Teks Anekdot

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dylan Alzena Aslam

Kelas : X MIPA 3

TEKS ANEKDOT

Anekdot ialah salah satu cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan
kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan
unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam
anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak
berasal dari kejadian nyata.

Judul Stand Up Comedy


Masalah yang dibahas oleh pembicara arie Permasalah tentang gagal menjadi anak baik
keriting dankriteria- kriteria menjadi anak baik yang
membingungkan

Unsur humor
Arie kriting mengulas beberapa topik tentang
pendidikan di Indonesia yang perlu
ditingkatkan lagi terutama tentang
pendidikan moralntya yang semakin
menurun yangg paling ari ingat selama
sekolah adalah bagaimana menjadi anak baik.
Dan hal yang paling menarik yaitu kriteria-
kriteria yaitu rajin belajar,gemar menabung
bantu orang tua bantu orang tua maling
dompet. Bnyaklah kaya bgtu. Dan yang paling
diingat adalah ‘membantu nenek-nenek
menyebrang’

Karena seumur-umur ari juga tidak pernah


pas waktu kecil membantu menyebrangkan
nenek-nenek. Disitulah ari merasa gagal
menjadi anak baik dalam hidupnya.
ahahahah

Makna tersirat yang disampaikan Makna tersirat yang disampaikan adalah


kritikan untuk para mentri pendidikan yang
sudah seharusnya memperbaiki pendidikan
di Indonesia terutama pendidikan moral agar
nilai moral di indonesia tidak menurun dan
tidak salah sasaran

Alasan dimasukkan sebagai teks anekdot Dalam teks cerita tersebut, selain
mengandung humor, ada juga sindirian
atau kritikan yang disampaikan.

GAGAL JADI ANAK BAIK

Saya itu melihat pendidikan di Indonesia perlu dikritisi, terutama pendidikan moralnya. Kita
sudah tau ya kalau moral bangsa ini semakin menurun. Mungkin karena pendidikan moralnya
itu suka salah sasaran.

Saya itu, waktu awal dulu ada namanya pelajaran PMP. Pada tau kan ya PMP? Wah, jangan
membuat saya jadi merasa paling tua sendiri disini. Hahaha.

Ini ya paling membekas di ingatan saya dari sekian banyak poin yang ditulis disitu dan poin itu
selalu ada dalam pendidikan moral setiap tahunnya.
Poinnya itu begini, bagaimana menjadi seorang anak yang berbudi baik. Terus bawahnya itu
tertulis kriteria-kriterianya. Yang pertama itu, rajin belajar, gemar menabung, bantu orang tua,
bantu orang tua maling dompet, pokoknya banyaklah kayak gitu.

Tapi bagi saya itu, dari sekian banyak saya inget itu ada begini, ‘membantu nenek-nenek
menyeberang jalan’. Nah, tapi kalian itu pernah nggak sih pas waktu kecil membantu
menyeberangkan jalan nenek?

Enggak, kan?

Karena seumur-umur saya juga tidak pernah. Pas waktu kecil saya nggak pernah melakukan itu.

Wah, disitulah saya merasa gagal menjadi anak baik. Itu kegagalan terbesar dalam hidup saya.
Hahaha.

Anda mungkin juga menyukai