Rancang Bangun Alat Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino
Rancang Bangun Alat Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino
Rancang Bangun Alat Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino
Muhammad Ulin Nuha ABA1), Muh. Nauval Karim2), Mohammad Rofi’i3), Diah Rahayu Ningtias4)
1,2,3,4)
Program Studi Teknik Elektro Medik, Akademi Teknik Elektro Medik Semarang
1,2,3,4)
Jl. Kol. Warsito Sugiarto KM 2.5 Kel. Sadeng, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
e-mail: [email protected]), [email protected]), [email protected]), diah-
[email protected])
ABSTRACT
Hypo-hyperthermia tool is a devive that can stabilize body temperature which decreases or increases temperature dramat-
ically. The design of hypo-hyperthermia devices has been made using Arduino Uno. Functional tests have also been carried
out on the hypo-hyperthermia tool to determine the level of success and eligibility. This tool works by utilizing the flow of
water to provide the temperature needed by the patient in order to obtain a normal temperature, namely by increasing the
temperature of the blanket when the patient has hypothermia and lowering the temperature of the blanket when the patient has
hyperthermia. The design of this hypo-hyperthermia tool uses Arduino uno as a processor and DS18B20 sensor for tempera-
ture readings. Heaters are also used as water heaters, condensers as water coolers, and water pumps to drive the water cycle
from the appliance to the blanket and back to the appliance. The temperature and mode settings will be displayed on the LCD
screen. Function test results obtained by comparing the value of the temperature reading in skin mode with a digital thermom-
eter that is obtained an error value of 0.3%. This temperature difference is affected by the room temperature and body tem-
perature of the patient which can change at any time. It was also obtained by comparison of the temperature reading values
in blanket mode with a digital thermometer that is obtained the largest error value of 6% at a setting value of 25 °C and the
smallest error value of 0.3% at a setting value of 30 °C. This temperature difference is influenced by the temperature of the
room at the time of measurement on the blanket is also influenced by the thickness of the hose installed on the blanket, so that
the cold temperature in the water is not absorbed properly.
ABSTRAK
Alat Hypo-hyperthermia merupakan alat yang dapat menstabilkan suhu badan yang mengalami penurunan ataupun ke-
naikan suhu secara derastis. Rancang bangun alat hypo-hyperthermia telah dibuat dengan menggunakan arduino uno. Juga
telah dilakukan uji fungsi pada alat hypo-hyperthermia tersebut untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelayakannya.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan aliran air untuk memberikan suhu yang dibutuhkan pasien agar didapatkan suhu nor-
mal, yaitu dengan cara menaikkan suhu selimut pada saat pasien mengalami hypothermia dan menurunkan suhu selimut pada
saat pasien mengalami hyperthermia. Perancangan alat hypo-hyperthermia ini menggunakan Arduino uno sebagai prosessor
dan sensor DS18B20 untuk pembacaan suhu. Juga digunakan heater sebagai pemanas air, kondensor sebagai pendingin air,
serta pompa air sebagai penggerak siklus air dari alat menuju selimut dan kembali ke alat. Adapun pengaturan suhu dan
mode akan ditampilkan pada layar LCD. Hasil uji fungsi diperoleh perbandingan nilai pembacaan suhu pada mode skin
dengan thermometer digital yaitu didapatkan nilai kesalahan sebesar 0,3%. Perbedaan suhu ini dipengaruhi oleh suhu ru-
angan dan suhu tubuh pasien yang dapat berubah setiap saat. Selain itu juga diperoleh perbandingan nilai pembacaan suhu
pada mode blanket dengan thermometer digital yaitu didapatkan nilai kesalahan terbesar sebesar 6% pada nilai settingan
25°C dan nilai kesalahan terkecil sebesar 0,3% pada nilai settingan 30°C. Perbedaan suhu ini dipengaruhi oleh suhu ruangan
pada saat dilakukannya pengukuran pada blanket juga dipengaruhi oleh terlalu tebalnya selang yang dipasang pada selimut,
sehingga suhu dingin pada air tidak terserap dengan baik.
E
emakin banyak pula terciptanya alat-alat pakan hal penting yang harus diperhatikan sebagai salah
kesehatan (medik) yang serba modern dan otom- satu tanda vital suatu individu [1].
atis. Peralatan kesehatan sebagai bagain dari alat Selama proses operasi (bedah anestesi) biasanya
elektromedik juga mengalami modernisasi, salah suhu pasien akan berubah secara drastis. Salah satu
satunya alat hypo-hyperthermia yang berfungsi untuk faktor bisa diakibatkan karena penggunaan beberapa
menstabilkan suhu tubuh bagi pasien yang menderita anestetik yang memiliki efek samping penurunan suhu
penyakit hipotermia (hypothermia) dan hipertermia (hy- tubuh [2]. Penurunan suhu tubuh di bawah 360C disebut
hipotermia [3]. Selain penurunan suhu tubuh, hal lain
32 Muhammad Ulin Nuha ABA, Muh. Nauval Karim, Mohammad Rofi’i, dan Diah Rahayu Ningtias
Rancang Bangun Alat Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino
proses peradangan, status akitivitas, gangguan organ menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
dan lingkungan [8]. berlangsung secara terus menerus.
Pompa air yang ditunujukan pada beroperasi
Water Heater dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara ba-
WaterHeater(pemanas air) merupakan alat yang gian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge).
digunakan untuk memanaskan air yang mneggunkaan Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga
energi sebagai sumber pemanas, yaitu listrik, gas atau mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
matahari. Dari ketiga jenis sumber energy yang tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna
digunakan tersebut energy listrik lebih banyak untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang
digunakan karena lebih praktis dalam penggunaan dan ada [19].
pemaangannya [16].
III. METODE
Kondensor Rancang bangun alat hypo-hyperthermia ini
Kondensor adalah alat untuk membuat kondensasi ba- menggunakan beberapa komponen seperti Arduino
han pendingin gas dari kompresor dengan suhu tinggi Uno, water heater, kondensor, pompa air serta sensor.
dan tekanan tinggi. Untuk penempatanya sendiri, kon- Arduino uno ini berfungsi sebagai prosesor yang
densor ditempatkan diluar ruangan yang sedang did- memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung
inginkan, agar dapat membuang panasnya keluar. Kon- sebuah mikrokontroler [18] water heater digunakan un-
densor merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai tuk memanaskan air dengan menggunakan energi se-
pengembunan. Refrigerant yang dipompakan dari kom- bagai sumber pemanas [16], kondensor digunakan untuk
presor akan mengalami penekanan sehingga mengalir melepaskan kalor atau sebagai pendingin air [17], sen-
ke pipa kondensor kemudian mengalami pengembunan. sor digunakan untuk pembacaan suhu, dan pompa air
Dari sini refrigerant yang sudah mengembun dan men- berfungsi sebagai penggerak siklus air dari alat menuju
jadi zat cair akan mengalir menuju pipa evaporator [17]. selimut dan kembali ke alat. Keseluruhan komponen ter-
sebut selanjutnya dirangkai sebagai sebuah alat yang
Arduino dapat menstabilkan suhu pasien pada saat dan pasca
Arduino unoadalah arduino board yang
operasi.
menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino
memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai
Blok diagram
output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator
Blok diagram hypo-hyperthermia ditunjukkan pada
Kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber
Gambar 2 yang menjelaskan prinsip pengendali alat
tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset.
secara umum. Secara umum alat ini menggunakan
Arduino uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk
mikroprosessor Arduino uno serta beberapa sensor
mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya dengan
yaitu, Flow sensor, sensor suhu, serta skin sensor. Flow
menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB
sensor berfungsi untuk mendeteksi aliran air, sensor
atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor
suhu berfungsi untuk mendeteksi suhu yang telah
sudah dapat membuatnya bekerja [18]. Gambar modul
tercapai pada blanket/selimut, sedangkan skin sensor
arduino ditunjukkan oleh gambar 1.
berfungsi sebagai pendeteksi suhu pada pasien. Ketika
aliran air mulai melemah, maka sensor akan mengi-
rimkan sinyal ke mikroprosessor dan menampilkannya
ke display.
Pompa Air
Pompa merupaka alat atau mesin yang digunakan un-
tuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat Gambar 2. Blok diagram
yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
34 Muhammad Ulin Nuha ABA, Muh. Nauval Karim, Mohammad Rofi’i, dan Diah Rahayu Ningtias
Rancang Bangun Alat Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino
lcd.init(); void pendinginan(float suhu){
// Print a message to the LCD. digitalWrite(motor,HIGH);
lcd.backlight(); digitalWrite(valve_h,HIGH);
lcd.setCursor(0,0); digitalWrite(heater,LOW);
lcd.print("==Blanket-Roll=="); digitalWrite(valve_cab,LOW);
lcd.setCursor(0,1); digitalWrite(valve_c,LOW);
lcd.print("===TIM KARIM===="); if
sensors.begin(); (suhu<suhu_set){digitalWrite(cooler,LOW)
device=sensors.getDeviceCount(); ;}
delay(1000); else if
} (suhu>suhu_set){digitalWrite(cooler,HIGH
int suhu_set=25; );}
boolean mod=false; }
char buff1[16]; void off(){
char buff2[16]; digitalWrite(motor,LOW);
void menu (){ digitalWrite(valve_h,HIGH);
while(digitalRead(sw1)==1){ digitalWrite(heater,LOW);
if(digitalRead(sw2)==0){suhu_set++;if digitalWrite(valve_cab,HIGH);
(suhu_set>40){suhu_set=40;} } digitalWrite(valve_c,HIGH);
if(digitalRead(sw3)==0){suhu_set--;if digitalWrite(cooler,LOW);
(suhu_set<10){suhu_set=10;} } }
sprintf(buff1,"Set Suhu: boolean kondisi;
%02d",suhu_set); float temp;
lcd.clear(); void proses(){
lcd.setCursor(0,0); while(digitalRead(sw4)==1){
lcd.print("PENGATURAN SUHU "); for (int i=0; i<device
lcd.setCursor(0,1); ;i++){suhu[i]=getTemperature(i);}
lcd.print(buff1); if (mod==false){temp=suhu[0];}
delay(100); else if (mod==true){temp=suhu[1];}
} if (kondisi==false){ pemanasan(temp);}
delay(500); else if
while(digitalRead(sw1)==0){} (kondisi==true){pendinginan(temp);}
while(digitalRead(sw1)==1){ lcd.clear();
if(digitalRead(sw2)==0){mod=false; } lcd.setCursor(0,0);
if(digitalRead(sw3)==0){mod=true; } lcd.print("Set : ");
lcd.clear(); lcd.print(suhu_set);
lcd.setCursor(0,0); lcd.setCursor(12,0);
lcd.print("PENGATURAN MODE "); if (mod==false){lcd.print("Bed ");}
lcd.setCursor(0,1); else if (mod==true){lcd.print("Skin");}
if (mod==false)lcd.print("Mode: Bed "); lcd.setCursor(0,1);
else lcd.print("Mode: Skin"); lcd.print("Suhu: ");
delay(100); lcd.print(temp,1);
} lcd.setCursor(12,1);
delay(500); if (kondisi==false){lcd.print("Heat");}
while(digitalRead(sw1)==0){} else if
} (kondisi==true){lcd.print("Cool");}
float suhu1,suhu2; delay(500);
void pemanasan(float suhu){ }
digitalWrite(motor,HIGH); }
digitalWrite(valve_h,LOW); void loop()
digitalWrite(valve_cab,LOW); { off();
digitalWrite(valve_c,HIGH); menu ();
digitalWrite(cooler,LOW); for (int i=0; i<device
if ;i++){suhu[i]=getTemperature(i);}
(suhu<suhu_set){digitalWrite(heater,HIGH if (mod==false){
);} if (suhu[0]<suhu_set){kondisi=false;}
else if //false = pemanasan
(suhu>suhu_set){digitalWrite(heater,LOW) else if
;} (suhu[0]>suhu_set){kondisi=true;} //true
} = pendinginan
Hasil pengukuran
Rata- DataSheet
Pen- Tegangan
Rata (VDC)
gukuran VDC
(VDC)
1 12,2
2 11,7
11,92 12
3 12
4 11,8
36 Muhammad Ulin Nuha ABA, Muh. Nauval Karim, Mohammad Rofi’i, dan Diah Rahayu Ningtias
Rancang Bangun Alat Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino
ditempatkan pada keluaran negatif (-) power supply dan Tabel 4. Perbandingan suhu hypo-hyperthermia dan thermometer
probe merah ditempatkan pada keluaran positif (+) pada TP 4
power supply. Hasil pengambilan sample data ditunjuk-
kan pada Tabel 2 yang kemudian akan dihitung persen- Alat Peneliti
Nilai set-
tasi kesalahan. No Suhu Kesalahan
ting Rata-rata
Blanket
Tabel 2. Pengukuran 2 1 30° 30,3° 30,3° 0,3%
Hasil pengukuran 2 27° 26,8° 26,8° 0,7%
Rata- DataSheet
Penguku- Tegangan 3 25° 26,5° 26,5° 6%
Rata (VDC)
ran VDC
(VDC)
1 5,2 Dari hasil pengukuran Tabel 4 didapatkan nilai
2 5,3 kesalahan terbesar adalah 6% pada nilai settingan 25°C.
5,08 5
3 5 Hal ini diakibatkan karena terlalu tebalnya selang yang
4 4,8 dipasang pada selimut, sehingga suhu dingin pada air
tidak dapat terserap dengan baik. Sedangkan kesalahan
Hasil dan Analisis Titik Pengukuran 3 (TP 3) terkecil adalah 0,3% pada nilai setting-an 30°C. Perbe-
Pengukuran TP3 dilakukan untuk membandingkan daan nilai antara suhu Blanket dengan nilai setting selain
pembacaan sensor pada mode kulit (skin mode) dengan disebabkan terlalu tebalnya selang pada alat, juga diaki-
thermometer digital untuk mengetahui tingkat kesala- batkan adanya pengaruh suhu ruangan pada saat dil-
han pembacaan sensor suhu pada alat hypo-hyperther- akukannya pengukuran.
miadengan menggunakan 2 responden dan 3 kali pen-
gukuran pada setiap responden. Hasil pengukuran dapat V. KESIMPULAN
dilihat pada Tabel 3. Alat hypo-hyperthermia berhasil dirancang
menggunakan Arduino uno sebagai prosessor dengan
Tabel 3. Perbandingan suhu hypo-hyperthermiadan thermome- beberapa komponen pendukung seperti water heater,
terpada TP 3 kondensor serta beberapa sensor. Hasil uji fungsi di-
peroleh perbandingan nilai pembacaan suhu pada mode
Alat Peneliti Thermometer skin dengan thermometerdigital yaitu didapatkan nilai
N Sam- Suhu Rat Suhu Kesala- kesalahan sebesar 0,3%. Perbedaan suhu ini dipengaruhi
Rata-
o pel Tubu a- Tub han oleh suhu ruangan dan suhu tubuh pasien yang dapat
rata
h rata uh berubah setiap saat. Selain itu juga diperoleh per-
35,9 bandingan nilai pembacaan suhu pada mode blanket
35,8°
° dengan thermometerdigital yaitu didapatkan nilai
35,
1 A 35,9° 36° 36° 0,3% kesalahan terbesar sebesar 6% pada nilai settingan 25°C
9°
36,1 dan nilai kesalahan terkecil sebesar 0,3% pada nilai set-
36°
° tingan 30°C. Perbedaan suhu ini dipengaruhi oleh suhu
36,1° 36° ruangan pada saat dilakukannya pengukuran pada blan-
36,1 ket juga dipengaruhi oleh terlalu tebalnya selang yang
36°
2 B 36° ° 36,1° 0,3% dipasang pada selimut, sehingga suhu dingin pada air
36,2 tidak terserap dengan baik.
35,9°
°
DAFTAR PUSTAKA
Pada hasil pengujian terdapat perbedaan hasil an- [1] Satria, G.D., Setyo, B., Dinni, N. (2016). Hipotermia dan
tara alat dengan thermometer. Perbedaan hasil suhu ini waktu pemulihannya dalam anestesi gas isofluran dengan
terjadi akibat pengaruh perubahan suhu ruangan dan induksi ketamin-xylazin pada anjing. Jurnal Veteriner.
suhu tubuh badan yang dapat berubah setiap saat. 17(1):1-6
[2] Noviana, D., & Gunanti, Ni.R.F.H.J. (2006). Pengaruh
Hasil dan Analisis Titik Pengukuran 4 (TP4) anestesi terhadap saturasi oksigen (spo2) selama operasi
Pengukuran yang dilakukan pada titik penguku- ovariohisterektomi kucing. J Sain Vet. 24(2): 177-184.
ran 4 (TP4) ini bertujuan untuk membandingkan pem-
[3] Beattie, C. (2008). Sejarah dan prinsip-prinsip ilmu
bacaan sensor pada mode blanket mode dengan ther-
anestesi dalam gilman dalam dasar farmakologi terapi.
mometer digital. Hasil dari TP4 digunakan untuk Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1(10):313-321
mengetahui tingkat kesalahan pembacaan sensor suhu
pada alat hypo-hyperthermia. Hasil pengukuran dapat [4] Anisa, K.D. (2019). Efektifitas kompes hangat untuk
dilihat pada Tabel 4. menurunkan suhutubuh pada an.d dengan hipertermia.
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. 5(2):122-127
38 Muhammad Ulin Nuha ABA, Muh. Nauval Karim, Mohammad Rofi’i, dan Diah Rahayu Ningtias
Rancang Bangun Alat Hypo-Hyperthermia Berbasis Arduino