Konsep Dasar Dan Implementasi Budaya Nusantara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASI BUDAYA

NUSANTARA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas presentasi matakuliah Budaya


Nusantara yang diampu oleh Taswirul Afkar, S.S., M.Pd

Disusun oleh :
1. Lia Dwi Lestari (Nim : 52002030093)
2. Putri Nuranita M. H. (Nim : 52002030068)
3. Rahayu K. (Nim : 52002030069)
4. Rizqina Choirum M. (Nim : 52002030074)
5. Yulfiana Kusuma R. (Nim : 52002030085)

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT
2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., karena berkat bimbingan-
Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar dan
Implementasi Budaya Nusantara”.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi kami karena dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu dengan bimbingan beberapa pihak. Meskipun demikian,
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami
dan khususnya bagi pembaca, serta bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran di
masa yang akan datang.

Mojokerto, 16 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................. II
Daftar Isi....................................................................................................... III
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
Bab II : Pembahasan
A. Konsep Dasar Budaya Nusantara
1. Konsep dasar budaya nusantara.................................................. 3
2. Unsur-unsur budaya nusantara.................................................... 3
3. Kehidupan masyarakat sebagai budaya nusantara...................... 6
4. Kebudayaan dan masyarakat....................................................... 6
5. Keseimbangan antara excelent skill dan excelent morality........ 7
B. Implementasi Budaya Nusantara
1. Aplikasi dan Fungsi budaya Nusantara....................................... 8
2. Posisi budaya nusantara.............................................................. 8
3. Perkembangan budaya nusantara................................................ 9
4. Keterkaitan budaya nusantara dengan ilmu pengetahuan dan 11
teknologi.....................................................................................
.
Bab III : Penutup
1. Kesimpulan................................................................................. 13
2. Saran........................................................................................... 13
.
Daftar Pustaka............................................................................................... 14

iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat
kaitannya satu sama lain. Budaya, satu kata yang tidak dapat dipisahkan
dari sebuah negara terlebih untuk Indonesia yang dikenal sebagai negara
multikultural. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena
semua aspek dalam kehidupan masyarakt dapat dikatakan sebagai wujud
dari kebudayaan, misalnya gagasan atau pikiran manusia, aktivitas
manusia, atau karya yang dihasilkan manusia. Manusia dalam
kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah
pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena
adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan
merusaknya.
Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan
dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan
menggunakan kebudayaan. Rasa saling menghormati dan menghargai
akan tumbuh apabila antar sesama manusia menjujung tinggi kebudayaan
sebagai alat pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan
sebagai ciri khas suatu kelompok masyarakat. Kebudayaan berperan
penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi
dengan manusia yang lain dan pada akhirnya menjadi ciri khas suatu
kelompok manusia. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat
sebagai jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu
kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep dasar budaya nusantara

1
2. Unsur-unsur budaya nusantara
3. Kehidupan masyarakat sebagai budaya nusantara
4. Kebudayaan dan masyarakat
5. Keseimbangan antara excelent skill dan excelent morality
6. Aplikasi dan fungsi budaya nusantara
7. Posisi budaya nusantara (budaya tradisional, modern, post modern)
8. Perkembangan budaya nusantara (dari penemuan sampai asimilasi)
9. Keterkaitan budaya nusantara dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi
C. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa mampu memahami pengertian konsep dasar dan
implementasi budaya nusantara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Budaya Nusantara


1. Konsep dasar budaya nusantara
Kebudayaan yang terdapat di seluruh permukaan bumi adalah
hasil budidaya manusia. Kebudayaan tersebut muncul karena
manusia saling berinteraksi.
Kebudayaan memiliki definisi yang beragam. Banyak ahli
yang mencoba membuat denisi kebudayaan tersebut. Penekanannya
terletak pada manusia menjalani kehidupan dengan berbagai cara
dan tercermin di dalam kehidupan mereka melalui pola tindakan
(action) dan kelakuan (behavior).
Berikut pendapat beberapa tokoh mengenai konsep
kebudayaan;
1) Koentjaraningrat menjelaskan bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2) E.B. Tylor (1881), berpendapat bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan yang kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral,
adat, dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3) C. Kluckhohn (1952) mengatakan bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan pola-pola tingkah laku, baik
eksplisit maupun implisit yang diperoleh dan
diturunkan melalui simbol yang akhirnya mampu
membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-
kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam
benda-benda materi.
4) Ralph Linton (1936), kebudayaan merupakan
konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil

3
tingkah laku yang unsur-unsurnya digunakan bersama-
sama dan ditularkan oleh para warga masyarakat.
2. Unsur-unsur budaya nusantara
Unsur-unsur kebudayaan tersebut bersifat universal, yakni
terdapat dalam semua masyarakat di mana pun di dunia, baik
masyarakat “primitif” (underdeveloped society) dan terpencil
(isolated), masyarakat sederhana (less developed society) atau
prapertanian (preagricultural society), maupun masyarakat
berkembang (developing society) atau mengindustri
(industrializing society) dan masyarakat maju (developed society)
atau masyarakat industri (industrial society) dan pascaindustri
(postindustrial society) yang sangat rumit dan canggih (highly
complicated society).
Unsur-unsur tersebut juga menunjukkan jenis-jenis atau
kategori-kategori kegiatan manusia untuk “mengisi” atau
“mengerjakan,” atau “menciptakan” kebudayaan sebagai tugas
manusia diturunkan ke dunia sebagai “utusan” atau khalifah untuk
mengelola dunia dan seisinya, memayu hayuning bawana – tidak
hanya melestarikan isi alam semesta melainkan juga merawat,
melestarikan dan membuatnya indah.
Unsur-unsur kebudayaan tersebut dapat dirinci dan dipelajari
dengan kategori-kategori sub unsur dan sub-sub-unsur, yang saling
berkaitan dalam suatu sistem budaya dan sistem social.
Berikut unsur-unsur kebudayaan universal menurut
Koentjaraningrat, meliputi ;
1) Sistem dan organisasi kemasyarakatan;
 Kekerabatan
 Asosiasi dan perkumpulan
 Sistem kenegaraan
 Sistem kesatuan hidup
2) Sistem religi dan upacara keagamaan;
 Sistem kepercayaan

4
 Sistem nilai dan pandangan hidup
 Komunikasi keagamaan
 Upacara keagamaan
3) Sistem mata pencaharian atau sistem ekonomi;
 Berburu dan megumpulkan makanan
 Bercocok tanam
 Peternakan
 Perikanan
 Perdagangan
4) Sistem (ilmu) pengetahuan;
 Flora dan fauna
 Waktu, ruang dan bilangan
 Tubuh manusia dan perilaku antar sesama
5) Sistem teknologi dan peralatan;
 Produksi, distribusi, transportasi
 Peralatan komunikasi
 Peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
 Pakaian dan perhiasan
 Tempat berlindung dan perumahan
 Senjata
6) Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk ;
 Lisan
 Tulisan
7) Kesenian
 Seni patung atau pahat
 Relief
 Lukisan gambar
 Rias
 Vokal
 Musik
 Bangunan

5
 Kesusastraan
 Drama
3. Kehidupan masyarakat sebagai budaya nusantara
Masyarakat Indonesia mempunyai beragam budaya dengan
karakteristik yang beragam. Keragaman ini terlihat dari bentuk
Pakaian adat, rumah adat, tarian daerah, lagu daerah, alat musik,
seni pertunjukkan, dan upacara adat. Sebagai negara yang memiliki
keragaman budaya kita harus menjadikan kebudayaan sebagai
pondasi karakter bangsa tidak bisa di lakukan oleh satu pihak saja
melainkan kerja sama berbagai kalangan. Selain itu, sebagai
masyarakat kita harus melestarikan keragaman budaya nusantara
yang ada di bangsa indonesia
4. Kebudayaan dan masyarakat
a) Pengertian kebudayaan
 Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan
dihasilkan manusia, yang meliputi: (1) kebudayaan
materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-
benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah
tangga, dan lain-lain; (2) kebudayaan non-materiil
(bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat
dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu
pengetahuan, dan sebagainya.
 Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif
(biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan
cara belajar.
 Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinannya sangat
kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa
kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual
maupun kelompok) dapat mempertahankan
kehidupannya.

6
b) Pengertian masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem
semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari
kata dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat adalah
sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung
satu sama lain). 2.Umumnya, istilah masyarakat digunakan
untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.Berikut ini pengertian
masyarakat menurut beberapa ahli :
 Koentjaraningrat : Masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas bersama.
 Selo Soemardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
 Emile Durkheim : Masyarakat adalah suatu sistem yang
dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga
menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai
ciri-cirinya sendiri.
5. Keseimbangan antara excelent skill dan excelent morality
Excellent skill dan morality budaya nusantara dapat dilihat
dari keragaman budaya Bangsa Indonesia. Budaya Indonesia
memiliki keunikan dan ciri khas yang membedakan budaya
Indonesia dengan budaya bangsa lain. Wujud kebudayaan yang
berupa seni tari yang mencerminkan keanekaragaman suku bangsa
dan Budaya Indonesia. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki
tarian khasnya tersendiri. Sehingga kita bisa menunjukkan kesenian
tersebut di mancanegara. Selain itu, Indonesia memiliki gaya hidup
yang bermasyarakat karena senang dekat kepada keluarga ataupun

7
teman-temannya. Indonesia juga memiliki tata krama yang jauh
lebih baik. Contohnya, ragam pakaian adat serta cara berpakaian
yang tertutup dan terlihat lebih sopan.
B. Implementasi Budaya Nusantara
1. Aplikasi dan fungsi budaya nusantara
Aplikasinya berupa :
a) Candi : sebagai makam, tempat untuk beribadah,
pemandian (petitraan), gapura, persemedian,dan
dijadikan sebagai objek wisata.
Contoh : candi prambanan, candi borobudur, candi
bajang ratu
b) Tari budaya : fungsi seni tari adalah sebagai ungkapan
atau tingkah laku seseorang untuk mengungkapkan apa
yang ditarikan dan memiliki makna di setiap tari
tertentu. Fungsi tari ini juga berfungsi untuk pengenalan
ciri khas tari setiap daerah karena setiap daerah
mempunyai ciri khas tari yang bereda.
Contoh : tari kecak (bali), tari remo (jawatimur), tari
bedaya (jawa tengah)
c) Upacara adat : untuk melestarikan budaya yang ada di
daerah tertentu, upacara adat adalah tradisi dari turun
temurun yang hanya dilakukan ditempat itu saja.
Fungsinya agar dapat menjaga budaya daerah masing
masing.
Contoh : upacara ngaben ( bali ), Upacara Sekaten
( jawa tengah )
2. Posisi budaya nusantara (budaya tradisional, modern, post
modern)
Budaya tradisional yaitu budaya yang terbentuk oleh
suku-suku bangsa yang ada di Indonesia yang mempunyai ciri
khas masing-masing karena adanya pengaruh kebiasaan,
sejarah dan adat istiadat.

8
Budaya modern mengacu pada paradigma budaya yang
rasionalistik, ilmiah, objektif dan sistematik. Dari tatanan nilai
budaya yang dikemukakannya adalah berwatak modern
rasional dan objektif dalam setiap esensi yang disampaikan
maupun dalam pengungkapannya.
Budaya postmodern adalah budaya yang terjadi pada
masa kini, di mana saat manusia tak lagi memandang
modernisasi sebagai suatu upaya yang dapat memuaskan
kebutuhan mereka.
3. Perkembangan budaya nusantara (dari penemuan sampai
asimilasi)
Perkembangan budaya nusantara (dari penemuan sampai
asimilasi)
Asimilasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang
ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses
mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan
tujuan-tujuan bersama.
Dalam pengertian yang berbeda, khususnya berkaitan
dengan interaksi antar kebudayaan, asimilasi diartikan sebagai
proses sosial yang timbul bila ada: (1) kelompok-kelompok
manusia yang berbeda kebudayaannya, (2) individu-individu
sebagai anggota kelompok itu saling bergaul secara langsung
dan intensif dalam waktu yang relatif lama, (3) kebudayaan-
kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-masing
berubah dan saling menyesuaikan diri. Biasanya golongan-
golongan yang dimaksud dalam suatu proses asimilasi adalah
suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas.
Dalam hal ini, golongan minoritas merubah sifat khas dari
unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan

9
kebudayaan golongan mayoritas sedemikian rupa sehingga
lambat laun kahilangan kepribadian kebudayaannya, dan
masuk ke dalam kebudayaan mayoritas. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa perubahan identitas etnik dan
kecenderungan asimilasi dapat terjadi jika ada interaksi
antarkelompok yang berbeda, dan jika ada kesadaran masing-
masing kelompok.
Jika disepakati bersama, maka beberapa contoh gambar
yang sering digunakan untuk menjelaskan konsep asimilasi
adalah berikut ini :

10
Sedangkan contoh yang sering digunakan untuk
menjelaskan proses asimilasi yaitu: A adalah orang Indonesia
yang menyukai tarian Bali. Ia berteman baik dengan B yang
merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya
Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus
berinteraksi maka terjadilah percampuran budaya yang
menghasilkan budaya baru yang merupakan hasil penyatuan
tarian Bali dan Tango, tetapi tarian baru tersebut tidak mirip
sama sekali dengan tarian Bali atau Tango.
4. Keterkaitan budaya nusantara dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Budaya dan teknologi sesungguhnya bukanlah dua hal
yang saling terpisah apalagi bertentangan. Apabila dipadukan,
keduanya justru dapat menghasilkan suatu karya yang
mengagumkan. Seperti ‘Batik Keris’ yang sukses
memadukannya, hingga menghasilkan batik berkualitas tinggi
dengan beragam motif dan warnanya.
Ditemui di gelaran Habibie Fest 2017, di Jakarta
International (JI) Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat
(11/8/2017) lalu. Lina Handianto Tjokrosaputro, Komisaris
Utama Batik Keris, menuturkan proses transformasi Batik
Keris dari masa ke masa. Menurutnya, langkah terbaik untuk
melestarikan batik adalah dengan merengkuh perkembangan
teknologi, seiring dengan tren yang berkembang di masyarakat.
Dia mengisahkan, pada mulanya, Batik Keris hanya
sebuah usaha rumahan (home industry) yang dikerjakan secara
manual oleh beberapa orang. Produk yang dihasilkannya pun
belum semasif seperti sekarang ini.
Pada 1970-an, seiring dengan peningkatan minat terhadap
produk batik dan kerajinan nusantara. Embrio Batik Keris yang
berawal dari usaha rumahan. Berubah menjadi perusahaan

11
batik dan kerajinan dengan jaringan distribusi terbesar di
Indonesia.
Kini, Batik Keris memiliki 109 gerai yang tersebar di 30
kota di Indonesia, 28 gerai di 16 bandara lokal dan
internasional, serta 1 flagship store di Puri Indah Mall, Jakarta.
Itu semua, kata Lina, berkat perpaduan antara warisan budaya
nusantara dan kemajuan teknologi.
“Dahulu produksi batik masih menggunakan alat-alat
tradisional. Tapi sekarang teknologi dan komputerisasi
membuat motif dan mode semakin berkembang mengikuti
zaman. Produksi pun menjadi lebih efektif-efisien,” jelasnya.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Budaya merupakan suatu aset yang dimiliki oleh setiap daerah,
bahkan merupakan aset Negara. Setiap daerah Indonesia memiliki budaya
yang berbeda, budaya-budaya ini hendaknya di pelihara dan di lestarikan
oleh masyarakat karena budaya merupakan identitas Negara. Mayarakat
dan kebudayaan tidak dapat di pisahkan, karena masyarakat merupakan
wadah dari kebudyaan itu sendiri. Sehingga manusia melahirkan
kebudayaan yang dianggap sebagai nilai-nilai yang hidup bagi masyarakat.
Adanya suatu kebudayaan disebabkan oleh keberadaan manusia itu
sendiri, akan tetapi kebudayaan hanya akan tumbuh berkembang pada
masyarakat yang berjumlah banyak atau manusia yang hidup secara
berkelompok dan beragam suku bangsa.
B. Saran
Adapun saran yang ingin kami sampaikan kepada pembaca adalah,
agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan mengenal bangsa
indonesia. Selain itu, diharapkan juga agar para pembaca dapat mengenal
atau mengetahui kebudayaan yang ada di indonesia. Sehingga, kita dapat
bersama sama melestarikan budaya indonesia yang ada.

13
DAFTAR PUSTAKA

Rendyaditt, 2017. Konsep kebudayaan (Internet) di


http://tulisannusantara.blogspot.com/ (akses 15 September 2020)

Nurdien Harry Kistanto, 2008. Tentang Konsep Kebudayaan (Internet) di


https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/article/viewFile/13248/10033&ved=2
ahUKEwi8i7zFye3rAhXVlEsFHdPmDC4QFjALegQIChAB&authuser=1&usg=
AOvVaw2Gsp-m31inI_6nNFqZZ8QN (akses 15 September 2020)

Poerwanti Hadi Pratiwi. Asimilasi Dan Akulturasi: Sebuah Tinjauan


Konsep (Internet) di
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326892/pengabdian/asimilasi-
akulturasi.pdf&ved=2ahUKEwi8vbuCxe3rAhVUSX0KHSXdAu4QFjAFegQIAR
AB&usg=AOvVaw0Uph8R2BnoqvrwiipaWhMk (akses 16 September 2020)

Pandu Hidayat, 2017. Apa Hubungan antara Budaya dan Teknologi?


(Internet) di https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/08/15/apa-hubungan-
antara-budaya-dan-teknologi (akses 16 September 2020)

14

Anda mungkin juga menyukai