Panduan Penyusunan Modul Polkesmed 2024
Panduan Penyusunan Modul Polkesmed 2024
Panduan Penyusunan Modul Polkesmed 2024
i
KEPUTUSAN DIREKTUR
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
NOMOR : PP.03.01/F.XXII/1794/2024
TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN MODUL
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN TAHUN 2024
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023
Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun
2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 47);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
ii
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN
MEDAN TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN MODUL
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN TAHUN 2024.
Ditetapkan di : Medan
Tanggal : 8 Maret 2024
Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Medan,
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI.
2. Ketua Senat Politeknik Kesahatan Medan.
3. Ketua Jurusan/Prodi Politeknik Kesehatan Medan.
4. Pertinggal
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga Panduan Penyusunan Modul Politeknik Kesehatan Medan dapat tersusun. Panduan
ini disusun agar pelaksanaan penyusunan perangkat dan administrasi pembelajaran sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara professional dan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kompetensinya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan atas jerih
payah dan kesungguhannya dalam penyusunan Panduan Penyusunan Modul. Kami menyadari
bahwa panduan ini masih kurang sempurna. Masukan yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk kesempurnaan Panduan ini.
Harapan kami, buku ini dapat dijadikan acuan dan memberikan kejelasan mengenai
penyusunan modul di seluruh Program Studi Politeknik Kesehatan Medan sehingga proses
perkuliahan dapat berjalan optimal.
iv
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B. Tujuan …………………………............................................................................................... 2
C. Landasan Hukum ....................................................................................................................... 2
D. Manfaat ...................................................................................................................................... 2
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan upaya kesehatan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia kesehatan yang
profesional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan
sumber daya manusia kesehatan yang profesional adalah melalui pembelajaran. Dalam rangka
menjaga mutu pembelajaran maka Politeknik Kesehatan Medan yang selanjutnya disingkat
menjadi Polkesmed melaksanakan pengendalian mutu pembelajaran melalui segala aspek.
Polkesmed berupaya mencetak tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas, terutama
melalui kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan kebijakan agar pembelajaran yang
diselenggarakan bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk menjamin mutu
pembelajaran, pemerintah telah menetapkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), yang menjelaskan bahwa pembelajaran yang
diselenggarakan harus memenuhi kriteria yang ditetapakan dalam SN-DIKTI.
Mengingat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) selalu berkembang, maka kurikulum
pembelajaran yang dirancang perlu diadaptasi agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
dalam meningkatkan kompetensi. Tujuan dari kurikulum akan tercapai, jika materi-materi yang
akan disampaikan sudah terstandar dan dikemas dalam bentuk modul.
Untuk memfasilitasi agar para dosen dapat menyusun modul yang terstandar, Polkesmed
menerbitkan Pedoman Penyusunan Modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang
dikemas secara utuh dan sistematis. Di dalam modul terdapat seperangkat pengalaman belajar
yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang
spesifik. Melalui Panduan Penyusunan Modul ini, Polkesmed sebagai penyelenggara
pembelajaran mendukung fungsi pengendalian mutu pembelajaran di bidang kesehatan.
Pedoman disusun untuk memberikan panduan praktis dalam menyusun modul pembelajaran,
meliputi modul mata kuliah teori dan praktek.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Tenaga
Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013
tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2020
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023
Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
D. Manfaat
Dengan demikian, panduan penyusunan modul tidak hanya membantu dalam menyusun materi
pembelajaran, tetapi juga mendukung berbagai aspek penting dalam proses belajar mengajar.
Modul merupakan uraian dari materi pokok dan sub materi pokok pembelajaran yang perlu
disampaikan kepada peserta didik/mahasiswa agar dapat mencapai indikator hasil belajar seperti
yang tercantum dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Dalam pembelajaran di bangku
perkuliahan Jurusan/Prodi Polkesmed, modul terbagi menjadi 2 yaitu modul mata kuliah teori dan
modul mata kuliah praktek di laboratorium/bengkel. Sedangkan untuk mata kuliah praktek di
lapangan/komunitas, rumah sakit, klinik dipandu tahapan pembelajarannya melalui Buku
Penuntun Praktek di wahana praktek.
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis. Di
dalam modul terdapat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk
membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul sekurang-kurangnya
memuat tujuan pembelajaran, materi atau substansi belajar, serta evaluasi.
Tujuan penulisan modul pembelajaran antara lain :
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat lisan.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, yang dialami oleh mahasiswa.
3. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi mahasiswa.
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan
dan sumber belajar lainnya
5. Memungkinkan mahasiswa belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
6. Memungkinkan mahasiswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
B. Karakteristik Modul
Modul harus mampu meningkatkan motivasi belajar. Oleh karena itu pengembangan modul
harus memperhatikan beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Self Instruction
Modul harus memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada
pihak lain. Oleh karena itu modul harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat menggambarkan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar;
D. Format Modul
Format penulisan modul pasti akan berbeda antara satu kampus dengan kampus lain.
Mengingat modul disusun dosen dan digunakan untuk kalangan terbatas, yakni digunakan
mahasiswanya sendiri.
Berikut format umum yang diterapkan oleh Polkesmed, yaitu :
1. Menggunakan huruf Arial, ukuran 12 dan spasi 1,5.
2. Ukuran kerta A4 dengan margin (mirror) = 3,5 kiri, 3 kanan, 3 atas, 3 bawah.
3. Menggunakan susunan kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit) dan menggunakan
ejaan yang disempurnakan.
4. Penulisan gambar, tabel dan rumus dengan ketentuan berikut :
a. Setiap gambar, tabel dan rumus harus diberi penomoran.
b. Penomoran gambar, tabel dan rumus harus menunjukkan suatu angka yang
menunjukkan posisi pada modul dan suatu angka yang menunjukkan urutan pada
modul. Misal Gambar 2.5, artinya suatu gambar yang tertera pada modul ke -2 dan
urutan gambar ke-5 di dalam modul tersebut.
c. Khusus untuk isi tabel, huruf yang digunakan sebesar 10 poin dan spasi 1.
…………………………………..
………………………………….. NIP. ……………………..
NIP. ……………………..
………………………………….. …………………………………..
NIP. …………………….. NIP. ……………………..
VISI :
“………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………..”
MISI :
1. ……………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………..…………
3. …………………………………………………………………………….……………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………..
Halaman
2.2.1. Indikator
………………………………………………………………………………………………
2.2.2. Komponen / Bentuk Pembelajaran Mahasiswa
………………………………………………………………………………………………
2.2.3. Bobot
………………………………………………………………………………………………
2.3. Kisi-Kisi Soal dan Kunci Jawaban
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Hockenberry, M.J., Wilson, D., 2015, Wong”s Nursing Care of Infants and
Children (8th ed), St. Louis : Mosby Elsevier.
…………………………………..
………………………………….. NIP. ……………………..
NIP. ……………………..
………………………………….. …………………………………..
NIP. …………………….. NIP. ……………………..
VISI :
“………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………..”
MISI :
1. …………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………..…………
3. …………………………………………………………………………….……………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………..
Halaman
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
Daftar tilik ini memuat langkah-langkah kegiatan yang dilakukan praktikan, mulai dari
persiapan hingga pelaksanaan praktikum. Tiap langkah kegiatan yang diamati diberi
nilai dengan skala sebagai berikut :
0 = Tidak dikerjakan (langkah atau kegiatan yang seharusnya dilakukan, saat
dilakukan pengamatan atau observasi tidak dikerjakan).
1 = Kegiatan dilakukan tapi belum lengkap atau sempurna (langkap atau
prosedur belum dilakukan secara baik dan benar, atau dilakukan dalam
urutan yang tidak sesuai).
2 = Dilakukan dengan lengkap (semua langkah atau prosedur dilakukan
dengan baik dan benar, serta urutannya sesuai).
dst
Hockenberry, M.J., Wilson, D., 2015, Wong”s Nursing Care of Infants and Children
(8th ed), St. Louis : Mosby Elsevier.