Laporan Penelitian Meneladani KH Muhsin Abdillah
Laporan Penelitian Meneladani KH Muhsin Abdillah
Laporan Penelitian Meneladani KH Muhsin Abdillah
Disusun oleh:
ADITIA ARMADAN
PENELITIAN INI KERJASAMA ANTARA STIT AL MUBAROK DAN
CSR BAKTI PENDIDIKAN DARI PT GREAT GIANT PINEAPLES
COMPANY DAN PT BUDI ACID JAYA
LAMPUNG TENGAH
2020
A. PENDAHULUAN
Pesantren tidak lekang oleh waktu bahkan akhir-akhir ini pesantren semakin
banyak jumlahnya dan semakin berkembang. Sekarang pondok pesantren tidak hanya
membekali santrinya dengan ilmu-ilmu islam melainkan juga membekali ilmu-ilmu
umum. Hal ini bertujuan agar para santri selain menguasai ilmu islam tetapi juga bisa
menguasai ilmu umum agar bisa bersaing mengikuti pekembangan zaman.
Menurut Atiqulloh. “Paling tidak, ada lima unsur sehingga suatu sistem sosial
pendidikan (layak) di katakan pondok pesantren yaitu: kiyai, masjid, asrama, santri dan
kitab kuning. Ini merupakan karakter fisikal yang membedakan dengan lembaga sosial
pendidikan di luar pondok pesantren”.2 Yang membuat lembaga tradisional ini eksis
1
Abudi Nata,Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan
Islam di Indonesia. (Jakarta: PT Grasindo, 2001) h. 100-101
2
Atiqullah, Pendekatan Prilaku dalam Konteks Kepemimpinan Pondok
Pesantren,(Tadris Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7,no.1,2007) h. 20.
selama berabad-abad bukan terletak dari kekuatan finansial, tetapi pada watak
kemandirian yang selama ini menjadi bagian integral dari kehidupan pesantren.3
Di dalam sebuah pesantren peran Kyai sangat penting dan sangat berpengaruh
didalamnya. Kyai merupakan pemimpin tunggal yang memegang peran hampir mutlak.
Kharisma seorang kiyai didalam pesantren menjadikan Kyai sangat di segani dan
dihormati oleh para ustadz maupun santrinya, itu merupakan faktor alamiah yang timbul
karena kewibawaan dan ilmu dari seorang Kyai . Sehingga Kyai sangat di hormati dan
di segani oleh santri dan masyarakat sekitar. Kepemimpinan Kyai pada pondok
pesantren bisa dikatakan sebagai titik sentral. Kyai mempunyai kekuasaan penuh dalam
mengorganisasi setiap kegiatan yang ada di pesantren baik itu secara langsung atau
tidak langsung. Maju atau tidaknya suatu pondok pesantren terletak pada kepemimpinan
Kyai dalam me-manage segala kegiatan yang ada di pesantren. Dewasa ini banyak
fakta yang membuktikan bahwa faktor utama yang membuat pesantren bisa berkembang
dan menemukan bentuknya yang lebih mapan karena adanya seorang Kyai dalam
kemampuan memimpin pesantrennya.
8
Les Sulvianah, Implementasi Kepemimpinan Kyai Dalam Mengembangkan
Pesantren,Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam,Vol.1,No.2,(Juni:2016),E-
ISSN:2527-6190;P- ISSN:2503-3506, h. 171-198
memiliki pengaruh terhadap lingkungan masyarakat sekitar, sehingga Kyai harus
memberikan contoh dan suritauladan yang baik untuk santrinya dan masyarakat sekitar.
Kyai sangat beperan dalam pengembangan dan kemajuan pondok pesantren. Sehingga
Kyai sebagai seorang pemimpin harus bisa membaca peluang yang ada di lingkungan
pesantren demi untuk kebaikan dan kemajuan pesantrenya.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan dari suatu pondok pesantren maka perlu
adanya kerjasama antara Kyai , pengurus, ustadz-ustadzah, dan para santri yang ada di
dalam pondok pesantren tersebut. Mereka harus taat dan patuh kepada peraturan yang
telah di tetapkan agar terciptanya kedisiplinan yang baik. Dalam ajaran islam disiplin
berarti taat dan patuh
kepada Allah SWT. dan Rasulnya. Hal ini di tegaskan dalam firman Allah SWT dalam
surah An-Nisa ayat 59 yang yaitu:
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Dari ayat tersebut, maka disiplin yang di maksud adalah melaksankan kewajiban
atau tanggung jawab yang telah di embannya dengan penuh ketaatan kepada Allah
SWT, karena tugas tersebut adalah amanah dari Allah SWT, dan ajaran Rosul SAW,
dan mematuhi peraturan yang telah di tetapkan guna tercapainya tujuan pendidikan di
pondok pesantren.
Seseorang sukses menjadi pimpinan pondok pesantren bisa jadi karena strategi
yang di gunakan dalam memimpin, karena kewibawaan dan ciri atau sifatnya yang
menonjol dari dalam diri pribadinya, yang membuat dirinya di segani dan di hormati.
Setiap organisasi atau lembaga pasti memiliki seorang pemimpin yang harus
menjalankan kepemimpinan dan
manajemen yang baik dan memiliki wibawa, royal serta mempunyai banyak visi,
ide dan strategi untuk mengembangkan pesantrenya. Sedangkan kepemimpinan dapat di
artikan sebagai kemampuan, seni, kesanggupan, tekhnik seseorang dalam menggerakan,
mengarahkan, mengawasi, memotivasi atau mempengaruhi pola fikir cara kerja setiap
anggota agar bersikap mandiri dalam melaksanakan pekerjaanya, sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama.
Aspek Dilaksanakan
No Indikator Penelitian
Penelitian Ya Tidak
1. Mempunyai visi misi
Mempunyai keterampilan
2.
komunikasi yang hebat
Mempunyai sikap
4. percaya diri yang tinggi.
B. Fokus Penelitian
Dari deskripsi latar belakang di atas, maka penelitian ini di fokuskan pada
“MENELADANI KH. MUHSIN ABDILLAH SEBAGAI KARAKTERISTIK
KEPEMIMPINAN PONDOK PESANTREN DARUSSA’ADAH LAMPUNG
TENGAH”.
C. Sub Fokus Penelitian
Dari fokus penelitian di atas, maka penulis merumuskan sub fokus penelitian
yaitu tentang kepemimpinan karismatik :
1. Mempunyai visi misi
2. Mempunyai keterampilan komunikasi yang hebat.
3. Mempunyai sikap tenang
4. Mempunyai percaya diri yang baik
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
Dengan memerhatikan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Bagaimana Gaya Kepemimpinan Karismatik Kyai di Pondok
Pesantren Darussa’adah LK III Celikah Seputih Jaya Kec. Gunung sugih Kab.Lampung
Tengah..
C. Manfaat Penelitian
1. Bersifat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam
bidang penelitian pendidikan islam, khususnya kajian tentang kepemimpinan Kyai
di pondok pesantren dan juga diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan acuan
bagi semua pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut terkait dengan
pendidikan pesantren. Dan bagi peneliti, hal ini memeberikan wawasan pengetahuan
yang bermanfaat dan berharga.
2. Bersifat Praktis
9
Tim Redaksi Tessaurus Bahasa Indonesia, Tesaurus bahasa Indonesia pusat
bahasa, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional),377-78.
Kepemimpinan merupakan seni dan keterampilan orang dalam memanfaatkan
kekuasaannya untuk memengaruhi orang lain agar melaksanakan aktivitas tertentu
yang di arahkan pada tujuan yang telah di tetapkan, kepemimpinan juga merupakan
pelaksanaan dari keterampilan mengelola orang lain sebagai bawahanya, mengelola
sumberdaya manusia dan sumberdaya organisasi secara umum. Oleh karena itu
setiap pemimpin perlu memiliki manager skill yang sangat berpengaruh pada
kekuasaan yang dimilikinya.11
1. Bersifat adil
Dalam kegiatan suatu organisasi, rasa kebersamaan diantara para anggota adalah
mutlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya merupakan pencerminan dari pada
2. Memberi sugesti
Sugesti biasanya disebut sebagai saran atau anjuran. Dalam rangka
kepemimpinan, sugesti merupakan pengaruh dan sebagainya, yang mampu
menggerakkan hati orang lain dan sugesti mempunyai peranan yang sangat
penting di dalam memelihara dan membina harga diri serta rasa pengabdian,
partisipasi, dan rasa kebersamaan diantara para bawahan.
3. Mendukung tujuan
Tercapainya tujuan organisasi tidak secara otomatis terbentuk, melainkan
harus didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap
organisasi dapat efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, maka setiap tujuan yang ingin dicapai perlu disesuaikan dengan
keadaan organisasi serta memungkinkan para bawahan untuk bekerja sama.
4. Katalisator
Seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai katalisator, apabila pemimpin
itu selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia yang ada, berusaha
memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat semaksimal
mungkin.
13
Intan Wijayanti,Gaya Kepemimpinan dalam Pengambilan Kebijakn di
Perguruan Tinggi Islam Pondok Tremas Pacitan,Jurna Kepemimpinan, Vol.1,
Jadi dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwasanya kepemimpinan dapat di aratikan sebagai kemampuan, seni (art),
kesanggupan (ability), tekhnik (technique) seseorang dalam
E. Gaya-Gaya Kepemimpinan
a. Kepemimpinan kharismatik
Gaya kepemimpinan kharismatik adalah gaya kepemipinan dimana pemimpin
menyuntikan antusiasme tinggi pada tim dan sangat energik dalam mendorong untuk
maju. Kharismatik ini muncul dari kepribadian seseorang yang melebihi masyarakat
sekitarnya, sehingga masyarakat memercayai secara mutlak akan kelebihan kepribadian
seorang tersebut. Kelebihan ini bisa karena penguasaan yang luas atau kepribadianya
yang baik di mata masyarakat.
Kepemimpinan karismatik di dasarkan pada kualitas luar biasa yang dimiliki
seseorang sebagai pribadi. Untuk mengidentifikasi daya tarik pribadi yang melekat pada
diri seseorang, harus dengan menggunakan asumsi bahwa kemantapan dan kualitas
kepribadian yang di miliki merupakan anugerah Tuhan. Menurut anasom bahwa :
Karismatik berarti bersifat karisma, di mana karismanya berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “karunia diinspirasi ilahi” (divinily spired gift) seperti kemampuan untuk
melakukan mukjizat atau memprediksi pristiwa- pristiwa dimasa mendatang.
Kepemimpnan Kharismatik diartikan “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan
kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan
rasa hormat dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” atau atribut
kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.
Komunikasi juga dilakukan dalam upaya untuk meyakinkan seseorang akan pesan
yang kita sampaikan misalnya saja sebuah media massa yang berupaya meyakinkan kita
untuk membeli produk yang mereka iklankan. Cara meyakinkan konsumen ini memang
sengaja dilakukan oleh penjual untuk mendapatkan profit dari hasil penjualan produk
tersebut. Contoh lainnya yaitu seorang guru yang menyampaikan pesan kepada
muridnya untuk meyakinkan mereka mengenai kebenaran atas apa yang Guru ajarkan
atau sampaikan.
4) Mendapat hibura
Hiburan sangat penting kita dapatkan saat perasaan atau pikiran sedang dalam
keadaan tidak baik, hiburan ini bisa anda dapatkan dari terjalinnya sebuah komunikasi.
Misalnya dengan menjalin komunikasi dengan teman, sahabat atau keluarga dengan
cara bersenda gurau atau mencurahkan hati. Kita juga bisa membicarakan banyak hal
yang menyenangkan dengan mereka misalnya membicarakan tentang hobi masing-
masing, tentang film, tentang musik, dan lain sebagainya.
5) Memberikan informasi penting
Tujuan komunikasi lainnya yaitu untuk memberikan suatu informasi yang penting
baik kepada pribadi atau personal maupun kepada khalayak ramai. Informasi penting
tersebut isinya bisa bermacam-macam misalnya saat kita memberitahu teman/sahabat
acara ulang tahun atau pernikahan kita. Sedangkan informasi yang kita berikan pada
orang banyak misalnya tentang jadwal gotong royong di suatu daerah tempat tinggal.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Kompri,Op.Cit. h. 168
Les Sulvianah, Implementasi Kepemimpinan Kyai Dalam Mengembangkan
Pesantren,Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam,Vol.1,No.2,(Juni:2016),E-
ISSN:2527-6190;P- ISSN:2503-3506, h. 171-198