LAPORAN PRAKTIKUM Istikha NF
LAPORAN PRAKTIKUM Istikha NF
LAPORAN PRAKTIKUM Istikha NF
Disusun :
Istikha Nurfazhilah
48401190008
D3 FARMASI
BREBES
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan :
2.2 Prosedur
2.2.1 Persiapan plat KLT
Plat KLT ukuran 1 x 7 cm digaris dengan pensil dengan jarak
bagian 0,5 cm dan bagian bawah sebesar 1 cm.
2.2.2 Persiapan sampel tanaman
Tanaman diiris kecil-kecil dan dihaluskan menggunakan mortir dan
stemper kemudian ekstraksi dengan 1 mL ethanol
2.2.3 Persiapan eluen (fase gerak)
Campurkan etil asetat 5 mL, asam format 1 mL, dalam satu wadah
tertutup lalu kocok beberapa kali sampai homogen. Maka jadilah
eluen dengan perbandingan etil asetat : asam format : air (5:1:1)
2.2.4 Penjenuhan chamber
Masukkan fase gerak setinggi 1 cm ke dalam chamber yang telah
diberi kertas saring. Tutup chamber dan tunggu sampai fase gerak
terelusi ke atas sehingga chamber jenuh dengan fase gerak. Tunggu
sampai 10 menit lalu angkat kertas saring, tutup kembali chamber.
2.2.5 Pemisahan senyawa ektrak daun katuk menggunakan KLT
Plat KLT 1 yang telah ditotoli sampel dimasukkan ke dalam
chamber yang berisi fase gerak 1. Chamber kemudian ditutup.
Didiamkan beberapa menit hingga fase gerak mencapai garis batas
atas plat KLT. Setelah itu, plat KLT diangkat dan didiamkan
sampai plat KLT kering. Kemudian setelah kering semprotkan
cairan FeCl3 10% sampai muncul senyawa fenol pada plat KLT.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Data yang didapat dari proses identifikasi senyawa fenol pada daun katuk,
hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa hasil dari identifikasi senyawa fenol
pada sampel ekstrak daun katuk dengan perbandingan eluen etil asetat :
asam format : air (5 : 1 : 1) dari jarak eluen 4,5 dan jarak komponen 1, 85
dengan perhitungan jarak komponen dibagi dengan jarak eluen
menghasilakan Rf 0,41. Dari data tersebut maka ekstrak daun katuk
terdeteksi senyawa fenol dengan kandungan air dan etanol yang terektraksi
dengan baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada
kandungan senyawa fenol pada ekstrak daun katuk. Hal ini terlihat karena
muncul noda warna abu-abu pada nilai Rf 0,41 di plat KLT pada saat FeCl3
disemprotkan ke plat KLT yang telah melalui proses fase gerak. Pada garis
atas bisa terjadi terdeteksi senyawa fenol, karena terdapat warna abu-abu
kehitaman yang dimungkinkan terdapat senyawa fenol tertumpuk dalam
klorofil.
LAMPIRAN
Gambar 2. Plat KLT yang telah di totoli dengan ekstrak daun katuk
Lai & Lim, 2011. 2018. “Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology
Kandungan Fenolik , Flavonoid Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun
Paku Laut ( Acrostichum Aureum L .) Fertil Dan Steril.” Kandungan
Fenolik, Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Paku Laut
(Acrostichum aureum L.) Fertil dan Steril 2(2017): 51–56.
Utami. 2008. “UJI AKTIVITAS FRAKSI DARI EKSTRAK ETANOL 70 %
DAUN KATUK ( Sauropus Androgynus ( L ). Merr ) PADA TIKUS PUTIH
JANTAN GALUR Sprague Dawley SEBAGAI.” UJI AKTIVITAS FRAKSI
DARI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L).
Merr) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague dawley SEBAGAI
KANDIDAT OBAT PENINGKAT FERTILITAS Tim 01(L).
Wulandari. 2011. Taman Kampus KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.