A1d019150-Rizka Syifa Nabilla-Laporan Praktikum Acara 1-Mikrobiologi
A1d019150-Rizka Syifa Nabilla-Laporan Praktikum Acara 1-Mikrobiologi
A1d019150-Rizka Syifa Nabilla-Laporan Praktikum Acara 1-Mikrobiologi
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
ACARA 1
PENGENALAN BEBERAPA MIKROSKOP DAN CARA
MENGGUNAKAN MIKROSKOP CAHAYA TERANG
Oleh
Nama : Rizka Syifa Nabilla
NIM : A1D019150
Rombongan : Kelas A
PJ Asisten : Bagaskara Putra Pradana
i
PRAKATA
Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya, praktikan dapat menyelesaikan laporan praktikum Mikrobiologi
Pertanian. Laporan praktikum ini sebagai salah satu prasyarat penilaian mata kuliah
Mikrobiologi Pertanian dalam upaya penyelesaian studi di Fakultas Pertanian,
Universitas Jenderal Soedirman.
Penulisan laporan praktikum kali ini tentunya tidak akan terwujud tanpa peran
serta berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Nur Prihatiningsih, M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah
mikrobiologi pertanian dan Mas Bagaskara Putra Pradana selaku PJ asisten
praktikum mikrobiologi pertanian.
2. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan semangat dan
motivasi sehingga dapat terselesaikannya laporan praktikum ini,
3. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian laporan ini.
Praktikan juga berharap agar laporan praktikum ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat baik bagi praktikan sendiri maupun orang lain.
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ......................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 6
A. Hasil ................................................................................................................. 12
B. Pembahasan ..................................................................................................... 30
V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 37
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 37
B. Saran ................................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 38
LAMPIRAN ..................................................................................................... 39
BIODATA ........................................................................................................ 41
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
B. Tujuan
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh
karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati
hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang
sering dipakai dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi adalah
Mikroskop. Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat
benda-benda berukuran mikro, yang mampu menghasilkan perbesaran hingga
ratusan kali. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme
hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan
mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi (Masrikhiyah, 2019)
Mikroskop dalam bahasa yunani: micros (kecil) dan scopein (melihat), adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar.ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi,dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata (Pramudita,2012).
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat secara kasat mata. Kata mikoskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micros
yang artinya kecil. dan scopein yang artinya melihat. Mikroskop merupakan alat
bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati
organisme berukuran kecil (mikroskopis)' Mikroskop ditemukan oleh Antonie Van
Leeuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi
yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Lalu Antony Van
Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar
dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu
pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang
8
dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat
oleh Antony Van Leuwenhoek (Anonymous, 2017).
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu bagian
optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler dan bagian non-optik, yang
terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat,
pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), cermin, kondenser, dan
sumber cahaya. Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan
adalah mikroskop optik atau cahaya. Mikroskop ini merupakan alat optik yang
terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari
sebuah benda yang diletakkan di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Banyak pengguna mikroskop yang belum mengetahui tentang
jenis mikroskop berdasarkan metode observasinya, sampe saat ini ada enam metode
observasi mikroskop. Setiap metode observasi mempunyai ciri khas tertentu, salah
satunya berdasarkan sifat obyek/benda atau specimen yang akan diamati.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi mikroskop lapang terang (Brightfield
Microscopy), mikroskop fase kontras (Phase Contrast Microscopy), mikroskop
polarisasi (Polarizing Microscopy), mikroskop interferensi kontras (lnterference
Contrast Microscopy), mikroskop lapang gelap (Dark Field Microscopy) dan
mikroskop fluoresensi (Fluorescence Microscopy) (Lembar, 2013).
pengetahuan dan keterampilan khusus dalam menggunakan, merawat dan
menyimpan mikroskop dengan baik sehingga masalah-masalah tersebudapat
teratasi, mengingat bantuan pengadaan alat khususnya mikroskop di laboratorium
dari pemerintah semakin banyak. Pemeliharaan/maintenance menjadi factor sangat
penting ketika mikroskop sudah disservice (dibersihkan bagian optik, diperbaiki
bagian mekanik yang mengendur). Jika hal tersebut tidak dilakukan keberfungsian
mikroskop yang baik tidak akan bertahan lama. (Sundari, 2013).)
Hasil observasi rak alat bahan, almari untuk penempatan mikroskop dan alat
optik rata-rata kecil dibanding kriteria seharusnya. Rata-rata laboratorium belum
memiliki perabotan yang sesuai dengan kriteria tersebut sehingga alat-alat yang
harganya mahal seperti mikroskop biasanya cepat rusak karena tidak adanya
9
perawatan dan pemeliharaan yang baik. Pada kenyataannya mikroskop banyak
ditempatkan di almari biasa bahkan dicampur dengan alat-alat yang lain. Untuk
mikroskop seharusnya ditempatkan pada almari khusus yang dilengkapi dengan
lampu yang berfungsi untuk menjaga agar ruangan sekitar mikroskop tidak lembab
sehingga memudahkan tumbuhnya jamur yang dapat merusakkan lensa atau lensa
menjadi putih dan buram. (Hudha, 2011; Sundari, 2013 dan Widayati, 2013).
10
III. METODE PRAKTIKUM
11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
12
dan satu lensa okuler
pada mikroskop
monokuler.
3. Pistol
4. Revolver
Revolver merupakan
bagian mikroskop
cahaya yang
menyangga lensa
objektif. Fungsi
revolver untuk
mempermudah
pengaturan nilai
pengamatan dari
sebuah mikroskop
5. Meja sample atau
Reja preparat
bagian dari mikroskop
ini berfungsi sebagai
tempat meletakkan
objek pengamatan
dengan dilengkapi
capita tau penjapit
agar preparat tidak
bergeser.
6. Persiapan jepit
7. Diafragma
Diafragma berfungsi
untuk mengatur
jumlah cahaya yang
13
masuk dan difokuskan
ke objek pengamatan.
8. Kaki penyangga
Kaki penyangga
mikroskop bisa
ditemukan pada
mikroskop cahaya
jenis terbaru.
Fungsinya untuk
menyangga
mikroskop saat
diletakkan di bidang
yang tidak datar.
9. Lengan mikroskop
Lengan mikroskop
digunakan sebagai
frame atau rangka
yang memudahkan
penggunaan
mikroskop ketika
pengamatan
dilakukan. Begitu
juga dengan saat
mikroskop
dipindahkan dari satu
tempat ke tempat
lainnya.
10. Kaki mikroskop
11. Skala sample atau
skala preparat
14
Skala preparat
merupakan bagian
tambahan yang tidak
ditemukan pada
semua jenis
mikroskop. Fungsi
utamanya adalah
untuk memudahkan
penempatan preparat
sebelum diamati.
12. Makrometer
horizontal dan
vertikal
13. Mikrometer
horizontal dan
vertikal
Makrometer dan
mikrometer
mikroskop cahaya
digunakan untuk
memfokuskan lensa
pada objek
pengamatan baik
secara horizontal
maupun vertikal.
14. Tombol sakelar
15. Tuas pengatur
kecerahan tuas ini
adalah potensiometer
yang terhubung
dengan bola lampu di
15
mikroskop yang
fungsinya mengatur
kecerahan cahaya
yang dihasilkan untuk
melakukan
pengamatan.
2. Mikroskop Medan 1. Lensa Objektif Mikroskop medan gelap
Gelap Bagian bagian digunakan untuk
mikroskop yang mengamati bakteri hidup
pertama adalah lensa khususnya bakteri yang
objektif adalah lensa begitu tipis yang hamper
yang letaknya berada mendekai batas daya
dekat dengan objek mikrskop majemuk.
yang akan diamati. Mikroskop medan-Gelap
Bahkan untuk berbeda dengan mikroskop
fungsinya sendiri cahaya majemuk biasa
digunakan untuk hanya dalam hal adanya
memperbesar kondensor khusus yang
bayangan benda dapat membentuk kerucut
maupun objek hampa berkas cahaya yang
pengamatan dengan dapat dilihat. Berkas
perbesaran mencapai cahaya dari kerucut hampa
10 kali, 40 kali bahkan ini dipantulkan dengan
sampai 100 kali. sudut yang lebih kecil dari
2. Lensa Okuler bagian atas gelas preparat.
Bagian bagian
mikroskop yang
selanjutnya adalah
lensa okuler
merupakan sebuah
lensa yang letaknya
16
berdekatan dengan
mata pengamat.
Untuk fungsinya
sendiri digunakan
untuk memperbesar
bayangan yang akan
dihasilkan oleh lensa
objektif. Bahkan
perbesaran benda ini
adalah 5 kali, 10 kali
sampai dengan 12,5
kali.
3. Reflektor (Cermin
Pengatur) Reflektor
maupun cermin
adalah bagian bagian
mikroskop yang
selanjutnya yang
memiliki fungsi untuk
memantulkan cahaya
ke dalam diafragma.
Bahkan bagian yang
memiliki 2 sisi baik
datar maupun cekung.
4. Kondensor
Bagian bagian
mikroskop yang
selanjutnya adalah
kondensor yang
memiliki fungsi untuk
mengumpulkan
17
cahaya yang akan
masuk dan
memfokuskan cahaya
yang digunakan untuk
menerangi objek.
5. Tubus (Tabung
Mikroskop)
Untuk tabung
mikroskop ini
memiliki fungsi untuk
mengatur fokus dan
menjadi penghubung
antara lensa okuler
dan juga lensa objektif
mikroskop.
6. Revolver (Pemutar
Lensa)
Revolver ini adalah
salah satu bagian yang
digunakan untuk
memutar lensa pada
mikroskop.
7. Meja Mikroskop
Untuk meja
mikroskop ini
memiliki fungsi untuk
meletakkan benda
yang akan Anda teliti.
8. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop ini
memiliki fungsi untuk
18
pegangan pada saat
mikroskop akan
dipindahkan.
9. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop ini
memiliki fungsi untuk
menopang mikroskop
agar nantinya bisa
tetap stabil.
10. Pemutar Halus dan
Pemutar Kasar
Untuk pemutar halus
ini adalah mikrometer
dan pemutar kasar
adalah makrometer.
Bagian ini terletak
pada bagian lengan
mikroskop dan
fungsinya untuk
mengatur kedudukan
lensa objektif
terhadap objek yang
nantinya akan dilihat.
miring bagian ini
digunakan untuk
menaikkan maupun
menurunkan meja
preparat.
11. Sendi Inklinasi
Sendi inklinasi ini
sendiri adalah salah
19
satu bagian yang
digunakan untuk
mengatur derajat
kemiringan
mikroskop untuk
memudahkan dalam
melakukan
pengamatan.
12. Diafragma ini
memiliki sebuah
fungsi untuk
mengatur jumlah
cahaya yang akan
masuk.
13. Penjepit objek
maupun klip memiliki
fungsi untuk
memegang, menahan,
maupun menekan
kaca objek maupun
preparat agar nantinya
mudah untuk
digerakkan pada saat
melakukan proses
pengamatan.
3. Mikroskop 1. Lensa okuler Mikroskop fluorescence
fluorescence Lensa okuler, lensa merupakan mikroskop
yang terletak pada yang menggunakan
ujung mikroskop, intensitas sumber cahaya
dekat mata, dan yang sangat tinggi.
biasanya dengan Mikroskop fluorescence
pembesaran 10x, berfungsi untuk
20
12,5x, atau 16x. Pada menampilkan komponen
mikroskop majemuk struktural suatu spesimen
yang menggunakan kecil, seperti sel, untuk
satu lensa okuler melakukan studi viabilitas
disebut mikroskop pada populasi sel (apakah
monokuler dan yang mereka hidup atau mati),
menggunakan dua untuk menampikan materi
lensa disebut genetik pada sel (DNA dan
mikroskop binokuler. RNA), dan untuk melihat
Lensa ini berguna sel - sel spesifik dalam
untuk memperbesar populasi yang lebih besar
bayangan nyata dari dengan teknik khusus
lensa objektif sehingga seperti FISH.
dihasilkan bayangan
maya yang dapat
dilihat.
2. Lengan/pegangan
mikroskop
Digunakan untuk
pegangan saat
membawa mikroskop.
3. Penyaring cahaya
Filter, menyaring
warna lampu halogen
yang memancarkan
warna kuning dan
merubah warna
tersebut menjadi warna
putih (Daylight).
4. Cincin diopter
5. Cincin diopter untuk
meyamakan antara
fokus mata kanan dan
kiri
6. Meja preparat
Meja preparat, untuk
meletakkan objek
(benda) yang akan
diamati. Tombol-
tombol penyesuaian
21
meja objek
memungkinkan kaca
objek dapat di geser
dengan mudah.
7. Coarse adjusment
knob
Fokus makro
(pengaturan kasar),
menggunakan
batang/tabung
mikroskop untuk
mengatur fokus
sehingga objek dapat
dilihat.
8. Sekrup pengatur
halus/fokus mikro
Fokus mikro
(pengaturan halus),
menggunakan
batang/tabung
mikroskop untuk
mengatur fokus
sehingga objek dapat
dilihat dengan tepat.
9. Dasar/kaki mikroskop
Kaki mikroskop, untuk
menjaga mikroskop
agar dapat berdiri
kokoh di atas meja.
10. Sumber
cahaya/illuminator
Reflektor/cermin atau
Lampu, untuk
memantulkan dan
mengarahkan cahaya
ke dalam mikroskop.
Ada 2 jenis cermin,
yaitu cermin datar dan
cermin cekung,
dimana bila sumber
22
cahaya lemah,
misalnya sinar lampu
gunakan cermin
cekung, tetapi bila
sumber cahaya kuat,
misalnya sinar
matahari yang
menembus ruangan,
gunakan cermin datar.
Pada mikrosop yang
telah menggunakan
listrik, cahaya
diperoleh dari lampu
halogen.
11. Diafragma/kondensor
Diafragma, dapat
dibuka atau ditutup
dengan menggunakan
tuas yang terletak tepat
di bawah meja preparat
untuk mengatur
sejumlah cahaya yang
masuk. Pembesaran
mikroskop yang
semakin tinggi
memerlukan
pencahayaan yang
semakin terang.
Terlalu banyak cahaya
pada pembesaran
rendah menyebabkan
objek kurang jelas
dilihat, terutama
sesuatu yang kecil
seperti sel bakteri.
12. Penjepit kaca objek
Penjepit kaca objek,
untuk menjepit
preparat di atas meja
23
preparat agar tidak
bergeser.
13. Objective lense
Lensa objektif, lensa
yang terletak di dekat
spesimen. Umumnya
memberikan 4 macam
pembesaran yaitu 4
kali, 10 kali, 40 kali
dan 100 kali. Lensa ini
berguna untuk
memberikan
pembesaran pertama
dan menghasilkan
bayangan nyata yang
kemudian
diproyeksikan ke atas,
ke lensa okuler.
14. Revolving nosepiece
Revolver, untuk
memilih lensa objektif
yang akan digunakan.
15. Body tube
Tabung/kepala
mikroskop, tabung
yang menghubungkan
lensa okuler ke lensa
objektif.
16. Kondensor
Kondensor
menyatukan cahaya
yang masuk sehingga
intensitas cahaya dapat
diatur dengan
menaikkan atau
menurunkan
kondensor. Kondensor
ini merupakan lensa
pengumpul cahaya
dibawah meja
24
mikroskop yang
memusatkan cahaya
pada spesimen.
25
6. abung sebagai
penghubung antara
lensa okuler dan lensa
objektif.
7. Revolver berfungsi
sebagai pengatur
fokus bayangan benda
hingga bisa dilihat
dengan jelas.
8. Lengan mikroskop
sebagai pegangan
untuk memudahkan
ketika memindahkan
mikroskop.
9. Meja benda
merupakan tempat
untuk meletakkan
objek atau preparat
yang akan diamati.
10. Makrometer
merupakan pengatur
fokus bayangan benda
supaya bisa terlihat
jelas.
11. Kaki sebagai
penyangga mikroskop
agar dapat berdiri
tegak.
5. Mikroskop 1. Sistem Vacuum Mikroskop scanning
Scanning Electron Tanpa vacuum yang electron salah satu jenis
mikroskop yang digunakan
cukup dalam SEM,
26
berkas electron akan untuk studi arsitektur
sulit control atau permukaan sel atau
struktur jasad renik lainnya
dihasilkan.
dan obyek diamati secara
2. Sumber Electron tiga dimensi.
Mampu membuat dan
mempercepat electron
yang dibutuhkan agar
hasilnya bisa lebih
baik dibandingkan
teknologi lainnya.
3. Column
Berguna untuk
memasang lensa yang
dipakai saat sedang
meneliti suatu bahan
kimia ataupun zat
yang ada.
4. Stage
Memiliki fungsi
utama untuk
memindahkan sample
dan membawanya
menuju berkas
electron.
5. Detector System
Berfungsi untuk
mengumpulkan
electron bergantung
pada jenis
interaksinya dengan
sample.
27
6. System Electronic
Memiliki fungsi untuk
menggerakkan semua
perangkat yang ada
sesuai dengan
fungsinya.
7. Software
Berfungsi untuk
menyederhanakan
system pengoperasian
pada SEM.
8. Pistol electron
Berupa filamen yang
terbuat dari unsur
yang mudah melepas
elektron misal
tungsten.
9. Lensa untuk elektron,
berupa lensa magnetis
karena elektron yang
bermuatan negatif
dapat dibelokkan oleh
medan magnet.
10. Kontrol senjata
11. Katup kunci udara
pneumatic
12. Sistem vakum, karena
elektron sangat kecil
dan ringan maka jika
ada molekul udara
yang lain elektron
28
yang berjalan menuju
sasaran akan
terpencar oleh
tumbukan sebelum
mengenai sasaran
sehingga
menghilangkan
molekul udara
menjadi sangat
penting.
13. Lensa kondensor
14. Bukaan obyektif
15. Koil pemindaian
16. Lensa obyektif
Lensa objektif
berfungsi untuk
memperbesar objek
sampai dapat dilihat
oleh lensa okuler.
17. Tahap metorisasi
18. Ruang sampel
6. Mikroskop 1. Electron source Mikroskop transmission
Transmission tempat penghasil electron salah satu jenis
Electron mikroskop yang digunakan
elektron
untuk analisis
monokromatik. mikrostruktur,identifikasi
2. Condensor ions defek, analisis interfasa,
struktur kristal,tatanan
Memfokuskan berkas
atom pada kristal, serta
elektron. analisa elemental skala
3. Condensor aperture nanometer.
Mengurangi intensitas
sinar dengan
29
menyaring elektron
dari beam. Objective
lens Memfokuskan
berkas.
4. Objective aperture
Meningkatkan
Kontras dengan
menghalangi difraksi
elektron.
5. Projector lens
berfungsi
memperbesar gambar.
6. Screen
Tempat melihat hasil
gambar.
7. Mikroskop Fase 1. kondensor fase Untuk mengamati sel
Kontras cahaya cerah hidup atau sel pertanaman
Dipakai utuk mengamati
2. kondensor fase
dengan detil/teliti struktur
cahaya gelap internal spesimen hidup
3. phase 1 tanpa pewarnaan
4. phase 2
5. phase 3
6. Lensa objektif kontras
fase
B. Pembahasan
30
Mikroskop dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan, evaluasi
properti obyek, domain medis, kontrol kualitas, tipis film investigasi, dan analisis
biomedis. Operasi dari mikroskop analog mengharuskan pengguna untuk secara
tepat menentukan kombinasi lensa untuk mendapatkan tingkat yang tepat dari
pengaturan perbesaran dan fokus untuk pengamatan yang tajam dan jelas.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa
objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif
maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat
diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa
objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata
yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar
oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat
Menurut Kinaryosi (2014), bagian mekanik mikroskop, yaitu :
1. Kaki mikroskop
Kaki mikroskop merupakan penyangga yang digunakan untuk menyangga
mikroskop agar tidak jatuh.
2. Kondensor
Kondensor merupakan bagian mekanik yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya sehingga dapat menerangi preparat.
3. Lengan mikroskop
Lengan mikroskop merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk
memegang mikroskop.
4. Makrometer
Makrometer merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untukmenaik
turunkan tubus mikroskop secara cepat agar diperoleh focus bayangan objek
yang tepat.
5. Meja objek
Meja objek merupakan komponen mikroskop yang digunakan untuk
meletakkan objek yang akan diamati.
6. Mikrometer
31
Mikrometer merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk mencari
bayangan yang paling jelas.
7. Penjepit objek
Penjepit objek merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk
mencepit kaca objek yang akan diamati.
8. Revolver
Revolver merupakan komponen mikroskop yang digunakan untuk memilih
lensa objektif yang akan digunakan.
9. Sekrup
Sekrup merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut
berdirinya mikroskop.
10. Tubus
Tubus merupakan tabung menghubungkan antara lensa objektif dengan lensa
okuler.
Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda yang
berukuran kecil atau struktur dari material. Model mikroskop yang bermacam-
macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda sehingga perlu adanya ulasan
tentang alat ini.
Macam-macam mikroskop menurut Arms dkk (2005):
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop
cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa
kondensor. Light Microscope memiliki dua perangkat lensa,yakni lensa okuler
dan lensa obyektif. Sahaya digunakan sebagai sumber iluminasi. Pembesaran
spesimen dihitung dengan cara mengalikan perbesaran lensa okuler dengan
perbesran lensa obyektif. Misalkan, jika lensa okuler berukuran 10x dan lensa
obyektif berukuran 40x,maka bayangan diperbesar 40x. Umumnya,mikroskop
ini dilengkapi dengan perbesaran lensa obyektif dengan perbesaran 10x,40x dan
1000x sehingga magnifikasi bayangan objek menjadi 100x,400x dan 1000x
yang menandakan bahwa perbesaran lensa okuler 10x. Beberapa mikroskop
32
optik dapat mencapai magnifikasi hingga 2000x. Prinsip umum miroskop ini
adalah makin pendek gelombang cahaya,maka resolusinya makin besar. Cahaya
putih sebagai sumber iluminasi pada mikroskop ini memiliki panjang
gelombang yang tidak dapat digunakan memeriksa obyek ukuran 0,3um.
Spesimen yang diamati biasanya diwarnai lebih dahulu dengan tekhnik tertentu
karena indeks bias spesimen hampir sama dengan indeks bias medium yang
mengelilingi spesimen tersebut. Bila melewati dua macam media yang
berlainan indeks biasnya,maka cahaya akan membias pada batas kedua media
tersebut dan menambah kontras antara spesimen dan mediumnya.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama
dengan mikroskop cahaya.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan
peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan
elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan
mikroskop cahaya.
Macam –macam mikroskop elektron:
1. Mikroskop transmisi electron
Cara kerja dari mikroskop transmisi electron adalah elektron
ditembakkan dari electron gun yang kemudian melewati oleh dua lensa
kondenser yang berguna menguatkan dari elektron yang ditembakkan.
Setelah melewati dua lensa kondenser elektron diterima oleh spesimen yang
tipis dan berinteraksi, karena specimen tipis maka elektron yang
berinteraksi dengan spesimen diteruskan pada tiga lensa yaitu lensa objektif,
33
lensa intermediate dan lensa proyektor. Lensa objektif merupakan lensa
utama dari mikroskop transmission electron karena batas penyimpangannya
membatasi dari redolusi mikroskop, lensa intermediate sebagai penguat dari
lensa objektif dan untuk lensa proyektor gunanya untuk menggambarkan
pada layar fluorescent yang ditangkap film fotografi atau kamera CCD.
2. Mikroskop scanning electron
Cara kerja dari mikroskop scanning electron adalah sinar dari lampu
dipancarkan pada lensa kondensor, sebelum masuk pada lensa kondensor
ada pengatur dari pancaran sinar elektron yang ditembakkan. Sinar yang
melewati lensa kondensor diteruskan lensa objektif yang dapat diatur maju
mundurnya. Sinar yang melewati lensa objektif diteruskan pada spesimen
yang diatur miring pada pencekamnya, spesimen ini disinari oleh deteksi x-
ray yang menghasikan sebuah gambar yang diteruskan pada layar monitor.
34
protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya
rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar..
6. Mikroskop Medan-Gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup
khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya
mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop
cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat
membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat.
7. Mikroskop Fase Kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan
alamiahnya tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya
fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus
cahaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini
dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras.
Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah
mikroskop optik atau cahaya. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari
satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda
yang diletakkan di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron
(Anonymous, 2017).
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi mikroskop lapang terang
(Bright field Microscopy), mikroskop fase kontras (Phase Contrast Microscopy),
mikroskop polarisasi (Polarizing Microscopy), mikroskop interferensi kontras
(lnterference Contrast Microscopy), mikroskop lapang gelap (Dark Field
Microscopy) dan mikroskop fluoresensi (Fluorescence Microscopy) (Lembar,
2013).
Mikroskop dalam bahasa yunani: micros (kecil) dan scopein (melihat), adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar.ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi,dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata (Pramudita,2012). Mikroskop cahaya dapat digunakan untuk pengamatan
35
terhadap bakteri Pseudomonas fluorescens dengan langkah pertama melakukan
pembersihan kaca obyek dengan alkohol dan kertas tissue kemudian diteteskan dua-
tiga tetesair destilasi di atas kaca obyek, bagian sampel yang mengandung bakteri
disentuh dengan Oose, kemudian sampel disuspensi tetesan air pada kaca obyek.
Apusan dapat ditutup dengan menggunakan kaca penutup kemudian dipasangkan
pada meja mikroskop. Besar lensa obyektif yaitu pada perbesaran 10x. pengaturan
kefokusan kasar dan halus dilakukan secara hati-hati.
36
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya praktikum yang dilakukan secara daring dapat lebih diperjelas lagi
untuk alat dan bahan yang digunakan, serta diberikan penjelasan lebih dalam
pembahasan di video praktikumnya sehingga praktikan memiliki gambaran yang
jelas.
37
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, S., Harjoko, A., dan Supardi, T.W. 2011. The Digital Microscope and Its
Image Processing Utility. Jurnal Telkomnika. 9(3) : Hal 566 – 567.
Kinaryosi, S. 2014. Bagian-bagian Mikroskop. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 6 (10) : 133-137.
Lembar, S., Then, Z., dan Gerry, A.W. 2013 Urinalisis dan Pemeriksaan Cairan
Tubuh Sederhana. Edisi Pertama. Jakarta : 101-106.
Pramudita, S., D. 2012. Jurnal Mikroskop Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang : 1-2
Shofi, M., dan Humairoh, D. 2019. Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan
Mikroskop pada Siswa Kelas IV SD Islamic International School Pesantren
Sabilil Muttaqien Kediri : 241-242
Suprapto, P., K., Ali, M,. dan Nuryadin, E. 2018 Pelatihan Penggunaan dan
Pemeliharaan Mikroskop Bagi Guru-Guru IPA Madrasah Tsanawiyah (MTs)
di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya, 4 (1) : 43-44
38
LAMPIRAN
39
40
BIODATA
41