Sistem Sosial Idn The

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : AFTRIOLISA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031074094


: 04/04/1999
Tanggal Lahir
: ISIP4214 / SISTEM SOSIAl BUDAYA
Kode/Nama Mata Kuliah
INDONESIA
Kode/Nama Program Studi : 50 / ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Kode/Nama UPBJJ : 16 / Pekanbaru


Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 07 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : AFTRIOLISA


NIM : 031074094
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4214 / SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Fakultas : FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, dan ILMU


POLITIK

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UPBJJ-UT : PEKANBARU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Pekanbaru , 07 Juli 2021
Yang Membuat Pernyataan

AFTRIOLISA
ADPU4334

1. Primordialisme dan kegiatan pembangunan merupakan factor pencetus


(impetus) terjadinya kekerasan. Primordialisme sebagai factor bawaan (given) dan
hasil pewarisan sepertio agama, kekerasan, kesukuan, bahasa dan kebudayaan.
Identitas primordialime ini akan menjadi sentimen primordial (Primordialism
Sentiment), ketika kelompok agama atau kelompok etnis (kesukuan ) mendapat perlakuan yang tidak adil,
sehingga mendorong terciptanya ketegangan yang dapat menimbulkan konflik. Meminjam istilah
Dahrendorf, ketegangan yang
Terjadi dalam masyarakat akibat tidak meratnya distribusi kekuatan (distribution of power) dan
persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang langka. Terkait dengan masalah ini Lewis Caser (Irving
M. Zeitlin, 1995 : 157) melihatnya dari sisi fungsional yaitu sebagai sesuatu yang positif, bagaimana
konflik dapat
memberi sumbangan pada ketahanan dan adaptasi dari kelompok, interaksi dan
system sosial. Dengan demikian, pada setiap interaksi selalu terdapat konflik dan
kompromi.

2. Teori W.R Smith adalah teori tentang upacara bersaji. Menurut Smith gagasan penting dalam asas-
asas religi dan agama pada umumnya ada tiga hal yaitu ;
a. Sistem upacara merupakan suatu perwujudan dari religi atau agama yang memerlukan studi dan
analisa yang khusus.
b. Upacara religi atau agama biasanya dilaksanakan oleh orang
atau masyarakat pemeluk religi atau agama yang biasanya
dilaksanakan oleh warga masyarakat pemeluk religi atau agama
yang bersangkutan untuk memperkokoh solidaritas masyarakat.
b. Gagasannya mengenai fungsi upacara sesaji. Menurutnya pada
upacara seperti ini, di mana manusia menyajikan sebagian dari
seekor binatang, terutama darah binatang, kepada dewa dan lalu
memakan sisa daging dan darah binatang itu, hal itu merupakan
aktivitas untuk meningkatkan rasa solidaritas dengan (para) dewa.
Dalam konteks ini, dewa atau para dewa itu dipandang sebagai
warga suatu komunitas yang istimewa kedudukannya. Oleh
karenanya, pada beberapa suku bangsa di Arab Saudi, upacara
sesaji selain dianggap keramat tetapi juga digambarkan dengan penuh sukacita, dan bukan sebagai
suatu ritual yang khidmat.

3. Perempuan mendapatkan kesetaraan untuk mengikuti atau mengenyam pendidikan

4. A. lingkungan hidup ditandai dengan adanya ekosistem atau lingkungan hidup alam sedangkan
lingkungan hidup binaan atau buatan manusia sebagai hasil penerapan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, serta lingkungan hidup sosial yang merupakan perwujudan dan wajah sosial dari populasi
manusia.

B. pembuangan limbah yang tidak diolah ke lautan dan sungai karena semata demi tujuan
pemotongan biaya, sangat mempengaruhi regerasi sumber-sumber kelautan. Hal ini lebih diperburuk
lagi dengan adanya pengusaha yang menganggap bahwa teknologi penyaringan cerobong asap dan
emisi sebagai investasi yang mahal.

C. peran masyarakat adalah mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pada hubungannya dengan kehidupan manusia sebagai bagian
dari sistem ekologis, Keraf (2002) dalam Iskandar (2014) menyatakan istilah kearifan
ekologi yang diartikan sebagai pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan, serta adat
kebiasaan yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Pada
umumnya, kearifan ekologi tersebut dimiliki dan fisebarluaskan secara kolektif kepada semua anggota
komunitas. Berbagai pengetahuan tersebut menyangkut banyak aspek misalnya tentang jenis-
jenis tanaman, binatang, batuan dan mineral, topografi, tata guna lahan, jenis-jenis dan kesuburan
tanah, tipe vegetasi, penggunaan tumbuhan dan binatang untuk bahan obat-obatan, penyakit manusia
dan hewan, gejala meteorologis, dan lain sebagainya. Kearifan ekologi diturunkan dan disebarluaskan
antar generasi pada satu komunitas tertentu melalui berbagai media dengan menggunakan “bahasa
indung” atau “ bahasa ibu”.

Anda mungkin juga menyukai