Inkubator Amoeba adalah alat untuk mengamati perkembangbiakan bakteri pada suhu tertentu antara 0-80°C tanpa menggunakan media air. Inkubator ini menggunakan sistem pemanasan konduksi dan konveksi untuk mentransfer panas ke sampel, serta perlu dioperasikan dan dibersihkan dengan hati-hati untuk menjaga keamanan dan kinerjanya.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
518 tayangan12 halaman
Inkubator Amoeba adalah alat untuk mengamati perkembangbiakan bakteri pada suhu tertentu antara 0-80°C tanpa menggunakan media air. Inkubator ini menggunakan sistem pemanasan konduksi dan konveksi untuk mentransfer panas ke sampel, serta perlu dioperasikan dan dibersihkan dengan hati-hati untuk menjaga keamanan dan kinerjanya.
Inkubator Amoeba adalah alat untuk mengamati perkembangbiakan bakteri pada suhu tertentu antara 0-80°C tanpa menggunakan media air. Inkubator ini menggunakan sistem pemanasan konduksi dan konveksi untuk mentransfer panas ke sampel, serta perlu dioperasikan dan dibersihkan dengan hati-hati untuk menjaga keamanan dan kinerjanya.
Inkubator Amoeba adalah alat untuk mengamati perkembangbiakan bakteri pada suhu tertentu antara 0-80°C tanpa menggunakan media air. Inkubator ini menggunakan sistem pemanasan konduksi dan konveksi untuk mentransfer panas ke sampel, serta perlu dioperasikan dan dibersihkan dengan hati-hati untuk menjaga keamanan dan kinerjanya.
berfungsi untuk mengamati perkembangbiakan bakteri tertentu, dengan tujuan untuk mengembangbiakan bakteri-bakteri yang berguna bagi tubuh manusia. Alat ini menggunakan ruang tanpa media air, sedangkan pengaturan suhu tergantung dari bahan apa yang dikembangbiakan atau yang ditempatkan pada inkubator tersebut, dengan rentang suhu antara 0-80oC. Bagaimana Prinsip Kerja Inkubator Amoeba itu?
Inkubator amoeba ini menggunakan beragam cara
transferensi (penyebaran) panas dan pengendalian suhu ruang untuk mencapai kondisi suhu yang telah ditentukan. Secara umum, prinsip ini memiliki sistem resistor listrik (elemen listrik) yang dikendalikan oleh thermostat atau mikroprosesor. Adapun sistem transferensi panas inkubator amuba menggunakan sistem konduksi dan sistem konveksi. Prinsip Thermal Konduksi Inkubator amuba dengan prinsip thermal konduksi, maka set elemen panas akan mentransfer panas langsung ke dinding ruang di mana sampel/bahan diinkubasi. Elemen panas merupakan daerah dengan suhu tinggi, sementara ruang inkubasi merupakan daerah dengan suhu yang lebih rendah. Pemindahan energi thermal selalu terjadi dari daerah suhu yang lebih tinggi menuju daerah suhu yang lebih rendah. Prinsip Thermal Konveksi Inkubator amuba dengan prinsip thermal konveksi, maka panas yang dihasilkan oleh sistem elemen panas akan ditransfer melalui udara yang beredar dalam ruang inkubasi, kemudian akan terkonveksi ke sampel/bahan yang diinkubasi. Prinsip dari proses ini tergantung pada pola sirkulasi udara didalam ruang inkubasi. Secara umum udara masuk dari bawah inkubator dan dipanaskan dalam kompartemen (sistem elemen panas) ke ruang inkubasi, kemudian udara panas keluar melalui pipa yang terletak di bagian atas inkubator. Bagian-Bagian dan Komponen pada Inkubator Amoeba
• Pemilihan suhu yang
diperlukan • Lampu indikator • Tombol ON/OFF dan pemilihan menggunakan timer atau tanpa timer • Thermometer • Pemilihan waktu yang diperlukan • Lubang sirkulasi udara • Elemen pemanas • Rak tempat bahan/sample diinkubasi • Pengaturan sirkulasi udara Cara Pengoperasian Inkubator Amoeba 1. Hubungkan steckher (kabel colokan) pada tegangan PLN sebesar 220volt/AC. 2. Tekan tombol ON/OFF pada saklar 1 untuk menghidupkan inkubator tanpa menggunakan timer/waktu. Tekan tombol ON/OFF pada saklar 2 untuk menghidupkan inkubator dengan menggunakan timer/waktu. 3. Apabila menghidupkan dengan menggunakan saklar 2, maka saklar 1 akan mati dan sebelumnya kita harus mengatur timer/waktu terlebih dahulu. (Misalnya kita atur waktunya 1 jam). 4. Atur suhu sesuai dengan kebutuhan. 5. Letakkan tabung/wadah yang telah berisi bahan/bakteri yang akan diinkubasi pada tempat yang telah disediakan dalam inkubator amuba ini. 6. Kemudian tutup inkubator amuba tersebut, hingga masa inkubasi selesai. Pengoperasian Inkubator Amoeba secara Safety dan Aman
1. Jangan menggunakan inkubator di hadapan bahan
yang mudah terbakar, karena komponen dalam peralatan ini bisa bertindak sebagai sumber penyulut kebakaran selama beroperasi. 2. Hindari menumpahkan larutan asam dalam inkubator. Hal ini dapat menyebabkan material ruang inkubasi rusak dan berkarat. Bila memungkinkan cobalah untuk menggunakan zat yang ber-pH netral. Hindari menginkubasi zat menghasilkan uap korosif. 3. Hindari menempatkan wadah/sample di tempat rendah, karena berfungsi untuk melindungi elemen pemanas resistif. 4. Gunakan unsur pelindung pribadi ketika menggunakan inkubator, seperti kacamata, sarung tangan, penjepit untuk menempatkan, dan penghapus kontainer. 5. Hindari tubuh didepan inkubator yang terbuka, karena beberapa zat memancarkan uap yang tidak boleh dihirup. 6. Kalibrasi inkubator atau penginstalan untuk membangun keseragaman dan stabilitas alat. 7. Verifikasi suhu operasional inkubator di jam pagi dan sore, dengan sertifikasi alat kalibrasi instrumen (thermometer, thermokopel, dll). 8. Mendata setiap hal-hal penting yang terjadi pada inkubator, seperti kelembaban atau tingkat CO2, dan setiap tindakan yang korektif sangat diperlukan. 9. Pastikan bahwa suhu di ruang inkubator tidak tidak berbeda lebih dari satu derajat Celcius (+1°C atau -1°C) dari penunjuk suhu pada display. 10. Tambahkan agen non-volatile yang akan menghambat mikroba jika air dibutuhkan dalam inkubator tersebut untuk mempertahankan tingkat kelembabannya. Cara untuk Membersihkan Inkubator Amoeba
1. Bersihkan inkubator secara teratur, setidaknya setiap
14 hari sekali dan setelah adanya tumpahan bahan/sample, bersihkan menggunakan bahan disinfektan. 2. Lepaskan sambungan listrik dari inkubator sebelum memulai proses pembersihan. 3. Gunakan bahan pembersih non-abrasif (tidak memicu timbulnya korosif), yang baik menggunakan sepotong kain yang dibasahi dengan deterjen lembut untuk membersihkan permukaan interior dan eksterior dengan mudah. 4. Hindari kontak langsung antara bahan pembersih dan elemen listrik. 5. Tunggu sampai inkubator kering (bebas dari kelembaban) sebelum menghubungkannya lagi dengan arus listrik.