Laporan Operasi SC

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Bangsal : IBS Kelamin : L/P Nomor :01110155

HIPKABI
Nama : Ny. M Umur : 22 tahun Tgl/bl/th:
13/5/1999
Kelas/Jaminan : BPJS Kamar Operasi Op Ke : 3
No: 1 Jam :10.00 WIB
LAPORAN
PENGHITUNGAN Praktikan : Trainer :
INSTRUMENT & Rumah Sakit Sultan Agung Titin, S.Kep., Ns
LANGKAH-
LANGKAH OPERASI
Diagnosa Medis : G5 P2 A2 hamil 36minggu dengan Operator : dr. S, Sp.OG
re-SC Anestesi : dr. W, Sp. An
Tindakan Operasi : Sectio Caesaria
Peran Asisten Instrumen Instrumen
Observer Sirkuler
Pratikan Instrumen Didampingi Mandiri

Jenis Anestesi : Spinal Anestesi (SA)


Persiapan Anestesi :

- Pre medikasi : Ondansentron 4 mg - Spuit 3 cc, 5 cc, 10 cc


Ketorolac 1 ampul, Ranitidin 1 ampul Glove steril
- Bufivacain 1 ampul 20 mg (intra sub - Kassa steril
arachnoid) - Alcohol 70%
- Spinoken no 25/26/27 (sesuai - POvidone iodine 10%
- Duk steril
kebutuhan)

PENGHITUNGAN INSTRUMEN DAN BAHAN HABIS PAKAI

Jumlah
No Instrumen
Pre Intra + Post
INSTRUMEN
1. Bengkok / Kidney tray 1 1 - 1
2. Kom / Bowl 2 2 - 2
3. Scapel no. 4 1 1 - 1
4. Pinset Anatomis 1 1 - 1
5. Pinset Chirurgis 2 2 - 2
6. Gunting Benang 2 2 - 2
7. Gunting Uterus 1 1 - 1
8. Neddle Holder 3 3 - 3
9. Klem Arteri Panjang / Hemostatic
1 1 - 1
Forcep Pean
10. Ovarium Klem / Sponge Holding Forcep 6 6 - 6
11. Doek Klem / Towel Clamp 6 6 - 6
12. Langan Beck / Retraktor 1 1 - 1
13. Kocher 6 6 - 6
14. Hak abdomen 1 1 - 1
15. Klem Arteri bengkok 6 6 - 6
16. Handpiece Couter ESU 1 1 - 1
17. Duk Besar 2 2 - 1
18. Duk kecil 2 2 - 2
19. Perlak 1 1 - 1
20. Sarung Mayo 1 1 - 1
21. Jas Operasi 4 4 - 4

BARANG HABIS PAKAI


22. Glove Steril 6,5/7/7,5 1/2/1 1/2/1 - 1/2/1
23. Apron 4 4 - 4
24. Underpad 1 1 - 1
25. Kassa Steril 40 40 - 40
26. Darm Gaas 1 1 - 1
27. NaCl 0,9% 500cc 500cc - 500cc
28. Alcohol 70% 100cc 100cc - 100cc
29. Povidone Iodine 10% 100cc 100cc - 100cc
30. Bisturi no 22 1 1 - 1
31. Monifilamen no 1 Taper (•) 1 1 - 1
32. Plain no 0 Taper (•) 2 2 - 2
33. Monosin no 1 1 1 - 1
34. Ground Plate 1 1 - 1
35. Hypafix / Plester 1 1 - 1
36. Towel 1 1 - 1
37. Yankuer Suction 1 1 - 1

PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF

SERAH TERIMA PASIEN


1. Pasien dari ruang VK dibawa ke IBS, kemudian dilakukan serah terima pasien
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan dengan menggunakan easy move
ke brankart kamar bedah di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi serta memasang siderail
brankart kamar bedah.
4. Melakukan pengecekan pengisian cheklist yang berisi lama puasa, pengecekan
informed consent ( persetujuan operasi ), identitas pasien, kelengkapan serah terima
pasien lainnya termasuk obat-obatan yang dibawa.
5. Memeriksa keadaan pasien di ruang Pra Induksi, meliputi tingkat kesadaran, tanda-
tanda vital ( TTV ) dan kaji riwayat alergi, memasang stiker warna merah bilamana
terjadi reaksi alergi obat-obat pre medikasi tertentu.

SIGN IN
6. Perawat Sirkuler melakukan Sign In di ruangan pra induksi sebelum induksi
anastesi, dan dihadiri minimal oleh dokter anastesi, perawat bedah dan perawat
anastesi.
a) Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi
operasinya, prosedurnya dan telah memberikan persetujuan dalam lembar
informed concent? (Sudah )
b) Apakah lokasi operasi sudah diberi tanda/ marking? ( tidak )
c) Apakah mesin dan obat anastesi telah di cek dan lengkap? ( Sudah )
d) Apakah pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi? ( Sudah )
7. Apakah Pasien Memiliki :
a) Riwayat alergi yang diketahui? ( Tidak )
b) Resiko kesulitan pada jalan nafas atau resiko aspirasi? ( Tida ada )
c) Resiko kehilangan darah >200 ml ( 35ml/Kg BB pada dewasa )? ( Ada )
PERSIAPAN TIM BEDAH, ANESTESI DAN PENGELOLAAH PASIEN
8. Dokter operator, asisten operator, perawat instrument menggunakan APD ( Penutup
kepala, masker, kacamata, apron, sendal/sepatu boot )
9. Alasi meja operasi dengan menggunakan duk bersih dan underpad kemudian pasien
dipindahkan ke meja operasi dari brankart secara aman dengan menggunakan easy
move
10. Perawat instrumen menyiapkan instrumen SC yang akan digunakan untuk tindakan
operasi SC
11. Perawat sirkuler memasang pulse oxymeter, bedside monitor, sphigmomanometer
dan menempatkan infus pada standart infus, cek mesin suction dan pasang tabung
suction.
12. Tim anestesi ( dokter anestesi dan penata anestesi ) melakukan anastesi dengan
teknik Spinal Anastesi (SA)
13. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien supinasi dan memasang ground
plate
14. Dokter operator, asisten dan perawat instrumen menggunakan APD (Penutup
kepala, masker, kacamata, apron, sepatu boot)

SCRUBING
15. Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator melakukan cuci tangan bedah.
( Air mengalir, chlorhexidine 4% pembersih kuku, sponge, sikat). Dengan langkah-
langkah :
a) Lepas asesoris yang ada di tangan
b) Pakai apron
c) Lipat lengan baju 10 cm diatas siku
d) Basahi tangan dan lengan sampai 5-10 cm diatas siku dibawah air mengalir
e) Bersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku dibawah air mengalir
dari arah dalam keluar
f) Tuang cairan chlorhexidine 4% ke spon secukupnya
g) Basahi spon dan remas-remas sampai berbusa, lumuri dan gosok seluruh
permukaan tangan sampai 5 cm di atas siku
h) Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (dengan arah
menjauhi badan)
i) Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon tetap dipegang)
j) Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan sampai 3/4
lengan (5 detik untuk 2 tangan)
k) Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah
menggosok telapak tangan selama 15 detik, punggung tangan 15 detik,
kemudian seluruh jari 15 detik secara berurutan. Setiap jari digosok seolah
mempunyai 4 sisi) lalu buang spon kemudian bilas di bawah air mengalir
sampai bersih.
l) Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan
chlorhexidine 4%, lakukan cuci tangan prosedural
m) Bilas dengan air mengalir sampai bersih
n) Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai siku, jangan dikibas
o) Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu.

GOWNING dan GLOVING


16. Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator mengeringkan tangan dengan
towel kemudian memakai jas operasi dan glove steril. (Jari-jari tidak boleh melewati
manset jas operasi)
17. Perawat instrumen menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja, perlak
pengalas dan menyiapkan instrumen di meja mayo.

INSTRUMENTASI
18. Scrubing nurse/ instrumentator menyiapkan instrumen SC untuk tindakan SC dan
bahan habis pakai meliputi kassa steril 40, Darm Gaas 1,Yangkeur Set, Memasang
Bisturi no 22 pada scalpel no 4, Benang Monofilamen no 1.0 tapper (•), Benang
Catgut Plain no 0 Tapper (•), Benang PGA 3/0 Cutting (▲)

ASEPSIS
19. Perawat instrumen memberikan kassa steril yang telah dijepit dengan Ovarium
Klem/ Sponge Holding Forcep dan Bowl yang berisi povidon iodine 10% di kom
kepada operator untuk melakukan asepsis pada area operasi

DRAPPING
20. Perawat instrumen memberikan duk steril, kepada asisten operator untuk melakukan
drapping
a) Berikan satu duk besar untuk menutupi bagian tubuh bawah/caudal pasien.
b) Berikan duk sedang untuk bagian atas/frontal pasien.
c) Pasang duk duk sedang untuk bagian samping kemudian fiksasi dengan
menggunakan Doek Klem.
d) Pasang Perlak di atas duk besar bagian caudal untuk mencegah tumpahan darah,
cairan tubuh merembes ke tubuh pasien
e) Siapkan yankeur suction dan Couter serta fiksasi dengan doek klem.

TIME OUT
21. Perawat Sirkuler memimpin Time Out
a) Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran masing-masing
b) Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnosa, prosedur operasi dan area
insisi)
c) Antibiotik profilaksis telah diberikan dalam 60 menit? (Ya)

ANTISIPASI KEJADIAN KRITIS :


Operator
a. Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang mungkin diambil? (Tidak ada)
b. Berapa estimasi lama operasi? (1 jam)
c. Antisipasi kehilangan darah yang dipersiapkan? (tidak ada)
Tim Anastesi
a. Adakah masalah spesifik yang timbul? (Tidak ada)
b. Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang perlu di perhatikan? (Hemodinamik)
Tim Keperawatan
a. Apakah peralatan sudah steril? (Sesuai indikator)
b. Adakah alat khusus harus diperhatikan? (Tidak ada)
Dipersilahkan operator memimpin doa.
LANGKAH-LANGKAH OPERASI
INSTRUMEN, BHP
No URAIAN LANGKAH-LANGKAH OPERASI
DAN SPONGE
1. Perawat Instrumen memberikan pinset chirurgis kepada Pinset chirurgis
operator untuk menandai area yang akan diinsisi.
2. Memberikan scapel no 3 dengan bisturi no 10 menggunakan Scalpel no 4
kidney tray untuk insisi jaringan kulit abdomen (pfannenstile) Bisturi no 22
sampai dengan fasia. Kidney tray
3. Memberikan kassa kepada asisten untuk merawat perdarahan Kassa steril
4. Memberikan langen beck kepada asisten operator untuk Langen beck
memperlebar area isisi dan memberikan 2 kochor / ligature Kocher
forceps kepada operator untuk menjepit kedua sisi fasia.
5. Memberikan gunting jaringan dan pinset anatomis kepada Gunting jaringan
operator untuk membuka fasia. Pinset anatomis
6. Memberikan klem bengkok untuk membuka otot sampai Klem bengkok
dengan peritoneum.
7. Memberikan 2 klem bengkok / haemostatic forceps kepada Klem bengkok
operator untuk mengangkat jaringan peritoneum kemudian Gunting jaringan
memberikan gunting jaringan untuk membuka peritoneum.
8. Memberikan hak symphisis untuk memperlebar daerah insisi Hak symphisis
serta memudahkan operator dalam melakukan insisi pada
uterus.
9. Memberikan scapel no 3 dengan bisturi no 10 menggunakan Scapel & bisturi
kidney tray untuk insisi uterus sampai terlihat lapisan ketuban. Kidney tray
10.Memberikan klem bengkok/ pean lebarkan menggunakan jari Klem bengkok
operator/ gunting. Kemudian memberikan pinset chirurgis u Pinset chirurgis
untuk memperdalam daerah insisi kemudian di ntuk
memecahkan ketuban. Perawat instrument melakukan suction
selama proses berlangsung. Kemudian operator mengeluarkan
bayu dibantu oleh asisten.
11.Setelah bayi keluar, berikan klem bengkok dan gunting Klem bengkok
. jaringan untuk menjepit tali pusat dan mengguntingnya. Gunting jaringan
Setelah itu, bayi diserahkan kepada bidan atau petugas
penerima bayi untuk dilakukan perawatan selanjutnya.
12.Setelah mengeluarkan plasenta, berikan kidney tray untuk Kidney tray
menampung plasenta.
13.Memberikan ovarium klem untuk menjepit area atas dan Ovarium klem
bawah uterus, kemudian berikan darm gauze untuk mengontrol Darm gauze
perdarahan.
14.Memberikan kassa steril yang dijepit ovarium klem (depper) Kassa steril
untuk memberisihkan uterus dari sisa-sisa plasenta yang Hak symphisis
tertinggal. Berikan hak symphisis untuk mengekspose ovarium
supaya mudah dibesihkan.
15.Setelah bersih, berikan kassa yang diberi povidon iodine dan Kassa steril
dijepit ovarium klem untuk mendesinfeksi uterus bagian dalam Ovarium klem
16.Memberikan neddle holder dengan benang Monofilament no 1 Neddle holder
tapper (•) dan pinset anatomis untuk menjahit uterus sambil Monofilament no 1
mengontrol perdarahan dengan kassa. Pasang hak symphisis Tapper(•)
untuk memperlebar area kemudian cek perdarahan dan lakukan Hak symphisis
pembersihan menggunakan kassa yang dijepit ovarium klem. Kassa steril & ovarium
klem
17.Memberikan kassa steril kepada asisten untuk membersihkan Kassa steril
uterus bagian luar
SIGN OUT
Dilakukan sebelum pasien meninggalkan kamar bedah
Tim keperawatan secara lisan mengkonfirmasi dihadapan tim
1) Nama Prosedur : SC
2) Kelengkapan hitungan instrumen, kassa dan jarum sudah sesuai:

Nama Barang Pre Intra (+) Post


Instrumen 37 37 - 37
18. Kassa 40 40 - 4
Jarum 4 4 - 4

3) Labelling specimen (minimal terdapat asal jaringan, nama pasien, no RM, tanggal
lahir)? (ada)
4) Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu disikapi? (Tidak ada)
5) Kepada operator, dokter anestesi dan tim keperawatan, apakah terdapat pesan
khusus untuk pemulihan pasien? (Hemodinamik dan perdarahan)

Jika instrument dan bahan habis pakai dinyatakan sudah lengkap


dan dipastikan tidak ada yang tertinggal, mulai dilakukan
penjahitan.
Memberikan 4 kocher untuk menjepit peritoneum (kiri, kanan, Kocher
atas, dan bawah). Needle Holder
19.
Memberikan benang plain no 0 tapper (•) dan pinset anatomis Catgut Plain no 0
kepada operator untuk menjahit peritoneum sampai otot. tapper (•)
Berikan kassa yang dijepit dengan ovarium klem untuk
memberisihkan perdarahan, kemudian berikan gunting benang
untuk menggunting benang.
Needle Holder
Monofilament no 1
Memberikan benang sisa monofilament no 1 tapper (•) untuk tapper (•)
menjahit fasia. Kemudian untuk menjahit fasia. Kemudian untuk Catgut Plain no 0
20.
menjahit bagian lemak berikan benang plain no 0 taper(•), dan tapper (•)
PGA no 3/0 cutting (▲) untuk menjahit kulit. PGA no 3/0 cutting
(▲)

Membersihkan area insisi dengan NaCL 0,9 % lalu keringkan Kassa Steril
21.
dengan kassa steril. NaCL 0,9 %
Kassa Steril
22. Memberikan kassa iodin untuk menutup luka insisi.
Povidone Iodine
23. Memberikan kassa untuk menutup luka. Kassa
Memberikan kassa yang sudah dibasahi NaCL 0.9% untuk
24. NaCL 0,9 %
membersihkan area sekitar operasi.
25. Memberikan hypafix untuk menutup luka dan fiksasi. Hypafix

26. Perawat instrument melepas towel dlamp dan duk dengan cara di gulung dan
memasukkannya ke kantong duk kotor.
Asisten operator memposisikan pasien dorsal recumbent dan memberikan kassa yang
27.
telah dituangkan povidon iodine untuk evaluasi perdarahan pervagina.
28. Jika sudah selesai, kembalikan pasien pada posisi supinasi.
Perawat sirkuler merapikan dan membersihkan pasien menggunakan towel dan memasang
29.
hydrogel popok (pembalut).
Merapikan pasien, kemudian perawat instrument menaruh instrument ke tempat box alat
30.
kotor setelah dihitung kelengkapannya.
Perawat instrument, asisten operator dan operator melepas jas steril, sarung tangan, apron,
31.
setelah itu cuci tangan procedural.
32. Memindahkan pasien ke brangkart dan recovery room.

33. Sesampainya di recovery room klien dipasang bedside monitor dan oksigen.

34. Memonitor vital sign dan atur posisi pasien


Setelah itu melakukan penilaian kondisi pasien post operasi menggunakan bramage score.
35.
Pasien bisa dipindahkan ke ruangan / bangsal jika score minimal ≤2
36. Melakukan timbang terima antara perawat RR dengan perawat ruangan.

Semarang, .................................
Pembimbing Klinik

......................................................

Anda mungkin juga menyukai