bersihkan daerah pubis,
labia mayora dan minora serta anus dan jika lakilaki, tarik
preputium ke belakang kemudian bersihkan, lalu bagian buah
zakar (skrotum) dan anus. Bersihkan area tersebut dari arah
depan ke belakang. Ganti kapas setelah sekali pakai.
Dianjurkan memakai sarung tangan pada saat kontak dengan
secret bayi.
Memandikan Bayi

7. Bersihkan muka dan keramasi kepala bayi.


Bersihkan muka dengan washlap basah dan gosokkan sampo
ke tangan, lalu usapkan ke kepala bayi
8. Basahi badan dan sabuni seluruh tubuh.
Menggunakan waslap I, lap leher, dada perut, ketiak, tangan,
punggung (miringkan badan dan kepala terlebih dahulu), paha.
Kaki dibersihkan menggunakan waslap dengan terlebih dahulu
membuka handuk yang menutupu tubuh lalu, apabila selesai
tutup kembali. Sabuni dengan cara yang sama munggunakan
waslap II.
9. Pindahkan bayi ke dalam bak mandi bayi
Pegang bayi dengan tangan kiri secara aman yaitu dengan jari-
jari kiri di bawah ketiak bayi dan ibu jari di sekeliling bahu,
tangan yang lain menahan bokong dan tungkai kaki.
Memandikan Bayi

10.Bersihkan kepala dan badan bagian depan bayi.


Sampo dibersihkan dengan mengusapkan air ke kepala
secara hati-hati, jangan terkena mata dan masuk telinga, lalu
basuh tubuh bagian depan berturut-turut leher, dada, ketiak,
lengan, perut, kemaluan, paha dan kaki dengan usapan
lembut sampai bersih.
11.Balikkan badan dan bersihkan punggung bayi
Posisi lengan diubah, posisi lengan kanan petugas berada di
depan dada bayi dan jarijari tangan kanan memegang ketiak
kiri bayi, lalu basuh punggung, bokong dan anus bayi secara
lembut sampai bersih.
Memandikan Bayi

12.Angkat bayi :
Sama dengan cara memindahkan bayi
13.Keringkan bayi dan rapikan bayi :
Letakkan di atas handuk mandi yang sudah disiapkan, lalu
segera keringkan tubuh bayi sampai benar-benar kering.
14.Bersihkan alat
15.Cuci tangan dan keringkan
Catatan : Ketika membersihkan secret, sarung tangan bersih
harus digunakan.
Merawat Tali Pusat

 Pengertian
1. Perawatan tali pusat adalah perawatan yang dilakukan pada
tali pusat bayi selama tali pusat bayi belum lepas.
2. Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali
pusat bayi baru lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali
pusat puput atau kering dengan tujuan untuk mencegah
infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat penyembuhan
luka bekas pemotongan tali pusat (Sodikin, 2009).
3. Perawatan tali pusat adalah suatu aktivitas pemeliharaan tali
pusat sampai tali pusat mengering dan lepas dengan
spontan untuk menjaga kebersihan tali pusat dan mencegah
terjadinya infeksi pada potongan tali pusat yang tersisa pada
bayi (Farrer, 2001).
Merawat Tali Pusat
 Tujuan
Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009) ada empat, yaitu:
1. Mencegah terjadinya infeksi.
Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda infeksi, harus
waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk
menghindari infeksi yang lebih berat. Di mana infeksi tali pusat pada bayi
dapat menyebabkan sepsis, meningitis dan tetanus. Infeksi tali pusat pada
dasarnya dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik
dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih.
2. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.
3. Mempercepat terlepasnya tali pusat.
4. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.
Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus ke dalam
tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan, bubuk
atau daundaunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat
mengakibatkan ineksi.
Merawat Tali Pusat
 Waktu Perawatan
Waktu untuk melakukan perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009),
yaitu :
1. Sehabis mandi pagi atau sore.
2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau
kotoran bayi.
3. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering.

 Tanda-Tanda Infeksi tali Pusat


1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah atau bengkak.
2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah.
3. Ada darah yang keluar terus menerus.
4. Kejang.
5. Bayi mengalami demam.
Merawat Tali Pusat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat menurut
Sodikin (2009):
1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi
karena dapat menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat.
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan
kering dan bersih,
3. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat
karena akan menyebabkan tali pusat menjadi lembab.
4. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat.
5. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti
kemerahan atau mengeluarkan nanah atau darah dan berbau
segera hubungi petugas kesehatan.
6. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau
ramuan apapun ke puntung tali pusat.
Merawat Tali Pusat
 Petunjuk Pelaksanaan Perawatan Tali
Pusat
1. Siapkan alat-alat dan bahan (alat disusun secara ergonomis)
2. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk :
Mencuci tangan sesuai standar pencegahan infeksi
3. Ambil kapas dan bersihkan sisa tali pusat
4. Ambil kasa, kemudian bungkus sisa tali pusat.
Usahakan dibungkus dengan baik
5. Ikat tali pusat dengan kasa
Pastikan tali pusat telah diikat dengan hati-hati dan tidak terlalu
ketat
Merawat Tali Pusat
 Petunjuk Pelaksanaan Perawatan Tali
Pusat
6. Kenakan pakaian pada bayi, lalu rapikan.
Usahakan bayi merasa nyaman dan rapi.
7. Bereskan alat.
Pastikan sampah dibuang pada tempatnya dan alat disiapkan
kembali dengan bersih
8. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk
Mencuci tangan sesuai dengan standar pencegahan infeksi (7
langkah)
Menimbang Berat Badan
 Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada
triwulan I sekitar 700-1000 g/bulan,
triwulan II sekitar 500-600 g/bulan,
triwulan III sekitar 350-450 g/bulan, dan pada
triwulan IV sekitar 250-350 g/bulan.
 Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia enam
bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan,
enam bulan berikutnya ±0,5 kg/bulan.
 Pada tahun ke dua kenaikan ± 0,25 kg/bulan. Setelah dua tahun
kenaikan berat badan tidak tentu, yaitu sekitar 2-3 kg/tahun. Pada
tahap adolesens (masa remaja) akan terjadi pertumbuhan berat
badan secara cepat
Menimbang Berat Badan
 Selain itu dapat juga memperkirakan berat badan (BB) dengan
menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992) yang
dikutip oleh Rekawati dkk (2013), sebagai berikut.
1. Berat badan lahir rata-rata: 3,25 kg
2. Berat badan usia 3-12 bulan menggunakan rumus:

 Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari


dibulatkan ke atas, sedangkan, kurang atau sama dengan 15 hari
dihilangkan. Misalnya, ada bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka
bayi dianggap berumur 6 bulan berat badan bayi diperkirakan 7,5
kg. Bila anak berumur 2 tahun 6 bulan, perkiraan berat badannya
adalah (2,5 tahun x 2 th) + 8 = 13 kg.
Mengukur Tinggi Badan
 Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering diistilahkan
panjang badan.
 Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata +50 cm. Pada
tahun pertama pertambahannya 1,25 cm/bulan (1,5 x panjang
badan lahir).
 Penambahan tersebut berangsur-angsur berkurang sampai usia
9 tahun yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun.
 Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi
badan yang cukup cepat yaitu pada wanita 5-25 cm/tahun
sedangkan laki-laki sekitar 10-30 cm/tahun.
 Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18-20 tahun.
Mengukur Tinggi Badan
 Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan
berdasarkan rumus dari Behrman (1992), sebagai berikut.
1. Perkiraan panjang lahir: 50 cm.
2. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun
= 1,5 x Panjang Badan Lahir.
3. Perkiraan tinggi badan usia 2 – 12 tahun
= (Umur x 6) + 77 = 6n + 77
Keterangan: nadalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih enam
bulan dibulatkan ke atas, bila enam bulan atau kurang dihilangkan.
Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir:

Anda mungkin juga menyukai