Makalah Penyakit Gigi Dan Mulut - NS
Makalah Penyakit Gigi Dan Mulut - NS
Makalah Penyakit Gigi Dan Mulut - NS
Dosen Pengampu:
drg. Kirana P. Sihombing, M. Biomed
Disusun Oleh:
Nurul Sofia
P07525020095
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kelainan Jaringan Penyangga Gigi. Makalah Kelainan Jaringan
Penyangga Gigi disusun guna memenuhi tugas dari pada mata kuliah Penyakit
Gigi dan Mulut di Politeknik Kesehatan Medan. Selain itu, saya juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Kelainan
Jaringan Penyangga Gigi.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu pembimbing
selaku dosen mata kuliah Penyakit Gigi dan Mulut. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang saya tekuni. Saya
menyadari bahwa makalah yang saya susun ini memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .....................................................................................ii
Daftar Isi .............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................3
1.3 Tujuan .................................................................................3
1.4 Manfaat ...............................................................................3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
dan menyikat gigi. Periodontitis adalah suatu infeksi dari beberapa
mikroorganisme yang menyebabkan infeksi dan peradangan pada jaringan
pendukung gigi yang biasanya menyebabkan kehilangan tulang dan ligamen
periodontal.
Pada dasarnya penyakit gigi dan mulut tidak menyebabkan kematian,
namun dapat mengganggu kualitas hidup dan periodontitis merupakan salah satu
infeksi mulut yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit sistemik. Gingivitis
yang tak terawat dapat berlanjut menjadi periodontitis, disebabkan oleh plak
sebagai media pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebar dan tumbuh di
bawah gum line.
Gingivitis memiliki kaitan yang erat dengan plak gigi sehingga upaya yang
selama ini dilakukan sebagai pencegahan gingivitis adalah dengan kontrol plak.
Plak adalah suatu lapisan tipis yang melekat dipermukaan gigi, berisi kumpulan
protein air ludah, sisa makanan dan bakteri yang merupakan penyebab utama
penyakit periodontal. Peradangan gusi penderita gingivitis tidak mengakibatkan
kehilangan perlekatan klinis. Peradangan gusi yang ditandai dengan hilangnya
perlekatan jaringan ikat dan tulang alveolar lalu membentuk poket, resesi atau
keduanya disebut periodontitis.
Upaya yang dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi, Penyingkiran
secara mekanis dapat didahulukan dengan penyikatan gigi dan penggunaan
benang gigi. Secara kimia dapat dilakukan dengan penggunaan bahan
antimikroba, yaitu senyawa kimia yang bersifat mengganggu aktivitas biologi sel
mikroba dengan cara mematikan atau menghambat pertumbuhan sel mikroba.
Gingivitis juga dapat terjadi akibat pembersihan bagian sela-sela gigi
dengan cara yang salah sehingga bakteri yang berada di sela gigi menjadi
berkumpul disepanjang gingiva. Bakteri penyebab terjadinya gingivitis kronis
adalah Streptococcus sanguis, Streptococcus milleri, Fusobacterium nucleatum,
Actinomyces israelii, dan Bacteroides intermediu.
v
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan penyakit periodontal
2) Apa faktor penyebab penyakit periodontal
3) Bagaimana klasifikasi penyakit periodontal
4) Bagaimana pencegahan penyakit periodontal
5) Bagaimana perawatan penyakit periodontal
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu penyakit periodontal
2) Untuk mengetahui faktor penyebab penyakit periodontal
3) Untuk mengetahui klasifikasi penyakit periodontal
4) Untuk mengetahui pencegahan penyakit periodontal
5) Untuk mengetahui perawatan penyakit periodontal
1.4 Manfaat
Belajar memahami masalah dan mencari solusinya serta menerapkan ilmu
pengetahuan yang dipelajari dan membuka pikiran untuk memahami
permasalahan.
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
vii
2.2) Komponen jaringan periodontal
Menurut Putri, Herijuanti, dan Nurjanah (2012) (dalam Manson dan Eley
1993), menyebutkan bahwa jaringan periodontal terdiri dari empat komponen
yaitu:
1) Gingiva
merupakan bagian dari jaringan periodontal yang paling luar, dan
merupakan bagian dari mukosa rongga mulut mengelilingi leher gigi dan
menutupi tulang alveolar.
Klasifikasi gingiva dibagi menjadi 3 :
Margin Gingiva atau Free Gingiva
Gingiva yang mengelilingi gigi, berbatasan dengan attached
gingiva dan lekukan dangkal yang disebut free gingival groove. Bagian ini
free gingiva terlihat seperti dinding sulkus gingiva. Dasar dari sulkus
terbentuk oleh junctional epithelium khusus yang menempel pada
permukaan gigi (Nield-Gehrig, 2007).
Gingiva Cekat atau Attached gingiva
Attached gingiva melekat erat pada periosteal tulang alveolar
dengan tekstur padat dengan lebar 1-9mm. Attached gingiva sehat
berwarna pink coral, terlihat permukaan tidak rata atau seperti kulit jeruk
disebut stippling. Stippling disebabkan oleh adanya serat jaringan yang
menghubungkan jaringan gingiva pada sementum dan tulang. Attached
gingiva memungkinkan jaringan gingiva untuk menahan kekuatan
mekanis yang dibuat selama aktivitas seperti pengunyahan, berbicara, dan
penyikatan gigi, dan mencegah free gingiva tertarik oleh tegangnya gigi
yang disebabkan oleh daya mukosa (Nield-Gehrig, 2007).
Interdental Gingiva
Gingiva interdental yang berada diantara celah gigi. Interdental
gingiva terbagi menjadi 2 bagian yaitu papillae dan col. Papilla pada
bagian lingual dan labial, ujung papilla interdental dibentuk oleh free
viii
gingiva. Col teretak di tengah papila interdental berbentuk seperti lembah
menurun yang melekat pada area kontak antar gigi (Nield-Gehrig, 2007).
2) Tulang alveolar
Tulang Alveolar adalah bagian tulang yang menyangga gigi
sehingga membentuk prosessus alveolaris. Prosessus alveolaris terbagi
menjadi dua yaitu tulang alveolar sebenarnya (Alveolar Proper Bone) dan
tulang pendukung (Alveolar Supporting Bone). Periosteum adalah lapisan
jaringan ikat lunak yang menutupi permukaan luar tulang, lapisan luar
dengan jaringan kolagen dan lapisan dalam dari serat elastis halus.
3) Ligamentum Periodontal
Ligamentum Periodontal adalah struktur jaringan penyangga gigi
yang mengelilingi akar gigi dan melekatkannya ke tulang alveolar.
Ligamen periodontal mempunyai kata lain yaitu membran periodontal,
desmodont, ligamentum alveoloden, periosteum gigi, dan gomphosis.
Ligamen periodontal memberikan nutrisi, sensori pada gigi dan
mempertahan kan sementun dan tulang pada soketnya (Nield-Gehrig,
2007).
4) Sementum
Sementum merupakan suatu lapisan jaringan kalsifikasi yang
menyelubungi dentin akar gigi dan tempat berinsersinya bundel serabut
kolagen. Sementum terdeposisi pada permukaan akar gigi secara perlahan
sepanjang hidup kita. Bagian daerah setengah koronal, tebal sementum
berkisar antara 16-60 µm sedangkan pada sepertiga apikal berkisar antara
150-200 µm. Deposisi sementum pada daerah apikal mengimbangi
hilangnya struktur gigi pada permukaan oklusal karena atrisi (Consolaro
dkk., 2012).
ix
Gambar dibawah ini menunjukkan komponen- komponen jaringan
periodontal
x
Kondisi Jaringan Periodontal Berisi Pocket
xi
BAB III
PEMBAHASAN
xii
Plak Bakteri
Kalkulus
Kalkulus terdiri dari plak bakteri dan merupakan suatu massa yang
mengalami pengapuran, terbentuk pada permukaan gigi secara alamiah.
Kalkulus merupakan pendukung penyebab terjadinya gingivitis (dapat
dilihat bahwa inflamasi terjadi karena penumpukan sisa makanan yang
berlebihan) dan lebih banyak terjadi pada orang dewasa, kalkulus bukan
penyebab utama terjadinya penyakit periodontal. Jenis kalkulus di
klasifikasikan sebagai supragingiva dan subgingiva berdasarkan relasinya
dengan gingival margin. Kalkulus supragingiva ialah kalkulus yang
melekat pada permukaan mahkota gigi mulai dari puncak gingival margin
dan dapat dilihat. Kalkulus ini berwarna putih kekuning-kuningan atau
bahkan kecoklat-coklatan. Kalkulus subgingival adalah kalkulus yang
berada dibawah batas gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan
tidak dapat terlihat pada waktu pemeriksaan (Carranza, 2012).
Faktor Iatrogenic
xiii
terhadap tepi gingiva serta kekasaran di area subgingival, mahkota dan
tambalan yang terlalu cembung, kontur permukaan oklusal seperti ridge
dan groove yang tidak baik menyebabkan plak mudah terbentuk dan
tertahan, atau bolus makanan terarah langsung ke proksimal sehingga
sebagai contoh terjadi impaksi makanan (Carranza, 2012).
Materia Alba
Debris Makanan
Faktor Genetik
xiv
Usia
Diabetes Mellitus
Kadar gula darah yang tinggi dapat menekan respons imun inang
dan menyebabkan penyembuhan luka yang tidak baik serta infeksi
kambuhan. Manifestasi dalam rongga mulut dapat berupa abses
periodontal multiple atau kambuhan dan selulitis. Pasien penderita
diabetes mellitus yang tidak terkontrol atau tidak terdiagnosa, lebih rentan
terhadap gingivitis, hyperplasia gingival, dan periodontitis.
xv
Difisiensi vitamin D dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis
yang bermanifestasi sebagai riketsia pada anak atau osteomalasia pada
orang dewasa. Kedua kondisi ini dapat dikaitkan dengan kerusakan
jaringan ikat periodontal dan .penyerapan tulang.
1). Gingivitis
Pengertian Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi pada gingival tanpa adanya kerusakan
perlekatan epitel sebagai dasar sulkus, sehingga epitel tetap melekat pada
permukaan gigi di tempat aslinya. Gambaran klinis gingivitis umumnya
berupa jaringan gingiva berwarna merah dan lunak, mudah berdarah pada
sentuhan ringan, ada perbedaan kontur gingiva, ada plak bahkan kalkulus,
tanpa adanya kerusakan puncak alveolar yang dapat diketahui secara
radiografis.
Penyebab Gingivitis
Gingivitis disebabkan oleh plak dan dipercepat dengan adanya
faktor iritasi lokal dan sistemik Putri, Herijulianti, Nurjanah (2012). Plak
adalah deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang terdiri
atas mikrooganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks jika
seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Mekanisme
pembentukan plak terdiri dari tiga tahap :
xvi
Tahap I : merupakan tahapan penbentukan lapisan acquired pellicle,
dimana dalam 24 jam bakteri yang tumbuh adalah jenis Streptococcus
mutans.
Tahap III : Pada hari ke tujuh terjadi pematangan plak dan bakteri yang
tumbuh adalah jenis spirochaeta dan vibrio dan jenis bakteri ini yang akan
menyebabkan gingivitis (Putri, Herijulianti, Nurjanah, 2012).
Tanda–Tanda Gingivitis
xvii
2). Periodontitis
Pengertian Periodontitis
Penyebab Periodontitis
xviii
periodontitis ini adalah mikroorganisme. Mikroorganisme mempunyai
peran yang penting sebagai penyebab terjadinya kerusakan yang lebih
dalam dari jaringan periodontium (Putri, Herijulianti, Nurjanah, 2012).
Tanda-Tanda Periodontitis
Pengobatan Periodontitis
xix
Pencegahan Periodontitis
Pencegahan periodontitis dapat dilakukan dengan mengontrol plak.
Hal yang termasuk dalam pencegahan periodontitis adalah cara mendidik
peserta agar pasien mengetahui cara – cara menjaga kebersihan gigi dan
mulut. Serta memotivasi pasien menerapkan nasehat dan petunjuk yang
sudah diberikan oleh dokter gigi. Dalam hal pendidikan pasien, pasien
harus tahu cara mengontrol plak (Zakirah, t.t).
Kontrol Plak
xx
Profilaksis Mulut
xxi
e) Pencegahan Kambuhnya Penyakit
Setelah kesehatan jaringan tercapai, diperlukan program yang
positif untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal. Ini
merupakan tanggung jawab bersama antara dokter gigi dan pasien
(untuk pasien anak peran orang tua juga dibutuhkan). Pasien harus
mentaati pengaturan untuk menjaga higine mulut dan kunjungan
berkala, dokter gigi harus membuat kunjungan berkala sebagai
pelayanan pencegahan yang bermanfaat.
Tahap Fungsional
xxii
Tahap Sistemik
Tahap Pemeliharaan
xxiii
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unissula.ac.id/7869/5/BAB%20I.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1839/3/4%20BAB%20II.pdf
http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000088024/2016
_TA_KG_04012020_Bab-2.pdf
xxv