Laporan Penelitian Meneladani KH Muhsin Abdillah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENELITAIN DENGAN JUDUL

MENELADANI KH. MUHSIN ABDILLAH SEBAGAI


KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN PONDOK PESANTREN
DARUSSA’ADAH
LAMPUNG TENGAH

Disusun oleh:

ADITIA ARMADAN
PENELITIAN INI KERJASAMA ANTARA STIT AL MUBAROK DAN
CSR BAKTI PENDIDIKAN DARI PT GREAT GIANT PINEAPLES
COMPANY DAN PT BUDI ACID JAYA

LAMPUNG TENGAH

2020

A. PENDAHULUAN

Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang pertama di indonesia.


Sejarah pesantren memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembangunan
bangsa, berbeda degan lembaga-lembaga pendidikan yang muncul kemudian, pesantren
telah banyak berjasa mencetak kader-kader ulama dan kemudian berperan aktif dalam
penyebaran agama islam dan transfer ilmu pengetahuan. 1 Selain sebagai institusi
pembentuk kebudayaan islam pesantren juga punya peran besar. Keberadaanya cukup
mengakar di tengah-tengah masyarakat. Sebagai agen pencerahan, pesantren juga
sebagai agen transformasi kultral di lingkungan masing-masing.

Pesantren tidak lekang oleh waktu bahkan akhir-akhir ini pesantren semakin
banyak jumlahnya dan semakin berkembang. Sekarang pondok pesantren tidak hanya
membekali santrinya dengan ilmu-ilmu islam melainkan juga membekali ilmu-ilmu
umum. Hal ini bertujuan agar para santri selain menguasai ilmu islam tetapi juga bisa
menguasai ilmu umum agar bisa bersaing mengikuti pekembangan zaman.

Menurut Atiqulloh. “Paling tidak, ada lima unsur sehingga suatu sistem sosial
pendidikan (layak) di katakan pondok pesantren yaitu: kiyai, masjid, asrama, santri dan
kitab kuning. Ini merupakan karakter fisikal yang membedakan dengan lembaga sosial
pendidikan di luar pondok pesantren”.2 Yang membuat lembaga tradisional ini eksis

1
Abudi Nata,Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan
Islam di Indonesia. (Jakarta: PT Grasindo, 2001) h. 100-101
2
Atiqullah, Pendekatan Prilaku dalam Konteks Kepemimpinan Pondok
Pesantren,(Tadris Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7,no.1,2007) h. 20.
selama berabad-abad bukan terletak dari kekuatan finansial, tetapi pada watak
kemandirian yang selama ini menjadi bagian integral dari kehidupan pesantren.3

Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, memberi


inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan
yang di harapkan. Pemipin harus menguasai cara-cara kepemimpin, memiliki
ketrampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik.
Sehingga seorang pemimpin harus menguasai bagaimana caranya menyusun rencana
bersama, mengajak anggota berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok,
memupuk moral, bersama-sama membuat keputusan, menghindarkan “working on the
group” dan “working with in the group” membagi dan menyerahkan tanggung jawab.4

Seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahanya dan melaksanakan


pekerjanya tidak hanya harus dilakukan dengan dasar perintah dan sanksi yang akan di
terima, namum seorang pemimpin juga harus mengedepankan sikap kewibawaan yang
teraplikasi dalam bentuk personal power yang dimilikinya. Personal power atau
kekuatan pribadi itu tidak lahir begitu saja, namun melalui berbagai proses yang
penjang. Dalam artian tidak mungkin seseorang pemimpin bisa bijaksana jika ia tidak
merasakan apa yang sesungguhnya di alamai oleh bawahanya.5

Pondok pesantren merupakan sebuah institusi yang tumbuh dan berkembang


secara mandiri pesantren di dalam dinamikanya memiliki karakter dan tradisi yang kuat,
di antaranya adanya kekuatan (power) figur Kyai dalam manajemenya. Secara politik,
Kyai memiliki peran paling dominan dalam mewujudkan sekaligus mewarnai
pesantren, dengan kekuatan (power) Kyai , pesantren menjadi lembaga paling otonom
yang tidak bisa di intervensi oleh pihak-pihak luar kecuali atas izin Kyai .6 Kyai dalam
komunitasnya merupakan unsur yang menempati posisi sentral : sebagai pemilik,
Amin Haedari, Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan
3

tantangan Komplesitas Global. (Jakarta : IRD PRESS, 2013) h. 185

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Ade


4

Rukman,Manajemen Pendidikan, Alfabeta , Bandung,2011,hlm.128.


5
Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi
(Alfabeta:Bandun, 2014). H.28
pegelola, pengajar kitab kuning, dan sekaligus sebagai pemimpin (Imam) dalam setiap
ritual sosial keagamaan dan pendidikan.7

Di dalam sebuah pesantren peran Kyai sangat penting dan sangat berpengaruh
didalamnya. Kyai merupakan pemimpin tunggal yang memegang peran hampir mutlak.
Kharisma seorang kiyai didalam pesantren menjadikan Kyai sangat di segani dan
dihormati oleh para ustadz maupun santrinya, itu merupakan faktor alamiah yang timbul
karena kewibawaan dan ilmu dari seorang Kyai . Sehingga Kyai sangat di hormati dan
di segani oleh santri dan masyarakat sekitar. Kepemimpinan Kyai pada pondok
pesantren bisa dikatakan sebagai titik sentral. Kyai mempunyai kekuasaan penuh dalam
mengorganisasi setiap kegiatan yang ada di pesantren baik itu secara langsung atau
tidak langsung. Maju atau tidaknya suatu pondok pesantren terletak pada kepemimpinan
Kyai dalam me-manage segala kegiatan yang ada di pesantren. Dewasa ini banyak
fakta yang membuktikan bahwa faktor utama yang membuat pesantren bisa berkembang
dan menemukan bentuknya yang lebih mapan karena adanya seorang Kyai dalam
kemampuan memimpin pesantrennya.

Dengan adanya kekuatan Kyai pesantren dapat menjadi model intitusi


pendidikan yang khas dan memiliki keunikan tersendiri dalam mewadahi tanggung
jawab untuk mendidik santrinya menguasai ilmu keagaaman dan sekaligus ilmu umum. 8
Para pemimpin harus mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi secara tiba-tiba,
dapat mengoreksi kelemahan- kelemahan, dan sanggup membawa kemajuan
pesantrenya dalam mengahadapi tantangan zaman. Kyai sebagai pemimpin, pemilik,
pengasuh dan guru yang utama dan secara tidak berlebihan Kyai adalah raja dalam
pesantren, lebih jauh seorang Kyai bukan hanya terbatas dalam pesantrenya, juga
6
Sindu Galba, Pesantren Sebagai Wadah Komunikas, (Jakarta : Reineka
Cipta,1991),h.62.
7
Atiqullah, Op.Cit.13

8
Les Sulvianah, Implementasi Kepemimpinan Kyai Dalam Mengembangkan
Pesantren,Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam,Vol.1,No.2,(Juni:2016),E-
ISSN:2527-6190;P- ISSN:2503-3506, h. 171-198
memiliki pengaruh terhadap lingkungan masyarakat sekitar, sehingga Kyai harus
memberikan contoh dan suritauladan yang baik untuk santrinya dan masyarakat sekitar.
Kyai sangat beperan dalam pengembangan dan kemajuan pondok pesantren. Sehingga
Kyai sebagai seorang pemimpin harus bisa membaca peluang yang ada di lingkungan
pesantren demi untuk kebaikan dan kemajuan pesantrenya.

Pondok pesantren Darussa’adah Seputih Jaya merupakan salah satu bagian


pendidikan keimanan spesialnya diaspek pendidikan agama islam yang berdiri semenjak
tahun 1986 memiliki andil yang amat berarti untuk warga seputih spesialnya untuk
warga gunung sugih . teruji dengan asumsi positif dari unit agama Lampung Tengah
serta sudah terakreditasi pada tahun 1989 M, yang sudah banyak menampung para
santri untuk diajar serta dibina supaya terwujud insan yang mulia.

Berdirinya pondok pesantren ini mempraktikan sistem pendidikan konvensional


ialah sistem sorogan. Sehabis hadapi pengembangan yang ditunjukan dengan terus
bertambahnya santri maka sistem pendidikan dipadukan dengan sitem pendidikan
klasikal dengan dibangunnya bagian pendidikan mulai dari tingkatan Taman Pendidikan
Al’quran (TPQ) didirikan pada tahun 2003, Roudlotul Atfal (RA) didirikan pada tahun
2006, Madrasah Ibtidaiyah (MI) , Madrasah Tsanawiyah (MTS) didirikan pada tahun
2012 serta Madrasah Aliyah (MA) didirikan pada tahun 2014. Pondok pesantren
Darussa’adah beralamatkan di Jalan.Pondok Pesantren Darussa’adah LK III Celikah
Seputih Jaya Kec. Gunung sugih Kab.Lampung Tengah.

Pondok pesantren Darussa’adah adalah sebuah lembaga pendidikan yang


terpadu dengan pendidikan sekolah yang memiliki Kyai , ustadz, karyawan dan santri.
Pondok Pesantren Darussa’adah adalah Pondok pesantren yang mempunyai visi ingin
mewujudkan santri yang terdidik, berilmu dan berakhlakul karimah, berwawasan luas,
dan tentunya beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. (beriptek & berimtaq). Serta
dengan misi Menghantarkan santri menjadi seorang yang berprestasi dan menjadi
khalifah/pemimpin yang baik berdasarkan Islam Ahlussunah Wal Jama‟ah. Hal ini akan
di ajarkan dan ditanamkan di pondok pesantren Darussa’adah kepada setiap jiwa para
santri. Akan tetapi yang memimpin lembaga ini di pimpin oleh seorang Kyai yang
cukup terkenal dan karismatik dimata masyarakat.
Pondok pesantren Darussa’adah merupakan lembaga pendidikan yang di
dalamnya mengutamakan pembentukan kepribadian, penanaman moral, karakter dan
sikap mental yang baik. Dalam pembelajaran santri di ajarkan untuk disiplin dan patuh
kepada peraturan. Sedangkan dalam kegiatan non- akademik santri di bentuk
kepribadianya dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan mengaji. Pada setiap diri
santri diajarkan untuk menumbukan jiwa mandiri, disiplin, toleransi, bertanggung jawab
dan sebagainya. Dengan demikian dalam setiap kegiatan santri menjadi sarana dalam
penanaman nilai yang terpancar dalam jiwa meliputi keikhlasan, kesederhanaan,
bernafaskan ukhwah islamiah dan jiwa kebebasan yang mengacu pada nilai kehidupan
islami dengan disiplin dan tanggung jawab.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan dari suatu pondok pesantren maka perlu
adanya kerjasama antara Kyai , pengurus, ustadz-ustadzah, dan para santri yang ada di
dalam pondok pesantren tersebut. Mereka harus taat dan patuh kepada peraturan yang
telah di tetapkan agar terciptanya kedisiplinan yang baik. Dalam ajaran islam disiplin
berarti taat dan patuh

kepada Allah SWT. dan Rasulnya. Hal ini di tegaskan dalam firman Allah SWT dalam
surah An-Nisa ayat 59 yang yaitu:

”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Dari ayat tersebut, maka disiplin yang di maksud adalah melaksankan kewajiban
atau tanggung jawab yang telah di embannya dengan penuh ketaatan kepada Allah
SWT, karena tugas tersebut adalah amanah dari Allah SWT, dan ajaran Rosul SAW,
dan mematuhi peraturan yang telah di tetapkan guna tercapainya tujuan pendidikan di
pondok pesantren.

Seseorang sukses menjadi pimpinan pondok pesantren bisa jadi karena strategi
yang di gunakan dalam memimpin, karena kewibawaan dan ciri atau sifatnya yang
menonjol dari dalam diri pribadinya, yang membuat dirinya di segani dan di hormati.
Setiap organisasi atau lembaga pasti memiliki seorang pemimpin yang harus
menjalankan kepemimpinan dan

manajemen yang baik dan memiliki wibawa, royal serta mempunyai banyak visi,
ide dan strategi untuk mengembangkan pesantrenya. Sedangkan kepemimpinan dapat di
artikan sebagai kemampuan, seni, kesanggupan, tekhnik seseorang dalam menggerakan,
mengarahkan, mengawasi, memotivasi atau mempengaruhi pola fikir cara kerja setiap
anggota agar bersikap mandiri dalam melaksanakan pekerjaanya, sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama.

Dengan demikian Kyai sebagai seorang pemimpin yang mempunyai


kewenangan di pondok pesantren harus bisa menggerakan, mengarahkan, mengawasi,
memotivasi atau mempengaruhi para santrinya untuk dapat mentaati peraturan yang ada
dan bisa membaca peluang dan memberikan contoh yang baik untuk santrinya, sehingga
ketika santri sudah terjun di masyarakat selain memiliki pengetahuan pendidikan
agama,pendidikan karakter dan juga memiliki wawasan pengetahuan umum sehingga
memudahkan santri dalam bermasyarakat dan bersosialisasi. Dalam kepemimpinan
Kyai , kewibawaan dan ilmu serta suri tauladan yang baik yang di miliki sorang Kyai
sangat berpengaruh dalam kepemimpinanya.

Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi


atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam
diri bawahannya. kepemimpinan karismatik dapat diartikan juga sebagai kemampuan
menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi
pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi
dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh
pemimpin. Pemimpin disini dipandang istimewa karena sifat-sifat kepribadiannya yang
mengagumkan dan berwibawa. Sehingga bisa menimbulkan karakter-karakter yang
positif.

Ada 4 (empat) ciri kepemimpinan karismatik yaitu : 1. mempunyai visi-misi, 2.


Mempunyai keterampilan komunikasi yang hebat 3. Mempunyai sikap tenang 4.
Mempunyai sikap percaya diri yang tinggi.
Dari hasil penelitian awal yang bersumber pada wawancara dengan pembina
pesantren yang bernama Iffatul Faizah, menurut beliau lembaga ini memiliki seorang
pemimpin (pengasuh pondok pesantren) yang disegani dan di hormati oleh semua
kalangan masyarakat maupun warga pesantren, karena karisma atau wibawanya dalam
menjalankan kepemimpinanya. Kewibawaan kayai sangat di akuinya setiap ucapan
Kyai selalu menyeru untuk kebaikan santrinya dan kemajuan pondok pesantrenya,
Beliau juga sering memberikan motivasi kepada para santri, memberikan teladan yang
baik, Setiap ucapan yanag keluar dari Kyai selalu menyeru dalam kebaikan. Bahkan
sosok Kyai disini merupakan sosok yang adakalanya Kyai menjadi sosok ayah,
menjadi sosok pemimpin yang tegas, dan menjadi sosok guru yang bijaksana dan
berwibawa. Segala yang di kerjakan ikhlas dan niatkan semua itu untuk beribadah
kepada Allah SWT, sehingga santri merasa termotivasi, terayomi dan menaati
peraturan.

Tabel 1.1 Indikator Penelitian Meneladani Kh. Muhsin Abdillah


Sebagai Karakteristik Kepemimpinan Pondok Pesantren Darussa’adah
Lampung Tengah.

Aspek Dilaksanakan
No Indikator Penelitian
Penelitian Ya Tidak
1. Mempunyai visi misi

Mempunyai keterampilan
2.
komunikasi yang hebat 

3. Kepemimpinan Mempunyai sikap tenang 


Karismatik

Mempunyai sikap
4. percaya diri yang tinggi. 

Berdasarkan hasil penelitian, dapat di ketahui bahwa gaya kepemimpinan


karismatik Kyai di Pondok Pesantren Pondok Pesantren Darussa’adah LK III Celikah
Seputih Jaya Kec. Gunung sugih Kab.Lampung Tengah telah tercapai dengan melihat
indikator penelitian yang sependapat dengan kompri bahwa kepemimpinan karismatik
memiliki ciri yaitu mempunyai visi misi, mempunyai keterampilan komunikasi yang
hebat, mempunyai sikap tenang dalam menghadapi segala hal, mempunyai sikap
percaya diri yang tinggi. Sehingga penulis mengangkat sebuah skripsi dengan judul
“MENELADANI KH. MUHSIN ABDILLAH SEBAGAI KARAKTERISTIK
KEPEMIMPINAN PONDOK PESANTREN DARUSSA’ADAH LAMPUNG
TENGAH”.

B. Fokus Penelitian

Dari deskripsi latar belakang di atas, maka penelitian ini di fokuskan pada
“MENELADANI KH. MUHSIN ABDILLAH SEBAGAI KARAKTERISTIK
KEPEMIMPINAN PONDOK PESANTREN DARUSSA’ADAH LAMPUNG
TENGAH”.
C. Sub Fokus Penelitian
Dari fokus penelitian di atas, maka penulis merumuskan sub fokus penelitian
yaitu tentang kepemimpinan karismatik :
1. Mempunyai visi misi
2. Mempunyai keterampilan komunikasi yang hebat.
3. Mempunyai sikap tenang
4. Mempunyai percaya diri yang baik

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas makan penulis akan merumusakan


masalah yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gaya Kepemimpinan
Karismatik Kyai di Pondok Pesantren Darussa’adah LK III Celikah Seputih Jaya Kec.
Gunung sugih Kab.Lampung Tengah.? ”

B. Tujuan Penelitian

Dengan memerhatikan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Bagaimana Gaya Kepemimpinan Karismatik Kyai di Pondok
Pesantren Darussa’adah LK III Celikah Seputih Jaya Kec. Gunung sugih Kab.Lampung
Tengah..

C. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang berjudul “Gaya Kepemimpinan Karismatik Kyai di Pondok


Pesantren Darussa’adah LK III Celikah Seputih Jaya Kec. Gunung sugih Kab.Lampung
Tengah.” ini di harapkan akan menambah khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan
islam, selain itu juga dapat menambah referensi tentang pendidikan pesantren secara
umum. Secara khusu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Bersifat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam
bidang penelitian pendidikan islam, khususnya kajian tentang kepemimpinan Kyai
di pondok pesantren dan juga diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan acuan
bagi semua pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut terkait dengan
pendidikan pesantren. Dan bagi peneliti, hal ini memeberikan wawasan pengetahuan
yang bermanfaat dan berharga.

2. Bersifat Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi


Pondok Pesantren Darussa’adah dan pemangku kepentingan pendidikan di
kabupaten Lampung Tengah serta hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai
pedoman bagi pendidikan pesantren yang menfokuskan pada kepemimpinan Kyai .

D. Tinjauan Tentang Kepemipinan


1. Pengertian Kepemimpinan

Secara etimologi kepemimpinan (leadership) berasal dari kata “(lead) dengan


mendapat awalan me ( memimpin/ to lead) yang berarti memandu, membimbing,
menuntun, mengordinasikan. Dan berasal dari kata “pemimpin” (leader) yang
berarti imam, orang yang memberikan arahan dan bimbingan.9

Menurut Ngalim Purwo yang di tulis oleh Kompri, bahwasanya kepemimpinan


adalah suatu seni (art), Kesanggupan (Ability), atau teknik (teqnique) untuk
membuat sekelompok orang bawahan dalam organisasi formal atau para pengikut
atau simpatisan dalam organisasi informal mengikuti atau mentaati segala apa yang
di kehendakinya, membuat mereka begitu antusias atau bersemangat untuk
mengikutinya, bahkan rela berkorban untuknya, secara tidak langsung, dapat di
artikan sebagai kemampuan seseorang memotivasi (mendorong) agar orang lain
melakukan suatu kegiatan.10

9
Tim Redaksi Tessaurus Bahasa Indonesia, Tesaurus bahasa Indonesia pusat
bahasa, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional),377-78.
Kepemimpinan merupakan seni dan keterampilan orang dalam memanfaatkan
kekuasaannya untuk memengaruhi orang lain agar melaksanakan aktivitas tertentu
yang di arahkan pada tujuan yang telah di tetapkan, kepemimpinan juga merupakan
pelaksanaan dari keterampilan mengelola orang lain sebagai bawahanya, mengelola
sumberdaya manusia dan sumberdaya organisasi secara umum. Oleh karena itu
setiap pemimpin perlu memiliki manager skill yang sangat berpengaruh pada
kekuasaan yang dimilikinya.11

Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan, permulaan dan proses yang bersifat


untuk memengaruhi suatau kelompok. Adapun indikator dari kepemimpinan yang
telah di sebutkan tersebut yaitu12

1. Dengan adanya kepemimpinan di harapkan adanya pengaruh yaitu berupa


keteladanan, kewibawaan, dan kecakapan dari pemimpin
2. Memperoleh informasi yang baik yang di terima oleh bawahanya sehingga
bawahanya mengerti dan dapat melaksanakan tujuan organisasi.
3. Pengambilan keputusan.
4. Seorang pemimpin harus bisa memotivasi bawahanya dengan memberikan
penghargaan sehingga mereka merasa termotivasi untuk melakukan tugasnya
dengan ikhlas, antusias dan senang hati.

Adapun indikator lain dari kepemimpinan menurut Wahjosumidjo secara garis


besar indicator kepemimpinan adalah sebagai berikut:

1. Bersifat adil

Dalam kegiatan suatu organisasi, rasa kebersamaan diantara para anggota adalah
mutlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya merupakan pencerminan dari pada

Kompri,Manajemen dan Kepemimpinan Pondok Pesantren,(Jakarta:


10

Prenadaamedia Group,2018),h. 165.


11
Amirudin, Kepemimpinan Kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan
guru,Al- Idaroh: Jurnal Kependidikan Islam Vol.7, No.2 (2017), P-ISSN:2086-6186,
e-ISSN:2580-2453, h.25.
12
Kompri,Op.Cit. h. 168
kesepakatan antara para bawahan maupun antara pemimpin dengan bawahan dalam
mencapai tujuan organisasi

2. Memberi sugesti
Sugesti biasanya disebut sebagai saran atau anjuran. Dalam rangka
kepemimpinan, sugesti merupakan pengaruh dan sebagainya, yang mampu
menggerakkan hati orang lain dan sugesti mempunyai peranan yang sangat
penting di dalam memelihara dan membina harga diri serta rasa pengabdian,
partisipasi, dan rasa kebersamaan diantara para bawahan.
3. Mendukung tujuan
Tercapainya tujuan organisasi tidak secara otomatis terbentuk, melainkan
harus didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap
organisasi dapat efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, maka setiap tujuan yang ingin dicapai perlu disesuaikan dengan
keadaan organisasi serta memungkinkan para bawahan untuk bekerja sama.
4. Katalisator
Seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai katalisator, apabila pemimpin
itu selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia yang ada, berusaha
memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat semaksimal
mungkin.

5. Menciptakan rasa aman


Setiap pemimpin berkewajiban menciptakan rasa aman bagi para
bawahannya. Dan ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap pemimpin
mampu memelihara hal-hal yang positif, sikap optimisme di dalam
menghadapi segala permasalahan, sehingga dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, bawahan merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah,
kekhawatiran, merasa memperoleh jaminan keamanan dari pimpinan.
6. Sebagai wakil organisasi
Setiap bawahan yang bekerja pada unit organisasi apapun, selalu
memandang atasan atau pimpinannya mempunyai peranan dalam segala
bidang kegiatan, lebih-lebih yang menganut prinsip-prinsip keteladanan atau
panutan-panutan. Seorang pemimpin adalah segala- segalanya, oleh karena itu
segala perilaku, perbuatan, dan kata- katanya akan selalu memberikan kesan-
kesan tertentu terhadap organisasinya.
7. Sumber inspirasi
Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para
bawahannya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus selalu dapat
membangkitkan semangat para bawahan sehingga bawahan menerima dan
memahami tujuan organisasi dengan antusias dan bekerja secara efektif ke arah
tercapainya tujuan organisasi.
8. Bersikap menghargai
Setiap orang pada dasarnya menghendaki adanya pengakuan dan
penghargaan diri pada orang lain. Demikian pula setiap bawahan dalam
organisasi memerlukan adanya pengakuan dan penghargaan dari atasan. Oleh
karena itu, menjadi suatu kewajiban bagi pemimpin untuk mau memberikan
penghargaan atau pengakuan dalam bentuk apapun kepada bawahannya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan dapat di artikan sebagai kemampuan, seni, kesanggupan,
tekhnik seseorang dalam menggerakan, mengarahkan, mengawasi, memotivasi
dan mempengaruhi pola fikir cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri
dalam melaksanakan pekerjaanya, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah
di tetapkan bersama.
Dalam Al-Quran Allah.SWT. telah memberi tahu kepada manusia,
tentang pentingnya kepemimpinan dalam islam, Sebagaimana dalam QS. Al-
Baqoroh ayat 30, Allah.SWT. yang artinya :
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."

Ayat ini mengisyaratkan bahwa khalifah adalah pemegang mandat


Allah SWT untuk mengemban amanah dalam kepemimpinan di muka bumi.
Pemimpin atau leader adalah orang yang memimpin atau seorang yang
mempergunakan wewenang dan mengarahkan bawahanya untuk mengerjakan
sebagain pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Beberapa pengertian
tentang pemimpin antara laian :

1. Pemimpin adalah orang-orang yang dapat mempersatukan orang-orang


dalam mengerjakan suatu tujuan.
2. Pemimpin adalah orang yang dapat menggerakan orang-orang yang ada
di sekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu.
3. Pemimpin terbaik adalah orang yang dapat membantu mengembangkan
orang lain.
Kepemimpinan adalah kata benda dari pemimpin. Kepemimpinan
mempunyai beberapa pengertian, diantaranya:

1. Cara seseorang memimpin mempengaruhi prilaku bawahanya agar mau


bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk
membimbing orang-orang yang ada di sekelilingnya.
3. Seni untuk mengkoordinasikan dan memberi motivasi kepada individu dan
kelompok guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan

Sedangkan unsur-unsur yang dilihat dari kepemimpinan antara lain


adanya orang yang memimpin, pihak yang dipimpin, tujuan organisasi yang
ingin dicapai, adanya proses koordinasi serta kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain. Sehingga kepemimpinan yaitu proses yang dilakukan oleh seorang
pemimpin untuk mempengaruhi para pengikutnya agar memahami dan
melakukan apa yang seharusnya di lakukan sesuai wewenang masing-masing,
melalui koordinasi dan komunikasi, untuk bersama-sama mencapai tujuan yang
di inginkan.13

13
Intan Wijayanti,Gaya Kepemimpinan dalam Pengambilan Kebijakn di
Perguruan Tinggi Islam Pondok Tremas Pacitan,Jurna Kepemimpinan, Vol.1,
Jadi dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwasanya kepemimpinan dapat di aratikan sebagai kemampuan, seni (art),
kesanggupan (ability), tekhnik (technique) seseorang dalam

menggerakan, mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola pikir cara


kerja setiap anggota agar besikap mandiri dalam bekerja terutama dalam
pengambilan keputusa untuk kepentingan percepatan pencapaian tujuan yang
telah di tetapkan bersama.

E. Gaya-Gaya Kepemimpinan

Dalam konteks manajemen, ada beberapa gaya kepemimpinan, di antaranya


sebagai berikut :

a. Kepemimpinan kharismatik
Gaya kepemimpinan kharismatik adalah gaya kepemipinan dimana pemimpin
menyuntikan antusiasme tinggi pada tim dan sangat energik dalam mendorong untuk
maju. Kharismatik ini muncul dari kepribadian seseorang yang melebihi masyarakat
sekitarnya, sehingga masyarakat memercayai secara mutlak akan kelebihan kepribadian
seorang tersebut. Kelebihan ini bisa karena penguasaan yang luas atau kepribadianya
yang baik di mata masyarakat.
Kepemimpinan karismatik di dasarkan pada kualitas luar biasa yang dimiliki
seseorang sebagai pribadi. Untuk mengidentifikasi daya tarik pribadi yang melekat pada
diri seseorang, harus dengan menggunakan asumsi bahwa kemantapan dan kualitas
kepribadian yang di miliki merupakan anugerah Tuhan. Menurut anasom bahwa :
Karismatik berarti bersifat karisma, di mana karismanya berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “karunia diinspirasi ilahi” (divinily spired gift) seperti kemampuan untuk
melakukan mukjizat atau memprediksi pristiwa- pristiwa dimasa mendatang.
Kepemimpnan Kharismatik diartikan “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan
kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan
rasa hormat dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” atau atribut
kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.

No.2 (November 2016-April 2017),


Dalam pandangan Conger dalam bukunya Kompri, kepemimpinan karismatik
mengedepankan kewibawaan diri seorang pemimpin, yang di tunjukan oleh rasa
tanggung jawab yang tinggi kepada bawahanya. Kepekaan dan kedekatan pemimpin
karismatik dengan bawahanya di sebabkan karisma/kewibawaan pribadi (personal
power) pemimpin untuk menumbuhkan kepercayaan dan sikap proaktif bawahanya.
Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar
komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri
bawahanya.
Kharisma merupakan suatu atribusi yang berasal dari proses interaktif antara
pemimpin dan para pengikut. Atribut-atribut atau ciri karismatik antara lain:
1. Mempunyai visi misi yang relevan dengan kebutuhan pengikut dan sesuai
perkembangan zaman.
a. Visi
Setiap organisasi atau perusahaan pastilah mempunyai sebuah visi untuk mencapai
kesuksesannya.Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan. Visi dapat
memberikan aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau rambu-rambu
dalam menyusun strategi.
Pernyataan visi yang efektif adalah menggambarkan secara jelas gambaran dari
perusahaan yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu untuk merubah
hal–hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan pada karyawan
kemana kita akan menuju. Banyak ahli telah mendefinisikan visi. Walaupun pertanyaan
berbeda- beda namun pada dasarnya memiliki arti yang sama. Berikut ini diungkapkan
beberapa definisi visi:
Definisi visi menurut Wibisono21 adalah sebagai berikut: Visi merupakan rangkaian
kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang
ingin dicapai di masa depan.
Definisi visi menurut Kuncoro adalah sebagai berikut: Visi adalah suatu pernyataan
komperhensif tentang apa yang diinginkan organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri
dan apa yang diyakininya atau gambaran masa depan organisasi. Berdasarkan beberapa
definisi visi di atas dapat disimpulkan bahwa visi merupakan suatu pernyataan
komprehensif tentang segala sesuatu yang diharapkan suatu organisasi pada masa yang
akan datang dan dibuat sebagai pedoman atau arah tujuan jangka panjang organisasi.
Menurut Allisson dan Kaye, Sebuah visi adalah model mental tentang keadaan masa
depan yang dibangun berdasarkan spekulasi-spekulasi yang masuk akal dan asumsi
yang masuk akal tentang masa depan dan dipengaruhi oleh kita sendiri tentang sesuatu
yang berharga, yang dirumuskan sebuah visi adalah model mental yang dapat
diwujudkan oleh orang dan organisasi melalui keterlibatan dan tindakan-tindakan
mereka. Salusu menjelaskan visi suatu keberhasilan yang dapat dijelaskan sebagai suatu
deskripsi tentang bagaimana seharusnya rupa dari sebuah organisasi pada saat ia
berhasil dengan sukses melaksanakan strateginya dan menemukan dirinya yang penuh
potensi yang mengagumkan.
Banyak yang mengira visi dan misi itu adalah hal yang sama, tetapi sebenarnya visi
dan misi ini berbeda. Sebuah visi merupakan hal yang sangat bagus jika setiap orang
didalam perusahaan mengerti akan menjadi apa perusahaan tempat mereka bekerja di
masa depan. Visi merancang masa depan perusahaan untuk 3-10 tahun kedepan, yang
merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk 3-10 tahun ke depan, yang
merupakan hal yang krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan
kesuksesan jangka panjang.
Menurut Wibisono sebuah visi yang baik memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Menyatakan cita-cita atau keinginan perusahaan di masa depan.
2. Singkat,jelas,fokus,dan merupakan standart of excellence.
3. Realistis dan sesuai dengan kompetensi organisasi.
4. Atraktif dan mampu menginspirasi komitmen serta antusiasme.
5. Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan serta mengesankan bagi pihak yang
berkepentingan.
6. Dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya.

2. Mempunyai keterampilan komunikasi yang hebat.


Komunikasi merupakan kompenen terpenting di dalam menjalin sebuah hubungan
dengan pihak lain. Mulyana mengatakan bahwa komunikasi memiliki fungsi yang
paling penting di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Pengertian kata
komunikasi berasal dari communication yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran
pikiran”.22
komunikasi adalah terwujudnya perubahan, pembentukan sifat, opini atau
pendapat, pandangan, dan perilaku masyarakat dari komunikasi sesuai dengan tujuan
penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator. Dalam berkomunikasi, bukan
hanya tentang menyampaikan pesan dan informasi saja, tetapi komunikasi juga harus
membentuk makna serta mengemban setiap harapan di dalamnya. Maka dari itu,
komunikasi memiliki banyak peranan yang penting dalam menentukan efektifitas setiap
orang yang bekerja sama dan yang mengkoordinasikan usahanya dalam mencapai
tujuan. terutama dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku orang lain,
sehingga membangkitkan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya dan mudah
dalam bersosialisasi sehingga timbul rasa simpatik orang lain terhadap dirinya.
a. Tujuan Komunikasi Secara Umum
1) Menemukan
Tujuan komunikasi yang paling dasar adalah menemukan, maksudnya menemukan
sesuatu yang kita perlukan dalam berkomunikasi. Entah menemukan jati diri,
menemukan informasi yang penting, dan semacamnya. Lewat komunikasi kita akan
belajar memahami bagaimana diri kita dan orang yang kita ajak bicara. Dengan
terjalinnya suatu komunikasi kita jadi tahu informasi yang sebelumnya tidak kita
ketahui misalnya letak suatu cafe atau resto yang bagus, jadwal olahraga, letak tempat-
tempat hiburan yang bisa kita datangi, dan informasi lainnya.
2) Menjaga hubungan baik
Komunikasi terjadi antara dua orang atau lebih sehingga muncul adanya suatu
hubungan baru yang terjalin saat berkomunikasi. Misalnya saja jika anda berkomunikasi
dengan keluarga yang letak rumahnya berjauhan maka akan meningkatkan kedekatan
hubungan anda. Jika anda sedang berada di suatu perjalanan, tidak akan ada percakapan
atau perkenalan jika tidak dimulai dengan komunikasi. Namun, agar tujuan ini berjalan
dengan lancar, anda harus menghindari miss komunikasi, kesalahpahaman, dan lain-lain
antar dua belah pihak atau lebih.
3) Meyakinkan

Komunikasi juga dilakukan dalam upaya untuk meyakinkan seseorang akan pesan
yang kita sampaikan misalnya saja sebuah media massa yang berupaya meyakinkan kita
untuk membeli produk yang mereka iklankan. Cara meyakinkan konsumen ini memang
sengaja dilakukan oleh penjual untuk mendapatkan profit dari hasil penjualan produk
tersebut. Contoh lainnya yaitu seorang guru yang menyampaikan pesan kepada
muridnya untuk meyakinkan mereka mengenai kebenaran atas apa yang Guru ajarkan
atau sampaikan.

4) Mendapat hibura
Hiburan sangat penting kita dapatkan saat perasaan atau pikiran sedang dalam
keadaan tidak baik, hiburan ini bisa anda dapatkan dari terjalinnya sebuah komunikasi.
Misalnya dengan menjalin komunikasi dengan teman, sahabat atau keluarga dengan
cara bersenda gurau atau mencurahkan hati. Kita juga bisa membicarakan banyak hal
yang menyenangkan dengan mereka misalnya membicarakan tentang hobi masing-
masing, tentang film, tentang musik, dan lain sebagainya.
5) Memberikan informasi penting

Tujuan komunikasi lainnya yaitu untuk memberikan suatu informasi yang penting
baik kepada pribadi atau personal maupun kepada khalayak ramai. Informasi penting
tersebut isinya bisa bermacam-macam misalnya saat kita memberitahu teman/sahabat
acara ulang tahun atau pernikahan kita. Sedangkan informasi yang kita berikan pada
orang banyak misalnya tentang jadwal gotong royong di suatu daerah tempat tinggal.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:

Karakteristik kyai atau KH Muhsin abdillah sebagai karakteristik kepemimpinan


pondok pesantren memiliki peran yang sangat luar biasa erlihat dari pesatnya
perkembangan pondok pesantren dengan memiliki lembaga pendidikan yang dinaungi
oleh yayasan dari tingkat TPQ, RA, MI, MTS, MA dan perguruan tinggi dan
manajemen yang tertanam dari lembaga lembaga tersebut mencermikan budaya
pesantren.

DAFTAR PUSTAKA

Abudi Nata,Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan


Islam di Indonesia. (Jakarta: PT Grasindo, 2001) h. 100-101

Amin Haedari, Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan


tantangan Komplesitas Global. (Jakarta : IRD PRESS, 2013) h. 185
Amirudin, Kepemimpinan Kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan
guru,Al- Idaroh: Jurnal Kependidikan Islam Vol.7, No.2 (2017), P-ISSN:2086-6186, e-
ISSN:2580-2453, h.25.
Atiqullah, Pendekatan Prilaku dalam Konteks Kepemimpinan Pondok Pesantren,
(Tadris Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7,no.1,2007) h. 20.
Atiqullah, Op.Cit.13

Intan Wijayanti,Gaya Kepemimpinan dalam Pengambilan Kebijakn di


Perguruan Tinggi Islam Pondok Tremas Pacitan,Jurna Kepemimpinan, Vol.1, No.2
(November 2016-April 2017),

Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi (Alfabeta:Bandun,


2014). H.28

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Ade


Rukman,Manajemen Pendidikan, Alfabeta , Bandung,2011,hlm.128.

Kompri,Manajemen dan Kepemimpinan Pondok Pesantren,(Jakarta:


Prenadaamedia Group,2018),h. 165.

Kompri,Op.Cit. h. 168
Les Sulvianah, Implementasi Kepemimpinan Kyai Dalam Mengembangkan
Pesantren,Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam,Vol.1,No.2,(Juni:2016),E-
ISSN:2527-6190;P- ISSN:2503-3506, h. 171-198

Sindu Galba, Pesantren Sebagai Wadah Komunikas, (Jakarta : Reineka


Cipta,1991),h.62.

Anda mungkin juga menyukai