Pedoman Kti 2021

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 74

PEDOMAN PENULISAN KARYA

TULIS ILMIAH
Tahun 2021

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen Sandubaya-Mataram
Telepon (0370) 631160-621383
Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 1
VISI DAN MISI POLTEKKES MATARAM

VISI

Menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk menghasilkan tenaga

kesehatan yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna dalam mewujudkan

masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan pada tahun 2022

MISI

1. Meningkatkan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi yang expert, inovatif,

entrepreneur dan berdaya guna dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan

berkeadilan

2. Meningkatkan sumber daya manusia, sarana prasarana pendidikan berdasarkan

kuantitas dan kualitas dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan

3. Mengembangkan administrative entrepreneur yang expert, inovatif, dan berdaya guna

dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan

4. Meningkatkan mitra dan kerjasama dalam dan luar negeri untuk mewujudkan lulusan

tenaga kesehatan yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna dalam

mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 2


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM


NOMOR : PP.04.03/1.1/ 4445 /2021

TENTANG

PENYUSUNAN PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM TAHUN 2021

Menimbang :
1. Bahwa Visi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram adalah
menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk menghasilkan
tenaga kesehatan yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna
dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan pada tahun
2022
2. Bahwa misi pertama Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram
adalah meningkatkan penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang
expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna dalam mewujudkan
masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan
3. Bahwa dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan
Tinggi tersebut salah satunya diwujudkan melalui penyusunan tugas akhir
dalam bentuk KTI yang merupakan kewajiban bagi mahasiswa Program
Pendidikan Diploma III
4. Bahwa untuk pengelolaan tugas akhir tersebut perlu mengembangkan dan
menyusun Pedoman Penulisan KTI bagi Mahasiswa Program pendidikan
Pendidikan Diploma III.
5. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan Keputusan
Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang - undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1295/Menkes/
Per/XII/2007;
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober 2012, tentang Alih Bina

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 3


Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
dari Kemenkes RI kepada Kemendikbud RI;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor : HK.00.06.2.4.3199 tanggal 14
september 2004 tentang Petunjuk teknis Penyelenggaraan Pendidikan
Jenjang Pendidikan tinggi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 73 tahun 2013
tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dalam
Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 50 tahun 2014
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 87 tahun 2014
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi RI Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi;
13. Surat Kepala Pusat Pendidikan tenaga Kesehatan Nomor:
KU.00.01.3.2.0583 tanggal 26 Pebruari 2002 Perihal Pemberitahuan bahwa
operasional kegiatan politeknik Kesehatan Mataram mulai terhitung sejak
tanggal 1 Januari 2002.
14. Keputusan Ka. Badan PPSDMK Kemenkes RI Nomor :
HK.00.06/I/III/2/2480/2012 tentang Pedoman penyelenggaraan Pendidikan
tenaga Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN MATARAM NOMOR PP.04.03/1.1/ 4445 /2021
TANGGAL 19 MEI 2021 TENTANG PENYUSUNAN PEDOMAN
PENULISAN KTI PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM TAHUN 2021
Kedua : Pedoman Penulisan KTI Program Pendidikan Diploma III Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan.
Ketiga : Pedoman Penulisan KTI Program Pendidikan Diploma III Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram sebagaimana dimaksud
dalam diktum kedua berlaku khusus bagi dosen dan Mahasiswa
Program Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Mataram.
Keempat : Pedoman Penulisan KTI Program Pendidikan Diploma III Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram digunakan sebagai acuan
dalam penyelenggaraan penulisan KTI bagi dosen dan Mahasiswa.
Kelima : Mereka yang namanya tercantum pada lampiran Keputusan ini sebagai
tim penyusun pedoman Penulisan KTI Program Pendidikan Diploma III

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 4


di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram
Tahun 2021.
Keenam :Tugas tim penyusun pedoman Penulisan KTI yaitu : Pelindung dan
penasehat bertanggung jawab memberikan arahan tentang semua isi
dari pedoman KTI. Ketua tim dan anggota tim bertanggung jawab dalam
menyusun isi dari pedoman KTI dari bagian pendahuluan : latar
belakang penyusunan KTI, tujuan, terminologi, Kerangka KTI : Bagian
muka, bagian utama, bagian lengkap KTI, pedoman umum penulisan
KTI : ukuran kertas dan huruf, cara mengetik, bahasa dan penyajian
data dan rumus dalam KTI.

Ketujuh : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : MATARAM
PADA TANGGAL : 19 Mei 2021

DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM,

AWAN DRAMAWAN, SPd.M.Kes


NIP. 196402081984011001

Tembusan :
1. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan di Jakarta
2. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
3. Ketua Jurusan Keperawatan di Mataram
4. Ketua Jurusan Kebidanan di Mataram
5. Ketua Jurusan Gizi di Mataram
6. Ketua Jurusan Analis Kesehatan di Mataram
7. Ketua Program Studi Keperawatan Bima di Bima
8. Masing – masing yang bersangkutan
9. Arsip

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 5


Lampiran Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram

Nomor : PP.04.03/1.1/ 4445 /2021


Tanggal : 19 Mei 2021
Hal : Penyusunan Pedoman Penulisan KTI Program Pendidikan Diploma III
Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun 2021

TIM PENYUSUN
Awan Dramawan,S.Pd.,M.Kes
Yunan Jiwintarum,S.Si.,M.Kes
Cembun, A.Per.Pen.,MPH
Jubair, SKM,M.Kes
Iswari Pauzi, SKM.,M.Sc
Lidya Ratna Handayani, S.Gz
Maruni Wiwin Diarti, S.Si.,M.Kes
Yudha Anggit Jiwantoro, M.Kes
Ni Putu Ekayani, SST.,M.Kes
Dr. Fihirrudin, S.Si.,MSc
Zainal Fikri, SKM.,M.Sc
I Gde Narda Widiada, STP.,M.Si
Syajaratuddur Faiqah, S.SiT.,M.Kes
Rusmini, S.Kep.,Ners.,MM
Erien Lutfhia, M.Keb
Abdul Haris, S.ST.M.Pd
Moh. Arip, S.Kp.M.Kes
Ati Sulianty, S.ST.,M.Kes
Ni Ketut Sri Sulendri, S.ST.,M.PH
Agrijanti, S.Pd.,M.Ked
Ely Mawaddah, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An
Ade Wulandari, M.Kep
Ni Putu Dian Ayu, SST,.M.Tr.Keb
Lale Budi Kusuma, S.Pd.M.Si
Yuli Laraeni, SKM.M.PH

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 6


KATA SAMBUTAN
DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES MATARAM

Poltekkes Kemenkes Mataram sebagai salah satu institusi pendidikan yang saat ini
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 355/E/0/2012
tanggal 10 Oktober 2012 tentang Alih Bina penyelenggaraan program studi pada Poltekkes
Kemenkes, dari Kemenkes kepada Kemendikbud dan untuk memenuhi peraturan Menteri
Pendidikan danKebudayaan RI No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
yang menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria tentang
Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Kesehatan di seluruh Indonesia. Pendidikan Tinggi,
dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan yang profesional di bidangnya, hal tersebut dapat
dicapai apabila ditunjang dengan kurikulum pendidikan yang baik, tenaga pengajar yang
berkualitas, sarana dan prasarana yang memadai serta lingkungan belajar yang kondusif, salah
satunya dengan menyusun pedoman penulisan KTI.
Penyusunan Pedoman Penulisan KTI ini di tujukan untuk mahasiswa Program
Pendidikan Diploma III di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram. Pedoman KTI
ini diharapkan dapat mempermudah dan mengarahkan mahasiswa dalam menulis KTI, serta
adanya keseragaman penulisan, baik jurusan keperawatan, Kebidanan, Gizi dan Analis
Kesehatan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun Pedoman Penulisan KTI
yang dengan kesungguhan dan keikhlasannya telah membantu menyelesaikan pedoman ini.

Mataram, 19 Mei 2021


Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram

Awan Dramawan,S.Pd.M.Kes
NIP. 196402081984011001

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 7


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Pedoman Penulisan KTI bagi
mahasiswa Program Pendidikan Diploma III Poltekkes Kemenkes Mataram dapat terselesaikan
dengan baik.
Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Diploma III Tenaga Kesehatan,
penyusunan KTI merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa pada
semester akhir. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Poltekkes Kemenkes Mataram menyadari
perlunya penyeragaman penyusunan dalam penulisan KTI bagi mahasiswa, acuan bagi dosen
pembimbing dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa.
Pedoman Penulisan KTI bagi mahasiswa Program Pendidikan Diploma III Poltekkes
Kemenkes Mataram diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur politeknik kesehatan
kemenkes mataram nomor : PP.04.03/1.1/ 4445 /2021 tanggal 19 Mei 2021, untuk kelancaran,
keseragaman cara penulisan, penyusunan dan bimbingan mahasiswa dilingkungan Poltekkes
Kemenkes Mataram.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Pedoman Penulisan KTI ini. Semoga buku
pedoman ini dapat meningkatkan kualitas mahasiswa, dosen, dan pengelola dalam
pengelolaan kegiatan penyusunan KTI sebagai tugas akhir mahasiswa Program Pendidikan
Diploma III, serta bermanfaat juga bagi pihak yang memerlukan.
Kami menyadari pedoman ini masih memerlukan kajian dan perbaikan untuk itu
sumbang saran dari segenap civitas Poltekkes Kemenkes Mataram sangat diharapkan untuk
menyempurnakan pedoman edisi berikutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
membimbing hamba-Nya dalam berkarya.

Mataram, 19 Mei 2021

Tim Penyusun

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 8


DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................. 11
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 11
A. Latar Belakang ................................................................................................. 11
B. Dasar Hukum ................................................................................................... 12
C. Tujuan .............................................................................................................. 12
D. Ruang Lingkup ................................................................................................. 13
E. Terminologi ....................................................................................................... 14
BAB II ............................................................................................................................ 15
KETENTUAN UMUM .................................................................................................... 15
A. Penetapan Pembimbing ................................................................................... 15
B. Tugas dan Fungsi Pembimbing ........................................................................ 15
C. Persyaratan Pembimbing KTI ........................................................................... 16
BAB III ........................................................................................................................... 22
KERANGKA KTI ........................................................................................................... 22
A. Bagian awal, terdiri dari .................................................................................... 22
B. Bagian utama, terdiri dari ................................................................................. 22
C. Bagian akhir, terdiri dari :.................................................................................. 22
1. Bagian Awal ..................................................................................................... 22
2. Bagian Utama ................................................................................................... 26
3. Bagian Akhir ..................................................................................................... 36
BAB IV .......................................................................................................................... 40
PEDOMAN UMUM PENULISAN KTI ............................................................................ 40
A. Ukuran Kertas dan Huruf .................................................................................. 40
B. Cara Pengetikan dan penomoran ..................................................................... 40
C. Bahasa ............................................................................................................. 43
D. Penyajian Data dan Rumus .............................................................................. 44
BAB V ........................................................................................................................... 45
ETIK PENELITIAN KESEHATAN ................................................................................. 45
BAB VI .......................................................................................................................... 47
PROSEDUR PENGUMPULAN KTI .............................................................................. 47
A. Prosedur Umum ............................................................................................... 47
B. Format Penyusunan Skripsi dalam Flashdisk ................................................... 47
BAB VII ......................................................................................................................... 48
PENUTUP ..................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 49
Formulir Penilaian Proposal KTI .................................................................................... 65
Formulir Penilaian Ujian KTI .......................................................................................... 66
Nilai Akhir (Gabungan) Ujian Proposal .......................................................................... 67
Nilai Akhir (Gabungan) Ujian KTI................................................................................... 68
Daftar Hadir Penguji Proposal / KTI............................................................................... 69
Daftar Hadir Mahasiswa Pada Ujian SEMINAR Proposal / KTI ..................................... 70
Daftar Hadir Audiens Pada Ujian Seminar Proposal KTI ............................................... 71

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 9


DAFTAR LAMPIRAN

Teks Halaman
1. Contoh Halaman Judul ........................................................................................... 50
2. Contoh Lembar Pengesahan .................................................................................. 51
3. Contoh Lembar Persetujuan ................................................................................... 52
4. Contoh Kata Pengantar .......................................................................................... 53
6. Contoh Abstrak....................................................................................................... 54
7. Contoh Daftar Isi .................................................................................................... 55
8. Contoh Daftar Tabel ............................................................................................... 56
9. Contoh Daftar Gambar ........................................................................................... 57
10. Contoh Daftar Lampiran ....................................................................................... 58
11. Contoh Penulis Tabel ........................................................................................... 59
12. Contoh Penulisan Gambar ................................................................................... 60
13. Surat permohonan sebagai penguji Proposal / KTI ............................................. 61
14. Surat Pengantar Ujian Seminar Proposal / Ujian KTI ........................................... 62
15. Berita Acara Seminar Proposal KTI / Ujian KTI .................................................... 63
16. Formulir Penilaian Ujian Proposal......................................................................... 65
17. Formulir Penilaian Ujian KTI ................................................................................ 66
18. Formulir Penilaian Gabungan proposal ................................................................ 67
19. Formulir Penilaian Gabungan KTI......................................................................... 68
20. Daftar Hadir ......................................................................................................... 69
21. Contoh Lembar Konsultasi / Bimbingan ............................................................... 72
22. Berita Acara Penggantian Penguji ....................................................................... 73
23. Contoh Surat mandat sebagai penguji .................................................................. 74

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 10


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram sebagai institusi pendidikan tinggi
melaksanakan tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian
dan pengabdian masyarakat. Penelitian yang merupakan salah satu kegiatan Tridharma
Perguruan tinggi pada mahasiswa diwujudkan dalam bentuk penyusunan KTI untuk
Program Pendidikan Diploma III yang merupakan salah satu persyaratan peserta didik
dalam menyelesaikan studi.
KTI adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Pendidikan Diploma III
menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, dibawah
pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas
yang telah ditetapkan sesuai bidang keilmuannya masing-masing. Tugas Akhir (TA) adalah
mata kuliah semester akhir dengan bobot sks sesuai dengan kurikulum masing-masing
Program Studi Pendidikan Diploma III.
Lulusan Perguruan Tinggi wajib menyusun Tugas Akhir sesuai dengan jenjang atau
level pendidikannnya dan dalam lingkup Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ditetapkan melalui Peraturan Presiden
Nomor 8 tahun 2012 tanggal 17 Januari 2012. KKNI adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. KKNI merupakan sistem yang berdiri sendiri dan merupakan jembatan antara sektor
pendidikan dan pelatihan untuk membentuk SDM nasional berkualifikasi (Qualified Person)
dan bersertifikasi (Certified Person) melalui skema pendidikan formal, non formal, in formal,
pelatihan kerja atau pengalaman kerja.
Lulusan Progran Pendidikan Diploma III diwajibkan menyusun Tugas Akhir dalam
bentuk KTI. Penyusunan KTI ini harus memperhatikan kemanfaatan bagi lulusan yang
berada pada level atau jenjang 6 tersebut sebagai seorang Teknisi atau Analis, yaitu KTI
dalam bentuk studi kasus, kajian deskriptif ataupun kajian analitik. Pedoman ini disusun
oleh tim dan diterbitkan dengan harapan dapat memberikan tuntunan kepada penulis
dalam menyusun KTI. Tim penyusun memberi kesempatan kepada Program Studi/Jurusan
untuk membuat petunjuk tambahan mengenai hal-hal yang tidak diatur dalam pedoman ini.
Pedoman ini disahkan penggunaannya melalui Surat Keputusan Direktur Poltekkes
Kemenkes Mataram sebagai Pedoman Penulisan KTI Program Studi Diploma III.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 11


B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang - undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 1295/Menkes/ Per/XII/2007;
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 355/E/O/2012
tanggal 10 Oktober 2012, tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi
pada Politeknik Kesehatan Kemenkes RI dari Kemenkes RI kepada Kemendikbud RI;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor : HK.00.06.2.4.3199 tanggal 14 september
2004 tentang Petunjuk teknis Penyelenggaraan Pendidikan Jenjang Pendidikan tinggi
Pendidikan Tenaga Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 73 tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dalam Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 50 tahun 2014 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 87 tahun 2014 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi RI Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi;
13. Surat Kepala Pusat Pendidikan tenaga Kesehatan Nomor: KU.00.01.3.2.0583 tanggal
26 Pebruari 2002 Perihal Pemberitahuan bahwa operasional kegiatan politeknik
Kesehatan Mataram mulai terhitung sejak tanggal 1 Januari 2002.
14. Keputusan Ka. Badan PPSDMK Kemenkes RI Nomor : HK.00.06/I/III/2/2480/2012
tentang Pedoman penyelenggaraan Pendidikan tenaga Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Mataram.

C. Tujuan
Pedoman Penulisan KTI ini disusun dengan tujuan untuk mendapatkan
keseragaman dalam penulisan dan penyusunan KTI di Politeknik Kesehatan Jurusan
Keperawatan, Kebidanan, Gizi, dan Analis Kesehatan. Dengan adanya pedoman ini
diharapkan mahasiswa dan pembimbing mempunyai petunjuk pelaksanaan dalam menulis.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 12


D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup adalah bidang profesi tiap jurusan, seperti halnya pada Tabel 1.
Tabel 1. Ruang Lingkup / Cakupan Keilmuan
JURUSAN CAKUPAN
Keperawatan medikal bedah, keperawatan
maternitas, keperawatan anak, keperawatan
jiwa, keperawatan komunitas (Keperawatan
KEPERAWATAN
Gerontik dan Keperawatan Keluarga),
manajemen keperawatan, keperawatan
gawat darurat
Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan
(kehamilan, persalinan dan Bayi baru lahir,
nifas dan menyusui, neonatus, bayi dan
KEBIDANAN balita, Manajemen Pelayanan KIA/ KB,
Kesehatan Reproduksi dan kebidanan
Komunitas, pelayanan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal
Gizi Masyarakat, Gizi Klinik, Institusi (Food
Service)
Gizi Klinik : 1. melakukan penapisan gizi,
pengkajian gizi, asuhan gizi, monitoring
dan evaluasi pada orang sakit. 2.
Promosi kesehatan dalam bentuk konseling
& konsultasi gizi,

Gizi Masyarakat : 1. Skrining dan penilaian


dengan status gizi secara antropometri dan
asupan zat gizi ( Survey konsumsi
pangan). 2. Pendidikan, Pelatihan dan
Penyuluhan gizi. 3. Asuhan Gizi Buruk. 4.
Manajemen program pangan dan gizi di
Posyandu dan masyarakat,
GIZI Food Service : 1. Menyusun standar makan,
menu, pengadaan makanan, modifikasi
resep & organoleptik yang memenuhi
kecukupan gizi, biaya dan daya terima. 2.
Mengawasi / menyelia masalah keamanan
dan sanitasi dalam penyelenggaraan
makanan. 3. Menyelia sumber daya dalam
unit pelayanan gizi meliputi keuangan, SDM,
sarana prasarana dan pelayanan gizi.
Gizi Pangan : berkaitan dengan rekayasa
produk pangan dengan keunggulan tertentu
, keamanan pangan atau teknologi tepat
guna yang memanfaatkan pangan local
untuk menjadi produk yang lebih bergizi,
mempunyai masa simpan yang lebih lama,
atau dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 13


JURUSAN CAKUPAN
Parasitologi; Bakteriologi; Mikologi; Kimia
Klinik; Serologi / Imunologi; Hematologi;
ANALIS KESEHATAN Virologi; Toksikologi klinis; Histoteknologi;
Transfusi Darah; Teknik Instrumentasi dan
Teknologi Tepat Guna Medis

E. Terminologi
Beberapa istilah yang dipergunakan dalam pedoman penulisan KTI ini adalah sebagai
berikut :
A4 : Ukuran kertas 21,0 x 29,7 cm (70 gram)
Format : Daerah/bagian dari halaman yang merupakan penulisan
Spasi/space bar : Jarak antar huruf antar kalimat
Ragel/space line : Jarak antar baris dalam kalimat
Margin : Batas/tepi format ( kiri 4 cm; Atas 3 cm; Kanan 3 cm dan
Bawah 3 cm )
Alinea/paragraf : Satuan kelompok kalimat uraian satu ide yang terkecil
Indensi : Spasi yang disisakan untuk memulai alinea/Paragraf
Angka Arab : 1,2,3............ dan seterusnya
Angka romawi kecil : i,ii,iii,iv.......... dan seterusanya
Angka Romawi Besar : I,II,III,IV....... dan seterusnya

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 14


BAB II
KETENTUAN UMUM

A. Penetapan Pembimbing
1. Setiap mahasiswa dalam menyusun KTI dibimbing oleh 2 orang pembimbing, yaitu
pembimbing utama dan pembimbing pendamping.
2. Pembimbing ditetapkan dengan SK Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram berdasarkan
usulan dari jurusan.
3. Pembimbing utama adalah dosen yang sekurang – kurangnya memiliki jabatan
fungsional lektor. Pembimbing pendamping sekurang-kurangnya memiliki jabatan
fungsional dosen
4. Apabila pembimbing utama dan pembimbing pendamping memiliki jabatan fungsional
lektor, maka yang menjadi pembimbing utama adalah dosen yang mempunyai masa
kerja lebih lama dari pembimbing pendamping dan substansi keilmuan yang lebih
berkompeten terhadap topik KTI.
5. Pembimbing Proposal dan KTI adalah sama, namun dimungkinkan penggantian salah
satu pembimbing apabila memenuhi alasan yang ditentukan Jurusan/Program Studi.
Penggantian ini diusulkan oleh Jurusan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direktur. Untuk itu Jurusan / Program Studi menyusun ketentuan-ketentuan mengenai
pergantian Pembimbing.

B. Tugas dan Fungsi Pembimbing


1. Fungsi pembimbing adalah sebagai pengarah, pendamping, fasilitator, supervisor,
konselor, advisor dan penguji dalam proses penyusunan KTI. Pembimbing utama dan
pembimbing pendamping bertanggung jawab secara bersama-sama atas substansi
materi, metode penelitian dan teknis pembuatan KTI, pelaksanaan penelitian,
pembahasan, serta teknik penulisan.
2. Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh dosen sebagai pembimbing utama maksimal 8
mahasiswa dan sebagai pembimbing pendamping maksimal 8 mahasiswa. Peran
sebagai Pembimbing Utama diperhitungkan sebagai Beban Kerja Dosen dalam
penyusunan KTI mulai dari proposal, ujian sampai dengan naskah akhir. Perhitungan
tersebut adalah 2 sks sebagai Pembimbing Utama (maksimal 8 mahasiswa atau 16 sks)
dan 1 sks sebagai Pembimbing Pendamping (maksimal 8 mahasiswa atau 8 sks). Hal ini
sesuai dengan SK Kepala badan PPSDM No. HK.02.03/1/IV.1/07364/2014 tentang
Pedoman Perhitungan Beban Kerja Dosen Poltekkes Kemenkes, pada Lampiran V.
Rubrik (halaman 31 s.d. 32).

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 15


C. Persyaratan Pembimbing KTI
1. Persyaratan Pembimbing Utama
a. Pembimbing Utama yakni dosen yang sekurang-kurangnya telah memiliki jabatan
fungsional lektor.
b. Pembimbing Utama ditentukan berdasarkan keilmuan sesuai dengan materi KTI
yang dibimbing.
2. Persyaratan Pembimbing Pendamping
a. Pembimbing Pendamping yakni tenaga pendidik yang memiliki Jabatan
Fungsional Tertentu (JFT) sebagai dosen
b. Pembimbing Pendamping ditentukan berdasarkan keilmuan sesuai dengan materi
KTI yang dibimbing.
3. Hak dan Kewajiban Pembimbing KTI
Hak dan kewajiban Pembimbing KTI
a. Bersedia sebagai pembimbing KTI
b. Menyediakan waktu dan tempat yang cukup untuk bimbingan dan konsultasi
dengan mahasiswa bimbingannya.
c. Memberikan pertimbangan atau saran-saran dan menandatangani formulir
bimbingan dan konsultasi proposal KTI hingga laporan KTI sekurang-kurangnya 8
kali pada mahasiswa bimbingan.
d. Memberikan persetujuan tentang waktu pelaksanaan seminar proposal KTI dan
sidang KTI
e. Menandatangani proposal KTI apabila telah sesuai substansinya dan teknis
penulisan sesuai pedoman KTI
f. Menerima penghargaan dalam bentuk Beban Kinerja Dosen (Penghitungan Angka
Kredit) dan publikasi ilmiah (atas sepengetahuan penyusun KTI)
g. Memantau perkembangan proses pelaksanaan penelitian hingga penyusunan
naskah lengkap
h. Mencegah pelanggaran etika dalam penelitian dan penulisan KTI
i. Kedudukan antara Pembimbing Utama dan Pendamping adalah sama.
4. Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Hak dan Kewajiban Mahasiswa
a. Mendapatkan waktu dan tempat yang cukup untuk konsultasi sekurang-kurangnya
8 (delapan) kali (proposal minimal 4 kali, dan hasil KTI 4 kali) pada masing-masing
pembimbing dan mendapatkan tanda-tangan pada formulir konsultasi Proposal
KTI dan laporan KTI.
b. Mendapatkan pertimbangan dan saran-saran, serta mendapatkan tandatangan
pembimbing pada konsultasi proposal KTI, laporan KTI.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 16


c. Menyusun proposal, melaksanakan penelitian, menulis laporan lengkap, dan
mengikuti ujian sesuai ketentuan.
d. Mendapatkan pemantauan perkembangan proses pelaksanaan di lapangan
hingga penyusunan naskah lengkap.
e. Mempertimbangkan saran dan masukan pembimbing.
f. Menjaga moral dan menghindarkan diri dari pelanggaran etika.
g. Menyerahkan laporan kepada pembimbing dalam bentuk soft copy / CD ROM,
perpustakaan Poltekkes, BAPPEDA / instansi terkait, lokasi penelitian sesuai
dengan kebutuhan.
h. Penelitian yang menyangkut manusia dan hewan coba wajib mengajukan ethical
clearance pada Komisi Etik.
5. Penguji KTI
Tim penguji sebanyak 3 orang, terdiri dari 2 (dua) orang pembimbing dan 1 (satu) orang
dosen/praktisi sesuai keilmuannya yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.
Penguji pada ujian proposal dan KTI adalah sama, namun demikian dimungkinkan
adanya penggantian penguji dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Apabila terjadi kondisi emergency/darurat* setelah disepakati jadwal dan yang tidak
memungkinkan ujian dihadiri oleh 3 (tiga) orang penguji, maka :
a. Jika yang berhalangan hadir adalah Ketua penguji/bukan pembimbing, ujian tetap
berlangsung dengan penguji pengganti yang ditetapkan oleh Ka. Prodi D-III dengan
menggunakan naskah KTI cadangan. Ketua Penguji pada kondisi seperti ini adalah
penguji yang memiliki pangkat tertinggi. Penggantian penguji ini tertuang dalam
berita acara pergantian penguji (contoh terlampir).
b. Jika yang berhalangan hadir adalah pembimbing, ujian tetap bisa berlangsung
dengan syarat pembimbing yang berhalangan tersebut menyerahkan surat
mandat kepada Ka. Prodi D-III untuk menunjuk penguji pengganti yang berperan
hanya sebagai penguji pada saat ujian berlangsung. Penggantian penguji ini
tertuang dalam berita acara pergantian penguji.
Yang dimaksud kondisi emergency/darurat/force major dalam hal ini adalah
keadaan yang terjadi di luar kemampuan manusia antara lain : melaksanakan tugas lain
dari institusi, sakit, meninggal dunia, keluarga sakit/meninggal. Mekanisme penggantian
penguji ditetapkan oleh program studi dan dikuatkan dengan berita acara pergantian
penguji.
Susunan Tim Penguji terdiri dari Ketua Penguji dan Anggota Penguji. Peran
sebagai Ketua Penguji dan Anggota Penguji ini akan diperhitungkan sebagai Beban
Kerja Dosen dalam Pengujian KTI. Perhitungan tersebut adalah 1 sks sebagai ketua
Penguji (maksimal 4 mahasiswa atau 4 sks) dan 0,5 sks sebagai Anggota Penguji
(maksimal 8 mahasiswa atau 4 sks). Ketentuan perhitungan sks untuk Ketua dan

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 17


Anggota Penguji tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa yang bukan bimbingannya. Hal
ini sesuai dengan SK Kepala badan PPSDM No. HK.02.03/1/IV.1/07364/2014 tentang
Pedoman Perhitungan Perhitungan Beban Kerja Dosen Poltekkes Kemenkes, pada
Lampiran V. Rubrik (halaman 32)
6. Prosedur Bimbingan KTI
a. Proses bimbingan diutamakan dilakukan di kampus Poltekkes Kemenkes Mataram
namun jika ada kendala teknis dapat dilakukan di tempat lain atas kesepakatan
mahasiswa dengan dosen pembimbing serta dilakukan atas ijin Program studi.
Pada kondisi pandemi Covid-19 ini, bimbingan secara langsung dilakukan dengan
menerapkan protokol kesehatan, sedangkan untuk bimbingan secara online
dilakukan melalui media Whatsapp/Line/Zoom/lainnya.
b. Kemajuan mahasiswa menyusun KTI dimonitor dengan buku/lembar konsultasi KTI
yang ditandatangani dosen pembimbing setiap kali mahasiswa melakukan
konsultasi. (Contoh terlampir)
c. Pada akhir bimbingan, buku/lembar konsultasi dikembalikan kepada Bagian
Administrasi Akademik tiap-tiap Prodi dan dijadikan syarat kelayakan untuk seminar
proposal/KTI.
7. Ujian KTI
a. Ujian Proposal KTI
Proposal diuji oleh 3 (tiga) orang, terdiri dari 2 (dua) orang pembimbing dan 1 (satu)
orang penguji. Ujian Proposal KTI dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi
persyaratan ujian yang ditetapkan oleh Jurusan. Ujian proposal bersifat terbuka dan
bertujuan untuk mendapatkan saran, masukan dan pertimbangan dari mahasiswa
lain maupun penguji. Ujian proposal dilaksanakan selama 60 – 90 menit.
b. Ujian KTI
Ujian KTI dapat dilaksanakan apabila telah terpenuhi persyaratan. Pelaksanaannya
berupa sidang tertutup yang melibatkan tim penguji antara lain :
Pembimbing utama : Ketua Penguji
Pembimbing pendamping : Anggota Penguji 1
Penguji independen : Anggota Penguji 2
moderator ditentukan dengan kebijakan pada masing-masing program studi
Seminar proposal KTI dan ujian KTI dilaksanakan di masing – masing jurusan
Poltekkes Kemenkes Mataram. Seminar dilaksanakan selama 60 – 90 menit.
Pelaksanaan seminar dan ujian KTI ditulis dalam berita acara yang telah disediakan
oleh masing – masing jurusan beserta format penilaian. (contoh terlampir).

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 18


8. Penilaian KTI
Penilaian KTI meliputi poin – poin yang telah ditetapkan dalam formulir penilaian
seminar KTI dan ujian KTI. Penilaiannya menggunakan rentang nilai huruf mutu dan
angka mutu sebagaimana diatur dalam pedoman penilaian Poltekkes Kemenkes
Mataram tahun 2016.
a. Hasil ujian seminar proposal KTI dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Dapat dilanjutkan tanpa perbaikan
2) Dapat dilanjutkan penelitian dengan perubahan/perbaikan berdasarkan masukan
penguji.
3) Tidak dapat dilanjutkan untuk penelitian dan wajib melakukan seminar proposal
ulang selambat-lambatnya sejumlah hari tertentu.
b. Hasil ujian KTI, dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Lulus tanpa perbaikan
2) Lulus dengan perbaikan selambat-lambatnya sejumlah hari tertentu.
3) Tidak lulus dan mengulang ujian tanpa melakukan penelitian kembali.
4) Tidak lulus dan mengulang ujian setelah melakukan penelitian kembali.
c. Huruf Mutu dan Angka Mutu
Penilaian KTI dapat berpedoman pada nilai mutu dan angka mutu, seperti tabel 2.1

Tabel 2.1. Nilai Absolut, Angka Mutu dan Lambang Mutu pada penilaian ujian Proposal KTI
dan ujian KTI.
NILAI ABSOLUT ANGKA MUTU LAMBANG MUTU KLASIFIKASI
86-100 4.00
85 3.99
84 3.87
83 3.75
82 3.74 A Sangat baik
81 3.66
80 3.59
79 3.51
78 3.50
77 3.42
76 3.33
75 3.25
74 3.24
73 3.16 B Baik
72 3.08

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 19


NILAI ABSOLUT ANGKA MUTU LAMBANG MUTU KLASIFIKASI
71 3.00
70 2.99
69 2.87
68 2.75
67 2.74
66 2.67
65 2.58
64 2.50
63 2.49
62 2.41 C Cukup
61 2.33
60 2.25
59 2.24
58 2.16
57 2.08
56 2.00
55 1.99
54 1.91
53 1.83
52 1.75
51 1.74
50 1.66
49 1.58 D Kurang
48 1.50
47 1.49
46 1.41
45 1.33
44 1.25
43 1.24
42 1.12
41 1.00
31-40 0.75-0.99
21-30 0.50-0.74 E Buruk
20-11 0.25-0.49
0-10 0.00-0.24
(sumber : Pedoman Penilaian Poltekkes Mataram, 2016)

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 20


Keterangan :
Batas Lulus minimal : B (3,00)
Bila terdapat selisih nilai antar penguji adalah 10 nilai absolut. Jika lebih dari 10 maka
dilakukan diskusi oleh Dewan Penguji untuk mendapatkan kesepakatan dan kesepahaman.
Nilai akhir adalah nilai rerata dari ketiga penguji.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 21


BAB III
KERANGKA KTI

Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Studi Diploma III Politeknik Kesehatan
Kemenkes Mataram terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
Bagian-bagian terdiri dari sub bagian sebagai berikut :

A. Bagian awal, terdiri dari


1. Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Halaman Persetujuan
5. Kata Pengantar
6. Abstrak
7. Daftar isi
8. Daftar tabel
9. Daftar gambar
10. Daftar lampiran

B. Bagian utama, terdiri dari


BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metode Penelitian
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran

C. Bagian akhir, terdiri dari :


1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Untuk lebih jelasnya uraian dari ketiga bagian tersebut di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagian Awal
1) Sampul
Warna Sampul KTI untuk program pendidikan D III disesuaikan dengan Jurusan/prodi
seperti yang tercantum pada tabel 3.1.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 22


Tabel 3.1. Warna sampul KTI sesuai dengan Jurusan / Program studi D III.
NO PROGRAM STUDI WARNA SAMPUL

1. Diploma III Gizi Merah hati

2. Diploma III Analis Kesehatan Hijau Daun

3. Diploma III Kebidanan Biru

4. Diploma III Keperawatan Coklat

Terbuat dari bahan yang keras (Hard Cover) dan tulisan dibuat dalam bentuk cetakan
dengan tinta emas. Tulisan atau isi sampul memuat informasi tentang :
a. Judul KTI
Judul ditulis dalam huruf besar (capital) seluruhnya diatur sedemikian rupa sehingga
terletak di tengah-tengah / centre secara simetris dengan model piramida terbalik.
Apabila judul tersebut terpaksa harus dipenggal karena panjang, harus diusahakan
agar setiap penggalan apabila dibaca secara tersendiri sudah mempunyai arti atau
pengertian walaupun secara minim (maksimal 20 kata), Jarak masing-masing
penggalan judul adalah 1 spasi (space line ). Judul tidak disusun dalam kalimat tanya
serta tidak perlu ditutup dengan tanda baca apa pun. Judul yang dicantumkan
seluruhnya menggunakan huruf kapital, dengan jenis huruf Arial 14 poin, dan ditulis di
tengah punggung halaman sampul (center alignment).
b. Lambang Poltekkes Kemenkes Mataram

Logo Poltekkes Kemenkes Mataram dengan diameter 5,5 cm, diletakkan di ”center
text”
c. Ditulis : Disusun untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan
Pendidikan Diploma III (D III) _________ Jurusan ______Tahun Akademik ________
d. Nama Penulis, huruf pertama tiap kata diketik dengan huruf kapital jenis Arial dengan
ukuran (font size) 14

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 23


e. Nomor Induk Mahasiswa disingkat NIM
f. Nama Induk Instansi Pendidikan, secara berjenjang dimulai dari Kementerian
Kesehatan, BPPSDM, Jurusan, dan Program studi.
g. Tahun KTI tersebut disahkan, ditulis dalam angka 4 digit
2) Halaman Judul
Tulisan/isi pada halaman judul sama dengan yang termuat pada sampul KTI.
Halaman ini merupakan halaman pertama KTI, diperhitungkan sebagai nomor ”i”.
Contoh halaman judul dapat dilihat pada Lampiran.
3) Halaman Persetujuan
Halaman ini merupakan bukti bahwa KTI yang disusun sudah memenuhi syarat
untuk diajukan dalam Ujian KTI yang ditandai dengan adanya persetujuan dalam bentuk
tanda tangan dari pembimbing utama dan pembimbing pendamping. Halaman ini
diperhitungkan sebagai nomor”ii”.
Halaman persetujuan berisikan tulisan PERSETUJUAN yang terletak di tengah
– tengah, dimulai dari batas margin atas. Selanjutnya setelah tulisan PERSETUJUAN di
bawahnya dituliskan “Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan program Pendidikan Diploma IIII (D.III) Kesehatan Jurusan/Prodi----------------
-- pada tanggal ----------------- nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, dosen
pembimbing utama, dosen pembimbing pendamping selaku pemberi persetujuan, serta
tanggal lulus ujian KTI. Contoh halaman persetujuan dapat dilihat pada lampiran.
4) Halaman Pengesahan
Halaman ini merupakan bukti bahwa KTI itu sudah telah melalui proses ujian
KTI (Ujian Akhir Program) di hadapan Ketua Tim Penguji, Penguji I dan Penguji II yang
perlu disahkan malalui pembubuhan tanda tangannya. Halaman ini diperhitungkan
sebagai nomor “iii”. Halaman Pengesahan ini diberi judul LEMBAR PENGESAHAN
terletak di tengah-tengah dimulai dari batas margin atas. Halaman ini memuat
PENGESAHAN dipertahankan di depan Tim Penguji KTI Jurusan/Prodi
________________ Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram dan diterima untuk
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Pendidikan
Diploma III (DIII)_________________. Jurusan/Prodi______________________
Tahun Akademik _______, Mengesahkan Ketua Jurusan / Prodi Nama dan tanda
tangan ketua Jurusan/Prodi, kemudian di bawahnya Tim Penguji yang terdiri dari Ketua
Tim Penguji, Penguji I dan Penguji II dan tanggal lulus ujian KTI (contoh terlampir).
5) Kata Pengantar
Penulisan Judul KATA PENGANTAR ditempatkan di tengah-tengah secara
simetris dengan huruf besar semua dan tanpa diberi titik serta garis bawah. Dalam kata
pengantar dikemukakan hal-hal yang dianggap sebagai permulaan menyusun KTI,

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 24


namun mengemukakan analis terhadap isi dan materi. Hal-hal yang terdapat dalam kata
pengantar adalah
a. Penjelasan tentang tujuan penelitian dan pelaksanaan pembuatan KTI.
b. Penyampaian informasi yang berupa bantuan, arahan, suluhan, dan sebagainya
dalam proses penulisan KTI.
c. Ucapan terima kasih yang ditunjukan kepada semua pihak yang telah menginzinkan
dan membantu terwujudnya KTI.
d. Harapan penulis tentang KTI masyarakat atau dimensi ilmiah.
Secara umum kata pengantar ditulis dengan huruf tipe Arial font size 12, spasi 1,5,
ukuran sesuai contoh pada lampiran. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih
dimulai dari pihak luar, lalu keluarga atau teman. Sebagai penutup kata pengantar
dicantumkan kota tempat penulisan KTI dan di bagian bawahnya kata ”penulis” dengan
huruf kecil, kecuali huruf ”P” menggunakan huruf kapital dan tanpa diakhiri tanda titik.
Huruf ”s” berada tepat pada margin kanan. Nomor halaman kata pengantar adalah
kelanjutan dari halaman sebelumnya dengan Angka Romawi kecil. Nomor sudah mulai
dicantumkan, dan diletakkan tepat di tengah margin bawah (Lihat Lampiran).
6) Abstrak
Abstrak adalah ringkasan atau inti atau iktisar skripsi. Abstrak tersusun dari latar
belakang masalah, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, hasil
penelitian dan kesimpulan serta kata kunci.
Aturan penulisan abstrak adalah sebagai berikut :
a. Bentuk Abstrak disusun dalam kalimat yang singkat dan jelas. Jumlah kata adalah
minimal 150 kata dan maksimal 250 kata dan tidak termasuk kata yang bersuku
kata satu, seperti : yang, di, dan seterusnya.diketik dengan Font Arial, size 11 dan
spasi single
b. Abstrak disusun dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Setiap butir versi
ditulis mengikuti ketentuan pada butir a.
c. Sistematika abstrak terdiri dari judul, nama mahasiswa dan pembimbing, alamat
institusi dan korespondensi (wajib disertakan alamat email), latar belakang, tujuan,
metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci (maksimal 3 kata kunci).
Contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran .
7) Daftar Isi
Daftar isi memuat hampir semua judul yang terdapat dalam KTI, dimulai dari
bagian Halaman Judul, Lembar Pengesahan, Lembar Persetujuan, Kata Pengantar,
Abstrak, Daftar isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, sampai Daftar Lampiran, yang
selanjutnya diberi nomor halaman angka Romawi kecil. Bab pendahuluan sampai
bagian terakhir KTI diberi nomor Angka Arab.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 25


Judul HALAMAN JUDUL, LEMBAR PENGESAHAN, LEMBAR PERSETUJUAN,
KATA PENGANTAR, ABSTRAK, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR,
DAFTAR LAMPIRAN diketik dengan huruf besar seluruhnya, dimulai tepat pada margin
atas format. DAFTAR ISI diketik ”Halaman” di bagian kanan (huruf ”n” tepat di bagian
kanan), dan BAB di bagian kiri (Huruf ”B” pertama tepat di margin kiri). Susunan daftar
isi menyusul tiga spasi di bawahnya. Huruf besar seluruhnya dipergunakan pada Judul
Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan seluruh judul Bab.
Sedangkan pada judul sub-sub bab huruf besar hanya dipergunakan pada awal kata
selain kata sambung.
8) Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran
Selain daftar isi dalam KTI dapat pula dijumpai adanya daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran. Maksud adanya daftar-daftar itu untuk memberi petunjuk tentang
tabel, gambar (peta, foto, grafik, dan lain-lain) dan lampiran-lampiran apa saja yang
tertuang dalam KTI tersebut sehingga pembaca dapat mengetahui secara cepat dan
tepat berbagai data yang ada dalam KTI.
Judul DAFTAR TABEL/ DAFTAR GAMBAR/DAFTAR LAMPIRAN diketik dengan
huruf besar pada awal kata tepat di tengah margin atas. Berjarak 1 spasi di bawah
diketik ”Nomor” (”N” tepat berada pada bagian kiri) dan ”Halaman” (”n” tepat berada
pada bagian kanan). Susunan daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran terletak 1
spasi di bawahnya, berurutan dari nomor tabel/gambar/lampiran 1, 2, 3, dan seterusnya.
Penulis judul tabel/gambar/lampiran yang terdapat dalam KTI, yaitu huruf besar pada
awal kata kecuali pada kata sambung. Akhir dari setiap judul dengan nomor halaman
tabel/gambar/lampiran dihubungkan dengan titik-titik. Judul yang memerlukan lebih dari
satu baris, maka sambungannya diketik 1 spasi di bawahnya. Antar judul tabel dipakai 2
spasi. (Lihat Lampiran)

2. Bagian Utama
Bagian ini memuat uraian tentang proses penelitian dan hasil-hasilnya. Oleh karena
itu sistematika dalam bagian ini harus mampu menggambarkan pola berpikir ilmiah yang
ditempuh dalam seluruh kegiatan penelitian.
1) Pendahuluan
Pendahuluan ditempatkan sebagai Bab I dalam KTI, yang memuat materi-materi
permulaan mengenai penelitian yang dilakukan. Isi bab ini meliputi :
a. Latar belakang
Latar belakang berisi penjelasan mengapa masalah tersebut perlu ditulis, dipandang
menarik dan perlu diteliti atau dicari pemecahannya. Penjelasan perlu disertai
dengan tinjauan pustaka secara singkat tentang hal-hal yang relevan dan
menunjang penelitian tersebut. Pola pengungkapan mengikuti kerucut terbalik, dari

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 26


hal yang umum menuju ke khusus, muncul masalah, kemudian menuju ke judul/hal
yang diteliti.
Untuk penelitian kualitatif, harus dimunculkan pendekatan secara rasional tentang
pemilihan desain penelitian kualitatif yang akan digunakan. Desain penelitian
kualitatif dapat berupa fenomologi, etnografi, action research, atau case study.
b. Perumusan masalah
Rumusan masalah berisi pernyataan permasalahan yang akan diteliti yang menjadi
perhatian penulis ditulis dengan introgratif yang singkat, padat dan jelas Rumusan
masalah diakhiri dengan pertanyaan penelitian (dapat lebih dari satu sesuai
variabel). Pertanyaan penelitian harus konsisten dengan tujuan, hipotesis dan
kesimpulan. Contoh format rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah ada
hubungan pemberian buku saku persiapan ibu menyusi terhadap Pemberian ASI
Eksklusif”
c. Tujuan penelitian
Tujuan terkait dengan masalah yang akan diteliti/dipecahkan. Tujuan dapat
dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan
judul, sedang tujuan khusus adalah rincian dari tujuan umum, dapat
dioperasionalkan dan diukur, dan dapat dijadikan dasar dalam penarikan kesimpulan
d. Hipotesis Penelitian (Jika ada)
Hipotesis menyatakan hubungan antara variabel yang diteliti sebagai kesimpulan
sementara yang diharapkan akan dibuktikan dalam penelitian ini.
e. Manfaat hasil penelitian
Manfaat merupakan identifikasi keuntungan langsung maupun tidak langsung dari
penelitian. Manfaat penelitian juga merupakan uraian secara jelas dan khusus,
bagaimana pihak-pihak yang terkait dapat diuntungkan karena penelitian tersebut.
Manfaat penelitian secara umum dibagi menjadi 2, yakni : (1) manfaat teoritis bagi
pengembangan ilmu pengetahuan; (2) manfaat praktik, seperti untuk masyarakat,
pemerintah/stake holder.
Teks pendahuluan ini selalu dimulai pada halaman pertama dengan
menggunakan angka Arab 1, selanjutnya Angka Arab 2, 3 dan seterusnya untuk
halaman berikutnya. Nomor halaman ini dicantumkan di bagian kanan atas, kecuali
pada bab dicantumkan pada tengah margin bawah
Kata PENDAHULUAN diketik tanpa spasi dengan menggunakan huruf kapital
seluruhnya, terletak di tengah secara simetris. Sebelumnya didahului dengan tulisan
BAB I berjarak 1,5 spasi di atasnya. Penulisan BAB dengan huruf besar dan angka satu
dengan Angka Romawi besar tepat berada di tengah pada margin atas (ketentuan ini
berlaku bagi bab-bab selanjutnya).

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 27


Alinea pertama pada pendahuluan diketik 3 spasi di bawah judul dengan indensi
6 spasi dari margin kiri (huruf pertama di alinea tepat pada ketukan ke 7), jarak
pengetikan antar baris dalam satu alinea adalah 2 spasi. Tiap pergantian alinea selalu
dimulai pada margin alinea baru (indensi 6 spasi). Untuk Bab Pendahuluan
menggunakan maksimal 5 (lima) halaman.

2) Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka harus lengkap dan disusun ,menurut perkembangan pengetahuan
dan teknologi yang sesuai dengan penelitian penulis. Tinjauan Pustaka dapat dianggap
suatu kesimpulan tulisan yang diulas dan ditunjukan untuk menjelaskan perhatian
terhadap suatu masalah atau dapat juga dikatakan sebagai dokumen yang menjelaskan
perhatian terhadap suatu masalah. Di dalamnya dikemukakan hal-hal sejalan ataupun
bertentangan dengan pendapat penelitian lainnya, dan membenarkan pendekatan yang
dipakai untuk memecahkan masalah tersebut.
Bab Tinjauan Pustaka ini terdiri dari 2 (dua) sub bab yaitu A. Kerangka Teoritis
yang dibuat cetak tebal dan B. Kerangka Konsep
A. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis memberikan uraian teoritis tentang beberapa aspek dari
masalah penelitian, baik yang menjadi landasan berpikir maupun tentang konsep-
konsep yang hendak diuji melalui proses penelitian, sebagai uraian yang melandasi
perumusan hipotesis. Materi itu pada dasarnya merupakan penjabaran secara luas
dan mendalam dari kerangka teori dan kerangka konsep di dalam desain penelitian.
Dalam bab ini cukup banyak dipergunakan kutipan-kutipan yang relevan
dengan aspek-aspek yang diuraikan. Kutipan yang digunakan harus relevan, baik
untuk mendukung uraian, memperjelas, menegaskan atau bahkan untuk dianalisis.
Semua kutipan harus dituliskan dengan jelas sumber sitasinya, sesuai format di
daftar pustaka.
Pada sub bab Kerangka teoritis dijelaskan pula konsep-konsep atau variabel
yang tidak termasuk dalam penelitian agar dapat diketahui fenomena-fenomena
yang dipelajari.

B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep memuat bagan konsep yang merupakan alur pikir dari
penelitian yang berasal dari penjabaran dari kerangka teoritis, sehingga
memudahkan menelusuri alur penelitian, yang memuat variabel-variabel baik yang
diteliti maupun yang tidak diteliti, serta perlu dicantumkan sumber rujukannya.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 28


3) Metode Penelitian
Bab Metode Penelitian memuat uraian tentang metode yang dipergunakan dan
prosedur penggunaannya, melalui penjelasan mengenai bentuk dan model penelitian
yang dipilih agar relevan bagi pemecahan masalah yang dihadapi.
Adapun Sistematika untuk Penelitian Eksperimen adalah seperti sebagai
berikut :
a. Tempat dan Waktu Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang waktu penelitian secara keseluruhan dari
penyusunan proposal hingga laporan akhir dan ujian/pertanggungjawaban
penelitian. Waktu pengambilan data juga perlu disebutkan secara detail. Waktu
penelitian jika memungkinkan dibuat dalam bentuk matriks. Tempat menunjukkan
lokasi penelitian. Kedua hal ini bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan
visibilitas pelaksanaan penelitian.
b. Rancangan Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang rancangan dengan uraian penelitian yang akan
dilakukan. Penjelasan dilengkapi dengan uraian tentang perlakuan yang diberikan,
banyaknya taraf/level/tingkat/aras dari tiap perlakuan, banyaknya unit percobaan
(minimal 15 UP) dan lay out (tata letak) percobaan.
c. Alat dan Bahan
Instrumen dan bahan adalah segala alat, bahan, dan sarana yang diperlukan dalam
kegiatan penelitian. Instrumen penelitian dapat berupa alat ukur standar seperti
timbangan, thermometer, sphymomagnometer, dan lain-lain. Semuanya disebutkan
secara rinci hingga merk / spesifikasi alat. Alat ukur juga bisa berupa kuesioner dan
pedoman observasi. Alat ukur yang baik jika valid (sahih) dan reliable (terpercaya).
Pada penelitian kualitatif menggunakan instrument dan alat bantu penelitian.
Peneliti sendiri dapat menjadi alat utama untuk pengumpulan data. Saat melakukan
pengambilan data, peneliti dapat menggunakan alat bantu berupa sound recorder,
video recorder, catatan observasi saat wawancara, pedoman wawancara, pedoman
observasi, check list tindakan, atau pedoman FGD dan lain sebagainya. Penelitian
kualitatif tidak mengenal validitas dan reliabilitas intrumen tetapi keabsahan data.
d. Metode Penelitian
Bagian ini memuat penjelasan langkah – langkah secara rinci dan kronologis
penelitian yang akan dilakukan, mulai dari desain penelitian, populasi, sampel
(besar dan cara pemilihan), variabel dan definisi operasional variabel, tempat dan
waktu penelitian, alat dan cara pengumpulan data dilengkapi dengan diagram alur
penelitian, prosedur penelitian, dan cara analisis data (analisis statistik yang
dipergunakan) termasuk uji hipotesis.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 29


e. Data yang dikumpulkan
Pada bagian ini disebutkan semua jenis data yang dikumpulkan, dikelompokkan
sesuai dengan kategorinya apakah data bersifat Nominal, ordinal, interval atau
rasio.
f. Cara Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan secara rinci dan jelas bagaimana cara atau prosedur
pengumpulan data yang digunakan. Peneliti dianjurkan untuk mengumpulkan data
sendiri. Metode atau prosedur uji organoleptik, fisik, kimia dan mikrobiologi yang
digunakan harus dijelaskan dengan benar referensi yang digunakan. Perhitungan
untuk kadar suatu zat harus disertakan dengan lengkap.
g. Cara Pengolahan dan Analisis Data
Diuraikan mengenai cara atau teknik analisis data yang digunakan. Apabila
pengolahan data dengan menggunakan alat bantu komputer, maka disebutkan
jenis program/soft ware yang digunakan, termasuk jenis uji dan bagaimana cara
interpretasinya.

Sistematika Untuk Penelitian Lapangan/Survei Seperti berikut :


a. Tempat dan Waktu Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang waktu penelitian secara keseluruhan dari
penyusunan proposal hingga laporan akhir dan ujian/pertanggungjawaban
penelitian. Waktu pengambilan data juga perlu disebutkan secara detail. Waktu
penelitian jika memungkinkan dibuat dalam bentuk matriks. Tempat menunjukkan
lokasi penelitian. Kedua hal ini bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan
visibilitas pelaksanaan penelitian.
b. Rancangan Penelitian
Jenis rancangan penelitian yang digunakan dijelaskan apakah menggunakan
Rancangan Observasional Deskriptif atau Observasional Analitik dan dari segi
waktu penelitian dijelaskan sifat penelitiannya apakah Retrospektif, Crossectional
atau Prospespektif.
c. Populasi dan sampel
Subyek penelitian (populasi sasaran) harus jelas apa, siapa dan berapa jumlahnya,
serta kriterianya. Macam populasi ini berbeda-beda tergantung dari apa yang akan
diteliti. Apabila yang diteliti penyelenggaran suatu program, sasarannya adalah
orang-orang yang melakukan penyelenggaraan program tersebut. Apabila sasaran
suatu kelompok tertentu (balita, ibu hamil dan lain-lain), maka harus ditentukan
dengan jelas kriterianya. Apabila penulis tidak mampu melakukan penelitian
terhadap seluruh populasi, ambillah sejumlah sampel yang memenuhi persyaratan

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 30


dengan mempertimbangkan tingkat kepercayaan yang dipergunakan, tingkat
ketepatan dan proporsi kelainan.
d. Cara Pengambilan Sampel
Metode samplingnya harus dijelasakan, bukan hanya dikatakan dengan ”metoda
sampling acak”, melainkan dijelaskan bagaimana cara pengacakannya, dengan
lotere atau dengan bilangan random. Apabila menggunakan metode sistematik
random sampling, tentukan besar intervalnya, karena itu pada survei pendahuluan
sebaiknya penulis sudah mengetahui jumlah populasinya.
e. Variabel Penelitian
1) Variabel penelitian harus dijelaskan yang mana termasuk variabel dependen
dan independen maupun variabel pengganggu, variabel kendali dan lain
sebagainya
2) Cara pengukuran variabel dan skala data harus dijelaskan dalam suatu tabel
sehingga memudahkan peneliti melakukan penelitian.
f. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah uraian yang menjelaskan variabel/aspek yang
diamati dalam penelitian, variabel yang mempengaruhi (variabel bebas), variabel
yang dipengaruhi (variabel terikat), variabel pengganggu dan pengendaliannya (jika
ada). Definisi ini menguraikan secara operasional mengenai apa dan bagaimana
variabel diperoleh dan diukur, jenis data/hasil ukur yang diperoleh, satuan, dan
skala datanya. Definisi dan parameter yang diuraikan sedapat mungkin mengacu
pada referensi/penelitian sebelumnya atau ukuran-ukuran statistik seperti mean,
median, kuintil, dan sebagainya.
g. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu
data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli
atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer,
peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi
terfokus (focus grup discussion – FGD), pengukuran, pemeriksaan, dan penyebaran
kuesioner.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan,jurnal, dan lain-lain.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 31


Teknik pengumpulan data harus jelas dan rinci, sehingga pembaca dapat
menilai seberapa besar tingkat validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan.
Cara pengumpulan data adalah semua prosedur atau seluruh langkah yang dipakai
untuk mengumpulkan data. Cara ini tidak cukup hanya dikatakan dengan cara
penimbangan, “Food recall” atau “Cara Food List” dan semacamnya, tetapi harus
dijelaskan apa timbangannya, mereknya, tingkat ketelitiannya, di mana
menimbangnya, siapa penimbangnya, bagaimana cara menimbangnya dan
sebagainya. Apabila menggunakan “Recall” di mana dilakukannya, siapa
perecallnya, apa alat bantunya, berapa lama dan bagaimana caranya. Selanjutnya
urutan mengkonversikan bahan makanan matang ke mentah juga harus diuraikan
secara jelas. Firm recall, kuesioner, daftar cek, alat test pengetahuan harus
disertakan dalam lampiran.
h. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Cara pengolahan dan analisis data harus dijelaskan. Apabila pengolahan data
dengan cara deskripsi, sebutkan apa yang dideskripsikan dan bagaimana cara
mendeskripsikannya. Apabila jawaban dideskripsikan dengan kalimat-kalimat, tabel,
gambar, grafik, dan sebagainya perlu dijelaskan selengkapnya. Analisis data harus
dijelaskan satu demi satu baik dengan univariat, bivariat atau multivariat berikut
analisis atau uji statistiknya.

Sistematika untuk Penelitian Laporan Studi Kasus:


a. Jenis/Desain/Rancangan Studi kasus
Karya tulis menggunakan Studi Kasus. Menjelaskan Desain Studi kasus Deskriptif
yang dipilih untuk studi kasus yang akan dilaksanakan.
b. Subyek Studi kasus
Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah
kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus
sekurang-kurangnya dua klien (individu, keluarga, atau masyarakat kelompok
khusus) yang diamati secara mendalam. Subyek studi kasus perlu dirumuskan
kriteria inklusi dan eksklusi.
c. Fokus studi
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan studi
kasus.
Contoh Fokus Studi
1) Kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus.
2) Penerapan prosedur terapi musik pada pasien menarik diri.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 32


d. Definisi Operasional Fokus Studi
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti tentang
fokus studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan pada studi
kasus dan bukan merupakan definisi konseptual berdasarkan literatur.
Contoh Definisi Operasional:
Studi Kasus asuhan keperawatan:
1) Kebutuhan nutrisi adalah .......
2) Pasien Diabetes Mellitus adalah ....... Dst
Studi kasus penerapan prosedur keperawatan:
1) Prosedur terapi musik adalah ..... ..
2) Pasien menarik diri adalah ....... Dst
e. Instrumen Studi kasus
Jenis instrumen yang sering digunakan pada ilmu keperawatan diklasifikasikan
menjadi 5 bagian (Nursalam, 2008) yaitu:
1) Biofisiologis (Pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis manusia.
2) Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur)
Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model instrumen,
antara lain:
1) Catatan Anecdotal: mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan
kejadian
2) Catatan Berkala: mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun tidak
terus menerus
3) Daftar Cek List: menggunakan daftar yang memuat nama observer disertai jenis
gejala yang diamati
c) Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)
d) Kuesioner (pengumpulan data secara formal untuk menjawab pertanyaan tertulis)
e) Skala penilaian
f. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dan instrumen pengumpul data yang digunakan dalam
studi kasus, diuraikan pada bagian ini.
g. Tempat dan Waktu Studi kasus
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang tempat/lokasi studi kasus maupun waktu
yang akan dilaksanakan.
h. Analisis Data dan Penyajian Data
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif yang dipilih. Untuk
studi kasus, data disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai dengan
cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data
pendukungnya.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 33


i. Etika Studi Kasus
Jelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam melaksanakan suatu studi
kasus. Jika perlu, terutama jika studi kasus ini dianggap dapat membahayakan
responden, maka peneliti juga harus mencantumkan ethical clearance.

4) Hasil Penelitian dan Pembahasan


a. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ditulis mengacu pada tujuan yang dicapai melalui penelitian
ini, serta dibahas sesuai dengan kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya. Hasil
penelitian dapat tampilkan melalui tiga jenis penyajian yakni penyajian
tekstual,penyajian tabular dan penyajian grafik/gambar. Data ditampilkan melalui
teks secara naratif, kemudian informasi yang sama juga ditampilkan lagi dengan
menggunakan table/grafik/gambar. Dalam penulisan tekstual, peneliti diwajibkan
untuk mendeskripsikan data secara jelas dan rinci tanpa mengurangi isi pokok yang
akan disampaikan kepada pembaca. Yang harus dituliskan secara naratif adalah
hal-hal yang menonjol dari data tersebut, missalnya : presentase (frekuensi)
terbesar, presentase (frekuensi) terkecil, rerata terbesar, rerata terkecil, atau
perbedaan (selisih) terbesar, perbedaan (selisih) terkecil atau hubungan yang
bermakna.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat membuat tabel adalah :
1) Data yang dituliskan dalam tabel adalah data yang sudah diolah (sudah
dikelompokkan dalam kategori, interval atau sudah dihitung ukuran-ukuran
deskriptifnya), bukan data kasar.
2) Tabel harus independen, artinya table menerangkan dirinya sendiri. Maka
sebuah tabel harus berisi penjelasan yang lengkap yang berkaitan dengan
judul, kode/symbol yang digunakan, label pada baris dan kolom, serta sumber
data.
3) Judul tabel harus dibuat ringkas tetapi jelas
4) Bila di dalam tabel digunakan simbol-simbol/singkatan, diberi keterangan di
bagian bawah kiri tabel.
5) Kategori atau label sebagai kepala kolom dan baris harus ditulis dengan jelas.
6) Bila tabel menyajikan data sekunder, harus disebutkan sumber data tersebut.
7) Sebuah tabel tidak boleh dipotong atau disajikan pada dua halaman.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 34


Bila peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk grafik, yang perlu diperhatikan
adalah :
1) Grafik harus informatif, singkat dan jelas.
2) Judul grafik tidak menggunakan kata “grafik”, melainkan “gambar”. Karena
gambar (figure) mencakup grafik, gambar, sketsa, peta dan skema (misal :
kerangka konsep).
Beberapa dokumen yang diperlukan sebagai pendukung harus dilampirkan
pada laporan akhir, misalnya ijin penelitian, foto-foto kegiatan penelitian, hasil
analisis data, gambar desain baru produk penelitian, dan surat keterangan
melaksanakan penelitian.
Hasil penelitian pada penelitian kualitatif memuat karakteristik partisipan,
hasil analisis tema dalam transkrip (tulisan yang dinarasikan). Selain itu memuat
catatan lapangan yang mendukung hasil penelitian, dan dapat pula ditambahakan
foto-foto.
Uraian inti dari hasil penelitian kualitatif yang telah dilakukan diharapkan
mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca.
b. Pembahasan
Secara operasional pembahasan untuk Program Pendidikan Diploma III
lebih mendalam. Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada teori yang ada,
hasil-hasil penelitian sebelumnya, temuan-temuan oleh peneliti lain yang relevan
dengan penelitian yang dibuat oleh peneliti, kemungkinan aplikasi dari temuan, dan
keterbatasan dari penelitian. Pembahasan, tentang hasil yang diperoleh, berupa
penjelasan secara teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistis.
Kekuatanargumentasi peneliti menjadi sangat penting pada bagian ini karena
dikemukakan berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada dari peneliti-peneliti lain yang
mutakhir, harus bersifat seimbang, tidak memihak, perlu mengandalkan hasil-hasil
penelitian lain baik yang hasilnya sejalan maupun bertentangan dengan hasil
penelitian yang diperoleh peneliti. Oleh karena itu, hasil penelitian dapat sesuai
dengan hipotesis dapat juga tidak sesuai dengan hipotesis.

5) Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Kesimpulan itu berbeda dengan ringkasan. Kesimpulan merupakan jawaban
dari tujuan khusus. Apa yang hendak dicapai dalam tujuan khusus harus terjawab
dalam kesimpulan. Dalam kesimpulan, penulis harus dapat membedakan antara
penemuan dan pendugaan serta yang ditulis hanyalah hal-hal yang yang ditemukan
saja, tidak boleh bercampur dengan dugaan atau khayalan.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 35


Kekurangan-kekurangan atau masalah-masalah yang dijumpai dalam
kesimpulan selanjutnya dapat menjadi dasar untuk membuat saran-saran
pemecahannya sesuai dengan penyebab terjadinya masalah tersebut. Saran bukan
sekedar ungkapan untuk menambah, meningkatkan, memperbaiki dan
semacamnya, melainkan lebih dari itu yaitu bagaimana cara menambah,
meningkatkan dan mamperbaikinya. Saran yang diberikan dapat juga berupa
penerapan hasil penelitian atau untuk penelitian yang perlu dilakukan selanjutnya.
Kesimpulan sekurang – kurangnya memuat :
a) Jawaban dari rumusan masalah dan tujuan khusus penelitian.
b) Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan.
c) Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan.
b. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan penggunaan praktis. Saran ditulis secara operasional sesuai
dengan temuan/data di lapangan, ditujukan kepada stake holder/institusi yang
berkaitan dengan kebijakan sesuai dengan hasil penelitian ini, atau siapapun yang
dapat mengambil benefit dari hasil penelitian.

3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Daftar puskata memuat sumber referensi yang diacu dalam Skripsi ditulis
dengan style Harvard menggunakan Reference Management Software (RMS)
seperti; Mendeley, Endnote, Zotero, dll. Pustaka yang diacu minimal 10 tahun
terakhir, kecuali ilmu murni, dengan jumlah pustaka yang digunakan minimal 20
buah. Komposisi daftar pustaka meliputi : teks book maksimal 50%, hasil
penelitian/jurnal 40%, web maksimal 10% (Tidak diperkenankan melakukan sitasi
dari blog dan hand out).

Di dalam naskah, cara menulis sitasi (kutipan) adalah dengan cara menulis
nama belakang atau nama famili pengarang, diikuti dengan tahun penulisan, kecuali
untuk nama pengarang Indonesia yang tidak mempunyai nama belakang. Jika
nama pengarang dua orang, disebutkan keduanya dengan kata sambung “dan” dan
jika nama pengarang lebih dari dua orang hanya disebutkan nama pertama diikuti
dengan kata “dkk”. Jika sitasi diambil dari dua atau lebih sumber, urutan penyebutan
berdasarkan tahun penerbitan yang terdahulu, bukan berdasarkan abjad nama
pengarang. Sitasi dari keterangan pribadi, surat kabar atau majalah populer ditulis
dalam tanda kurung. Cara penulisan sitasi pustaka juga berlaku untuk sitasi pustaka
pada gambar atau catatan kaki pada tabel. Beberapa penulisan sitasi pustaka
adalah sebagai berikut :

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 36


Jason (2005) dan Burgess dkk. (2003) menyatakan bahwa ……….dst (Fardiaz dan
Jenie 2008)
Menurut Suliantari dkk. (1993)..........................dst
Menurut Sajogyo (2011)........................................................................(Kompas, 18
Agustus 2013)
Ketelitian daftar pustaka merupakan tanggung jawab penulis. Hanya
pustaka-pustaka yang disitasi di dalam naskah yang dimasukkan ke dalam daftar
pustaka. Keterangan pribadi, karangan populer dari surat kabar atau majalah,
bahan stensilan kuliah atau penuntun praktikum yang tidak diterbitkan dalam bentuk
diktat, tidak dapat dicantumkan dalam daftar pustaka. Keterangan pribadi, surat
kabar dan majalah populer yang disitasi tersebut di dalam tanda kurung.
Daftar pustaka memuat pustaka yang diacu dalam laporan penelitian
bersumber dari literatur yang sahih dan disusun ke bawah menurut abjad
berasarkan nama penulis dengan kriteria sebagai berikut (mengacu pada cara
Harvard) sebagai berikut :
a) Cara Penulisan Pustaka
Cara penulisan pustaka berturut-turut adalah sebagai berikut :
1) Buku : Nama Penulis, tahun, judul buku, nomor edisi (jika ada), nama
penerbit dan nama kota penerbit (lihat contoh)
2) Jurnal/Buletin : Nama penulis, tahun, judul makalah, nama jurnal/buletin,
volume jurnal/buletin, nomor penerbitan dan nomor halaman (lihat contoh)
3) Jika pustaka diambil dari buku yang mempunyai pengarang yang berada di
setiap bab dan mempunyai nama editor di halaman muka, maka urutan
penulisannya adalah sebagai berikut : Nama pengarang, tahun, judul bab,
di dalam : Judul buku, nama editor, kata ”ed” di dalam tanda kurung,
halaman pertama bab tersebut, nama penerbit dan kota terbit (lihat contoh)
Jika di dalam halaman muka buku tercantum beberapa kota penerbit,
hanya diambil salah satu, yaitu yang pertama ditulis di dalam buku
tersebut.
Jika nama pengarang tidak ada tetapi hanya ada editor, maka nama editor
ditulis di muka seperti nama pengarang dengan kata ”ed” di dalam tanda
kurung.
b) Cara Penulisan Nama Pengarang
Nama pengarang yang ditulis di depan adalah nama keluarga/nama belakang,
diikuti oleh singkatan (huruf depan) nama pertama dan nama kedua (jika ada).
Untuk nama pengarang kedua dan seterusnya, dapat dituliskan dengan dua
macam cara tetapi dengan syarat seragam untuk seluruh daftar pustaka
tersebut :

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 37


1) Cara penulisan nama pengarang kedua dan seterusnya sama dengan
penulis pertama dan sebelum nama penulis terakhir diberi kata hubung
”dan” Contoh : Wolf, W.J. Cowan, M.R dan Wright, A
(1993)......................dst
2) Cara penulisan nama pengarang kedua dan seterusnya dibalik, yaitu
singkatan nama pertama dan kedua ditulis terlebih dahulu, diikuti nama
dengan nama pertama dan kedua ditulis terlebih dahulu, diikuti nama
dengan nama keluarga/belakang yang lengkap. Contoh Wolf W.J., M.R.
Cowan dan A. Wright (1993)…………………dst
3) Nama orang China atau Tionghoa secara lengkap biasanya ditulis dengan
nama keluarga depan, jadi yang ditulis tetap nama keluargannya terlebih
dahulu. Sebagai Contoh : Ko Swan Djien dapat ditulis secara lengkap atau
di singkat Ko, S.D.
4) Untuk nama orang indonesia yang tidak mempunyai nama
keluarga/belakang, nama pertama ditulis secara lengkap.
5) Jika ada pustaka yang tidak mampunyai nama penulis atau editor, maka
penulisnya ditulis sebagai “Anonim”.
c) Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Buku :
Labuza. T.P. 1992 Self Dating Of Food. Food and Nutrition Press Inc. Wesport,
Connecticut.
Fardiaz, S. 1992. Populasi Air dan Udara. Penerbit Kanisisus. Jakarta.
Bab di dalam buku :
Stevenson, K.E. dan Humm, B.J. 1992. Efectife record keeping system for
documenting the HACCP plan. Di dalam HACCP Principles and
Aplication. M.D Pierden dan D.A Corlet, Jr., (ed) hal 83. Van
Nostrand, New York.
Jurnal/buletin :
Fardiaz, D. 1994. Determination of oxidation inductuon period utlizing of
conductivity meter. ASEAN Food Journal. 9(2): Hal. 74-76
Makalah seminar dalam risalah/prosiding seminar :
Fardiaz, S dan Tiwow, F.D. 1993. Detection of sublenthally injured Salmonella
typhimuriumn cells in tiger prawn after freezing and frozen stroge. Di
dalam :Development of food science and Technology in South east
Asia, Proceeding of the 4 th Asean Food Conference. B.L. Oei, A.
Buchanan dan D. Fardiaz (ed.). Jakarta, Indonesia, February 17-21,
1992

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 38


Skripsi
Darawati, Made. 2000. Optimis Mutu Organoleptik Masin Rebon Melalui
Fermentasi Spontan dan Penambahan Kultur Murni. Skripsi fakultas
Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Wirawan, Susilo. 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Garam
Beryodium di Desa Dasan Geria, Kecamatan Narmada, Kabupaten
Lombok Barat NTB (Aplikasi Teori Perubahan Perilaku WHO).
Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, Surabaya.

b. Lampiran
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan hasil-hasil penelitian yang
belum termuat dalam bagian utama KTI. Di dalamnya dapat dihimpun kuesioner,
formulir-formulir pengumpulan data, cara penelitian, contoh hasil perhitungan
statistik, peta dan sebagainya dianggap mengambil tempat terlalu banyak apabila
disajikan di dalam tubuh utama KTI. Bila lampiran perlu dibagi dalam beberapa
bagian, maka lampiran dipecah sesuai dengan pembagiannya. Lampiran dapat
diberi nomor. Lampiran-lampiran berupa tabel dicantumkan dalam daftar tabel.
Demikian pula halnya dengan lampiran berupa gambar dicantumkan dalam daftar
gambar.
Lampiran didahului oleh suatu halaman yang hanya memuat kata
LAMPIRAN dan ditempatkan di tengah-tengah format, dihitung sebagai halaman,
tetapi nomor halaman tersebut tidak dicantumkan.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 39


BAB IV
PEDOMAN UMUM PENULISAN KTI

A. Ukuran Kertas dan Huruf


Kertas yang dipergunakan untuk mengetik karya ilmiah adalah kertas HVS putih
berukuran A4, dengan ukuran akhir setelah dijilid yaitu 21,0 cm x 29,7 cm. Kertas yang
digunakan untuk penulisan proposal KTI adalah HVS 70 gram,sedangkan untuk naskah
hasil KTI digunakan kertas HVS 80 gram per m2,.
Untuk sampul KTI di masing-masing jurusan di sesuaikan dengan jurusan/prodinya
dipergunakan jilid tebal (hard cover) berwarna, sedangkan untuk sampul usulan penelitian /
Proposal KTI digunakan kertas bufallo berwarna sesuai dengan jurusannya. Batas kertas
bagian dalam yang dapat diketik adalah selebar 15-15,5 cm dengan batas Batas/tepi
format (kiri 4 cm; Atas 3 cm; Kanan 3 cm dan Bawah 3 cm)
Pengetikan KTI harus menggunakan komputer sehingga batas sebelah kiri dan
kanan menjadi rata (justify) dan memudahkan dalam membetulkan kembali hasil koreksi
konsep dari pemeriksa. Huruf ketikan harus berwarna hitam dan jelas terbaca.
Huruf yang disarankan untuk digunakan adalah Arial dengan font size 11. Huruf
tebal (bold) tidak boleh digunakan dalam naskah utama KTI, usulan penelitian atau
makalah penelitian, tetapi hanya dapat digunakan untuk judul, judul bab, judul sub bab.
Huruf besar digunakan untuk semua judul-judul pada bagian muka (judul KTI, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan judul bab).
Sedangkan untuk sub bab, sub-sub bab, hanya huruf pertama dari setiap kata yang
menggunakan huruf besar, kecuali kata sambung dan kata depan. Jika ada yang lebih kecil
lagi, yaitu sub-sub-sub bab, maka huruf besar hanya dipergunakan pada huruf pertama
judul.

B. Cara Pengetikan dan penomoran


1. Jarak dan Batas Pengetikan
Dalam penulisan KTI, setiap bab dan bagian muka seperti kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dimulai dengan halaman baru, dan
judulnya diketik dengan huruf kapital semua pada batas sebelah atas dibagian tengah
(simetris dari batas kiri dan kanan). Judul sub bab dan sub-sub bab diketik mulai dari
batas sebelah kiri kertas. Untuk KTI dan usulan penelitian, huruf pertama dari setiap
baris naskah dalam suatu sub bab, kecuali baris pertama, harus terletak tepat di bawah
huruf pertama dari judul sub bab, bukan di bawah nomor sub bab. Demikian pula huruf
pertama dari setiap baris naskah di dalam sub-sub bab harus terletak di bawah huruf
pertama dari judul sub-sub bab tersebut.
Seluruh naskah diketik 2 spasi kecuali untuk rumus, judul tabel/gambar/lampiran
yang melebihi satu baris diberi jarak satu spasi. Sedangkan isi tabel atau suatu daftar

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 40


panjang yang tidak dapat dibuat sebagai tabel dapat diberi jarak 1 – 1,5 spasi
tergantung dari panjang daftar tersebut.
Setiap alinea atau paragraf baru dimulai 7 ketukan ke dalam. Kalimat lanjutkan
setelah tanda koma, titik ganda dan titik koma diketik setelah satu ketukan setelah
tanda-tanda tersebut. Kalimat baru setelah titik diberi jarak 2 ketukan. Ketikan yang
diberi jarak tiga spasi yaitu :
a. Judul bab dengan naskah atau judul sub bab di bawahnya
b. Judul kata pengantar, judul daftar tabel/gambar/lampiran, dan judul daftar pustaka
dengan naskah atau daftar di bawahnya.
c. Judul sub bab atau sub-sub bab dengan naskah di bawahnya dan antar judul sub
bab dengan judul sub bab baru di bawahnya
d. Baris terakhir naskah dengan judul sub bab atau sub-sub bab baru di bawahnya
e. Baris terakhir naskah dengan tabel dibawahnya, dan antara batas terakhir suatu
tabel atau judul gambar dengan naskah di bawahnya. Hal ini dapat terjadi suatu
tabel atau gambar terdapat dalam satu halaman dengan naskah.

2. Nomor Halaman dan Bagian


Halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, serta daftar
isi/tabel/gambar/lampiran di dalam KTI diberi nomor ”i” pada halaman judul dan
seterusnya, tetapi pada halaman judul dan pengesahan nomor halaman tidak diketik.
Letak nomor halaman pada bagian-bagian tersebut adalah pada bagian tengah bawah.
Nomor halaman pada bagian utama dan bagian pelengkap (daftar pustaka dan
lampiran) dibuat dengan Angka Arab. Letak nomor halaman pada bagian adalah pada
kanan atas kecuali pada halaman di awal BAB terletak di bagian tengah bawah.
Setiap bab di dalam KTI diberi nomor dengan huruf besar Romawi, dimulai pada
halaman baru. Setiap sub bab diberi nomor dengan huruf besar A, B, dan seterusnya,
sedangkan setiap sub-sub bab diberi nomor 1, 2 dan seterusnya dan sub-sub-sub bab
diberi nomor a, b dan seterusnya. Sebaiknya tidak menggunakan sistem penomoran
sebagai berikut 1.2. 1, 1.2.2. dan seterusnya. Hal ini selain membingungkan, juga
mengurangi batas pengetikan.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 41


Contoh pengetikan dapat dilihat seperti format berikut :

Batas tepi kiri pengetikan

A. Poin/item

1. Sub-poin/item

a. Sub sub-poin/item

1) Sub sub-sub-poin/item

2) Sub sub-sub-poin/item

b. Sub sub-poin/item

1) Sub sub-sub-poin/item

2) Sub sub-sub-poin/item

a) Sub sub-sub-sub-sub-poin/item

b) Sub sub-sub-sub-sub-poin/item

(1) Sub sub-sub-sub--sub-poin/item

(2) Sub sub-sub-sub-sub-poin/item

(a) Sub sub-sub-sub-sub-sub-poin/item

(b) Sub sub-sub-sub-sub-sub-poin/item

2. Sub-poin/item

B. Poin/item

1. Sub-poin/item

2. Sub-poin/item

Catatan : poin/item dan sub-subnya di tulis dengan huruf biasa, kecuali untuk
pemberian tekanan, istilah asing, dsb.

3. Bilangan, Satuan dan Simbol


Suatu bilangan yang diikuti atau didahului dengan satuan diketik dalam angka,
diikuti dengan singkatan satuan tersebut yang berlaku secara umum atau secara
internasional, misalnya m3 , 50 kg, Rp 750 dan sebagainya. Singkatan suatu satuan
tidak perlu menggunakan titik.
Untuk bilangan sepuluh atau lebih dan nilai pecahan digunakan angka,
sedangkan untuk nilai angka bulat yang lebih kecil dari sepuluh diketik dengan huruf,
kecuali tanggal, nomor halaman dan bab, nomor tabel/gambar, lampiran, persen dan

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 42


waktu. Sebagai contoh ; 25 buah mangga, dua batang besi, 12 September 2014, BAB
III, tabel 8, gambar 6, pukul 10:35 dan sebagainya. Penulisan nilai dibawah sepuluh
dengan angka juga digunakan untuk penunjuk suatu nilai secara berturut-turut. Misalnya
”................. diamati selama, 2, 4, 6,dan 8 hari”.
Pecahan desimal dinyatakan dengan koma, sedangkan ribuan atau kelipatan
ribuan diberi titik untuk setiap ribuan, misalnya 1,75, 1.876 Rp 1.300,00 dan sebagainya.
Angka bulat yang terlalu besar dapat disingkat dengan kata misalnya juta, milyar, trilyun
dan sebagainya.
Pada awal suatu kalimat tidak diperbolehkan menggunakan angka, simbol,
singkatan istilah atau singkatan satuan. Jika terpaksa harus menggunakan angka,
lambang atau singkatan istilah, harus dinyatakan dalam huruf atau diberi satu jatah
sebelumnya, misalnya: tiga per lima bagian contoh ................... dst. persen kadar air
................... dst. Nilai pH diukur dengan ................ dst.

4. Cara Pengetikan Kata Latin dan Asing


Nama Latin tanaman, hewan dan organisme lainnya, diketik dengan huruf italik
(cetak miring), misalnya Staphyloccoccus aureus,, Oryza sativa, dan lain sebagainya.
Kata-kata lain juga diketik dengan huruf italik misalnya in vivo, in situ, in vitro dan lain-
lain.
Kata asing sedapat mungkin diganti dengan kata Indonesia atau yang telah di-
Indonesiakan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan, tetapi jika tidak memungkinkan harus ditulis dengan huruf miring,
misalnya zero-one programming, crop water requirement dan lain-lain

5. Pemisahan Kata dan Baris


Pemisahan kata dalam Bahasa Indonesia maupun asing di akhir suatu baris
huruf mengikuti peraturan masing-masing bahasa. Kata terakhir dari baris terakhir suatu
halaman tidak boleh dipotong dan diteruskan pada halaman berikutnya, tetapi harus
merupakan satu kata yang utuh.
Jumlah baris di dalam naskah di bawah judul suatu sub bab atau sub-sub bab
jika terdapat pada bagian bawah kertas sekurang-kurangnya harus dua baris. Jika
bagian terbawah kertas hanya cukup digunakan satu baris, maka judul sub bab atau
sub-sub bab tersebut harus dipindahkan dan dimulai pada halaman berikutnya.

C. Bahasa
Suatu tulisan ilmiah harus menggunakan Bahasa Indonesia dan tata bahasa yang ilmiah
dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Kata
sambung seperti ”dan”, ”sedangkan” dan sebagainya tidak boleh digunakan pada awal

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 43


kalimat. Jika terpaksa harus menggunakan ”dan” kalimat sebelumnya sebaiknya diakhiri
dengan tanda koma, bukan tanda titik.
Penulisan kalimat di dalam metode penelitian harus menggunakan kalimat pasif,
dan bukan kalimat aktif atau kalimat perintah seperti pada penuntun praktikum.

D. Penyajian Data dan Rumus


Data dapat disajikan dalam bentuk tabel atau gambar di dalam naskah atau di
dalam lampiran. Semua tabel dan gambar masing-masing diberi nomor urut. Tabel dan
gambar disusun sedemikian rupa sehingga terletak di tangah-tengah kertas dari batas kiri
dan kanan. Untuk penunjukan tabel, gambar atau lampiran di dalam naskah di sebutkan
nomornya, misalnya tabel 4, gambar 5, lampiran 6, dan sebagainya, di dalam kalimat atau
di dalam kurung. Naskah dalam tabel diketik dengan huruf arial font size 10.
Judul gambar diketik di bawah gambar dengan jarak 3 spasi dari gambar atau
tulisan terakhir dalam gambar dan 3 spasi diatas naskah berikutnya. Judul tabel diketik di
atas tabel dengan jarak satu spasi di atas tabel. Judul tabel dan gambar ditulis semetris di
tepi batas kiri, dan jika judul melebihi satu baris, maka jarak setiap barisnya satu spasi,
baris kedua dan seterusnya dimulai tepat di bawah huruf pertama dari kata pertama di
dalam judul, bukan di bawah tulisan Tabel atau Gambar. Judul tabel dan gambar
diusahakan sesingkat mungkin, menggunakan huruf besar setiap awal kata dari judul
kecuali kata sambung dan tidak diakhiri dengan titik. Jika diperlukan keterangan untuk
menjelasakan tabel atau gambar dapat dibuat dalam bentuk keterangan di bawah tabel
dengan jarak 1 spasi atau di belakang judul gambar. Keterangan gambar dapat ditulis di
sisi kanan atau di bawah gambar, tetapi terletak di atas judul gambar. Jika tabel dan
gambar merupakan data sekunder, nama pengarang dan tahunnya harus di cantumkan di
belakang judul gambar dan untuk tabel dijelaskan dengan catatan kaki di bawah tabel.
Tabel yang terlalu padat sebaiknya ditempatkan pada lampiran. Gambar yang
berupa potret hitam-putih atau berwarna dapat ditempelkan langsung pada kertas naskah.
Jika di dalam naskah terdapat rumus kimia atau reaksi kimia tidak perlu diberi nomor di
depan judulnya dan judul rumus atau reaksi dapat berupa kalimat di dalam naskah. Proses
biokimia dalam bentuk jalur atau siklus diberi judul sebagai gambar dan diberi nomor urut
sesuai dengan gambar.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 44


BAB V
ETIK PENELITIAN KESEHATAN

Etika adalah norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam
mengatur tingkah laku atau kumpulan asas atau nilai moral/kode etik. Semua penelitian
kesehatan harus memenuhi asas/nilai moral kode etik. Nilai etik penelitian berdasarkan atas
asas :
a) menghargai martabat manusia (respect for persons)
b) manfaat/berbuat baik (beneficence)
c) tidak merugikan (non-maleficence), dan
d) keadilan (justice).
Menghargai martabat manusia berarti menghargai otonomi/penentuan nasib sendiri,
melindungi orang yang otonominya terganggu, meminta persetujuan setelah penjelasan dari
calon responden/sampel/subyek penelitian. Manfaat artinya kegiatan penelitian dapat
memaksimalkan manfaat dari penelitian, meminimalkan risiko/kerugian, do – no harm (tidak
menyakiti), menjaga kesejahteraan/keselamatan, kepentingan individu (subyek penelitian) tidak
boleh dikalahkan oleh kepentingan masyarakat. Sedangkan keadilan artinya pembagian beban
dan manfaat secara merata, keikutsertaan kelompok yang akan dapat manfaat dan
ketersediaan obat/intervensi setelah penelitian.
Salah satu pelaksanaan prinsip dasar etika penelitian adalah melalui Persetujuan
Setelah Penjelasan (PSP) kepada calon subyek penelitian/responden/sampel. PSP sangat
diperlukan pada penelitian kesehatan, sebagai perwujudan integritas peneliti yang menjunjung
tinggi etika penelitian. PSP merupakan suatu proses komunikasi, pertukaran informasi, kontak
awal berlanjut selama penelitian, dan bukan sekedar tanda tangan di atas sehelai kertas.
Selama proses PSP peneliti tidak boleh memberi kesan (impression) seolah-olah
mengharuskan subyek untuk berbuat seperti yang dikehendaki dalam penelitian. PSP harus
memuat segala informasi penelitian yang dibutuhkan subyek untuk mengambil keputusan.
Persetujuan harus diberikan tanpa paksaan atau pengaruh yang berlebihan.
Secara umum dokumen PSP terdiri dari naskah penjelasan dan form persetujuan.
Naskah PSP harus mudah dibaca, ringkas dan jelas, memuat informasi yang mudah
dimengerti. Subyek harus diberi cukup kesempatan mempertimbangkan keputusan apakah ikut
atau tidak dalam suatu penelitian kesehatan. PSP terdiri dari : a) Judul dan nama peneliti, b)
tujuan, c) manfaat penelitian (potential benefits), d) kompensasi dan sampel, e) prosedur dan
risiko penelitian, f) keuntungan, g) partisipasi sukarela, dan h) jaminan kerahasiaan dan
kemudahan kontak.
Jika sampel adalah anak di bawah umur, maka persetujuan dari anak tersebut harus
diperoleh sebagai tambahan persetujuan dari wali yang sah dan subyek yang tak mampu
memberikan PSP (lansia, tuna grahita, pasien dengan kesadaran kurang/koma) disetujui oleh
wali yang sah.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 45


Penelitian yang harus menggunakan PSP adalah semua penelitian yang
mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian dan semua penelitian yang menggunakan
hewan percobaan.
Prinsip penelitian dengan hewan coba harus memenuhi 3 R, yakni a) Reduction, b)
Replacement dan c) Refinement. Reduction artinya memanfaatkan hewan dalam jumlah sekecil
mungkin yang dapat memberikan hasil penelitian yang sahih. Replacement ada 2 yakni relatif
dan absolut. Relatif artinya mengganti hewan percobaan dengan memakai organ/jaringan
hewan dari rumah potong, hewan dari ordo lebih rendah, sedangkan absolut artinya mengganti
hewan percobaan dengan memakai kultur sel/jaringan, program komputer. Refinement artinya
mengurangi rasa nyeri/distress dengan memakai obat analgesik, sedatif dan anestesi,
mengurangi rasa nyeri/distress dengan melakukan prosedur secara benar oleh tenaga
ahli/teknisi yang terlatih, menggunakan hewan kurang perasa (less sentient/cacing, seranggga
dan lain-lain).

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 46


BAB VI
PROSEDUR PENGUMPULAN KTI

A. Prosedur Umum
Lulusan Poltekkes Kemenkes Mataram wajib :
1. Menyerahkan KTI, dalam bentuk cetakan dan file dalam flashdisk, kepada Poltekkes
Kemenkes Mataram (pembimbing, perpustakaan), lahan penelitian, institusi yang
mengeluarkan ijin penelitian, atau instansi terkait sesuai permintaan / kebutuhan.
2. Menyerahkan artikel/manuskrip KTI sesuai dengan format/template Jurnal, kepada
admin pengelola jurnal di masing-masing Jurusan:
a. Jurnal Kesehatan Prima : Intan Gumilang Pratiwi
b. Jurnal Analis Medika Biosains : Yudha Anggit Jiwantoro, Ari Khusuma
c. Jurnal Keperawatan Terpadu : Mira Utami Ningsih,
d. Jurnal Gizi Prima : Jaya Pandu Ruslan Ningrat & Zulfatedy
e. Midwifery Update : Baiq Eka Putri Saudia,
f. Bima Nursing Journal : Muhtar
3. Mengisi formulir bukti Penyerahan KTI yang disediakan Prodi/Jurusan.

B. Format Penyusunan Skripsi dalam Flashdisk


1. FISIK
Informasi yang dicantumkan pada cover flashdisk dengan urutan sebagai berikut.
a. Nama dan NIM
b. Jurusan / Program Studi
c. Informasi di atas diketik, bukan ditulis tangan dan ditempel di cover flashdisk.
d. Flashdisk dapat berisi maksimal 5 data mahasiswa.
2. NONFISIK
Isi file di Flashdisk dibagi dalam beberapa folder/file
a. Folder KTI berisi semua file isi tugas akhir dalam bentuk Portable Document
Format (.pdf)
b. Folder GAMBAR berisi semua file gambar asli yang digunakan di dalam naskah
tugas akhir.
c. Folder MULTIMEDIA berisi semua file multimedia penyerta (gambar, animasi,
audio, video, dll.) yang tidak digunakan/berada di dalam naskah tugas akhir
(Format file yang disimpan dalam folder GAMBAR dan MULTIMEDIA akan diatur
dalam peraturan tersendiri).

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 47


BAB VII
PENUTUP

Pedoman ini diharapkan menjadi acuan dalam pengelolaan KTI mulai dari penyusunan,
bimbingan, seminar/pengujian proposal, sampai dengan pengujian naskah KTI di Poltekkes
Kemenkes Mataram. Panduan ini disusun sesuai dengan kesepakatan tim penyusun pada
pertemuan bedah buku panduan KTI program Pendidikan Diploma III yang dihadiri oleh
Direktur, para Wadir,Kepala Pusat, Ka.Subbag ADAK dan para Koordinator terkait, Ketua
Jurusan, Ketua Program Studi, dan Koordinator akademik masing-masing program studi.
Pedoman ini akan dievaluasi secara periodik dan akan dilakukan pengkajian untuk
penerapannya. Diharapkan panduan ini memberikan arah kepada Ketua Jurusan dalam
menyusun petunjuk teknis tentang panduan penyusunan KTI yang dikembangkan sesuai
dengan keperluan, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi masing- masing Jurusan, oleh
karenanya hal-hal yang belum terkandung dalam pedoman ini dapat dilengkapi.
Panduan ini juga menjadi bagian dari sistem penjaminan mutu khususnya untuk
pengelolaan Tugas Akhir mahasiswa Program Pendidikan Diploma III dalam bentuk KTI.
Walaupun buku panduan ini telah disusun dengan baik, tidak menutup kemungkinan adanya
kekurang sempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik sangat diharapkan demi lebih sempurnanya
buku panduan ini untuk periode yang akan datang. Semoga panduan ini memberi manfaat
untuk semua pihak yang terlibat.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 48


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional, 2010. Pedoman


Beban Kerja Dosen dan evaluasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Dirjen
DiKTI Jakarta.
Fardiaz, S dan Fardiaz, D. 1994. Pedoman Penulisan dan Penyajian Ilmiah. Jurusan Teknologi
Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor
Poltekkes Kemenkes Mataram. (2014). Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes Mataram
Tahun 2014. Mataram : Poltekkes Kemenkes Mataram
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.(2017). Pedoman Penulisan KTI Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta Tahun 2017. Yogyakarta : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Pusdiklat PPSDM,2012. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI Poltekkes Kemenkes Mataram,2013. Peraturan Akademik
Poltekkes Kemenkes Mataram.
Kemas Ali Hanifah. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi, Raja Grafindo Persada Jakarta.
Pudjirahaju, A., Sunindya, B.R., Tapriadi dan Supariasa, IDN. 1993. Pedoman Penulisan KTI,
Departemen Kesehatan RI, Pendidikan Ahli Madya Gizi Malang, Malang
Sastroasmoro, S. Ismael, S. 1995. Dasar-Dasar Metodologi penelitian Klinis. Bagian ilmu
kesehatan anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Subiyanto, I. 1995 . Metodologi Penelitian. UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta bandung
Sugiyono, 2002. Metode Penelitan Administrasi. Alfabeta bandung
Suharsimi Arikunto.2002. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta
Sutrisno Hadi.2001. Metodologi Research. Andi Yogyakarta

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 49


Lampiran 1. Contoh Halaman Judul
KARYA TULIS ILMIAH

FILTRAT BUNGA PACAR AIR UNGU (IMPATIENS BALSAMINA L.)


SEBAGAI PEWARNA ALAMI PENGGANTI GENTIAN VIOLET DALAM
PEWARNAAN BAKTERI

Disusun untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan


Diploma III (D III) Teknologi Laboratorium Medis
Tahun Akademik 2021/2022

Oleh :

FADIL MAHFUZH MURTADHA


NIM. P07135011111

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2021

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 50


Lampiran 2 : Contoh Lembar Pengesahan.

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Kemenkes
Mataram Jurusan Analis Kesehatan dan Diterima untuk Menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III (D III) Teknologi Laboratorium Medis Jurusan Analis Kesehatan
Tahun Akademik 2021/2022

Mengesahkan :

Ketua Jurusan Analis Kesehatan

( ______________________ )
NIP.000000000000000000

Tim Penguji
1. Zainal Fikri, SKM, MSc ( )
Ketua Penguji _____________________________

2. Yudha Anggit Jiwantoro, M.Kes


( )
_____________________________
Anggota Penguji I

3. Lalu Srigede, S.Si.,M.Si ( )


____________________________
Anggota Penguji II

Tanggal Lulus :

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 51


Lampiran 3. Contoh Lembar Persetujuan

PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan Diploma III (D III) Teknologi Laboratorium Medis Jurusan Analis Kesehatan
Tahun Akademik 2021/2022

Oleh :
Fadil Mahfuzh Murtadha
P07135011111

Mataram, 5 Juni 2021

Menyetujui,

Pembimbing utama Pembimbing Pendamping

Yudha Anggit Jiwantoro, M.Kes Lalu Srigede, S.Si.,M.Si


NIP.0000000000000000 NIP.0000000000000000000

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 52


Lampiran 4. Contoh Kata pengantar

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala
karunia dan limpahan rahmat, karunia serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan KTI dengan judul “Perbedaan Tekanan Darah Penderita
Hipertensi Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus Mentimun (Cucumis sativus Linn) di
Puskesmas Denggen Kecamatan Selong” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Mataram.
2. Bapak Zainal Fikri, SKM, MSc selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Mataram dan menjadi ketua penguji pada KTI ini.
3. Bapak Yudha Anggit Jiwantoro, M.Kes selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga KTI ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Lalu Srigede, S.Si.,M.Si. selaku pembimbing pendamping yang telah banyak
juga memberikan masukan terhadap penulisan KTI ini.
5. Yang penulis cintai dan hormati, yakni kepada kedua orang tua (bapak dan ibu)
yang sudah bersusah payah mendukung saya dan selalu memberikan motivasi
tiada hentinya.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian KTI ini.
Penulis menyadari bahwa KTI ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan
selanjutnya.
Demikian, semoga KTI ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi
penulis dan para pembaca pada umumnya.

Mataram, Juni 2021

Penulis

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 53


Lampiran 5. Contoh Abstrak.
ABSTRAK
Filtrat Bunga Pacar Air Ungu (Impatiens Balsamina L.) Sebagai Pewarna Alami Pengganti
Gentian Violet Dalam Pewarnaan Bakteri

Fadil Mahfuzh Murtadha*, Zainal Fikri, Yudha Anggit Jiwantoro, Lalu Srigede
Jurusan Analis Kesehatan Poltekes Kemenkes Mataram
Jl. Prabungkasari Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram
Email : [email protected]

Latar Belakang: Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja
di Indonesia, tetapi juga diseluruh dunia. Dengan masuknya bakteri patogen ke dalam tubuh
Konfirmasi jenis bakteri dapat dilakukan menggunakan pewarnaan untuk mendiagnosa bakteri
secara mikroskopis. Banyak pengecatan yang menggunakan bahan kimia yang di produksi dari
pabrik tetapi dengan harga yang sangat mahal. Pewarna alami memiliki nilai ekonomis yang
lebih tinggi daripada pewarna komersial, pacar air ungu memiliki kandungan kimia antosianin
sebagai zat warna alternatif yang dapat digunakan sebagai pewarna alami pengecatan bakteri.
Tujuan penelitian: Mengetahui apakah filtrat bunga pacar air ungu dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti cat warna gentian violet dalam pewarnaan Gram untuk pewarnaan bakteri.
Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
sampel bakteri Staphylococcus aureus yang di cat menggunakan filtrat bunga pacar air ungu
kombinasi cat Gram ( II, III dan IV ) yang diberi perlakuan waktu selama 1 menit, 2 menit, 3
menit, 4 menit dan 5 menit
Hasil penelitian: Menunjukkan warna ungu kemerahan pada preparat dengan waktu
pewarnaan 1 – 3 menit sedangkan warna ungu muda pada preparat dengan waktu pewarnaan
4 – 5 menit.
Kesimpulan: Filtrat bunga pacar air ungu (Impatiens Balsamina L.) kombinasi cat Gram ( II, III
dan IV ) dapat digunakan sebagai alternatif pengganti cat warna gentian violet dalam
pewarnaan Gram untuk pewarnaan bakteri.

Kata Kunci: Bunga pacar air, Impatiens Balsamina L, Pewarnaan Gram.

Catatan:
Abstrak ditulis dalam 2 bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 54


Lampiran 6. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... 2
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ 3
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 4
ABSTRAK.................................................................................................................. 5
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 6
BABI PENDAHULUAN .............................................................................................. 7
A.Latar Belakang ............................................................................................. 8
B.Perumusan Masalah .................................................................................... 9
C.Tujuan ......................................................................................................... 10
D.Hipotesis ....................................................................................................... 11
E.Manfaat Penelitian ........................................................................................ 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 13
A. Kerangka Teori ........................................................................................ 14
1.Tekanan Darah ..................................................................................... 15
2.Hipertensi .............................................................................................. 16
3.Kalium .................................................................................................... 17
4.Mentimun ............................................................................................... 18
B. Kerangka Konsep .................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 22
Kesimpulan .................................................................................................. 23
Saran ........................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 25
LAMPIRAN ............................................................................................................... 26

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 55


Lampiran 7. Contoh daftar tabel.

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman


1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO ............................... 27
2. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7 ............................... 27
3. Daftar Kadar Kalium Bahan Makananan ............................... 32
4. Kandungan Gizi Buah Mentimun tiap 100 gram ................... 39
5. Alat untuk pembuatan Jus Mentimun ............................... 47
6. Alat untuk mengukur tekanan darah ............................... 47
7. Definisi Operasional Penelitian ............................... 50
8. Identitas Sampel Hipertensi …………………….............. 52
9. Diagnosis Awal Hipertensi ……………………… 57
10. Hasil Pengukuran Antropometri Sebelum Perlakuan ……… 59
11. Hasil Pengukurn Antropometri Seteleha Perlakuan ……… 61
12. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sebelum Perlakuan …….. 62
13. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Setelah Perlakuan ……… 64

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 56


Lampiran 8. Contoh Daftar gambar.

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman


1. Posisi Pengukuran Tekanan Darah .................................... 22
2. Sistem Renin Angiotensin dan Aldosteron ………………. 25
3. Mentimun Biasa .................................................................... 34
4. Mentimun Wuku ............................................................. 35
5. Mentimun Watang................................................................... 36
6. Mentimun Puan ............................................................. 37
7. Mentimun Krai ........................................................................ 38
8. Kerangka Konsep Penelitian …………………………............ 41
9. Alur Penelitian …………………………………………… 46
10. Cara Pembuatan Jus Mentimun ……………………………….. 49
11. Perbedaan Tekanan Darah Sistole …………………………. 65
12. Rata-rata Perbedaan Tekanan Darah Sistole……………….. 66
13. Perbedaan Tekanan Darah Diastole …………………………. 69
14. Rata-rata Perbedaan Tekanan Darah Diastole ………… 69

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 57


Lampiran 9. Contoh daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman


1. Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................. 76
2. Matrik Kegiatan Penelitian .................................................. 77
3. Rekapitulasi Data Identitas Sampel ...................................... 79
4. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ...................................... 80
5. Kebiasaan makan pasien hipertensi ………………………….. 82
6. Data Hasil Analisis Paired t-test ………………………….. 87

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 58


Lampiran 10. Contoh Penulisan tabel

Buah mentimun (Cucumis sativus Linn) mengandung sejumlah zat kimia alami
diantaranya, vitamin A, B, C, protein, lemak, kalium kalsium, fosfor, besi, belerang,
flavonoid dan polifenol. Secara rinci di dalam 100 gram buah mentimun dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Gizi buah Mentimun tiap 100 gram dalam bahan mentah
KOMPOSISI GIZI KANDUNGAN GIZI
Energi (kalori) 12,00 kkal
Protein 0,60 gram
Lemak 0,20 gram
Karbohidrat 2,40 gram
Serat 0,50 gram
Abu 0,40 gram
Kalisum 19,00 mg
Fosfor 12,00 mg
Kalium 122,00 mg
Besi 0,40 mg
Natrium 5,00 mg
Vitamin B1 0,02 mg
Vitamin B2 0,02 mg
Niacin 0,10 mg
Vitamin C 10,00 mg
(Sumber : Hardiansyah, 1990)

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 59


Lampiran 11. Contoh Penulisan Gambar

Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk dengan siku
lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan
posisi lengan sebaiknya setinggi jantung (Hananta Y, 2011). Adapun gambar posisi
pengukuran tekanan darah dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Posisi pengukuran tekanan darah Anonim, 2011 dalam


http://www.medikalholistik.com

Menurut Hananta (2011), tekanan darah sistole merupakan tekanan darah


yang muncul saat bilik-bilik jantung memompa darah yang berada penuh di
dalamnya ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata tekanan
darah sistole sebelum perlakuan adalah 156 dan rata-rata tekanan darah sistole
setelah perlakuan adalah 147. Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa penelitian
terhadap pasien hipertensi dengan memberikan perlakuan dengan jus mentimun
selama 3 hari mampu menurunkan 9 mmHg untuk tekanan darah sistole.

Gambar 2. Perbedaan tekanan darah sistole sebelum dan setelah pemberian jus
mentimun

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 60


Gambar 3.. Rerata perbedaan tekanan darah sistole sebelum dan setelah
pemberian jus mentimun

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 61


Lampiran 12.
Surat Permohonan Sebagai Penguji Proposal / KTI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 62383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

10 Januari 2019
Nomor :
Lampiran : 1 (satu) gabung
Hal : Permohonan Sebagai Penguji Proposal / Penguji KTI*)

Yth. :
Bapak/Ibu_____________________________________
di _
Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya seminar Proposal / Ujian KTI*) Mahasiswa


Tingkat III Semester VI pada tanggal ____________________, dimana salah satu persyaratan
Ujian Akhir Program Mahasiswa D-III Jurusan _________ Poltekkes Kemenkes Mataram T.A
2018/2019 dituntut untuk membuat Tugas Akhir KTI, maka melalui surat ini kami mohon
kesediaan untuk menjadi Penguji Proposal / KTI, adapun nama Penguji dan Mahasiswa
terlampir.
Demikian untuk dimaklumi, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Ketua Jurusan,

__________________________
NIP. 00000000000000000

*) coret yang tidak perlu

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 62


Lampiran 14.
Surat Pengantar Ujian Seminar Proposal / Ujian KTI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

10 Januari 2019

Nomor :
Lampiran : 1 (satu) Eksemplar
Perihal : Surat pengantar Seminar Proposal / ujian KTI *)

Kepada Yth.

_______________________________________
Ketua Penguji / Penguji I / Penguji II
di -
Mataram

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan Ujian Seminar Proposal / KTI mahasiswa Tingkat III
Semester VI Prodi DIII _____________ Poltekkes Kemenkes Mataram T.A 2018/2019, dengan
ini kami mengirimkan bahan Ujian seminar Proposal / KTI untuk dapat dipelajari dan diujikan
sesuai dengan jadwal ujian seminar.

Demikian untuk maklum, atas perhatian dan kerjasama yang baik disampaikan terima
kasih.

Ketua Jurusan,

___________________________
NIP. 000000000000000000

Telah diterima oleh :

1. Ketua Penguji : Tanggal ______________ (_________________)

2. Anggota Penguji I : Tanggal _______________ (_________________)

3. Anggota Penguji II : Tanggal _______________ (_________________)

*) coret yang tidak perlu

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 63


Lampiran 15.
Berita Acara Seminar Proposal KTI / Ujian KTI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL KTI / UJIAN KTI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :___________________________________________________
NIM :___________________________________________________
Judul Proposal / KTI :___________________________________________________
Pembimbing Utama :___________________________________________________
Pembimbing Pendamping :___________________________________________________

Bahwa pada hari ini __________Tanggal__________________ telah melaksanakan seminar


Proposal / KTI T.A......../......... Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan
___________.Adapun beberapa masukan/saran untuk perbaikan Proposal / KTI dari penguji
adalah sebagai berikut :
1. Ketua Tim Penguji
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

2. Anggota Penguji I
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

3. Anggota Penguji II
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mataram,
Yang Membuat Pernyataan,

(________________________________)

MENGETAHUI

Ketua Tim Penguji Anggota Penguji I Anggota Penguji II

(____________________) (_____________________) (__________________)

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 64


Lampiran 16.
Formulir Penilaian Ujian Proposal

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

FORMULIR PENILAIAN PROPOSAL KTI

No Rincian Aspek Yang dinilai Bobot Nilai Bobot X Nilai


A. PENULISAN
1. Sistematika Penulisan 2
a. Kesesuaian Judul dengan Isi
b. Kesinambungan antar alinea, antar Bab
c. Adakah pengulangan yang tidak perlu
d. Penggunaan Bahasa Indonesia
e. Cara Pengulisan Rujukan

2. Isi Tulisan 2
a. Pendahuluan/Latar Belakang Masalah
b. Perumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Perumusan Hipotesis
e. Manfaat Hasil
f. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep

3. Metode 3
a. Ruang Lingkup penelitian
b. Rancangan penelitian
c. Populasi dan Sampel
d. Data, Cara pengumpulan dan Definisi
Operasional
e. Cara Pengolahan data
f. Cara Analisis data

B PENYAJIAN DAN TANYA JAWAB


1. Penyajian Lisan
a. Kejelasan dalam mengemukakan intisari
b. Kelancaran penyajian 3
c. Penampilan dan sikap
2. Tanya Jawab
a. Ketepatan menjawab
b. Kemampuan mengemukakan pendapat/
Argumentasi
c. Sikap selama tanya jawab 5
d. Kemampuan dalam menjawab materi
Pendukung

Nama penguji : Jumlah Nilai =


Tanda Tangan : _______________ Nilai Akhir = Jumlah Nilai =
15

Lampiran 17.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 65


Formulir Penilaian Ujian KTI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

FORMULIR PENILAIAN UJIAN KTI

No Rincian Aspek Yang dinilai Bobot Nilai Bobot X Nilai


A. PENULISAN
1. Sistematika Penulisan 2
a. Kesesuaian Judul dengan Isi
b. Kesinambungan antar alinea, antar Bab
c. Adakah pengulangan yang tidak perlu
d. Penggunaan Bahasa Indonesia
e. Cara Pengulisan Rujukan

2. Isi Tulisan 2
a. Pendahuluan/Latar Belakang Masalah
b. Perumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Perumusan Hipotesis
e. Manfaat Hasil
f. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep

3. Metode 3
a. Ruang Lingkup penelitian
b. Rancangan penelitian
c. Populasi dan Sampel
d. Data, Cara pengumpulan dan Definisi
Operasional
e. Cara Pengolahan data
f. Cara Analisis data
4. Hasil dan Pembahasan 2
5. Kesimpulan dan Saran
a. Kesesuaian dengan tujuan dan manfaat 2
penelitian
B PENYAJIAN DAN TANYA JAWAB 3
1. Penyajian Lisan
a. Kejelasan dalam mengemukakan intisari
b. Kelancaran penyajian
c. Penampilan dan sikap
2. Tanya Jawab
a. Ketepatan menjawab 5
b. Kemampuan mengemukakan pendapat/
Argumentasi
c. Sikap selama tanya jawab
d. Kemampuan dalam menjawab materi
Pendukung

Nama penguji : Jumlah Nilai =


Tanda Tangan : _______________ Nilai Akhir = Jumlah Nilai =
19

Lampiran 18.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 66


Formulir Penilaian Gabungan Ujian Proposal

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

NILAI AKHIR (GABUNGAN) UJIAN PROPOSAL

Hari/Tanggal : ___________________/_________________________
Nama Mahasiswa/NIM : ______________________________/______________

Judul Proposal / KTI :

Penguji Nilai Tanda tangan

Ketua Penguji ______________ ________________

Anggota Penguji I ______________ ________________

Anggota Penguji II ______________ ________________

Total Nilai ______________

Total Nilai
Nilai Akhir = ------------ = ________
3

Nilai Angka : 0 – 100


Rekomendasi *)
1) Dapat dilanjutkan tanpa perbaikan
2) Dapat dilanjutkan penelitian dengan perubahan/perbaikan berdasarkan masukan penguji.
3) Tidak dapat dilanjutkan untuk penelitian dan wajib melakukan seminar proposal ulang
selambat-lambatnya sejumlah hari tertentu.

Ket : *) Lingkari

Lampiran 19.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 67


Formulir Penilaian Gabungan Ujian KTI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

NILAI AKHIR (GABUNGAN) UJIAN KTI

Hari/Tanggal : ___________________/_________________________
Nama Mahasiswa/NIM : ______________________________/______________

Judul Proposal / KTI :

Penguji Nilai Tanda tangan

Ketua Penguji ______________ ________________

Anggota Penguji I ______________ ________________

Anggota Penguji II ______________ ________________

Total Nilai ______________

Total Nilai
Nilai Akhir = ------------ = ________
3

Nilai Angka : 0 – 100


Rekomendasi *)
1) Lulus tanpa perbaikan
2) Lulus dengan perbaikan selambat-lambatnya sejumlah hari tertentu.
3) Tidak lulus dan mengulang ujian tanpa melakukan penelitian kembali.
4) Tidak lulus dan mengulang ujian setelah melakukan penelitian kembali.

Ket : *) Lingkari

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 68


Lampiran 20. Daftar Hadir

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

DAFTAR HADIR PENGUJI PROPOSAL / KTI


MAHASISWA TINGKAT III SEMESTER VI PROGRAM STUDI ……………………
JURUSAN ………………. POLTEKKES KEMENKES MATARAM T.A 20…/20….

NO NAMA PENGUJI JABATAN TANDA KET


TANGAN
1 Ketua Penguji

2 Anggota Penguji I

3 Anggota Penguji II

Mengetahui,
Ketua Jurusan,

___________________________
NIP. 000000000000000000

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 69


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

DAFTAR HADIR MAHASISWA PADA UJIAN SEMINAR PROPOSAL / KTI


MAHASISWA TINGKAT III SEMESTER VI PROGRAM STUDI ……………………
JURUSAN ………………. POLTEKKES KEMENKES MATARAM T.A 20…/20….

NO NAMA MAHASISWA NIM TANDA KET


TANGAN
1

Mengetahui,
Ketua Jurusan,

___________________________
NIP. 000000000000000000

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 70


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

DAFTAR HADIR AUDIENS PADA UJIAN SEMINAR PROPOSAL KTI


MAHASISWA TINGKAT III SEMESTER VI PROGRAM STUDI ……………………
JURUSAN ………………. POLTEKKES KEMENKES MATARAM T.A 20…/20….

NO NAMA MAHASISWA NIM TANDA KET


TANGAN
1

Mengetahui,
Ketua Jurusan,

___________________________
NIP. 000000000000000000

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 71


Lampiran 21.
Contoh Lembar Konsultasi / Bimbingan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL / KTI

NAMA MAHASISWA :
NIM :
PROGRAM STUDI :
JURUSAN :
JUDUL PROPOSAL / KTI :
PEMBIMBING UTAMA :
PEMBIMBING PENDAMPING :

NO HARI / TANGGAL MATERI SARAN / REKOMENDASI TANDA


BIMBINGAN TANGAN
1

10

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 72


Lampiran 22.
Berita Acara Penggantian Penguji

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

BERITA ACARA PENGGANTIAN PENGUJI SEMINAR PROPOSAL KTI /


UJIAN HASIL KTI

Pada hari ini ___________ tanggal _____ bulan____________tahun ________


Telah dilakukan penggantian penguji seminar proposal KTI / ujian hasil KTI *) untuk :
Nama :___________________________________________________
NIM :___________________________________________________
Tanggal seminar / ujian : __________________________________________________
Judul Proposal / KTI*) :___________________________________________________
Penguji seharusnya :___________________________________________________
Penguji Pengganti :___________________________________________________
Alasan Penggantian :
2. Tugas Luar Kantor
3. Rapat internal (dalam kantor)
4. Sakit
5. Keperluan Keluarga yang tidak bisa ditinggalkan
6. Lainnya, sebutkan ________________________

Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Mataram, __________2019
Penguji yang menggantikan Penguji yang digantikan

(________________________) (________________________)
NIP.0000000000000000000 NIP.0000000000000000000

Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Program Studi Ketua Jurusan

(________________________) (________________________)
NIP.0000000000000000000 NIP.0000000000000000000

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 73


Lampiran 23.
Contoh surat mandat sebagai penguji
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383 Fax (0370) 621383
Website : www.poltekkesmataram.ac.id, Email: [email protected]

Mataram, ........
Nomor :
Hal : Surat Mandat sebagai penguji
Kepada Yth :
Ketua Program Studi
Pendidikan Diploma III ...
di Mataram

Dengan Hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini,
- Nama :
- Pangkat / Gol / Jabatan :
- Sebagai Pembimbing : I / II*)

dengan ini memberikan Mandat kepada Ketua Program Studi untuk menunjuk Penguji yang
berperan Hanya sebagai Penguji pada saat Ujian Proposal KTI / Ujian Hasil KTI *), untuk ujian :
- Nama Mahasiswa : ...
- NIM : ...
- Tanggal Seminar / Ujian : ...
- Judul Proposal / KTI*) : ...
- Alasan Pemberian Mandat*):
1. Tugas Luar Kantor
2. Rapat internal (dalam kantor)
3. Sakit
4. Keperluan Keluarga yang tidak bisa ditinggalkan
5. Lainnya, sebutkan ________________________
Penggantian Penguji ini dikuatkan dengan Berita Acara Penggantian Penguji. Selanjutnya
setelah selesai Ujian, proses bimbingan tetap menjadi tanggung jawab Saya.
Demikian Surat Mandat ini Saya sampaikan untuk ditindaklanjuti dan dipergunakan
sebagaimana mestinya,
Yang memberi Mandat

---------------------
NIP. ..
Keterangan : *) coret yang tidak perlu.

Pedoman KTI Poltekkes Mataram 2021 74

Anda mungkin juga menyukai