Sgd-Skenario 2 Belum Beres

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

SKENARIO 2

Keluargaku sakit apa ya???

Ny. R usia 35 tahun mengalami gastritis sejak 3 tahun yang lalu. Ia tinggal bersama
suami Tn. A (40 tahun) dan anak Nya An. O (10 tahun). Ny. R mengeluh nyeri dibagian ulu
hati. Saat dilakukan pengkajian diperoleh data sebagai berikut : terdapat distensi abdomen,
BB menurun dari 54kg ke 52kg dalam waktu 1 bulan. Ekspresi wajah meringis dan tampak
memegangi area nyeri, klien mengalami diaphoresis dan takikardi Ny. R mengatakan nyeri
muncul terutama saat terlambat makan. Ia mengakui kalau pola makan nya tidak teratur
karena ia seorang penjahit, jika sudah banyak kerjaan maka suka lupa makan. Saat ini Ny. R
juga banyak pikiran memikirkan sekolah anak nya.

Saat dikaji lebih lanjut Ny. R mengatakan sering merasa mual, dan tidak nafsu makan
karena terasa asam didalam mulut. Ia juga sering meludah karena terjadi peningkatan salivasi.
Keluarga Ny. R mengatakan tahu penyakit nya itu adalah gastritis, disebabkan oleh pola
makan yang kurang teratur. Tetapi keluarga belum paham dampak atau akibat jika penyakit
tersebut tidak ditangani. Keluarga selama ini hanya menggunakan kunyit untuk
mengilangkan keluahan nyeri. Keluarga belum tahu bagaimana cara mengatasi keluhan nyeri
dan mual yang dirasakan. Keluarga sudag mampu memanfaatkan faskes, terbukti jika Ny. R
kambuh maka segera dibawa ke puskesmas.

STEP 1

1. Diaphoresis :
- Keringet dingin.
- Respon tubuh terhadap stress berupa keringet dingin.
- Keringet dingin yang bukan disebakan oleh olahraga dan panas.
2. Distensi Abdomen
- Perut kembung yang disebabkan oleh makan berlebihan,sembelit dan gas.
- Penderita nya sering merasakan sensasi kenyang tekanan perut dan mual rasa sakit
atau keram.
3. Takikardi
Detak jantung lebih dari 100x/menit.
4. Gastritis
Kondisi yang melibatkan peradangan lapisan dalam perut.
5. Peningkatan Salivasi
- Suatu kondisi yang tidak biasa yang disebakan oleh peningkatan keasaman pada
mulutatau peningkatan enzim ptyalin.
- Peningkatan salivasi adalah peningkatan air liur yang berlebih yang secara tidak
biasa.
6. Nyeri ulu Hati
Keadaan tidak nyaman didaerah antara bagian bawah tulang dada dan pusar.

STEP 2

1. Apakah benar ada pembuktian bahwa kunyit dapat menghilangkan nyeri?


2. Tugas keluarga apa yang belum terpenuhi dalam scenario tersebut?
3. Pendekatan seperti apa yang dilakukan perawat untuk mengatasi masalah yang
dirasakan keluarga?
4. Bagiamana cara mengatasi jika seseorang terkena diaphoresis berlebihan ?
5. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus tersebut?
6. Bagaimana cara mengatasi masalah peninkatan salivasi ?
7. Bagaiamana cara mengubah life style pada pasien yang mengalami Gastritis?

STEP 3
1. Karena didalam kunyit terdapat senyawa curcumin yang dapat mengilangkan
nyeri.
2. - Kemampuan keluarga yang mengenal masalah klien
- Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
3. Pendekatan nya lebih melalui caring atau peduli terhadap keluarga, menjelaskan
penyakit yang di alami pada keluarganya.
4. - Pakai anti perspiran.
- Hindari makanan pedas.
- Memakai baju tipis yang menyerap keringat.
- Bisa meditasi dan yoga metode ini dapat membantu mengurangi stress yang
merupakan penyebab diaphoresis.
- Dengan penyempitan botox yang bekerja dengan cara menghambat sarap yang
memberi sinyal untuk menghasilkan keringat.
5. - Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
- Nyeri Akut.
- Kesiapan peningkatan pengetahuan keluarga.
6. Mengatasi nya dengan obat lykopirolate dan scopolamine, kedua nya bekerja
sebagai penghambat implus saraf ke kelenjar saliva sehingga stimulus lebih
sedikit memproduksi saliva.
7. - Dengan cara mengatur pola makan, makanan nya harus berserat tinggi, makanan
yang rendah asam dan rendah lemak.
- Hindari jenis makanan tertentu seperti, makanan yang beminyak,asam ataupun
pedas
- Kurangi minuman beralkohol, hindari minuman kafein
- Hindari stress.
- Istirahat yang cukup.

STEP 4

KATA SULIT
1. Jelas
2. Jelas
3. Jelas
4. Jelas
5. Jelas
6. Jelas
PERTANYAAN
1. Ditambahkan
2. Jelas
3. Jelas
4. Jelas
5. Jelas
6. Jelas
7. Jelas
STEP 5

Konsep Asuhan Keperawatan keluarga pada penderita pasien gastritis


STEP 6

Pertanyaan:

1) Kunyit mempunyai khasiat sebagai jamu dan obat tradisional untuk berbagai jenis
penyakit. Senyawa yang terkandung dalam kunyit (kurkumin dan minyak alsiri)
mempunyai peranan sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba,
antipikun, dan antiracun. Secara tradisional kunyit sering digunakan oleh
masyarakat di berbagai Negara untuk mengobati berbagai jenis penyakit, seperti
penyakit yang disebabkan oleh mikroba parasit, gigitan serangga, penyakit mata,
cacar, sakit perut (diare, sembelit, kembung), gangguan pencernaan, gangguan
hati, asma, menghilangkan gatal-gatal dan penyakit kulit lain, mengurangi rasa
nyeri dan sakit pada penderita rematik arthtritis.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN GASTRITIS
PADA NY.R

Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 25 November 2020
Pukul : 09.00 WIB

I. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Tn.A
2. Alamat dan telepon : Buah-Batu
3. Pekerjaan kepala keluarga : PNS
4. Pendidikan kepala keluarga : S1
5. Komposisi keluarga dan genogram

Jenis Hubungan Tempat tanggal


No Nama Pekerjaan Pendidikan
kelamin dengan keluarga lahir / umur
1 Tn. A L Suami / ayah Bandung,10-10- PNS S1
1980
2 Ny. P Istri Bandung,03-11- Seorang SMA
R 1985 penjahit
3 RE P Anak kandung Bandung, 03-12- Sekolah -
2010
Genogram

Tn.A 40
Ny. R 35

An.O

10

Keterangan:

: Laki-laki -------- :Tinggal serumah

:Perempuan

A :Penderita : ikatan pernikahan

Keterangan:
Berdasarkan genogram di atas dapat dijelaskan bahwa klien berusia 35 tahun
dengan gastritis.Namun untuk anggota keluarga lain tidak memiliki riwayat 
penyakit yang sama dengan klien.
6. Tipe keluarga : Keluarga inti/ nuclear family, dimana dalam satu rumah terdiri
dari ayah, ibu, dan anak kandung.
7. Suku bangsa : Sunda
8. Agama : Islam 
9. Status sosial ekonomi keluarga : Diatas UMR
10. Aktivitas rekreasi : Berkumpul di rumah dengan keluarga atau
pergi ke tempat pariwisata.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan Keluarga Tn. A termasuk dalam tahap perkembangan
Stage 4: Keluarga dengan anak sekolah, dengan tugas sebagai berikut:

- Memastikan rasa aman setiap anggota keluarga


- Membantu anak untuk bersosialisasi
- Beradaptasi dengan bayi baru lahir sambil memenuhi kebutuhan anak lain
- Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam keluarga maupun dengan
masyarakat
- Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.
12. Tugas perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi 
Tidak ada, hampir seluruh tugas perkembangan sudah dilewati.
13. Riwayat keluarga inti  :
Riwayat keluarga saat ini :
Saat ini anggota keluarga Tn. A ada yang mempunyai masalah
kesehatan yaitu Ny. R (istri) yang mengalami mengalami keluhan nyeri di
daerah ulu hati. Ny. R memiliki penyakit gastritis selama 3 tahun .Keluhan
yang dialami oleh Ny.R sudah sering dirasakan. Dan menurut pandangan
Ny.R dan  keluarga keluhan ini akibat  telat makan, terlalu banyak
beraktivitas  dan kurang istirahat. Sedangkan untuk anggota keluarga yang lain
tidak ada keluhan yang dirasakan.
14. Riwayat keluarga sebelumnya :
Keluarga Tn A yaitu Ny.R memiliki riwayat penyakit selama 3 tahun.
Sedangkan untuk anggota keluarga yang lain belum pernah ada yang menjalani
perawatan di rumah sakit ataupun memiliki riwayat penyakit yang sama.

III. Pengkajian lingkungan


15. Karakteristik rumah :
a. Kepemilikan : atas nama keluarga/ hak milik atas nama Ny.R
b. Luas tanah : 58 m2, luas bangunan 52 m2
c. Kondisi rumah sudah permanen dengan lantai keramik, dan dinding dari batu
bata dan semen serta atap menggunakan genting. Terdiri dari 3 kamar tidur. 1
ruang tamu, 1 dapur, dan 1 kamar mandi , septic tank dari kamar mandi di
belakang rumah, air minum bersumber dari sumur gali.
d. Penerangan untuk siang hari sangat minim karena tertutup oleh rumah
tetangga, namun tetap ada pencahayaan yang didapat dari jendela rumah bila
siang hari dan malam hari dengan lampu. Jarak lantai ke atap yaitu 3 meter.
e. Kamar mandi sudah tersedia di dalam rumah. Juga sudah terdapat WC
kondisinya cukup bersih.
f. Halaman rumah sangat minim (sempit) karena di bagian depan dan samping
sangat berdekatan dengan rumah tetangga.
g. Ruang tidur ada 2 untuk orangtua dan 1 lagi untuk anak.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
a. Klien berada di wilayah RW 07 yang merupakan pemukiman di pedesaan.
Klien dengan tetangga sekitar rumah cukup dekat dan terbuka.
b. Aturan : Bahwa setiap warga harus ikut andil dalam kebersihan lingkungan
terutama kebersihan sepanjang jalan serta kerja bakti yang dilakukan setiap
hari jumat. Warga diminta untuk mau ikut membayar iuran untuk
pengangangkutan sampah setiap harinya.
c. Kebersihan : di lingkungan rumah terlihat bersih, dan tampak rapih.
d. Pembuangan sampah dikumpulkan sendiri pada tempat tertutup sebelum
dilakukan pengangangkutan oleh petugas kebersihan.
e. Budaya : komunitas RW 07 didominasi oleh suku sunda, mereka hidup saling
berdampingan dan melakukan komunikasi dengan baik. Saling tolong-
menolong masih dijunjung karena menurut penuturan klien, warga di desa
masih saling peduli satu sama lain baik kepada saudara maupun tetangga.
f. Pekerjaan : untuk pekerjaan di lingkungan RW 07 di dominasi oleh petani
karena memang masih tersedia lahan berupa sawah dan kebun, dan sebagian
kecil ada yang berprofesi sebagai pegawai negeri maupun karyawan swasta.

17. Mobilitas geografis keluarga :


Dari awal menikah hingga sekarang keluarga Tn. A tidak pernah pindah dari
rumah yang ditempati sekarang dan tinggal menetap di rumah tersebut
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Di wilayah RW 07 ini terdapat kegiatan warga meliputi :

a. Acara pengajian yang dilakukan oleh ibu-ibu setiap hari minggu, atau jika ada
anggota Masyarakat yang mengadakan undangan baik syukuran
pernikahan/acara keagaaman
b. Rapat warga RW 07

c. Kerja bakti setiap hari jumat

IV. Struktur keluarga


19. Sistem pendukung keluarga 
Menurut penuturan Ny.R, keluarga sangat memberikan support(dukungan)
apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit.
20. Pola komunikasi keluarga :
Komunikasi antar keluarga dilakukan dengan dua arah dan terbuka. Bahasa
yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Indonesia. Komunikasi antar keluarga
sangat fleksibel dan tidak ada sifat memaksa dalam komunikasi antar anggota
keluarga. Keluarga tidak bersifat otoriter dan menerima pendapat dari setiap
anggota keluarga.
21. Struktur kekuatan keluarga :
Tipe struktur kekuatan keluarga yang digunakan yaitu informational  power
(melalui pemberian informasi ) dan Affective power pengaruh yang diberikan
melalui rasa kasih sayang.
22. Struktur peran :
Tn. A(kepala keluarga) :
- Peran informal :Peran informal  Tn.A selaku kepala keluarga menjaga
keharmonisan ,  stabilitas dan pioner keluarga. 
- Peran formal                     :Peran formal Tn. A Menjadi kepala keluarga, penyedia
kebutuhan keluarga, 
Ny. R(istri) :
- Peran informal               :Peran informal Ny.R menjadi perantara antar anggota
keluarga,merawat anak dan keluarga
- Peran formal :Peran formal Ny.R mengatur  kebutuhan keluarga,
melakukan perawatan pada   anak.
23. Nilai atau norma keluarga
Tn.A maupun Ny.R  taat dalam  menjaga perilaku sebagai bentuk penerapan
nilai-nilai  dalam kehidupan. Adapun nilai-nilai  yang dianut dalam keluarga 
yaitu , disiplin, kejujuran, amanah terhadap tanggung jawabnya saat ini yaitu
menjaga kerukunan anggota keluarga, serta kesejahteraanya.Nilai dan norma 
yang berlaku dalam keluarga sesuai dengan nilai dalam agama Islam yang
dianutnya serta norma masyarakat di sekitarnya.

V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif : 
 Menurut penuturan Tn. A dan Ny.R mereka  sangat menyayangi  seluruh
anggota keluarga. Salah  satunya dengan selalu menjaga kesehatan seperti
menyediakan makanan sehat, juga menjaga kebersihan rumah serta anggota
keluarga. Selain itu mengarahkan keluarga dalam melakukan segala hal apapun
demi kebaikan tentunya dengan cara yang baik dan tepat. 
25. Fungsi sosialisasi :
Interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan baik, meskipun tentunya
selalu ada masalah didalamnya namun keluarga memiliki cara dalam
menanganinya. Selain hubungan di dalam keluarga, fungsi sosialisasi dengan
anggota masyarakat lain seperti tetangga sangatlah baik. Saling bertegur sapa,
berkumpul dan melakukan interaksi sebagaimana mestinya. Memberikan
kebebasan yang bertanggung jawab terhadap anggota keluarga dalam berenterkasi
baik dilingkungan rumah, tempat kerja dan sekolah.
26. Fungsi perawatan kesehatan :
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.A belum memahami  dan belum tahu bagaimana cara
mengatasi keluhan nyeri dan mual yang selalu dirasakan oleh Ny.R serta
kondisi penyakit yang kini dialaminya.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Untuk mengatasi keluhan yang dirasakan seperti nyeri dan mual
biasanya klien menggunakan kunyit untuk menghilangkan nyerinya.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
 Biasanya hal yang dilakukan oleh keluarga adalah menganjurkan
Ny.R  untuk istirahat dengan cukup ketika ada keluhan. Namun anggota
keluarga  kurang memahami bagaimana cara untuk mengatasi keluhan nyeri
dan mual yang dirasakan.
d. Memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga
Keluarga Tn.A selalu menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan
rumah, memastikan bahwa Ny.R tidak jatuh dan terluka. Selain itu keluarga
memiliki sumber air bersih, sedangkan sampah dibuang pada tempat sampah
tertutup yang sudah tersedia disetiap rumah.. 
e. Menggunakan pelayanan kesehatan di masyarakat
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi Ny. R adalah klinik
kesehatan atau puskesmas
27. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. A tidak berencana untuk menambah keturunan, sudah tidak
menggunakan KB.
28. Fungsi ekonomi :
Tn.A merupakan PNS  dan Ny.R  merupakan seorang penjahit dan mereka
merasa penghasilan yang diperoleh cukup untuk memenuhi kenutuhan anggota
keluarga. 

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang :
a. Stressor jangka pendek 
Yang menjadi kekhawatiran keluarga saat ini adalah kondisi pandemik
adanya pandemik covid-19.
b. Stressor jangka panjang 
Kondisi penyakit yang dialami oleh Ny.R yang membuat keluarga
selalu khawatir, karena sewaktu-waktu akan kambuh dan harus menjalani
perawatan di rumah sakit.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap Stressor :
Keluarga menanggapi stressor dengan tidak panik serta mendiskusikan dengan
seluruh anggota keluarga untuk mengatasi stressor. Serta mencari cara untuk
mengatasi masalah tersebut dengan cara terbaik agar diperoleh hasil yang baik pula. 
3. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga menjaga perilaku hidup sehat dengan mematuhi  protokol kesehatan
yang diberlakukan baik dilingkungan tempat tinggal maupun ditempat kerja.
4. Strategi adaptasi disfungsional :
Keluarga tidak menerapkan strategi  disfungsional.

VII. Pemeriksaan fisik


a) Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis, penampilan tampak bersih dan rapih. 
b) Integumen
Kulit berwarna sawo matang, tidak adanya abnormalitas warna, tidak terdapat
hiperpigmentasi. 
c) Kepala
Inspeksi : rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih, penyebaran (distribusi ) terlihat
tidak  merata terdapat alophesia (kebotakan).Bentuk kepala simetris, tidak terlihat
adanya lesi, benjolan  tidak ada hematoma.
d) Mata
Inspeksi : Simetris antara mata kanan dan mata kiri, kelopak mata (palpebra) utuh
tidak terlihat adanya inflamasi, alis mata simetris kanan kiri, pupil isokor  ( 3 cm)
pada saat diberi cahaya, sklera putih tidak terlihat adanya ikterik. Konjungtiva tidak
terlihat anemis, kemampuan penglihatan menurun dan membaca dengan
menggunakan kaca mata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di sekitar mata, tidak teraba benjolan sekitar area mata 
e) Telinga
Inspeksi : Simetris antara kanan dan kiri, pina tampak utuh pada bagian kanan dan
kiri.  Terlihat  adanya serumen dalam batas normal, test ketajaman  pendengaran,
terbukti pada saat ditanya, pasien menjawab dengan baik tidak  kebingungan dan
sesuai dengan pertanyaan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
f) Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi : Warna mukosa merah muda , simetris antara bibir atas dan bibir bawah,
tampak kering, stomatitis tidak ada , tampak kotor, gigi berwarna kuning, adanya
peningkatan salivasi, palatum tampak utuh, test pengecapan baik ( mampu
membedakan sensasi rasa yang diberikan)
g) Leher
Inspeksi: tidak terdapat adanya pembengkakan, benjolan tidak ada, pergerakan l
eher  tampak baik.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, reflex menelan baik, tidak teraba adanya pembesaran
pada kelenjar thyroid.
h) Payudara
Inspeksi :Letak simetris kiri dan kanan, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat
abnormalitas warna maupun bentuk.
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan sekitar payudara.
i) Sistem Pernapasan
Inspeksi :
Tidak terlihat adanya pernafasan cuping hidung, tidak terlihat adanya dispnea,
pergerakan dada simetris, tidak ada penggunaan bantuan  otot tambahan pernafasan. 
Auskultasi : Saat dilakukan auskultasi suara nafas terdengar vesikular tidak terdapat
bunyi abnormalitas seperti ronchi, wheezing, crackles,dsb. 
Perkusi : Saat dilakukan perkusi bunyi terdengar sonor (resonance)
j) Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Bentuk simetris tidak terlihat adanya abnormalitas bentuk seperti barrel
chest, pigeon chest, funnel chest. Tidak terdapat abnormalitas warna seperti eritema,
jaundice, sianosis, CRT < 2 detik.. Tidak  adanya retraksi otot dada,  tidak terlihat
adanya penggunaan otot bantu pernafasan . Payudara   simetris antara kanan kiri,
tidak terlihat adanya abnormalitas pada bagian payudara.
Auskultasi : Suara jantung lub dub ( S1-S2) tidak terdapat abnormalitas suara seperti
gallop, murmur, atau abnormalitas lainnya. suara paru-paru  terdengar ronchi di
semua lapang paru.
Perkusi : Suara jantung dullnes, suara paru-paru dullness.
k) Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : bentuk perut simetris, tidak terdapat adanya abnormalitas warna seperti
eritema, jaundice, sianosis, dsb.  Tidak ada bekas luka, tidak ada distensi abdomen.
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Perkusi : 
Kuadran 1 : Suara hepar terdengar  dullness, 
Kuadran II : suara lambung terdengar tymphani
Kuadran III :suara  usus terdengar tympahi.
Kuadran IV :suara  usus terdengar tympahi
Palpasi : terdapat adanya nyeri tekan pada ulu hati dan abdomen kuadran kiri atau
(kuadran II), tidak ada nyeri lepas pada seluruh kuadran abdomen

Kuadran I : tidak terdapat adanya hepatomegaly (pembesaran hepar)  

Kuadran II : terdapat nyeri tekan pada bagian lambung, Klien mengatakan nyeri, nyeri
dirasakan apabila klien telat untuk makan.tidak  teraba adanya benjolan maupun
pembesaran

Kuadran III : tidak teraba adanya benjolan maupun pembesaran terdapat nyeri tekan

Kuadran IV : tidak teraba adanya benjolan maupun pembesaran, tidak terdapat nyeri
tekan

l) Sistem Perkemihan
Inspeksi : tidak terlihat adanya distensi pada vesika urinaria

Frekuensi BAK : 9-10X/hari terutama di malam hari

Palpasi : vesika urinaria tidak teraba penuh

m) Sistem Genitoreproduksi (Wanita)


Klien mengatakan masih mengalami menstruasi , tidak ada keluhan pada alat vital dan
reproduksi. (tidak dilakukan pemeriksaan).

n) Sistem Muskuloskeletal
Atas : Simetris antara tangan kanan dan tangan kiri terlihat simetris, tidak terdapat
deformitas, maupun kontraktur pada kedua ekstremitas. CRT 2 detik, turgor kembali
dalam 2 detik, , tidak adanya nyeri jika digerakan, kekuatan otot 
Bawah : Simetris antara kaki kiri dan kaki kanan, tidak ada deformitas, CRT 2 detik,
turgor kulit kembali dalam 2 detik, nyeri jika digerakan, kekuatan otot , kaki terasa
kebas dan kesemutan.
               
5 5
5 5

o) Sistem Saraf Pusat


 GCS : E: 4 M: 6 V: 5 
 Tingkat kesadaran:  Compos mentis 
 Keluhan pusing: Tidak ada
Pemeriksaan syaraf kranial 
N1 : 
Keterangan:klien mampu mengenali dan membedakan sensasi bau yang diberikan
(tidak terdapat gangguan/kelainan)
N2 :
Keterangan : lapang pandang mengalami penurunan, klien menggunakan alat bantu
melihat (kaca mata).
N3: normal
Keterangan : klien mampu untuk mengangkat kelopak mata ke atas, kontriksi pupil
tampak baik hasil pemeriksaan reflex pupil : isokor diameter: 3 cm. kondisi
konjungtiva dan kelopak mata tampak normal

N4 : Normal
Keterangan : klien mampu menggerakan mata ke atas dan ke bawah 
N5 : hasil pemeriksaan reflex kornea terlihat normal,gerakan mengunyah (tampak
baik , sensasi wajah tampak baik klien masih mampu berespon terhadap sensasi wajah
yang diberikan
N6: Normal
Keterangan : hasil pemeriksaan klien mampu menggerakan mata ke arah lateral
(samping)
N7 : normal 
Keterangan : hasil pemeriksaan klien mampu mengangkat alis mata, menutup kelopak
mata, tersenyum dan bersiul.
N8: 
Keterangan : hasil pemeriksaan
Tes webber   :
Tes Rhynne  :
Tes swabach :
N 9: 
Keterangan:
N 10 : 
Keterangan : reflex muntah dan menelan tampak baik.
N 11 :
Keterangan : hasil pemeriksaan klien mampu untuk  menggerakan bahu serta
melawan tahanan
N 12 : 
Keterangan : hasil pemeriksaan klien sulit mampu untuk  menjulurkan lidah dan
menggerakan ke arah sisi kanan dan kiri. 
p) Pemeriksaan tanda vital
Tekanan Darah : 120/80mmHg

Nadi : 80x/menit

Respirasi Rate : 20x/menit

Suhu : 36.4C

BB/TB : 52kg/150cm

VIII. Harapan Keluarga


1. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap seluruh anggota keluarga sehat dan keluhan yang
dirasakan berkurang serta penyakit yang dialami klien dapat membaik.

2. Petugas kesehatan yang ada

Petugas kesehatan/puskesmas lebih aktif dalam melakukan


pemantauan terhadap kesehatan masyarakat. Dilakukan screening TPM
secara rutin dan pemeriksaan kesehatan pada saat posyandu (adanya
posbindu).

3. Terhadap anggota keluarga yang lain


Ny.R berharap anggota keluarga yang lain dapat lebih memperhatikan
kondisi klien dan lebih menunjukkan perhatian pada dirinya.
Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS:
- Pasien mengeluh nyeri di - Ketidakmampuan - Resiko
daerah ulu hati. keluarga perubahan
- Pasien mengatakan nyeri mengenal nutrisi
muncul terutama saat
masalah pasien kurang dari
terlambat makan
- Pasien mengatakan pola kebutuhan
makannya tidak teratur tubuh.
- Pasien mengatakan sering
merasa mual,dan tidak - Ketidakmampuan - Nyeri kronis
nafsu makan karena terasa keluarga
asam di dalam mulut. merawat anggota
- Pasien mengatakan sering
keluarga yang
meludah
- Pasien mengetahui sakit
sakitnya adalah gastritis
sudah di derita selama 3
tahun yang di sebabkan - Kesiapan
oleh pola makan yang - Ketidakmampuan
peningkatan
kurang teratur. keluarga
- Keluarga selama ini pengetahuan
mengenal
menggunakan kunyit keluarga.
masalah klien
untuk menghilangkan
nyeri
- Keluarga belum tahu
bagaimana cara mengatasi
keluhan nyeri dan mual
yang dirasakan.

DO:
- Adanya distensi abdomen
- Terjadi penuruan berat BB
sebanyak 2 kg dari 54 kg
menjadi 52 kg
- Tampak ekspresi wajah
pasien meringis dan
memegangi area nyeri
- Pasien mengalami
diaphoresis dan takikardi
- Adanya peningkatan
salivasi
Intervensi

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawat Intervensi
an

Umum Kuhusus Kriteria Standar


1 Resiko Setelah 1. Keluarga Verbal - Dapat 1. Kaji
perubahan dilakukan dapat menyebutkan pengetahuan
nutrisi kunjungan memenuhi pengertian keluarga tentang
kurang dari keluarga makanan yang makanan yang pengertian
kebutuhan diharpkan bergizi yang bergizi makanan bergizi
tubuh mampu dibutuhkan - Dapat 2. Jelaskan pada
memenuhi oleh tubuh menyebutkan keluarga tentang
nutrisi sesuai terutama
jenis makanan pengertian
kebutuhan tinggi kalori
tinggi kalori dan mekanan bergizi,
tubuh dan tinggi
protein protein jenis makanan
- Dapat TKTP dan manfaat
menyebutkan makanan bergizi
manfaat dari bagi tubuh
makanan bergizi 3.Bimbing keluarga
untuk mengulang
2. Keluarga Kembali
dapat Verbal  Keluarga mampu 1. Jelaskan kepada
menyebutkan menyebutkan 3 keluarga tentang
beberapa contoh makanan contoh makanan
contoh yang yang mengandung
makanan yang mengandung kalori dan protein
mengandung kalori dan protein
kalori dan
protein

3. Keluarga
dapat Verbal  Keluarga mampu 1. Jelaskan kepada
menyebutkan keluarga tentang
menyebutkan 3
manfaat nutrisi
dari 5 manfaat manfaat nutrisi
bagi tubuh
nutrisi bagi tubuh
4. Keluarga
dapat
menyebutkan
Kembali Verbal  Keluarga mampu 1.jelaskan Kembali
akibat dari menyebutkan 3 tentang hal-hal
kekurangan dari 5 akibat dari yang dapat terjadi
nutrisi kekurangan jika tubuh
nutrisi bagi tubuh kekurangan nutrisi

 Menyajikan
Psikomo makanan bergizi 1. Diskusikan
5. Keluarga tor setiap hari dengan keluarga
dapat tentang makanan
memenuhi bergizi yang harus
nutrisi yang di di penuhi setiap
butuhkan oleh hari terutama yang
tubuh setiap
mudah di dapatkan
hari
dan harga relative
terjangkau
2. Nyeri Setelah 1.Menyebutkan Verbal - Gastritis (penyakit - memberika
Kronis dilakukan
kunjungan
pengertian, dan maag) adalah n penkes
keluarga dampak/akibat jika penyakit yang tentang
diharpkan
Nyeri Kronis penyakit tersebut disebabkan oleh gastritis,
pasien dapat tidak ditangani adanya asam akibat/damp
teratasi
2.Mengetahi lambung yang ak bila tidak
bagaimana cara yang
berlebih atau ditangani
dapat dilakukan
keluarga untuk meningkatnya asam dan
mengurangi keluhan
lambung sehingga memberika
yang dirasakan klien
mengakibatkan n
inflamasi atau pemahaman
peradangan dari mengenai
mukosa lambung cara yang
seperti teriris atau dapat
nyeri pada ulu hati. dilakukan
Adapun gejala yang keluarga
terjadi yaitu perut untuk
terasa perih dan mengurangi
mulas. (Smelzer keluhan
dalam Ardiansyah, yang
2012). dirasakan
- Peradangan kronis oleh pasien
lapisan lambung ini - diskusikan
dapat menyebabkan dengan
perubahan struktur keluarga
lapisan lambung dan tentang
berisiko berkembang masalah
menjadi kanker. gastritis
Selain berisiko - dorong
menimbulkan keluarga
kanker, gastritis juga untuk
dapat menyebabkan menjelaska
pengikisan lapisan n lagi apa
lambung. Gastritis yang sudah
sering dianggap disampaika
penyakit ringan, n
namun dapat - dorong
menyebabkan keluarga
kekambuhan gastritis untuk
hingga kematian melakukan
Peran keluarga apa yang
terhadap penderita sudah
gastritis harus dijelaskan
memperhatikan
adanya gejala mual,
muntah serta
kelemahan pada
penderita sehingga
dapat memberikan
dukungan secara
emosional kepada
penderita gastritis,
mengatur jadwal
makan, dan juga pola
makan yang baik
untuk penderita
gastritis (Smeltzer &
Bare 1996 dikutip
oleh Saroh,2011).
Selain itu juga dapat
melakukan Upaya
3. Kesiapan Setelah 1. Menyebutkan Verbal 1. Keluarga mampu 1. Berikan
peningkata dilakukan pengertian menyebutkan definisi penkes
n kunjungan Gastritis gastritis tentang
pengetahu keluarga 2. Menyebutkan Verbal Gastritis
an diharpkan 3 dari 5 2. Keluarga mampu 2. Diskusika
kesiapan
keluarga peningkatan penyebab menyebutkan penyebab n dengan
pengetahuan Gastritis Verbal gastritis keluarga
keluarga 3. Menjelaskan 3. Keluarga mampu tentang
pasien cara menyebutkan tanda dan masalah
teratasi mengatasi gejala gastritis Gastritis
gastritis Verbal 3. Dorong
4. Menyebutkan 4.Keluarga mampu keluarga
dampak dari mentebutkan cara untuk
gastritis mengatasi dan menjelask
damapk dari gastritis an tentang
Gastritis
4. Berikan
reinforece
ment jika
keluarga
mampu
menjawab

STEP 7

Daftar Pustaka

Ayu,Wulandari.2018. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi
Dismenorea. Vol 7. No 2. 1 Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung : Lampung
Bandung, 24 November 2020
Dosen Tutor Mahasiswa

Asri Handayani. M, Kep. Melania Nurul

Anda mungkin juga menyukai